Anda di halaman 1dari 6

Yamko Rambe Yamko

Yamko Rambe Yamko adalah judul lagu daerah yang berasal dari Provinsi Papua,
Indonesia. Meskipun irama lagu ini menggambarkan kesan menyenangkan,
sebenarnya syairnya berisi kesedihan. lagu nusantara yamko rambe yamko
merupakan sebuah lagu daerah dari salah satu oleh sekian banyaknya warisan
budaya di Indonesia dalam bentuk karya lagu.

Makna : Lagu yamko rambe yamko adalah sebuah lagu berisikan mengenai
peperangan, dimana para pejuang Indonesia ingin menjadi bunga bangsa atau
dengan kata lain adalah pahlawan yang rela dan ikhlas jiwa raganya berkorban
guna mempertahankan negara Indonesia oleh para penjajah.

Pencipta : Dr.Yusuf hartono,M.SC

Hee Yamko Rambe Yamko


Aronawa Kombe
Hee Yamko Rambe Yamko
Aronawa Kombe
Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko
Yuma No Bungo Awe Ade

Temino Kibe Kubano Ko Bombe Ko


Yuma No Bungo Awe Ade
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro
Hongke Hongke, Hongke Riro
Hongke Jombe, Jombe Riro

Arti:

Hai jalan yang dicari sayang perjanjian -


Hai jalan yang dicari sayang perjanjian
Sungguh pembunuhan di dalam negeri
Sungguh pembunuhan di dalam negeri -sebagai bunga bangsa

Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa - bunga bertaburan - di taman


pahlawan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa - bunga bertumbuh - di taman
pahlawan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertaburan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
PAKAIAN ADAT PAPUA
 Pakaian adat Papua memiliki beberapa nama atau jenis sesuai dengan pemakainya. Untuk lebih
lengkapnya simak ulasan berikut ini :

a. Koteka, Pakaian Adat Laki Laki

Jika pada umumnya, seorang laki-laki menggunaka baju dan celana yang rapi dan tertutup
namun tidak dengan laki laki di Papua. Mereka tidak mengenakan baju sama sekali sehingga
terlihat seperti telanjang.

Meski demikian mereka tetap mengenakan pakaian yag menutupi bagian laki-laki mereka denga
pakaian adat Papua yang disebut koteka. Koteka digunakan untuk menutupi bagian kemaluan
laki laki atau alat vital. Kata koteka mempunyai arti pakaian dan nama ini digunakan oleh suku
di Pantai.

Uniknya, nama pakian koteka memiliki banyak sekali keragaman sesuai dengan sukunya.
Misalnya suku di pegunungan Jayawijaya menyebut koteja dengan nama holim aau horim.

Pakaian adat koteka terbuat dari buah labu air tua yang dikeringkan lalu dibuang bagian
dalamnya (biji dan daging buah). Proses pengeringan labu air tua ini dimaksudkan agar tidak
cepat membusuk sehingga dapat digunakan sebagai bahan kotekan.

Mereka memilih buah labu air tua karena buah tersebut memiliki tekstur yang lebih keras
sehingga lebih awet dibandingkan labu air muda. Namun tidak hanya itu, koteka juga bervariasi.
Ada yang memakai koteka panjang untuk orang Yali dan dua koteka untuk orang Tiom.

Koteka memiliki bentuk selongsong yang memanjang dibagian depannya dan dikaitkan
dipinggang sampai mengarah ke atas. Selain itu, ukuran koteka sangat bervariasi. Semakin tinggi
kedudukan seorang laki-laki terhadap adatnya adatnya maka semakin besar ukuran koteka yang
mereka kenakan.
Mereka menggunakan koteka dalam sehari-hari tidak hanya pada acara-acara tertentu saja. Meski
begitu terdapat beberapa perbedaan didalam nya :

Koteka yang dikenakan saat acara adat memiliki ukuran yang lebih panjang dengan ukiran etnik khas
1.
Papua

Koteka yang digunakan untuk sehari hari atau saat bekerja memiliki ukuran yang lebih pendek dengan
2.
desain yang lebih sederhana

b. Rok Rumbai, Pakaian Adat Perempuan

Rok rumbai ini merupakan pakaian adat papua perempuan yang berupa rok dan terbuat dari
susunan daun sagu kering dan digunakan untuk menutupi sebagai tubuh bawah.

Namun, pada kenyataannya, rok rumbai tidak hanya dipakai oleh perempuan saja,melainkan
dipakai pula oleh laki laki pada acara-acara tertentu. Sama halnya dengan pakaian adat laki-laki,
perempuan Papua juga tidak mengenakan pakaian atas.

Meskipun demikian, mereka membuat tato atau lukisan yang akan menyamarkan tubuh bagian
atas. Motif-motifnya pun beragam dengan ciri khas Papua mengenai lingkungan flora dan fauna.

Penggunakaan rok rumbai belum lengkap jika tidak menggunakan aksesoris yang tepat. Mereka
membuat hiasan kepala menggunakan bahan ijuk,bulu burung kasuari dan juga daun sagu kering.
Sehingga mereka akan terlihat menawan ketika dipandang.
c. Sali Pakaian Adat Perempuan Lajang

Perempuan Papua memiliki pakaian adat yang berbeda anatara yang sudah menikah dengan
mereka yang masih lajang. Bagi perempuan lajang Papua mereka mengenakan pakaian khusus
yang menarik.

Pakaian adat ini dinamakan Sali. Pakaian ini terbuat dari kulit pohon. Namun, warna yang
dihasilkan dari kulit pohon ini harus berwarna coklat, dikarenakan Sali hanya untuk perempuan
yang masih lajang maka mereka yang sudah menikah dianggap tidak layak mengenekan pakaian
ini.
d. Yokal Pakaian Adat Pedalaman

Yokal merupakan pakaian adat yanghanya ada di daerah Papua Barat dan sekitarnya dan hanya
bisa dijumpai di daerah pedalaman Papua.

Pakaian ini hanya boleh digunakan oleh perempuan yang sudah memiliki keluarga. Yokal
memiliki warna coklat sedikit kemerahan. Bahkan baju ini juga merupakan simbol masyarakat
Papua yang dekan dengan alam,sehingga jangan heran jika baju ini tidak boleh diperjualbelikan.

Aksesoris pada pakaian Adat Papua

Selain pakaian adat, erdapat pula aksesoris yang digunakan sebagai pelengkap sehingga dapat
mempercantik masyarakat Papua. Berikut sejumlah aksesoris yang terdapat pada pakaian adat
Papua ini :

No. Nama Aksesoris

Gigi Anjing dan Taring Babi : Gigi anjing digunakan sebagai kalung sedangkan taring babi dilekatkan
1.
pada antar lubang hidung.

Hiasan Rumbai pada kepala : untuk menghias kepala. Hiasan ini berbentuk menyerupai mahkota,
2.
dan dibuat dari bulu burung kasuari dan buru yang berwarna putih dari bulu kelinci

Tas Noken. Merupakan tas yang dubuat dari bahan anyaman kulit kayu, kegunaan tas ini untuk
3.
menyimpan buah,umbi-umbian,sayur-sayuran dan hasil buruan seperti burung,kelinci dan tikus.

Anda mungkin juga menyukai