Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN
“KELUAR CAIRAN PERVAGINAM”

Dosen Peengajar:
Eli Rahmawati, S.SiT., M.Kes

Di Susun Oleh:
Ika Kurdiyanti Asis_P07224120015
Niken Nur Kholifah_P07224120019
Novianti Limbongan_P07224120020

D – III KEBIDANAN BALIKPAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR TAHUN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Assalamualaikum wr. wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Karena hanya dengan berkat rahmat dan hidayah-Nya
jualah saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah Mata Kuliah Promosi Asuhan
Kebidanan yang berjudul “Keluar cairan pervaginam”, sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Eli Rahmawati, S.SiT., M.Kes selaku dosen Mata KuliahAsuhan kebidanan. Kepada
kerabat dan teman-teman kami yang terus memberikan dorongan motivasi kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Penulis pun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat
membuat modul selanjutnya yang jauh lebih baik dari sekarang.
Wassalamualaikum wr. wb.

Balikpapan, 23 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat membawa
risiko ataukomplikasi pada ibu hamil. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan
menemukan wanita hamildengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat
mengancam jiwa.
Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda
bahaya pada ibuhamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut
beresiko mengalami komplikasi.Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama
dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu
hamil yangmerupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu
atau janin yangdikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan
(hamil muda) atau padapertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua)

1.2 Rumusan Masalaha. 

a. Apa penyebab keluar cairan pervaginam?
b. Cairan apa saja yang keluar dari vagina?

1.3 Tujuan penulisana

a. Pendeteksian komplikasi-komplikasib.
b. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan
c. Pemeriksaan fisik yang terfokus
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Keluar cairan pervagianam bisa dikatakan keluarnya cairan amnion,sekret berupa


keputihan. Jikacairan yang keluar berupa cairan amnion disebut sebagai ketuban pecah
dini. Di mana Ketuban PecahDini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses
persalinan yang dapat terjadi pada usiakehamilan cukup waktu atau kurang waktu.
Cairan pervaginam dalam kehamilan normal apabila tidak berupa perdarahan banyak,
air ketubanmaupun keputihan (leukhore)yang patologis. Penyebab terbesar persalinan
prematur adalah ketubanpecah sebelum waktunya. Insidensi ketuban pecah dini 10 %
mendekati dari semua persalinan dan 4 %pada kehamilan kurang 34 mg
Penyebabnya adalah serviks inkompeten, ketegangan rahim berlebihan (kehamilan
ganda, hidramnion),kelainan bawaan dari selaput ketuban,dan infeksi. Penatalaksanaan :
pertahankan kehamilan sampaimatur, pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru
janin, pada UK 24-32 minggu untuk janin tidakdapat diselamatkan perlu dipertimbangkan
melakukan induksi, pada UK aterm dianjurkan terminasikehamilan dalam waktu 6 jam
sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.

2.2  Keluar cairan pervaginama.

a. Batasan
1. keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada trimester 3
2. ketuban di nyatakan pecah dini jikaterjadi sebelum prosespersalinan berlangsung
3. pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan
37 minggu) maupun pada kehamilan aterm
4. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala 1 atau awal kala
5. Persalinan.
a. Bisa juga belum pecah saat mengedan
b. Deteksi Dini

Strategi pada perawataan antenatal

1. Deteksi faktor resiko
2. Deteksi infeksi secara dini
3. USG: biometri
Trimester 1: deteksi faktor resiko, aktifitas seksual, pH vagina, USG, darah rutin dan
urine
Trimester 2 dan 3: hati hati pada keluhan nyeri abdomen, punggung, keram di daerah
pelvis,perdarahan pervaginam, diare,dan rasa mennekan di pelvis.
a. Pengumpulan data

Konfirmasi usia kehamilan,kalau ada dengan USG

Tanda Robeknya Amnion:

• Cairan keluar secara berlebih atau sedikit tetapi terus-menerus melalui vagina.


• Biasanya berbau agak anyir, warnanya jernih, dan tidak kental.
• Gerakan janin menyebabkan perut ibu terasa nyeri

Dampak:

• Mengganggu kehidupan janin,


• Kondisi gawat janin.
• Janin berkemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih,
• Pertumbuhannya terhambat,
• Meninggal sebelum dilahirkan.
• Bayi berisiko tak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir.
• Terjadinya infeksi oleh kuman yang berasal dari bawah.
• Pada kehamilan lewat bulan: terjadi karena ukuran tubuh janin semakin besar Menjaga
kebersihan vagina
• Menjalani pola hidup sehat, terutama makan dengan asupan gizi ber
imbang.Kelebihan AmnionTerjadi karena ;
• Produksi air seni janin berlebihan.
• Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu hidrosefalus,
atresia
saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
• Ada sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin

b.Pemeriksaaan

 Dengan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna, dan 
bau) danmembedakan nya dengan urine
- Nilai apakah cairan keluar melalui ostuium uteri atau terkumpul di forniks posterior·
- Tentukan ada tidaknya infeksi· 
-Tentukan tanda tanda inpartu

Pemeriksaan untuk memastikan keluarnya air ketuban dengan berbagai cara, yaitu:
1. Dengan lakmus
2. Makroskopis: bau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosabercampur
mekonaeum
3. Mikroskopis: lanugo dan rambut
4. Laboratorium: kadar urea (ureum) rendah dibanding dengan air kemih

C. Konfirmasi diagnosis·
-Bau cairan yang khas
-Jika keluarnya cairan sedikit-sedikit, tampung cairan yang keluar dan nilai satu jam kemudia
n
2.3 keluar cairan sekret pervaginam

KEPUTIHAN

1. Keputihan NormalSetiap pengeluaran cairan melalui vagina lebih dari normal dan bukan
berupa darah.
• Salah satu gejala kanker serviks, dengan disertai darah.
 
• Normal: berwarna jernih, tidak berbau, tidak gatal, tidak dikeluhkan.
• Terjadi: saat menarche, ovulasi, keinginan seks meningkat, kehamilan, bayi baru lahir,
sedang stress.

2. Keputihan Abnormal
• Berbau amis, apek, busuk, kadang bercampur darah, berwarna putih susu, kuning tua,
coklat,kehijauan.
• Disertai infeksi kelamin lainnya.

3. Pemeriksaan Fisik
• Sering ditemukan luka, benjolan
-benjolan
• Penderita biasanya mengeluhkan gatal, agak lengket, panas, nyeri saat buang air kecil

Penyebab Keputihan:

• Infeksi bakteri: Gonococcus, Chlamydia, Treponema pallidum, Gardenella.


• Infeksi jamur: Candida
• Infeksi parasit: Trichomonas vaginalis
• Infeksi virus: Herpes, Condyloma acuminata.
• Pemakaian antiseptic vagina yang terus menerus.
• Penurunan daya tahan tubuh: kurang gizi, sakit dalam waktu lama, anemia.
• Pemakaian kondom, KB, tisu wangi, parfum
• Penyakit ganas: tumor, kencing manis
• PMS: AIDS, Gonorrhoea,
• Kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Keputihan pada Kanker Kandungan:

• Gejala: Perasaan tidak enak diperut bagian bawah, merasakan adanya benjolan pada perut
bagian
bawah, atau perut terasa semakin membesar/membuncit, disertai berat badan yang semakin
menurun,nafsu makan yang berkurang, wajah, mata, bibir pucat akibat anemia.
• Haid menjadi tidak keluar sama sekali, lebih panjang, atau disertai rasa nyeri yang lebih dari
biasanya.

 Pencegahan:

• Menjaga kebersihan vagina.


• Hindari pembilasan vagina yang terlalu mendalam.
• Mencuci tangan sebelum dan sesudah membasuh vagina.
 
• Pergantian pembalut dilakukan lebih sering pada saat menstruasi.
• Hindarkan segala pemakaian bahan kimia]
• Hindari suasana vagina yang lembab berkepanjangan.
• Menjaga kebersihan sanitasi lingkungan.
• Menjaga kebersihan pasangan seksual.

Pengobatan:

• Bakteri: diberikan antibiotik golongan metronidazole.


• Jamur: diberikan anti jamur. 
• Trichomonas: diberikan anti trichomonas.

Cara Pengobatan:

• Obat oral (diminum). 


• Dimasukkan ke vagina.

 
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keluar cairan pervaginam, Penyebabnya adalah serviks inkompeten, ketegangan


rahim berlebihan(kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan dari selaput
ketuban,dan infeksi.Tanda-tanda bahayapada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada
seorang Ibu hamil yang merupakan suatupertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius
pada Ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal
kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau padaakhir kehamilan (hamil tua).

3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kamimengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pihak pembaca agar pembuatan
makalahselanjutnya dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Pantiawati Ika dan Saryono, 2010, ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN), yogyakarta:


Nuha Medika
Sulistyawati Ari,2009, ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA KEHAMILAN,Jakarta :
Salemba Medikahttp://syefrinayuwinda.blogspot.com/2012/06/tanda-tanda-dini-bahaya-
komplikasi-ibu.html Astuti, Henny Dwi. 2013. Makalah Keluar Cairan
Pervaginam.http://hennydwi94.blogspot.com/2013/04/makalah-keluar-cairan-
pervaginam.html (diakses tanggal 4Oktober 2013)

Anda mungkin juga menyukai