Pertemuan 4 Sistem Pengolahan Air Limbah-Dikonversi
Pertemuan 4 Sistem Pengolahan Air Limbah-Dikonversi
TSS
TSS terdiri dari partikel - partikel yang
berat dan ukurannya lebih kecil
dibandingkan dengan sedimen. Zat pada
tersuspensi adalah endapan dari padatan
total yang tertahan pada saringan dengan
ukuran pertikel maksimal 2 mikrometer.
Menurut alat ukur indonesia yang termasuk
dalam zat padat tersuspensi adalah tanah
liat, logam oksida, sulfida, ganggang,
lumpur, jamur, dan bakteri.
pH
pH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan
sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur
secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada
perhitungan teoretis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia
bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang
pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C
ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada
tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih
daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali.
Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait
dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti
kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan,
rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-
bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai meskipun
dalam frekuensi yang lebih rendah.
PO4
Fosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan. Fosfat dalam perairan
terdapat dalam bentuk senyawa anorganik terlarut
dan senyawa organik, Senyawa fosfat ini mengalami
hidrolisis menjadi bentuk ortofosfat (PO4) yang
dimanfaatkan langsung oleh fitoplankton atau algae,
Fosfat tidak bersifat toksik, namun jika diiringi
dengan kelebihan kadar nitrogen, dapat menstimulir
ledakan algae (algae bloom), sehingga menghambat
penetrasi oksigen dan cahaya matahari. Keberadaan
fosfat berhubungan erat dengan tingkat kesuburan
perairan. Perairan dengan tingkat kesuburan sedang,
memiliki kadar ortofosfat 0,011 – 0,03 mg/liter.
Tahapan
Ada setidaknya 3 tahapan atau lebih
pengolahan
dalam proses pengolahan air limbah
tergantung jenis kandungan dan
kepadatan zat pencemar seperti yang
sudah dibahas pada sistem penyedia air
bersih sebelumnya
Pengolahan primer
Pengolahan sekunder
Pengolahan tersier
pengeringan
defoarms
Pengolahan
awal
yang menggunakan
teknologi ini diantaranya
:
Pengeringan
Udara terlarut berperilaku sebagai bagian dari fase fluida, kecuali bahwa ia dapat keluar
dari larutan sebagai gelembung-gelembung kecil (udara entrained)
Udara yang diberikan terdiri dari gelembung yang cukup kecil untuk dikumpulkan di atas
cairan
Gelembung yang memiliki daya apung yang cukup untuk naik ke permukaan dan
digambarkan sebagai busa
Sumber :
Wikipedia
Jurnal air limbah Senki Desta Galuh, ST, MT
Enviromental chemistry