3. Etiologi
1. Fsiologi
a. Intake nutrient
b. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
c. Pengetahuan
d. Gangguan penelan / menelan
e. Perasaan tidak nyaman setelah makan
f. Anoreksia
g. Nausea & vomitus
h. Intake kalori & lemak yg berlebihan
2. Kemampuan mencerna nutrient
a. Obstruksi mencerna cairan,mal absorbsi nutrient,DM
3. Kebutuhan metabolisme
a. Pertumbuhan,stres,kondisi yang meningkatkan bmr,kanker.
4. Gaya hidup dan betrlebihan
a. Kebiasaan makanan yang baik perlu diterapkan pada usia foddierlusia
menginjak 1 tahun
b. Kebiasaan makanan lansia menghindari yg penting untuk dimakan
5. Jenis kelamin
Metabolisme basal pada laki laki lebih besar dibandingkan dengan
wanita pada laki laki dibutuhkan BMRIO Kkal /kg/bb/jam dan pada wanita
oigkkal/kg/bb/jam
6. Tinggi bdan dan berat badan
Tinggi badan dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh,semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluarn panas
,sehingga kebutuhn metabolisme basal tubuh juga menjadi besar
7. Status kesehatan
Setatus kesehatan dapat dikatakan sehat ketika nafsu makan seseorang
baik.
8. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit
9. Alkohol & obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi konstribusi
pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol
daripada makanan .Obat obataan yg menekan nafsu makan dapat menurunkan
asupan zat gizi esensial .Obat obatan juga menghabiskan zat gizi yang
tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi inteostin.
1) Tanda klinis :
Berat badan 10-20% dibawah normal
Tinggi badan dibawah ideal
Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
Adanya penurunan albumin serum
Adanya penurunan transferin
2) Kemungkinan penyebab :
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
Disfagia karena adanya kelainan
Penurunan absrobsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa.
Nafsu makan menurun. (AAA.Hidayat. 2006; 67).
1) Tanda klinis :
• Berat badan lebih dari 10% berat ideal
• Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
• Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
• Adanya jumlah asupan yang berlebihan
• Aktivitas menurun atau monoton.
2) Kemungkinan penyebab :
• Perubahan pola makan
• Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman. (AAA.Hidayat.2006; 67).
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. (AAA.Hidayat.2006; 68). Perubahan pola makan
normal yang mengakibatkan perubahan berat badan.(Taylor, M, 2010; 235).
Munculnya resiko perubahan pola makan normal yang mengakibatkan
peningkatan berat badan (Taylor, M, 2010; 237).
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu
b. Berat badan : obesitas, kurus
c. Otot : flaksia/lemah, tonus berkurng, tendernes, tidak mampu bekerja
d. Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
e. Fungsi gastrointesial : anoreksia, konstipasi, diare, flaktuslen, pembesaran
liver atau lien.
f. Kardiovaskular : denyut nadi lebih dari 10x/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi
Tanda Klinis malnutrisi :
Area pemeriksaan Tanda- tanda
Penampilan umum Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada
petekie/ memar, lemak subkutan kurang
Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti
sendok
Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
Mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak,
kornea berawan
Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir
mulut, fisura vertical
Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang
Otot Lemah, mengecil
System Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare,
gastrointestinal konstipasi, pembesaran hati
Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa
terbakar, kesemutan di tangan dan kaki,
iritabilitas
8. Komplikasi
a. Malnutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya
adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan
kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot, dan penurunan energi,
pucat pada kulit, membrane mukosa , konjungtiva, dan lain – lain.
(AAA.Hidayat.2006; 68).
b. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan. (AAA.Hidayat.2006;
68).
c. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
obesitas serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
(AAA.Hidayat.2006; 68).
d. Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini,
penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya
hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain. (AAA.Hidayat.2006; 68).
e. Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan
pengkonsumsian lemak secara berlebihan. (AAA.Hidayat.2006; 68).
f. Anoreksia Nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan,
nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
(AAA.Hidayat.2006; 69).
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu
b. Berat badan : obesitas, kurus
c. Otot :flaksia/lemah, tonus berkurng, tendernes, tidak mampu bekerja
d. Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
e. Fungsi gastrointesial : anoreksia, konstipasi, diare, flaktuslen, pembesaran
liver atau lien.
f. Kardiovaskular : denyut nadi lebih dari 10x/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi
Tanda Klinis malnutrisi :
Area pemeriksaan Tanda- tanda
Penampilan umum Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada petekie/
memar, lemak subkutan kurang
Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti sendok
Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
Mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak, kornea
berawan
Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir mulut, fisura
vertical
Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang
Otot Lemah, mengecil
System Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare, konstipasi,
gastrointestinal pembesaran hati
Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa terbakar,
kesemutan di tangan dan kaki, iritabilitas
2. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Obesitas
3. Risiko Overweight
3. Rencana Tindakan
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Obesitas
Weightreduction Assistance
- Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
- Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
-Tentukan tujuan penurunan
BB
- Beri pujian/reward saat
pasien berhasil mencapai
tujuan
- Ajarkan pemilihan
makanan
Risiko Overweight
Weightreduction Assistance
- Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
- Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
- Tentukan tujuan penurunan
BB
- Beri pujian/reward saat
pasien berhasil mencapai
tujuan
- Ajarkan pemilihan makanan
DAFTAR PUSTAKA