Anda di halaman 1dari 2

1. Perlu atau tidak konstitusi dalam suatu negara?

Jawab: Menurut saya konstitusi dalam suatu negara sangat perlu karena konstitusi
merupakan jaminan yang paling efektif dalam menjaga agar kekuasaan yang ada
dalam negara tidak disalahgunakan dan hak asasi manusia/warga negara tidak
dilanggar. Selain itu, konstitusi sebagai hukum dasar yang membentuk keseluruhan
penyelenggaraan berbangsa dan bernegara yang harus ditaati oleh rakyat maupun
pemerintah. Konstitusi juga memegang peran penting dalam menjadikan satu negara
mencapai tujuan yang diinginkan atau diharapkan.
2. Bagaimana dalam sebuah negara tidak ada konstitusi?
Jawab: Jika dalam suatu negara tidak terdapat konstitusi maka negara tersebut dapat
dipastikan akan hancur dan berantakan, karena tidak ada aturan dan landasan yang
mengatur penyelenggaraan berbangsa dan bernegara sehingga masyarakat dan
pemerintah berbuat sesuai keegoisan masing-masing dan timbullah kekacauan dan
kesewenang-wenangan di negara tersebut. Selain itu, tanpa konstitusi negara tersebut
tidak dapat mencapai tujuan ataupun cita-cita yang diinginkan.
3. Apa urutan konstitusi yang kita kenal sebagai tata urutan peraturan perundang-
undangan yang ada di Indonesia?
Jawab:
a. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-undan/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
d. Peraturan Pemerintah
e. Peraturan Daerah Provinsi
f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
4. Apa tujuan negara Indonesia?
Jawab:
Menurut Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 tujuan negara Indonesia adalah
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
5. Bagaiman praktek penegakan hukum di Indonesia?
Jawab: Praktek penegakan hukum di Indonesia dapat dikatakan belum optimal, karena
masih banyak dari oknum-oknum penegak hukum yang masih melakukan
diskriminatif dan memperjualbelikan hukum. Hal ini dapat kita lihat pada kasus
pencurian kecil, seperti anak dibawah umur yang mencuri sendal jepit bolong milik
perusahaan, Nenek Minah yang mengambil 3 buah kakao, dan dua orang warga yang
mencuri dua buah semangka. Mereka langsung ditangkap dan dihukum seberat-
beratnya. Sedangkan seorang pejabat negara yang melakukan korupsi uang milyaran
rupiah milik negara dapat bebas dan dihukum dengan seringan-ringannya.. hal ini
sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan dan kekuatan demokrasi di Indonesia
dan merusak keadilan.

Anda mungkin juga menyukai