Anda di halaman 1dari 69

CRITICAL BOOK REPORT

PENGANTAR MANAJEMEN
Dosen Pengampu : Hilma Harmen, SE.M.BA

Pengantar Manajemen (3in 1) (Andri Feriyanto dan Endang Shyta Triana)


Disusun Oleh:

Nama : Putri Enjelita Munthe


NIM : 7213210042
Mata Kuliah : PENGANTAR MANAJEMEN
Kelas :A

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah senantiasa memberkati sehingga saya mampu menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah Pengantar Manajemen yaitu Critical Book Review. Adapun
yang menjadi judul dari buku yang saya review adalah “Pengantar
Manajemen(3 in 1)”.

Saya telah menyusun Critical Book Review ini dengan sebaik-


sebaiknya tetapi mungkin masih ada kekurangan-kekurangan untuk
mencapai kesempurnaan. Saya selaku penulis menerima berbagai kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar kedepannya Critical Book Review ini
bisa menjadi lebih baik.

Saya berharap semoga Critical Book Review ini bisa memberikan


manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca dan dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan.

Pematangsiantar, 20 November 2021

Putri Enjelita Munthe

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

IDENTITAS BUKU.............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Tujuan............................................................................................................1

1.3 Manfaat..........................................................................................................1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU......................................................................2

BAB III PENUTUP.............................................................................................43

3.1 Kesimpulan....................................................................................................43

3.2 Saran...............................................................................................................43

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan


membandingkannya dengan buku lain sangat penting dilakukan, karena dari
kegiatan tersebut kita bisa menemukan kekurangan dan kelebihan dari buku-
buku yang di bandingkan. Kemudian setelah kita bisa menemukan beberapa
kekurangan tersebut maka kita dapat memperoleh suatu informasi yang
kompeten pada buku tersebut dengan cara menggabungkan beberapa
informasi dari buku pembandingnya.

Keterampilan membuat Critical Book Review pada penulis dapat


menguji kemampuan dalam meringkas dan menganalisis sebuah buku serta
membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan
memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.

Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami, terkadang  kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi
hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa dan
pembahasan, oleh karena itu penulis membuat Critical Book Review
Kepemimpinan ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang Kepemimpinan.

iii
B.     Tujuan Penulisan CBR
 Menambah ilmu pengetahuan tentang Kepemimpinan dalam suatu
organisasi dan untuk melengkapi tugas perkuliahan mata kuliah
Kepemimpinan.
 Meningkatkan daya analisa dan pengetahuan berkaitan dengan
Kepemimpinan.
 Menguatkan kemampuan mengkritisi atau membandingkan sebuah
buku tentang kepemimpinan serta membandingkan dengan dua buku
yang berbeda dengan topik yang sama.

C.      Manfaat CBR

 Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan,


ciri-ciri kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan lainnya.
 Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang
telah di lengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan  isi buku, serta
kekurangan dan kelebihan buku tersebut.
 Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan
atas buku-buku yang dianalisis tersebut.

iv
D.      Identitas Buku
 Buku Utama
Judul Buku : Pengantar Manajemen (3 in 1)
Penerbit : Madia Tera
Penulis : Andri Feriyanto, S.E & Endang Shyta Triana
Jumlah Hlm : 182 Hal
Tahun Terbit : 2015
ISBN : 978-602-70569-1-6

 Buku Pembanding 1
Judul Buku : Pengantar Manajemen
Edisi : Kedua
Penerbit : Madenatera
Penulis : Syaifuddin Lubis, dkk
Tahun Terbit : 2019
ISBN : 978-602-5470-06

 Buku Pembanding 2
Judul Buku :
Edisi :
Penerbit :
Penulis :
Tahun Terbit :
ISBN

v
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

 Ringkasan Buku Utama

Bab I
Administrasi Manajamen Organisasi

A. Pengertian Administrasi

Istilah administrasi berasal dari bahasa latin ad dan ministrate yang

artinya pemberian jasa atau bantuan, yang dalam bahasa inggris

disebut administration yaitu melayani dengan sebaik-baiknya.

Unsur-unsur administrasi ialah:

1. Dua orang manusia atau lebih

2. Tujuan

3. Tugas yang hendak dilaksanakan

4. Sarana dan prasaran

B. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur.

Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai kegiatan

dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau

keterampilanorang yang menduduki jabatan manajerial untuk

memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui

kegiatan-kegiatan orang lain.

1
Orang yang menjalankan proses manajemen disebut manajer.

Proses manajamen yang harus dijalankan manajer yaitu :

Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Leading

(Kepemimpinan), Controlling (Pengendalian)

Ada tiga tingkat/level manajemen, yaitu :

Manajemen Puncak (Top Management), Manajemen Menengah (Middle

Management), dan Manajemen Lini Pertama (Lower/First Level

Management)

C. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua orang atau

lebih, dikoordinasi secara sadar, dan berfungsi dalam suatu dasar

yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau serangkaian

tujuan (Robbins dan Judge)

D. Hubungan Manajemen, Administrasi dan Organisasi

Administrasi menentukan tujuan dan kebijaksanaan, sedangkan

organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan, untuk

merealisasikan tercapainya tujuan diperlukan manajemen.

Bab II
Perencanaan (Planning)

A. Pengertian Perencanaan (Planning)

2
Perencanaan secara garis besar diartikansebagai proses

mendefenisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai

tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

B. Proses Perencanaan

Empat Tahap dalam Perencanaan

Menetapkan tujuan, Merumuskan keadaan, Memgidentifikasi segala

kemudahan dan hambatan, dan Mengembangkan rencana

C. Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lain

Perencanaan adalah fungsi paling dasar dari manajemen lainnya.

D. Macam-macam Perencanaan

1. Perencanaan Organisasi

2. Perencanaan Dimensi Waktu

3. Perencanaan dari Dimensi Lain

Bab III

Organisasi (Organizing)

A. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang, alat-

alat, tugas, tanggungjawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga

tercipta suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

Pengorganisasian (Organizing) adalah pembagian kerja yang

direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan,

3
penetapan hubungan antarpekerja yang efektif diantara mereka dan

pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga

mereka bekerja secara efisien.

B. Ciri-Ciri Organisasi

a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dilihat

b. Adanya kegiatan yang berbeda tetapi satu sama lain saling terkait

c. Tiap-tiap anggota menyumbangkan kemampuannya

d. Adanya koordinasi dan kewenangan

e. Adanya suatu tujuan

C. Macam-Macam Organisasi

1. Organisasi Formal

Organisasi Formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang

mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta

dengan hubungan kerja yang rasional.

2. Organisasi Informal

Organisasi Informal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang

terlibat pada suatu aktivitas serta tujuan bersama yang tidak

disadari.

D. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah pembagian aktivitas kerja dan

menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam

dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat

spesialisasi aktivitas kerja.

E. Manajemen dan Tata Kerja

4
Hubungan manajemen dan tata kerja sangat diperlukan demi

tercapainya suatu tujuan. Hubungan manajemen dan tata kerja ialah

proses kegiatan dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber serta

waktu agar pelaksanaan kegiatan tercapai tujuannya.

F. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi

1. Organisasi Garis

Organisasi Garis adalah bentuk organisasi yang memiliki garis

wewenang yang saling berhubungan langsung secara vertikal

antara pimpinan dan bawahan.

2. Organisasi Garis dan Staf

Organisasi dimana dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh

para staf, staf memberi masukan, bantuan pikiran, saran-saran,

dan data informasi yang dibutuhkan.

3. Organisasi Fungsional

Organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan

kepada kepala bagian.

4. Organisasi Panitia

Organisasi dimana masing-masing anggotanya mempunyai

wewenang yang sama dan pimpinannya kkolektif.

Bab IV
Penggerakan (Actuating)

5
A. Pengertian Penggerakan

Di dalam bahasa inggris, ada lima istilah yang artinya hampir sama

tetapi maknanya berbeda untuk pengertian menggerakkan orang lain,

yaitu: Directing, Actuating, Leading, Commanding, dan Motivating.

B. Prinsip Penggerakan

Pengarahan harus berpegang kepada tiga prinsip, yaitu :

Prinsip mengarah kepada tujuan, Prinsip keharmonisan dengan tujuan dan

Prinsip kesatuan komando

Jadi, penggerakkan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuatu

dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.

C. Tujuan Dan Fungsi Penggerakan

1. Tujuan Penggerakan

Tujuan Penggerakan dalam suatu organisasi adalah usaha atau

tindakan dari pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauan dan

membuat bawahan menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana

yang ditetapkan.

2. Fungsi Penggerakan

a. Memengaruhi orang-orang supaya bersedia menjadi pengikut

b. Menaklukan daya tolak orang-orang.

c. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas

dengan baik.

6
d. Mendapatkan, memelihara, dan memupuk kesetiaan pada

pimpinan, tugas, dan organisasi tempat mereka bekerja

e. Menanamkan, memelihara, dan memupuk rasa tanggung jawab

seseorang terhadap masyarakat.

D. Macam-Macam Penggerakan

1. Orientasi

Cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu

supaya k egiatan dapat dilakukan dengan baik.

2. Perintah

Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang

yang berada dibawahnya untuk melakukan suatu kegiatan

tertentu.

3. Delegasi Wewenang

Dalam delegasi wewenang pimpinan melimpahkan sebagian

wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.

7
Bab V

Pengawasan (Controlling)

A. Pengertian Pengawasan

Pengawasan berarti tidak hanya melihat dan melaporkan hasil

kegiatan, tetapi juga memperbaiki dan meluruskannya sehingga

mencapai tujuanyang sesuai dengan apa yang direncanakan.

B. Jenis-Jenis Pengawasan

1. Pengawasan Intern dan Ekstern

2. Pengawasan Preventif dan Represif

3. Pengawasan Aktif dan Pasif

C. Tahap-Tahap Proses Pengawasan

1. Tahap Penetapan Standar

2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan

4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa

Penyimpangan

5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi

D. Bentuk-Bentuk Pengawasan

1. Pengawasan Pendaulu

2. Pengawasan Concurrent

3. Pengawasan Umpan Balik

8
a. Syarat-Syarat Pengawasan

1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan

2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang

terjadi

3. Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan

4. Pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai standard

5. Pengawasan harus luwes dan fleksibel

6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi

7. Pengawasan harus ekonomis

8. Pengawasan harus mudah dimengerti

9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi

b. Prinsip Pengawasan

Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai rencana, harus

merefleksikan sifat-sifat kebutuhan dari aktivitas yang harus

dievaluasi, dapat dengan segera melaporkan penyimpangan,

fleksibel dapat merefleksikan pola organisasi, ekonomis, dapat

dimengerti dan dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

c. Manfaat Pengawasan

1. Untuk memberikan ruang reguler bagi supervisi guna

merenungkan isi dan pekerjaan mereka

2. Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam

bekerja

3. Untuk meminta informasi dan perspektif lain mengenai

pekerjaan seseorang,

9
Bab VI

Pemotivasian (Motivation)

A. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan dorongan yang muncul

karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri

sendiri. Pemotivasian adalah keseluruhan proses pemberian motivasi

kepada para pegawai agar mereka mau dan suka bekerja sehingga

tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.

B. Sejarah Teori Motivasi

Sekitar tahun 1950-an merupakan periode perkembangan konsep-

konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa itu adalah

Teori Hierarki Kebutuhan, Teori X dan Y, dan Teori Dua Faktor.

C. Teori-Teori Motivasi

1. Teori Hierarki Kebutuhan

Teori hierarki kebutuhan (Abraham Maslow), terdapat lima

kebutuhan yaitu

Kebutuhan Fisiologis (Fisiologic), Kebutuhan Keamanan (Safety), Kebutuhan

Kasih Sayang (Belonging and Love), Kebutuhan Harga Diri (Self esteem) dan

Kebutuhan Aktualisasi Diri

2. Teori X dan Teori Y

10
Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor, yaitu dengan

mengajukan dua pandangan berbeda tentang manusia, negatif

dengan tanda X da positif dengan tanda Y.

3. Teori Motivasi Herzberg (Teori Dua Faktor)

Teori ini dibuat oleh Frederick Herzberg. Menurutnya ada dua

faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai

kepuasan yaitu :

1) Faktor higinie, memotivasi seseorang untuk keluar dari

ketidakpuasan.

2) Faktor motivator, memotivasi seseorang untuk mencapai

kepuasan

4. Teori Motivasi Vroom (Teori Harapan)

Teori ini menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan

sesuatu yang ia yakin tidak dapat melakukannya, sekalipu n hasil

dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.

5. Teori Motivasi Achievement McClelland (Teori Kebutuhan

Berprestasi)

Teori ini dikemukakan oleh David McClellan dan kawan-

kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu :

1. Kebutuhan pencapaian (need for achievement)

2. Kebutuhan akan kekuatan (need for power)

3. Kebutuhan hubungan (need for affiliation)

6. ERGTeory (Teori ERG)

11
Teori ini dikemukakan oleeh Clayton Aldefer, teori ini

mengemukakan bahwa ada tiga kebutuhan manusia, yaitu :

1. Existence, berhubungan dengan kebutuhan untuk

mempertahankan keberadaan seseorang dalam hidupnya

2. Relatedness, berhubungan dengan kebutuhan untuk

berinteraksi dengan orang lain.

3. Growth, berhubungan dengan kebutuhan pengembangan diri.

D. Bentuk-Bentuk Motivasi

a. Kompensasi bentuk uang

b. Pengarahan dan pengendalian

c. Penetapan pola kerjaa yang efektif

d. Kebajikan

1. Jenis-Jenis Motivasi

1) Motivasi Intrinsik

2) Motivasi Ekstrinsik

2. Variabel-Variabel Motivasi

a. Motif

Motif adalah dorongan yang ada di dalam diri seseorang

untuk melakukan perbuatan guna memenuhi kepuasannya

yang belum terpuaskan.

b. Harapan

Vroom mengajukan 3 konsep dasar, yaitu : 1) Valence atau

kadar keinginan seseorang, 2) Instrumentality atau alat

12
perantara, 3) Expectancy atau keyakinan untuk

mewujudkan keinginan itu sendiri.

c. Insentif

Menurut Cut Zurnali, insentif adalah suatu perangsang atau

daya tarik yang sengaja diberikan kepada karyawan dengan

tujuan agar karyawan ikut membangun, memelihara, dan

mempertebal serta mengarahkan sikap atau tingkah laku

mereka kepada satu tujuan yang akan dicapai perusahaan.

E. Teknik Pengukuran Motivasi

Salah satu cara untuk mengukur motivasi karyawan adalah dengan

menggunakan teori pengharapan (expectation theory). Teori

pengharapan adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mengukur para

individu guna membuat suatu permasalahan motivasi.

F. Metode-Metode Motivasi

1. Motivasi Langsung

Motivasi langsung adalah motivasi baik materiil maupun non

materiil yang diberikan secara langsung pada setiap karyawan

untuk memenuhi kebutuhan dan tercapainya kepuasan, contoh

pujian dan tunjangan.

2. Motivasi Tak Langsung

Motivasi tak langsung adalah pemeberian motivasi dalam bentuk

fasilitas-fasilitas pendukung dalam menunjang gairah kerja atau

kelancaran tugas agar karyawan senang atau betah dan

13
bersemangat dalam kerjanya, contoh menyediakan ruangan kerja

yang nyaman.

- .

Bab VII

Kepemimpinan (Leadership)

A. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh

oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan

organisasi.

B. Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk

memengaruhi bawahannya. Secara relatif ada tiga macam gaya

kepemimpinan yang berbeda yaitu otokratis, demokratis atau

partisipatif, dan laissez-faire.

Adapun jenis gaya-gaya kepemimpinan yang ada, sebagai berikut.

a. Gaya Kepemimpinan Otoriter

b. Gaya Kepemimpinan Demokratis

c. Gaya Kepemimpinan Bebas/ Laissez-faire

Selain yang sudah disebutkan diatas, gaya kepemimpinan

berdasarkan dari kepribadian yaitu :

a. Gaya Kepemimpinan Karismatis

14
b. Gaya Kepemimpinan Diplomatis

c. Gaya Kepemimpinan Otoriter

d. Gaya Kepemimpinan Moralis

C. Dasar Dan Sikap Kepemimpinan Yang Efektif

Dasar kepemimpinan agar berjalan dengan efektif adalah sebagai

berikut :

a. Penentuan Tujuan

b. Komunikasi

c. Kepercayaan

d. Akuntabilitas (Pertanggungjawaban)

D. Karakter Kepemimpinan

E. Syarat Menjadi Pemimpin Yang Baik

F. Delegasi Wewenang Bagi Kepemimpinan Sukses Dan Efektif

G. Teori-Teori Kepemimpinan

a. Teori Kepemimpinan Fungsional

b. Teori Kepemimpinan Fiedler

c. Path Goal Theory

Bab VIII

15
Perilaku Organisasi

A. Defenisi Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas

kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh

sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo

Gitosudarmo, 1997)

B. Pendekatan Studi Perilaku Organisasi

a. Pendekatan Tradisional

b. Pendekatan Hubungan Kerja Manusia

c. Pendekatan Perilaku Organisasi

C. Lingkup Perilaku Organisasi

Untuk mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga

tingkatan analisis, yaitu :

1. Tingkatan individu

2. Tingkatan Kelompok

3. Tingkatan Organisasi

D. Pendekatan Teori Kepribadian

1. Pendekatan Ciri

2. Pendekatan Psikodinamik

3. Pendekatan Humanistik

E. Pengertian Budaya Organisasi

16
Budaya organisasi adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh

anggota organisasi, yang kemudian memengaruhi cara bekerja dan

berperilaku dari para anggota organisasi.

F. Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbis, fungsi budaya organisasi sebagai berikut

a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi

dengan yang lain.

b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota

organisasi

c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen

d. Budaya merupakan pereka sosial yang membantu mempersatukan

organisasi.

e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang

memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan

Bab IX

Pengambilan Keputusan (Decision Making)

A. Pengertian

Pengambilan keputusan (Decision Making) adalah melakukan

penilaian dan menjatuhkan pilihan. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada

beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan.

B. Dasar Pengambilan Keputusan

17
Menurut George Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :

a. Intuisi

b. Pengalaman

c. Fakta

d. Wewenang

e. Rasional

C. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan

Menurut Terry faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam

mengambil keputusan adalah :

1. Hal-hal berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional

maupun rasional.

2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk

mencapai tujuan organisasi

3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan

pribadi, perhatikan kepentingan orang lain.

4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan

5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental

6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang

cukup lama

7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis

8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan

9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari

serangkaian kegiatan berikutnya

D. Teknik Pengambilan Keputusan

18
a. Operational Research/Riset Operasi, yaitu penggunaan metode

saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.

b. Linier Programming, riset dengan rumus matematis teori

pengambilan keputusan.

c. Gaming War Game, teori penentuan strategi.

d. Probability, teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi

rasional atas hal-hal tidak normal.

E. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan

1. Berdasarkan Program atau Regularitas

a. Pengambilan keputusan terprogram atau terstuktur, yaitu

pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-

ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan.

b. Pengambilan keputusan tidak terprogram yaitu pengambilan

keptusan yang tidak rutin dan sifatnya unik, sehingga

memerlukan pemecahan khusus.

2. Berdasarkan Tipe Persoalan

a. Keputusan internal jangka pendek

b. Keputusan internal jangka panjang

c. Keputusan eksternal jangka pendek

d. Keputusan eksternal jangka panjang

3. Berdasarkan Lingkungannya

a. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti

b. Pengambilan keputusan dalam kondisi risiko

c. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti

19
d. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik

F. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah hasil yang dicapai dari proses pengambilan

keputusan. Secara umum keputusan dapat dibagi 2 jenis, yaitu :

1. Keputusan Strategis, yaitu bebagai kebijakan atau keputusan

organisasional.

2. Keputusan Operasional, adapun keputusan operasiona

menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari.

Berikut ini tahap-tahap dalam pengambilan keputusan :

a. Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah

b. Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan

c. Tahap 3 : Pengembangan Alternatif-Alternatif

d. Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif

e. Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik

f. Tahap 6 : Implementasi Keputusan

g. Tahap 7 : Evaluasi Hasil-Hasil Keputusan

Bab X

Komunikasi Dalam Organisasi

A. Pengertian Komunikasi

Ada tiga unsur utama dari defenisi komunikasi yang luas dan

komprehensif yaitu :

20
1. Komunikasi Harus Dipandang Sebagai Suatu Proses

2. Pengiriman Informasi, Arti dan Pengertian

3. Mencakup Aspek Manusia dan Bukan Manusia

B. Unsur-Unsur Komunikasi

1. Komunikator/Pengirim/Sender

Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada

komunikan.

2. Komunikan/Penerima/Receiver

Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh

komunikator.

3. Saluran/Media/Channel

Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan

komunikator kepada komunikan dan sebaliknya.Pesan dapat

berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran. Perantara yang

dapat digunakan seperti telepon, televisi, email, smartphone, dan

sebagainya.

C. Tahap-Tahap Berkomunikasi

a. Tahap Idea, yaitu proses penciptaan gagasan atau informasi yang

dilakukan oleh komunikator

b. Tahap Encoding, adalah gagasan atau informasi disusun dalam

serangkaian bentuk simbol atau sandi.

21
c. Tahap Pengiriman, adalah gagasan atau pesan yang telah

disimbolkan atau disandikan dikirim melalui saluran yang

tersedia.

d. Tahap Penerimaan, dapat melalui proses mendengarkan,

membaca atau mengamati.

e. Tahap Decoding, dimana pesan-pesan yang diterima

diinterpretasikan, dibaca, diartikan dan diuraikan secara langsung

atau tidak langsung melalui suatu proses berpikir.

f. Tahap Tindakan, tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai

respon terhadap pesan-pesan yang diterimanya.

D. Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi Organisasi pada umumnya membahas tentang struktur

dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan

proses pengorganisasian.

Proses komunikasi dalam organisasi diantaranya adalah ;

1. Komunikasi Internal

Proses komunikasi diantara para pengurus dan anggota dalam

ruang lingkup suatu organisasi, dalam struktur lengkap yang khas

disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal.

2. Komunikasi Eksternal

Proses komunikasi diantara para pengurus dan anggota suatu

organisasi dengan orang atau masyarakat umum, yaitu

a. Komunikasi dari organisasi kepada masyarakat

b. Komunikasi dari masyarakat kepada organisasi

22
E. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Fungsi organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Sendjaja

a. Fungsi Informatif

b. Fungsi Regulatif

c. Fungsi Persuasif

d. Fungsi Integratif

2. Scott dan T.R Mitchael

a. Kendali, kontrol, pengawasan

b. Motivasi

c. Pengungkapan emosional

d. Informasi

3. Thayer

a. Memberi informasi

b. Membujuk

c. Memerintah

d. Memberi instruksi

e. Mengintegrasikan organisasi

F. Gaya, Bentuk, Peran, Dan Hambatan Komunikasi Dalam

Organisasi

1. Gaya Komunikasi dalam Organisasi

a. The Controlling Style

23
Gaya ini ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud

untuk membatas, memaksa, dan mengatur perilaku, pikiran

dan tanggapa orang lain.

b. The Equalitarian Style

Dalam gaya komunikasi ini anggota dapat mengungkapkan

gagasan ataupun pendapat dalam suasana rilkes, santai, dan

informal.

c. The Structuring Style

Dalam gaya komunikasi ini, pengirim pesan (sender) lebih

memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi

orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan

organisasi, jadwal kegiatan, aturan, dan prosedur yang berlaku

dalam organisasi tersebut.

d. The Dynamic Style

Gaya komunikasi ini memiliki kecendrungan agresif, karena

pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan

pekerjaannya berorientasi pada tindakan.

e. The Relinguishing Style

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk

menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain,

daripada keinginan untuk memberi perintah.

f. The Withdrawal Style

24
Tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini

untuk berkomunikasi dengan oraang lain, karena ada beberapa

persoalan ataupun kesulitan.

2. Peran Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak

terjadi salah penyampaian informasi antaranggota dalam suatu

organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu.

Tujuan Komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan

banyak manfaat secara langsung, yaitu memudahkan para anggota

bekerja dari instruksi- instruksi yang diberikan dari atasan dan

untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan

memang sudah melekat dalam organisasi.

3. Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi

a. Hambatan dari Proses Komunikasi

 Hambatan dari pengirim pesan, pesan yang akan

disampaikan belum jelas bagi dirinya.

 Hambatan dalam penyandian/simbol, bahasa dan

simbol antara si pengirim dan penerima mempunyai

arti yang berbeda.

 Hambatan media, hambatan media komunikasi seperti

gangguan suara dan aliran listrik.

 Hambatan dalam bahasa sandi, hambatan yang terjadi

dalam menafsirkan sandi oleh penerima.

25
 Hambatan dari penerima pesan, kurangnya perhatian

saat menerima pesan dan prasangka yang keliru.

 Hambatan dalam memberikan balikan, balikan

memberikan interpretatif, tidak tepat waktu dan tidak

jelas.

b. Hambatan Fisik

Misalnya gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi, dan

sebagainya.

c. Hambatan Semantik

Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah yang

berbeda.

d. Hambatan Psikologis

Misalnya, perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda

antara pengirim dan penerima pesan.

e. Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, dan

sebagainya.

Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi

1. Gunakan umpan balik

2. Kenali si penerima pesan

3. Rencanakan secara teliti

G. Komunikasi Efektif Dalam Organisasi

26
Komunikasi yang sulit dipahami untuk kemudian diimplementasikan

dalam program organisasi tentu bukan masalah baru. Sejak lama,

orang merumuskan bagaimana agar komunikasi sebagai hubungan

timbal-balik, tidak hanya memainkan peran sebagai pengiriman pesan

kepada pihak lain, tetapi juga menjaadi perekat yang besifat sosio-

psikologis, terlebih dalam sebuah organisasi yang menghendaki

kerjasama yang strategis.

 Ringkasan Buku Pembanding 1

Bab I
Dasar Dasar Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa italia (1561) yaitu maneggiare yang
berarti mengendalikan terutamanya” mengendalikan kuda” yang berasal dari
bahasa latin manus yang berarti “tangan”.Fungsi manajemen pada hakikatnya
adalah proses kergiatan yang dilakukan oleh manajer,dalam rangka mendaya
gunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah
ditetapkan sebelumnya.Proses manajemen terdiri dari:

1.Perencanaan(Planning)

Perencanaan adalah memikirkan tentang apa yang akan dikerjakan dengan sumber
daya yang tersedia

2.Pengorganisasian(Organizing)

Pengorganisasian adalah suatu proses pengaturan terhadap sumber daya yang


tersedia

3.Pengarahan(Directing)

Pengarahan adalah keingin untuk membuat orang untuk mengikuti keinginannya


dengan menggunakan kekuatan jabatan

Sarana manajemen terdiri atas:

1.Man(Orang-Orang)

Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi

27
2.Money(Uang)

Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.

3.Material(Bahan)

Bahan terdiri dari bahan setengah jadi(raw material) atau bahan jadi dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik,selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan sebagai salah satu sarana.

4.Machine(Mesin)

Dalam perusahaan maupun pemerintah,mesin mesin sangat diperlukan,diatas


telah disingggung manusia dalam bekerja bisa lelah,sakit atau lalai,padahal faktor
manusia merupakan sarana penting dalam manajemen

5.Methods(Tata Tata kerja)

Methods adalah suatu cara melaksanakan pekerjaan dalam rangka mencapai


tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen Pemasaran

1.Riset Pasar

Merupakan indikator pemberian informasi yang mempengaruhi bidang bidang


laainnya.

2.Segmentasi,Targeting,dan Positioning

Segementasi adalalah proses indentidikasi sekelompok konsumen yang homogen


yang akan dilayani perusahaan.

3.Bauran pemasaran

Ada empat unsur yang diperlukan dalam pemasaran produk yaitu, Produk, Harga,
Promosi, Distribusi dan penempatan

Manajemen Keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan


keuangan,Manajemen Personalia adalah
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengendalain aras pengadaan kerja

Manajemen Administrasi,memberi perhatian pada pemberian layanan dibidang


administrasi,penggunaan alat yang efektif dan kemudahan pada bidang lain.

Posisi Manajemen Indonesia

Sifat pekerjaan bisa saja bersifat universal karna dilandasi teknologi yang berlaku
dimana disebabkan hukum hukum alam yang mendasari berlaku umum

28
Perilaku Manusia Indonesia Dalam Organisasi Manajemen

Manusia indonesia masih bersifat manusia dalam pengorganisasian


organis dan dalam pengorganisasian mekanis
Manusia indonesia menunjukkan keinginan untuk bertahan dalam
lingkungan solidaritas organis

29
BAB II
Manajer Dalam Aktivitas Manajemen
Manajer adalah sebagai pelaksana yang menyelesaikan urusan urusan melalui
orang lain.

Tingkatan manajemen sebagai berikut ini.

1.Manajemen Lini Pertama

Dikenal pula dengan istilah manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas
memimpin dan mengawasi karyawan .

2.Manajemen tingkat Menengah

Mencakup semua manajemen yang berada antara manajemen lini pertama dan
manajemen puncak

3.Manajemen Puncak

Tugasnya merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan


mengarahkan jalannya perusahaan.

Keterampilan Seorang Manajer

1.Keterampilan Konseptual

Manajer tingkat atas harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep dan ide
demi kemajuan organisasi

2.Keterampilan Yang Berhubungan Dengan Orang Lain

Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau


keterampilan berhubungan dengan orang lain

3.Keterampilan Teknis

Keterampilan ini pada umumnya merupakan kemampuan untuk menjalankan


suatu pekerjaan tertentu,misalnya menggunakan komputer

30
BAB III
Evolusi Ilmu Manajemen

Pra Manajemen Ilmiah


Pemisahan tugas dan tanggung jawab kedalam bidang yang sempit dan
khusus serta dilalukukan secara berulang ulang.dimulai pada abad ke-18,ketika
tenaga mesin telah banyak menggeser peran tenaga manusia,yang menjadikan
perusahaan lebih ekonomis untuk memproduksi barang dipabrik pabrik ketimbang
diruimah rumah.
Era Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah berprinsip pada menggunakan masalah masalah
manajemen digunakan secara prinsip prinsip ilmiah,prinsip ilmiah yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif pendekatan kuantitatif adalah
penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik,model optimasi,model
informasi,atau simulasi komputer untuk membantu mengambil kebijakan

Tokoh Tokoh yang bepengaruh dalam Era Manajemen Ilmiah


1.Charles Babbage(1792-1871)
2.Frederick Winslow Taylor(1856-1915)
3.Henry L.Gantt(1861-1919)
4.The Gilbreths(1868-1924)
5.Robert Owen(1771-1858)
6.Oliver Sheldon(1894-1951)
7.Chester L.Barnard(1886-1961)
8.Mary Parker Follet(1868-1933)

Pendekatan Perilaku

Para manajer dan ilmuan bekerja sama untuk terus menerus mengembangkan
pengetahuan dibidang manajemen melalui serangkain riset dan diskusi secara
terus menerus.

Aliran perilaku muncul karena dalam pendekatan klasik,efisiensi produksi dan


keserasian kerja tidak dapat dicapai.Aliran organisasi pada hakikatnya adalah
manusia (human)

31
Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem dibentuk dengan mengacu pada konsep sistem itu


sendiri.sistem yang didefenisikan sebagai satu kesatuan elemen elemen dalam
organisasi yang memiliki fungsinya masing masing.

Pendekatan Situasional (kontingensi)

Pendekatan ini menganggap bahwa efektivitas manajemen tergantung pada


situasi yang melatarbelakanginya.

Pendekatan Hubungan Manusia Baru

Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan sisi positif manusia dan manajemen


ilmiah.pendekatan ini melihat bahwa manusia merupakan makluk yang
emosional,intuitif,dan kreatif.

Beberapa Isu Isu Kontemporer Seputar Perkembangan Ilmu Manajemen.

Globalisasi

Pada saat dimulainya kesadaran untuk melakukan perdagangan internasional


maka timbulah kesadaran bahwa ilmu manajemen harus dapat mengadopsi
nilai nilai globalisai tersebut.

Divertsity Manajemen

Keberagaman angkatan kerja ini tak lain dipicu oleh semangat


globalisasi,disebuah perussahaan multinasional akan terdiri dari berbagai
macam angkatan kerja.

Kewirausahaan

Makin sulitnya memperoleh lapangan kerja,mendorong sebagian orang lain


untuk beralih menjadi wirausaha .

32
BAB VI
Manajemen Dan Lingkungannya

Lingkungan Eksternal Perusahaan

Pelanggan (costumer)
Pesaing (competitor)
Pemasok (supplier)
Partner Strategis (strategic partner)
Regulator
Pemerintah (Goverment)
Masyarakat Umum(Society

Pendekatan Ekonomi Industri

Pendekatan ini cenderung menekankan pada struktur pasar,terdapat beberapa


struktur pasar

Pasar Monopoli
Oligopoly Dominan
Oligopoly Pekat
Persaingan Monopolistik
Persaingan Sempurna

Analisis Kekuatan Persaingan Industri Porter

Persaingan Antara Perusahaan Yang Ada

Persaingan ini adalah persaingan yang timbul oleh keberadaan perusahaan yang
menjalankan bisnis yang sama

Ancaman Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru akan menambah tingkat persaingan perusahaan dalam


industri karna telah menambMah jumlah dan kapasitas yang terdapat dalam
indistri itu.

Ancaman Produk Pengganti/Subsitusi

Perusahaan dalam sebuah industri akan menghadapi datangnya ancaman produk


pengganti

Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

33
Peran dipasar juga ditentukan kekuatan tawar menawar pembeli .apabila kekuatan
tawar pembeli tinggi maka upaya upaya yang harus dilakukan perusahaan untuk
bersaing semakin tinggi.

Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Kekuatan tawar menawar pemasok yang meningkat juga akan meningkatkan


persaingan industri

LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN

1.Tim Manajemen (Board Of Managers of Director)

Adalah orang orang yang menurut para pemilik organisasi/perusahaan dinyatakan


untuk ditunjuk sebagai pengola organisasi dalam aktivitasnya sehari hari untuk
suatu periode tertentu

2.Para Anggoita atau Para Pekerja (Employees)

Para anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi merupakan sumber daya
manusia yang sangat dominan dalam sebuah organisasi

3.Lingkungan Fisik Organisasi(Physical Work Enviroment)

Bangunan ,uang ,peralatan,barang persediaan dan lain sebagainya merupakan


lingkungan dimana setiap orang orang Dalam organisasi perusahaan berinteraksi
dan memanfaatkan untuk dapat didaya gunakan.

Lingkungan Internasional Dan Kegiatan Bisnis

Lingkungan internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah


negara yang pada praktiknya akan memepengaruhi kegiatan kegiatan
perusahaan,terutama jika perusahaan melakukan kegiatan bisnis
internasional.salah satu isu yang sangat terkenal mengenai lingkungan
internasional adalah isu globalisasi .

Globalisasi pada prinsipnya merupakan sebuah proses untuk menjadikan dunia


ini menjadi satu dengan kata lain yang dunia mulanya terdiri dari berbagai negara
dengan segala batasan batasan geografis tersebut memiliki kecenderungan
semakin hilang atau dengan kata lain dunia ini menjadi satu.

34
BAB V
Etika Manajemen Dan Tanggung Jawab Sosial

Etika manajemen dalam pengambilan keputusan kebanyakan dilema etika


berupa konflik antara kebutuhan sebagian pihak dengan keseluruhan antara
individu versus organisasi atau organisasi versus masyarakat

Pendekatan Utilitarian

Memiliki pandangan mendasar bahwa suatu tindakan dinilai baik atau bruk
berdasarkan tujuan atau akibat dilakukannya tindakan tersebut.namun dalam
pemahamannya tidak mudah untuk menilai baik buruknya tujuan atau akibat suatu
tindakan dalam kerangka etika,sehingga munculah varian darinya yaitu egoisme
Dan utilitarian.

Pendekatan Invidualisme

Mengatakan bahwa suatu tindakan dianggap pantas ketika tindakan tersebut


mengusung kepentingan terbaik jangka panjang seorang individu.

Pendekatan Hak Moral

Menyatakan bahwa umat manusia memilki hak asasi dan kebebasan yang tidak
dapat direbut oleh satu keputusan individu.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Pilihan Etis

1.Manajer

Para manajer membawa kepribadian dan perilaku tertentu dalam pekerjaan


mereka kebutuhan pribadi ,pengaruh keluarga ,dan latar belakang agama
membentuk sistem nilai yang dimilki seorang manajer

2.Organisasi

Nilai nilai yang diterapkan dalam organisasi adalah penting,terutrama saat kita
memahami bahwa hampir semua orang berada pada tingkat kedua dari
pengembangan moral.

Pihak Pihak Yang Berkepentingan Dalam Organisasi

1.Stakeholder Utama

35
Merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan
suatu kebijakan ,program dan proyek

2.Stakeholder Pendukung

Adalah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan secara langsung


terhadap suatu kebijakan ,program,proyek.

3.Stakeholder Kunci

Merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secara legal dalam


pengambilan keputusan.

Etika Dan Lingkungan Kerja Baru

Kebanyakan perusahaan terbaik yang ada sekarang menyadari bahwa


keberhasilan diukur dalam banyak cara,yang tidak seluruhnya ditampilkan
didalam laporan keuangan.namun demikian,hubungan antara etika dan tanggung
jawab sosial perusahaan dengan kinerja keuangan menjadi perhatian,baik bagi
manajer maupun akademisi manajemen.Perusahaan memerlukan cara yang efektif
untuk menyelidiki pelecehan seksual atau tindakan yang ilegal atau tidak patut
ditempat kerja.

Namun demikian,tindakan mematamatai ini secar etika patut


dipertanyakan.dengan demikian menunjukkan rasa tidak percaya terhadap pekerja
virtual dan telekomunting dan juga dapat menimbulkan kerugian karna
memperlemah kepercayaan dan komitmen yang dimilki karyawan

36
BAB VI
Fungsi Perencanaan Dan Pengambilan Keputusan
Konsep Dasar Perencanaan Dalam Manajemen

Perencanaan Fungsi Dari

Perencanaa sebagai arah


Perencanaan sebagai Minimalisasi ketidakpastian
Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan sumber daya
Perencanaan sebagi penetapan standar dalam pengawasan kualitas

Tahap Dasar Perencanaan

Menyadari Kesempatan
Menetapkan Tujuan atau Serangkaian tujuan
Menentukan dasar Fikiran (premis)
Menentukan Arah Arah Tindakan Alternatif
Mengevaluasi Arah Arah Tindakan Alternatif
Memilih suatu Arah Tindakan Alternatif
Merumuskan Rencana Rencana Turunan
Mengurutkan Rencana rencana Berdasarkan Anggaran

Kendala kendala dalam perencanaan yaitu ketidak mampuan membuat


rencana yang tidak cukup baik,kurangnya komitmen dalam proses pembuatan
rencana,lemahnya informasi,terlalu berfokus pada masa kini,terlalu mengandalkan
diri pada unit/bagian perencanaan,memusatkan perhatian pada faktor faktor yang
dapat dikuasainya.

Penyelesaian Masalah Dan Pengambilan Keputusan

Keputusan merupakan hasil dalam pemecahan dalam suatu masalah yang


harus dihadapi dengan tegas.hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan
pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan seterusnya mengenai unsur
unsur perencanaan

Proses pengambilan keputusan merupakan tahap tahap yang harus dilalui atau
di gunakan untuk membuat kepuutusan.tahap ini merupakan kerangka
dasar,sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub

37
tahapPenemuan masalh mendefinisikan masalah denngan jelas sehingga
perbedaan antara masalah dan bukan masalh menjadi jelas.

Pemecahan masalah dapat menggunakan metode brainstroming atau curah ide


dimana seluruh pihak yang dilibatkan dalam penentuan alternatif secara kreatif
dan bebas mernawarkan berbagai langkah solusi yang terkait dengan masalah

Keputusan diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi


yang ada,seperti kondisi pasti,kondisi beresiko,kondisi tidak pasti dan kondisi
konflik

Unsur Situasi atau Keadaan Situasi

Keadaan Asal Mula


Pembuatan Keputusan
Orientasi Eksploitasi
Orientasi Penimbunan
Orientasi Pemasaran
Tujuan Yang Harus Dicapai
Alternatif Yang Relevan
Susunan atau Peringkat Alternatif
Pilihan Alternatif

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Etika Perilaku

1.Tahap Pengembangan Moral

Tahap ini menilai kapasitas seseorang untuk menilai apa yang benar secara moral.

2.Pengendalian Lokus

Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan lokus kontrol eksternal cenderung


tidak bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari perilaku mereka.

3.Lingkungan Organanisai

Lingkungan organisasi mengacu pada persepsi dari harapan seseorang karyawan


organisasi.

Bab VII Desain dan Strukur organisasi

38
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai

dengan tujuan organisasi , sumber daya- sumber daya yang dimilikinya dan

lingkungan yang meliputinya. Dalam pengembangan desain organisasi ada 2 hal

penting yang harus diperhatikan Perubahan strategi dan Lingkungan berlangsung

dengan berlalunya waktu

Bab VIII fungsi pengorganisasian ;kekuasaan , kewenangan , tanggung jawab

dan delegasi

Pengorganisasian adalah dibentuknya suatu organsasi yang mempersatukan

bermacam-macam tugas atau fungsi yang ditetapkan oleh manager . Dasar

tindakan pengorganisasian : Pekerjaan, Tempat bekerja, Hubungan yang terjalin

dalam menjalankan pekerjaan di tempat bekerja dan Orang-orangnya sendiri

Tindakan pengorganisasian :

1. Mengetahui tujuan

2. Membagi habis pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan bagian

3. Mengolongkan kegiatan dalam satuan-satuan yang praktis

4. Menentukan kewajiban dan menyediakan alat-alat serta tempat

5. Penguasaan personil yang cakap mendelegasikan wewenang

Bab IX fungsi motivasi dalam manajemen perusahaan

Motivasi adalah proses yang dimulai dengan definisi fisiologis dan psikologis yang

menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan insentif .

39
manajer dan supervisor harus memotivasi orang kearah kinerja yang diharapkan

dalam rangka memenuhi tujuan organisasi

Bab X fungsi kepemimpinan dalam manajemen perusahaan

Kepempinan adalah suatu proses kegiatan seseorang dalam memimpin

,membimbing ,mempengaruhi atau mengendalikan pikiran perasaan atau

tingkah laku oranglain . tujuan kepemimpinan adalah membantu orang untuk

meneggakkan kembali , mempertahankan dan meningkatkan motivasi mereka .

Bab XI fungsi komunikasi kerja dan komunikasi dalam manajemen perusahaan

Organisasi dibagi menjadi berbagai bagian-bagian organisasi , maka muncullah

kelompok kerja. kelompok kerja adalah kunci dalam implementasi dan

pengarahan . diantara fungsi manajer seperti pengumpulan ,pengorganisasian,

analisis dan pengomunikasian data , keberadaan komunikasi menjadi hal yang

paling penting untuk memunculkan tanggung jawab manajer.

Bab XII fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen perusahaan

Pengawasan adalah suatu proses memanta kinerja atau prestasi dan

pengambilan tindakan agar terjamin pencapaian hasil yang diharapkan .

 Ringkasan Buku Pembanding 2

BAB 1 Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni

Manajemen sebagai Seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata

mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai Ilmu

40
berfungsi menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), Kejadian-kejadian,

keadaan-keadaan.

Dalam perspektif ini ada sejumlah unsur pokok yang membentuk Kegiatan

manajemen, yaitu : unsur manusia (men), barang-barang (materials), mesin

(machines), metode (methods), uang (money) dan pasar (market). Keenam unsur

ini memiliki fungsi masing-masing dan saling Berinteraksi dalam mencapai tujuan

organisasi terutama proses pencapaian

 Men

Yakni Sumber daya manusia yang melakukan kegiatan manajemen dan produksi.

Dengan adanya faktor SDM, kegiatan manajemen dan Produksi dapat berjalan,

karena pada dasarnya faktor SDM sangat berperan penting dalam kegiatan

manajemen dan produksi.

 Money

Yakni faktor pendanaan atau keuangan. Tanpa ada keuangan yang Memadai

kegiatan perusahaan atau organisasi takkan berjalan sebagaimana Mestinya,

karena pada dasarnya keuangan ialah darah dari perusahaan atau Organisasi.

 Method

Yakni tata cara melakukan kegiatan manajemen secara efektif Dengan

menggunakan pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran agar Tercapai suatu

tujuan akan dituju.

41
 Machine

Yakni mesin pengolah atau teknologi yang dipakai dalam mengolah Barang

mentah menjadi barang jadi. Dengan adanya mesin pengolah, maka Kegiatan

produksi akan lebih efisien dan menguntungkan.

 Market

Yakni tempat untuk memasarkan produk yang telah dihasilkan. Seorang manajer

pemasaran dituntut untuk dapat menguasai pasar, Sehingga kegiatan pemasaran

hasil produksi dapat berlangsung.

Pada hakekatnya, bila dikombinasikan pendapat dari pendapat para ahli, , maka

fungsi-fungsi Manajemen adalah sebagai berikut:

1. Forecasting

2. Planning termasuk Budgeting,

3. Organizing,

4. Staffing, atau Assembling Resources,

5. Directing atau Commanding

6. Leading

7. Coordinating

8. Motivating,

9. Controlling dan

10. Reporting

42
Tugas Utama dari seorang manajer adalah memimpin suatu organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan organisasi tersebut. Fungsi manajemen

sebagai pemimpin diantaranya meliputi:

Pengambilan keputusan (decision maker), Komunikasi (communication),

Memotivasi (motivating), Pemilihan orang (selecting people), Mengatur serta

mengorganisasi orang lain, baik pemberian saran Dan masukan, training atau

pelatihan serta penilaian dari hasil kerja.

BAB 2 Planning

Planning (Perencanaan) merupakan dari cara berpikir mengenai persoalan-

persoalan sosial dan ekonomi, terutama berorientasi Pada masa datang,

berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan - keputusan kolektif

dan mengusahakan kebijakan dan program.

Fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan

kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan

serta program-program yang dilakukan.

Unsur Suatu Rencana dapat dirumuskan sebagai berikut

Tujuan

Suatu rencana yang dirumuskan harus Memiliki tujuan yang jelas dan memiliki

batasan atas tujuan tersebut atau biasa Kita debut sebagai Fokus

Politik

Yang dimaksud sebagai politik disini adalah kewenangan , delegasi

43
dan pertanggungjawaban dalam Melakukan suatu rencana

Prosedur

Prosedur dipahami sebagai sistematika metode atau tindakan yang harus

dilakukan dalam mencapai tujuan dari organisasi tersebut

Program

Program adalah gabungkan dari politik prosedur dan anggara. Pada umumnya

sesuatu rencana yang baik berisikan atau memuat Enam unsur yaitu: The what,

The way, The where, The when, The who dan The how.

.Adapun proses pembuatan rencana ada beberapa tindakan yang harus dilalui

tingkatan-tingkatan atau langkah-langkah tersebut adalah sebagai Berikut:

1. Menetapkan tugas dan tujuan

2. Mengobservasi dan menganalisa

3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan

4. Membuat sintesa

5. Menyusun rencana

BAB 3 Organization

Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang be- Kerjasama untuk

mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu. Organisasi dalam arti bagan atau

struktur adalah gambaran secara Skematis tentang hubungan-hubungan,

44
kerjasama dari orang-orang Yang terdapat dalam rangka usaha mencapai sesuatu

tujuan.

Organisasi Formal

Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan

diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan Hubungan kerja

yang rasional, dibentuk atau disusun secara resmi, Memiliki struktur yang jelas

(bagan yang menggambarkan hubungan- Hubungan kerja, kekuasaan, wewenang

dan tanggung jawab antara pejabat Dalam suatu organisasi), pembagian tugas

yang jelas, serta tujuan yang Ditetapkan secara jelas. Organisasi formal harus

memiliki tujuan atau Sasaran. Contoh Organisasi Formal (ASEAN, PBB,Perseroan

Terbatas, LSM)

Organisasi Non Formal

Organisasi Non Formal adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau

lebih yang tidak terstruktur namun memiliki tujuan yang sama Dan tidak disadari.

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat Dicapai baik secara sadar

maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk Menentukan waktu eksak

seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Contoh (Komunitas Tari,

Komunitas angkatan, kelompok belajar, sanggar)

Bentuk Bentuk Organisasi

Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab,

maka bentuk-bentuk organisasi itu dapat dibeda-bedakan Atas :

45
1. Bentuk Organisasi Garis

2. Bentuk Organisasi Fungsional

3. Bentuk Organisasi Garis dan Staf

4. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf

BAB 4 Staffing

Staffing adalah suatu proses yang berhubungan dengan rekrutmen, Seleksi, dan

orientasi atau sosialisasi serta penempatan pegawai baru melalui mana

organisasi tersebut memenuhi atau mengisi sumber daya manusia dari tingkat

manajer hingga karyawan

Dalam Staffing, kita mengenal kepepimpinan, ada beragam tipe atau gaya dalam

kepepimpinan.

 Kepepimpinan kharismatis

Kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan

yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai

pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa

dipercaya

 Kepepimpinan Paternalistik/Maternalistik

Kepepimpinan seperti ini menganggap bawahan sebagai orang yang belum

dewasa sehingga memerlukan bimbingan lebih lanjut. Kemudian kepepimpinan

46
seperti ini jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk memberikan

masukan atau menyampaikan aspirasi

 Kepepimpinan Militaris

Adalah kepepimpinan yang bercirikan kemiliteran atau berdasarkan disiplin

militer yang pragmatis yaitu tidak mengizinkan adanya saran dan bantahan dari

bawahan dan cenderung kaku pada komando dan standard yang ada

 Kepepimpinan Otokratis

Kepepimpinan otokratis didasarkan kepada kekuasaan mutlak oleh yang

memegang kepepimpinan yaitu seorang pemimpin menjadi pemain tunggal

dalam organisasi tersebut dan memegang kekuasaan mutlak akan organisasi

tersebut

 Kepepimpinan laissez faire

Disini pemimpin adalah sebuah simbol yaitu secara praktis tidak memimpin

organisasi, namun memberikan tugas kepepimpinan kepada pihak lain dalam

organisasi tersebut

 Kepepimpinan populistis

Yaitu kepepimpinan yang mendasarkan pada nilai nilai tradisional kepepimpinan

demokratis kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan

memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.

BAB 5 Actuating

47
Directing [pengarahan] adalah untuk membuat orang lain mengikuti

Keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan Jabatan

secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka Panjang

perusahaan.

Tujuan utama dalam pengarahan oleh atasan kepada bawahan, ialah Untuk

mengkoordinir kegiatan bawahan, agar kegiatan masing-masing Bawahan yang

beraneka macam itu terkoordinir kepada 16 suatu arah yaitu Kepada tujuan

perusahaan. Jadi dengan pemberian perintah itu, maka Kegiatan-kegiatan

bawahan vang, menvimpang dari rel diarahkan kepada relnya, atau bawahan

yang terlalu lamban dalam kegiatan-kegiatannya, Dibimbing untuk menambah

kegiatannya, atau bawahan yang berhenti Diperintahkan untuk jalan terus dan

sebagainya.

Prinsip Prinsip Perintah

Perintah Harus Jelas

Suatu perintah adalah jelas, bilamana perintah tersebut memenuhi Enam elemen

sebagai berikut: mengapa, siapa, apa, bilamana. Di mana, dan Bagaimana.

Dengan elemen "mengapa" maka perintah haruslah Mengandung pemberian

alasan daripada pengeluaran perintaah tersebut.

Perintah Diberi Satu Persatu

Adalah lebih Tepat jika perintah diberikan satu persatu, bahkan walaupun

perintah itu Mempunyai pertalian yang erat satu sama lain. Sehubungan dengan

48
ini, Maka suatu perintah janganlah terlalu detail, harus mengandung unsur

Fleksibelitas dengan maksud agar inisiatif bawahan dapat dihidupkan

Perintah Harus memakai Bahasa Positif

Memberikan perintah dengan memulai Perkataan: '"jangan" dapat menimbulkan

salah pengertian bagi penerima Perintah tersebut. Dalam memberikan perintah,

sebaiknya tidak Mempergunakan perintah yang negatif. Adalah lebih baik

mempergunakan Perintah yang positif, sebab dengan perintah positif, tegas dan

jelas apa Yang harus dikerjakan oleh bawahan.

Perintah Harus Erat dengan Komunikatif

Dalam memerintah bawahan pun ketiga jenis Motivasi itu harus dihubungkan

erat dengannya. Tiada perintah akan Efektif, bila perintah itu tidak dihubungkan

dengan masalah pemberian Motivasi.

Perintah Satu Aspen Berkomunikasi

Meskipun pemberian perintah itu tugas atasan, namun perintah itu Tidak boleh

sewenang-wenang. Perintah tidak boleh untuk sekedar Menunjukkan kekuasaan

saja. Perintah selain harus dalam hubungan untuk Merealisasi tujuan

perusahaan, ia tidak boleh bertentangan dengan norma kesusilaan dan

kemanusiaan.

Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses berbagi informasi diantara dua orang

atau lebih ataupun kelompok untuk mencapai kesepahaman bersama.

49
Pengarahan manajemen harus bisa dipahami oleh Seluruh anggota organisasi

dalam lingkup bidang kerja. Adapun hubungan Antara manajemen dan

komunikasi adalah sebagai berikut.

Bab 6 Controlling

Controlling atau Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis

oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau

tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja

sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan

yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan

seefektif dan seefisien mungkin .

Prinsip prinsip Pengawasan

Pengawasan yang baik dan benar haruslah mengandung prinsip

1. Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatan yang

harus diawasi.

2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan.

3. Fleksibel.

4. Dapat mereflektir pola organisasi.

5. Ekonomis

6. Dapat dimengerti.

7. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

50
Jenis Jenis pengawasan

Pengawasan Intern dan Ekstern

Pengawasan Preventif dan Represif

Pengawasan Aktif dan Pasif

Pengawasan Kebenaran Formal

BAB 7 Motivation

Motivation atau Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau

menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada

sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi

mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan,

agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan

tujuan yang telah ditentukan. Kemampuan seorang manajer dalam memotivasi

bawahannya akan mempengaruhi efektifitas manajer, bawahan dan

perusahaann.

Pengetahuan tentang motivasi.

Jika kita menekankan pentingnya Mengetahui dan memanfaatkan faktor- faktor

motivasi itu, bukanlah Maksud kami untuk memasukkan manajer ke dalam

peranan psikiater Amatir. Pekerjaan manajer bukanlah memanipulir orang,

melainkan mengenali apa yang menggerakkan orang.

Beberapa motivasi dibagi menjadi dua jenis Yaitu :

51
Motivasi Intrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja

sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat akan

pekerjaan yang dilaksanakan. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari

pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan atau

menyenangkan, atau memungkinkan mencapai suatu tujuan maupun karena

memberikan harapan tertentu yang positif dimasa depan.

Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja

sebagai individu berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan

pekerjaan secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja karena

upah/gaji yang tinggi, jabatan/posisi yang terhormat atau memiliki kekuasaan

yang besar, pujian, hukuman, dan lain - lain.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Maslow memandang kebutuhan manusia dalam bentuk suatu hierarki,

meningkat dari yang terendah ke yang tertinggi, dan ia menyimpulkan bahwa jika

satu set kebutuhan telah terpenuhi, maka ia tidak lagi merupakan motivator

1. Kebutuhan Fisik

Kebutuhan fisik. Ini adalah kebutuhan dasar untuk mempertahankan hidup,

seperti pangan, air, pemanasan, perumahan, dan tidur.

2. Kebutuhan Keamanan, atau, Keselamatan.

52
Ini adalah kebutuhan Untuk terlepas dari bahaya fisik dan ketakutan akan

kehilangan Pekerjaan, harta, pangan, atau tempat tinggal (shelter).

3. Kebutuhan akan Afiliasi atau Penerimaan

Karena manusia adalah makhluk sosial, maka ia membutuhkan kawan, butuh

untuk diterima oleh orang lain.

4. Kebutuhan penghargaan

Menurut Maslow, sekali manusia telah Memenuhi kebutuhannya untuk

berkawan (need to belong), ia Cenderung ingin dihargai, baik oleh dirinya sendiri

maupun oleh Orang lain.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Maslow menganggap ini kebu-tuhan yang tertinggi dalam hierarki tersebut.

Hasrat menjadi apa yang sanggup dicapainya - memaksimumkan potensinya dan

men-Mencapai sesuatu.

BAB 8 Communication

Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Setiap organisasi adalah unik dan berkembang dalam situasi yang Dinamis.

Dinamika internal dan dinamika ekternal yang dialami oleh organisasi tidak

jarang berdampak kepada perbedaan pendapat dan friksi antar anggota

organisasi yang perlu mendapat perhatian dan pengelolaan Secara seksama agar

tujuan bersama dalam organisasi dapat dicapat secara Kolaboratif, exploratory,

53
dan integratis. Bagaimana agar suatu organisasi Mampu mencapai tujuan dengan

segala perbedaan yang dimiliki? Untuk Mencapai hal tersebut setiap orang di

dalam organisasi harus bekerja sama dan saling berkoordinasi sehingga

menghasilkan sinergi yang produktif. Sinergi hanya dapat terjadi jika ada

kepercayaan dan kerjasama yang dibangun melalui serangkaian kegiatan

komunikasi yang efektif.

Transfer informasi dari satu orang ke orang lain adalah mutlak perlu. Fungsi

komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:

Fungsi informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system proses informasi (information-

processing system). Maksudnya, seluruh naggota dalam suatu Organisasi

berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih Baik, dan tepat

waktu.

Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam

suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang

berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini.

Pentingnya Komunikasi

Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensikronkan seluruh

aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan

berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya

54
sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak

meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-

penyampaian informasi, instruksi tugas kerja atau mungkin pembagian tugas

kerja.

BAB 9 Manajemen Eksekutif

Batasan situasional pada keleluasaan para eksekutif dan aspek dari Situasi yang

menentukan berapa banyak pengaruh yang dapat dimiliki para Eksekutif puncak

pada kinerja dalam organisasi mereka.

Batasan intenal

Keleluasaan CEO dibatasi oleh beragam faktor organisasi internal. Satu jenis

batasan melibatkan kekuatan dalam yang berkuasa atau koalisi dalam organisasi.

Jenis lain batasan internal adalah budaya organisasi yang kuat menentang

perubahan.

Batasan eksternal

Batasan eksternal pada keleluasaan dari seorang CEO meliputi sifat dari produk

atau jasa utama organisasi itu dan jenis pasar tempat organisasi Itu beroperasi.

Batasan lain adalah stakeholder eksternal yang berkuasa yang mendiktekan

kondisi.

Batasan dan Atribusi Eksternal

55
Batasan internal dan eksternal saling berinteraksi satu sama lain dan dengan

atribut dari manjer itu (misalnya, ambisi, toleransi, ambiguitas, keterampilan

kognitif, keterampilan politis dan orientasi kendali internal- Eksternal)untuk

mempengaruhi pola perilaku yang diperlihatkan oleh

CEO.

BAB 10 Perusahaan dan Hubungan Karyawan

Salah satu tantangan dalam memulai usaha sendiri adalah kelangsungan hidup

perusahaan itu sendiri, perusahaan yang didalamnya memiliki hubungan yang

harmonis cenderung lebih awet dibandingkan dengan perusahaan yang tidak

harmonis. Hubungan yang harmonis ini bisa Antara pimpinan dan karyawan dan

juga antar karyawan itu sendiri. Dalam perusahaan yang sehat terdapat

hubungan yang harmonis didalamnya. Perusahaan dengan tingkat turn-over

karyawan yang tinggi tentunya dapat merugikan perusahaan, karena perusahaan

akan mengeluarkan biaya untuk mencari karyawan baru, tidak sampai situ saja,

perusahaan juga perlu mengeluarkan biaya untuk melatih karyawan tersebut.

Karyawan dan perusahaan keduanya adalah hal yang saling berhubungan dan

membutuhkan karena tanpa ada karyawan, perusahaan tidak dapat berjalan

dengan baik. Demikian tanpa ada perusahaan bagaimana karyawan dapat

bekerja. Hal yang akan saya bahas disini adalah menjalin hubungan baik dengan

karyawan,berikut caranya outing. Ajaklah karyawan untuk pergi outing karena

biasanya di tempat outing kita akan menemukan permainan ketangkasan yang

akan membantu karyawan dalam pengembangan diri. Untuk pergi ke tempat

56
outing perusahaan harus menggunakan mobil yang cukup besar sehingga

Karyawan dapat pergi bersama dan biasanya jasa sewa mobil

menyediakanmenyediakan

Bab 11 Kebijakan dan Hubungan Karyawan

KEBIJAKAN DALAM HUBUNGAN INDUSTRI

Banyak kebijakan, dan sebagian terbesar peraturan, berlaku bagi hubungan

dengan para karyawan: pemekerjaan, pelatihan, kompensasi, dan penyeliaan.

Kebijakan dan peraturan tambahan menyinggung hal maslahat seperti asuransi

jiwa, asuransi kesehatan, pensiun, libur, cuti. Yang lain berlaku untuk lembur,

sakit, kemangkiran, keterlambatan,Merokok, berkelahi, bermalas-malas, dan

sebagainya.

Dari unsur penguasa, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan pada nilai-

nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Fungsi para pelaku dalam hubungan industrial adalah sebagai berikut:

Fungsi pemerintah :

Menetapkan kebijakan

Memberikan Pelayanan

Melaksanakan pengawasan

Melakukan penindakan terhadap pelanggaran

Fungsi menjalankan pekerja/buruh dan serikat pekerja/buruh :

57
■ pekerjaan sesuai dengan kewajibannya;

menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi;

menyalurkan aspirasi secara demokratis ;

■ mengembangkan keterampilan dan keahliannya;

memajukan perusahaan; memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta

keluarganya.

Fungsi pengusaha dan organisasi pengusahanya :

- menciptakan kemitraan;

- mengembangkan usaha;

memperluas lapangan kerja ;

memberikan kesejahteraan pekerja/buruh secara terbuka,

demokratis dan berkeadilan.

BAB 12 Manajemen Usaha Kecil

MASALAH BAGI USAHA KECIL

Masalah mendasar usaha kecil yang paling menonjol menyangkut menyediakan

pembiayaan usaha alias modal usaha. Kebutuhan modal sangat terasa pada saat

seseorang ingin memulai usaha baru. Biasanya bila motivasinya kuat, seseorang

akan tetap memulai usaha kecil tetapi dengan modal seadanya. Pada usaha yang

sudah berjalan, modal tetap menjadi kendala lanjutan untuk berkembang.

Masalah yang menghadang usaha kecil menyangkut kemampuan Akses

58
pembiayaan, akses pasar dan pemasaran, tata kelola manajemen usaha kecil

serta akses informasi. Kesulitan usaha kecil mengakses sumber-sumber modal

karena keterbatasan informasi dan kemampuan menembus sumber modal

tersebut.

Untuk belajar mempergunakan waktu secara lebih efisien, sementara manajer

menganggap bermanfaat untuk mencatat secara terperinci semua yang mereka

kerjakan dalam suatu minggu tertentu — menelepon, wawancara, mendikte,

kegiatan tata usaha, produksi, penjualan, dan sebagainya. Pada akhir minggu itu

mereka menganalisis kegiatan mereka.

Buku harian demikian itu membantu mereka untuk merencanakan kegiatan

Mereka dengan cara yang lebih baik, membuat jadual lebih efisien dan

Menetapkan dengan tepat tugas-tugas yang harus didelegasikan. Mengadakan

buku harian merupakan latihan baik sekali bagi para manajer Baik dalam

perusahaan besar maupun kecil. Pemilik Pemilik dan manajer suatu usaha kecil

menjumpai banyak masalah yang sama tentang hubungan dengan karyawan

seperti para manajer dalam perusahaan besar. Masalah-masalah ini antara lain

menseleksi karyawan, upah, pelatihan, penyeliaan, tunjangan, pergantian dan

sebagainya.

BAB 13 Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility

(selanjutnya dalam buku ini akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa

organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki

59
berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya,

yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas

dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup

aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan

pembangunan berkelanjutan dengan cara Manajemen dampak (minimisasi

dampak negatif dan maksimisasi dampak Positif) terhadap seluruh pemangku

kepentingannya cSR merupakan gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi

Dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, Yaitu

nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Kesadaran

atas pentingnya CSR dilandasi pemikiran bahwa perusahaan Tidak hanya

mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada pemegang Saham

(shareholder), tetapi juga kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang

BAB 14 Manajemen Masa Depan

MANAJEMEN DI MASA DEPAN

Kekuatan-kekuatan pengubah yang sudah kita lihat itu demikian hebatnya

sehingga ada penulis yang percaya bahwa kita berada di tengah-tengah revolusi

industri kedua. Sementara orang cemas menghadapi jaman sesudah industri.

Orang lain menyadari dengan tepat bahwa kecenderungan-kecenderungan ini

membuka, banyak peluang untuk karier yang akan memerlukan lebih banyak

manajer yang lebih cakap. Mereka yang gagal mengatasi perubahan mungkin

60
akan menghadapi suatu perubahan manajemen. Kemungkinan-Kemungkinan

besar perkembangan di masa depan dalam industri dan perdagangan akan

mencakupnya

Penggunaan kriogenika secara meluas. Kriogenika adalah ilmu fenomena suhu

rendah contoh-contoh terdapat dalam krio pembedahan, hibernasi manusia

dalam pengobatan medis, mengerjakan logam dingin, pengendalian penelitian

ruang dari tenaga termonuklir, dan pengawetan darah utuh.

Penggunaan sinar laser secara luas dalam mengerjakan logam, komunikasi di

seluruh dunia, pengiriman tenaga, radar, pembedahan, dan pertahanan militer.

Makanan dan Minuman Bersintesis komunikasi ke seluruh dunia sangat tinggi

dan cepat kurang pentingnya industri dasar makin pentingnya pekerjaan jasa,

kelembagaan dan pemerintahan

Teknik dalam pembangunan lebih cepat

Tentu saja tiap ramalan dapat ditiadakan atau disangkal oleh kejadian-kejadian

besar seperti perang atau kelaparan, atau oleh penemuan ilmiah yang tak

terduga. Di masa depan hampir semua perusahaan akan mempunyai

komputernya sendiri atau menyewa waktu pada suatu sistem komputer yang

akan berfungsi sebagai semacam alat keperluan umum. Walaupun ada komputer

yang demikian kecil sehingga dapat dipegang dalam tangan, ia akan bisa

mendapatkan informasi pada saat itu juga melalui hubungan dengan sistem data

sentral. Di masa depan chip juga akan lebih banyak dipergunakan dalam mesin

hitung uang, mobil, alat-alat rumah tangga, jam, dan telepon. Tiap manajer yang

61
melihat ke depan akan mengikuti perkembangan dalam bidang seperti sihir ini

dan mencoba menerapkannya dalam usahanya sendiri.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur

(mengelola). Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai

kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau

62
keterampilan orang yang menduduki jabatan manajerial untuk

memperoleh sesuatu hal dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-

kegiatan orang lain.

3.2 Saran

Menurut saya, kedua buku ini layak digunakan oleh para

mahasiswa karena kedua buku ini memberikan pemahaman tentang

pengantar manajemen. Namun saya lebih merekomendasikan buku

pembanding yang berjudul Pengantar Manajemen (3 in 1), karena dalam

buku ini materi dijelaskan secara singkat, padat, dan jelas mulai dari

pengertian manajemen, fungsi manajemen, budaya organisasi, sampai

kepada komunikasi dalam organisasi.

63

Anda mungkin juga menyukai