Anda di halaman 1dari 1

Pakaian adat buol mempunyai keunikan baik digunakan oleh pengantin atau Bapak dan Ibu dalam

acara tertentu.

Pakaian adat pengantin wanita terdiri dari blus lengan pendek dengan lipatan kecil pada bagian
lengan dan memiliki manik-manik serta menggunakan rok. Untuk hiasan kepala memakai konde
perhiasan manik-manik berwarna kuning yang biasa disebut dalam bahasa Buol “Ummu”. Di
lengkapi dengan anting dan gelang.

Sedangkan untuk pengantin pria menggunakan songko, baju lengan panjang berwarna kuning dan
celana panjang serta memakai salempang dan memegang kris,dan menggunakan sarung yang di
lipat hanya berukuran dari pinggang sampai lutut dalam bahasa Buol di sebut “Lipa”

Pakaian yang digunakan oleh bapak dan ibu pejabar serta ibu-ibu pejabat desa (Aparat desa) yakni
memakai selendang untuk menutupi kepala dalam bahasa Buolnya di sebut Haruas dan sarung
kuning atau disebut dalam bahasa Buol Tanggeleng. Sedangkan bapak-bapak menggunakan songko
yang dililit dengan hiasan manik-manik berwarna kuning yang disebut dengan songko “Taud”.

12 Oktober dikenal dengan hari ulang tahun daerah Kabupaten Buol. Dimana, pada tanggal itu selalu
diadakan upacara untuk memperingati lahirnya daerah Kabupaten Buol. Upacara di ikuti oleh
segenap jajaran pemerintah, sekolah mulai dari TK,SD,SMP dan SMA/SMK dan masyarakat yang ada
di kabupaten Buol dengan menggunakan pakaian adat yang telah menjadi kebiasaan di daerah
Kabupaten Buol, Termasuk TK Kemala Bhayangkari 09 Bokat ikut berpartisipasi dalam upacara dan
memakai pakaian adat Buol tersebut. Tak lupa pula di meriahkan dengan berbagai tampilan mulai
dari tarian daerah, alat musik tradisional Rabana, dan menyanyikan lagu Daerah Buol.

Kabupaten buol memiliki banyak jenis kesenian salah satunya adalah tari-tarian pada saat
menyambut para tamu undangan dalam suatu acara.

Anda mungkin juga menyukai