Anda di halaman 1dari 13

APLIKASI KEPERAWATAN: THEORY OF COMFORT.

KELOMPOK. 8
1. Lara Sovia 1911311033
2. Mawazinal khisti 1911312028
3. Wellyatara Safitri 1911311015
4. Naya Septina D 2111311022
5. Latifah Rahim 2111312031
6. Yollanda Febriza P 1911313012
7. Nadila Permata S 2111312037
8. Siti Nurhidayah 1911311042
9. Lusiana Raudhah 2111313028
10. Melvine Audisma R 2111317002
11. Abdurrauf Quhafa 2111313016
A. Biografi Katharine Kolcaba
Katharine Kolcaba terlahir sebagai Arnold Katharine pada 28 Desember 1944, di
Cleveland, Ohio. Beliau adalah pendiri program perawat lokal paroki dan sebagai
anggota Asosiasi Perawat Amerika. Saat ini, sebagai associate professor di
University of Akron College of Nursing.
Dengan riwayat pendidikan keperawatan dari St. Luke's Hospital School of Nursing
pada tahun 1965,ia menerima diploma di bidang keperawatan dalam praktik paruh
waktu selama bertahun – tahun dalam keperawatan medical bedah, perawatan jangka
panjang, dan home care sebelum kembali melanjutakn pendidikan. Pada tahun 1987,
ia lulus RN pada kelas MSN di Case Western Reserrve Univerrsity (CWRU) Frances
Payne Bolton Schoolof nursingI, dengan spesialisasi di gerontology. Sementara
sekolah Kolcaba bekerja juga sebagai kepal ruangan di Unit Demensia.
Sebagai kepala unit demensia, berdasar pengalaman beliau melakukan
pengembangan teori keperawatan untuk mengembangkan teori kenyamanan dan
praktik : sebuah visi untuk perawatan dan riset kesehatan holistik.
B. Sejarah Perkembangan Teori kenyamanan Kolcaba
Kolcaba
Teori kenyamanan pertama kali dikenal sekitar tahun 1990 an oleh seorang tokoh bernama
Katharine Kolcab. Beliau adalah doktor keperawatan yang menerima sertifikat sebagai perawat
spesialis gerontology dengan fokus penelitian pada perawatan paliatif dan perawatan jangka
panjang di rumah. Sejak tahun 1900-1929 sebenarnya kenyamanan klien merupakan tujuan utama
dari profesi perawat dan dokter karena kenyamanan dianggap sangat menentukan proses
kesembuhan klien. Setelah decade kenyamanan kurang mendapat perhatian dari pemberi pelayanan.
Pelayanan di fokuskan pada tindakan pengobatan medis untuk mempercepat kesembuhan klien.
Katharine Kolcaba merupakan tokoh keperawatan yang membawa kembali konsep kenyamanan
sebagai landasan utama dalam kesehatan dalam teori : Teori Comfort and practice a vision for
holistic health care and research. Saat ini Kolcaba bekerja sebagai associate professorof nursing di
fakultas keperawatan universitas akron dan terus mengembangkan teori kenyamanan secara empiris
C. Konsep Theory Of Comfort
Di dalam Teori Kolcaba, mereka yang menerima tindakan kenyamanan dapat disebut sebagai penerima (recipients),
pasien, mahasiswa, tahanan, pekerja, orang dewasa yang lebih tua, komunitas, dan institusi. Beberapa konsep
utama dalam teori ini adalah :
a. Pentingnya perawatan Kesehatan
Kebutuhan perawatan kesehatan merupakan kebutuhan kenyamanan yang timbul dari situasi stres pada kesehatan yang
tidak bisa dipenuhi oleh sistem pendukung tradisional penerima. Kebutuhan ini mungkin fisik, psikospiritual, sosial
budaya, atau lingkungan. Mereka menjadi jelas melalui pemantauan, laporan verbal atau nonverbal,
parameter patofisiologi, pendidikan dan dukungan, dan konseling keuangan dan intervensi.
b. Intervensi Kenyamanan
Intervensi kenyamanan adalah tindakan keperawatan dandirancang untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang
spesifik pada penerima, termasuk fisiologis, sosial, budaya, keuangan, psikologis, agama, lingkungan dan intervensi fisik
c. Intervensi Variabel
Intervensi variable adalah interaksi yang mana dapat mempengaruhi persepsi penerima untuk kenyamanan. Mereka
terdiri dari pengalaman masa lalu, usia, sikap, keadaan emosional, sistem pendukung, prognosis, keungan, pendidikan,
latar belakang budaya, dan totalitas unsur dalam pengalaman penerima.
d. Kenyamanan
Kenyamanan adalah keadaan yang dialami oleh penerima intervensi kenyamanan. Hal itu adalah langsung, pengalaman
holistik diperkuat ketika kebutuhan seseorang yang ditujukan untuk tiga jenis kenyamanan (lega, kemudahan, dan
transendensi) dalam empat konteks (fisik, psikospiritual, sosial budaya, dan lingkungan)
e. Perilaku mencari – Kesehatan
Perilaku mencari - Kesehatan menyusun kategori yang luas dari hasil terkait untuk mencari kesehatan seperti yang
didefinisikan oleh penerima yang berkonsultasi dengan perawat. Kategori ini disintesis oleh Schlotfeldt (1975) dan
diusulkan menjadi internal, eksternal, atau kematian yang damai.
f. Integritas kelembagaan
Perusahaan, Masyarakat, sekolah, rumah sakit, regional, negara, dan kota yang memiliki kualitas yang lengkap, utuh,
suara, jujur, menarik, etika, dan tulus memiliki integritas kelembagaan. Ketika institusi menampilkan jenis
integritas, menghasilkan bukti praktik terbaik dan kebijakan terbaik
g. Praktik Terbaik
Penggunaan intervensi kesehatan berdasarkan bukti-bukti untuk menghasilkan kemungkinan hasil yang terbaik pada
pasien dan keluarga (kelembagaan) dikenal sebagai praktik terbaik
h. Kebijakan Terbaik
Institusi atau kebijakan daerah mulai dari protokol untuk prosedur dan kondisi medis untuk mengakses dan pemberian
perawatan Kesehatan yang dikenal sebagai kebijakan terbaik.
Kerangka konseptual, menurut Kolcaba (2001) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perawat mengidentifikasi kebutuhan kenyamanan pasien dan anggota keluarga.
2. Perawat menyusun intervensi untuk memenuhi kebutuhan
3. Variabel intervensi (intervening variable) perlu dipertimbangkan ketika menyusun intervensi
4. Ketika intervensi dimunculkan dalam cara merawat dan efektif, dan Ketika peningkatan kenyamanan telah
dicapai, intervensi itu disebut alat ukur/pengukuran kenyamanan (comfort measure).
5. Pasien dan perawat menyetujui perilaku mempertahankan kesehatan yang dapat dipertimbangkan dan realistis.
6. Jika peningkatan kenyamanan tercapai, pasien dan anggota keluarga lebih menyukai perilaku mempertahankan
kesehatan untuk peningkatan kenyamanan yang lebih jauh.
7. Ketika pasien dan anggota keluarga diberikan perawatan kenyamanan dan menggunakan perilaku
mempertahankan kesehatan, mereka akan lebih puas dengan pelayanan kesehatan dan mempunyai hasil
kesehatan yang lebih baik.
8. Ketika pasien, keluarga, dan perawat puas dengan pelayanan kesehatan dalam sebuah institusi, publik
mengakui kontribusi institusi terhadap pelayanan kesehatan yang akan membantu mempertahankan
kelangsungan dan perkembangan institusi.
Kerangka konseptual, menurut Kolcaba (2001)
D. Hubungan Teori of Comfort dengan Paradigma
Keperawatan
1. Keperawatan
Keperawatan adalah salah satu pengkajian kebutuhan kenyamanan, memberikan intervensi untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan, dan
mengevaluasi tingkat kenyamanan setelah implementasi diberikan, kemudian dibandingkan dengan tujuan hasil yang diinginkan. Pengkajian dan
evaluasi dapat berupa objektif atau subjektif atau keduanya. Pengkajian objektif dapat berupa observasi penyembuhan luka, perubahan nilai
laboratorium, atau perubahan perilaku. Sedangkan pengkajian subjektif, yaitu ketika perawat menanyakan kenyamanan pasien. Pengkajian
diperoleh melalui skala tingkatan verbal (klinis) atau kuisioner mengenai tingkat kenyamanan yang menggunakan instrumen dari studi kolcaba.
2. Pasien/Manusia
Penerima asuhan keperawatan mungkin dapat berupa individu, keluarga, institusi atau komunitas yang membutuhkan asuhan keperawatan.
Perawat dapat berperan sebagai penerima intervensi terkait kenyamanan di lingkungan tempat bekerja ketika adanya inisiatif untuk meningkatkan
kondisi kerja di bawah tekanan, seperti untuk meningkatkan magnet status.
3. Lingkungan
Lingkungan adalah segala aspek pasien, keluarga, atau institusi yang dapat dimanipulasi oleh perawat, orang dicintai atau institusi untuk
meningkat kenyamanan
4. Kesehatan
Kesehatan adalah status fungsi optimal seorang pasien, keluarga, pemberi asuhan kesehatan, atau komunitas dalam konteksi individu atau
kelompok
E. Aplikasi Theory Of Comfort
1. Pengkajian keperawatan
Pengkajian ditujuan untuk menggali kebutuhan rasa nyaman klien dan keluarga pada empat konteks pengalaman fisik,
psikospiritual, sosialkultural dan lingkungan. Kenyamanan fisik terdiri dari sensasi tubuh dan mekanisme homeostasis.
Kenyamanan psikospiritual mencakup kesadaran diri (harga diri, seksualitas, arti hidup) dan hubungan manusia pada tatanan yang
lebih tinggi. Kenyamanan lingkungan terdiri dari lampu, bising, lingkungan sekeliling, cahaya, suhu, elemen tiruan versus alami.
2. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan bertujuan meningkatkan rasa nyaman. Intervensi kenyamanan memiliki tiga kategori: intervensi
kenyamanan standar untuk mempertahankan homeostasis dan mengontrol rasa sakit, pelatihan untuk meredakan kecemasan,
memberikan jaminan dan informasi, menanamkan harapan, mendengarkan dan membantu merencanakan pemulihan dan tindakan
yang menenangkan bagi jiwa, hal-hal menyenangkan yang perawat lakukan untuk membuat klien atau keluarga merasa
diperhatikan dan diperkuat seperti pijat atau guided imagery, (kolcaba, 2003).
3. Implementasi keperawatan  
Kebutuhan kenyamanan fisik termasuk defisit dalam mekanisme fisiologis yang terganggu atau beresiko karena sakit atau prosedur
invasif. Kebutuhan fisik yang tidak jelas terlihat dan yang mungkin tidak disadari seperti kebutuhan cairan atau keseimbangan
elektrolit, oksigenasi atau termoregulasi. Kebutuhan fisik yang terlihat seperti sakit, mual, muntah, mengigil atau gatal lebih mudah
ditangani dengan maupun tanpa obat. Standar kenyamanan intervensi diarahkan untuk mendapatkan kembali dan mempertahankan
homeostasis (kolcaba dan DiMarco, 2005., Wong, 2009)
3. Implementasi keperawatan  
Kebutuhan kenyamanan fisik termasuk defisit dalam mekanisme fisiologis yang terganggu atau beresiko karena
sakit atau prosedur invasif. Kebutuhan fisik yang tidak jelas terlihat dan yang mungkin tidak disadari seperti
kebutuhan cairan atau keseimbangan elektrolit, oksigenasi atau termoregulasi. Kebutuhan fisik yang terlihat
seperti sakit, mual, muntah, mengigil atau gatal lebih mudah ditangani dengan maupun tanpa obat. Standar
kenyamanan intervensi diarahkan untuk mendapatkan kembali dan mempertahankan homeostasis (kolcaba dan
DiMarco, 2005., Wong, 2009)

4. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan setelah implementasi. Beberapa instrumen telah dikembangkan untuk mengukur
pencapaian tingkat kenyamanan. Perawat dapat menggunakan bebebrapa instrumen untuk menilai peningkatan
kenyamanan klien seperti behaviors cheklist ataupun childrens comfort disiases sesuai dengan usia klien
(kolcaba dan Dimarco, 2005., Wong, 2009).
F. Kelebihan dan Kekurangan Teori “Kenyamanan”
Kolcaba
1. Kelebihan Teori “Kenyamanan” Kolcaba

Teori comfort banyak diadopsi oleh para praktisi keperawatan misalnya pada nurse midwifery yang menggunakan teori Kolcaba
sebagai kerangka acuan dalam melakukan studi, hospice care, keperawatan perioperative, Perawatan Long- Term, Tingkat stress
mahasiswa, pasien dimensia, dan perawatan Paliatif. Penggunaan verbal rating scale sebagai suatu instrumen pengukuran level nyeri
pasien akan memberi kemudahan bagi perawat dalam melakukan dokumentasi terhadap level kenyamanan pasien .Dalam bidang
pendidikan, teori Kolcaba dapat diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan tinggi keperawatan. Teori Kolcaba memberi kemudahan
bagi educator dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa keperawatan dan melaksanakan metode efektif dalam pembelajaran
tentang level kenyamanan pada seorang pasien. Juga mengatakan bahwa dengan teori Kolcaba, maka mahasiswa di berbagai setting
klinis dapat mengaplikasikan intervensi nyeri yang dibuat dalam Comfort Care Plan yang dibuat oleh Kolcaba.   Dalam bidang
penelitian, Kolcaba menciptakan suatu instrumen penelitian dalam melakukan pengukuran level kenyamanan pada seorang pasien dan
menyatakan pentingnya pengukuran level kenyamanan pada seorang pasien sebagai suatu tolak ukur capaian seorang
perawat (menggunakan skala pengukuran level kenyamanan pada rumah sakit besar dan  lingkup home care untuk mengembangkan
teori dan literatur dari kenyamanan.
2. Kekurangan Teori “Kenyamanan” Kolcaba
Teori Kolcaba memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah beberapa artikel awal Kolcaba seperti
konsep analisis mungkin sedikit tidak jelas (clarity) tetapi masih tetap konsisten terhadap definisi, asumsi,
dan proposisi (Kolcaba & Kolcaba, 1991). Teori Kolcaba juga dinilai sederhana karena teori comfort masih
rendah dalam pemanfaatan teknologi akan tetapi masih memiliki peluang untuk dapat digunakan pada
teknologi canggih.Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan komitmen tinggi
dan kemampuan perawat yang trampil dalam hal melakukan asuhan keperawatan berfokus kenyamanan
(pengkajian hingga evaluasi), yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai