DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEMALARAJA
KECAMATAN BATURAJA TIMUR
Jalan Dr. Setia Budi Baturaja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
Telepon Nomor (0735) 320223 Faximile (0735) 324463 KodePos 32115
MAKALAH
“ISPA”
NIP : 1966101219888022001
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya
Makalah ini merupakan sebagian tugas yang telah diberikan sebagai salah satu
syarat untuk kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Makalah ini saya susun untuk
memperluas dan menambah wawasan para pembaca khususnya tenaga medis. Untuk
menunjang pemahaman, saya kutip dan lampirkan beberapa sumber dari jurnal dan buku.
Dalam pembuatan makalah ini telah disadari terdapat beberapa kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saya mengharapkan kepada semua pembaca
agar dapat menyampaikan saran dan kritik guna penyempurnaan makalah ini.
Nurma, SKM
II
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1 Definisi ISPA...........................................................................................................3
2.2 Etiologi ISPA...........................................................................................................3
2.3 Klasifikasi ISPA.......................................................................................................4
2.4 Tanda dan Gejala ISPA............................................................................................5
2.5 Cara Penularan ISPA................................................................................................6
2.6 Penatalaksanaan ISPA..............................................................................................7
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
III
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi akut yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung sampai
alveoli termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala:
tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek batuk kering atau berdahak (Badan
Data Indonesia, menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia tahun 2003 dari
hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 2001 penyakit infeksi saluran
tertinggi di masyarakat. Hampir 4 juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun,
98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Dari semua kasus yang
sakit. Episode batuk-pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun
Secara klinis ISPA ditandai dengan gejala akut akibat infeksi yang terjadi di
setiap bagian saluran pernafasan dengan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Infeksi
heterogen, yang disebabkan oleh 300 lebih jenis virus, bakteri, serta jamur. Virus
penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus yang meliputi virus influensa, virus
1
paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernapasan. Tingginya tingkat
pencemaran udara menyebabkan ISPA memiliki angka yang paling banyak diderita
penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya
kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam masyarakat. Dalam rangka
memahamilebih jauh tentang ISPA maka di dalam makalah ini akan dijabarkan
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Infeksi akut yang menyerang salah
satu bagian/lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk
adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura) (WHO, 2011). ISPA merupakan
penyakit umum yang terjadi pada masyarakat dan sering dianggap biasa atau tidak
membahayakan. ISPA adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya
menular yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari
penyakit tanpa gejala sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada
yang termasuk ISPA adalah pneumonia, influenza, dan pernapasan syncytial virus
(RSV).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan yang
disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.Penyakit ISPA
merupakan infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan bagian atas dan bagian
bawah.Gejala yang ditimbulkan yaitu gejala ringan (batuk dan pilek), gejala sedang
(sesak danwheezing) bahkan sampai gejala yang berat (sianosis dan pernapasan
cuping hidung). Komplikasi ISPA yang berat mengenai jaringan paru dapat
3
Virus : influenza, adenovirus, sitomegalovirus.
Aspirasi : makanan, asap kendaraan bermotor, BBM (bahan bakar minyak) biasanya
minyak tanah, cairan amnion pada saat lahir, benda asing (biji-bijian, mainan plastik
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas. Salah satu
penyebab ISPA yang lain adalah asap pembakaran bahan bakar kayu yang biasanya
digunakan untuk memasak. Asap bahan bakar kayu ini banyak menyerang
melakukan aktifitas memasak tiap hari menggunakan bahan bakar kayu, gas maupun
minyak. Timbulnya asap tersebut tanpa disadarinya telah mereka hirup sehari-hari,
sehingga banyak masyarakat mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk bernafas.
Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung zat-zat seperti Dry basis, Ash,
Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogen dan Oxygen yang sangat berbahaya bagi
a. ISPA ringan
b. ISPA sedang
ISPA sedang apabila timbul gejala sesak nafas, suhu tubuh lebih dari 390 C
c. ISPA berat
Gejala meliputi: kesadaran menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsu
makan menurun, bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan gelisah.
4
2.4 Tanda dan Gejala ISPA
Tanda dan gejala ISPA banyak bervariasi antara lain demam, pusing, malaise
cahaya), gelisah, batuk, keluar sekret, stridor (suara 17 nafas), dyspnea (kesakitan
bernafas), retraksi suprasternal (adanya tarikan dada), hipoksia (kurang oksigen), dan
dapat berlanjut pada gagal nafas apabila tidak mendapat pertolongan dan
Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau
1) Batuk
2) Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misal
4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370 C atau jika dahi anak
diraba.
Seorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari
1) Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur kurang
dari satu tahun atau lebih dari 40 kali per menit pada anak yang berumur satu
jumlah tarikan nafas dalam satu menit. Untuk menghitung dapat digunakan
arloji.
5
3) Tenggorokan berwarna merah.
ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut:
bernafas.
6) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
Penularan penyakit ISPA terjadi melalui udara, bibit penyakit masuk ke tubuh
melalui pernafasan, oleh karena itu ISPA termasuk dalam salah satu penyakit
golongan air borne disease. Penularan melalui udara yang dimaksudkan adalah cara
penularan yang terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda yang
terkontaminasi. Sebagian besar penularan melalui udara dapat menular juga melalui
kontak langsung, namun dengan menghirup udara yang telah terkontaminasi oleh
utama dan diperkirakan seluruh umat manusia memiliki bakteri penyebab ISPA pada
6
saluran pernafasannya. Oleh sebab itu, dalam keadaan daya tahan menurun, penyakit
ini bisa berkembang dengan baik pada anak-anak maupun orang tua (Achmadi,
2012).
Prinsipnya kuman ISPA yang ada di udara akan terhirup oleh orang yang
berada disekitarnya dan masuk ke dalam saluran pernafasan, dari saluran pernafasan
akan menyebar ke seluruh tubuh. Apabila orang terinfeksi maka akan rentan terkena
ISPA, ditambah dengan jika kelembaban dan suhu kamar tinggi yang merupakan
faktor pemicu pertumbuhan dan perkembangan bakteri, virus, dan jamur penyebab
ISPA. Cara penularannya melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh
melalui saluran pernafasan, maka penyakit ISPA termasuk golongan air Air Borne
umumnya berbentuk aerosol yakni suatu suspensi yang melayang di udara, dapat
merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan program (turunnya kematian
karena pneumonia dan turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk yang kurang
tepat pada pengobatan penyakit ISPA). Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan
minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita ISPA .
Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut (Smeltzer &
Bare, 2002) :
7
a. Pemeriksaan
gerakan dada. Untuk melihat tarikan dada bagian bawah, baju anak
b. Klasifikasi ISPA
1) Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada
pneumonia.
c. Pengobatan
oksigendan sebagainya.
8
3) Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di
rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk
panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada
selama 10 hari. Tanda bahaya setiap bayi atau anak dengan tanda bahaya harus
d. Perawatan di rumah
jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
2) Mengatasi batuk
yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok
9
3) Pemberian makanan
4) Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih
5) Lain-lain
usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama
pemeriksaan ulang.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah menjadi penyakit umum bagi
masyarakat. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi akut yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung sampai
alveoli termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan
pleura. Penyakit ini diawali dengan panas disertai salah satu atau lebih gejala:
tenggorokan sakit atau nyeri telan, pilek batuk kering atau berdahak.
Secara klinis ISPA ditandai dengan gejala akut akibat infeksi yang terjadi di
setiap bagian saluran pernafasan dengan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Infeksi
heterogen, yang disebabkan oleh 300 lebih jenis virus, bakteri, serta jamur.
pencemaran udara menyebabkan ISPA memiliki angka yang paling banyak diderita
penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya
11
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Depkes RI. 2002. ISPA Pembunuh Utama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
12