Anda di halaman 1dari 1

Penetapan lima orang tersangka tersebut turut diikuti dengan pemecatan oleh Kimia Farma

sebagai wujud tindakan tegas perusahaan. Tidak hanya itu, jajaran Direksi dan Komisaris PT
KFD atau lebih dikenal Kimia Farma Lab juga diberhentikan melalui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). PT KFD yang merupakan anak perusahaan dari PT Kimia Farma (Persero) Tbk
dimana sahamnya dimiliki oleh BUMN dirasa telah mencoreng nama baik BUMN yang
diperparah dengan dilakukannya tindakan tersebut saat masa pandemi Covid-19.
Pemberhentian jajaran Direksi dan Komisaris tidak lepas dari adanya GCG yang menitikberatkan
pada fungsi pengawasan oleh Direksi terhadap jalannya perusahaan, sehingga Direksi juga
harus bertanggung jawab.

Dewan direksi baru PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menyatakan komitmen untuk melakukan
pembenahan menyeluruh di internal perusahaan, sebagai buntut kasus penyalahgunaan alat
rapid test antigen Covid-19 bekas yang menyeruak baru-baru ini.

Menurutnya, tindakan penyegaran manajemen KFD adalah salah satu langkah perbaikan untuk
meningkatkan kinerja secara menyeluruh.  

Dia menuturkan, saat ini perseroan terus melakukan pembenahan internal, termasuk melakukan
beberapa model perbaikan di klinik dan laboratorium KFD.  

Pertama, melakukan restrukturisasi organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan
pelayanan.

Kedua, penguatan sistem layanan dan supporting dengan mengedepankan aplikasi digital dan
cashless.  

Ketiga, melakukan pengawasan berupa inspeksi mendadak (sidak) dari pihak ketiga, seperti
dinas kesehatan, aparat kepolisian, dan dinas lingkungan hidup, dinas kelautan, dan instansi
lainnya.  

Selanjutnya yang keempat, membuat sistem pengawasan internal (SPI) yang akan digelar ke
seluruh wilayah Indonesia; dan terakhir atau kelima, melakukan penempatan petugas pengawas
mutu di setiap branch manager dan outlet KFD.

Anda mungkin juga menyukai