Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 Pendahuluan

Pandemi Covid-19 menjadi mimpi buruk bagi semua orang. Hal ini tidak pernah dibayangkan akan
menjadi hal yang paling banyak membuat perubahan dalam kehidupan manusia. Hampir semua sektor
mengalami dampak Covid-19 secara langsung. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pariwisata merupakan salah satu sektor penting yang menyokong perekonomian Indonesia. Kontribusi
yang diberikan untuk perekonomian Indonesia mencapai 4,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
pada tahun 2019 dan mengalami penurunan semenjak pandemi Covid-19 menjadi 4,1% pada tahun
2020. Tahun 2021, pemerintah Indonesia memproyeksikan pariwisata belum bisa berjalan maksimal.
Dampak Covid-19 sangat begitu terasa dalam semua segmen yang terlibat dalam kegiatan
kepariwisataan.

Banyak aktivitas pariwisata yang tidak berjalan maksimal karena Covid-19. Pelaku agen perjalanan harus
memikirkan ulang bagaimana mereka tetap bisa bertahan dan beroperasi secara online. Akomodasi di
kawasan objek wisata juga harus melakukan perubahan yang sejalan dengan penerapan protokol
kesehatan agar tetap aman untuk berwisata. Wisatawan juga harus mengumpulkan informasi yang
memadai sebelum berkunjung ke lokasi wisata tujuan. Ha- hal yang berhubungan dengan kegiatan
pariwisata harus diatur sedemikian rupa agar bisa beradaptasi dengan kondisi pandemic Covid-19.

Covid-19 tidak hanya melumpuhkan kegiatan pariwisata yang dikelola oleh masyakat kecil melainkan
juga melumpuhkan pariwisata dalam skala besar di Indonesia. Pariwisata Bali merupakan wilayah yang
paling terdampak dari semua tempat wisata di Indonenesia. Keindahan Bali yang selama ini menjadi
primadona oleh wisatawan domestik dan mancanegara kini tak berdaya menghadapi Covid-19.
Kehidupan pariwisata berubah drastis tidak seperti dahulu kala. Masih tergambar jelas bagaimana
keramaian ketika menyaksikan Tarian Kecak di Uluwatu begitu memukau tiap pasang mata. Dalam
keremangan matahari senja, suara suara penari berbaur dengan deburan ombak. Kini hal tersebut
menjadi hal yang sangat dirindukan untuk bisa diulang kembali.

Kondisi pandemi Covid-19 yang masih terus berlanjut membuat kita harus memikirkan bagaimana
pariwisata dapat terus berjalan untuk membantu perekonomian banyak orang. Sebagai sektor yang
banyak memberikan pemasukan untuk negara, inovasi dalam bidang pariwisata harus terus dilakukan.

Digitalisasi adalah program yang sudah digaungkan Kementerian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif sejak bertahun-tahun lalu. Digitalisasi tersebut lebih mengarah kepada proses konsumen saat
berwisata, mulai dari melakukan pemesanan untuk transportasi, menginap hingga memesan tiket masuk
ke objek wisata juga lainnya.

Oleh karena itu, pemerintah ke depannya terus mendorong agar pengelola objek wisata di berbagai
destinasi memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan operasional. contohnya, pembelian tiket
masuk tempat wisata secara daring membuat pengelola bisa lebih mudah memantau kondisi dan
menerapkan protokol kesehatan saat pandemi secara lebih mudah. Saat pengunjung memesan tiket
secara daring, pengelola bisa memantau batas kapasitas pengunjung secara lebih mudah, apalagi saat
pandemi ada pembatasan demi menjaga keamanan dan kenyamanan.

Lewat sistem yang lebih memudahkan, pengelola wisata bisa menerapkan strategi lain bila kapasitas
maksimal pengunjung kala pandemi sudah penuh, misalnya dengan mengalihkan wisatawan lain ke jam
masuk yang berbeda. Semakin banyak pengguna dan pengelola yang memanfaatkan akses digital,
semakin banyak data informasi yang terkumpul untuk pengembangan wisata di masa depan. Media
digital juga menjadi sarana mencari informasi wisata, tak hanya lewat agen wisata atau buku-buku
perjalanan.

Bab 2 Gambaran Umum Masyarakat Mitra

Saat ini kondisi pariwisata, khususnya bagi Pulau Bali sangatlah memperhatinkan Hal ini diketahui
dengan meilhat fakta di lapangan, bahwa pemilik usaha kecil hingga menengah terpaksa menjual
asetnya untuk bertahan hidup. Padahal Pariwisata merupakan pekerjaan utama bagi mayoritas
penduduk Bali. Selain itu, masyarakat yang berjualan juga terdampak dari kondisi ini, karena daya beli
masyarakat ikut berkurang, terutama penjual barang barang khas bali. Hal ini disebabkan karena
masyarakat yang terdampak akan mengurangi daya beli dan cenderung hidup berhemat. Hal ini dapat
kita jumpai di kehidupan sehari-hari, dimana daerah daerah yang biasanya terdapat wisatawan yang
ramai, kini terlihat seperti kota mati. Selain itu banyak masyarakat terdampak yang terpaksa turun ke
jalan untuk berjualan barang bekas atau bahkan ada juga yang mengemis.

Di Indonesia saat ini baru ada satu platform digital untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, yakni
wonderin.id yang diprakarsai oleh PT Telkom Indonesia ( Persero Tbk) yang bekerja sama dengan PT
Sabre Travel Network Indonesia. Jangkauan wonderin.id yang mencakup seluruh bagian Indonesia,
berpotensi kurang ditonjolkannya potensi wisata daerah yang ada pada satu daerah, padahal daerah
yang menonjol atau ciri khas suatu daerah penting sebagai daya tarik wisatawan. Selain itu penyebaran
informasi mengenai platform digital pariwisata wonderin.id juga belum maksimal, pengelola usaha di
Bali masih belum dapat memafaatkan layanan digital ini karena masih kurangnya transfer informasi
digital.

Beberapa solusi yang pernah ditawarkan untuk mendukung pemasaran produk produk pariwisata
berupa pengenalan website dan iklan online (ads), selain itu juga dengan pembuatan suatu komunitas
yang berisi relasi relasi terkait sesama pelaku usaha maupun pariwisata. Diharapkan dengan adanya
website dan iklan online (ads), masyarakat dapat menjangkau lebih banyak customer sesuai target
marketnya dan dengan adanya komunitas masyarakat diharapkan dapat menemukan relasi terkait yang
akan bermanfaat bagi bisnisnya di masa depan.

Pihak-pihak yang terlibat tentu masyarakat yang akan disasar untuk mengunjungi web ini, selain itu juga
didukung oleh ahli IT, pedagang/ pemilik usaha, serta pihak terkait seperti pemerintah.

Bab 3 Metode Pelaksanaan

Website ini nantinya akan di design dengan menarik oleh ahli IT design dan konsepnya diusulkan
langsung oleh ahlinya. Selain itu dalam hal ini diperlukan juga peran dari pemilik usaha atau pedagang.
Dimana pemilik usaha disini akan memberikan informasi mengenai usahanya, seperti kelebihan
disbanding produk serupa dan testimoni. Setelah itu langkah selanjutnya adalah :

1. Tahap Uji Coba. Di tahap ini kami akan menguji coba dan merekrut beberapa calon pelanggan
yang nanti diminta feedbacknya untuk menciptakan final product yang terbaik.
2. Tahap Sosialisai. Di tahap ini, diperlukan sosialisasi mendalam mengenai website ini, dimana
nanti pihak developer dan pemilik usaha menginformasikan kepada calon customer untuk meningkatkan
traffic website. Selain itu di tahap ini, pemilik pemilik usaha akan dikumpulkan pada komunitas yang
sudah direncanakan sesuai bidangnya masing masing.

3. Tahap promosi. Di tahap ini, semua pihak akan mempromosikan keberadaan website ke
masyarakat umum agar website ini dapat diketahui dan memaksimalkan fungsi keberadaan website
kepada segala elemen masyarakat

Anda mungkin juga menyukai