Anda di halaman 1dari 18

METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF PADA ANAK DISLEKSIA

Disusun oleh:

Devi Maulina F.111.18.0005

Aji Suryawan F.111.18.0026

Aida Firsta Kusuma F.111.18.0063

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SEMARANG

SEMARANG

2020
HALAMAN PENGESAHAN
METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF PADA ANAK DISLEKSIA

Oleh :

Devi Maulina F.111.18.0005

Aji Suryawan F.111.18.0026

Aida Firsta Kusuma F.111.18.0063

Dosen Pengampu

Anistya Wulandari Pratomo, S.Psi,M.A.

NIS. 0604099102

i
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Devi Maulina F.111.18.0005


2. Aji Suryawan F.111.18.0026
3. Aida Firsta Kusuma F.111.18.0063

Dengan ini menyatakan bahwa proposal dengan judul “Metode Pembelajaran Yang Efektif
Bagi Anak Disleksia” tersebut,bagian atau keseluruhan isi proposal ini tidak pernah diajukan
untuk mendapatkan gelar akademis pada bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak
pernah dipublikasikan/ditulis oleh individu selain penyusun kecuali bila dituliskan dengan
format kutipan dalam isi proposal.Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan kami tidak
benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas
Semarang Fakultas Psikologi.

Semarang,01 Desember 2020

Devi Maulina Aji Suryawan Aida Firsta Kusuma

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, karena atas karuniaNya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Proposal Metodologi Penelitian Kualitatif dengan
judul “Metode Pembelajaran Yang Efektif Bagi Anak Disleksia.”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada ALLAH SWT,yang


telah memberi kelancaran selama menyusun tugas akhir proposal metodologi penelitian
kualitatif dan tidak lupa penulis berterimakasih atas dukungan dan kerjasama dari:

1. Dosen Pembimbing pada mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif,Sri Widyawati


S.Psi. M.Si psi dan Anistya Wulandari Pratomo, S.Psi,M.A.

Penulis sadar atas ketidaksempurnaan dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan sarang dari pembimbing. Semoga bermanfaat bagi semua.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................i

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI................................ii

KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang penelitian........................................................................................1


2. Perumusan masalah................................................................................................2
3. Tujuan penelitian....................................................................................................2
4. Manfaat penelitian..................................................................................................2

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

1. Variabel penelitian..................................................................................................3
2. Aspek-aspek variable..............................................................................................3
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi.........................................................................4
4. Subjek penelitian....................................................................................................5
5. Kerangka teori........................................................................................................5

BAB III. METODE PENELITIAN

1. Metode penelitian kualitatif....................................................................................7


2. Fokus penelitian......................................................................................................7
3. Metode pengumpulan data......................................................................................8
4. Rancangan penelitian..............................................................................................8
a. Persiapan penelitian
b. Pelaksanaan penelitian
5. Metode analisis data..............................................................................................10
6. Kriteria keabsahan data..........................................................................................10
7. Pertanyaan penelitian.............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian


Pendidikan merupakan bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara
formal, nonformal maupun informal dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan
tahapan tugasnya secara optimal sehingga ia mencapai suatu tahap kedewasaan tertentu.
Guru sebagai pendidik dituntut untuk bertanggung jawab atas perkembangan peserta
didik secara individual, agar dapat membantu perkembangan peserta didik secara optimal.
Pada umumnya guru hanya memperhatikan siswa yang memiliki kecerdasan rata-
rata atau anak normal. Bagi siswa yang memiliki kecerdasan rata-rata rendah atau siswa
yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata keberadaannya kurang diperhatikan.Hal inilah
yang menimbulkan sebuah kesulitan belajar yang dikarenakan mungkin mereka memiliki
perbedaan gaya belajar maupun cara belajar yang berbeda dari siswa lainnya.
Menurut Soemantri (2007: 195) anak-anak yang berkesulitan belajar memiliki
ketidakteraturan dalam proses fungsi mental dan fisik yang bisa menghambat alur belajar
yang normal, menyebabkan keterlambatan dalam kemampuan perseptual-motorik tertentu
atau kemampuan berbahasa.Ketidakteraturan dalam proses fungsi mental dan fisik bisa
dikarenakan adanya perkembangan pada anak yang tidak sama dengan anak normal
lainnya. Adanya perkembangan yang berbeda mengakibatkan terhambatnya alur belajar
yang normal.
Kesulitan belajar secara umum dibagi dalam tiga kelompok yaitu kesulitan belajar
dalam membaca (dysleksia learning), dalam menulis (dysgraphia learning), dan kesulitan
dalam menghitung (dyscalculia learning).(Subini, 2012:51).
Membaca merupakan hal sangat penting karena dengan membaca pengetahuan akan
bertambah dan dapat melatih daya ingat seseorang.Kemampuan membaca harus diberikan
pada tingkat dasar. Karena dengan kemampuan membaca,siswa memiliki kemampuan
memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar.
Namun kenyataannya masih banyak siswa di sekolah dasar yang tidak bisa membaca
dikarenakan kemampuan membaca seorang anak satu dengan anak lainnya berbeda.
Perkembangan kognitif yang dilalui tiap anak pun berbeda, sehingga menimbulkan
perbedaan yang menimbulkan adanya anak yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan
belajar siswa dalam hal membaca akan berdampak kemampuan siswa lainnya seperti
menulis dan berhitung. Kondisi seperti ini disebut dengan disleksia.

1
2

Penggunaan metode yang sesuai pada anak disleksia akan meningkatkan


kemampuan membacanya. Sebaliknya bila guru menggunakan metode pembelajaran yang
tidak sesuai dengan kebutuhan anak maka berdampak terhadap menurunnya minat anak
dalam pembelajaran membaca.
2. Perumusan Masalah
Metode pembelajaran apa yang efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca
siswa disleksia?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan
kemampuan membaca siswa disleksia.
4. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan pokok masalah diatas, maka kegunaan yang diharapkan peneliti
adalah sebagai berikut:
 Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman baru bagi peneliti
terkait siswa disleksia.
b. Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu referensi dalam penelitian
selanjutnya terkait siswa disleksia.
 Manfaat Praktis
a. Menambah pengetahuan dan implementasi pembelajaran di sekolah bagi siswa
disleksia.
b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah-sekolah yang memiliki siswa disleksia
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. VARIABEL PENELITIAN

Metode pembelajaran adalah cara sistematis dalam bentuk konkret berupa langkah-
langkah untuk mengefektifkan pelaksanaan suatu pembelajaran.

Sutikno (2014: 33) berpendapat bahwa pengertian “metode” secara harfiah berarti
“cara”, metode adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu.

Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 56) yang mengatakan bahwa metode


pembelajaran adalah cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan berbagai
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau ditentukan.

Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang
memudahkan pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-langkah
konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan tertentu
seperti perubahan positif pada peserta didik.

B. ASPEK-ASPEK METODE PEMBELAJARAN

Menurut Susanto (2013: 16-17) metode pembelajaran mencakup 8 delapan aspek, yaitu :

1. Peragaan

Peragaan atau demontrasi akan menuntut siswa menguasai keterampilan


tertentu secara lebih mudah dan sistematis termasuk mengingat area proses kunci Key
Process Area atau langkah-langkah kunci yang harus dikuasai oleh siswa.

2. Minat dan perhatian

Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang lahir
dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungannya.

3. Motivasi

Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi
mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan
melemahkan semangat belajar.

3
4

4. Apersepsi

Apersepsi berarti penghayatan tentang segala sesuatu yang menjadi dasar untuk
menerima ide- ide baru. Secara umum fungsi apersepsi dalam kegiatan pembelajaran
adalah untuk membawa dunia mereka ke dunia kita. Artinya, mengaitkan apa yang
telah diketahui atau di alami dengan apa yang akan dipelajari.

5. Konsentrasi

Konsentrasi belajar adalah satu dari indikator yang dipercaya mampu


mempermudah siswa untuk meraih tujuan belajarnya.

6. Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus pada


penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

7. Individualisasi

Pembelajaran Individual disebut juga dengan Individualisasi Pengajaran yaitu


suatu proses pembelajaran yang mengembangkan dan memelihara individualitas
siswa.

8. Evaluasi

Evaluasi pembelajaran adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap suatu


pembelajaran dimana seorang pendidik mengukur atau menilai peserta didik dengan
menggunakan alat tes.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE PEMBELAJARAN

 Menurut Sanjaya (2006: 146) faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode


pembelajaran yaitu

a. Kompetisi yang harus dikuasai oleh peserta didik


b. Materi atau bahan pengajaran
c. Faktor peserta didik
d. Faktor fasilitas
e. Faktor kesiapan pendidik
 Menurut Faturrohman dan Sutikno (2007,60-61)
5

a. Tujuan yang hendak dicapai


Sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.
b. Materi pelajaran
Sejumlah bahan ajar yang hendak disampaikan guru kepada siswa.
c. Peserta didik
Subjek belajar yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
d. Situasi yang dinamis
Melakukan proses belajar di dalam dan diluar kelas.
e. Fasilitas
Kelengkapan yang membantu guru dalam memilih dan menggunakan metode
yang bervariasi.
f. Guru yang memiliki jiwa profesional
Guru yang professional biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan
tepat dalam menerapkannya.
D. SUBJEK PENELITIAN (DISLEKSIA)

Disleksia adalah suatu gangguan belajar pada anak-anak, yang ditandai dengan


kesulitan membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas. Gangguan belajar ini
masuk ke dalam gangguan saraf pada bagian batang otak. Bagian otak inilah yang
memproses bahasa.

E. KERANGKA TEORI

Martini Jamaris, (2014: 139) mendefinisikan dyslexia sebagai kondisi yang berkaitan
dengan kemampuan membaca yang sangat tidak memuaskan. Individu yang mengalami
dyslexia memiliki IQ normal, bahkan di atas normal, akan tetapi memiliki kemampuan
membaca satu atau satu setengah tingkat di bawah IQ-nya.

Dyslexia lebih disebabkan karena gangguan dalam asosiasi daya ingat (memori).
Akan tetapi, karena membaca merupakan keterampilan dasar bagi kemampuan berbahasa
lainnya, maka dapat dimengerti jika ada yang mendefinisikan bahwa dyslexia merupakan
kesulitan membaca ataupun menulis. Hal ini disebabkan kesulitan membaca juga akan
berdampak pada kesulitan menulis.

Martini Jamaris, (2014: 140) menyebutkan beberapa karakteristik siswa yang


mengalami dyslexia, yaitu:
6

a. Membaca secara terbalik tulisan


yang dibaca
b. Menulis huruf secara terbalik
c. Mengalami kesulitan dalam menyebutkan kembali informasi yang
diberikan secara lisan
d. Kualitas tulisan buruk, karakter
huruf yang ditulis tidak jelas.
e. Memiliki kemampuan menggambar
yang kurang baik.

Mulyadi, (2010: 169-171) menjelaskan beberapa penyebab dyslexia, berikut


penjelasan ringkasnya:

a. Biologis
Riwayat keluarga yang pernah mengalami dyslexia, kehamilan yang bermasalah,
serta masalah,kesehatan yang cukup relevan.
b. Kognitif
Pola artikulasi bahasa dan kurangnya kesadaran fonologi pada individu yang
bersangkutan.
c. Perilaku
Masalah dalam hubungan sosial, stress yang merupakan implikasi dari kesulitan
belajar, serta gangguan motoriki.
Menurut Mulyono Abdurrahman (2012: 174 – 176) ada beberapa metode
pengajaran membaca bagi anak berkesulitan belajar, yaitu :
a. Metode Fernald
Suatu metode pengajaran membaca multisensoris yang sering dikenal pula
sebagai metode VAKT (Visual, auditory, kinesthetic, and tactile). Metode ini
menggunakan materi bacaan yang dipilih dari kata-kata yang diucapkan oleh anak,
dan tiap kata diajarkan secara utuh.
b. Metode Gillingham
Pendekatan terstruktur taraf tinggi yang memerlukan lima jam pelajaran
selama dua tahun.
c. Metode Analisis Glass
Suatu metode pengajaran melalui pemecahan sandi kelompok huruf dalam
kata.
7

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Kualitatif


Metode Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.
Menurut Moleong (2005: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Secara umum,
metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada
didalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang,
keadaan, dan interaksi yang terjadi.Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem
yang bisa berupa suatu program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang ada
pada keadaan atau kondisi-kondisi tertentu.
Menurut Sugiyono (2016: 17) mengemukakan bahwa penelitian metode studi kasus
adalah dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program,
kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang.
Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang
mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak
yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber
(Nawawi, 2003: 1).

B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi
penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan (Moleong,
2010). Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan/urgensi dari masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan
difokuskan pada “Metode Pembelajaran Efektif Pada Anak Disleksia” yang objek
8

utamanya merupakan anak-anak disleksia di salah satu sekolah luar biasa yang ada di
Semarang.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara dan observasi.
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut
(Moleong, 2010: 186). Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur, yaitu wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara
sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah disusun. Sebelumnya wawancara
dilakukan peneliti terhadap orangtua anak tentang kesulitan dalam belajar membaca dan
menulis permulaan anak disleksia.
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan
sifat penelitian karena mengadakan pengamatan secara langsung atau disebut
pengamatan terlibat dimana peneliti juga menjadi instrumen atau alat dalam penelitian
sehingga peneliti harus mencari data sendiri dengan terjun langsung atau mengamati dan
mencari langsung ke beberapa informan yang telah ditentukan sebagai sumber data.
Metode observasi ini peneliti memilih jenis observasi partisipatif adalah observasi yang
sekaligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi tertentu. Hal ini agar
memudahkan peneliti memperoleh data atau informasi dengan mudah dan leluasa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi penelitian ini adalah berupa portofolio hasil karya anak dalam
pembelajaran menulis dan membaca dan foto saat kegiatan pembelajaran membaca
dan menulis.
D. Rancangan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Tahap ini merupakan tahapan yang akan dilakukan penelitian sebelum penelitian
dilaksanakan, dengan mempersiapkan proses pra penelitian sebagai berikut:
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian menyusun rancangan penelitian sebelum proses penelitian dilakukan
dengan mencari materi sesuai dengan variabel yang akan diteliiti.
9

b. Menemukan subjek penelitian


Pemilihan subjek penelitian yang tepat dan harus sesuai dengan masalah yang diteliti.
c. Mengurus perizinan
Izin melakukan penelitian sangat penting dalam proses penelitian. Untuk itu peneliti
terlebih dahulu menerangkan pada subjek bahwa peneliti merupakan mahasiswa di
Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM) sebagai bekal dalam melakukan
penelitian.
d. Melakukan pendekatan subjek penelitian
Langkah ini dilakukan agar proses pengambilan data dapat lebih mudah dan berjalan
dengan baik serta mampu mengungkap informasi apa saja yang ingin peneliti dapat.
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Informan merupakan orang dalam penelitian yang terdekat dengan subjek untuk
membantu proses pengumpulan data.
f. Mempersiapkan perlengkapan penelitian
Langkah ini untuk menunjang kelancaran dalam memperoleh informan. Alat
penelitian dalam metode kualitatif yang diambil berupa alat perekam video maupun
audio dan alat tulis.
g. Menyusun pedoman wawancara
Pedoman wawancara disusun untuk mempermudah peneliti dalam proses tanya
jawab yang berdasarkan aspek-aspek yang akan diteliti.
Peneliti telah melakukan semua persiapan penelitian yang dibutuhkan dengan
tahapan yang telah disusun agar wawancara berjalan dengan lancar dan meminimalisir
kendala di lapangan.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi secara langsung, Pengambilan data dalam penelitian menggunakan metode
wawancara dimana dengan metode ini diharapkan akan terjalin hubungan yang baik
antara peneliti dengan subjek untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam
penelitian. Metode lain yang digunakan selain wawancara adalah metode observasi untuk
mendapatkan data yang tidak dapat diperoleh dari metode sebelumnya. Observasi dapat
menjadi bukti untuk suatu pengujian yang sesuai dengan penelitian kualitatif karena
sifatnya alamiah sesuai konteks. Serta metode dokumentasi untuk melengkapi data yang
diperoleh dari dua metode sebelumnya.
10

E. Metode Analisis Data


1. Teori Induksi
Peneliti memfokuskan perhatiannya pada data yang dilapangan sehingga
segala sesuatu tentang teori yang berhubungan dengan penelitian menjadi tak
penting. Data akan menjadi sangat penting, sedangkan teori akan dibangun
berdasarkan temuan data di lapangan. Data merupakan segalanya yang dapat
memecahkan semua masalah penelitian.
Posisi peneliti benar-benar bereksplorasi terhadap data, dan apabila peneliti
secara kebetulan telah memiliki pemahaman teoritis tentang data yang akan di
teliti, proses pembuatan teori itu harus dilakukan. Peneliti berkeyakinan bahwa
data harus terlebih dahulu di peroleh untuk mengungkapkan misteri penelitian dan
teori baru akan di pelajari apabila seluruh data sudah diperoleh (Bungin, 2001: 31).
2. Tahap Reduksi Data
Proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh
menjadi satu bentuk tulisan yang akan dianalisis.
3. Tahap Display Data
Langkah berikutnya adalah mengubah hasil wawancara ke dalam bentuk
verbatim dan telah diberi tema yang sesuai.
4. Tahap Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Kesimpulan/verifikasi merupakan tahap terakhir dalam rangkaian analisis data
kualitatif.

F. Kriteria Keabsahan Data


Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat trigulasi sumber,
triangulasi pengumpulan data, dan triangulasi waktu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk mengkaji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misal data
diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi.
3. Triangulasi Waktu
11

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan


dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum
banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Pengujian keabsahan data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekkan
dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu / situasi yang berbeda.
Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-
ulang sehingga sampai ditemukan kapasitas datanya (Sugiyono, 2016: 127).
G. Pertanyaan Penelitian
Salah satu fungsi pertanyaan penelitian adalah untuk membantu peneliti dalam
memfokuskan tujuan penelitian ke dalam bentuk pertanyaan yang spesifik. Pedoman
wawancara disusun berdasarkan aspek-aspek dari metode pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta:Gajah


Mada Press
Fyanda, B. F., Israwati, I., & Ruslan, R. (2018). Upaya Guru Mengatasi Kesulitan
Belajar Anak Disleksia di SD Negeri 10 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(3).
Gomes, F. D. (2017). Diagnosis Dan Metode Belajar Membaca Siswa Sekolah Dasar
Yang Berkesulitan Belajar Membaca Tahap Permulaan. Jurnal Inovasi Pendidikan
Dasar. 1(2)
Iskandarwassid, dan Sunendar, H. D. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mumpun, E. W. (2019). Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Diskusi
Kelompok Siswa Kelas Vii-A Smp Negeri 281 Jakarta Tahun Pelajaran 2018/2019
Semester Ganjil. Jurnal Mitra Guru. 5(1)
Nawawi. (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:Gajah Mada University
Press
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Soemantri, T. S. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama
Subini, N. (2012). Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka
Sugiyono. (2005) . Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet
Susanto, A. (2013). Teori dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

12
Persentase Kerja Kelompok Anggota
Devi Maulina (5) : 30 %
Aji Suryawan (26) : 20 %
Aida Firsta Kusuma (63) : 50%

13

Anda mungkin juga menyukai