com/
Misteri Gerhana
Bercinta
Karya : Tara Zagita
Sumber DJVU : Novo
Editor : Jisokam
Ebook oleh : Dewi KZ
TIRAIKASIH WEBSITE
http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sinopsis:
Sebuah Danau buatan kini telah berubah menjadi danau
keramat. Roh yang masuk ke dalam danau itu akan menjadi
hidup lagi sebagai manusia biasa. Danau itu menjadi lahan
perebutan, ingin dikuasai oleh pasukan iblis. Mereka akan
masuk ke danau dan hidup sebagai manusia biasa dengan
membawa misi menghancurkan manusia.
Menurut Jin Ganjarlangu, air danau itu mengandung prana
berusia ribuan tahun dan telah berubah menjadi pusaran gaib
tinggi
"Hanya Dewi Ular yang bisa membuat air danau ini menjadi
pulih seperti sedia kala," kata Jin ganjarlangu, ibunya Buron.
Dia memberi tahu rahasianya kepada Dewi Ular, yaitu
harus menciptakan 'bayangan gerhana' bercinta agar kekuatan
gaib air itu terserap habis.
"Siapa yang bercinta dalam Gerhana nanti?" tanya Dewi
Ular.
"Tentu saja Nyai Dewi sendiri, sebagai putri tunggal dewa
yang memiliki pancaran gaib asmara saat bercumbu."
Gila! Kumala Dewi harus bercumbu. Dengan siapa?
Haruskah ia korbankan mahkota suci dewani untuk
membentuk bayangan 'Gerhana Bercinta' diatas sana?
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
1
DALAM keheningan ma lam, segala apapun yang bersuara
dapat tertangkap oleh panca indera pendengaran kita. Derik
jangkrik di kejauhan, suara ngengat dan kutu-kutu malam,
semuanya masih bisa ditangkap oleh pendengaran manusia
normal di malam yang hening dan sunyi. Semakin malam
semakin jelas suara-suara tersebut masuk dalam pendengaran
manusia. Menurut para ahli fisika, hal itu dikarenakan oleh
penghantar suara yang sangat tajam. Semakin malam
kelembaban udara malam semakin menjadi penghantar
gelombang suara yang sangat peka. Hanya suara-suara yang
tergolong ultrasonic saja yang tidak bisa tertangkap oleh
pendengaran kita. Tapi telinga hewan memang mampu
mehangkap suara jenis ultrasonic.
Tak heran jika seekor anjing yang sedang terpuruk diam
menikmati datangnya rasa kantuk, tiba-tiba menegakkan
kepalanya dan memandang ke sana-sini, sebab telinganya
menangkap gelombang suara dari jenis ultrasonic. Bahkan
telinga seekor anjing pun dapat menangkap suara
supranatural yang ada di sekitarnya, seperti: langkah-langkah
kaki roh halus, jeritan hantu malam, percakapan dua sosok
roh orang yang telah meninggal, atau sejenis nyanyian dari
alam kubur, semua itu, bisa tertangkap oleh telinga seekor
anjing. Hewan lainnya pun mampu menangkap suara tersebut,
Hanya saja reaksi yang dilakukan pada hewan-hewan itu
memang berbeda-beda.
Seekor anjing akan melolong tinggi jika ia mendengar suara
rintihan dari alam kematian Lolongan itu tak akan putus-putus
dan selalu sambung menyambung jika jeritan roh tersebut
berada cukup dekat dengannya. Reaksi manusia pada saat
yang sama hanya berupa bulu kuduk yang merinding, atau
perasaan hati yarig tak enak. Lalu, saraf ketakutan pun mulai
bekerja, mendebarkan jantung dten menimbulkan kecemasan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
2
SEDIH hati Dewi Ular, karena gagal menolong pemuda
yang muncul dari permukaan kapal Heligoland itu. Bahkan
timbul rasa menyesali diri sendiri, merasa lambat bergerak
memberi bantuan yang diperlukan, sehingga pemuda itu
tertinggal oleh kapalnya yang berteknologi tinggi dan sangat
canggih itu. Namun, hati kecil Dewi Ular akhirnya menyadari,
bahwa sebagai bidadari penghuni keturunan Kahyangan yang
menjelma menjadi gadis bumi, sangatlah wajar jika ia
terkesima dan sempat terkejut melihat perubahan sistem
teknologi secanggih itu, sehingga ia telat bertindak.
Sebagai langkah penebusan atas keterlambatan
bertindaknya itu, Kumala Dewi menyelamatkan pemuda
tersebut dari ancaman kehebohan massal yang dapat
menimbulkan salah paham, sehingga pemuda itu bisa-bisa
dimusuhi massa, dianggap mahluk asing yang
membahayakan. Setidaknya dengan membawa pergi satu-
satunya awak kapal Heligoland yang tersisa itu dengan
menggunakan jalur gaibnya, Kumala telah menghilangkan
bukti-bukti misterius yang dapat memancing keresahan
penduduk setempat tentang danau buatan itu. Besar
kemungkinan danau itu akan dianggap angker atau keramat
jika soscjk pemuda aneh itu ditemukan di tempat tersebut.
Pemuda yang ternyata bernama Devo itu memang memiliki
beberapa keganjilan. Fisiknya dapat menyusut menyesuaikan
alam dan peradaban setempat, sehingga tinggi tubuhnya kini
hanya sekitar 173 cm. Energi gaib yang dimilikinya juga
berkurang, sehingga ia tak dapat mengeluarkan cahaya dari
kakinya, seperti saat ingin membentuk tangga cahaya dari
atas kapalnya itu. Bahkan Kumala Dewi sudah berhasil
mengurangi gelombang radio aktif yang terkandung dalam
tubuh Devo. Sebelumnya tubuh itu mengandung radio aktif
cukup tinggi dan membahayakan bagi organisme yang terkena
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pancaran sinar dari matanya. Untung saja radio aktif itu tidak
digunakan Devo pada waktu menemui Kumala dan Buron
pertama kalinya.
"Energi pada gelombang Theta-nya mampu menyesuaikan
peradaban dan zaman yang berlaku, dan itulah
kehebatannya," kata Kumala kepada Buron, Sandhi, bahkan
Rayo Pasca yang sengaja diundang agar datang ke rumahnya
di pagi itu.
"Gelombang energi Theta itu yang bagaimana sih?" tanya
Sandhi.
"Dalam otak manusia mempunyai empat energi otak yang
bekerja secara bergantian; energi Bheta, Theta, Sigma dan
Alfa. Energi Bheta adalah energi saat kita sadar, Theta saat
kita berpikir secara kritis dan kreatif, Sigma adalah energi
yang menimbulkan frekuensi otak kita saat kita sedang tidur,
dan Alfa adalah energi otak pada saat kita sedang memasuki
hypnogogic, alias alam hipnotis."
Rayo dan Sandhi manggut-manggut, sementara Buron
sibuk merapikan kuku jari tangannya, namun telinganya
menyimak kata-kata Kumala. Pemuda yang bernama Devo itu
masih tidur di kamar tidur tamu, sehingga tidak ikut hadir
dalam acara makan pagi yang sudah hampir rampung itu.
"Gelombang energi Theta itulah yang mampu menyadap
dan menyesuaikan peradaban di sekitarnya, termasuk
kemampuan berbahasa secara otomatis di mana ia berada.
Bahkan ia juga pasti bisa memahami bahasa binatang."
"Wah, hebat juga dong?" sanjung Sandhi. "Menurutmu,
dari mana sebenarnya pemuda itu? Mengapa; sampai bisa
terdampar di danau depan kantor Pemda itu?"
"Kalau melihat kecanggihan kapalnya, sepertinya dia dari
masa depan. Tapi entahlah.. mana yang benar. Yang jelas dia
memiliki kemampuan otak sangat tinggi. Aku telah
mendapatkan salinan dari seluruh kemampuan dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
3
PITA kuning mengelilingi areal danau buatan itu Artinya,
tempat tersebut telah ditutup oleh pihak yang berwatib Tidak
seorang pun yang boleh berada di sekitar danau itu selain
petugas Pemukiman penduduk di sekitar danau tersebut juga
mengalami penutupan wilayah. Dikarantina. Penduduknya tak
boleh keluar dari lokasi perkampungan, dan pihak lain pun tak
diizinkan memasuki perkampungan tersebut Hal itu dilakukan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mulut Pak Jono jelas suara asing, yang memberi laporan rinci
tentang 13 awak kapalnya dengan miss i memburu skuadron
Blackskys sampai mati. Naluri kopral muda itu pun memiliki
kesimpulan yang sama, bahwa saat itu raga Pak Jono
digunakan oleh roh Admiral Devo Cardeas unluk berbicara
kepada mereka. Tak heran jika Kopral Yossa pun ikut
merinding bulu kuduknya walaupun masih kelihatan tenang
dan membisu.
"Bukankah Pompeii adalah nama kota di benua Atlantik
yang sudah hancur dan tenggelam ke dasar lautan Atlantika
beberapa ratus tahun atau bahkan beberapa ribu tahun yang
lalu?" pikir Sersan Burhan saat itu. "Kalau begitu... pria yang
bernama Devo ini berasal dari kota yang telah hancur ribuan
tahun yang lalu itu?!"
Napas ditarik dalam-dalam. Serean Burhan menenangkan
diri sesaat, setelah itu tetap menampakkan senyum
keramahan dan persahabatannya.
"Seperlinya ada sedikit kesalahpahaman di antara kita,
Admiral Devo Kapal Anda memasuki wilayah kekuasaan kami.
Anda berada di zaman kami, Admiral. Indonesia 2000 Masehi."
"Apa itu Masehi?"
"Tahun Masehi, tahun di mana memiliki perbedaan masa
yang sangat jauh dari masa di mana Anda berjaya dengan
Destroyer 233 ZG Heligoland Pompeii, yang bagi kami sangat
menakjubkan. Luar biasa!"
Ketegasan Pak Jono tampak sedikit mengendur dan
kepalanya manggut-manggut, menandakan bahwa apa yang
dikatakan Sersan Burhan itu sangat dipaham i olehnya.
Mulailah ekspresi persahabatan muncul perlahan-lahan di
wajah tua Pak Jono yang sering terkena sinar lampu dari mobil
yang berpapasan.
Tiba-tiba jari tangan Pak Jono menuding ke depan. Ada
sinar biru semacam laser yang keluar dari jari tangan itu. Sinar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
4
SEDERHANA sekali menetralisir gangguan otak dan
kejiwaan Pak Jono. Dengan sistem penyinaran yang keluar
dari telapak tangan Dewi Ular, alam bawah sadar Pak Jono
tertutup kembali. Guncangan jiwanya reda, dan kondisi
kesadaran Pak Jono pulih seperti sediakala. Ada keseriusan
dalam bicara dan ia merasa sangat malu ketika mendengar
cerita tentang dirinya yang berkoar-koar ke mana-mana itu.
Rasa penyesalannya membuat pelaut tua itu meminta maaf
berkali-kali kepada Kumala Dewi, juga kepada Sersan Burhan
selaku wakil dari aparat keamanan. la bahkan terkagum-
kagum sambil merinding kulit tubuhnya sewaktu diberitahu
bahwa ia telah kemasukan roh Devo yang berbicara tentang
asal-usul kapal aneh itu.
"Pemuda itu bukan merasuki raga Pak Jono," kata Kumala
meluruskan anggapan Sersan Burhan yang salah itu. "Karena
dalam aura Pak Jono tidak kulihat bekas terobosan roh lain,
seperti yang terjadi pada sebagian besar orang kerasukan roh
Iain itu."
"Lalu, siapa yang bicara padaku di mobil tadi, sampai bisa
mengeluarkan sinar aneh dari jarinya dan sinar itu ternyata
adalah semacam gulungan peta yang dibentangkan di kaca
mobilku?"
"Yang merasuk dalam raga Pak Jono bukan rohnya Devo,
tapi gelombang elektromagnetis- nya "
Semua yang ada di situ menatap Kumala dengan dahi
berkerut, pertanda bingung memahami kata-kata tersebut
Termasuk Pak Jono sendiri yang tampak serius sekali ingin
mengetahui apa yang sebenamya dilakukan pemuda asing itu
terhadap dirinya tadi.
"lngatan manusia adalah pembiak gelombang- gelombang
elektromagnetis yang luar biasa besarnya. Sedangkan, tubuh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nah, itu dia rumah saya, Bang. Tapi... pagar nya kok udah
diganti pakai besi, ya? Terasnya juga udah lebar? Ah, jangan-
jangan kita salah alamat, ya Bang."
"Nah, luh sendiri gimana?!"
"Coba deh, Bang Buron aja yang masuk duluan. Tanyakan,
apa betul itu rumah Pak Ahmat Soleh, pegawai Pertamina. Itu
nama Bapak saya."
"Yeee. .. elu sendiri yang punya rumah kok jadi elu juga
yang ragu-ragu sih?!" gerutu Buron walaupun nekat masuk ke
halamannya.
Hannifah tak memperhatikan bahwa kunci pagar itu
terbuka sendiri hanya dengan satu sentuhan jari Buron.
Kekuatan gaib Buron sejak tadi sengaja tidak diperlihatkan
kepada Hannifah, supaya gadis itu tidak tahu bahwa dirinya
sedang berjalan dengan jelmaan Jin Layon. Buron tak ingin
kehilangan simpati dari gadis cantik mungil itu jika
kesaktiannya sampai diketahui mata si gadis .
Bel tamu ditekan Buron. Hanya dua kali tekan bel, pintu
tamu pun dibuka. Lampu di ruang tamu lebih dulu dinyalakan
oleh si pemiiik rumah. Ternyata yang membukakan pintu
seorang wanita berusia sekitar 45 tahun, diikuti oleh gadis
remaja berusia sekitar 18 tahun yang menyangka ada tamu
untuknya.
"Selamat malam, Bu. Maaf mengganggu...," Buron bersikap
sopan.
"Ya, ada apa?"
"Apa benar ini rumah Pak Ahmat Soleh, pej gawai
Pertamina?"
"Benar. Saya istrinya. Ada apa, Dik?"
"Hmmm, ini... anu... saya mengantarkan anak Ibu..”
"Siapa?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
5
SEJAK peristiwa kebangkitan Hannifah, danau buatan itu
mendapat julukan sebagai danau keramat. Roh Hannifah yang
sudah tiga tahun hidup dan berkelana di alam gaib terjun ke
danau itu secara tak sengaja, karena roh itu merasa
sepanjang kematiannya diperbudak oleh kekuatan iblis
penabur teluh untuk membawa air dari tempat mana pun ke
tempat permandian iblis tersebut. Tiada henti hentinya roh
Hannifah mondar-mandir membawa air dengan wadah yang
terbuat dari tengkorak kepala manusia. Pada titik kelelahannya
yang keseribu kali lebih itu, roh Hannifah terkulai jatuh saat
ingin mengambil air danau, dan ia pun terjun ke danau
tersebut.
Dalam ingatan Hannifah setelah beberapa saat menjalani
kehidupan keduanya itu, ia sempat heran melihat air danau
berwarna kuning, kemilau emas. Tapi ia tak sempat berpikir
apa apa lagi karena kelelahannya. Ketika ia jatuh terjun ke a ir
tersebut, tiba-tiba tubuhnya merasa ringan dan meluncur naik
ke permukaan danau tanpa mengalami basah sedikit pun Dan,
ia sempat merasa heran dapat berjalan di atas permukaan air
sampai ke tepi jalanan beraspal. Namun rasa takutnya segera
mencekam jiwa setelah menyadari dirinya berada di tempat
yang menurutnya asing, sepi dan mencemaskan itu. la tak
menyadari bahwa dirinya saat itu sudah mati dan hidup
kembali karena air danau keramat tersebut.
Rupanya 'ranjau' yang ditebarkan Nini Ganjarlangu itu
hanya berlaku untuk iblis. Tidak berlaku untuk mahluk halus
lainnya. termasuk roh-roh orang yang matinya tak wajar,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagi gadis cantik jelita si anak dewa itu, bukan hal yang
tabu untuk menimba ilmu dari mahluk mana pun, termasuk
meminta petunjuk kepada Jin Ganjarlangu. Alternatif itu ia
lakukan semata-mata untuk menunjukkan kepada para
penghuni Kahyangan, bahwa dalam mengatasi tiap persoalan
gaib, ia tidak selalu meminta bantuan para dewa- dewi di
Kahyangan. Ia ingin tunjukkan kepada dewa-dewa di
Kahyangan, bahwa sebagai gadis yang terbuang di bumi ia
memiliki keuletan dan kegigihan pribadi dalam upayanya
menjadi penolong manusia. Apalagi ia sudah dijuluki sebagai
Gadis Penyelamat Bumi, maka ia harus tunjukkan keuletannya
dalam upaya menyelamatkan bumi dan seisi nya.
Karena pada waktu itu keadaan mereka berada di ruang
kantor Pemda, maka dengan kesepakatan berdua mereka
masuk ke toilet sendiri-sendiri. Di dalam toilet itulah Kumala
Dewi berubah menjadi sinar hijau bening berbentuk seekor
naga kecil yang melesat menembus atap dan lenyap di balik
dimensi gaib. Buron pun berubah menjadi sinar kuning dan
lenyap di balik dimensi yang sama. Mereka bertemu di alam
sana, lalu sama-sama pergi menemui Nini Ganjarlangu. Buron
tak tahu di mana saat itu ibunya berada, namun ia punya cara
sendiri untuk memanggil ibunya, sehingga dalam beberapa
saat kemudian Nini Ganjarlangu keluar dari kerangka keris
Sisik Naga. Mereka bertemu bertiga di perbukitan alam gaib
yang tandus dan kering itu.
"Nini, keteranganmu tentang lapisan prana berusia ribuan
tahun itu memang benar ada di air danau keramat itu," kata
Kumala Dewi setelah basa-basi sekilas dengan Nini
Ganjarlangu.
"Nyai Dewi, mohon ampun kalau aku mendului
keteranganmu terhadap kekuatan gaib maha tinggi yang ada
di danau tersebut. Tapi tidak ada maksud hatiku sedikit pun
untuk merasa lebih tahu dari dirimu, Nyai Dewi. Semua itu
berpangkal dari rasa heranku terhadap kandungan prana yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ini kepada ibu Aku akan memanggil ibu untuk datang ke bumi,
Ron!"
"Menurutku, itu gagasan yang terbaik. Aku sangat setuju."
Maka, dengan tata cara khusus Kumala Dewi pun
melakukan komunikasi supranatural dengan sang ibu di
Kahyangan. Dewi Nagadini mendengar panggilan anaknya,
sehingga bidadari cantik dan sedikit jenaka itu pun turun dari
Kahyangan menemui putri tercintanya.
Malam itu hanya Kumala dan Buron yang masih melek.
Mereka berada di pendapa belakang rumah. Sandhi dan Mak
Bariah sudah tertidur nyenyak sejak pukul sembilan tadi,
karena terkena pengaruh hawa sirep dari Buron yang punya
inisiatif sendiri melakukan hal itu, sebab ia tahu Kumala butuh
bicara empat mata dengannya. Supaya percakapan mereka
tak didengar Sandhi dan Mak Bariah, diam-diam Buron
menggunakan aji sirep, membuat mereka tertidur tanpa bisa
menahan rasa kantuknya lagi.
Maka ketika Kumala memanggil ibunya, Mak Bariah dan
Sandhi tak mengetahuinya. Dua orang itu tak melihat cahaya
biru lebar turun pelan-pelan dari langit berbintang jarang.
Seraut wajah cantik persis wajah Kumala Dewi dengan
kemudaan dan lagak yang serupa juga, tampak sedang
bergerak turun. Dewi Nagadini yang berambut panjang itu
mengenakan jubah putih halus dan lembut melebihi kualitas
sutera mana pun. la mengenakan mahkota berbintang 12,
putih kebiru-biruan warnanya.Bidadari jelita itu berdiri di atas
rembulan, disangga naga berkepala tujuh, bermata hijau pijar.
Aroma wewangian lembut menawan, seperti cendana
bercampur pandan, mulai menyebar memenuhi seluruh bumi.
Ketika naga berkepala tujuh dan rembulan yang menjadi alas
kakinya menyentuh tanah, kedua wujud itu lenyap. Cahaya
biru cerah pun padam. Tinggallah sesosok wanita cantik
bertubuh sexy, berkulit selembut busa salju, dengan dada
sekal dan pinggul indah, tersenyum memandang putrinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
6
MALAM itu, Rayo Pasca punya pekerjaan yang tak dapat
ditangguhkan la lembur di kantor bersama team risetnya.
Salah satu materi penelitiannya adalah mineral yang
terkandung dalam air danau tersebut. Tadi siang, Rayo
sempat mengambil air danau sebanyak satu botol Agua. Tentu
saja dengan menggunakan peralatan lengkap dan sangat
aman, tak sampai menyentuh kulit. Tanah dan tumbuh-
tumbuhan jenis rumput yang ada di sekitar danau juga
diambilnya sebagai materi penelitian. Maka, ketika Kumala
menelepon ke rumah Rayo, gadis itu tak berhasil bicara
dengan staf ahli bidang riset itu.
"Dia lembur di kantornya, Kak. Coba saja hubungi HP-nya,"
kata Luvi, sepupunya Rayo yang sedang bermalam di rumah
pria bujangan itu. Tapi ternyata Kumala gagal juga
menghubungi Rayo di kantor, sebab penerima telepon
mengatakan bahwa Rayo berada dalam lab, dan tak bisa
diganggu. Handphone juga tak diaktifkan.
"Apakah mesti kususul ke kantor juga nih?!" desis Kumala
dalam pertimbangannya, sebab ia masih dibuat bingung
derigan maksud kepergian sang ibu tadi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
7
TERNYATA saran Buron memang ada benarnya. Dewi Ular
menggunakan kekuatan indera ketujuhnya, memasuki semua
jaringan internet, menerobos signal satelit dan menguasainya.
Akibat dari kemampuannya itu. maka semua layar komputer
jika diaktifkan akan muncul tulisan:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Entah di mana saja, itu sudah tak perlu kita ketahui. Yang
penting aku sudah berhasil menundukkannya."
"Hebat. Sehari ini kau sudah berhasil menundukkan dua
pemuda."
"Dua pemuda?!"
"Devo dan aku sendiri."
Kumala tertawa kecil. Malu sekali. Tapi juga merasa heran.
"Kenapa kau bilang begitu?"
"Karena semua itu terbukti, kau memang hebat"
"Hebat bagaimana?"
Rayo menatap dalam senyum lembut. Tangannya
mengusap tepian rambut Kumala dengan sentuhan mesra
sekali.
"Semalam kau telah membuatku sadar, bahwa seharusnya
aku memang lebih berani lagi. Tak perlu takut padamu."
"Lebih berani bagaimana sih?"
Pemuda tampan yang siang itu tampil dengan busana
santainya itu tertawa kecil. Tapi wajahnya didekatkan,
sehingga hembusan napas dari hidungnya menghangat di
wajah cantik Kumala.
"Berani lebih mesra lagi padamu," bisiknya lirih sekali.
"Apakah aku berharap begitu; menurutmu?"
"Kau sendiri yang memintaku agar begitu."
"Kapan?"
"Semalam suntuk kita ngobrol di kamar tidurku, apakah kau
sudah lupa, Lala?"
"Semalam suntuk? Ngobrol di kamar tidurmu? Ooh,
celaka!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/