Ringkasan Materi :
Darurat dan Batasannya
Darurat berasal dari bahas Arab “adh dharurat” dari kata adh dharar yaitu musibah.
Menurut sebagian ulama Syafi darurat adalah rasa kuatir akan terjadi kematian atau
sakit yang menakutkan atau menjadi semakin parahnya penyakit ataupun membuat
semakin lamanya sakit, atau hal lain yang semisalnya sehingga menimbulkan
keterdesakkan. Respon terhadap darurat tidak boleh bertentangan dengan prinsip-
prinsip hukum Islam. Seperti terpaksa berzina, terpaksa kufuratausyirik, dan
sebagainya.
Aurat menurut Islam
Islam memandang setiap manusia wajib dihormati dan dijaga kehormatannya. Aurat
dalam Islam merupakan wujud perhatian Allah terhadap harkat dan martabat manusia
sehingga tak pantas ia diumbar atau ditampakkan, kecuali kepada yang berhak.
Pemeriksaan atas dasar darurat yang mengharuskan melihat aurat makadengan izin
yangbersangkutan atauwalinya. Pasien dantenaga medis/bidah hendaknya:
1. Mencari ahli medis yang sejenis.
2. Menghindari berkhalwat (berdua-duaan).
3. Tidak meremehkankekuatan syahwat.
4. Di damping muhrimnya.
Keluarga Berencana
InseminasiMenurutIslam
Salah satu tujuan menikah adalah berketurunan. Namun keiginan itu tak selalu
langsung terwujud. Dengan perkembangan IPTEK manusia tidak lantas begitu saja
untuk menerima nasib. Berbagai usaha agar berketurunan dilakukan, salah satunya
melalui inseminasi.
Melalui inseminasi, penghamilan dapat ditempuh melalui dua cara:
1. Mengambil sperma suami sebagai inseminasi buatan suami (IBS), atau
2. Mengambil sperma laki-laki lain sebagai inseminasi buatan donor (IBD).
Inseminasi Menurut Islam.
Diperbolehkan (mubah) inseminasi buatan suami (IBS) sebab, tidak
bertentangan/tidak menciderai akad/status hukum pernikahan dan tidak dikategorikan
sebagai zina.
Diharamkan inseminasi buatan donor (IBD) sebab, bertentangan dan menciderai
akad/status hukum pernikahan.
Syariat Islam menganjurkan belajar ilmu tiada henti dan mempraktekkannya. Mengambil
manfaat sebanyak-banyaknya dari ilmuyangdimilikisebagaisaranamenguatkanimandantakwa.
Menurut para ulama, memperbaiki dan memulihkan kembali fungsi organ yang rusak, baik
bawaan sejak lahir, sebab kecelakaan, atau hal-hal lain sejenisnya yangmana motivasi
dilakukannya tindakan medis tersebut semata-mata penyempurnaan fungsi sebagai bentuk
pengobatan.
Adalah pemindahan jaringan tubuh dari suatu tempat ke tempat lain; pencangkokan.
Sebagaimana transfusi darah, tidak semua pasien dapat menerimanya tranplantasi sehingga
perlu usaha untuk menekanreaksipenolakan(immunologik)seperti:
1. Penggolonganjaringan,
2. Membuangataumerusaklimfositrecipient,
3. Pemakaianobat-obatan,
4. Pemberiananti-limfositglobulin.
Sedangkan mengambil sebagian dari tubuhmayit adalah dilarang (haram). Menurut
kesepakatan ahli fikih, membedah mayat dan mengambil sebagian dari tubuhnya diharamkan.
Akan tetapi menjadi boleh(mubah) jika ada landasan yang kuat (darurat), atas seizin walinya
(ahli waris), dan tidak mencari-cari alasan semisal bahwa itu berguna bagi yang masih hidup.
Euthanasia dalam kalangan medis adalah mengakhiri dengan sengaja kehidupan seseorang
dengan cara kematian yang tenangdan mudah untuk menamatkan penderitaan. Dalam kode
etik kedokteran, euthanasia digunakan dalam arti:
3. Mengakhiri penderitaan dan hidup seseorang yang sakit dengan sengaja atas permintaan
pasien sendiri dan keluarga.
Pembagian Euthanasia
1. Euthanasia Aktif
2. Euthanasia pasif
3. Euthanasia negatif
4. Auto-Euthanasia