Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MEYLINDA RIZKY WAHYUNI

NIM : 192303101037

PROMOSI KESEHATAN
1. DEFINISI
Kementerian/Departemen Kesehatan Republik Indonesia merumuskan pengertian
promosi kesehatan sebagai berikut: “Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.” Hal tersebut tertuang dalam
Keputusan Menteri Kesehatan No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005.
2. TUJUAN
1. Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO
a. Tujuan Umum
Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang Kesehatan
b. Tujuan Khusus
1) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat.
2) Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok mengadakan
kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada.
2. Tujuan Operasional:
a. Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan
perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta cara
memanfaatkannya secara efisien & efektif.
b. Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada
kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
c. Agar orang melakukan Langkah-langkah positip dalam mencegah terjadinya
sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan mencegah
keadaan ketergantungan melalui rehabilitasi cacat karena penyakit.
d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan bagaimana
caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem pelayanan kesehatan
yang normal.
3. KEGIATAN
Kegiatan promosi kesehatan di puskesmas sebagaimana yang dicontohkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang puskesmas terdiri dari 4
(empat) kegiatan utama, yaitu:
1. Penyuluhan

 Promosi kesehatan di sekolah pendidikan dasar


 Promosi pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
 Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napza
 Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan menyusui
 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada ibu hamil, anak balita, anak, remaja,
dewasa, lansia (pendekatan siklus kehidupan)

2. Pemberdayaan masyarakat

 Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader kesehatan atau


pembentukan kelompok yang peduli terhadap kesehatan
 Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di masyarakat
 Penggerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan Posyandu
 Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan Penggunaan Obat
Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)

3. Pelatihan

 Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBS


 Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi pada kelompok atau
masyarakat tentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBS di daerah binaan
 Melatih Kader tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat melalui Metode Cara
Belajar Insan Aktif (CBIA)

4. advokasi.

 Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait dalam praktik PHBS dan


penanggulangan masalah kesehatan tertentu;
 Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok swabantu terkait
perawatan masalah gizi.

KESEHATAN LINGKUNGAN
1. DEFINISI
Menurut, WHO (World Health Organization) – Kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia & lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) – Kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia & lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat & Bahagia
Jika disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “Upaya perlindungan,
pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi
pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.”
2. TUJUAN
Untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit atau
gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan serta dalam rangka mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan, perlu
diselenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas (Permenkes, 2015).
Adapun tujuan khusus klinik sanitasi (pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas)
menurut (Depkes RI, 2003)
- terciptanya perpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat
- meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan perilaku masyarakat (pasien
dan klien serta masyarakat di sekitarnya) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku
hidup bersih dan sehat
- meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencegah
menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan
dengan sumber daya yang ada, dan menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan
dan meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan.
3. KEGIATAN
 Penanganan pengelolaan Limbah medis padat dan cair, B3.
 Pengambilan dan pengiriman sample Ipal (instalasi pengolahan air limbah)
Puskesmas ke Labkesda.
 Pengambilan dan pengiriman sample air bersih Puskesmas.
 Pelaksanaan Adipura dilingkungan Puskesmas.
 Pelaksanaan Konseling Sanitasi.

Ruang lingkupnya menurut WHO, diantaranya ada 17 (tujuh belas):

1. Penyediaan Air Minum.


2. Pengelolaan air buangan & pengendalian pencemaran.
3. Pembuangan sampah padat.
4. Pengendalian vektor. (Pengendalian vektor adalah semua usaha yang dilakukan untuk
mengurangi atau menurunkan populasi vektor dengan maksud mencegah atau
pemberantas penyakit yang ditularkan vektor atau gangguan yang diakibatkan oleh
vektor.)
5. Pencegahan atau pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia. (Ekskreta
maksudnya semua zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan
dari dalam tubuh.)
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu.
7. Pengendalian pencemaran udara.
8. Pengendalian radiasi.
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan.
11. Perumahan & pemukiman.
12. Aspek kesling & transportasi udara.
13. Perencanaan daerah & perkotaan.
14. Pencegahan kecelakaan.
15. Rekreasi umum & pariwisata.
16. Tindakan – tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemic atau
wabah, bencana alam & perpindahan penduduk.
17. Dan yang terakhir, Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin
lingkungan.
KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA BERENCANA

1. DEFINISI
Pengertian Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan
anak balita serta anak prasekolah, serta pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
Pemberdayaan masyarakat bidang KIA–KB merupakan upaya memfasilitasi
masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan
untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/komunikasi (telepon genggam,
telpon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.
2. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan program KIA-KB adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui
peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

Tujuan Khusus :

1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku) dalam mengatasi


kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam
upaya pembinaan kesehatan keluarga dan masyarakat
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan anak secara mandiri di dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui, bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.

3. KEGIATAN
Pelayanan KIA dalam gedung :
- Pemeriksaan Kehamilan
- Pemeriksaan Ibu Nifas
- Rujukan Ibu hamil
- Imunisasi
- Pemeriksaan IMS (infeksi menular seksual) dan HIV/AIDS pada Ibu hamil

Pelayanan KIA Luar gedung :


- Kunjungan Bumil Resti
- Kunjungan Nifas Resti
- Kunjungan Bayi Resti
- Pemeriksaan SDIDTK pada Balita dan PAUD
- Imunisasi pada bayi
Pelayanan KB :
- Pelayanan Keluarga Berencana (Klinik KB)
- Pelayanan Keluarga Berencana Post Plasenta (On Call)

PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

1. DEFINISI
perbaikan gizi masyarakat adalah salah satu program pokok puskesmas yaitu program
kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan kurang energi
protein, anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yaodium (gaky), kurang vitamin
a, keadaan zat gizi lebih, peningkatan survailans gizi, dan perberdayaan usaha perbaikan
gizi keluarga/masyarakat.
2. TUJUAN
- mengetahui bentuk-bentuk kegiatannya
- tenaga pelaksananya
- jenis-jenis pelatihan untuk pelaksana
- pedoman pelaksanaan program gizi yang harus ada setiap saat dalam pelaksanaan
kegiatan gizi, termasuk standar operasional prosedurnya.
3. KEGIATAN
Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah
1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa makanan dan
minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan
2. Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan adalah pemberian makanan pendamping
ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari.
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi (90
tablet) selama masa kehamilan.
4. Pemberian PMT (pemberian makan tambahan) pemulihan pada Keluarga Miskin
adalah balita keluarga miskin yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi di wilayah puskesmas
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika ditemukan
masalah gizi —KLB Gizi— misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.

Kegiatan yang dilakukan bulanan adalah


1. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita (Penimbangan Balita)
adalah pengukuran berat badan balita untuk mengetahui pola pertumbuhan dan
perkembangan berat badan balita.
2. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan
Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan setiap tahun (setahun sekali adalah)


1. Pemantauan Status Gizi balita
2. Pemantaun konsumsi gizi
3. Pemantauan penggunaan garam beryodium
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. DEFINISI
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya agen penyebab yang
mengakibatkan perpindahan penularan penyakit dari orang atau hewan yang terinfeksi,
kepada orang atau hewan yang rentan, baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui perantara atau lingkungan hidup.
Penanggulangan Penyakit Menular adalah upaya kesehatan yang mengutamakan
aspek promotif dan preventif yang ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan
angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi penularan, serta penyebaran
penyakit agar tidak meluas antar daerah maupun antar negara serta berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.
2. TUJUAN
- untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit
menular.
- untuk melindungi masyarakat dari tertularnya penyakit dan menurunkan jumlah
orang yang meninggal dunia, serta untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi
akibat penyakit menular.
3. KEGIATAN
- promosi Kesehatan
- surveilans Kesehatan
- pengendalian faktor risiko
- penemuan kasus
- penanganan kasus
- pemberian kekebalan (imunisasi)
- pemberian obat pencegahan secara massal

PENGOBATAN

1. DEFINISI
Kata "Pengobatan" berasal dari bahasa Latin yaitu ars medicina, yang berarti seni
penyembuhan. Pengobatan adalah ilmu dan seni penyembuhan. Bidang keilmuan ini
mencakup berbagai praktek perawatan kesehatan yang secara kontinu terus berubah
untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan cara pencegahan dan
pengobatan penyakit.
2. TUJUAN
- Untuk meningkatkan hasil pengobatan pada pasien. 
- Memperbaiki prognosis dengan cara mencegah infark miokard dan kematian

3. KEGIATAN
- Pengobatan gratis meliputi pengecekan tensi darah, gula darah dan asam urat
- wawancara mengenai status kesehatan, pemeriksaan fisik dan lainnya. Setelah itu
dokter akan menuliskan resep untuk selanjutkan diberikan obat sesuai resep tersebut. 

Anda mungkin juga menyukai