Anda di halaman 1dari 6

53

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Studi Kasus (case study) merupakan rancangan penelitian yang
mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien,
keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi. Meskipun jumlah subjek
cenderung sedikit namun jumlah variabel yang diteliti sangat luas. Oleh
karena itu sangat penting untuk menegetahui semua variabel yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Rancangan dari studi kasus
bergantung pada keadaan kasus namun tetap mempertimbangkan faktor
penelitian waktu. Riwayat dan pola perilaku sebelumnya biasanya dikaji
secara rinci meskipun jumlah respondennya sedikit, sehingga akan didapatkan
gambaran satu unit subjek secara jelas (Nursalam, 2014).
Strategi atau pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan
penelitian kualitatif dengan strategi penelitian case study research (penelitian
studi kasus). Data kualitatif adalah data yang diwujudkan dalam kata keadaan
atau kata sifat. Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya dapat
betul-betul berkualitas, data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau
kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang
dilakukan oleh subjek yang dapat di percaya, dalam hal ini adalah subjek
penelitian (informan) yang berkenaan dengan variable yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan data-data dari klien, keluarga klien dan
keadaan klien, dengan aplikasi teknik kegel exercise pada ibu post partum
yang mengalami inkontinensia urine di Ruang Delima RSUD Sayang Cianjur,
dan penelitian ini mempunyai rancangan fokus kepada satu unit penelitian
yang akan dilakukan secara insentif misalnya kepada keluarga, kelompok
bergantung kepada keadaan umum dan mempertimbangkan faktor waktu
penelitian.
54

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di ruang Delima RSUD Cianjur.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan maret 2018. Dimulai dengan
konsultasi judul kepada pembimbing dan mengajukan judul lalu
dilanjutkan dengan memulai pengumpulan data untuk menyelesaikan
latar belakang, tinjauan pustaka, metode studi kasus, hasil dan
pembahasan dan yang terakhir penutup.

C. Setting Penelitian
Letak Ruang Delima RSUD CIANJUR beralamat di Jl.Rumah Sakit no 1
Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kode pos
43216. Ruang Delima merupakan ruangan inpartum dan postpartum yang
memiliki sarana dan prasarana untuk melayani pasien yangs edang berada di
fase intrapartum dan postpartum.
Ruang Delima memiliki 14 ruangan, 1 ruangan kepala staf, 1 ruangan
perawat, 1 ruangan penyimpanan obat, dan 11 ruangan pasien yang terdiri
dari 3 kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Kelas 1 terdiri dari 3 ruangan,
kelas 2 terdiri dari 4 ruangan dan kelas 3 terdiri dari 3 ruangan dan terdapet
ruang isolasi serta lorong. Jumlah bed diruang delima ada 50 bed.
Di ruang delima perawat dibagi menjadi dua tim, tim 1 yang terdiri dari
ruangan kelas 1 dan kelas 2 sementara tim 2 terdiri dari ruangan isolasi dan
kelas 3. Jumlah bidan dan perawat serta kepala ruangan seluruhnya ada 33
orang.

D. Subjek Penelitian
Karena pendekatan penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan strategi case study research (CSR), maka :
1. Instrumen penelitian studi kasus adalah peneliti sendiri, maka peneliti
betul-betul harus :
55

a) Memahami model analisis CSR


b) Menguasai wawasan/ konsep yang diteliti
c) Kematangan kesiapan melakukan CSR, dan
d) Selalu melakukan evaluasi diri
Penelitian ini akan menggunakan instrumen dengan
mempertimbangkan memahami model analisi, menguasai, dan kesiapan
dama melakukan CSR serta melakukan evaluasi di setiap tindakan.
2. Teknik sampling penelitian adalah menggunakan non probability
sampling dengan pendekatan purposive sampling (teknik pengambilan
sample dengan pertimbangan atau tujuan tertentu). Penelitian ini akan
menggunakan teknik sampling penelitian dengan mempertimbangkan
penerapan teknik kegel exercise pada lansia yang mengalami
inkontinensia urine.

E. Metode Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data didapat melalui :
1. Studi kepustakaan
Dengan jalan mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan atau buku-
buku yang menghubungkan dengan kasus yang dibahas.
2. Wawancara
Mengumpulkan data melalui komunikasi langsung ynag dilakukan kepada
klien dan keluarga, sesuai dengan masalah yang dibahas sebagai landasan
interpretasi data.
3. Observasi
Non partisipatif : pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan
langsung pada klien terhadap masalah yang sedang dibahas secara
berkesinambungan.
4. Pemeriksaan fisik
Dengan melakukan pemeriksaan fisik antara lain dengan cara inspeksi dan
palpasi serta dengan menggunakan alat pemeriksaan fisik.
5. Studi dokumentasi
56

Dengan mempelajari catatan medik dan perawatan yang ada pada rekam
medik klien sesuai dengan masalah yang dibahas.

F. Metode Uji Keabsahan Data (Uji Triangulasi Sumber)


Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data/informasi
yang diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan data dengan validitas
tinggi. Disamping integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrument
utama) maka uji keabsahan data dapat menggunakan triangulasi
sumber/metode. Yaitu menggunakan klien, perawat, keluarga klien sebagai
sumber informasi, sumber dokumentasi dll. Jika informasi yang didapatkan
dari sumber klien, sama dengan yang didapatkan dari tetangga dan keluarga
klien, maka informasi tersebut valid.

G. Metode Analisis Data


Menganalisis data tidak sekadar mendeskripsikan dan
menginterpretasikan data yang telah diolah. Keluaran akhir dari analisis data
harus memperoleh makna atau arti dari hasil penelitian tersebut. Interpretasi
data mempunyai dua sisi, sisi yang sempit dan sisi yang luas. Interpretasi data
dari sisi yang sempit, hanya sebatas pada masalah penelitian yang akan
dijawab melalui data yang diperoleh tersebut. Sedangkan dari sisi yang lebih
luas, interpretasi data berarti mencari makna data hasil penelitian dengan cara
tidak hanya menjelaskan hasil penelitian tersebut, tetapi juga melakukan
inferensi atau generalisasi dari data yang diperoleh melalui penelitian tersebut
(Notoatmodjo, Soekidjo, 2012).
Oleh sebab itu secara rinci tujuan analisis data adalah :
1. Memperoleh gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam
tujuan penelitian.
2. Membuktikan hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.
3. Memperoleh kesimpulan secara umum dari penelitian, yang merupakan
kontribusi dalam pengembangan ilmu yang bersangkutan. (Notoatmodjo,
Soekidjo, 2012).
57

ANALISIS PICOT
P : Pasien/ problem (seperti apa karakteristik pasien kita/poin-poin
pentingnya saja, hal-hal yang berhubungan atau relevan)
I : Intervensi (berisikan hal berhubungan dengan intervensi yang diberikan ke
pasien
C : Comparison (pembanding/hal yang dapat menjadi alternative intervensi
yang digunakan/ pembanding tindakan yang lain/korelasi hubungan dari
intervensi)
O : outcame (hasil/harapan yang kita inginkan dari intervensi yang diberikan)
T : Timing (waktu)

H. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat
permohonan untuk mendapatkan ijin melakukan penelitian di Puskesmas
Cipanas Desa Cipanas Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. Setelah ada
persetujuan barulah penelitian ini dilakukan dengan menekankan pada
masalah kesehatan yang meliputi :
1. Informed Concent (lembar persetujuan)
Informed Concent adalah lemba persetujuan dimana peneliti perlu
mempertimbangkan hak-hak subjek peneliti untuk mendapatkan
informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut,
disamping itu peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek untuk
memberikan informasi atau tidak memberikan informasi (berpartisipasi).
(Notoatmodjo. 2010) Lembar pesetujuan diberikan kepada responden
yang akan diteliti, peneliti menjelaskan maksud dari penelitian serta
dampak yng mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika
responden bersedia, maka mereka hrus menandatangani surat persetujuan
penelitian, jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.
58

2. Anonimity (tanpa nama)


Anonimity adalah informasi yang akan diberikan oleh responden
adalah miliknya sendiri. Tetapi karena diperlukan dan diberikan kepada
peneliti atau pewawancara, maka kerahasiaan informasi tersebut perlu
dijamin oleh peneliti. Apabila informasi tersebut kemudian diberikan
kepada peneliti dan kemudian diolahnya maka bentuknya bukan
informasi individual dari orang per orang dengan nama tertentu, tetapi
dalam bentuk agregat atau kelompok responden makan nama responden
pun tidak perlu dicatumkan cukup dengan kode kode tertentu saja. Untuk
menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
dicantumkan nama dan lembar pengumpulan data dan cukup diberikan
kode tertentu. (Notoatmodjo. 2010)
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Confidentiality adalah menjaga kerahasiaan karena setiap orang
mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan
individu dalam memberikan informasi. (Notoatmodjo. 2010). Kerahasian
informasi yang diperoleh dari responden dijamin oleh peneliti dan tidak
akan di sebar luaskan, hanya sekelompok data tertentu yang akan
disajikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai