Disusun oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN
METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF PADA ANAK DISLEKSIA
Oleh :
Dosen Pengampu
NIS. 0604099102
i
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIASI
Dengan ini menyatakan bahwa proposal dengan judul “Metode Pembelajaran Yang Efektif
Bagi Anak Disleksia” tersebut,bagian atau keseluruhan isi proposal ini tidak pernah diajukan
untuk mendapatkan gelar akademis pada bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak
pernah dipublikasikan/ditulis oleh individu selain penyusun kecuali bila dituliskan dengan
format kutipan dalam isi proposal.Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan kami tidak
benar, maka kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas
Semarang Fakultas Psikologi.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, karena atas karuniaNya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Proposal Metodologi Penelitian Kualitatif dengan
judul “Metode Pembelajaran Yang Efektif Bagi Anak Disleksia.”
Penulis sadar atas ketidaksempurnaan dalam penulisan laporan ini, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan sarang dari pembimbing. Semoga bermanfaat bagi semua.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN
1. Variabel penelitian..................................................................................................3
2. Aspek-aspek variable..............................................................................................3
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi.........................................................................4
4. Subjek penelitian....................................................................................................5
5. Kerangka teori........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
A. VARIABEL PENELITIAN
Metode pembelajaran adalah cara sistematis dalam bentuk konkret berupa langkah-
langkah untuk mengefektifkan pelaksanaan suatu pembelajaran.
Sutikno (2014: 33) berpendapat bahwa pengertian “metode” secara harfiah berarti
“cara”, metode adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang
memudahkan pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-langkah
konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan tertentu
seperti perubahan positif pada peserta didik.
Menurut Susanto (2013: 16-17) metode pembelajaran mencakup 8 delapan aspek, yaitu :
1. Peragaan
Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang lahir
dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungannya.
3. Motivasi
Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi
mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan
melemahkan semangat belajar.
3
4
4. Apersepsi
Apersepsi berarti penghayatan tentang segala sesuatu yang menjadi dasar untuk
menerima ide- ide baru. Secara umum fungsi apersepsi dalam kegiatan pembelajaran
adalah untuk membawa dunia mereka ke dunia kita. Artinya, mengaitkan apa yang
telah diketahui atau di alami dengan apa yang akan dipelajari.
5. Konsentrasi
6. Kooperatif
7. Individualisasi
8. Evaluasi
E. KERANGKA TEORI
Martini Jamaris, (2014: 139) mendefinisikan dyslexia sebagai kondisi yang berkaitan
dengan kemampuan membaca yang sangat tidak memuaskan. Individu yang mengalami
dyslexia memiliki IQ normal, bahkan di atas normal, akan tetapi memiliki kemampuan
membaca satu atau satu setengah tingkat di bawah IQ-nya.
Dyslexia lebih disebabkan karena gangguan dalam asosiasi daya ingat (memori).
Akan tetapi, karena membaca merupakan keterampilan dasar bagi kemampuan berbahasa
lainnya, maka dapat dimengerti jika ada yang mendefinisikan bahwa dyslexia merupakan
kesulitan membaca ataupun menulis. Hal ini disebabkan kesulitan membaca juga akan
berdampak pada kesulitan menulis.
a. Biologis
Riwayat keluarga yang pernah mengalami dyslexia, kehamilan yang bermasalah,
serta masalah,kesehatan yang cukup relevan.
b. Kognitif
Pola artikulasi bahasa dan kurangnya kesadaran fonologi pada individu yang
bersangkutan.
c. Perilaku
Masalah dalam hubungan sosial, stress yang merupakan implikasi dari kesulitan
belajar, serta gangguan motoriki.
Menurut Mulyono Abdurrahman (2012: 174 – 176) ada beberapa metode
pengajaran membaca bagi anak berkesulitan belajar, yaitu :
a. Metode Fernald
Suatu metode pengajaran membaca multisensoris yang sering dikenal pula
sebagai metode VAKT (Visual, auditory, kinesthetic, and tactile). Metode ini
menggunakan materi bacaan yang dipilih dari kata-kata yang diucapkan oleh anak,
dan tiap kata diajarkan secara utuh.
b. Metode Gillingham
Pendekatan terstruktur taraf tinggi yang memerlukan lima jam pelajaran
selama dua tahun.
c. Metode Analisis Glass
Suatu metode pengajaran melalui pemecahan sandi kelompok huruf dalam
kata.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi
penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan (Moleong,
2010). Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan/urgensi dari masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan
difokuskan pada “Metode Pembelajaran Efektif Pada Anak Disleksia” yang objek
8
utamanya merupakan anak-anak disleksia di salah satu sekolah luar biasa yang ada di
Semarang.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara dan observasi.
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut
(Moleong, 2010: 186). Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur, yaitu wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara
sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah disusun. Sebelumnya wawancara
dilakukan peneliti terhadap orangtua anak tentang kesulitan dalam belajar membaca dan
menulis permulaan anak disleksia.
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan
sifat penelitian karena mengadakan pengamatan secara langsung atau disebut
pengamatan terlibat dimana peneliti juga menjadi instrumen atau alat dalam penelitian
sehingga peneliti harus mencari data sendiri dengan terjun langsung atau mengamati dan
mencari langsung ke beberapa informan yang telah ditentukan sebagai sumber data.
Metode observasi ini peneliti memilih jenis observasi partisipatif adalah observasi yang
sekaligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi tertentu. Hal ini agar
memudahkan peneliti memperoleh data atau informasi dengan mudah dan leluasa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi penelitian ini adalah berupa portofolio hasil karya anak dalam
pembelajaran menulis dan membaca dan foto saat kegiatan pembelajaran membaca
dan menulis.
D. Rancangan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Tahap ini merupakan tahapan yang akan dilakukan penelitian sebelum penelitian
dilaksanakan, dengan mempersiapkan proses pra penelitian sebagai berikut:
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian menyusun rancangan penelitian sebelum proses penelitian dilakukan
dengan mencari materi sesuai dengan variabel yang akan diteliiti.
9
12
Persentase Kerja Kelompok Anggota
Devi Maulina (5) : 30 %
Aji Suryawan (26) : 20 %
Aida Firsta Kusuma (63) : 50%
13