LAPORAN HARIAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH
NURAISYAH R.RADJAB
(201801075)
S1 NERS
TAHUN 2021/2022
BAB I
PENDAUHULUAN
1. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama penerapannya
yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memilih alternatif
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam pengambilan
keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan memerlukan peran tiap
orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing melalui
fungsi manajemen (Muninjaya, 2004).
Fungsi manajemen akan mengarahkan perawat dalam mencapai sasaran yang
akan ditujunya. Menurut Freeman dan Gilbert (1996) dalam Schlosser (2003) terdapat
beberapa elemen utama dalam fungsi manajemen keperawatan diantaranya yaitu
planning, organizing, actuating (coordinating & directing), staffing, leading,
reporting, controlling dan budgeting. Komunikasi merupakan bagian dari strategi
coordinating (koordinasi) yang berlaku dalam pengaturan pelayanan keperawatan.
Menurut Swansburg (2000), komunikasi dalam praktik keperawatan profesional
merupakan unsur utama bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
dalam mencapai hasil yang optimal sehingga peran komunikasi sangat penting dalam
penerapan manajemen keperawatan. Adapun salah satu komunikasi yang dilakukan
perawat secara rutin yaitu kegiatan timbang terima pasien saat pertukaran shift
keperawatan yang juga merupakan salah satu dari enam sasaran keselamatan pasien.
Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia.
Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan,
pasien membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan
ketrampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta
pekerja keperawatan non profesional. Mc. Gregor menyatakan bahwa setiap manusia
merupakan kehidupan individu secara keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi
dengan dunia individu lainnya. Apa yang terjadi dengan orang tersebut merupakan
akibat dari perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang
tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan berkeinginan untuk
diperlakukan adil. terpenuhinya kebutuhan dalam situasi kerja. Atasan / pimpinan
menciptakan kondisi untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif dengan
membentuk suasana yang dapat diterima oleh bawahan, sehingga bawahan tidak
merasa terancam dan ketakutan. Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik
atasan maupun bawahan perlu memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara
baik, yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang
profesional.
2. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari manajemen keperawatan ?
b. Apa saja proses manajemen keperwtan ?
c. Apa definisi kepemimpinan ?
d. Apa saja jenis kepemimpinan ?
e. Apa saja Kompetensi yang Harus Dimiliki oleh Manajer Keperawatan dalam
Meningkatkan Efektivitas Kepemimpinan
3. Tujuan
a. Mahasiswa mampu memahani teori tentang kepemimpinan dan manajemen
keperawatan
4. Manfaat penulisan
a. Mahasiswa lebih terampil dalam menerpkan teori kepemimpinan dn manajemen
keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep dasar manajemen adalah keseimbangan antara visi, misi dan motivasi
yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perawat /
manajer keperawatan harus mempunyai suatu pandangan dan pengetahuan yang luas
tentang manajemen dan proses perubahan yang terjadi saat ini dan yang akan datang,
yaitu tentang penduduk, sosial, ekonomi dan politik yang akan berdampak terhadap
pelayanan kesehatan. Peran manajer keperawatan adalah sebagai pengawal proses
prefesinalisasi supaya tidak salah jalan dan arah. Suatu langkah nyata dari profesi
keperawatan yaitu menjaga dan mengawasi suatu proses profesionalisasi
keperawatan Indonesia agar terus berjalan dan berkesinambungan. (Nursalam, 2011)
1. Definisi
Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang memiliki sifat saling
mempengaruhi karena adanya hubungan timbal balik, untuk mewujudkan suatu
perubahan yang nyata sebagai hasil dari tujuan bersama antara pemimpin dan
pengikut/bawahan.
2. Unsur-unsur Kepemimpinan
Subjek dari proses kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dan
bawahannya. Mereka yang terlibat dalam suatu hubungan tersebut pasti
menginginkan suatu perubahan. Berawal dari keinginan untuk berubah tersebut
pemimpin diharapkan memiliki kemampuan dalam mengadakan perubahan
tersebut sebagai tujuan yang diharapkan dan dimiliki bersama bukan untuk
pribadi. Untuk bergerak, pemimpin harus memiliki kemampuan mempengaruhi
bawahannya untuk memiliki keinginan dan niat sehingga kedua belah pihak
terlibat aktif dalam pencapaian hasil yang menjadi keinginan bersama. Oleh
karena itu, setiap individu memiliki peranan dalam menjalankan tanggung jawab
pribadinya
Hal-hal yang harus diperhatikan pula bahwa antara pemimpin dan bawahan harus
seimbang, memiliki kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga peran
yang dijalankan tidak menjadi timpang, karena pada dasarnya pemimpin dan
bawahan yang berkualitas adalah pribadi yang sama, hanya saja memiliki peran
yang berbeda pada waktu yang berbeda. Pencapaian hasil yang optimal tidak
hanya dibutuhkan pemimpin yang berkualitas saja, namun juga diperlukan
bawahan yang berkualitas. Bawahan yang berkualitas adalah bawahan yang
melakukan pekerjaan dengan antusiasme, kreatif, dinamis, dan berani melakukan
tindakan tepat dan tidak serta merta mengikuti kehendak dari pemimpinnya.
D. Kepemimpinan Keperawatan
Perawat dewasa ini juga seharusnya mampu dalam mengemban peran
kepemimpinan, minimal di dalam lingkungan kerja mereka, meskipun mereka tidak
memiliki posisi kepemimpinan yang ditetapkan. Peranan kepemimpinan pada perawat
akan membantu memperbaiki kualitas pelayanan ke klien dan mampu memperbaiki
kualitas lingkungan kerja perawat dan profesional tenaga kesehatan lainnya. Salah
satu contoh bahwa perawat menunjukan kegiatan kepemimpinan yaitu ketika mereka
melakukan pembelaan pada suatu komunitas tertentu, sperti pada ODHA, korban
kekerasan, dll. Saat ini perawat sudah mulai menunjukan cakupan keterampilan dan
manajemen yang lebih luas terhadap politisi dan legislator.
1. Kepemimpinan
a. Berkomunikasi tentang organisasi dan dalam memfasilitasi kegiatan organisasi
dan pelaksanaan perubahan
b. Mendelegasikan dan mendapatkan orang lain untuk melaksanakan tugas dan
menerima tanggung jawab
c. Menyeleksi dan memilih pegawai yang tepat
d. Menciptakan budaya organisasi yang kondusif dan efektif
e. Mengonsultasikan dengan staf dan orang lain di luar organisasi yang sesuai
tentang keadaan organisasi
f. Mengenal kapan peraturan harus dilaksanakan (fleksibilitas)
4. Anggaran
a. Bertanya dan melihat rencana sebelumnya
b. Mengontrol anggaran
c. Menginterpretasikan penggunaan anggaran sesuai kebutuhan
d. Merencanakan jauh ke depan
e. Menggunakan pengukuran dan rata – rata industri
f. Menyediakan risiko terhadap kekurangan keuangan
g. Mengonsultasikan masalah keuangan\
5. Pengembangan
a. Pengembangan tim kerja yang efektif
b. Mempertahankan dan mengembangkan hubungan profesional antarstaf
c. Memberikan umpan balik yang positif
d. Menerapkan peran mentor yang efektif
e. Menggunakan sistem pemberian penghargaan yang baik
f. Mengembangkan, meningkatkan dan meninjau indikator organisasi.
6. Kepribadian
a. Memfokuskan satu atau lebih dari dua kejadian dalam satu periode
b. Mengaplikasikan filosofi manajemen dan komitmen terhadap kualitas
pelayanan
c. Mengambil keputusan yang tepat
d. Mengelola stres individu
e. Menerima sesuatu terhadap kejadian yang tidak diharapkan
f. Menggunakan koping yang efektif pada setiap masalah
g. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan atas keberhasilan pencapaian tujuan.
7. Negosiasi
a. Mengidentifikasi dan mengelola konflik
b. Memfasilitasi perubahan
c. Mendemonstrasikan pemahaman tentang perbedaan pendapat
d. Melakukan negosiasi dengan baik
e. Melakukan klarifikasi kejadian yang melibatkan seluruh staf
f. Melakukan negosiasi dengan staf, kelompok dan organisasi luar
g. Menjadi mediator terjadinya konflik antar staf atau kelompok.
BAB III
LAPORAN HARIAN
Nama : Nuraisyah
Tanggal : 30/11/2021
Jumlah perawat : 3
Jumlah Pasien : 3
Nama : Nuraisya
Tanggal : 02/12/2021
Jumlah perawat : 3
Jumlah Pasien : 2
Perawat Pelaksana 2:
2. Pasien atas nama Ny.N keluhan
utama pasien mengatakan sesak,
dengan diagnosa edema pam
BP.CKD on HD, intervensi yang
suda diberikan observasi Ku+TTV,
memberkani O2 Sesuai kebutuhan,
Td:128/85 mmhg, N:81x/m, S:36,9,
R:26x/m, Spo2:92%
penatalaksanaan terapi
S : Pasien mengatakan sesak
O : Ku lemah O2 Nacl 2-3 lpm HD Reguler
A : Pola nafas tidak efektif belum teratasi
P : setelah diberikan tindakan keperawatan
3x24 jam diharapkan pola napas kembali
efektif
3. 14.25 Operan
Nama : Nuraisyah
Tanggal : 03/12/2021
Jumlah perawat : 3
Jumlah Pasien : 3
a. Perawat R, apa
kegiatan yang
dilakukan ?
Pasien atas nama
NY. N keluhan
utama muntah dgn
Dengan diagnosa
nyeri akut b/d agen
injuri biologis
Rencana tindakan
keperawatan yg
akan dilakukan :
1) Kaji tingkat
nyeri
2) Obs ttv
3) Beri posisi
nyaman
4) Ajarkan tehnik
releksasi
5) Kolaborasi
dengan dokter
b. Perawat N apa
kegiatan yang
dilakukan?
Pasien atas nama tn S.
Dengan keluhan nyeri
ulu hati dengan
diagnosa gastritis.
Intervensi yang akan
diberikan
1) Ajarkan tehnik
relaksasi
2) Beri posisi
nyaman
3) Kaji tingkat nyeri
4) Mengukur ttv
5) Kolaborasi dengan
dokter
5. mengawasi
pemberihan askep
BAB IV
PENUTUP