tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. QS. Al Baqarah Ayat 216
Artinya : ...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui SEBERAPA jauh kadar cinta seorang hamba kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala bisa dibuktikan dengan sikapnya yang selalu ridha menerima keputusan Sang Khalik. Bagaimana tidak? Dia yakin bahwa Rabb-Nya tidak menginginkan apapun kecuali kebaikan. Selanjutnya, dia yakin bahwa setiap ketetapan Allah yang diarahkan kepada dirinya adalah sebuah langkah persiapan, untuk menuju ke tempat tersebut. Pahit getirnya takdir Allah yang ia rasakan, hanyalah sebuah sarana untuk mengingatkan, agar dia sadar akan hakikat keberadaannya di dunia. QS. Az Zukhruf Ayat 48
Artinya : ...Dan kami timpakan kepada mereka azab
supaya mereka kembali (ke Jalan yang benar) QS. As Sajadah Ayat 21 Qadha dari Allah juga merupakan instrumen pembersih hati dari noda- noda dosa dan kelalaian yang pernah dilakukan oleh seorang hamba. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Istri Nabi SAW. dia berkata : Rasulullah bersabda : “Tidaklah suatu musibah yang menimpa seorang muslim melainkan Allah akan menghapus (dosa orang itu) dengannya,bahkan duri yang menyakitinya sekalipun ” (Mutafaq ‘Alahi) “Tidaklah sebuah musibah yang menimpa seorang muslim seperti penyakit, kegelisahan, kesedihan bahkan terkena duri sekalipun, kecuali Allah telah gugurkan dosa-dosa (kecilnya) dengan musibah tersebut.” Apa Hubungan antara Takdir dengan Aqidah ??? TAKDIR DAN AQIDAH “Ketika kita mendapatkan takdir yang tidak baik, kita wajib kembali kepada Tauhid” QS. Qaf Ayat 29 “Ketika kita mendapatkan takdir yang tidak baik, kita wajib kembali kepada Tauhid” “Turunnya musibah/pandemi ini bukanlah pertanda Allah benci pada hamba-hamba-Nya yang mukmin” Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang ridho (menerimanya) maka Allah akan meridhoinya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya.” HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah