NPM : 204110252
KELAS : 3E AGROTEKNOLOGI
TUGAS MIKROBIOLOGI
Istilah pertumbuhan bakteri lebih mengacu kepada pertambahan jumlah sel bukan
mengacu kepada perkembangan individu organisme sel. Bakteri memiliki kemampuan untuk
menggandakan diri secara eksponensial dikarenakan sistem reproduksinya adalah
pembelahan biner melintang, dimana tiap sel membelah diri menjadi dua sel. Bakteri
merupakan organisme kosmopolit yang dapat kita jumpai di berbagai tempat dengan berbagai
kondisi di alam ini. Mulai dari padang pasir yang panas, sampai kutub utara yang beku kita
masih dapat menjumpai bakteri. Namun bakteri juga memiliki batasan suhu tertentu dia bisa
tetap bertahan hidup, ada tiga jenis bakteri berdasarkan tingkat toleransinya terhadap suhu
lingkungannya:
Mikroorganisme psikrofil yaitu mikroorganisme yang suka hidup pada suhu yang dingin,
dapat tumbuh paling baik pada suhu optimum dibawah 200C.
Mikroorganisme mesofil, yaitu mikroorganisme yang dapat hidup secara maksimal pada
suhu yang sedang, mempunyai suhu optimum di antara 200 sampai 500C.
Mikroorganisme termofil, yaitu mikroorganisme yang tumbuh optimal atau suka pada
suhu yang tinggi, mikroorganisme ini sering tumbuh pada suhu diatas 400C, bakteri jenis
ini dapat hidup di tempat-tempat yang panas bahkan di sumber-sumber mata air panas
bakteri tipe ini dapat ditemukan, pada tahun 1967 di yellow stone park ditemukan bakteri
yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93-940C.
Pertumbuhan jasad hidup, dapat ditinjau dari dua segi, yaitu pertumbuhan sel
secara individu dan pertumbuhan kelompok sebagai satu populasi. Pertumbuhan
mikroorganisme dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu: pertumbuhan individu dan
pertumbuhan koloni atau pertumbuhan populasi. Pertumbuhan individu diartikan sebagai
bertambahnya ukuran tubuh, sedangkan pertumbuhan populasi diartikan sebagai
bertambahnya kuantitas individu dalam suatu populasi atau bertambahnya ukuran koloni.
Namun demikian pertumbuhan mikroorganisme unisel (bersel tunggal) sulit diukur dari
segi pertambahan panjang, luas, volume, maupun berat, karena pertambahannya sangat
sedikit dan berlangsung sangat cepat (lebih cepat dari satuan waktu
mengukurnya),sehingga untuk mikroorganisme yang demikian satuan pertumbuhan sama
dengan satuan perkembangan.
Logaritma atau Sel membelah diri dengan laju yang konstan, massa
Eksponensial menjadi dua kali lipat, keadaan pertumbuhan seimbang.
Jumlah inoculum
Jumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat faseadaptasi. Fase
adaptasi mungkin berjalan lambat karena beberapa sebab, misalnya: (1) kultur
dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke medium yang kandungan nuriennya
terbatas, (2) mutan yang baru dipindahkan dari fase statis ke medium baru dengan
komposisi sama seperti sebelumnya.
Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva
logaritmik. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium
tempat tumbuhnya seperti: pH dan kandungan nutrient, juga kondisi lingkungan
termasuk suhu dan kelembaban udara. Pada fase ini mikroba membutuhkan
energi lebih banyak dari pada fase lainnya. Pada fase ini kultur paling sensitif
terhadap keadaan lingkungan. Akhir fase log, kecepatan pertumbuhan populasi
menurun dikarenakan :
Nutrien di dalam medium sudah berkurang.
Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat menghambat
pertumbuhan mikroba.
3. Fase Stasioner
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama
dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil karena sel
tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah habis. Karena kekurangan
zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda dengan sel
yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan
ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia.
4. Fase Kematian
Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami kematian karena beberapa
sebab yaitu:
Nutrien di dalam medium sudah habis.
Energi cadangan di dalam sel habis.
1. Nutrien
Nutrien atau zat makanan yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri harus
mengandung sumber karbon, sumber nitrogen, mineral (sulfur, fosfat) dan faktor-
faktor pertumbuhan yang meliputi asam amino, purin, pirimidin dan vitamin.
Persyaratan untuk pertumbuhan bakteri beraneka ragam sesuai dengan jenis
bakterinya. Beberapa bakteri dapat memperbanyak diri pada berbagai jenis nutrisi,
sedangkan yang lainmempunyai kekhususan dan hanya membutuhkan jenis nutrisi
tertentu untuk pertumbuhanya (Jawetz dkk, 2008).
2. Suhu
3. Kelembaban
5. Oksigen
7. Tekanan Osmotik
Suatu tekanan osmotic akan sangat mempengaruhi bakteri jika tekanan
osmotik lingkungan lebih besar (hipertonis) sel aka mengalami plasmolysis.
Sebaliknya jika tekanan osmotic lingkungan yang hipotonis akan menyebabkan sel
membengkak dan juga akan megakibatkankan rusaknya sel. Oleh karena itu dalam
mempertahankan hidupnya, sel bakteri harus berada pada tingkat tekanan osmotic
yang sesuai, walaupun sel bakteri memiliki daya adaptasi, perbedaan tekanan osmotic
dengan lingkungannya tidak boleh terlalu besar (Jawetz dkk, 2008).
Perbanyakan sel dengan cara ini, kecepatan pembelahan sel ditentukan dengan waktu
generasi. Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah , dimana
dalam pembelahannya bervariasi tergantung dari spesies dan kondisi pertumbuhan.
Pembelahan biner yang terjadi pada bakteri adalah pembelahan biner melintang yaitu suatu
proses reproduksi aseksual, setelah pembentukan dinding sel melintang, maka satu sel
tunggal membelah menjadi dua sel yang disebut dengan sel anak.
Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut
1) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang
tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni. Pada
keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika
pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel
Penjelasan.Gambar 1 Pembelahan Binner:
4. Sel terpisah menjadi 2 (pemisahan sel menjadi dua) dan setiap sel mengulangi proses
A. Transformasi
Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu bakteri ke bakteri lain. Pada
proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel
bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya
terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya :Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus,
Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri
menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan
Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah
menjadi kebal antibiotik karena transformasi.
B. Transduksi
Merupakan pemindahan sebagian materi genetik dari sel bakteri satu ke bakteri lain dengan
perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda AND dipisahkan dari sel bakteri donor
ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah
terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen
(menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya,
Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag.
Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang
diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel
transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi.
C. Konjugasi
Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu bakteri ke bakteri lain melalui
suatu kontak langsung. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel penerima dan AND
dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh
faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F ).
Sumber : http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/844/4/Chapter%202.pdf
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-pertumbuhan-mikroba-4-pdf-free.html