Anda di halaman 1dari 17

A M N E S T Y PA J A K

SUSANTI SEMBIRING.SE.M.Hum

FA K U LTA S H U K U M
U N I V E R S I TA S E K A S A K T I PA D A N G
2020
A. Amnesty Pajak
 Berdasarkan Undang-Undang No 11 Tahun 2016, Pengampunan Pajak adalah
penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi
administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara
mengungkap Harta dan membayar Uang Tebusan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.

 Berdasarkan definisi di atas, selain memberikan pengampunan untuk sanksi


administrasi, tax amnesty juga dimaksudkan untuk menghapuskan sanksi
pidana, serta tax amnesty juga dapat diberikan kepada pelaporan sukarela data
kekayaan wajib pajak yang tidak dilaporkan pada masa sebelumnya tanpa
harus membayar pajak yang mungkin belum dibayarkan
 Tujuan Tax Amnesty
Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang No 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dalam beberapa tahun
terakhir cenderung mengalami perlambatan yang berdampak pada turunnya
penerimaan pajak dan juga telah mengurangi ketersediaan likuiditas dalam negeri
yang sangat diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di
sisi lain, banyak Harta warga negara Indonesia yang ditempatkan di luar wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik dalam bentuk likuid maupun nonlikuid,
yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menambah likuiditas dalam negeri
yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
. Apabila harta yang belum diungkapkan tersebut pada akhirnya di laporkan
dalam SPT Tahunan atau terungkap oleh Direktorat Jenderal Pajak maka
berdasarkan ketentuan perpajakan secara umum atas harta tersebut dapat
dikenai PPh atau PPN kurang bayar atau dapat ditagih kembali pajak-
pajaknya. Atas konsekuensi adanya pajak yang masih haus dibayar inilah
yang menjadikan mereka tidak mau mengungkapkan hartanya yang ada di
luar negeri dengan sukarela. Untuk menjembatani antara kepentingan
pemerintah dengan pemilik harta yang ada di luar negeri agar mau
mengungkapkan hartanya atau menarik hartanya ke dalam negeri, maka
diterbitkan peraturan tentang pengampunan pajak atau Tax Amnesty
Dengan begitu terdapat “win-win solutioin” antara negara dengan pemilik harta di
luar negeri yang mana negara akan diuntungkan dengan adanya dan yang masuk
dari uang tebusan maupun dana repatriasi (dana yang ditarik untuk diinvestasikan
di dalam negeri) serta membantu pertumbuhan ekonomi karena dari dana yang
diinvestasikan di Indonesia juga nantinya akan dipungut pajak yang berlaku,
sedangkan pemilik harta mendapat keuntungan yang sama besarnya dari sisi
besarnya uang tebusan yang lebih kecil dibanding pajak yang seharusnya terutang
apabila dihitung dengan ketentuan perpajakan secara umum.
Namun demikian Tax Amnesty ini ditujukan tidak hanya kepada Warga Negara
Indonesia yang memiliki harta atau aset di luar negeri saja. Bagi Wajib Pajak
dalam negeri juga boleh untuk mengikuti program Tax Amnesty ini apabila masih
ada harta atau aset yang belum di laporkan dalam SPT Tahunannya sehingga tetap
terdapat unsur keadilan.
B. Tujuan Amnesty Pajak
Oleh karena itu tujuan dari Tax Amnesty berdasarkan Undang-undang nomor 11
Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
 mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan Harta,
yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik,
perbaikan nilai tukar Rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi;
 mendorong reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan yang lebih berkeadilan
serta perluasan basis data perpajakan yang lebih valid, komprehensif, dan
terintegrasi; dan
 meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan untuk
pembiayaan pembangunan
3. Terdapat tanda-tanda bahwa wajib pajak atau penanggungan
pajak akan membubarkan badan usahanya, atau
menggabungkan usahanya, atau memekarkan usahanya, atau
memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang
dikuasainya, atau melakukan perubahan bentuk lainnya;
4. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau
5. Terjadi penyitaan atas barang wajib pajak atau penanggungan
pajak oleh pihak ketiga atau terhadap tanda-tanda kepailitan.
E. Penagihan Secara Paksa
1. Surat Paksa
Sahnya secara hukum suatu surat paksa tatkala yang menerbitkan adalah pejabat pajak yang
bertugas mengelola pajak pusat atau pajak daerah dengan berisikan hal-hal diantaranya:
a. Nama wajib pajak atau penangguang pajak;
b. Nomor pokok wajib pajak atau penangguang pajak;
c. Alamat wajib pajak atau penangguang pajak;
d. Jenis pajak yang terutang;
e. Tahun pajak
f. Jumlah pajak yang terutang tambah dengan biaya penagihan pajak;
g. Keterangan yang menjadi dasar penagihan pajak dan perintah membayar; dan
h. Ditandatangani dan diterbitkan oleh pejabat pajak.
Tax Amnesty (pengampunan pajak) tetap berpegang teguh berdasarkan asas :
 Kepastian hukum, yaitu pelaksanaan pengampunan pajak harus dapat mewujudkan
ketertiban dalam masyarakat melalui kepastian hukum.
 Keadilan, yaitu pengampunan pajak menjunjung tinggi keseimbangan hak dan
kewajiban dari setiap pihak yang telibat.
 Kemanfaatan, yaitu seluruh pengaturan kebijakan pengampunan pajak bermanfaat
bagi kepentingan negara,bangsa dan masyarakat, khususnya dalam memajukan
kesejahteraan umum.
 Kepentingan nasional, yaitu pelaksanaan pengampunan pajak kepentingan
bangsa,negara dan masyarakat di atas kepentingan lainnya
C. Tarif Amnesty Pajak
Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 4 UU No 11 Tahun 2016 ,
 Tarif uang tebusan atau harta yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia atau Harta yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang dialihkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
diinvestasikan dalam jangka waktu paling singkat 3 tahun terhitung sejak dialihkan,
adalah sebesar :
 2% (dua persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan pertama
sampai dengan akhir bulan ketiga terhitung sejak Undang-Undang ini mulai berlaku.
 3% (tiga persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan keempat
terhitung sejak Undang-Undang ini mulai belaku sampai dengan tanggal31 Desember
2016.
 5% (lima persen) untuk periode penyampaian surat Pernyataan terhitung sejak
tangggal 1 Januari 2017 sampai dengan tanggal 31 Maret 2017.
◦ Tarif uang tebusan atas harta yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesiadan tidak dialihkan ke dalam Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebesar :
 4% (empat persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan
pertama sampai dengan akhir bulan ketiga terhitung sejak Undang-Undang ini
mulai berlaku.
 6% (enam persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan pada bulan
keempat terhitung sejak Undang-Undang ini mulai belaku sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016;dan
 10% (sepuluh persen) untuk periode penyampaian Surat Pernyataan terhitung
sejak tanggal 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Maret 2017.
D. Manfaat Amnesty Pajak Bagi Masyarakat
 Penghapusan Pajak Terutang
Maksudnya adalah penghapusan pajak terutang yang belum diterbitkan ketetapan pajak, tidak dikenai
sanksi administrasi perpajakan dan tidak dikenai sanksi pidana di bidang perpajakan. Dalam
penjelasan lebih singkat, utang pajak Anda akan dihapus oleh pemerintah.

 Bebas Pemeriksaan
Setiap pelaporan yang Anda lakukan tidak akan melalui pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti
permulaan, dan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan. Jadi Anda bisa melakukan pelaporan
tanpa harus takut.

 Penghapusan Sanksi Administrasi


Bila Anda telat membayar pajak, Anda akan dikenakan denda, namun bila mengikuti amnesti pajak
hal itu tidak akan berlaku. Anda tidak akan dikenakan sanksi administrasi.

 Pembebasan PPh
Anda juga akan mendapat pembebasan PPh (Pajak Penghasilan) untuk balik nama harta tambahan.
Jadi, seperti Anda membeli rumah memakai nama orang lain, Dengan amnesti pajak, Anda akan
terbebas dari PPh.
 Mudah Mendapat Akses Layanan Perbankan
Selain terhindar dari masalah yang terkait dengan sanksi dan denda pajak, ada satu
lagi keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu mendapat kemudahan untuk
mengakses layanan kredit Bank. Kredit ini sendiri berlaku untuk pengajuan kartu
kredit, kredit kendaraan, deposito, dan layanan perbankan lain yang rata-rata
mensyaratkan kepemilikan NPWP. Dengan laporan pajak yang lengkap, tentu Bank
akan lebih yakin untuk memberi Anda pinjaman. Khusus untuk pengguna kartu
kredit, peraturan amnesti pajak telah membuat adanya penundaaan pelaporan data
transaksi kartu kredit yang dilakukan oleh bank penerbit kartu kredit.
E. Kelemahan Amnesty Pajak
 Dikhawatirkan Tidak Berjalan Secara Konsisten
Belum ada kejelasan mengenai kewajiban bagi wajib pajak untuk menempatkan kekayaannya
di dalam negeri. Kemungkinan besar individu-individu yang meminta amnesti pajak akan
menyembunyikan kembali kekayaan mereka di luar negeri ketika manfaat pengampunan pajak
tak lagi di berikan. Hal ini menyebabkan amnesti pajak dapat berjalan secara tidak konsisten
atau tidak sesuai dengan peraturan awal.

 Hanya Memberi Karpet Merah Bagi Koruptor Forum yang dilakukan di Indonesia untuk
Transparansi Anggaran (FITRA) mengatakan amnesti pajak dalam RAPBNP 2016 bukan
untuk masyarakat, melainkan hanya untuk kepentingan pengusaha saja yang memiliki dana
besar di luar negeri. Amnesti pajak hanya dijadikan bahasa kampaye oleh politisi untuk
memuluskan proyek swasta. Hal ini hanya akan menjadikan karpet merah untuk para koruptor
dan konglomerat yang mendapat keuntungan di Indonesia.
 Dianggap Mencederai Asas Keadilan
Amnesti pajak dianggap mencenderai keadilan bagi masyarakat yang selama ini
patuh membayar pajak. Apalagi pada tahun 1964 dan 1984 amnesti pajak berjalan
tidak efektif karena minimnya ketersediaan data perpajakan.
Sebagai pengusaha, Anda dapat mulai melaporkan pajak Anda agar terhindar dari
masalah hukum. Anda bisa lebih mudah melakukan perhitungan dalam pembayaran
dengan memiliki laporan keuangan yang tepat. Jurnal adalah software akuntansi
online yang membantu membuat laporan keuangan secara detail dan tepat. Dengan
laporan keuangan, Anda dapat mengetahui berapa pajak yang harus Anda bayar
dengan tepat sehingga perusahaan dapat melakukan pelaporan pajak tiap tahunnya
F. Subjek Amnesty Pajak
KEPADA SIAPA AMNESTI PAJAK DIBERIKAN
 Setiap Wajib Pajak (WP) baik Orang Pribadi maupun Badan Usaha yang
memiliki kewajiban penyampaian SPT Tahunan PPh dapat mengikuti Amnesti
Pajak, kecuali WP yang sedang dilakukan penyidikan dan telah P-21, dalam
proses peradilan, dan WP yang sedang menjalani hukuman atas pidana di
bidang perpajakan.
 Oleh karena itu, bagi WP yang hanya memiliki kewajiban pajak sebagai
Pemotong/Pemungut saja, tidak dapat mengikuti Amnesti Pajak, seperti WP
Bendahara atau WP yang tidak memiliki kewajiban penyampaian SPT
Tahunan PPh Badan seperti WP Joint Operation.

Anda mungkin juga menyukai