Anda di halaman 1dari 6

PRATIKUM KEPERAWATAN BENCANA

ROLE PLAY PSIKOSOSIAL BENCANA PADA DEWASA & LANSIA

Dosen Pembimbing : Ns. Dally Rahman, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB

Oleh:
Kelompok 2 A
Kelas 3A 2019

Cindy Novia (1911311009)


Wellyatara Safitri (1911311015)
Windi Febrina Dewinda (1911311018)
Mutia Guslina (1911311030)
Lara Sovia (1911311033)
Haiyun Pitria (1911311036)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
A. Naskah Role Play
Tanggal 20 Januari 2017, Banjir merendam ratusan rumah warga di Kota Padang
tepatnya didaerah Olo V, ratusan warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sepanjang Kamis
sore hingga Jumat pagi.
Satu kelompok relawan yang terdiri dari mahasiswa keperawatan Universitaa
Andalas, datang ke tempat terjadinya banjir untuk memberikan Trauma Healing pada
lansia di lokasi bencana ini, banyak terdapat lansia dengan bermacam-macam trauma
(kehilangan rumah, anak/cucu, istri/suami, keluarga).
1. Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik : Pengkajian psikologis pada korban pasca bencana
b. Sasaran : Lansia korban pasca banjir
c. Metode : Diskusi
d. Media dan Alat :-
e. Tempat : Balai Desa
f. Hari/Tanggal : Jum’at / 20 Januari 2017
g. Waktu : 09.00-09.30 Wib

STRATEGI KOMUNIKASI
Tahap orientasi
MC : “ Assalamu’alaikum Ibu-ibu/Bapak-bapak”
Peserta : “ Wa’alaikum salam”
MC :  “Bagaimana kabarnya pagi ini?”
Peserta : “ Baik (beberapa orang menjawab sehat)....”
MC : “ Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu-ibu/Bapak yang telah meluangkan
waktunya untuk datang ke balai desa ini dan bertemu dengan kami ”
MC : “ Perkenalkan nama saya……., biasa dipanggil….. Teman saya yang berada
ditengah-tengah Ibu-ibu/Bapak sekalian yang berbaju putih, Namanya…... Kami
berdua adalah mahasiswa Keperawatan Universitas Andalas
MC : “ Salam kenal Ibu-ibu/Bapak “. Jadi tujuan kami datang ke sini agar sejenak
melepaskan rasa sedih yang ibu/bapak alami pasca bencana yaitu dengan saling berbagi
kesedihan dan kami pun ingin sedikit menjelaskan bagaimana agar hati kita bisa tegar
menghadapi cobaan ini, dan kami juga ingin memberikan terapi kepada Bapak Ibu
semua yaitu berupa teknik relaksasi otot progresif, gunanya merilekskan kondisi pikiran
tubuh melalui latihan otot-otot tubuh. Untuk kegiatan ini kurang lebih membutuhkan
waktu sekitar 15-20 menit. Bagaimana Ibu-ibu/Bapak?? Setuju??”
Peserta : “ Setuju”
MC : Baiklah bapak dan ibu jadi terapi atau latihan otot progresih ini nantinya
akan dipandu oleh rekan saya yaitu…….jadi kepada…. waktu dan tempat
dipersilahkan.

Fase kerja
Terapist : “Assalamu’alaikum wr.wb’.
Peserta : Wa’alaikumussalam wr.wb
Terapist : Baik, sebelumnya perkenalkan kembali bapak/ibu, saya……mahasiswi
keperawatan Universitas Andalas. Disini saya akan membantu bapak dan ibu agar lebih
rileks melalui latihan relaksasi otot progresif. Sebelum kita memulai latihan, apakah
ada diantara Ibu / Bapak semua yang ingin berbagi tentang pengalaman ataupun isi hati
mengenai bencana banjir saat ini”?
Peserta 1: “Saya dek, saya sangat khawatir sekali sama keadaan kami ini dek, sedih
bagaimana nasib kami kedepannya nanti, rumah saya tenggelam dan saya tidak tau
bagaimana kondisinya, anak saya sekarang sulit disuruh makan, saya stress dibuatnya
dek”.
Terapist :”Baiklah ibu, mari kita banyak berdo’a kepada Allah, yakin bahwa dibalik
musibah ini, Allah telah menyiapkan hikmah yang luar biasa, mari kita berprasangka
baik kepada Allah, dan renungkan kembali apa dari kita yang menyebabkan bencana
banjir ini, apakah itu karena kita selalu membuang sampah sembarangan atau kita telah
menebang hutan secara liar?, sekarang mari kita lakukan hal-hal yang positif, mari kita
perbanyak interaksi sesama teman kita yang terkena musibah disini, agar kita tidak
merasa terlalu berat dalam menghadapi semua ini
Terapist : “ Baiklah Bapak / Ibu semua mari kita melakukan terapi berupa teknik
relaksasi otot progresif, yang mana fungsinya merilekskan kondisi pikiran tubuh
melalui olah otot, Sebelumnya apakah sudah ada diantara Ibu-ibu/Bapak yang pernah
mencobakan teknik relaksasi otot??”
Peserta : “ Belum”
Terapist : “Baiklah, nanti kita akan latihan teknik relaksasi otot. Relaksasi otot adalah
cara untuk merilekskan kondisi pikiran tubuh melalui latihan otot-otot tubuh. Dan
Penekanan utama pada relaksasi otot adalah menstimulasi otak untuk menyadari
kemampuannya untuk memilih. Jadi bapak/ibu bisa ikuti instruksi saya yaaa
1. Tarik napas dalam-dalam, lalu tahan hitung 1…2…3....4.....5. (selama kira-kira 15-
20 detik). Lalu lepaskan.
2. Sekarang kerutkan dahi Ibu-ibu/Bapak sebanyak mungkin. Tahan.1…
tahan….2….semakin kuat 3…lebih kuat lagi, 4.....5…..Ya…. Lepaskan.. Ulangi
lagi……(ulangi 2 kali, shg total 3 kali)
3. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
4. Sekarang buka mata Ibu-ibu/Bapak selebar mungkin. Tahan.
Hitung1….2…..3....4...tahan...5 ….Sekarang kendorkan. (Ulangi dua kali)
5. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
6. Tutup mata Ibu-ibu/Bapak sekuat mungkin, rasakan ketegangan disekitar kelopak
mata….hitung 1….2…..3…4...5... lepaskan…rilekskan….ulangi lagi dua kali
7. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
8. Sekarang buka mulut Ibu-ibu/Bapak selebar mungkin. Lebih lebar lagi.
1….2…..3…4...5... Ok kembali santai. ulangi lagi dua kali
9. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
10. Tegangkan bibir Ibu-ibu/Bapak dengan memonyongkan mulut Ibu-ibu/Bapak,
1….2…..3…4...5.... Ok sekarang kembali santai. ulangi lagi dua kali
11. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
12. Angkat kedua bahu Ibu-ibu/Bapak, bernapaslah dengan normal, 1….2…..3…
4...5.... Sekarang jatuhkan tangan. ulangi lagi dua kali
13. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
14. Sekarang, kepalkan keras-keras tangan Ibu-ibu/Bapak, . Rasakan tegangan yang
terjadi. Hitung sampai lima, pada hitungan kelima lepaskan kepalan Ibu-ibu/Bapak.
ulangi lagi dua kali
15. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
16. Angkat tangan Ibu-ibu/Bapak lagi, lengkungkan jari-jari Ibu-ibu/Bapak ke
belakang mengarah ke tubuh Ibu-ibu/Bapak. 1….2…..3…4...5...  lepaskan dan
santai. ulangi lagi dua kali
17. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
18. Sekarang lengkungkan punggung Ibu-ibu/Bapak ke belakang. Tahan. Pastikan
tangan Ibu-ibu/Bapak santai, 1….2…..3…4...5.... Sekarang lepaskan. ulangi lagi
dua kali
19. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
20. Bungkukkan punggung Ibu-ibu/Bapak ke depan. Tahan dan pastikan
Ibu-ibu/Bapak bernapas dengan normal dan kedua tangan Ibu-ibu/Bapak tetap
santai, 1….2…..3…4...5.... Sekarang kembali santai. ulangi lagi dua kali
21. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
22. Palingkan kepala Ibu-ibu/Bapak ke kanan dan tegangkan leher Ibu-ibu/Bapak
1….2…..3…4...5.... Santai, dan kembalikan posisi kepala Ibu-ibu/Bapak ke posisi
semula. ulangi lagi dua kali
23. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
24. Palingkan kepala ke kiri tegangkan leher Ibu-ibu/Bapak, 1….2…..3…4...5....
Santai sekarang kembalikan posisi kepala ke posisi semula. ulangi lagi dua kali
25. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
26. Sekarang tundukkan kepala Ibu-ibu/Bapak hingga hampir menyentuh dada. Tahan.
Sekarang kembalikan posisi kepala Ibu-ibu/Bapak. ulangi lagi dua kali
27. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
28. Sekarang hirup udara dan simpan di dada, sehingga dada Ibu-ibu/Bapak membesar,
tahan 1…2…3….4...5.. (ulangi dua kali)
29. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
30. Pertahankan relaksasi ini, angkat kedua tungkai Ibu-ibu/Bapak 1….2…..3…4...5...
Sekarang turunkan.
31. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
32. Sekarang lengkungkan jari-jari kaki Ibu-ibu/Bapak mengarah ke tubuh
Ibu-ibu/Bapak. Lengkungkan sekeras mungkin. 1….2…..3…4...5...
33. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
34. Lengkungkan jari Ibu-ibu/Bapak ke arah sebaliknya. Perhatikan
tegangannya1….2….3. Sekarang santai kembali.
35. Tarik nafas…lepaskan perlahan…..rasakan perbedaannya, saat tegang dan rileks
36. Santai, sekarang lengkungkan jari-jari kaki Ibu-ibu/Bapak, sekeras mungkin. Ok
relaks.
Terapist : “Ini mengakhiri secara resmi prosedur relaksasi ini. Sekarang eksplorasi
tubuh Ibu-ibu/Bapak dari kaki ke atas. Pastikan setiap otot santai.”
1. yang pertama jari-jari kaki Ibu-ibu/Bapak, tungkai Ibu-ibu/Bapak…, perut
Ibu-ibu/Bapak… bahu Ibu-ibu/Bapak… leher Ibu-ibu/Bapak… mata Ibu-
ibu/Bapak… dan terakhir dahi Ibu-ibu/Bapak
2. Nah, sepertinya semua sudah santai sekarang. Tetaplah duduk denga rileks
dan nyaman, perhatikan pada rasa hangat yang dihasilkan oleh relaksasi ini.
Tahan keadaan ini (kira-kira 1 menit). Sekarang saya akan menghitung dari
satu sampai lima. Saat sampai hitungan ke lima saya ingin Ibu-ibu/Bapak
membuka mata Ibu-ibu/Bapak dengan perasaan sangat tenang ,santai dan
sangat segar.  Satu…merasa sangat tenang; Dua… sangat tenang, sangat
segar; Tiga… sangat segar; Empat…; dan Lima.

Fase terminasi
Terapist : “ Bagaimana perasaan Ibu-Ibu/Bapak setelah membuat karya tadi?”
Peserta 2: “ Segar dek”
Peserta 3: “Rasa lebih tenang dan nyaman, dek.”
Peserta 1: “Sering-sering aja kayak gini dek.”
Terapist : Alhamdullillah kalau begitu yaa buk. Karena latihan kita telah selesai.
Selanjutnya saya kembalikan lagi ke rekan saya……
MC :“Baiklah, terima kasih kepada rekan saya……yang telah memandu kita
semua dalam melakukan latihan relaksasi otot progresif. Nanti setelah ini bapak/ibu
bisa memperlihatkan dan mengajarkan kepada teman-teman atau keluarganya supaya
mereka juga bisa melakukan latihan ini. Jika memungkinkan, Bapak/Ibu bahkan bisa
membentuk kelompok untuk melakukan teknik relaksasi otot ini”
MC : “ Karena semua acara kita udah selesai, kita akan menutup acara ini dengan
membacakan  lafaz Alhamdulillah. Sampai ketemu lagi di lain waktu. Kami berharap
kedatangan kami ke sini memberi manfaat bagi Ibu-Ibu/Bapak semua. Mohon Maaf
Atas Semua kesalahan. Saya tutup dengan Asslamualaikum. Wr.wb. “
Peserta : “ Wa’alaikum salam. “

Anda mungkin juga menyukai