Kesembilan, menolak gugatan para tergugat untuk selain dan selebihnya dan
menghukum para tergugat untuk membayar perkara sejumlah Rp 4.255.000.00.
Mewakili tim kuasa hukum penggugat, Ayu Eza Tiara menyatakan para
penggugat dan tim advokasi yang selama ini mendampingi proses persidangan,
mengapresiasi putusan yang dibuat oleh Majelis Hakim dan berpihak pada
kepentingan seluruh warga.
“Di sini ada beberapa putusan yang dikabulkan sebagian. Hakim menolak
adanya pelanggaran hak asasi manusia di sana namun yang lainnya terpenuhi.
Dan soal Turut Tergugat I dan II (Pemprov Banten dan Jabar) itu mengikuti
putusan yang ada. Meski begitu kami menilai bahwa putusan tersebut
merupakan putusan yang tepat dan bijaksana, mengingat dari proses
pembuktian di persidangan sudah sangat jelas bahwa Pemerintah telah
melakukan kelalaian dalam mengendalikan pencemaran udara,” ujar Ayu.
“Dan perlu kami tegaskan kembali bahwa tim advokasi Koalisi Ibukota sangat
terbuka untuk turut serta dalam perbaikan kualitas udara di Jakarta, serta
Banten dan Jawa Barat. Kami juga akan mengawal agar pemerintah betul-betul
menuntaskan kewajibannya,” tutur Ayu.
Selain itu, pemerintah juga diminta untuk menempatkan alat pengukur polusi
dengan jumlah yang memadai mengacu pada penelitian dari beberapa ahli;
memberikan informasi mengenai kualitas udara secara real time dan upaya
mitigasinya; serta menyusun strategi dan rencana aksi pengendalian
pencemaran udara.
-o-
Catatan:
Tergugat I : Presiden Republik Indonesia
Tergugat II : Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tergugat III : Menteri Kesehatan
Tergugat IV : Menteri Dalam Negeri
Tergugat V : Gubernur DKI Jakarta
Turut Tergugat I : Gubernur Banten
Turut Tergugat II : Gubernur Jawa Barat