A. PENDAHULUAN
Masalah kesehatan masyarakat sejalan dengan penyebab timbulnya masalah. Demikian pula
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin, telah terbukti berbanding lurus
beberapa hambatan. Hal ini layaknya dipahami oleh pelaksanan pelayanan kesehatan di masyarakat,
termasuk bidan yang bertugas di desa/komunitas. Sesuai dengan pedoman dalam Undang-undang
Nomor 9 tahun 1969, tentang pokok-pokok kesehatan yang berbunyi,” Tiap warga negara berhak
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan wajib diikutsertakan dalam kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah”.
Praktik asuhan kebidanan komunitas adalah penerapan dimensi ilmu kebidanan dan ilmu
kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan pendekatan epidemiologi dalam bentuk kegiatan praktik
yang berorientasi pada butir kedua fungsi pokok puskesmas. Praktik asuhan kebidanan komunitas
merupakan salah satu wujud pembangunan kesehatan masyarakat desa dalam rangkaian kegaiatan
yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
memenuhi kebutuhan kesehatan, termasuk memecahkan masalah kesehatan yang dialami sampai
mencapai derajat sehat dan sejahtera dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.
B. PELAKSANAAN PRAKTIK
Praktik asuhan kebidanan komunitas dilaksanakan dalam bentuk:
1. Pengelolaan pembinaan kesehatan di tingkat masyarakat yang dilaksanakan secara
berkelompok berdasarkan langkah-langkah pelaksanaan
2. Pengelolaan pembinaan kesehatan di tingkat keluarga yang dilaksanakan oleh tiap mahasiswa
dengan memilih minimal satu keluarga sebagai keluarga binaan
Adapun penjelasan dari masing-masing kegaiatan baik di tingkat masyarakat maupun di tingkat
keluarga adalah sbb:
2. Data khusus
Diperoleh dengan menggunakan format pengumpulan data untuk mengetahui data kultural yakni:
tingkat pendidikan, pekerjaan, sosek, kebudayaan atau kebiasaan
Tujuan Pengkajian
Memperoleh informasi yang berhubungan dengan tujuan program kegiatan.
Informasi adalah data yg telah dirubah melalui suatu proses pekerjaan statistik yang berpotensi
menjadi sumber pengetahuan terutama peneliti
Data adalah fakta yang dinyatakan dengan angka, baik yang diperoleh dengan pengukuran maupun
perhitungan
2. Koding
Yaitu memberi kode pada data dengan merubah kata-kata menjadi angka, misalnya
baik=3, sedang = 2, kurang = 1.
3. Analisa data
Adalah kemampuan untuk menghubungakan data dengan kemampuan kognitif yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penanggulangan masalah yang dialami oleh
masyarakat.
Tujuan analisa data adalah untuk mengetahui komponen-komponen yang mempunyai sifat
menonjol dan yang mempunyai sifat ekstrim.
4. Rumusan masalah
Yaitu suatu masalah dirumuskan disertai data dasar yang mendukung secara valid. Hasil
rumusan masalah sebaiknya dimusyawarahkan secara informal bersama tokoh masyarakat yang
berhubungan dengan masalah tersebut, misalnya jumlah kepala keluarga dikoordinasikan dengan
kepala dusun, tingkat pendidikan dikoordinasikan dengan kepala sekolah dsb. Hal ini penting
untuk diperhatikan dalam perumusan masalah sebelum disajikan pada musyawarah masayarakat
desa (MMD) untuk menghindari konflik yang berkaitan dengan politik.
5. Prioritas masalah
Yaitu beberapa masalah biasanya muncul secara bersamaam dan tidak memungkinkan
untuk ditangani secara bersamaam pula. Oleh karena itu, masalah diprioritaskan dengan
pertimbangan beberapa hal antara lain:
a. Prevalensi
b. Sifat masalah
c. Berat ringannya masalah
d. Kemungkinan masalah dapat dirubah
e. Perhatian masyarakat
f. Dukungan sumber daya
g. Aspek politik dll
3
Cara memprioritaskan masalah adalah sebagai berikut:
a. Tulis diagnosa/masalah kebidanan yang ada.
Contoh:
Pengetahuan tentang pap smear rendah
Dasar: 85 % warga RT 6 & RT 7 tidak mengetahui tentang pap smear
Format scoring
Score/nilai : 1- 2
DX sesuai resiko resiko potensial minat sesuai kemungkinan keterbatasan dumber dan TN
kebidanan peran terjadi parah untuk masy. prohgram dapat tempat dana waktu fasilitas petugas
CHN penkes pemerintah diatasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
papsmear 2 1 1 2 12
4
Kolom 8 : adalah menilai bersama masyarakat kemungkinan diagnosa untuk diatasi, jika besar
kemungkinannya beri nilai 2 dan jika tidak beri nilai 1
Kolom 9 : adalah menilai bersama masyarakat apakah tersedia tempat kegiatan untuk
menangani diagnosa kebidanan tersebut. Jika ada beri nilai 2, sebaliknya jika tidak
ada beri nilai 1
Kolom 10 : adalah menilai bersama masyarakat apakah tersedia dana untuk menangani
diagnosa kebidanan tersebut. Jika ya beri nilai 2, sebaliknya jika tidak beri nilai 1
Kolom 11 : adalah menilai bersama masyarakat apakah tersedia waktu untuk menangani
diagnosa kebidanan tersebut. Jika ada beri nilai 2, sebaliknya jika tidak ada beri
nilai 1
Kolom 12 : adalah menilai bersama masyarakat apakah tersedia waktu untuk menangani
diagnosa kebidanan tersebut akurat. Jika ada beri nilai 2, sebaliknya jika tidak ada
beri nilai 1
Kolom 13 : adalah menilai bersama masyarakat apakah petugas memiliki kemampuan dan
kesiapan untuk membantu menangani masalah tersebut. Jika ya beri nilai 2,
sebaliknya jika tidak beri nilai 1.
Setelah diagnosa dinilai semua, lalu jumlahkan nilai dari semua kolom. Nilai tertinggi dari
diagnosa kebidanan tersebut adalah prioritas untuk ditangani. Setelah masalah diprioritaskan langkah
selanjutnya adalah menetapkan tujuan, rencana intervensi dan menetapkan kriteria
Data tidak hanya dikumpulkan, diolah dan dianalisa, tetapi perlu disajikan dalam bentuk yang
mudah dibaca dan dimengerti oleh pembaca atau yang akan menggunakannya sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan.Adapun data yang ditampilkan disajikan dalam bentuk table distribusi
frekuensi berdasarkan prosentase.
5
b. Anggota keluarga yang meninggal
c. Pengetahuan PMS
d. Pengetahuan Pap Smear
e. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan
Contoh:
Tabel. 1
Distribusi Frekuensi Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa Sempulang
Rt 1 dan 2 Kecamatan Tanah Gerogot Kabupaten Paser, 2009
Kelompok
Umur Laki-laki Perempuan ∑ %
∑ % ∑ %
0 - 28 hari
1 – 3 tahun
4 – 5 tahun
6 - 12 tahun
13 - 20 tahun
21 - 35 tahun
36 - 55 tahun
56 - 70 tahun
> 70 tahun
Total
3. Data KIA/KB
Data KIA/KB dibedakan menjadi 8 macam table, yaitu:
a. Riwayat Kehamilan (< 5 tahun terakhir)
b. Riwayat Persalinan, nifas dan keadaan bayi (< 5 tahun sekarang)
c. Riwayat kehamilan sekarang
d. Riwayat nifas sekarang
e. Gizi masa hamil dan nifas
f. Keluarga Berencana
g. Keadaan Bayi/anak Balita (Imunisasi)
h. Keadaan Bayi/anak Balita (gizi)
III. Perencanaan
Perencanaan tindakan disusun berdasarkan rumusan masalah yang dialami masyarakat dengan
memperhatikan hal-hal sbb:
6
b. Jelas dan singkat
c. Dapat diukur & diobservasi
d. Realistis
e. Waktu relatif dibatasi: jangka pendek, menengah, panjang
f. Melibatkan peran serta masyarakat
Tujuan terbagi menjadi 2, yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
a. Tujuan jangka panjang
Adalah target akhir kegiatan atau hasil akhir yang diharapkan dari rangkaian proses pemecahan
suatu diagnosa/masalah kebidanan komunitas. Biasanya beririentasi pada perubahan tingkah laku
baik mencakup ketrampilan, sikap dan pengetahuan
contoh:
Akhir Desember tahun 2009, cakupan imunisasi balita di RT 01 Desa Sempulang meningkat
dari 65 % menjadi 70%
Contoh perencanaan:
Perencanaan selalu harus memprioritaskan masalah, tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek,.
Menetapkan rencana interensi dan rumusan rencanan evaluasi.
IV. Implementasi
8
Tahap ini merupakan pelaksanaan semua kegiatan dengan rencana penanganan yg telah
disepakati bersama masyarakat saat dilaksanakannya MMD.
Waktu pelaksanaan minimal 1 minggu dan bersamaan dengan pelaksanaan pembinaan keluarga
V. Evaluasi
Kegiatan yang dilaksanakan dievaluasi untuk melihat perbandingan hasil yang diperoleh
dengan tujuan yang akan dicapai dan efektifitas proses pelaksanaan
Manfaat penilaian:
a. Sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masih ada masalah yang belum teratasi
b. Sebagai umpan balik untuk kesempurnaan program praktik berikutnya
c. Sebagai bahan atau data penelitian dan pertimbangan bagi pemerintah untuk pengembangan
upaya kesehatan
Penerapan pembinaan kes dituangkan dlm betuk asuhan kebidanan melalui pendekatan family
approach, degan langkah-langkah sbb:
a. Pengkajian
b. Analisa Data
c. Perumusan masalah
d. Prioritas masalah
e. Perencanaan dan Pelaksanaan Asuhan
f. Penilaian
I. Pengkajian
Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan thd individu dan seluruh keluarga dengan
cara:
a. Membina hubungan kerjasama yang baik, yakni mengadakan kontak dengan keluarga,
menyampaikan tujuan kegiatan praktik
b. Mengenal masalah kesehatan dengan menggunakan format pengumpulan data masyarakat (format
terlampir)
9
II. Analisa Data
Komponen yang perlu diperhatikan dlm melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu:
a. Keadaan kesehatan setiap anggota keluarga, meliputi fisik dan psiko-sosial, tumbang, status
gizi, imunisasi, kehamilan & KB
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
c. Karakteristik keluarga, meliputi
• Sifat-sifat keluarga
• Dinamika dalam keluarga
• Komunikasi dlm keluarga
• Interaksi antar anggota keluarga
• Kesanggupan keluarga mengikuti perkembangan anggota keluarga
• Kebiasaan dan nilai-nilai yg berlaku dlm keluarga
Kedua, kurang/tidak sehat, yaitu kegagalan dalam memelihara dan atau mempertahankan
kesehatan, misalnya:
a. Pertumbuhan dan perembangan yang tidak sesuai
b. Ada anggota keluarga yg sedang menderita penyakit
Ketiga, situasi krisis, yaitu situasi yg menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan
diri terhadap situasi atau masalah yang dialami.
Yang termasuk dalam situasi krisis adalah:
10
– Perkawinan
– Kehamilan
– Persalinan
– Masa nifas menjadi ortu
– Penambahan anggota keluarga
– Abortus
– Anak masuk sekolah
– Anak memasuki masa remaja
– Kehilangan pekerjaan
– Kematiaan anggota keluarga
– Pindah rumah
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas berkaitan dengan rumusan masalah, antara lain:
Pertama, sifat masalah.
Dalam menentukan sifat masalah, bobot yang paling besar diberikan kepada keadaan sakit
atau yang mengancam kehidupan keluarga, misalnya dalam keadaan sakit atau pertumbuhan anak
tidak sesuai dengan usia, kemudian melihat situasi yang mengancam kesehatan keluarga dan
selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga, dimana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian
dalam keluarga.
Sifat masalah
Skala :
Situasi Krisis 1
Ancaman kesehatan 2 1
Tidak/kurang sehat. 3
Kemungkinan masalah dapat
diubah.
Skala :
Dengan mudah 2
Hanya sebagaian 1 2
Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk diubah
skala :
Tinggi a3
Cukup 2 1
Rendah 1
Menonjolnya masalah
Skala : 2
Masalah berat hrs ditangani. 1
Masalah yang tidak perlu segera 1
12
ditangani. 0
Masalah tidak dirasakan.
Skoring:
Tentukan skor untuk setiap kriteria
Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.
skor
xbobot
angkatertinggi
jumlah skor untuk semua kriteria.
skor tertinggi 5 dan sama untuk semua bobot.
Contoh:
Perumusan masalah suatu keluarga yang telah didata :
Imunisasi
Keluarga berencana
Gizi (anemia)
Imunisasi
Potensi
3/3 x 1 1 Kepekaan terhadap penyakit tertentu dapat
pencegahan
dicegah bila anak diberikan imunisasi.
Keluarga berencana.
13
Jumlah skor 2
Gizi (anemia)
Prioritas 1 = Imunisasi
Prioritas 2 = Gizi (anemia)
Prioritas 3 = Keluarga berencana
Merupakan sekumpulan tindakan yang telah direncanakan bersama keluarga sebagai dasar
untuk memecahkan masalah kesehatan yang dialami keluarga.
14
2). Jangka panjang, ditekankan pada perubahan tingkah laku terutama yang merugikan
kesehatan dan mengarah pada kemampuan secara mandiri untuk mengatasi masalah
sendiri.
misalnya: bumil mau ANC minimal 4 kali
VI. Evaluasi
Merupakan tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai atau belum karena selalu
berkaitan dengan tujuan
Hasil penilaian digabungkan dengan hasil yang diperoleh pada pengelolaan pembinaan di tingkat
masyarakat.
15