Anda di halaman 1dari 29

CRS ORAL MEDICINE

FOCUS CASE :
LESI PIGMENTASI

PRECEPTOR : drg. RATNA S, M.Si.Med.

1. Siti Nur Aini Ayu Ningjanah(J3A018017)


2. Suaeni Kurnia Wirda (J3A018013)
3. Ayu Puji Lestari (J3A018027)
Problem

Pasien datang ke RSGM atas motivasi operator untuk periksa


kondisi gusi bagian atas dan bawah yang terdapat warna coklat
kehitaman sejak 6 tahun yang lalu. Pasien tersebut merokok sehari 1-2
batang sampai sekarang. Pasien tidak merasakan sakit pada gusi
tersebut. Anggota keluarga pasien yaitu ayah dan ibu tidak memiliki
gusi berwarna coklat kehitaman, pasien merasa warna gusinya
semakin menghitam dalam waktu satu tahun rutin merokok.
Hipotesis

- Melanosis pada perokok (smoker melanosis)


- Melanoplakia
- Makula melanotik
Identitas Pasien

Nama : MFF
Umur : 24 th
Jenis Kelamin : laki – laki
Alamat : Brebes
No RM : 181
More Info

– Keluhan utama

Pasien datang ke RSGM atas motivasi operator untuk periksa kondisi gusi bagian atas dan

bawah yang berwarna coklat kehitaman.

– Riwayat keluhan utama

Pasien datang ke RSGM atas motivasi operator untuk periksa kondisi gusi bagian atas dan bawah yang

terdapat warna coklat kehitaman sejak 6 tahun yang lalu. Pasien tersebut merokok sehari 1-2 batang sampai

sekarang. Pasien tidak merasakan sakit pada gusi tersebut. Anggota keluarga pasien yaitu ayah dan ibu tidak

memiliki gusi berwarna coklat kehitaman, pasien merasa warna gusinya semakin menghitam dalam waktu

satu tahun rutin merokok.


...more info
– Riwayat medis
pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, tidak sedang dalam perawatan
dokter serta tidak sedang mengkonsumsi obat rutin. Pasien tidak mempunyai
alergi makanan dan minuman.
– Riwayat gigi terdahulu
pasien pernah ke dokter gigi pada saat masih kecil untuk mencabut gigi, pernah
melakukan perawatan pembersihan karang gigi 3 bulan yang lalu.
– Riwayat keluarga
keluarga pasien, ayah, ibu, kakak serta adik pasien suspect tidak memiliki riwayat
penyakit medis tertentu
– Riwayat sosial
Pasien merupakan seorang mahasiswa, tinggal di kos, memeiliki kebiasaan
merokok, jarang berolahraga, jarang mengkonsumsi buah dan sayur, sering
mengkonsumsi kopi, pasien biasa minum menggunakan air kemasan, Pasien
menyikat gigi dua kali sehari setiap pagi dan malam hari
Keadaan Umum
– Golongan darah : O
– Berat badan : 75 kg Cacat fisik : Tidak ada
– Tekanan darah : 120/80 mmHg Warna kulit muka : Normal
Daerah kulit yang tampak : Tidak ada
– Nadi : 72 x/menit Jaringan parut : Tidak ada
– Pernapasan : 16 x/menit
– Suhu : 36.3 °C

– Berdasar pemeriksaan keadaan umum,


semua tanda vital pasien dalam kondisi
normal
Pemeriksaan Ekstra Oral
Kepala
Leher
Tonjolan : Tidak Ada Kelenjar Tiroid : Tidak Ada
Cacat : Tidak Ada Kelenjar Sublingualis : Tidak Ada
Bercak di Kulit : Tidak Ada Nodus Limfatik : Tidak Ada
Kelenjar Submandibula : Tidak Ada
Wajah : Simetris

TMJ
Luas Pergerakan : 33 mm (normal)
Nyeri tekan : Tidak ada
Suara : Tidak ada
Locking : Tidak ada
Dislokasi : Tidak ada
Pemeriksaan Intraoral

– Terdapat lesi berpigmen berupa warna coklat tua pada bagian


gingiva cekat rahang atas dimulai dari gigi 14 ke gigi 24, tepinya
berbatas jelas, bentuknya asismetris dan tidak terdapat massa/
tonjolan dan tidak ada rasa sakit.
– Terdapat lesi berpigmen berupa warna coklat tua pada bagian
gingiva cekat rahang bawah dimulai dari gigi 34 ke gigi 44, tepinya
berbatas jelas, bentuknya asismetris dan tidak terdapat massa/
tonjolan dan tidak ada rasa sakit.
GAMBARAN KLINIS
ASSESTMENT

- Suspect diagnosis : Smoker’s Melanosis


- Differential diagnosis : Pigmentasi Fisiologis/Makula Melanotik
- Prognosis : Ad Bonam ( pasien dalam keadaan baik, kooperatif, tidak
memiliki riwayat penyakit sistemik dan menjaga kesehatan gigi dan mulut
dengan baik).
MEKANISME

GinGiva
Deposisi melanin
berwarna
Merokok pada lapisan sel
basal mukosa coklat tua-
kehitaman
DON’T KNOW

1) Anatomi gingiva
2) Definisi smoker melanosis
3) Treatment planning
LEARNING ISSUE
Anatomi Gingiva
Pada orang dewasa, gingiva normal melindungi tulang alveolar dan akar gigi
sampai di bagian koronal dari CEJ.
a) Sulkus gingiva : suatu celah antara gigi dan marginal gingiva. Berbentuk V.
Kedalaman sulkus ini secara histologis 1,8 mm, penelitian lain melaporkan 1,5
mm dan 0,69 mm. Kedalaman probing dari sulcus gingiva normal secara
klinis adalah 2 sampai 3 mm.
b) Margin gingiva : bagian dari gingiva yang tidak melekat pada gigi dan
menggelilingi daerah leher gigi. Margin gingiva biasanya sekitar 1 mm,
membentuk dinding jaringan lunak sulkus gingiva dan dapat dipisahkan dari
gigi dengan probe.
c) Attached gingiva : Gingiva cekat ini melekat erat ke sementum mulai dari
sepertiga bagian akar ke periosteum tulang alveolar. Pada permukaan attached
gingiva ini terdapat bintik-bintik atau lekukan kecil yang disebut stipling.
Lebar gingiva yang melekat pada aspek wajah berbeda di berbagai daerah
mulut. Ini umumnya terbesar di daerah insisivus (yaitu, 3,5 hingga 4,5 mm
pada rahang atas, 3,3 hingga 3,9 mm pada mandibula) dan lebih sempit pada
segmen posterior (misalnya 1,9 mm pada premolar pertama maxila dan 1,8
mm pada mandibula premolar pertama)
Definisi
Pigmentasi gelap menyeluruh dan konstan
pada mukosa mulut dikarenakan deposisi Lesi simetris dan tidak bergejala.
Jumlah melanin pada lapisan sel basal Kadang-kadang dapat asimetris dan
mukosa dan merupakan suatu respon berupa bercak.
perlindungan terhadap substansi toksik yang Pigmentasi dari warna coklat muda
ada pada asap rokok. sampai coklat tua dan kadang tampak
biru tua.

• Lokasi biasanya pada gingiva cekat, berupa pita gelap lebar batas jelas
dan melengkung, biasanya berlokasi pada mukosa bukal, palatum keras,
bibir, lidah.
Caranza, F.A., Newman, M.G., Takei, H.H., Klokkevold, P.R., 2012, Carranza’s Clinical Periodontology, 11th ed, Saunders Elsevier,
China.
MELANOSIS PADA PEROKOK
 Perubahan warna yang khas pada permukaan mukosa yang terpapar tembakau.
 Bukan fisiologis normal
 Disebabkan deposisi melanin lapisan sel basal mukosa.
 Deposit melanosit merupakan suatu respons perlindungan terhadap substansi toksik yang
ada dalam asap tembakau.
 Pigmen berwarna coklat, multiple, derajat pigmentasi dipengaruhi oleh berbagai faktor
beberapa di antaranya yang paling berpengaruh adalah durasi merokok dan jumlah rokok
yang diisap seseorang dalam sehari
 Lesi berupa bercak luas warna coklat sampai abu-abu muda ukuran beberapa cm.
 Zona gelap terdistribusi asimetris diseluruh bercak.
 Lokasi biasanya pada gingiva anterior rahang bawah dan mukosa bukal. Daerah yang
rentan : mukosa labial, palatum, lidah, dasar mulut, bibir.
 Derajat pigmentasi : coklat muda sampai coklat tua
Lesi pigmentasi pada Smoker’s melanosis biasanya berwarna kecoklatan, multiple, rata dengan
daerah sekelilingnya (makula), diameter kurang dari 1 cm, terletak pada attached gingiva labial
anterior dan interdental papil, tidak beraturan, pada beberapa kasus nampak seperti konfigurasi pulau-
pulau. Pigmentasi pada palatum dan mukosa bukal berhubungan dengan perokok yang menggunakan
pipa. Secara histologis, smoker’s melanosis tidak memiliki potensi keganasan (Eversole, 2003 dan
Yasin, 2003).

Zona gelap terdistribusi asimetris diseluruh bercak.

Lokasi biasanya pada gingiva anterior rahang bawah dan mukosa bukal. Daerah yang
rentan : mukosa labial, palatum, lidah, dasar mulut, bibir.

Derajat pigmentasi : coklat muda sampai coklat tua


Semakin lama seseorang merokok semakin beresiko timbulnya smoker’s
melanosis. Rangsangan asap rokok tersebut menyebabkan pigmentasi
pada mukosa mulut.

Derajat pigmentasi dipengaruhi oleh berbagai faktor beberapa di


antaranya yang paling berpengaruh adalah durasi merokok dan jumlah
rokok yang diisap seseorang dalam sehari.
(Gondak, 2012 dalam Vieta et.al., 2017)
Hiperpigmentasi gingiva secara klinis ditandai dengan adanya
pewarnaan coklat gelap hingga hitam pada gingiva. Gingiva
merupakan jaringan intraoral yang paling sering terjadi pigmentasi.

Penelitian Cicek (2003) menyampaikan bahwa pigmentasi umumnya


disebabkan oleh 5 pigmen utama yaitu: melanin, melanoid,
oxyhemoglobin, hemoglobin dan karoten, selain itu pigmen lainnya
bilirubin dan besi.

Penelitian oleh Miller (1998) menyatakan bahwa merokok dapat


merangsang melanosit mukosa oral untuk memproduksi melanin
secara eksesif, sehingga menciptakan patch pigmentasi coklat di atas
mukosa gingival atau bukal diantara 5-22% perokok
Melanin dapat berikatan dengan berbagai macam substansi, termasuk
beberapa jenis obat-obatan dan memiliki afinitas kuat terhadap nikotin dan
senyawa tembakau yang spesifik (N-Nitrosamin dan benzopiren) dapat
terakumulasi pada jaringan dan mempengaruhi melanogenesis (Ferreira,
2017).
Jumlah dan intensitas melanosis pada rongga mulut

bergantung kepada dosis, dan penghentian merokok

tampaknya menghilangkan kondisi ini sepenuhnya.


  Smoker’s melanosis Physiologic Pigmentation

Persamaan Perubahan pigmentasi berwarna Pigmentasi pada bagian gingival


coklat pada permukaan mukosa, cekat permukaan mukosa

Perbedaan 1. Dapat hilang apabila kebiasaan 1. Pigmentasi tidak dapat


merokok dihentikan hilang.
2. Biasanya tidak simetris 2. Pigmentasi biasanya simetris
3. Bersifat eksogen 3. Bersifat endogen
 
TREATMENT

KIE

a. Mengkomunikasikan kepada pasien bahwa perubahan warna yang terjadi


pada gusinya adalah diakibatkan oleh kebiasaannya merokok. Perubahan
warna yang terjadi pada gusinya yang merupakan suatu variasi normal dari
rongga mulut yang disebabkan oleh paparan asap rokok.

b. Menginformaskan kepada pasien bahwa warna coklat kehitaman pada


gusinya diakibatkan oleh paparan asap rokok yang dialami terus menerus dan
bukan merupakan suatu keganasan sehingga pasien tidak perlu merasa
khawatir.
a. Edukasi :

1) Mengedukasi kepada pasien untuk menjaga kesehatan dan kebersihan rongga


mulut. Pasien juga diinstruksikan untuk mengurangi jumlah dan frekuensi
merokok dan lebih dianjurkan lagi untuk menghentikan kebiasaan buruk
tersebut karena dapat mengganggu Kesehatan secara sistemik.

2) Menjelaskan kepada pasien apabila perubahan warna pada gusinya dirasa


semakin besar dari kondisi awal, sebaiknya langsung menghubungi dokter gigi.

3) Kontrol ke dokter gigi apabila merasa tergangggu dengan kondisi tersebut dan
apabila pasien merasa terganggu dengan penampilannya pasien dapat menjalani
perawatan gingival scrapping untuk menghilangkan warna gelap pada
gingivanya.
Indeks Pigmentasi Gingiva
Gingival melanin pigmentation and pigmented lesions index:
Reference

Langlais, R., Miller, C., 2015Atlas Berwarna Lesi Mulut Yang Sering Ditemukan Edisi 4.
Wolters Kluwer.

Lewis., A., Jordan, C.K. 2018. Penyakit Mulut Diagnosis dan Terapi. Jakarta : EGC.

Eversole, L.R. 2003. Pigmented Lesions of The Oral Mucosa In Greenberg, M. S. dan M.,
Glick Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment. 10 th ed. BC Decker Inc.
Spain. 126 – 127, 132 – 133.
Yasin, C., Umit, E. The normal and pathological pigmentation of oral mucous membrane; a
review, The Journal of Contemporary Dental Practice 2003;4.
Ferreira L. Smoker's Melanosis. Emedicine Medscape [serial online] 2020 [cited 2020
Desember 25]. Available from Medscape:
D

http://emedicine.medscape.com/article/1077501-overview.
Caranza, F.A., Newman, M.G., Takei, H.H., Klokkevold, P.R., 2012, Carranza’s Clinical
Periodontology, 11th ed, Saunders Elsevier, China.
D
D

Anda mungkin juga menyukai