Anda di halaman 1dari 2

3 Manfaat Hidup dalam Naungan Al-Qur’an

Di antara nama lain bulan Ramadhan adalah Syahrul Qur’an (Bulan Al-
Qur’an). Hal ini bukan semata karena Al-Qur’an diturunkan pertama kali pada
Ramadhan, tetapi juga mengingatkan umat Islam agar menjadikan
Ramadhan sebagai bulan dimana intentsitas dan kualitas interaksi dengan Al-
Qur’an senantiasa diperhatikan.

Dalam Fi Zhilalil Qur’an, dijelaskan bahwa hidup di bawah naungan Al-Qur’an


adalah kenikmatan yang tidak dapat dirasakan, melainkan oleh orang yang
menghayatinya, kenikmatan yang dapat mengangkat derajat manusia,
memberikan berkah dan membersihkan kehidupan ini dari segala bentuk
kekotoran.

Ramadhan, adalah momentum emas untuk melakukan tadarus dan


tadabbur Al-Qur’an. Oleh karena itu kita perlu benar-benar memperhatikan
interaksi diri dan keluarga dengan Al-Qur’an. Sebab, Al-Qur’an memberikan
banyak manfaat dalam kehidupan diri dan keluarga.

Setidaknya ada 3 Manfaat Hidup dalam naungan Al Qur’an

Pertama, kehidupan menjadi terarah

Dengan setiap hari membaca Al-Qur’an, maka kehidupan diri dan keluarga
akan kian terarah, dari membaca Al-Qur’an kita akan mengetahui mana
yang haq dan bathil, benar dan salah. Dan, kemampuan membedakan hal
tersebut adalah hal mendasar yang harus dimiliki oleh setiap Muslim.

Lebih dari itu, hidup dalam bimbingan Al-Qur’an akan mendorong diri memiliki
akhlak,, adab, dan sopan santun dalam kehidupan, sehingga perilakunya
benar-benar dijaga agar jangan sampai dirinya menjadi pelaku kezaliman.

Dalam bahasa lebih umumnya, orang yang hidup dalam naungan Al-Qur’an
akan terarah hidupnya dan mendapatkan petunjuk dan pembeda dari Allah
Ta’ala.

Hudal lin nass (sebagai petunjuk bagi manusia) Yakni sebagai hidayah bagi
mereka. Baiyyinatin(penjelas bagi siapa yang mentadaburinya). Wal
Furqon(pembeda) Yakni yang membedakan antara kebenaran dan
kebathilan (yang memisahkan).
Kedua, memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai persoalan hidup

Jamak dipahami bahwa hidup ini adalah medan persoalan. Tidak seorang
pun yang hidup di dunia ini melewati 24 jam sepanjang tahun tanpa
permasalahan.

Orang yang tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai naungan akan menghadapi


kebingungan dalam menghadapi persoalan hidup, hingga mengalami
kekalutan, dan terdorong untuk melakukan tindakan-tindakan yang di luar
kendali sampai akhirnya semua mengarah pada kerugian diri dan orng lain,
lebih buruk lagi kerugian yang bukan saja di dunia, tetapi juga di akhirat.

Sebaliknya, dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai naungan dalam


kehidupan, hatinya akan diliputi ketenangan meski kala menghadapi
beragam kesulitan dan permaslaahan hidup. Karena ia yakin dengan janji
Allah.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan


keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-
sangkanya. Dan, barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia
menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 2 –
3).

Ketiga, hidup menjadi kian bersih

Sekiranya hati kita ini bersih, tidaklah ia akan bosan membaca Al Quran

(Atsar Sahabat)

Di dalam naungan Al-Qur’an, hidup akan menjadi bersih, jiwa terdorong untuk
mengutamakan keikhlasan, prasangka baik, tawadhu, jujur, tawakkal dan
bergantung hanya kepada Allah.

Pikirannya pun menjadi jernih, sehingga yang di kepalanya adalah


bagaimana menghasilkan manfaat bagi seluas-luas kehidupan umat manusia
dengan dasar iman. Prinsipnya hati yang bersih akan terus mendorong
seseorang gemar melakukan amal-amal sholeh.

Semoga di bulan Ramadhan tahun ini, kita dapat merasakan nikmatnya hidup
di dalam naungan Al-Qur’an. Sebuah kehidupan yang sangat luar biasa akan
memastikan diri dan keluarga kita dalam ridha dan jannah-Nya. Aamiin.*

Anda mungkin juga menyukai