Latar belakang : Seorang wanita usia 24thn diantar keluarganya ke IGD RS Jiwa Naimata
dengan keluhan sering menyendiri di kamarnya dan beberapa kali sempat melakukan
percobaan bunuh diri. Saat ditanya pasien selalu mengatakan mendengar bisikan dari ayahnya
untuk bunuh diri sehingga ia bisa bertemu dengan ayahnya. Pasien terlihat murung dan
terlihat sangat lelah karena pasien memaksa untuk terus membuka mata padahalnya ia sudah
dalam keadaan mengantuk. Gejala ini sudah dialami sekitar 1 bulan.
Ija : itu to beta su blg lup ortu sonde mau deng beta
Ija : biar su kalo su begini na karmana, be su omong dri awal klo lu keluarga son suka
beta (sambil menangis)
Ija : besong liat sa, be kalo lolos caleg ni, besong tau to. (menangis)
RUMAH IJA
Bibi : (buka pintu kamar melihat ija masih tetap dalam posisi yang sama, terlihat kotor tak
beraturan) aduh ija ni kenapa lgi ni? Su 2 minggu sonde keluar kamar, sonde mau makan, sonde
mandi. Hanya menangis. Tidur ju susah.
Bibi : (gedor lanjut dobrak) ijaaaaa, buka pintu. Ija lu ni jangan bgni.
Ija : diam tidak mau berbicara. Tiba – tiba adegan mo bunuh diri. (colok tangan di listrik)
Bibi : (masuk kamar) ija...!!!!!! lu buat apa? (sambil pukul tangan ija yang peegang air). Ija e, lu
kenapa begini? Bahaya tu lu bkin bgni, lu bisa mati..
Bibi : (kluar kamar dengan muka sedih, duduk dan berunding dengan keluarga) Ija sudah 1 bulan
begini terus ni, bagaimana kalau kita pi periksa dia ke dokter ko?
OTW RSJ.....
IGD RSJ
Dokter : anamnesis bibi pasien, pasien. Lanjut penjelasan dokter sampai terima kasih.