Anda di halaman 1dari 24

A.

Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi
a. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat,
protein, lemak, air, vitamin, dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan
berdasarkan kepadatan nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting
berdasarkan jumlah kilokalori.Makanan dengan kepadatan nutrisi yang
rendah, seperti alkohol atau gula, adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi
rendah nutrisi (Potter & Perry, 2010; 274).
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang
kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak
sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut kurang terpenuhi, maka proses
tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat (AAA, Hidayat, 2006;38).
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas
tubuh (AAA, Hidayat, 2006; 52).
Gangguan pemenuhan nutrisi adalah pemenuhan nutrisi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan metabolic yang dibutuhakan oleh tubuh (Lynda
Juall,Carpenito,2006)

b. Fungsi zat gizi


1) Menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
2) Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel – sel
tubuh dalam tubuh.
3) Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh. (Tartowo.Wartonah.2006;
30).
c. Komponen Zat Gizi
1) Karbohidrat
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan.Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada dapat
menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun.Demikian
sebaliknya, apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari
karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi
peningkatan berat badan (obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat
diperoleh dari susu, padi – padian, buah – buahan, sukrosa, sirup, tepung,
dan sayur – sayuran. (AAA.Hidayat.2011; 42).
2) Lemak
Merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E,
dan K yang larut dalam lemak.Komponen lemak terdiri atas lemak
alamiah sekitar 98% (diantaranya trigliserida dan gliserol), sedangkan 2%-
nya adalah asam lemak bebas (diantaranya monogliserida, digleserida,
kolesterol, serta fosfolipid termasuk lesitin, sefalin, sfingomielin, dan
serebrosid). Lemak merupakan sumber yang kaya akan energi dan
pelindung organ tubuh terhadap suhu, seperti pembuluh darah, saraf,
organ, dan lain lain. Lemak juga dapat membantu memberikan rasa
kenyang (penundaan waktu pengosongan lambung). Komponen
lemakdalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan lemak akan menyebabkan terjadinya perubahan kulit,
khususnya asam linoleat yang rendah dan berat badan kurang. Namun,
apabila jumlah lemak pada anak terlalu banyak dapat menyebabkan terjadi
hiperlipidemia, hiperkolesterol, penyumbatan pembuluh darah, dan lain –
lain. Jumlah lemak yang cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning
telur, dagig, ikan, keju, kacang – kacangan, dan minyak sayur (Pudjiadi,
2001).
3) Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan
protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
pentig untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan
untuk menjaga keseimbangan osmotik plasma.Protein terdiri atas dua
puluh empat asam amino, diantaranya sembilan asam amino esensial
(seperti treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin,
metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino nonesensial.Protein
tersebut dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup.Jika
jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi
ginjal.Demikian juga jika jumlahnya kurang, maka dapat menyebabkan
kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan
kwasiorkor dan marasmus.Kwasiorkor terjadi apabila kekurangan protein
dan marasmus merupakan kekurangan protein dan kalori. Komponen zat
gizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju,
kedelai, kacang, buncis, dan paid – padian. (Pudjiadi, 2001).
4) Air
Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler,
sebagai medium untuk ion, transpor nutrien dan produk buangan, serta
pengaturan suhu tubuh.Sumber air dapat diperoleh dari air dan semua
makanan.(AAA.Hidayat.2011; 43).
5) Vitamin
Vitamin merupakan zat organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sedikit dan akan menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak
memperolehnya dalam jumlah yang mencukupi. (Asmadi.2008; 70).
Digunakan untuk mengatalisasi metabolisme sel yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta pertahanan tubuh. Vitamin yang
dibutuhkan tubuh antara lain sebagai berikut:
a. Vitamin A (retinol) mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi
mata, pertumbuhan tulang dan gigi, serta pembentukan maturasi epitel.
Vitamin ini dapat diperoleh dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur,
margarin, tumbuh – tumbuhan, sayur – sayuran dan buah – buahan.
b. Vitamin B kompleks (tiamin). Kekurangan vitamin dapat
menyebabkan penyakit beri – beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi,
nyeri kepala, insomnia, takikardi, edema, dan peningkatan kadar asam
piruvat dalam darah. Kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari hati,
daging, susu, padi, biji – bijian, kacang, dan lain- lain.
c. Vitamin B2 (riboflavin) vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang
cukup karena jika tidak akan menyebabkan fotofobia, penglihatan
kabur, dan gagal dalam pertumbuhan. Vitamin ini dapat diperoleh dari
susu, keju, hati, daging, telur, ikan sayur – sayuran hijau, dan padi.
d. Vitamin B12 (sianokobalamin) kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan anemia. Vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ,
ikan telur, susu, dan keju.
e. Vitamin C (asam askornat) kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka. Vitamin ini dapat
diperoleh dari tomat, semangka, kubis, dan sayur – sayuran hijau.
f. Vitamin D, berguna untuk mengatur penyerapan serta pengendapan
kalsium dan fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas membran
usus, juga mengatur kadar alkalin fosfatase serum. Kekurangan
vitamin ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
osteomalasia. Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, margarin, minyak
sayur, minyak ikan, sinar matahari, dan sumber ultaraviolet lain.
g. Vitamin E berfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten, vitamin
A, dan asam linoleat; disamping menstabilkan membran sel. Apabila
kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah
pada bayi prematur dan kehilangan keutuhan sel syaraf. Vitamin E ini
dapat diperoleh dari minyak, biji – bijian dan kacang – kacangan.
h. Vitamin K berfungsi untuk pembentukan protrombin, faktor koagulasi
II, VII, IX, dan X yang harus tersedia pada tubuh dalam jumlah yang
cukup. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan dan
metabolisme tulang yang tidak stabil. Vitamin ini tersedia dalam sayur
– sayuran hijau, daging, dan hati. (Pudjiadi, 2001).
6) Mineral
Kalsium Berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi
otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu.
Kalsium dapat diperoleh dari susu, keju, sayur – sayuran hijau, kerang,
dan lain – lain.
7) Klorida
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta keseimbangan asam
dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susu, dan telur.
8) Kromium
Berguna untuk metabolisme glukosa dan metabolisme dalam
insulin.Kromium dapat diperoleh dari ragi.
9) Tembaga
Berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi, dan lain – lain. Tembaga dapat diperoleh dari hati,
daging, ikan padi, dan kacang – kacangan.
10) Fluor
Berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang sehingga jika
kekurangan fluor dapat menyebabkan karies gigi.Sumber fluor terdapat
dalam air, makanan laut, dan tumbuh – tumbuhan.
11) Iodium
Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok.Iodium
dapat diperoleh dari garam.
12) Zat besi
Merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin
untuk pengangkutan CO2 dan O2.Kekurangan zat besi dapat
menyebabkan anemia dan osteoporosis, sedangkan kelebihan zat besi
menyebabkan sirosis, gastritis, dan hemolisis.Zat besi dapat diperoleh dari
hati, daging, kuning telur, sayur – sayuran hijau, padi, dan tumbuh
tumbuhan.
13) Magnesium
Berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dan
sangat penting dalam proses metabolisme. Kekurangan magnesium
menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia. Magnesium dapat diperoleh
dari biji – bijian, kacang – kacangan, daging, dan susu.
14) Mangan
Berfungsi dalam aktivasi enzim.Mangan dapat diperoleh dari kacang –
kacangan, padi, biji – bijian, dan sayur – sayuran hijau.
15) Fosfor
Merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan oto. Fosfor dapat
diperoleh dari susu, kuning telur, kacang – kacangan, padi – padian, dan
lain - lain.
16) Kalium
Berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls syaraf,
keseimbangan cairan, dan pengaturan irama jantung.kalium dapat
diperoleh dari semua makanan.
17) Natrium
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta pengaturan
keseimbangan asam, basa, dan cairan.Kekurangan natrium dapat
menyebabkan kram otot, nausea, dehidrasi, dan hipotensi. Natrium dapat
diperoleh dari garam, susu, telur, tepung, dan lain – lain.
18) Sulfur
Membantu proses metabolisme jaringan syaraf. Sulfur dapat diperoleh
dari makanan protein.
19) Seng
Merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang
penting dalam pertukaran CO2.Seng dapat diperoleh dari daging, padi -
padian, kacang – kacangan, dan keju. (AAA.Hidayat.2011; 42 – 46).

2. Faktor Yang Memengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Manusia


a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsusmsi makan.Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.
b. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan
cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang
cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
c. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada
wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
d. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas
sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit.Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi
biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan
masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
f. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang
nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
g. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi
individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat.Makanan mempunyai
nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis.Susu menyimbolkan
kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).

3. Etiologi
1. Fsiologi
a. Intake nutrient
b. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
c. Pengetahuan
d. Gangguan penelan / menelan
e. Perasaan tidak nyaman setelah makan
f. Anoreksia
g. Nausea & vomitus
h. Intake kalori & lemak yg berlebihan
2. Kemampuan mencerna nutrient
a. Obstruksi mencerna cairan,mal absorbsi nutrient,DM
3. Kebutuhan metabolisme
a. Pertumbuhan,stres,kondisi yang meningkatkan bmr,kanker.
4. Gaya hidup dan betrlebihan
a. Kebiasaan makanan yang baik perlu diterapkan pada usia foddierlusia
menginjak 1 tahun
b. Kebiasaan makanan lansia menghindari yg penting untuk dimakan
5. Jenis kelamin
Metabolisme basal pada laki laki lebih besar dibandingkan dengan
wanita pada laki laki dibutuhkan BMRIO Kkal /kg/bb/jam dan pada wanita
oigkkal/kg/bb/jam
6. Tinggi bdan dan berat badan
Tinggi badan dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh,semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluarn panas
,sehingga kebutuhn metabolisme basal tubuh juga menjadi besar
7. Status kesehatan
Setatus kesehatan dapat dikatakan sehat ketika nafsu makan seseorang
baik.
8. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit
9. Alkohol & obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi konstribusi
pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alkohol
daripada makanan .Obat obataan yg menekan nafsu makan dapat menurunkan
asupan zat gizi esensial .Obat obatan juga menghabiskan zat gizi yang
tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi inteostin.

4. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Manusia


Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan
dankelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi,
JantungKoroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.
a. Kurang dari Kebutuhan Nutrisi
Kondisi ketika individu, yang tidak puasa, mengalami atau berisiko
mengalami ketidakadekuatan asupan atau metabolisme nutrien untuk kebutuhan
metabolisme dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan.(Carpenito,
LJ.2012; 346).
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
(Wilkinson Judith, 2011; 503).
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi kebutuhan matabolisme. (AAA.Hidayat. 2006;
67).

1) Tanda klinis :
 Berat badan 10-20% dibawah normal
 Tinggi badan dibawah ideal
 Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
 Adanya penurunan transferin

2) Kemungkinan penyebab :
 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit infeksi atau kanker
 Disfagia karena adanya kelainan
 Penurunan absrobsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa.
 Nafsu makan menurun. (AAA.Hidayat. 2006; 67).

b. Lebih dari Kebutuhan Nutrisi


Kondisi ketika individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan berat
badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi kebutuhan metabolik.
(Carpenito, LJ.2012; 360).
Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.(Wilkinson Judith M,
2011; 512). Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebih.

1) Tanda klinis :
• Berat badan lebih dari 10% berat ideal
• Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).
• Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
• Adanya jumlah asupan yang berlebihan
• Aktivitas menurun atau monoton.

2) Kemungkinan penyebab :
• Perubahan pola makan
• Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman. (AAA.Hidayat.2006; 67).

c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. (AAA.Hidayat.2006; 68). Perubahan pola makan
normal yang mengakibatkan perubahan berat badan.(Taylor, M, 2010; 235).
Munculnya resiko perubahan pola makan normal yang mengakibatkan
peningkatan berat badan (Taylor, M, 2010; 237).

5. Patofisiologi Gangguan Pemenuhan Nutrisi


Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat
aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan serta
prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas,
maka nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat
aktivitas akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur
atau pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan,
pencernaan, absorbsi, metabolisme dan ekskresi.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zar makanan
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan
kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal.Penyakit-penyakit
fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan.Biasanya terjadi pada
penyakit-penyakit saluran cerna.
Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan yang
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi.Gangguan absrobsi, gangguan
tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya.Luka pada mulut dapat
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan.Diare dapat
menurunkan absorbsi nutrisi karena didorong lebih cepat.Terhadap penyakit pada
kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar, empedu
yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif.

6. Tanda Dan Gejala


1. Subjektif
a. Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
b. Merasakan ketidak mampuan
c. Melaporkan perubahan sensasi rasa
d. Melaporkan kurangnya makan
e. Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan
2. Objektif
Tidak tertarik untuk makan

7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu
b. Berat badan : obesitas, kurus
c. Otot : flaksia/lemah, tonus berkurng, tendernes, tidak mampu bekerja
d. Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
e. Fungsi gastrointesial : anoreksia, konstipasi, diare, flaktuslen, pembesaran
liver atau lien.
f. Kardiovaskular : denyut nadi lebih dari 10x/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi
Tanda Klinis malnutrisi :
Area pemeriksaan Tanda- tanda
Penampilan umum Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada
petekie/ memar, lemak subkutan kurang
Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti
sendok
Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
Mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak,
kornea berawan
Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir
mulut, fisura vertical
Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang
Otot Lemah, mengecil
System Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare,
gastrointestinal konstipasi, pembesaran hati
Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa
terbakar, kesemutan di tangan dan kaki,
iritabilitas

8. Komplikasi
a. Malnutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya
adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan
kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot, dan penurunan energi,
pucat pada kulit, membrane mukosa , konjungtiva, dan lain – lain.
(AAA.Hidayat.2006; 68).
b. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan. (AAA.Hidayat.2006;
68).
c. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
obesitas serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
(AAA.Hidayat.2006; 68).
d. Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini,
penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya
hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain. (AAA.Hidayat.2006; 68).
e. Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan
pengkonsumsian lemak secara berlebihan. (AAA.Hidayat.2006; 68).
f. Anoreksia Nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan,
nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
(AAA.Hidayat.2006; 69).

B. Konsep dasar asuhan keperawatan


1. Pengkajian
1. Riwayat
a. Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
b. Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
c. Perubahan nafsu makan
d. Perubahan berat badan
e. Ketidakmampuan fisik
f. Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam pemilihan
makanan
g. Status kesehatan umum dan kondisi medis
h. Riwayat pengobatan

2. Komponen pengkajian nutrisi :


Data skrining Data tambahan
Antropometri       Tinggi badan      Lipatan trisep
      Berat badan      LILA
      Berat badan ideal      Lingkar otot lengan
      Indeks massa tubuh tengah
     Lingkar lengan
tengah
Biokimia       Hemoglobin Kadar transferin serum
      Albumin serum Nitrogen urea kemih
      Hitung limfosit total Ekskresi kreatinin
kemih
Clinical       Kulit      Analisis rambut
      Rambut dan kuku      Neurologi
      Membran mukosa
Diet       Porsi makan dalam 24 jam     Riwayat diet
      Frekuensi makan
Environment       Lingkungan
Fatique       Tingkat aktivitas      Penyakit tertentu
yang berhubungan
dengan aktivitas

3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu
b. Berat badan : obesitas, kurus
c. Otot :flaksia/lemah, tonus berkurng, tendernes, tidak mampu bekerja
d. Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
e. Fungsi gastrointesial : anoreksia, konstipasi, diare, flaktuslen, pembesaran
liver atau lien.
f. Kardiovaskular : denyut nadi lebih dari 10x/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi
Tanda Klinis malnutrisi :
Area pemeriksaan Tanda- tanda
Penampilan umum Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
BB Berlebih/ kurang
Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada petekie/
memar, lemak subkutan kurang
Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti sendok
Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh
Mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak, kornea
berawan
Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir mulut, fisura
vertical
Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus
Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang
Otot Lemah, mengecil
System Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare, konstipasi,
gastrointestinal pembesaran hati
Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa terbakar,
kesemutan di tangan dan kaki, iritabilitas

2. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Obesitas
3. Risiko Overweight

3. Rencana Tindakan
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Keperawatan Hasil
Ketidakseimbangan NOC: - Kaji adanya alergi makanan
nutrisi kurang dari -Nutritional status: - Kolaborasi dengan ahli gizi
kebutuhantubuh Adequacyof nutrient untuk menentukan jumlah
Berhubungan dengan: -Nutritional Status : kalori dan nutrisi yang
- Ketidak mampuan foodand Fluid Intake dibutuhkan pasien
untuk memasukkan -Weight Control - Yakinkan diet yang
atau mencerna nutrisi dimakan mengandung
oleh karena faktor Setelah dilakukan tinggi serat untuk
biologis, psikologis tindakan keperawatan mencegah konstipasi
atau ekonomi. selama…. nutrisi kurang - Ajarkan pasien bagaimana
teratasi dengan membuat catatan makanan
indikator: harian.
DS:
- Albumin serum - Monitor adanya penurunan
- Nyeri abdomen
BB dan gula darah
- Muntah - Pre albuminserum
- Monitor lingkungan selama
- Kejangperut - Hematokrit
makan
- Rasa penuh tiba-tiba - Hemoglobin
- Jadwalkan pengobatan
setelah makan - Total iron binding
dan tindakan tidak selama
capacity
jam makan
- Jumah limfosit
- Monitor turgor kulit
DO:
- Monitor kekeringan,
- Diare rambut kusam, total
- Rontok rambut yang protein, Hb dan kadar Ht
berlebih - Monitor mual dan muntah
- Kurang nafsu makan - Monitor pucat, kemerahan,
- Bising usus berlebih dan kekeringan jaringan
- Konjungtiva pucat konjungtiva
- Monitor intake nuntrisi
- Informasikan pada klien
dan keluarga tentang
manfaat nutrisi
- Kolaborasi dengan dokter
tentang kebutuhan
suplemen makanan seperti
NGT/ TPN sehingga intake
cairan yang ade kuat dapat
dipertahankan.
- Atur posisi semi fowler
atau fowler tinggi selama
makan
- Kelola pemberananti
emetik:.....
- Anjurkan banyak minum
- Pertahankan terapi IV line
- Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oval

Obesitas

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Keperawatan Hasil
Obesitas NOC: NIC :
Berhubungan dengan: - Nutritional Status : Weight Management
- Intake yang foodand Fluid Intake -Diskusikan bersama
berlebihan terhadap pasienmengenai hubungan
- Nutritional Status :
kebutuhan antaraintake makanan,
nutrient Intake
metabolisme tubuh - Weight control latihan, peningkatan BB dan
penurunan BB
Setelah dilakukan - Diskusikan bersama pasien
tindakan keperawatan mengani kondisi medis yang
DS: selama ….Ketidak dapat mempengaruhi BB
seimbangan nutrisi lebih - Diskusikan bersama pasien
teratasi dengan kriteria mengenai kebiasaan gaya
-
hasil: hidup dan factor herediter

Laporanadany - Mengerti factor yang yang dapat mempengaruhi

a sedikit meningkatkan berat BB

aktivitas atau badan - Diskusikan bersama pasien

tidak ada - Mengidentfifikasi mengenai risiko yang

aktivitas tingkah laku berhubungan dengan BB

DO: berlebih dan penurunan BB


- Dorong pasien untuk
Dibawah control
merubah kebiasaan makan
- Lipatan kulit tricep> klien
- Perkirakan BB badan ideal
25mm untuk wanita - Memodifikasi diet
pasien
dan> 15mm dalam waktu yang

untukpriaBB 20%di lama untuk

atas ideal mengontrol berat


Nutrition Management
untuktinggi dan badan
- Kaji adanya alergi makanan
kerangka tubuhideal - Penurunan berat
- Kolaborasi dengan ahli gizi
- Makan badan1- 2 pounds/mgg
untuk menentukan jumlah
denganrespon - Menggunakan energy
kalori dan nutrisi yang
eksternal (misalnya untuk aktivitas sehari
dibutuhkan pasien.
:situasi hari
- Anjurkan pasien untuk
sosial,sepanjang
meningkatkan intake Fe
hari)
- Anjurkan pasien untuk
- Dilaporkanatau
meningkatkan proteindan
diobservasi vitaminC
- Berikan substansi gula
-Yakinkan dietyang dimakan
adanyadisfu
mengandung tinggi serat
ngsi pola
untuk mencegah konstipasi
makan(misal
- Berikan makanan yang
:
terpilih (sudah
memasangkanmak
dikonsultasikan dengan ahli
anan
gizi)
denganaktivitas
- Ajarkan pasien bagaimana
yanglain)
membuat catatan makanan
- Konsentrasiintake harian.
makanan - Monitor jumlah nutrisi dan
padamenjelang kandungan kalori
malam - Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan

Weightreduction Assistance
- Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
- Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
-Tentukan tujuan penurunan
BB
- Beri pujian/reward saat
pasien berhasil mencapai
tujuan
- Ajarkan pemilihan
makanan

Risiko Overweight

Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan/Masalah Tujuan dan Kriteria
Intervensi
Keperawatan Hasil
Obesitas Berhubungan NOC: NIC :
dengan: - Nutritional Status : Weight Management
- Intake yangberlebihan foodand Fluid Intake - Diskusikan bersama
terhadapkebutuhan - Nutritional Status pasienmengenai hubungan
metabolisme tubuh :nutrient Intake antara intake makanan,
- Weight control latihan, peningkatan BB
dan penurunan BB
DS:
Setelah dilakukan - Diskusikan bersama pasien
- Laporanadanya sedikit
tindakan keperawatan mengani kondisi medis
aktivitas atau tidak ada
selama…. Ketidak yang dapat mempengaruhi
aktivitas
seimbangan nutrisi lebih BB
teratasi dengan kriteria
DO: - Diskusikan bersama
hasil:
- Lipatan kulit tricep> pasien mengenai
- Mengerti factor yang
25mm untuk wanita kebiasaan gaya hidup
meningkatkan berat
dan> 15mm untuk pria dan factor herediter yang
badan
BB 20%di atas ideal dapat mempengaruhi BB
- Mengidentfikasi
untuk tinggi dan - Diskusikan bersama
tingkah laku dibawah
kerangka tubuh ideal pasien mengenai risiko
control klien
- Makan dengan respon yang berhubungan dengan
- Memodifikasi diet
eksternal (misalnya BB berlebih dan
dalam waktu yang
:situasi sosial, penurunan BB
lama untuk
sepanjang hari)
- Dilaporkan atau mengontrol berat - Dorong pasien untuk
diobservasi adanya badan merubah kebiasaan makan
disfungsi pola - Perkirakan BB badan ideal
- Penurunan berat
Makan (misal : pasien
badan1- 2
memasangkan
pounds/mgg
makanan dengan Nutrition Management
- Menggunakan energy
aktivitas yanglain) -Kaji adanya alergi makanan
untuk aktivitas sehari
- Konsentrasi intake - Kolaborasidengan ahli gizi
hari
makanan pada untukmenentukan jumlah
menjelang malam kalori dannutrisi yang
dibutuhkan pasien.
- Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
- Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
- Berikan substansi gula
- Yakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan yang
terpilih (sudah
dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
- Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
- Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan

Weightreduction Assistance
- Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
- Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
- Tentukan tujuan penurunan
BB
- Beri pujian/reward saat
pasien berhasil mencapai
tujuan
- Ajarkan pemilihan makanan
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Klien. Jakarta: Salemba Medika
Bare, Brenda G.,(2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth
Edisi8.Jakarta : EGC
Dochterman, J.M.,& Bulechek, M.(2008). Nursing Interventions Class ifcation (NIC)
6th edition America, Mosby Elsevier
Kozier,B., Erb,G., Berman,A., &Snyder,S.J.(2010). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik(7ed.). (P.E.Karyuni,D. Moorhead,
S.,Jhonson,M.,Maas,M.,&Swanson, L.(2008) Nursing Outcomes
Classs ifcation (NOC) (6th edition). United Statesof America: Mosby Elsevier
Mubarak, W Iqbal, ChayatinN,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: EGC
NANDA International. (2015-2017). Panduan Diagnosa keperawatan: Definisi dan
Klasifikasi edisi 10. Jakarta: EGC
Potter,P.A.&Perry A.G.(2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Russel.R.Pate. (2005). Phsycal Activity and public health. A recommendation from
the center for diseasecontrol and prevention and the American College Sherwood, L.
(2007). Fisiologi manusia; dari selkesistem.Jakarta: EGC.
Sloane,E.(2003). Anatomi dan Fisiologi. (P.Widyastuti,Trans.) Jakrta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Sloane,Ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula.Jakarta : EGC.
Smeltzer, S.C.& Bare,B.G.(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC Sport Medicine.Wonder.cdc.gov/wonder/prevguid/p0000391.asp. (Diakses pada
01 April 2018). Yulianti,Y.Yuningsih,A. Lusyana,&W. Eka,Trans.) Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai