Kelompok 5
Kelas : 5B
A. Pustakawan
Suatu perpustakaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya
pengelolaan dari sumber daya manusia yang ahli di bidang tersebut, profesi yang
ahli di idang tersebut biasa kita sebut dengan sebutan pustakawan. Bila tidak ada
orang yang melakukan pengadaan, pengelolaan, penyimpanan, dan pelayanan
dengan baik dan profesional maka perpustakaan tidak akan berjalan dengan
baik. Semua tugas diatas dilakukan dan dikerjakan oleh seorang pustakawan.
Menurut Hermawan dan Zen (dalam Sebayang, 2018, hlm. 12) adapun sebutan
lain yang digunakan untuk profesi pustakawan yaitu: pekerja informasi, ahli
dokumentasi, ahli informasi, manager informasi, manager pengetahuan, pialang
informasi, dan lain sebagainya.
Dalam Undang-Undang RI No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan
Pasal 1 ayat 8 dinyatakan bahwa pustakawan adalah “seseorang yang memiliki
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan
kepustakawanan serta mempunya tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Menurut Suwarno
(dalam Sebayang, 2018, hlm. 13) pustakawan adalah seorang tenaga kerja
bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik
melalui pelatihan, kursus, seminar maupun kegiatan formal. Menurut Organisasi
Pustakawan Indonesia (Ikatan Pustakawan Indonesia disingkat IPI) pustakawan
adalah orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam
usaha pemberian pelayanan/jasa kepada masyarakat sesuai misi yang diemban
oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi
yang diperoleh melalui pendidikan, Hasugian (dalam Sebayang, 2018, hlm. 13).
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan oleh kelompok
kami bahwa pustakawan merupakan orang yang profesional dalam melakukan
pengadaan, pengelolaan, penyimpanan, dan pelayanan dalam perpustakaan agar
perputakaan berjalan dengan baik. Dalam sebuah professi pustakawan
didalamnya merupakan orang-orang yang ahli dan telah menempuh pendidikan
di bidang perpustakaan maka dari itu seseorang yang ingin menjadi seorang
pustakawan tentu bukan orang sembarang tetapi orang-orang yang berkompeten
dan profesional didalam bidang tersebut.
1. Peranan Pustakawan
Menurut Hermawan dan Zen (dalam Sebayang, 2018, hlm. 16) banyak
hal yang dapat dilakukan oleh pustakwan yang dapat disingkat dengan
akronim EMAS yaitu:
a. Edukator
Sebagai edukator, pustkawan dalam melaksanakan tugasnya harus
berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik.
b. Manajer
Sebagai menajer pustkawan harus mempunyai jiwa kepemimpinan,
kemampuan menggerakan, serta mampu bertindak sebagai
koordinator dan integrator dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
c. Administrator
Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun,
melaksanakan dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat
melakukan analisis atas hasil yang telah dicapai, kemudian
melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih
baik.
d. Supervisor
Sebagai supervisor pustakawan harus:
1) Dapat melaksanakan pembinaan profesional, untuk
mengembangkan jiwa kesatuan dan persatuan antar sesam
pustakawan, sehingga dapat menimbulkan dan meningkatkan
semangat kerja dan kebersamaan;
2) Dapat meningkatakan prestasi, pengetahuan dan keterampilan,
baik rekan-rekan sejawat maupun masyarakat penggunan yang
dilayaninya;
3) Mempunyai wawasan yang luas, pandangan jauh kedepan
memahami beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap
sabar, tetapi tegas, adil, obyektif dalam melaksanakan tugasnya;
dan
4) Mampu berkoordinasi baik dengan sesama pustakawan maupun
dengan para pembinanya dalam menyelesaikan berbagai
persoalan dan kendala sehingga mampu meningkatkan kinerja
unit organisasinya.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan
Tugas pokok adalah tugas yang kepustakwanan yang wajib dilakukan
oleh setiap pustakawan sesuai jenjang jabatannya. Dalam Undang-Undang
R.I. No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan dalam BAB VIII Tenaka
Perpustakaan, Pendidikan, dan Organisasi Profesi Pasal 32 dinyatakan
bahwa:
Tenaga perpustakaan berkewajiban:
a. Memberikan layanan prima terhadap pemustaka;
b. Menciptakan suasana perpustakaan yang kondusif; dan
c. Mmeberikan keteladanan dan menjaga nama baik lembaga dan
kedudukannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk teknis jabatan fungsional
pustakawan dan angka kreditnya menyebutkan bahwa “tugas pokok
pustakawan adalah kegiatan di bidang kepustakawanan yang meliputi
pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan
sistem kepustakawanan yang dilakukan oleh setiap pustakawan sesuai
jenjang jabatannya”.
B. Arsiparis
1. menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
dan organisasi kemasyarakatan;
2. menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti
yang sah;
Selain itu, kegiatan pokok yang merupakan fungsi arsiparis dapat dilihat dari
lima bagian yaitu:
3. Arrange and describe, yaitu kegiatan penataan file dan menyiapkan finding
aids atau alat bantu temu kembali yang membantu pengguna dalam
menemukan arsip tersebut
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2019.
Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 04 Tahun 2009 Tentang Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pranata Komputer Dan Angka Kreditnya Bagi Pegawai Negeri Sipil
Departemen Pertahanan.
PP No. 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
Sebayang, R. M. (2018). Analisis Tugas Pokok dan Fungsi Pustakawan Muda pada
Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara.