DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEMALARAJA
KECAMATAN BATURAJA TIMUR
Jalan Dr. Setia Budi Baturaja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
Telepon Nomor (0735) 320223 Faximile (0735) 324463 KodePos 32115
MAKALAH
“HIPERTENSI”
NIP : 1966101219888022001
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya
Makalah ini merupakan sebagian tugas yang telah diberikan sebagai salah satu
syarat untuk kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Makalah ini saya susun untuk
memperluas dan menambah wawasan para pembaca khususnya tenaga medis. Untuk
menunjang pemahaman, saya kutip dan lampirkan beberapa sumber dari jurnal dan buku.
Dalam pembuatan makalah ini telah disadari terdapat beberapa kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saya mengharapkan kepada semua pembaca
agar dapat menyampaikan saran dan kritik guna penyempurnaan makalah ini.
Nurma, SKM
II
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................4
2.1 Definisi Hipertensi...................................................................................................4
2.2 Patofisiologi Hipertensi............................................................................................4
2.3 Klasifikasi Hipertensi...............................................................................................6
2.4 Manifestasi Klinik Hipertensi...................................................................................7
2.5 Komplikasi Hipertensi..............................................................................................8
2.6 Penatalaksanaan Hipertensi....................................................................................10
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP........................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
III
IV
BAB I
PENDAHULUAN
peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H.
(2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg atau
diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan
beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini
yang membuat hipertensi sebagai silent killer (Kemenkes, 2018), orang-orang akan
tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala yang dirasakan semakin parah
diatas 20 tahun yang menderita hipertensi mencapai angka 74,5 jiwa dan hampir
Menurut World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2011 menunjukan satu
tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi.
tahunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara dengan 1/3 populasinya
Indonesia adalah sekita 34,1%, sedangkan pada tahun 2013 hasil prevalensi
pengukuran tekanan darah tahun 2013 hingga tahun 2018 dapat dikatakan
mengalami peningkatan yaitu sekitar 8,3%. Data dari Riskesda tahun 2018 juga
44,1% atau lebih tinggi dari rata-rata prevalensi hasil pengukuran darah di
kesehatan dengan cara merubah life style seperti gaya makan, gaya hidup terutama
2
3. Apa saja Klasifikasi Hipertensi?
1.3 Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg (Elizabeth dalam
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah
sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal,
dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
maupun penyakit lainnya, genetik serta ras menjadi bagian dari penyebab
2) Hipertensi sekunder
4
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dalam bentuk impuls bergerak menuju ganglia simpatis melalui saraf simpatis. Saraf
Mekanisme hormonal sama halnya dengan mekanisme saraf yang juga ikut bekerja
mengatur tekanan pembuluh darah (Smeltzer & Bare, 2008). Mekanisme ini antara
lain :
2008).
dapat terjadi selama hormon ini masih menetap didalam darah (Guyton, 2012).
memiliki pengaruh pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia
daya regang pembuluh darah, sehingga menurunkan kemampuan aorta dan arteri
besar dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume
(mmHg) (mmHg)
1. Optimal <120 <80
2. Normal 120-129 80-84
3. High Normal 130-139 85-89
4. Hipertensi
5. Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
6. Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
7. Grade 3 (berat) 180-209 100-119
8. Grade 4 (sangat berat) ≥210 ≥210
Sumber : Tambayong dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016).
a) Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan
b) Tekanan darah perbatasan (border line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg
c) Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95 mmHg.
6
2.4 Manifestasi Klinik Hipertensi
tidak mantap.
b. Nyeri kepala oksipital yang terjadi saat bangun dipagi hari karena
d. Sakit kepala, pusing dan keletihan disebabkan oleh penurunan perfusi darah
klinis seperti tekanan darah yang menunjukkan kenaikan pada dua kali pengukuran
tekanan darah secara berturutan dan bruits (bising pembuluh darah yang terdengar di
daerah aorta abdominalis atau arteri karotis, arteri renalis dan femoralis disebabkan
oleh stenosis atau aneurisma) dapat terjadi. Jika terjadi hipertensi sekunder, tanda
satu contoh penyebab adalah sindrom cushing yang menyebabkan obesitas batang
sakit kepala, mual, muntah, palpitasi, pucat dan perspirasi yang sangat banyak
Hipertensi yang terjadi bertahun-tahun tanpa ada upaya untuk mengontrol bisa
merusak berbagai organ vital tubuh yaitu, otak, jantung, ginjal,mata, kaki.
7
1. Otak
Secara patologi anatomi dalam otak kecil akan dijumpai adanya odema,
terputusnya pembuluh darah pada pada otak. Tekanan darah tinggi secara
darah tinggi adalah faktor risiko paling penting untuk stroke. Ditaksir bahwa 70%
2. Jantung
efisien ke seluruh tubuh. Beban kerja yang meningkat akhirnya merusak jantung
dan menghambat kerja jantung, kemungkinan akan terjadi serangan jantung. Ini
ini berakibat pada bagian otot jantung yang bergantung pada arteri koronaria
mati.
3. Ginjal
pembuluh darah yang menyuplai ginjal. Hal ini bisa menghambat ginjal untuk
4. Mata
Pembuluh darah pada mata akan terkena dampaknya, yang terjadi adalah
Pembuluh darah di kaki juga bisa rusak akibat dari hipertensi yang tak
1) Stroke
Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh nonotak. Stroke bisa terjadi pada
hipertrofi dan penebalan pembuluh darah sehingga aliran darah pada area tersebut
2) Infark Miokardium
tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan
infark.
3) Gagal Ginjal
ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut menjadi hipoksik dan kematian. Rusaknya
hipertensi kronik.
4) Ensefalopati
9
Ensefalopati (kerusakan otak) terjadi pada hipertensi maligna (hipertensi yang
mengalami kenaikan darah dengan cepat). Tekanan yang tinggi disebabkan oleh
Mempertahankan berat badan yang ideal sesuai Body Mass Index dengan
rentang 18,5 – 24,9 kg/m2. BMI dapat diketahui dengan rumus membagi
berat badan dengan tinggi badan yang telah dikuadratkan dalam satuan
meter. Obesitas yang terjadi dapat diatasi dengan melakukan diet rendah
kolesterol kaya protein dan serat. Penurunan berat badan sebesar 2,5 – 5
(Dalimartha, 2008).
garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira-kira 6 gr NaCl atau 2,4 gr
2300 mg setara dengan satu sendok teh setiap harinya. Penurunan tekanan
darah sistolik sebesar 5 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 2,5
10
sendok teh/hari (Dalimartha, 2008).
Mengonsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau lebih dari 1
gelas per hari pada wanita dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga
(>90 mmol setara 3500 mg/hari) adalah dengan konsumsi diet tinggi buah
dan sayur.
5) Menghindari merokok
2008).
6) Penurunan stress
dengan cara relaksasi seperti relaksasi otot, yoga atau meditasi yang dapat
(Dalimartha, 2008.
11
7) Aromaterapi (relaksasi)
darah(Dalimartha, 2008).
saat semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak terhalang oleh
2008).
2) Terapi Farmakologi
1) Diuretik (Hidroklorotiazid)
Fungsi dari obat jenis betabloker adalah untuk menurunkan daya pompa
12
4) Vasodilator (Prasosin, Hidralasin)
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut Price (dalam Nurarif A.H.,
& Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak
hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit
lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan
diatas 20 tahun yang menderita hipertensi mencapai angka 74,5 jiwa dan hampir
kesehatan dengan cara merubah life style seperti gaya makan, gaya hidup terutama
14
DAFTAR PUSTAKA
Buss, J, S & Labus, D. 2013. Buku Saku Patofisiologi Menjadi Sangat Mudah
Edisi 2. Jakarta : EGC.
Guyton, John E. Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta :
EGC
Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih bahasa oleh
Andry Hartono. Jakarta: EGC.
15
Saferi W, Andra., Mariza P, Yessie. 2013. KMB 2 :Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa Teori dan Contoh Askep). Yogyakarta : Nuha
Medika.
Smeltzer & Bare. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth/ editor, Suzzane C. Smeltzer, Brenda G. Bare; alih bahasa,
Agung Waluyo, dkk. Jakarta: EGC.
16