Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mandiri

Pendidikan Agama Islam

Dosen Pembimbing : Sholih Khudin Anam,S.Pd., M.S.I


Nama : Niken Nur kholifah
Nim : P07224120019 (Ganjil)

SOAL DAN JAWABAN

1.) Apa yang dimaksud darurat, jelaskan?


Jawab:
Darurat berasal dari bahas Arab “adh dharurat” dari kata adh dharar yaitu musibah.
Menurut sebagian ulama Syafi darurat adalah rasa kuatir akan terjadi kematian atau
sakit yang menakutkan atau menjadi semakin parahnya penyakit ataupun membuat
semakin lamanya sakit, atau hal lain yang semisalnya sehingga menimbulkan
keterdesakkan.
Al Zuhaili medefinisikan darurat adalah kondisi bahaya atau kesulitan yang amat
berat kepada diri manusia, yang membuat dia kuatir akan terjadi kerusakan (dharar)
atau sesuatu yang menyakiti jiwa, anggota tubuh, kehormatan, akal, harta, dan yang
bertalian dengannya.
Respon terhadap darurat tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum
Islam. Seperti terpaksa berzina, terpaksa kufuratausyirik, dan sebagainya.

3.) Jelaskan dengan singkat hukum Islam tentang KB?


Jawab:
Keluarga berencana biasa disingkat KB adalah gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan mengatur kelahiran/jumlah anak dalam sebuah
keluarga yang dianggap ideal. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk
memperbanyak keturunan. Namun bukan berarti penganjuran itu hanya berfokus pada
jumlahnya yang banyak, tapi juga kualitasnya. Perencanaan jumlah keluarga dengan
pembatasan yang bisa dilakukan (2 anak cukup) yaitu dengan penggunaan alat-alat
kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan
sebagainya.
Keluarga Berencana menurut UU No 10 Tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Keluarga Berencana menurut UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga adalah upaya mengatur kelahiran anak,
jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan,
dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas.

5.) Terdapat inseminasi yang dilarang dalam Islam, mengapa ?


Jawab:
Diharamkan karena inseminasi buatan donor (IBD) sebab, bertentangan dan
menciderai akad/status hukum pernikahan. Dikategorikan sebagai maksiat terselubung
mendekati zina. Usaha yang ditempuh untuk memperturutkan hawa nafsu dan bukan
cara tunduk pada aturan Allah. Inseminasi buatan donor (IBD)pun merusak
silsilah/kenasaban anak.

7.) Mengapa membedah mayat boleh (mubah), jelaskan?


Jawab:
Menurut kesepakatan ahli fikih, membedah mayat dan mengambil sebagian dari
tubuhnya diharamkan. Akan tetapi menjadi boleh(mubah) jika ada landasan yang
kuat (darurat), atas seizin walinya (ahli waris), dan tidak mencari-cari alasan semisal
bahwa itu berguna bagi yang masih hidup. Kemubahan ini menjadi alasan boleh
dilakukan kegiatan bedah mayat untuk keperluan pembuktian pengadilan (otopsi
forensik). Sedangkan untuk keperluan pendidikan masih terjadi perbedaan pendapat.
1. Boleh (mubah) jika menggunakan jasad orang kafir harbi atau murtad, atau jika
jasad untuk mengetahui wabah penyakit.
2. Haram jika menggunakan jasad orangmuslim.

9.) Sebutkan pembagian euthanasia


Jawab:

Euthanasia dalam kalangan medis adalah mengakhiri dengan sengaja kehidupan


seseorang dengan cara kematian yang tenangdan mudah untuk menamatkan
penderitaan.

1. Euthanasia Aktif, tindakan sengaja untuk memperpendek atau mengakhiri hidup


pasien menggunakan berbagai prosedurmedis.
2. Euthanasia pasif, tindakan sengaja untuk memperpendek atau mengakhiri hidup
pasien dengan tidak memberi bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien
meskipun ada harapan hidup.
3. Euthanasia negatif, tindakan sengaja untuk memperpendek atau mengakhiri hidup
pasien dengan tidak memberi bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien
sebabtakada harapanhidup.
4. Auto-Euthanasia, penolakan pasien secara tegas dan sadar untuk menerima
perawatan medis meskipun diyakini berujung pada kematian.

Anda mungkin juga menyukai