Anda di halaman 1dari 10

ACARA III

UJI KADAR AIR BENIH

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Benih merupakan substansi yang memiliki sifat mudah menguapkan dan menyerap air,
memiliki susunan yang kompleks dan terdiri atas berbagai macam jaringan. Air merupakan
bagian penting yang terdapat sedemikian rupa dalam benih, artinya air terdapat dalam benih di
setiap bagiannya Kadar air benih yang karena keadaannya mudah menguap maupun terserap itu
tergantung pada kelembaban suhu udara lingkungan sekitarnya.

Benih merupakan biji tanaman dengan fungsi utama sebagai embrio bibit untuk
penanaman generatif Maka benih yang diproduksi dan tersedia harus bermutu tinggi agar mampu
menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi maksimal Mutu benih mencakup tiga aspek
yaitu mutu genetik, mutu fisiologi, dan mutu lisik Kadar air benih merupakan salah satu
komponen dalarn mutu fisik yang harus diketahui baik untuk tujuan pengolahan maupun
penyimpanan benih.

Telah diketahui bahwa kadar air memiliki dampak besar terhadap benih selama
penyimpanan Menyimpan benih pada kadar air tinggi berisiko mempercepat mundumya kualitas
benih karena cadangan makanan yang teroksida selama dalam penyimpanan. Selain itu kadar air
tinggi juga dapat menyebabkan tumbuhnya substrat jamur yang memicu kerusakan benih. Kodit
air yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada embrio, engan kata lain apabila kadar air
dalam benih tidak sesuai standar maka dapat menurunkan kualitas benih tersebut. Kadar air biji
atau benih berfungsi untuk menentukan saat panen yang tepat dan saat penyimpanan benih.
Pemanenan harus dilakukan pada tingkat kadar air tertentu pada masing-masing spesies atau
varietas Hal tersebut dilakukan agar hasil maksimal. Maka manfaat mengetahui kadar air dalam
benih, akan menunjukan kapan saat panen yang tepat dalam budidaya pertanian serta dapat
mengetahui tingkat mutu benih yang akan disemai, secara mutu fisiknya.
2. Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengetahui dan menghitung kandungan air pada beberapa jenis benih
tanaman.

B. Tinjauan Pustaka

Kadar air merupakan faktor yang paling mempengaruhi kemunduran benih. Kemunduran
benih meningkat sejalan dengan meningkatnya kadar air benih. Beberapa faktor yang
mempengaruhi daya kecambah benih kedelai selama penyimpanan adalah mutu dan daya
kecambah sebelum disimpan, kadar air benih, kelembapan ruangan penyimpanan, suhu tempat
penyimpanan, hama dan penyakit di tempat penyimpanan dan lama penyimpanan (Samuel et al
2012).

Kadar air benih ialah berat air yang dikandung dalam benih yang hilang karena
pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, dinyatakan dalam prosentase terhadap berat
awal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang
diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan dinyatakan dalam prosentase ()
terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk
mengetahui kadar air benih schelum disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama
penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut (Dewi 2013).

Air berfungsi sebagai bahan yang dapat mendispersikan senyawa yang terdapat dalam
bahan makanan. Untuk beberapa bahan, air berfungsi sebagai pelarut. Air dapat melarutkan
berbagai bahan seperti garam, vitamin yang larut air, mineral dan senyawa citarasa. Banyaknya
kandungan air dalam bahan pangan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan
dan aktifitas enzim, aktifitas mixroba dan aktifitas kimiawi, yaitu terjadi ketengikan, reaksi non
enzimatis sehingga menimbulkan sifat-sifat organoleptik, penampakan, tekstur dan cita rasa gizi
yang berubah. Air bebas adalah air yang secara fisik terikat dalam jaringan matriks bahan,
membran, kapiler, serat dan lain – lain, jika air ini diuapkan seluruhnya maka kandungan air
bahan berkisar antara 12 – 25 % tergantung jenis bahan dan suhu (Amanu, 2014).
Kadar air dalam suatu bahan makanan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan
dari bahan pangan tersebut. Apabila kadar air bahan pangan tersebut tidak memenuhi syarat
makabahan pangan tersebut akan mengalami perubahan fisik dan kimiawi yang ditandai dengan
tumbuhnya mikroorganisme pada makanan sehingga bahan pangan tersebut tidak layak untuk
dikonsumsi.penentuan kadar air dari suatubahan pangan sangat penting agar dalam proses
pengolahan dan pendisribusian mendapat penanganan yang tepat. Dengan memanaskan suatu
bahan pangan dengan suhu tertentu maka air dalam bahan pangan tersebut akan menguap dan
berat bahan pangan akan konstan. Berkurangnya berat bahan pangan tersebut berati banyaknya
air yang terkandung dalam bahan pangan tersebut (Saputra, 2015).
Parameter kadar air merupakan pengukuran kandungan air yang berada di dalam bahan
yang bertujuan untuk memberikan batasan minimal atau rentang besarnya kandungaan air dlam
bahan. Metode penetapan kadar air dengan menggunakan destinasi toluen, kandungan air dalam
bahan yang dinyatakan dalam % v/b terhadap berat ekstrak. Kadar air bahan berpengaruh
terhadap masa simpan. Kadar air yang tinggi menyebabkan kerentanan terhadap aktifitas
mikroba. Kandungan air dalam ekstrak merupakan media tumbuhnya kapang dan jamur
(Guntarti, 2015).
Cuaca yang tidak konstan dapat berpengaruh pada penyimpanan benih, karena akan
mengakibatkan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan sering berubah, Kadar air benih sangat
dipengaruhi oleh kondisi kelembaban ruang penyimpanaan Sehingga apabila ruangan tempat
penyimpanan benih mempunyai kadar air yang lebih tinggi daripada kadar ar benih, maka benih
akan menyerap air dari udara akibatnya kadar air benih meningkat (Lesilolo et al. 2012).
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan via online pada hari Kamis, 1 November 2021 pukul 15.00 – 17.00 WIB
di rumah masing-masing.
2. Alat dan bahan praktikum
Alat yang digunakan meliputi:
- Amplop kertas
- Oven
- Seed moisture tester
–Timbangan analitis

Bahan yang digunakan meliputi benih:


- padi,
- jagung,
- kedelai,
- kacang tanah

3. Pelaksanaan praktikum.
Metode pengukuran kadar air benih dapat dilakukan secara langsung menggunakan seed
moisture tester atau secara tidak langsung menggunakan metode oven.Metode langsung
menggunakan alat Seed Moisture Tester:
1) Disiapkan dan dicek alat, serta contoh benih (padi, jagung, kedelai) yang akan diuji.
2) Ditimbang benih kurang lebih 20 g (2 ulangan)
3) Beberapa biji diambil dengan pinset, kemudian biji dimasukkan kedalam
lubang pengujian pada seed moisture tester
4) Sekrup penghancur benih diputar hingga benih benar-benar hancur.
5) Menu uji dipilih sesuai dengan benih yang diuji, lalu tombol yang terpilih untuk diuji
dan hasil pengujian akan terbaca pada displat moisture tester
6) Hitung rata-rata kadar air
7) Hasil uji kadar air dengan kadar air standar setiap benih dibandingkan dan terakhir
disimpulkan
Langkah-langkah metode oven adalah sebagai berikut:
a. Masing- masing contoh benih ditimbang, benih padi 20gram, benih jagung,
30gram,benih kacang tanah 30gram
b. Masing-masing contoh benih dimasukkan kedalam amplop berukuran sedang yang
berbeda-beda, kemudian contoh benih yang berada di amplop sedang dimasukkan
kedalam amplop yang berukuran besar kemudian contoh benih dimasukkan kedalam
oven selama 2 x 24 jam
c. Setelah 2 x 24 jam contoh benih diambil kemudian ditimbang kembali untuk
mendapatkan bobot akhir

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil pengamatan

Tabel hasil pengamatan menggunakan seed moisture tester

Jenis Benih Kadar Air Benih (%) Rata-rata KA (%)


Ulangan 1 Ulangan 2
Padi 14,3 13,7 14

Jagung 11,9 12,7 12,3

Kedelai 14,7 13,2 13,95

Tabel hasil pengamatan menggunakan metode oven

Jenis Benih Ulangan Bobot awal Bobot akhir KA (%) Rata-Rata


(g) (g) KA (%)
Padi I 10 9,5 5
II 10 9,7 3
4
Jagung I 10 8,9 11
II 10 9,2 8 9,5
Kedelai I 10 9,0 10
II 10 8,3 17
13,5

2. Pembahasan

Kadar air benih ialah berat air yang dikandung dalam benih yang hilang karena
pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, dinyatakan dalam prosentase terhadap berat
awal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang
diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan dinyatakan dalam prosentase (%)
terhadap berat asal contoh benih. Kadar air dalam benih dapat dihitung dengan beberapa metode
dan cara.

Tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum
disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka
mempertahankan viabilitas benih tersebut (Dewi 2013). Selain itu juga untuk mengetahui benih
yang telah masak secara fisiologis dalam proses pemanenan.

Kadar air yang tinggi saat panen dapat mempengaruhi daya simpan benih, karena benih
ini mudah mengalami kerusakan pada waktu panen, perontokan, pengolahan dan penanganan
lebih lanjut. Kadar air yang rendah akan mempengaruhi faju respirasi menjadi rendah, sehingga
benih dapat disimpan lebih lama karena laju deteriorisasinya lambat. Namun kadar air benih
yang terlalu rendah justru dapat menyebabkan benih. menjadi pecah atau mudah mengalami
kerusakan. Kadar air benih yang terlalu tinggi mendorong terciptanya kondisi yang mempercepat
laju kerusakan benih, akibat terjadinya proses metabolisme dan respirasi. Laju respirasi yang
tinggi dapat mempercepat hilangnya viabilitas benih. Selain itu kadar air benih yang tinggi akan
memacu pertumbuhan mikroorganisme sehingga menurunkan kualitas benih.

Dua metode yang sering digunakan dalam menguji kadar air benih adalah metode oven
dan metode otomatis menggunakan balance moisture tester. Metode oven diakukan dengan
membandingkan berat benih sebelum dilakukan pengeringan di oven dan setelah pengeringan
dengan perhitungan. Sementara metode otomatis menggunakan perangkat elektronik yang secara
praktis dan otomatis mengetahui kadar air benih meskipun tingkat akurasi rendah (Dewi 2013).
Berdasarkan praktikum menggunakan metode oven yang telah dilakukan tanaman padi
persentase Rata-rata kadar airnya mendapatkan hasil padi 14%, jagung 12,3 %, dan kedelai
13,93%. Berdasarkan metode moisture tes trata-rata kadar air benih padi basah yaitu padi sebesar
4%, rata-rata jagung sebesar 9,5 %, dan rata-rata benih kedelai sebesar 13,5%. benih kedelai
bersifat higroskopis, mudah menyerap atau mengeluarkan air dari atau ke udara sekitar, sehingga
memiliki kadar air yang tinggi. Benih yang berukuran besar lebih cepat menyerap air sehingga
kadar airnya lebih besar daripada benih ukuran sedang dan kecil. Kadar air benih yang terlalu
tinggi mendorong terciptanya kondisi yang mempercepat laju kerusakan benih, akibat terjadinya
proses metabolisme dan respirasi. Laju respirasi yang tinggi dapat mempercepat hilangnya
viabilitas benih.

Penutup

1. Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum pengujian kadar air benih dapat disimpulkan bahwa:
a. Kadar air benih merupakan besar kandungan air dalam benih.
b. Kadar air benih bertujuan menetapkan kadar air benih sebelum disimpan untuk
mempertahankan viabilitas benih
c. persentase Rata-rata kadar air benih yang diuji dengan metode langsung pada benih
padi sebesar 14 %, pada benih jagung sebesar 12,3%, pada benih kacang kedelai
sebesar 13,93 %. Pengujian dengan metode tidak langsung memiliki persentase rata-
rata pada benih padi sebesar 4%, pada benih jagung sebesar 9,5%, pada benih kedelai
sebesar 13,5%.

DAFTAR PUSTAKA
Amira 2010. Pengukuran Kadar Air. http://www.ramadhan. Diakses pada tanggal 18
November 2010 pukul 22.00 WIB.

Rahmitasari D. 2013 Analisis kadar bemih Surabaya Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan.

Lesilolo MK, Patty J dan Terry N. 2012 Penggunaan desikan abu dan lama singan terhadap
kualitas benih jagung (Zea mays) pada penyimpanan ruang terbuka Jurnal Agrologia
1(1): -51-59.

Samuel, Pumamaningsih SL, dan Kendarini N. 2012 Pengaruh kadar air terhadap penurunan
mutu fisiologis benih kedelai (Glycine max 13 varietas gepak kaning selama dalam
penyimpanan Jurnal Agronomi 2112) 121-136

Lampiran
Perhitungan Kadar Air Benih

Anda mungkin juga menyukai