A. Latar Belakang
Tingkat kelaparan di seluruh dunia telah meningkat untuk pertama kalinya dalam satu
dekade. Pada 2016, sebanyak 815 juta orang menderita kelaparan -- jumlahnya meningkat
Laporan tersebut dikeluarkan oleh lima badan PBB, yakni Organisasi Pangan dan Pertanian
(WHO).Menurut lima badan PBB, jumlah tersebut sama dengan 11 persen populasi di
dunia."Dalam sepuluh tahun terakhir, konflik telah naik secara drastis secara angka dan
makin kompleks," ujar kepala lima badan PBB dalam laporan The State of Food Security
and Nutrition in the World 2017."Ini telah memicu lonceng alarm yang tak dapat kami
abaikan: kita tak bisa mengakhiri kelaparan dan segala bentuk kekurangan gizi pada 2030,
kecuali kita menangani semua faktor yang mengacaukan ketahanan pangan dan gizi."Pada
awal tahun ini, kelaparan hebat melanda Sudan Selatan dan terdapat risiko bahwa kondisi
tersebut dapat kembali dialami masyarakat di sana. Selain itu, kelaparan juga berkembang di
negara-negara lain yang terdampak konflik, seperti Somalia dan Yaman. Dikutip dari CNBC
Africa, Senin (18/9/2017), kelima badan tersebut pun menyerukan dilaksanakannya cara-
cara baru untuk mengakhiri kelaparan dan kekurangan gizi pada 2030 -- salah satu tujuan
Sustainable Development Goals (SDGs). Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan, tapi
juga mengakhiri kebutuhan dan menangani akar penyebab kelaparan," ujar Wakil Direktur
mengumumkan bekerja sama dengan World Food Programme (WFP), badan PBB yang
mengurusi masalah kelaparan dan ketahanan pangan. Salah satu bentuk kerja sama
Hunger Map Live adalah peta digital yang bisa mengawasi kondisi ketahanan pangan serta
Peta digital ini diperkenalkan pertama kali pada 25 September 2019 dalam acara Apsara
Conference yang digelar di Hangzhou, China. Rencananya, Hunger Map Live akan
diluncurkan pada 16 Oktober nanti, bertepatan dengan Hari Pangan Dunia, dan bisa
Teknologi ini bisa memperkirakan dan melacak dampak serta seberapa parah kondisi kelaparan
dari 90 negara di dunia. Bahkan, Hunger Map Live bisa memberikan pengawasan atas kondisi
tersebut nyaris setiap saat."Kami sangat antusias bisa menghadirkan teknologi dan sumber daya
kami untuk bersama-sama WFP mengatasi isu kelaparan," ujar Lijun Sun, Alibaba Partner dan
Chairman Alibaba Foundation, dalam Apsara Conference 2019."Hal ini sejalan dengan impian
kami untuk membuat dunia yang lebih baik dengan menggunakan teknologi," lanjutnya.
Hunger Map Live akan membantu WFP, organisasi bantuan kemanusiaan, dan pemimpin dunia
mengidentifikasi tren negatif terkait isu pangan lebih dini. Ini membuat mereka bisa mengambil
keputusan dengan lebih baik dan meningkatkan waktu respons bencana pangannya."Hunger Map
Live akan terus membuat kita waspada setiap harinya. Ini akan memberi kita gambaran langsung
dari masalah pangan dan terus memperingatkan kita atas apa yang harus kita lakukan untuk
Peta digital ini akan mengolah informasi atas keamanan pangan, nutrisi, konflik, cuaca, dan data
ekonomi makro untuk menunjukkan situasi keamanan pangan. Dengan teknologi machine learning,
ia bisa memberikan prediksi atas keamanan pangan, bahkan di daerah-daerah di mana data yang
tersedia terbatas. Selanjutnya, ada alat visualisasi data yang akan membantu memaparkan informasi
dalam bentuk peta global interaktif. "Kerentanan pangan biasanya dihitung secara statis. Padahal,
kita telah mengetahui bahwa itu bersifat dinamis karena berubah-ubah setiap waktu," kata Husain.
"Dengan penerapan teknologi ini, komunitas global bisa mengakses estimasi kerentanan pangan
harian, dan itu adalah suatu hal yang revolusioner," imbuhnya.dan WFP memulai kerja sama
mereka dalam pengembangan Hunger Map Live sejak tahun 2018. Ini termasuk dalam Sustainable
Development Goals PBB yang menerapkan pemanfaatan teknologi terbaru untuk mengatasi
kelaparan di dunia. Menurut laporan PBB bertajuk The State of Food Security and Nutrition in the
World 2018, ada sekitar 821 juta orang di dunia yang mengalami kelaparan dan malnutrisi."Kami
memulai kerja sama strategis dengan Alibaba pada 2018 lalu. Ini karena kami mengetahui bahwa di
era digital kooperasi dengan sektor teknologi sangat penting," kata Beasley."Kami harus terus
mempelajari teknologi terbaru, ide terbaru, dan membangun sebuah sinergi jangka panjang dengan