Pengertian Tabungan
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak
pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal (dana), sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola dana (mudharib) dalam suatu kegiatan produktif.
Perbankan syariah secara singkat memiliki dua macam produk tabungan, yaitu
tabungan wadiah dan tabungan mudharabah. Perbedaan utama dengan
tabungan diperbankan konvensional adalah tidak dikenalnya suku bunga
1
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta:Gadjah Mada University
Press, 2009, hlm.92
2
Pasal 1 Undang-Undang Perbankan Syariah
tertentu yang diperjanjikan, yang ada adalah nisbah atau presentase bagi hasil
pada tabungan mudharabah dan bonus pada tabungan wadiah.
2) Produk Khusus
Antara lain adalah tabungan haji, wakaf hingga tabungan qurban. Jenis
ini hanya Anda temukan di bank syariah. Contohnya tabungan Haji. Di
salah satu bank syariah disebutkan bahwa tabungan Haji untuk membantu
pelaksanaan ibadah haji dan umroh karena dalam tabungan ini ada fasilitas
untuk mendapatkan porsi haji, notifikasi pengingat saldo dan online
dengan sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu.
Adalah tabungan dengan akad wadiah yang bebas biaya admin. Ditujukan
untuk siswa berusia di bawah 17 tahun dengan persyaratan mudah dan
sederhana serta fitur yang menarik untuk mendorong budaya menabung sejak
dini.
D. Pengertian Giro
Giro adalah Simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya,
atau dengan perintah pemindah bukuan.
Adapun yang dimaksud dengan giro syariah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional telah
mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa giro yang dibenarkan secara syariah
adalah giro yang dijalankan berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah
Yang dimaksud dengan giro wadiah adalah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika
pemiliknya menghendaki. Dalam konsep wadiah yad al-dhamanah, pihak yang
menerima titipan boleh menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang yang
dititipkan. Hal ini berarti bahwa wadiah yad dhamanah mempunyai implikasi
hukum yang sama dengan qardh, yakni nasabah bertindak sebagai pihak yang
meminjamkan uang dan bank bertindak sebagai pihak yang dipinjami. Dengan
demikian, pemilik dana dan tidak boleh saling menjanjikan untuk memberikan
imbalan atas penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang titipan tersebut.
Dari pemaparan diatas, dapat dinyatakan beberapa ketentuan umum Giro Wadiah
sebagai berikut:
· Dana wadiah dapat digunakan oleh bank untuk kegiatan komersial dengan
syarat bank harus menjamin pembayaran kembali nominal dana wadiah tersebut.
· Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau
ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak
menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik
dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat tapi tidak boleh
diperjanjikan di muka.
· Pemilik dana wadiah dapat menarik kembali dananya sewaktu-waktu (on
call), baik sebagian maupun seluruhnya.
2. Giro Mudharabah
Pengertian dari deposito syariah adalah produk perbankan yang masuk dalam
kategori produk simpanan berjangka yang dikelola menggunakan sistem syariah
yakni berdasarkan syariat Islam dimana berprinsip mengutamakan rasa keadilan
dan transparansi dalam bertransaksi.
Umumnya, nisbah yang ditawarkan oleh bank adalah 60:40 untuk nasabah dan
bank. Jadi, semakin pintar bank memutar uang Anda untuk menghasilkan
keuntungan, maka Anda akan mendapat untung yang akan semakin besar juga.
3
https://www.cermati.com/artikel/pengertian-deposito-ciri-khas-dan-cara-perhitungan-
bunganya ( diakses 15/02/2021 jam 10.50 )
4
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-deposito-syariah-dan-manfaatnya ( diakses
15/02/2021 jam 13.43 )
G. Perbedaan deposito konvensional dan deposito syariah
Yang dimaksud dengan Nisbah sendiri disini adalah Bank Syariah akan
menginvestasikan atau menyalurkan dana yang terhimpun pada aktivitas-aktivitas
ekonomi yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, baik produktif dan
konsumtif. Hasil atau pendapatan dari aktivitas tersebut kemudian dikembalikan
kepada nasabah sesuai dengan nisbah yang sudah diperjanjikan di awal secara
proporsional tergantung dari jumlah dan lamanya pengendapan dana.
Deposito konvensional
Contoh:
Contohnya Pak John ingin mendepositokan uangnya sebesar Rp100 juta dengan
jangka waktu 12 bulan dengan ketentuan bahwa bunga yang ditetapkan adalah 5%
serta pajak sebesar 20%. Perhitungannya seperti ini:
Artinya, jika mendepositokan uang sebesar Rp 100 juta dengan bunga 5% dalam
jangka waktu 12 bulan maka keuntungan yang diperoleh Pak John adalah
Rp3.945.205,48.
1. Deposito Syariah
Contoh:
Jumlah seluruh deposito di bank itu yang memiliki jangka waktu 1 bulan adalah
Rp 5 milyar
Keuntungan bagi hasil seluruh deposito yang memiliki jangka waktu 1 bulan Rp
50 juta
Nisbah bagi hasil dengan jangka waktu 1 bulan adalah 55 % untuk nasabah dan
45% untuk bank
Jadi, dari simulasi tersebut pada bulan berikutnya Anda akan mendapatkan nisbah
bagi hasil dari Bank sebesar Rp. 55.000,-.