Di antara nama lain bulan Ramadhan adalah Syahrul Qur’an (Bulan Al-
Qur’an). Hal ini bukan semata karena Al-Qur’an diturunkan pertama kali pada
Ramadhan, tetapi juga mengingatkan umat Islam agar menjadikan
Ramadhan sebagai bulan dimana intentsitas dan kualitas interaksi dengan Al-
Qur’an senantiasa diperhatikan.
Dengan setiap hari membaca Al-Qur’an, maka kehidupan diri dan keluarga
akan kian terarah, dari membaca Al-Qur’an kita akan mengetahui mana
yang haq dan bathil, benar dan salah. Dan, kemampuan membedakan hal
tersebut adalah hal mendasar yang harus dimiliki oleh setiap Muslim.
Lebih dari itu, hidup dalam bimbingan Al-Qur’an akan mendorong diri memiliki
akhlak,, adab, dan sopan santun dalam kehidupan, sehingga perilakunya
benar-benar dijaga agar jangan sampai dirinya menjadi pelaku kezaliman.
Dalam bahasa lebih umumnya, orang yang hidup dalam naungan Al-Qur’an
akan terarah hidupnya dan mendapatkan petunjuk dan pembeda dari Allah
Ta’ala.
Hudal lin nass (sebagai petunjuk bagi manusia) Yakni sebagai hidayah bagi
mereka. Baiyyinatin(penjelas bagi siapa yang mentadaburinya). Wal
Furqon(pembeda) Yakni yang membedakan antara kebenaran dan
kebathilan (yang memisahkan).
Kedua, memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai persoalan hidup
Jamak dipahami bahwa hidup ini adalah medan persoalan. Tidak seorang
pun yang hidup di dunia ini melewati 24 jam sepanjang tahun tanpa
permasalahan.
Sekiranya hati kita ini bersih, tidaklah ia akan bosan membaca Al Quran
(Atsar Sahabat)
Di dalam naungan Al-Qur’an, hidup akan menjadi bersih, jiwa terdorong untuk
mengutamakan keikhlasan, prasangka baik, tawadhu, jujur, tawakkal dan
bergantung hanya kepada Allah.
Semoga di bulan Ramadhan tahun ini, kita dapat merasakan nikmatnya hidup
di dalam naungan Al-Qur’an. Sebuah kehidupan yang sangat luar biasa akan
memastikan diri dan keluarga kita dalam ridha dan jannah-Nya. Aamiin.*