Anda di halaman 1dari 87

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA

MANUSIA HARIMAU+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA


TOKOH-TOKOH KISAH:

Untuk mengingatkan kembali pada penggemar yang telah mengikuti beberapa


kisah tentang si Manusia harimau, baik dalam buku ini maupun melalui
buku-buku yang telah diterbitkan, dan bagi pembaca baru baiklah kami
jelaskan, bahwa tokoh-tokoh utama dalam cerita nyata ini adalah:

Erwin, lelaki yang pada tahun delapan puluh telah mencapai usia tiga
puluh tahun, kini, dia yang masih hidup, berumur sekitar tiga puluh tiga
tahun. Sebenarnya pada hakekatnya ia manusia biasa, tetapi oleh suatu
warisan yang tidak dapat dielakkannya ia kadangkala berubah bentuk.
Berkepala manusia tetapi bertubuh harimau. Betapapun aneh kedengaran,
bagi penduduk di Tapanuli Selatan, adanya manusia harimau bukanlah suatu
khayalan. Hampir semua orang sana mengetahui, sekurang-kurangnya
mendengar ceritanya. Walaupun tidak sangat banyak, tetapi makhluk aneh
ini bukan pula hanya satu dua. Sejak zaman dahulu mereka memang ada dan
kiranya tidak akan pernah lenyap lama sekali, karena tiap yang mati akan
mewariskannya kepada anak lelakinya yang tertua. Kalau seseorang atau
satu manusia harimau tutup usia tanpa meninggalkan anak lelaki maka
terpaksa anak perempuannya dijadikan pewaris. Kalau sama sekali tidak
mempunyai anak, maka akan diturunkan kepada salah seorang saudaranya.
Erwin merupakan salah satu dari tidak seberapa manusia harimau yang
sampai kini masih hidup. Di antara masyarakat biasa. Dia telah
meninggalkan kampung halaman, yang lebih banyak dilanda kemiskinan
daripada kecukupan. Ia telah merantau ke Medan, di mana ia ditakdirkan
berjumpa dengan seorang gadis bernama Indahayati, yang diselamatkannya
dari keganasan beberapa lelaki yang hendak memperkosanya. Wanita ini
jatuh cinta padanya walaupun ia telah melihat sendiri bahwa Erwin disaat
yang amat menyedihkan berubah jadi manusia harimau. Yang mestinya amat
mengerikan, tetapi Indahayati yang semula terkejut dan takut, tetap
cinta padanya, karena ternyata manusia bertubuh harimau ini mempunyai
hati amat lembut. Dengan hati amat tersayat-sayat ia menganjurkan supaya
Indahayati meninggalkannya, karena gadis secantik dan sebaik dia
tidaklah patut menjadi teman hidup dari makhluk yang kadangkala jadi
harimau.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+


KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA


Mereka nikah dan dikarunia seorang anak lelaki biasa, montok dan lucu. Takkan
ada orang percaya, bahwa hanya ibunyalah yang manusia normal sementara
ayahnya mempunyai dua kehidupan. Yang normal dan yang aneh, menakutkan
dan menyedihkan.+

Yang kadangkala tidak dikehendakinya, tetapi tidak dapat ditolaknya.


Tetapi senyampang ia ingin berubah rupa, tetapi ia tidak mendapatkannya,
sehingga ia tidak dapat melaksanakan pembalasan yang jadi tuntutan
hatinya. Dalam petualangannya ia berlainan kepentingan dengan seorang
berilmu tinggi, terkenal dengan sebutan Ki Ampuh, karena ia benar-benar
ampuh. Ki Ampuh ini punya niat jahat terhadap Erwin, tetapi akhirnya
mereka jadi sahabat.+

Orang pandai dari Jawa itu ikut ke Sumatera untuk menambah ilmu.
Kemudian kembali ke Jawa. Tetapi pada suatu saat, Ki Ampuh yang telah
bersumpah untuk selalu bersahabat setia itu, melanggar sumpahnya. Ia
membunuh Indahayati dan anaknya ketika Erwin merantau. Sejak itu dendam
Erwin membara. Walaupun Ki Ampuh, sesuai dengan sumpahnya telah berubah
menjadi seekor babi hutan yang amat malang.+

Bekas manusia ini menyesali segala kejahatan dan kesadisannya. Ia bukan


hanya tidak berkemanusiaan, tetapi dengan mudah melupakan budi baik
keluarga yang berkali-kali telah menyelamatkan nyawanya. Ia pun rupanya
dimakan sumpahnya sendiri sebagai suatu tauladan bagi mereka yang mudah
bersumpah dengan hati penuh kecurangan, nada suatu saat bisa dimakan
sumpahnya sendiri. Akan ada sajalah bencana yang menimpa, entah dalam
bentuk apa dan bagaimana, tetapi pastilah amat menyakitkan.+

Jumlah insan yang dengan mudah bersumpah setia jabatan, setia pada
bangsa dan nusa sampai sekarang masih banyak Al Our'an di atas kepala
atau tangan di atas injil dan cara lain, sesuai dengan agama
masing-masing, sebagai manusia yang benar-benar boleh diandalkan tetapi
sebagian dari mereka ternyata merupakan bandit-bandit yang dengan
wewenang dan kelihaiannya merampok dan secara tak langsung melakukan
pembunuhan besar-besaran.

Dja Lubuk, ayah Erwin yang meninggal ditahun sekitar enam puluhan di
Mandailing, Tapanuli Selatan. Di masa hayatnya ia seorang pedagang amat
kecil, yang mencari biaya hidup dari pekan (hari pasar atau poken bahasa
Mandailing) kampung yang satu ke SERIAL MANUSIA HARIMAU+
3+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id pekan


desa lain. Di waktu itu sudah diketahui sebagian masyarakat bahwa ia
bukan hanya memelihara beberapa harimau yang patuh kepadanya, seperti
halnya beberapa orang ternama di lingkungannya yang juga memelihara
harimau liar sekedar untuk menjaga kebun dari tangan-tangan jahil atau
menunggui ternak yang sedang dilepas di padang rumput supaya jangan
dicuri orang atau diterkam harimau kelaparan. Dja Lubuk lebih daripada
itu. Telah ada sejumlah orang yang melihat ia berubah jadi harimau
(hanya seluruh tubuhnya, sementara kepalanya tetap kepala manusia tanpa
perubahan apa pun). Dalam saat-saat seperti itu ia biasanya
menyembunyikan diri karena merasa malu. Perubahan ujud itu pada umumnya
bukan atas kehendak hati, tetapi nasib yang tidak dapat dielakkan, guna
mencegah bencana lain. Orang yang berilmu harimau akan membiarkannya,
berbuat seperti tidak tahu. Dalam hati merasa kasihan pada Dja Lubuk.
Tetapi ada pula masyarakat yang menghina dan menjauhi dirinya.+

Ada yang begitu benci, sehingga memandang makhluk semacam itu tidak
berhak hidup di antara manusia, harus dipunahkan. Ada lagi orang-orang
yang melakukan penyerangan secara beramai-ramai untuk membunuh.
Perbuatan beginilah yang membuat ia dan makhluk-makhluk semacam dia,
menjadi terpojok lalu melakukan perlawanan untuk mempertahankan nyawa.
Ada kalanya manusia harimau kalah dan tewas di tangan massa, tetapi
selalu setelah menumbangkan beberapa penyerangnya.+

Ada juga yang dapat meloloskan diri. Baik oleh ilmu tingginya maupun
oleh bantuar, orang berpengetahuan sangat hebat yang tidak tega melihat
makhluk bernasib malang itu jadi korban masyarakat yang tidak mengenal
rasa kasihan.+

Setelah meninggal, Dja Lubuk yang amat cinta pada anaknya Erwin, selalu
keluar dari kuburannya untuh mendampingi anak tersayang itu, manakala ia
dalam kesulitan atau nyawanya sampai terancam. Itulah sebabnya Dja Lubuk
juga beberapa kali dating ke Jakrta tempat anaknya bertualang mengadu
nasib manakala Erwin dalam bahaya yang amat besar. Ia pernah
mengeluarkan Vrwin dari tahanan setelah lebih dulu menewaskan beberapa
petugas. Tanpa seorang pun melihatnya datang dan pergi. Tanpa ada
kerusakan pada pintu yang mengurung Erwin di dalam sel tahanannya.

Raja Tigor, ayah Dja Lubuk dan ompung (kakek) Erwin, yang serupa dengan
Dja Lubuk, SERIAL MANUSIA HARIMAU+
4+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id semasa


hidupnya juga manusia harimau. Ketika meninggal mewariskan ilmu dan
sifatnya kepada Dja Lubuk. Ia meninggal ditahun 1952, menyedihkan orang
sekampungnya, karena dia terkenal sebagai guru silat yang amat ramah dan
baik budi.+

Walaupun ia kadang-kadang berubah jadi harimau dan memelihara beberapa


harimau liar yang dapat diperintahnya. Ia sangat sayang pada Erwin,
cucunya yang baru berumur dua tahun, tatkala Raja Tigor tutup usia. Ia
pun beberapa kali bangkit dari kuburannya, hanya untuk membantu cucunya,
manakala ia sudah kewalahan menghadapi musuh-musuhnya yang salah sangka
terhadap dirinya atau ingin beradu ilmu dengan dia.

Mbah Penasaran, seorang wanita yang punya ilmu tinggi, sudah berusia
lebih seratus lima puluh tahun, tetapi tetap kelihatan muda. Bermukim di
sebuah hutan belantara di daerah Banten. Ia seperti seorang ratu yang
punya tempat kediaman sangat indah dengan banyak anak buah, laki-laki
dan wanita. Pada waktu-waktu tertentu ia menugaskan pesuruhnya mencari
anak-anak muda tampan ke kota. Dengan kekuatan ilmu ia membuat mereka
jatuh cinta dan tidur bersamanya. Melalui cara inilah ia memelihara
kemudaannya yang tidak pernah pudar. Kalau ia sudah bosan, maka bekas
gendaknya itu dijadikan pesuruh tanpa punya daya lagi untuk membebaskan
diri.+

Erwin pun pernah hampir meniduri dirinya, tetapi sempat diselamatkan


oleh kakek dan ayahnya.

Ki Ampuh, seorang pandai dari daerah Cirebon. Beberapa kali berhadapan


dan bertarung dengan Erwin. Namanya terkenal sebagai dukun dan tukang
teluh. Maksudnya membinasakan Erwin tidak pernah tercapai. Terkutuk oleh
sumpahnya, ia menjadi babi.

Sabrina, seorang wanita teramat cantik, anak Sutan Mandiangin, yang


cindaku (harimau jadi-jadian) di sebuah desa dekat Sungai Penuh Sumatera
Barat. Ayahnya tewas dikeroyok masa ketika ia berubah menjadi harimau.
Sebenarnya waktu itu ia mendadak berubah dan terjadinya di tengah sebuah
pasar. Ia melarikan diri untuk bersembunyi karena malu. Sama sekali
tidak punya niat untuk mengganggu siapa pun.+

Tetapi ada beberapa orang menghasut dan ia dikeroyok sampai mati.


Isterinya yang SERIAL MANUSIA HARIMAU+

5+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id datang


berlari untuk menyelamatkan suaminya tidak sempat berbuat apa-apa,
karena dia pun dilumpuhkan oleh massa.+

Sabrina kemudian sekolah di Jawa, tinggal pada pamannya. Kiranya, di


luar kehendak hatinya, ia pun jadi cindaku, sama dengan ayahnya.
Penyakitnya yang terberat adalah pada saat datang kehausan pada dirinya.
Bukan dahaga biasa, tetapi haus darah. Yang paling digemarinya pada
saat-saat seperti itu hanya darah bayi. Dan dia mencari rumah yang ada
bayinya. Bilamana ia dengan segala keramah tamahannya memandangi seorang
bayi, maka sepeninggalnya bayi itu akan menangis lalu menggelepar,
karena darahnya telah dihisap oleh Sabrina. Hanya dengan pandangan. Ia
pernah berhubungan baik, bahkan jatuh cinta pada Erwin. Ia yakin, bahwa
Erwinlah yang sesuai bagi dirinya karena mempunyai sifat-sifat yang
hampir sama. Tetapi oleh berbagai macam kejadian yang amat tidak disukai
Erwin, mereka tidak pernah sampai sungguh-sungguh menjalin cinta. Dalam
keadaan kecewa akhirnya Sabrina jatuh hati pada sahabat akrab Erwin,
yang kemudian dibunuhnya.

Datuk nan Kuniang, sudah meninggal. Dikuburkan di sebuah pemakaman tua


di pinggir jalan raya Kebayoran Lama. la bukan manusia harimau, tetapi
semasa hidupnya bersahabat dengan Raja Tigor kemudian dengan Dja Lubuk.
la pernah keluar dari kuburannya berkunjung ke rumah-rumah orang di
sekitar tempatnya. Tidak mengganggu, tetapi meninggallkan bekas-bekas
lumpur dan jejak kaki sehingga membuat takut orang-orang yang didatangi.
Dja Lubuk, Raja Tigor dan Erwin pernah ke kuburannya pada malam hari. Di
masa hidupnya Datuk nan Kuniang juga seorang yang amat disegani karena
punya ilmu tinggi.

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

6+
KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id


ORANG-ORANG yang mengenal Erwin, terutama para tetangganya
tertanya-tanya ke manakah lelaki muda yang dikenal sebagai dukun pintar
tanpa mengutip bayaran itu. Karena selama lebih kurang enam bulan tidak
terdengar kabar beritanya.+

Di antara- mereka yang amat tertarik oleh lenyapnya Erwin secara


tiba-tiba, tanpa pamit, termasuk Kapten Siregar. Ketika enam bulan yang
lalu Erwin ke Bangkok atas biaya Dr Anton, ia masih mengantarkan mereka
ke Halim Perdanakusumah. Pada waktu itu, selain dokter Anton, turut
serta Lydia yang kekasih dokter itu, Christine yang diguna-gunai Sumarta
dan seorang wanita bernama Susanty yang disembuhkan Erwin dari penyakit
gilanya.+

Gadis cakep dan anak orang kaya ini tergila-gila pada Erwin yang miskin
dan ingin dikawinkan dengannya di Pattani, Muangthai Selatan. Tetapi
Erwin menolak dengan halus.+

Ia akan melamar Susanty dulu secara sopan di Jakarta. Dengan janji kalau
sekiranya orang tua Susanty menolak, mereka berdua tetap akan meneruskan
maksud mereka. Pada saat itu Erwin sadar bahwa ia mendustai Susanty,
karena ia tidak akan pernah melamar. Mengetahui bahwa Susanty yang kaya
bukan pasangan yang cocok dengannya.+

Setibanya kembali di Jakarta, Erwin masih tetap menumpang di rumah dr


Anton yang sudah memulai hidup baru dengan Lydia. Itu pun masih
diketahui oleh Kapten Siregar, perwira polisi yang telah menangani
beberapa kasus yang ada kaitannya dengan petualangan si manusia harimau,
kemudian kasus Sumarta dengan kucing suruhannya, di mana akhirnya Erwin
turut terlibat.+

Susanty yang tiap hari mengunjungi Erwin di rumah tempat ia menumpang,


akhirnya ketiadaan akal untuk menjawab, mengapa ia belum juga melamar.
Walaupun dengan berat hati dan sadar sepenuhnya, bahwa langkah yang akan
diambilnya merupakan perbuatan seorang pengecut, namun Erwin tidak punya
pilihan lain.+

Hanya kepada dr Anton dan isterinya Lydia, manusia harimau muda itu
menceritakan, bahwa ia akan menyingkir guna mengelakkan Susanty. Dokter
itu dan isterinya berdaya upaya membujuk dan memberi pengertian kepada
Erwin, supaya jangan meninggalkan Susanty.+

"Orang yang jatuh cinta tanpa sebab atau dorongan tertentu, mudah emosi,
bahkan mudah putus asa. Dan orang yang putus asa, tanpa sadar mungkin
melakukan tindakan-tindakan yang amat nekat. Bisa berakhir dengan
tragedi. Kalaupun tidak cinta, kau harus SERIAL MANUSIA HARIMAU+

7+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kasihan


padanya Erwin," bujuk dr Anton bersama-sama Lydia.+

"Justru karena kasihan padanyalah maka aku menyingkir. Sekiranya


keadaanku mengizinkan untuk mencintainya, kurasa aku pasti mencintainya.
Tetapi justru keadaan inilah yang tidak memungkinkan. Dan aku tidak akan
memulai sesuatu yang kuperkirakan akan menjadi bencana di kemudian hari!
Aku bukan manusia normal. Itu saja sudah jadi sebab untuk tidak mungkin.
Aku tidak akan pamit padanya. Kupinta kalianlah yang tolong menjelaskan.
Dia terlalu muda, baik dan rupawan. Tidak layak menjadi korban dari
suatu keterikatan dengan diriku yang serba kekurangan," kata Erwin.
Suaranya membuka apa yang sesungguhnya dirasakannya. Bahwa ia sangat
sedih, sangat terharu.+

Lalu pergilah dia. Kepada Sumarta, Christine dan Kapten Sahata Siregar
pun ia tidak pamit. Ia sadar bahwa tindakan itu hanya dilakukan oleh
seorang pengecut. Dia telah jadi pengecut. Tetapi demi kebaikan orang
lain.+

Begitulah yang terjadi ketika Erwin baru kembali dari Muangthai. Dan ia
pergi meninggalkan teman-teman terbaik tanpa punya rencana apa yang
dilakukan. Atau akan ke mana. Dan ia menyesali dirinya, walaupun bukan
kesalahannya mengapa Susanty yang kaya dan terpelajar itu sampai ingin
mempersuaminya.

***

DENGAN susah payah dr Anton dan Lydia memaksa Erwin agar mau menerima
sedikit uang untuk diperjalanan. Sebagai biasa ia menolak pemberian
karena iba kasihan. Ia tidak suka dikasihani, walaupun ia sadar bahwa
wajarlah kalau kawan-kawan terbaik menaruh simpati kepadanya karena
mereka mengetahui bahwa ia tidak mempunyai apa-apa. Ia ingat kembali
kepada almarhum isteri teramat setianya, Indahayati, ketika melihat
dengan mata sendiri bagaimana ia berubah menjadi bertubuh harimau. Ia
akhirnya mau menerima wanita itu sebagai isterinya, karena ia yakin,
bahwa perempuan itu benar-benar cinta kepadanya.+

Bukan karena iba, bukan pula karena ia telah menyelamatkannya dari dua
manusia ganas perenggut kehormatan kaum lemah.+

Apakah masih akan ada wanita seperti Indah" Selama dua tahun sejak
isterinya itu meninggal telah beberapa wanita, baik gadis maupun istri
orang yang terang-terangan menyatakan cinta kepadanya. Mendambakan
dirinya sebagai teman hidup. Tak seorang pun SERIAL MANUSIA HARIMAU+

8+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id di antara


mereka yang sekedar wanita kampungan. Penentuan menghendaki, semuanya
mereka wanita-wanita terpelajar dan mampu. Ada dua orang di antara
mereka yang merana karena Erwin menyingkir. Memandangi diri mereka di
cermin besar. Tiada cacat.+

Memenuhi syarat untuk dikatakan cantik. Mereka pun benar-benar


menyenangi Erwin.+

Tetapi tiada seorang pun yang diterimanya. Suatu ketika, ia masih ingat,
hampir saja ia takluk kepada seorang gadis, anak seorang pesihir
kenamaan. Tetapi pada saat penentuan, datang ayahnya memberi nasihat
agar ia jangan meneruskan maksud hatinya. Hanya akan membawa bencana,
kata ayahnya.+

"Sukar memperisteri perempuan yang cantik, Nak," begitu nasihat Dja


Lubuk. Begitu pula nasihat Datuk nan Kuniang yang sengaja bangkit dari
kuburannya di Kebayoran Lama.+

"Aku dulu pernah mempunyai isteri yang cantik dan kaya. Kami kawin atas
kehendak bersama. Tetapi setelah cinta yang berapi-api selama beberapa
bulan, timbullah kejemuan atau kejenuhan. Apalagi ia termakan pula oleh
hasutan orang. Dan ia meninggalkan aku tanpa pamit," kata Datuk nan
Kuniang.+

"Lalu?" tanya Erwin yang ingin tahu.+

"Aku membiarkan. Tak kutahan. Tidak kutanya ke mana ia akan pergi."+

"Inyiek tidak peduli, walaupun Inyiek dan dia pernah saling menyayang"
Sama sekali tidak menghiraukan nasibnya?" tanya Erwin.+
Agak lama Datuk nan Kuniang, yang seperti biasa hanya berkain kafan
berlumpur di tubuhnya, tidak menyahut. Ia seperti teringat pada
masa-masa yang telah lama berlalu.+

"Aku bukan tidak peduli Erwin. Aku tidak tahu apa yang dapat kulakukan
untuknya.+

Aku yang menyadari kemiskinan. Aku hanya memandangi dia pergi. Tanpa
doa, tetapi juga tanpa kutuk!"+

"Setelah itu Inyiek tidak pernah lagi mendengar tentang dirinya" Tidak
pernah bersua dengannya?" Datuk nan Kuniang terdiam lagi. Mukanya yang
tidak berubah, walaupun telah puluhan tahun di dalam bumi, tampak sedih.+

"Tak usahlah ceritakan, kalau Inyiek merasa berat!"+

"Aku perlu menceritakannya. Kepadamu yang masih hidup. Dan masih


mempunyai masa depan yang cukup lama. Aku mendengar tentang nenekmu itu.
Aku pernah bersua dengannya!"+

Erwin dan Dja Lubuk yang belum pernah mendengar kisah mengenai bekas
isteri SERIAL MANUSIA HARIMAU+

9+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Datuk nan


Kuniang, walaupun dulu bersahabat, menanti.+

Sejenak kemudian baru mayat yang tidak mati itu berkata, "Aku mendengar
ia kawin dengan seorang pemuda kaya. Tampan. Tetapi hanya beberapa bulan
pula. Pemuda yang banyak pemujanya itu membuangnya. Bukan menceraikan,
karena mereka tidak pernah nikah. Yang mereka katakan kawin itu rupanya
sekedar hidup bersama!"+

"Lalu?" tanya Dja Lubuk. Si manusia harimau tua ini pun rupanya sangat
tertarik.+

"Pada suatu hari aku bertemu dengannya. Keluar dari sebuah hotel seorang
diri. Ia melihatku. Kukira ia akan buang muka. Kiranya tidak. Ia menegur
dan mengajakku ke sebuah rumah makan! Terbengong oleh sikapnya itu aku
tak kuasa menolak. Mengikut saja naik mobil yang rupanya memang
menantikannya."+

"Lalu Inyiek makan bersama?" tanya Erwin.+


"Aku diajaknya makan. Aku menolak, tetapi ia kelihatan sedih dan aku
jadi ikut makan.+

Sedang makan itulah ia berkata, "Maafkan aku Bang!"+

"Tiada dosamu kepadaku," kataku, polos. Tidak ada maksud menyindir.+

Kulihat air matanya tergenang, kemudian mengaliri pipinya, lalu kutanya,


"Mengapa"+

Apa yang menyusahkan hatimu" Adakah sesuatu yang dapat kuperbuat?"+

"Tidak ada," katanya, begitu ujar Datuk nan Kuniang menirukan.+

"Yah, aku tahu, memang tak ada. Apalah yang dapat dibuat oleh orang
seperti aku! Lalu dia berkata, "Jangan tambah beban hatiku. Aku jadi tak
mengerti," kata Datuk nan Kuniang.+

"Mengapa dia berkata begitu?" tanya Dja lubuk.+

"Aku seperti tak percaya kepada telingaku. Katanya, tak ada orang sebaik
abang.+

Kelihatannya aku hebat, bergaya. Aku kini hanya wanita panggilan. Mobil
itu hanya taksi gelap dan kusewa jam-jaman."+

Sampai di situ Datuk nan Kuniang diam. Erwin dan ayahnya juga diam.
Cukup jelas, ke mana maksud cerita itu. Dan Erwin membatalkan
keinginannya. Sampai datangnya seorang Susanty ke dalam hidupnya ia
tetap bertahan. Tidak mau lagi bercinta. Lebih baik menduda.+

Tiada risiko sebanyak suami.+

Sebelum ia melangkah pergi dengan hanya sebuah ransel berisi pakaian dan
pisau tuanya, dr Anton masih bertanya, "Tak bolehkah kami tahu, ke mana
tujuanmu Erwin"+

Bukankah kita ini sudah lebih daripada sahabat" Kami merasa kau sudah
menjadi keluarga kami. Rasanya pantaslah kami mengetahui kota mana
tujuanmu! Kau tentu tidak bermaksud SERIAL MANUSIA HARIMAU+

10+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id


memutuskan hubungan kita hingga di sini!"+
Erwin sangat terharu, "Tidak dokter. Sesekali aku akan berkirim surat.
Tetapi, kalau tujuanku yang dokter tanya, sungguh aku tak dapat
menjawab. Aku belum tahu, akan ke mana."+

"Jadi pergi tanpa tujuan?" tanya Lydia.+

"Hanya untuk menyelamatkan Susanty. Ia terlalu muda, polos. Dia belum


mengenal diriku yang asli. Kalau sudah tahu, dia pun akan benci atau
takut kepadaku. Barangkali dapat dikatakan, bahwa tujuanku adalah untuk
kebaikan Susanty. Tempat tujuan, belum tahu Lydia," kata Erwin.+

Tak tahu lagi hendak menahaninya cara bagaimana, dr Anton dan isterinya
diam.+

Uluran tangan Erwin mereka terima dan lelaki muda itu melangkah.+

Tetapi apa hendak dikata, begitu dia keluar pintu, sebuah mobil
berhenti, dikemudikan oleh Kvorang wanita. Dan wanita cantik itu tak
lain dmi pada Susanty sendiri.+

"Hendak ke mana?" tanya Susanty begitu turun dari mobil.+

Erwin tergugup. Bahkan dr Anton dan Lydia pun turut gugup.+

"Mau ke rumah teman sebentar," kata Erwin irdusta. Padahal tidak


sifatnya berdusta.+

"Membawa apa pun?" tanya gadis yang telah disembuhkannya.+

Erwin tambah gugup. Tetapi sesaat kemudian ia menjawab, "Sedikit


oleh-oleh untuk temanku yang sedang sakit itu!"+

Susanty curiga. Menurut naluri atau karena tak yakin orang semiskin
Erwin membawa oleh-oleh satu ransel untuk sahabatnya.+

Tanpa kata Susanty menghela tangan Erwin masuk rumah kembali. Dan ia
menurut.+

Tak sopan menolak. Gadis itu baru tiba. Tentu untuk menemuinya.+

"Aku punya satu pemintaan Er," kata Susanty.+

"Akan kuberi, kalau ada padaku!"+

"Ranselmu itu. Aku mau melihat isinya. Oleh-oleh apa saja yang kaubawa
untuk sahabat baikmu itu. Kalau kulihat kurang, akan kita tambah.
Bukankah yang sakit itu sahabat akrabmu!" Begitu kata Susanty dengan
nada biasa. Sama sekali tidak mengandung sindiran. dr Anton memandang
Lydia. Lalu memandang Erwin yang hanya tertunduk.+

Dukun hebat yang manusia harimau itu seperti tidak punya daya apa pun.
Bahkan seperti ditinggalkan semangatnya. Dia bukan takut, tetapi malu.
Dan malu bisa lebih hebat SERIAL MANUSIA HARIMAU+

11+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id daripada


sekedar takut.+

Susanty membuka rensel, mengeluarkan isinya. Ia cinta kepada Erwin,


cinta sepenuh hati dan perasaan. Dia merasa berhak mengetahui. Dan ia
mengeluarkan isinya. Lalu menangis. Ia tidak ingin menangis, tetapi ia
tak kuasa menahan air mata yang tak terbendung.+

Lydia meraih Susanty, membujuk.+

"Kau mau pergi meninggalkanku. Diam-diam. Tega hatimu," kata Susanty


tersendat-sendat. Erwin diam. Tak tahu mau bilang apa.+

"Jangan kira aku pergi dengan senang hati Susan," kata Erwin setelah
cukup lama tidak memberi tanggapan. "Aku bukan orang yang tepat untuk mu
Susan. Sungguh bukan aku.+

Kau bukan mengenalku: Kau hanya melihat lahiriah dan itu saja pun
sebenarnya sudah cukup menjadi alasan, bahwa bukan aku orangnya!"+

"Karena kau tidak punya apa-apa" Kau pikir aku apa?"+

"Bukan kupikir, tetapi aku tahu bahwa kau terlalu baik. Itulah makanya
kukatakan bahwa bukan aku orangnya. Percayalah kepadaku dan percayalah
juga kepada ketulusan hatiku!"+

"Aku tahu tentang dirimu Erwin. Bahwa kau hanya orang tak punya. Hanya
dukun.+

Aku mau sama orang tak mampu yang hanya dukun itu. Siapa akan membantah
atau mencegah. Kecuali kau. Mungkin aku tidak memenuhi syarat bagirnu!"+

"Kau keliru. Kau belum mengenalku. Pendeknya aku tidak mau membuat kau
menderita. Itulah makanya aku mau menyingkir. Dan si pengecut ini memang
mau menghindar dengan diam-diam. Tak punya cukup keberanian untuk
mengatakannya."+

Susanty tidak mengerti. Ia tetap menduga, bahwa Erwin hanya terlalu tahu
diri, punya rasa minder. Tidak seimbang dengan dia yang anak terpelajar
dan orang kaya. Baginya sendiri, semua itu tidak jadi soal. Ia mencintai
Erwin. Kenapa" Ia sendiri tidak tahu.+

Pokoknya dia mencintainya dan dia hanya menghendaki Erwin.+

Namun begitu, Susanty tidak minta dikasihani. Ia tidak mengharapkan iba


kasihan.+

Yang dikehendakinya hati Erwin. Kasih sayangnya. Itu yang dibutuhkannya.


Dan ia yakin benar, bahwa Erwinlah orang yang paling tepat untuk itu.+

Susanty berpaling kepada dr Anton dan Lydia. Lalu katanya pelan seperti
menyesali,+

"Dan dokter serta Kak Lydia sampai hati membiarkan dia pergi tanpa
memberitahukan SERIAL MANUSIA HARIMAU+

12+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id daku.


Mentang-mentang kalian sudah nikah," katanya mengikuti iri hatinya
melihat kedua orang itu bisa nikah dan kelihatannya amat bahagia.+

Dokter dan isterinya tidak berkata apa pun. Mereka merasa salah terhadap
Susanty, tetapi merasa benar terhadap Erwin. Dan bagi mereka yang mesti
diutamakan adalah Erwin.+

Mereka sudah mendengar alasannya dan alasan itu dapat pula diterima akal
sehat. Suatu pengorbanan dari seorang lelaki untuk seorang wanita.+

Marilah bersamaku ke rumah, bicara dengan orang tuaku. Aku mau memikul
semua risiko. Aku yakin, kita akan bahagia Erwin!"+

Susanty mengharapkan jawaban atau gerak Erwin. Mengatakan, "Baiklah,"


atau berdiri.+

Suatu jawaban tanpa kata dan tanpa gerak. Tetapi cukup jelas. Ia
keberatan. Ia tidak mau.+

Sesaat kemudian Susanty memasukkan kembali pakaian Erwin yang hanya


beberapa potong itu ke dalam ransel. Kini dia yang diam. Cukup jelas
pula, bahwa ia tidak menunjukkan keputusasaan. Ia tidak akan
mengemis-ngemis lagi. Suasana di ruangan itu jadi hening.+

Erwin pun tak tahu akan berbuat apa atau bagaimana yang terbaik. Hatinya
bagaikan hancur. Kasihan kepada Susanty. Sadar akan ketidakpantasan dan
ketidakmampuan dirinya.+

Ia menyesali dirinya, mengapa ditakdirkan selalu digemari wanita.


Semestinya kenyataan itu menjadi kebanggaan. Siapa sih yang tidak bangga
selalu disukai oleh lawan jenisnya" Banyak orang malah akan jadi sok.
Kalau mempergunakan istilah dagang, mempunyai pasaran kuat.+

Lain halnya dengan Erwin. la tahu benar dia lianya apa dan siapa. Tidak
layak berdampingan hidup dengan salah seorang di antara mereka yang
antik-cantik, terpelajar dan kaya raya itu.+

Cukup lama suasana di ruangan, bahkan di rumah itu sunyi sepi, tak
seorang pun yang berkata. Mencekam walaupun bukan karena ketakutan.
Lebih benar kalau dikatakan sangat menyedihkan. Seperti menghadapi
seorang keluarga yang sakit keras, sekarat menantikan elmaut datang
menjemput. Semuanya sudah pasrah. Pada saat seperti itulah Sumarta
datang dengan isteri hasil kerja guna-gunanya. Christine.+

Mereka heran melihat semua orang berdiam diri.+

Seperti orang-orang bisu saja. Mereka pandangi wajah seorang demi


seorang. Dapat dibaca dengan mudah bahwa mereka sedang murung. Entah
memurungkan apa. Tetapi pasti suatu hal yang menyedihkan mereka semua.
Suatu kenyataan yang membuat mereka SERIAL MANUSIA HARIMAU+

13+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id semua


sudah putus asa. Kalau baru sangat sedih masih dapat dihibur, kemudian
diatasi.+

Tetapi putus asa tiada obatnya.+

Sumarta dan Christine tidak berani bertanya. Mereka pun jadi terbisu.
Sampai beberapa saat kemudian Susanty bangkit dan bergerak ke pintu.
Tanpa sepatah kata pun. Tidak pula ada yang bertanya, hendak ke mana
dia. Dengan langkah berat dia meninggalkan mereka.+

Ke mobilnya. Membuka pintu tanpa semangat. Tampak tak berdaya, tiada


bertenaga.+
Sebelum mampu masuk kendaraan, ia roboh. Kedua kakinya sudah tak kuat
menopang tubuhnya. Semua terkejut. dr Anton bergegas membopong Susanty
ke dalam, membaringkannya di atas sofa. Ia pingsan. Kini baru semua
mereka berlutut di hadapan tubuh masih bernyawa tetapi tiada bergerak
itu. Lydia berlari ke kamar tidur, kemudian menciumkan saputangan yang
telah ber-odokolonye ke hidung Susanty. Ia bergerak sedikit tanpa
membuka matanya.+

Dan kini serentak bermufakat, mereka memandang ke arah Erwin yang


berdiri mematung. Dan mereka melihat apa yang belum pernah mereka lihat.
Air mata mengalir melalui pipinya yang pucat.

***

SUMARTA dan Christine kini mengerti duduk kemuraman ketika mereka datang
tadi.+

Seorang wanita cantik, Susanty, yang dikecewakan atau merasa sangat


terhina oleh seorang Erwin yang sebenarnya bukan apa-apa. Sekedar insan
terlalu sederhana, bahkan miskin yang dukun tetapi mampu menolak cinta
yang dicurahkan atas dirinya. Dalam lubuk hati Sumarta bukan hanya
kagum, tetapi amat malu. Berkali-kali ia punya prasangka buruk terhadap
lelaki ini. Beberapa kali pula terbukti bahwa Erwin bukanlah manusia
yang pantas dicurigai. Sekarang, setelah ia, berhasil mempersunting
Christine dan melihat seorang gadis jelita sampai pingsan karena
mendambakan kasih Erwin tanpa hasil, ia kian merasa betapa kecil dirinya
dibanding dengan pendatang dari seberang ini. Yang dicintai, tetapi
tidak mencintai, atau sekurang-kurangnya mampu untuk tidak berani
mencintai.+

Lydia mengulurkan saputangan bekas diciumkan pada Susanty tadi kepada


Erwin agar ia menyeka air mata. Erwin menerima dan mempergunakannya
seperti yang dimaksudkan oleh Lydia.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

14+

KARYA: S.B. CHANDRA+


MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Dia amat mencintaimu Erwin. Kau telah melihatnya. Tinjaulah kembali


keputusan hatimu. Ia membutuhkanmu. Dan kini dia bukan hanya kecewa,
tetapi juga putus asa," kata dr Anton lembut.+

Erwin tidak menjawab, tetapi air mata yang telah diseka tadi, digantikan
dengan baru.+

"Kasihan Susanty, Erwin," kata Sumarta pelan.+

Semua orang bisa jatuh cinta. Apalagi mengucapkan kata-kata cinta. Bisa
lebih lancar dari kata-kata seorang pengarang roman. Tetapi cinta
seperti yang dirasakan Susanty, sehingga membuat dia pingsan tak berdaya
dalam kenyataan, tidak mudah tersua dua di antara seribu.+

Erwin tidak menanggapi dorongan Sumarta. Dia tidak perlu diajari untuk
merasa kasihan. Dia tahu arti kasihan dan dia punya rasa kasihan yang
amat mendalam terhadap Susanty. Dia pun tahu artinya jatuh hati. Karena
pengetahuannya itulah makanya ia menolak dan merasa wajib menyingkir.
Jatuh hati yang menerjang hati Susanty tidak jelas dikarenakan apa.
Kalau Susanty nanti mendengar, apalagi melihat suatu kenyataan yang
mengerikan, bukan tak mungkin Susanty akan merasa tertipu, karena ia
bukan manusia yang sebenar manusia.+

Erwin mengembalikan saputangan Lydia, tetapi dengan lembut wanita itu


berkata,+

"Simpanlah. Untuk kenang-kenangan." Sekali lagi Erwin meneteskan air


mata oleh katakata "untuk kenang-kenangan" itu. Mestinya Lydia berkata,
"Untuk penyeka air mata."+

Kemudian air mata itu kian deras mnengalir. Ia teringat pada sebuah
lagi. Lagu Tudung Periuk.+

Tudung periuk pandailah menari+

Permainan anak Raja Malaka+

Kain buruk berilah kami+

Untuk penyapu si air mata.+

Kini Lydia dan Christine pun tak kuat menahan kesedihan. Pecah menjadi
deraian air mata. Mereka tidak tahu apa yang dipikir atau dikenang
Erwin, tetapi mereka dapat turut merasakan betapa luluh hatinya. Lalu
laki-laki yang amat tahu diri itu mengangkat ranselnya. Pergi tanpa
kata, sebagaimana Susanty tadi mencoba pergi tanpa mengucapkan sepatah
kata pun. Ia masih terus mempergunakan saputangan pemberian Lydia untuk
menyeka pipinya.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

15+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Seperti


telah pernah beberapa kali dilakukannya, ia hanya menurutkan gerak
kakinya.+

Masih tidak tahu akan ke mana.

***

DR ANTON, Lydia dan Christine dengan perasaan amat sedih menanti Susanty
sadarkan diri kembali. Tidak cemas akan nyawanya, karena dr Anton telah
mengatakan, bahwa ia hanya tak kuat menahan derita. Ia akan sadar
kembali, tetapi nanti akan amat lemas.

Hampir setengah jam kemudian barulah Susanty membuka matanya. Memandang


kosong. Tiada berkata. Seperti orang yang baru bebas dari mimpi yang
amat menyakitkan.+

Padahal ia baru saja dan masih mengalami kenyataan yang amat pahit.+

Lydia memberinya minum. Ia menurut. Karena haus atau karena tak kuasa
menolak.+

Atau ia sadar, bahwa kawan-kawan baik itu tentu melakukan yang terbaik
untuknya.+

Agak lama kemudian ia bertanya, "Mana dia?" Itupanya ia telah melihat


bahwa Erwin tidak ada di antara mereka.+
Tidak dr Anton, tidak Lydia, juga tidak Christ ine menjawab. Dan itu
sudah jawaban bagi Susanty. Air mata kembali mengalir. Dan dia tidak
bertanya lagi.+

Sampai dua jam kemudian ia diantar pulang oIch ketiga orang itu, Susanty
tidak bertanya atau berkata sepatah kata pun.+

Kedua orang tuanya terkejut melihat keadaan anak kesayangan mereka. Yang
tanpa kata langsung rnasuk ke kamar tidurnya, merebahkan diri. Hamidy
dan isterinya tidak menanyainya. Susanty begitu layu dan loyo. Kambuhkah
penyakitnya"+

Dr Anton hanya berpesan kepada ayah dan ibu yang cemas dan bingung itu
agar membiarkan Susanty.+

"Dia hanya letih," kata dr Anton. "Nanti akan pulih kembali!"+

"Tetapi mengapa" Apa yang terjadi?" tanya Hamidy.+

"Besok kami kembali untuk menerangkannya. Tidak ada apa-apa yang


mengkhawatirkan," tambah dr Anton. Dan mereka meninggalkan Hamidy dengan
isterinya dalam kebingungan, kecemasan dan banyak tanda tanya.+

Tak kurang dari tiga jam kemudian baru Susanty keluar dari kamar
tidurnya. Jelas ia belum mandi.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

16+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Mukanya


pucat. Kelihatan sangat lesu, seperti orang baru sembuh dari sakit berat.+

Ayah dan ibunya secara hati-hati bertanya apakah ada sesuatu yang
merisaukan hatinya.+

Tanpa menjawab, ia masuk kembali ke kamarnya, kini pintu dikuncinya.


Suatu bahasa bahwa ia tidak sudi diganggu. Hamidy dan isterinya merasa
bahwa pertanyaan mereka tadi telah mengganggu Susanty. Apakah yang telah
menimpa, maka ia bersikap demikian" Ia tidak mau berkata. Ia
merahasiakannya. Apa yang dirasa dan diderita hendak disimpan untuk diri
sendiri. Tak ada orang yang perlu tahu. Karena tiada seorang pun di
antara mereka dapat membantu.+
Baik Hamidy maupun isterinya tidak ada yang berani mengetuk pintu.
Padahal mereka bingung dan bimbang, apakah gerangan yang dilakukan atau
akan dilakukan Susanty.+

Menenangkan pikiran sampai normal ataukah akan berbuat sesuatu yang


paling mengerikan" Guna mengakhiri penderitaan" Hanya terbuka satu jalan
untuk itu.+

Detik-detik menegangkan berlalu hingga menjadi menit-menit yang amat


mendebarkan dan menyakitkan. Berlanjut menjadi satu, dua dan tiga jam.
Pintu tidak juga dibuka. Keberanian untuk mengetuknya tidak ada. Takut
kalau lebih mengganggu manusia yang pasti sudah sangat terganggu itu.
Ibu dan ayah Susanty hanya berani mendekatkan telirsga ke pintu. Tiada
apa pun yang terdengar. Tiada tanda-tanda kehidupan di dalam kamar
terkunci itu.+

Akhirnya Hamidy menelpon dr Anton supaya hi;mg, karena mereka tidak


tahan lagi dengan kesepian yang amat mencekam itu. Dan dr Anton dengan
Lydianya datang.+

Betapapun beratnya, kedua insan yang baru jadi suami isteri itu
menceritakan dengan sangat hati-hati apa yang telah terjadi.+

Ibu Susanty menangis. Karena teramat sayang kepada anak, melebihi sayang
kepada derajat, ia berkata pelan di antara isak dan kesedihannya.+

"Kami tiada keberatan ia nikah dengan Erwin, kalau sudah itu jadi
kehendak mutlaknya! Tolong katakan kepada Erwin. Atau panggilkan dia
kemari hiar kami yang menyampaikannya!" Pada saat itu lenyap segala
gengsi yang selama ini merajai hati dan pendirian mereka.+

"Ya, kami tiada keberatan," kata Hamidy meiiguatkan. "Tolonglah bawa dia
kemari."+

Dr Anton memandang Lydia. Dan hanya berpandangan itulah yang mereka


lakukan.+

Tiada kata.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

17+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id


+

"Tolonglah bawa dia kemari," kata isteri Hamidy lagi. "Kami tidak berani
mengetuk pintu. Kami takut. Kecuali kalau Erwin sudah tiba."+

Tetapi dr Anton dan Lydia tetap juga tidak menanggapi. Baik dengan kata,
maupun dengan gerak berdiri untuk pergi mengambil Erwin.+

"Tolonglah pergi sekarang, Dokter," pinta Hamidy.+

Kini dr Anton harus bicara. "Tetapi Erwin sudah pergi. Dan kami tidak
tahu dia ke mana!" Hamidy dan isterinya tak dapat menyembunyikan rasa
terkejutnya.+

Secercah harapan dibangkitkan oleh kata-kata dr Anton, "Tetapi kami


meminta Kang Sumarta untuk mengikutinya. Agar tahu ke mana dia. Sampai
kami kemari tadi Kang Sumarta belum kembali! Entahlah kalau sekarang.
Baiklah saya pergi melihat!" dr Anton pergi sementara Lydia tinggal di
sana. Barangkali kehadirannya di sana dapat menjadi sedikit keringanan
bagi keluarga yang sedang dirundung kesedihan dan ketakutan itu.+

Dr Anton mendapatkan Sumarta sudah kembali dari membuntuti Erwin, yang


naik sebuah Bajaj Tua berkeliling-keliling seperti orang mencari suatu
alamat, tetapi juga seperti orang yang tidak punya tujuan. Untunglah
Sumarta tidak sampai kehilangan jejaknya.+

Ataukah malang baginya karena ia dapat mengikuti dengan menjaga suatu


jarak sehingga tidak tampak oleh Erwin. Biasanya dalam hal begitu, Erwin
punya firasat. Tetapi kali ini ia tidak merasakan apa-apa, mungkin
karena beratnya penderitaan batin oleh penderitaan yang menimpa diri
Susanty. Juga dirinya.+

Erwin masuk ke sebuah rumah yang lebih tepat dikatakan gubuk. Yang
pernah ditempatinya sebelum dia dibawa pindah oleh dr Anton. Tempat itu
masih dalam kontrakannya. Sengaja tak dilepaskannya, karena dulu pun
terpikir bahwa bukan tak mungkin pada suatu saat ia membutuhkannya
kembali, karena tinggal di gedung dr Anton tidak dapat dianggapnya suatu
kepindahan guna menetap. Namanya saja ajakan. Tinggal dan makan di sana
tanpa membayar. Dan ia pindah ke sana karena pernah menyelamatkan dr
Anton dan Lydia dari serangan penjahat-penjahat bayaran seorang kaya
bukan Indonesia asli yang telah mempunyai nama Jaya Wijaya.+

Tetapi kegembiraan dr Anton melihat Sumarta telah ada di rumahnya segera


berubah bingung, karena lelaki tukang buah itu tidak seperti biasanya.
Dia hanya duduk termenung, tidak menghiraukan tuan rumah atau sama
sekali tak tampak olehnya karena ia masih terpengaruh oleh sesuatu yang
menyebabkan dia bukan Sumarta yang normal.+
SERIAL MANUSIA HARIMAU+

18+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Setelah


dr Anton bertanya ada apa, barulah Sumarta sedikit kaget dan memandang.
Dia tunduk, tidak lantas menceritakan apa yang menyebabkannya demikian.+

Dr Anton sendiri mengambil segelas air es, memberikan kepada Sumarta dan
ia menerima lalu meminumnya tanpa mengucapkan terima kasih. Sudah pasti
ada sesuatu yang masih sangat menguasai dirinya sehingga ia jadi seperti
dungu.+

Dokter yang masih dipengaruhi kepergian Erwin tanpa pesan, keadaan


Susanty yang mencemaskan dan kini keadaan Sumarta pula, duduk di samping
si tukang buah sambil meletakkan tangan kanannya berbentuk setengah
lingkaran di atas bahu kanan kawannya itu.+

"Ceritakanlah tenang-tenang," pintanya.+

"Saya telah melihatnya," ujar Sumarta lalu diam sejenak. "Dia berpesan
hanya boleh dikatakan kepada Dokter. Tidak kepada siapa pun selain
Dokter."+

"Baiklah aku tidak akan menceritakannya kepada orang lain."+

"Saya takut Dokter pada suatu saat kelepasan. Dan saya takut murkanya.
Bersumpahlah Dokter akan merahasiakannya!"+

"Kalau Kang Marta menghendaki aku bersumpah, baiklah aku bersumpah.


Apakah ada orang lain yang meminta Kang Marta supaya menyuruhku
bersumpah?"+

"Tidak. Ini hanya kemauanku. Karena takut. Lain tidak!"+

Dokter Anton berpikir-pikir dan diam-diam menebak apa kira-kira yang


akan diceritakan Sumarta. Dia berharap, hendaknya jangan yang terburuk.
Ia mengkhawatirkan keselamatan Erwin yang pergi dalam keadaan sedih dan
bingung, tetapi juga tidak melihat jalan lebih baik dari pada pergi.+

Sumarta lalu menceritakan. Bahwa ia tidak kehilangan jejak Erwin.


Sahabat mereka itu akhirnya masuk ke sebuah rumah tua dan buruk. Setelah
menanti seketika, khawatir kalau-kalau Erwin keluar lagi dan pergi pula
entah ke mana, barulah Sumarta melangkah dan kemudian mendekatkan
telinganya ke dinding yang terbuat dari gedek (bambu yang dianyam).
Semula ia tidak mendengar apa-apa. Dan ia pun tidak melihat apa-apa,
karena Erwin di dalam.+

Tidak diketahuinya bahwa Erwin masuk ke sana karena tiada pilihan lain
dan karena ia harus bersemhunyi agar tidak dilihat oleh orang lain. Ia
teringat akan cerita Sabrina, bahwa ayahnya mati dikeroyok massa ketika
mengharimau di pasar. Walaupun ia tidak punya niat SERIAL MANUSIA HARIMAU+

19+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id untuk


mengganggu apalagi menyerang siapa pun.+

Di kendaraan tadi sudah mulai dirasakannya, tetapi ia masih berdoa agar


jangan sampai kejadian. Bukan tidak pernah pertanda-pertanda itu lenyap
kembali dan ia tidak jadi mengharimau.+

Tetapi yang dialaminya hari ini tidak memenuhi harapan. Sebaliknya


membuat dirinya jadi takut dan masuk ke gubug itu.+

Ia duduk di lantai yang hanya terbuat dari adukan semen dan pasir tak
seimbang sehingga di sana sini sudah pecah-pecah. Ia menanti, karena
hanya itu yang dapat dilakukannya. Menanti perubahan yang pasti datang.+

Dimulai dari tangan dan kakinya, seperti telah berkali-kali dialaminya,


dia berubah wujud. Ia sedih dan takut. Diwaktu sebagian dari tubuhnya
sudah berubah jadi harimau itulah Sumarta mendorong pintu yang hanya
dirapatkan. Erwin lupa menguncinya karena gugup. Dan Sumarta
mendorongnya karena mendengar suara mendengus. Ia pikir Erwin diserang
penyakit dan perlu bantuan.+

Dan ia terkejut tak kuasa melangkah maju atau mundur melihat kenyataan
itu. Erwin memandanginya tanpa kata, sementara tubuhnya kian sempurna
menjadi tubuh harimau.

***

BANYAK keajaiban yang didengar Sumarta melalui dongeng atau cerita, yang
dikatakan kisah nyata. Ia sendiri pun mempunyai seekor kucing ajaib yang
diperolehnya melalui seorang petapa di scbuah gua yang letaknya tak jauh
dari tepian sungai di kawasan Rajamandala, antara Ciranjang dan
Padalarang, Jawa Barat. Dapat disuruh apa saja. Hanya di waktu-waktu
belakangan kucing suruhan itu agak menjauhinya, karena ia berubah
pendirian. Hendak menyingkirkan seorang wanita kaya dan cantik yang
telah jatuh hati kepadanya yang hanya penjual buah-buahan melalui
guna-guna.+

Apa yang disaksikan Sumarta dengan mata sendiri sekarang lebih tak masuk
akal daripada dongeng. Seorang manusia muda yang dukun kawakan dengan
wajah tampan dan hati melebihi kerasnya baja, berubah menjadi manusia
harimau. Berkepala manusia normal, kepala Erwin sendiri tanpa perubahan
apa pun dengan badan harimau loreng dewasa. Besar dan sempurna.
Perubahan bagian terakhir dilihatnya sendiri. Sumarta tak sanggup
berkata, SERIAL MANUSIA HARIMAU+

20+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bahkan


tak kuasa menjerit walaupun ia sangat terkejut dan kemudian takut.
Tetapi harimau yang tak lain adalah sahabat setianya itu memandanginya
dengan wajah sedih.+

"Kau telah melihat aku yang sebenarnya, Kang Marta!" kata Erwin dengan
suara biasa.+

Jelas terdengar nada sedih.+

Sumarta tidak menanggapi, tetapi rasa takutnya menurun.+

"Kang Marta, mengapa Kakang mengikutiku?" tanya Erwin.+

"Karena kami semua sayang kepadamu Erwin. Dan kami tidak mau kehilangan
kau!"+

jawab Sumarta.+

"Terima kasih. Kalian sahabat-sahabat terbaik. Dan hanya kalian pulalah


sahabatku.+

Kini Kang Marta dapat memaklumi, bukan?"+

Pemilik kucing suruhan itu hanya memandang. Seperti ingin bertanya,


karena kurang jelas baginya apa yang dimaksud Erwin.+
"Ini salah satu sebab mengapa aku harus menjauhi Susanty."+

Sumarta paham, rasa takut tadi telah lenyap sama sekali. Digantikan oleh
perasaan iba melihat kenyataan ini. Jadi, bukan karena Erwin tidak
mencintai Susanty. Melainkan karena ia bukan manusia normal. Kasihan.
Dan tukang buah itu menangis.+

"Jangan terlalu sedih Kang Marta. Ini sudah bagianku. Kang Marta tahu,
aku tidak selalu begini, bukan?"+

Rasa sedih Sumarta kini dilengkapi dengan rasa kagum. Begitu kuat iman
dan mental Erwin. Ia menerima takdir tanpa mengeluh.+

"Bagaimana Susanty, Kang Marta?" Tanya Erwin.+

Pertanyaan ini menguatkan keyakinan Sumarta bahwa sebenarnyalah Erwin


cinta kepada Susanty. Nasib gadis itu ternyata jadi perhatiannya. Dia
tidak akan menanyakan itu kalau ia tidak punya perhatian dan rasa sayang.+

"Sepeninggalku tadi masih belum sadarkan diri!" jawab Sumarta.+

Kini Erwin pula yang tidak sanggup menahan air mata. Mengingat Susanty
yang malang dan menyadari dirinya. Walaupun ia tidak menyesali nasib.+

"Pulanglah, Kang Marta. Jangan ceritakan apa yang Kakang lihat ini
kepada siapa pun.+

Terkecuali Dokter Anton. Dia telah mengetahui!"+

"Aku tahu. Percayalah. Tetapi aku belum mau pulang!"+

"Mengapa. Tak ada faedahnya Kang Marta di sini."+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

21+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Aku ingin menemanimu! Kau larang?"+

"Tidak. Hanya, apalah gunanya. Kang Marta telah melihat diriku sejak
mengalami perubahan wujud tadi. Tak ada yang dapat Kang Marta buat. Dan
aku menerima penentuan ini dengan ikhlas!"+

"Memang tak ada yang dapat kulakukan. Sekedar menemani saja. Aku senang
sekali kepadamu Erwin!"+

"Walaupun sudah melihat keadaanku begini?"+

"Apa bedanya. Bagiku kau tetap Erwin sahabat terbaikku!"+

Erwin terharu. Sumarta telah duduk di hadapannya.+

"Aku ingin mendengar kisahmu Erwin. Kalau boleh," kata Sumarta hati-hati.+

Erwin lalu menceritakan. Bukan seluruh riwayat hidupnya. Hanya tentang


kakek dan ayahnya, yang kedua-duanya telah meninggal. Bahwa ia semula
merantau dari kampungnya di Mandailing ke Medan. Kemudian ke Jawa.+

"Kalau aku boleh bertanya Erwin. Pernahkah kau berkeluarga?" tanya


Sumarta. Setelah termenung sejenak bagaikan mangenang masa lalunya, baru
ia berkata, "Pernah. Aku pun mempunyai anak!"+

"Di mana mereka?"+

Erwin menitikkan air mata. "Sudah tiada."+

"Tak mengapa Kang Marta. Menyedihkan memang. Tetapi aku juga jadi ingat
kembali pada masa-masa indah kami. Isteriku, aku dan anak kami!" Erwin
lalu menceritakan, bahwa isteri dan anaknya dibunuh oleh Ki Ampuh.+

"Ki Ampuh?" tanya Sumarta.+

"Kau mengenalnya?"+

"Tidak. Tetapi aku pernah mendengar namanya."+

Seketika Erwin terdiam membiarkan kenangannya melayang ke masa lampau.+

Mengenang isteri dan anaknya dan Ki Ampuh yang membinasakan kedua


manusia tak berdosa itu.+

"Telah kaubinasakan Ki Ampuh jahaman itu?" tanya Sumarta memecah kesepian.+

"Kalau belum kita suruh kucingku membunuhnya."+

"Dia telah menjadi babi dimakan sumpahnya sendiri. Dan kami telah
bersahabat kembali."+
SERIAL MANUSIA HARIMAU+

22+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Sumarta


seperti tak percaya. Ada orang yang sepemaaf Erwin. Menurut pendapat
Sumarta, makhluk semacam Ki Ampuh, walaupun sudah jadi babi, harus
dibinasakan.+

Tetapi ia tidak mengungkapkannya. Ia hanya berkata, "Kau terlalu baik


Erwin!"+

"Takkan ada wanita seperti isteriku yang dibunuh itu Kang Marta," kata
Erwin.+

"Dia tentu sayang sekali kepadamu Erwin, sehingga kau tidak bisa lagi
jatuh cinta kepada perempuan lain. Apakah"maafkan aku"dia mengetahui
bahwa kau kadangkadang seperti ini" Sekali lagi maafkan aku," tanya
Sumarta lembut.+

"Dia tahu. Sebelum kami nikah, dia sudah melihat sendiri tatkala aku
berubah wujud.+

Waktu itu aku telah mengatakan, bahwa beginilah aku. Dan aku merasa
wajar kalau dia membatalkan keinginannya untuk hidup bersama diriku!"
Erwin lalu diam lagi.+

Sehingga Sumarta berkata kembali, "Dan dia tetap mencintaimu lalu kalian
menikah?"+

"Ya, sampai dikarunia seorang anak lelaki mungil. Dan kami hidup
bahagia. Dari Medan kami, kemudian hijrah ke Jakarta ini. Kepergiannya
dan anakku amat menyedihkan dan tidak pemah lekang dari ingatanku."+

Sumarta mencium kepala Erwin sambil mengelus-elus punggung harimaunya.


Ia turut sedih, seperti dapat merasakan apa yang dirasakan oleh
sahabatnya itu. Sepanjang ingatnya ia belum pernah selembut dan sesedih
ini!+

Erwin memandang Sumarta. Betapapun sedihnya, disaat seperti itu, ia


merasa penderitaannya agak ringan. Ini seorang sahabat yang tentunya
benar-benar seorang sahabat.+

"Dokter Anton pernah melihat kau dalam keadaan seperti ini?"+


"Tidak, tetapi ia mengetahui. Aku pernah berubah wujud di dalam salah
sebuah kamarnya. Aku permisi menguncikan diri. Sebab aku merasa akan
datangnya perubahan.+

Sahabatku yang terdekat dan terbaik sekarang hanyalah kang Marta dan dr
Anton. Jangan ceritakan ini kepada isterimu!"+

"Tidak. Aku akan merahasiakannya. Dia tidak perlu tahu. Tetapi," kata
Sumarta tanpa meneruskan kalimatnya. Sehingga Erwin bertanya, apa yang
hendak dikatakannya dengan+

"tetapi" itu.+

"Menurut pendapatku, kepada Susanty boleh kuceritakan. Supaya ia


mengetahui mengapa sebenarnya sampai kau menyingkir. Mungkin hal ini
akan membuat dia lebih mengetahui. Kau pergi bukan hanya karena kau
merasa dirimu miskin tetapi terutama karena kau mempunyai penentuan
seperti ini. Kurasa dia akan lebih memaklumi dan dapat SERIAL MANUSIA
HARIMAU+

23+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id menerima


alasan kepergianmu. Dan aku yakin dia akan sangat menghargai dirimu,
walaupun sekiranya kalian tidak akan pernah bertemu lagi!"+

Setelah diam pula sejurus, Erwin merasa bahwa pendapat Sumarta ini benar
juga, lalu ia berkata sedih, "Kalau Kang Marta merasa perlu dan dapat
meringankan beban hatinya, ceritakanlah. Masalahya nanti apakah ia
percaya akan cerita Kang Marta!"+

"Kurasa ia akan percaya. Dia tentu akan ingat, bagaimana kau bersahabat
dengan harimau sangat besar kepunyaan nenek di Muangthai itu. Dia
melihat sendiri, bagaimana harimau itu mendekati dirimu, nencium lalu
duduk di hadapanmu. Aku masih ingat katakata nenek tua dalam bahasanya
yang diterjemahkan oleh Lydia. 'Kau hebat sekali, anak muda. Siapa
gurumu" Dari mana asalmu"' Lalu nenek itu meletakkan tangannya di atas
kepalamu sambil membacakan mantera. Jelas terdengar. Dalam bahasanya
yang juga diterjemahkan oleh Lydia. tahwa dia memandangmu sebagai
cucunya. Supaya kau menyampaikan salam hormatnya kepada ayah dan kakekmu!"+

"Ya, aku juga ingat. Dan aku akan melakukannya. Walaupun hanya pesan,
berkirim salam, tetapi aku akan menyampaikannya."+
"Jadi kau akan pulang ke negeri asalmu. Aku lupa, apa nama negerimu itu?"+

"Mandailing. Memang bukan daerah terkenal. Banyak orang yang tak pernah
mendengarnya. Yang dikenal orang hanya Batak, yaitu daerah yang letaknya
di utara.+

Kawasannya memang sama, yaitu Tapanuli. Tetap di Tapanuli itu ada


beberapa daerah.+

Satu di antaranya Mandailing. Negeri kami itu miskin. Tetapi tidak ada
orang yang mati kelaparan," cerita Erwin dalam keadaannya bertubuh
harimau dan berkepala manusia itu.+

Seolah-olah ia manusia biasa. Dan pelan-pelan Sumarta pun merasa bahwa


ia sedang bercakap-cakap dengan sahabatnya yang sama dengan manusia
lainnya. Tidak terasa olehnya bahwa ia sedang berdampingan dengan
manusia harimau.+

Berbeda dengan biasanya kali ini Erwin sampai hampir tiga jam dalam
keadaan begitu.+

"Kau percaya Kang Marta, takkan ada wanita seperti almarhum isteriku,
Indahayati.+

Takkan ada, Kang Marta," kata Erwin menegaskan keyakinannya.+

"Belum tahu juga Erwin. Jangan kecil hati, menurut dugaanku, tanpa
mengecilkan arti almarhum bagimu, bukan tidak mungkin ada wanita lain
yang sama dengan isterimu tercinta yang telah pergi itu. Kita tidak
dapat memastikan. Kau dengan keyakinanmu.+

Keyakinan belum kepastian, Er. Aku dengan dugaanku. Juga belum suatu
kepastian!"+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

24+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Tetapi kurasa aku yang benar. Tidak ada yang menyamai isteriku itu. Dan
percayalah, aku tidak akan pernah jatuh cinta lagi."+
"Jangan berkata begitu. Kalau aku tak salah, itu yang namanya takbur!"+

"Bukan takbur. Di dalam takbur tercakup perasaan sombong. Aku tidak


punya sifat sombong. Aku tidak akan jatuh cinta lagi, karena selalu
sadar akan keadaan diriku. Yang tak punya dan yang kadang-kadang seperti
sekarang ini." Pada waktu itu Sumarta seperti diingatkan kembali bahwa
ia sedang bersama makhluk aneh. Tetapi kesadaran itu tidak inembuat dia
takut. Erwin hanya punya nasib hegitu. Selebihnya ia manusia yang normal.+

Baik dalam berpikir maupun dalam berkata-kata.+

"Aku boleh omong kosong, Er?" tanya Sumarta.+

"Boleh saja, Kang Marta. Bukankah kita sedang bersantai," sahut Erwin
yang sudah tidak sedih lagi, karena suasana yang diciptakan Sumarta
membuat dia tidak lagi merasa bahwa dia sedang mengharimau.+

"Sekiranya aku menceritakan kenyataan ini, lalu Susanty mengatakan bahwa


dia tetap mencintaimu dan dia tidak menginginkan laki-laki sebagai suami
selain dirimu, bagaimana?"+

"Tidak perlu kita bicarakan itu, Kang Marta, karena ia tidak mungkin
menyukai makhluk semacam aku! Ia akan takut, jijik dan bersyukur atas
terhindarnya dia dari malapetaka. Tetapi sekaligus ia juga akan sangat
menghargai diriku, karena kepergianku semata-mata dikarenakan kekerasan
hati untuk menyelamatkan dirinya. Mungkin dia akan menyadari, bahwa
karena benar-benar sayanglah maka aku menghindar."+

Setelah hampir tiga jam, barulah Erwin merasakan tanda-tanda, bahwa ia


akan jadi manusia biasa kembali.+

"Kang Marta, kau memang sahabat setia. Walaupun kau dulu pernah beberapa
kali curiga kepadaku," kata Erwin. Sumarta merasa mukanya berubah merah
karena malu. "Kau boleh melihat aku berubah kembali jadi manusia biasa."+

Muka Erwin bersimbah peluh. Tubuhnya yang harimau itu menggeliat.


Dimulai dengan hilangnya loreng-loreng berwarna hitam pada tubuhnya,
secara bertahap kuku-kukunya pula menghilang. Lalu kaki depan dan
belakang pula berubah kembali menjadi tangan dan kaki manusia biasa.
Yang tak dapat dipecahkan oleh otak Sumarta dan oleh siapa pun yang
memandang, ketika tubuh manusianya normal kembali dia sudah dalam
keadaan SERIAL MANUSIA HARIMAU+

25+

KARYA: S.B. CHANDRA+


MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
berpakaian seperti ia belum mengharimau tadi.+

Tampak oleh Sumarta bahwa Erwin letih sekali.+

Dia bukan bermimpi, tetapi apa yang nyata-nyata disaksikannya lebih


menakjubkan dari apa yang dapat dialami orang dalam sebuah mimpi. Orang
yang terbangun sehabis mimpi akan mengetahui bahwa ia baru saja
bermimpi. Dan mimpi, bagairnanapun anehnya, hanya suatu hal yang biasa.
Tetapi bila seseorang selesai melihat suatu kenyataan yang hanya bisa
tersua di dalam mimpi, maka orang itu merasa suatu keanehan menyelinap
ke dalam seluruh dirinya. Dan itulah yang dirasakan Sumarta. Ia tidak
mungkin tidak percaya, karena ia mengalami dan melihatnya sendiri.+

Setelah beberapa kali Erwin mendesak Sumarta untuk pulang, barulah ia


pulang dengan janji, bahwa keesokan harinya ia masih akan kembali.+

"Ajari aku sedikit saja dari apa yang kau miliki, Erwin. Aku ingin jadi
muridmu!" pinta Sumarta. Erwin menjawab bahwa ia bukan guru dan tak
punya kuasa untuk menerima orang yang ingin belajar.

***

PENGALAMAN Sumarta itulah yang diceritakan kepada dr Anton.+

Ia percaya. Lalu katanya, "Kita harus dapat membawanya ke Susanty.


Begitu keinginan ayah dan ibunya. Susanty sudah tidak mau atau tidak
pandai berkata-kata."+

"Saya berpendapat, lebih baik menceritakan apa yang saya lihat kepada
Susanty. Erwin yakin, dengan cara itu Susanty bukan hanya takut, tetapi
juga sangat jijik. Dan ia akan merasa syukur," begitu kata Sumarta
mengulangi kata-kata Erwin ketika sedang jadi harimau tadi.+

Mereka berdua bergegas ke rumah Hamidy untuk bermufakat, apa yang


terbaik dilakukan.+

Pertanyaan pertama yang dilemparkan ayah Susanty, apakah sudah diketahui


di mana Erwin. Mendengar bahwa lelaki itu sudah ketemu, Hamidy dan
isterinya girang. Harapan yang mati telah hidup kembali.+
"Mengapa dia tidak dibawa langsung kemari?" tanya Nyonya Hamidy.+

Setelah berpikir sejurus Sumarta menerangkan, bahwa ia telah mendengar


bahkan SERIAL MANUSIA HARIMAU+

26+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id melihat


alasan Erwin mengapa ia tidak kembali. Bahwa memang sesungguhnyalah ia
mempunyai alasan cukup untuk menjauhkan diri.+

"Tetapi ini berarti bahwa ia membuat Susanty sakit kembali, bahkan bisa
lebih parah daripada itu. Kurasa anak kami tidak akan bisa sembuh tanpa
dia. Kami bersedia mengawinkan Susanty dengan Erwin," kata kedua ayah
dan ibu itu.+

"Tetapi ia benar-benar merasa dirinya tidak sepadan dengan anak Tuan dan
Nyonya,"+

kata Sumarta. Ia tidak mau menceritakan seluruh apa yang dilihatnya. Ia


merasa berdosa kepada Erwin, karena dianggapnya ketidaknormalan
sahabatnya sebagai suatu aib. Memang Erwin tidak menceritakan, bahwa
Sumarta harus menyembunyikan tentang perubahan dirinya itu, tetapi ia
sendirilah yang merasa bahwa yang satu itu tidak perlu diceritakan.+

"Kemiskinan tidak menjadi halangan Pak Marta," kata Nyonya Hamidy. "Lagi
pula ia bukan terlalu bodoh. Ia tentu pernah duduk di bangku sekolah. Ia
sopan. Kesopanan seperti yang ada padanya belum tentu ada pada orang
yang sarjana sekali pun. Ia bukan penipu. Ia bahkan seorang pemurah.
Tidak mata duitan. Padahal, kalau ia mau, dari kami pun ia boleh
menerima jutaan sebagai upah atas pengobatannya terhadap diri anak
kami!" Wanita itu mendadak bisa berpendirian dan bicara seperti itu.+

Sumarta memandang dr Anton seperti mohon nasihat.+

"Ceritakan saja semua, apa yang Pak Marta lihat," pinta dr Anton.+

"Tuan dan Nyonya tak akan percaya," kata Sumarta.+

"Kami percaya. Apa pun yang Pak Marta ceritakan, tidak akan mengubah
pendirian kami. Bahwa kami sangat suka menerima Erwin sebagai suami anak
kami."+

"Sekiranya . . ." Sumarta terhenti.+


"Badannya penuh panau. Mudah diobati," jawab ayah Susanty sambil berkata
kepada dr Anton, "Bukankah begitu, Dok?"+

"Ya, itu soal mudah."+

"Sekiranya, yah, berat saya mengatakannya," kata Sumarta membuat ayah


dan ibu Susanty kian tak sabar.+

"Sekarang katakanlah, Pak Marta," kata ibu Susanty memohon.+

Tanpa mereka sangka, Susanty telah keluar dari kamar dan turut duduk
mendengarkan.+

"Mana dia?" Susanty sendiri bertanya.+

Semua terkejut. Apakah ia sejak tadi mendengarkan" Apakah ia menjadi


sadar, SERIAL MANUSIA HARIMAU+

27+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id manakala


nama Erwin disebut-sebut"+

"Sudah enakan, Sus?" tanya Nyonya, Hamidy.+

"Aku tidak apa-apa. Aku hanya menantikan Erwin. Kata Pak Marta ada.
Mana" Tak maukah dia kemari" Bawa aku ke sana. Kalau ibu dan ayah
keberatan aku kawin dengan dia, aku keluar saja dari rumah ini. Aku
hanya mau hidup bersamanya!" kata Susanty mantap.+

"Walau bagaimanapun keadaannya?" tanya Sumarta. Sekarang dia nekat.+

Bagaimanapun soal ini harus dibereskan.+

"Aku inginkan dirinya. Tidak ada sangkut paut dengan keadaan."+

"Kalau sekiranya dia kini mendadak sudah jadi orang bisu?"+

"Kang Marta jangan mempermainkan aku. Mentang-mentang Kakang sudah


mendapatkan Christine dengan cara?" tetapi Susanty tidak meneruskan.
Tampak muka tukang buah itu memerah padam.+

"Jangan gusar Susanty. Sebenarnya aku pun ingin kalian berdua bisa
berbahagia. Dan aku mau melakukan apa saja untuk itu. Tetapi dalam hal
ini aku tidak dapat menolong!"+
"Menolong apa" Bukan untuk bicara dengannya. Atau mengobatinya, Kang
Marta,"+

sekali lagi Sumarta merasa malu. "Aku minta dia dibawa kemari atau aku
dibawa ke sana."+

"Kau mau aku bicara terus terang?"+

"Dari tadi pun itu yang kukehendaki. Tidak ada yang perlu dirahasiakan,"
kata Susanty.+

"Ia bukan orang biasa Susanty!"+

"Aku sudah tahu. Dia dukun. Sudah kulihat dia disembah harimau di
Muangthai tempo hari. Harimau takut kepadanya. Itu tidak jadi soal Kang
Marta. Malah bagus. Dan hebat bukan! Suami si Susanty ditakuti harimau!"
kata Susanty. Dia merasa bangga.+

Setelah diam sejenak dan keadaan tenang, Sumarta berkata sejelas


mungkin, "Ia sendiri pun+

harimau, Susan. Maksudku, dia pun kadang-kadang jadi harimau. Aku telah
melihatnya. Tadi!"+

"Kau bohong. Biar dia jadi babi hutan pun aku tetap mau. Busuk akalmu
Kang Marta.+

Betapa hinanya Kakang mengatakan dia pun harimau. Kalau sampai dia
mengetahui.+

Ataukah dia yang menyuruh Kakang berbohong supaya aku mundur?"+

"Demi Tuhan, aku tidak bohong. Aku telah melihatnya. Aku bicara
dengannya ketika dia sedang berubah wujud tadi!"+

"Aku tetap tidak percaya. Walaupun Kakang bersumpah. Dan andaikata


Kakang SERIAL MANUSIA HARIMAU+

28+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bersumpah


benar pun, aku tetap mencintainya. Aku mau sama manusia harimau itu.+

Ataukah ibu dan ayah keberatan?"+


Tak ada yang menjawab. Lydia memandang kepada Susanty kemudian kepada
Kang Sumarta. Seperti bertanya. Sumarta menunduk. Suatu isyarat bahwa
dia berkata benar.+

Lydia heran. Dia tahu ada orang-orang Thai pintar yang dapat menundukkan
harimau.+

Banyak yang mampu jadi pawang gajah. Tetapi belum pernah ia tahu tentang
adanya manusia yang kadang-kadang jadi harimau. Yang ada harimau
jadi-jadian. Yaitu, orang berilmu atau terkutuk oleh sumpahnya, mati
lalu jadi harimau, buaya, babi, bahkan ada yang jadi anjing dan kucing.
Bukan pula tidak ada yang hanya jadi tikus atau ular. Karena Lydia
memandang terus, pelan-pelan Sumarta mengangguk. Kini Lydia yang tunduk.
Dalam hati dia begitu berhasrat hendak bertemu dengan Erwin. Dia ingin
ngomong-ngomong.+

Menyatakan kekaguman dan simpatinya.+

"Di mana dia sekarang?" tanya Lydia.+

"Di gubuknya," jawab Sumarta.+

"Bawa aku ke sana. Pendirianku tidak berubah. Ayah dan ibu harus
mengawinkan aku dengannya. Biarlah aku bersuamikan harimau! Sudah memang
dia jodohku," kata Susanty begitu yakin kepada dirinya. Secuil dugaan
masih melekat di dalam hatinya, bahwa Sumarta berkata begitu hanya untuk
menjauhkannya dari Erwin atas permintaan Erwin sendiri.+

Ataukah Erwin sengaja hendak menguji sampai di mana benar kasihnya"


Apakah dia masih juga mau, kalau sekiranya dia benar-benar manusia yang
kadang-kadang berubah jadi harimau" Susanty tidak tahu, apakah ia
menghadapi suatu kenyataan atau sedang dalam ujian.

***

MEREKA bergegas ke tujuan dengan Sumarta sebagai penunjuk jalan. Bukan


hanya Sumarta, tetapi juga Lydia dan Susanty dipenuhi oleh aneka nacam
pikiran. Bahkan kedua orang tua Susanty dan dr Anton juga setengah
bingung ditambah setengah takut, apakah yang akan mereka hadapi.+
Sebenarnya Sumarta telah mengusulkan tadi, agar ia saja dengan dr Anton
yang menemui dan mengajak Erwin dengan mengemukakan segala kesediaan dan
harapan SERIAL MANUSIA HARIMAU+

29+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id keluarga


Hamidy, tetapi Susany berkeras hendak turut pergi, takut kalau-kalau ia
nanti dikibuli. Mungkin saja atas permintaan Erwin, akan dikatakan oleh
dr Anton dan Sumarta, bahwa Erwin telah tidak ada lagi di tempat itu.+

Dalam pada itubukan tidak terpikir dan terbayang dalam otak Susanty dan
Lydia, bagaimana nanti kalau yang mereka hadapi benar-benar seekor atau
seorang manusia yang sedang berwujud harimau. Apakah akan sanggup"
Tidakkah akan pingsan atau sekurang-kurangnya menjerit. Baik oleh rasa
takut maupun oleh iba yang tidak terkendalikan.+

Dan jauh di lubuk hatinya Susanty menanyai diri, apakah benar-benar dia
nanti masih akan tetap mencintai Erwin, kalau dilihatnya Erwin sedang
bertubuh harimau seperti yang dikatakan oleh Sumarta.+

Tetapi dicobanya menjawab sendiri, berdasarkan cerita Sumarta dari


Erwin, bahwa manusia harimau itu dulu pernah punya isteri bernama
Indahayati yang sangat cinta kepadanya. Bahwa wanita itu nikah dengannya
sesudah"bukan sebelum"ia mengetahui, bahwa Erwin sebenarnyalah bukan
manusia normal seperti manusia lainnya. Dan mereka mendapat seorang
anak, yang kemudian bersama ibunya dibunuh oleh Ki Ampuh yang telah
menjadi babi oleh kutuk sumpahnya sendiri. Sebenarnya apa yang
diceritakan oleh Sumarta itu sudah merupakan suatu alasan yang amat kuat
bagi Susanty untuk membatalkan niatnya bahkan barus merasa bersyukur
bahwa semuanya belum terlanjur terjadi. Ia mestinya sudah dapat
membayangkan, bagaimana banyak liku, jurang dan kepahitan yang akan
ditempuhnya, kalau ia jadi isteri Erwin. Dia harus berkenalan dengan
babi, harus bersebelahan tidur dengan makhluk berkepala manusia,
bertubuh harimau.+

Huh, buat apa memikirkan itu. Pasti hanya suatu akal licik Sumarta atau
Erwin. Bodoh sekali untuk berkhayal yang menyiksa diri sendiri.+

Dan tempat yang dituju telah dicapai. Sumarta turun dengan jantung
berdebar. Dia tidak pernah dapat izin dari Erwin untuk membawa tamu ke
sana. Jangankan membawa tamu, untuk memberitahukan alamatnya saja pun
tidak. Tetapi ia sudah tidak dapat mengelak.+

Susanty seperti tidak percaya, bahwa mereka telah sampai di pintu gubuk
Erwin. Begitu pula Hamidy dan isterinya. Padahal semuanya suatu fakta
pada hari siang bolong.+

Pintu diketuk oleh Sumarta. Tiada jawaban. Dipanggil-panggilnya nama


Erwin. Tiada sahutan. Ia tahu, bahwa sebagaimana ia tadi masuk ke sana
melihat Erwin yang mengerikan, SERIAL MANUSIA HARIMAU+

30+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id sekarang


pun ia dapat menolak pintu itu dengan mudah. Akan terbuka. Tetapi dia
tidak mau melakukan itu, khawatir Erwin terkejut dan marah. Dalam hal
orang kaget dan marah, macam-macam bisa terjadi. Sampai pada hal-hal
yang sama sekali tidak disangka.+

"Bang Erwin," panggil Lydia kini. Dengan suara lembut.+

Tidak juga ada sahutan.+

Sekali lagi Lydia mencoba, "Bang Erwin, kami datang!"+

Sepi. Tidak ada respons.+

"Barangkali dia tidur," kata ibu Susanty. "Atau dia tidak suka diganggu!"+

"Boleh jadi juga sedang samadi," ujar Hamidy.+

Akhirnya Susanty sendiri bicara. Ia sudah tidak kuasa menahan diri, dan
barangkali pun sudah tidak mengenal dirinya. Katanya, "Bukalah Erwin,
ayah dan ibuku semua setuju.+

Kami semua datang menjemputmu kemari." Tetapi tetap tiada sahutan.


Beberapa tetangga terdekat datang dan mengatakan, bahwa mereka tadi
melihat dia masuk.+

"Kami juga melihat bapak itu tadi dari sini," kata seorang tetangga.
Yang dimaksudkannya bapak tak lain dari Sumarta. "Saya rasa Erwin masih
tidur," sambungnya lagi, sehingga menimbulkan harapan bagi semuanya.
Bagaimanapun ia masih ada di runiah.+

Belum pergi.+

Tetapi sial memang tak dapat ditolak. Tak lama antaranya datang pula
seorang tetangga Erwin yang baru kembali dari menarik bajaj.+
"Kalau Bapak-bapak dan ibu-ibu mencari Erwin, sudah terlambat. Dia sudah
pergi.+

Saya yang mengantarkan dengan bajaj saya tadi!" kata orang itu.+

Tanpa berkata apa pun, Susanty mendorong pintu. Untuk menemukan suatu
ruangan kosong melompong. Semua mereka masuk.+

Semua memandang ke Sumarta seperti minta penjelasan. Dan laki-laki itu


mengerti. la berkata pelan, "Di sinilah kami tadi. la menangis dan aku
memeluk lehernya. Tiada rasa takut. Sampai ia jadi manusia kembali."
Sampai di situ Sumarta diam. Tak kuasa meneruskan kata-katanya.+

Apa pun yang menjadi sebab, Susanty tak kuasa menahan tangis. Ayah dan
ibunya, begitu pula Lydia berusaha membujuk. Walaupun tahu tidak akan
mencapai hasil sepenuhnya. Sedikit meringankan mestinya ada.+

"Dia pergi tandanya dia cinta kepadamu. Dia tidak mau membawamu turut
menderita SERIAL MANUSIA HARIMAU+

31+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bersama


dirinya. Ia tidak dapat berbuat lebih baik daripada itu!"+

"Tetapi aku tetap mencintainya. Jangan tanya mengapa. Karena aku pun tak
dapat menjawab. Aku rela menderita bersamanya, kalau itu dinamakan
penderitaan!" jawab Susanty sangat mantap. Memang benar apa yang
dikatakannya. Jangan tanya, mengapa ia tetap cinta. Memang banyak cinta
bersendikan aneka sebab. Karena hubungan persahabatan yang secara
perlahan atau bahkan sangat cepat berubah menjadi jalinan cinta yang
bagaimanapun mencakup unsur seks di dalamnya.+

Ada dua manusia saling mencintai karena saling membutuhkan. Ada pula
karena yang wanita tertarik oleh harta si lelaki dan lawan jenisnya ini
terpukau oleh kejelitaan sang wanita. Karena budi, karena patuh pada
kehendak orang tua dan aneka sebab lain. Pokoknya semua cinta yang
bersebab. Tetapi di samping itu semua ada sejenis cinta antara dua
manusia atau oleh seorang insan terhadap lawan jenisnya tanpa
diketahuinya dengan pasti apakah yang membuat dia jadi begitu tertarik
dan tak inginkan yang lain. Sekurang-kurangnya pada waktu itu. Misterius
memang. Dan cinta semacam ini memanglah suatu keajaiban yang tidak dapat
dikupas menurut hukum logika.+

Cinta inilah yang melanda Susanty. Dan benarlah ia tidak kuasa menjawab
kalau ditanyakan apakah sebenarnya yang menjadi sebab.

***+

SEDANG Susanty bergelut dengan pikirannya mengenai manusia harimau yang


dicintainya itu, Lydia dan dr Anton diam-diam memperhatikan lantai
tempat Erwin tadi berbaring. Kejelian mata mereka akhirnya menghasilkan
penemuan beberapa helai bulu.+

Jelas bulu harimau.+

"Ini dia, Tuan Hamidy," kata dr Anton. "Pak Marta telah menceritakan
yang sebenarnya!"+

Dan tanpa mereka duga, pada saat itu Susanty terpekik.+

"Berikan padaku. Ini milik Erwin dan miliknya adalah juga milikku.
Bagaimanapun aku harus mencarinya. Sampai dapat. Aku hanya mau nikah
dengan dia. Tidak mau dengan siapa pun lain daripada dia.+

"Aku bersumpah," kata Susanty. Karena emosi dan terlanjur.+

"Mengucaplah sayang," bujuk Nyonya Hamidy.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

32+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Mengucapkan apa" Aku sudah mengatakan, hanya mau kawin dengannya. Harus
mengucapkan apa lagi. Panggil tukang bajaj yang mengantarkannya tadi,"
kata Susanty. Ia setengah panik. Dan semua mereka tahu, bahwa cara atau
sekedar usaha menenangkannya hanyalah dengan mematuhi kehendak hati dan
perintahnya.

+
***

TUKANG bajaj, kendaraan rakyat beroda tiga yang dapat masuk gang-gang
sempit tak terlewati mobil, dipanggil. Ditanyai ke mana ia mengantar
Erwin. Orang kecil yang tidak punya dosa apa-apa itu semula agak
ketakutan. Disangkanya Erwin telah melakukan suatu kejahatan atas para
pendatang itu dan ia telah menyelamatkan Erwin dari penyergapan.+

Tetapi setelah dr Anton menerangkan bahwa Erwin sebenarnya saudara


misannya yang ingin merantau u tanpa perbekalan, si abang bajaj mau
diajak mengantarkan mereka ke tempat ia menurunkan Erwin di stasiun
kereta api Gambir.+

Mereka lalu berpencar mencarinya kalau-kalau belum berangkat.

Erwin yang memang masih ada di sana, masih berpikir ke mana akan pergi,
kaget setengah mati melihat dr Anton bersama Lydia. Kemudian melihat
Susanty pula lagi. Cepat ia bersembunyi. Dia bukan takut, hanya malu,
kalau mau disebut dengan "Hanya." Padahal rasa malu bisa jauh lebih
menyakiti daripada takut.+

Ia berhasil lolos tanpa kelihatan. Lalu menumpang bajaj lagi


meninggalkan tempat yang dianggapnya akan membawa petaka itu.+

"Ke mana, Pak?" tanya bang bajaj.+

"Ayolah lekas. Ke mana saja!" jawab Erwin agak keras. Bukan marah. Oleh
panik semata-mata. Tetapi bang bajaj berpikir lain. Disangkanya Erwin
baru habis mencopet atau menodong, lalu kini hendak menyelamatkan diri.
Dia takut terlibat. Melarikan penjahat.+

Bisa-bisa dituduh sekongkol. Tetapi mau memaksanya turun; dia tidak


punya cukup keberanian. Orang semacam ini, terjepit, mampu melakukan apa
saja. Dan sudah pasti dia tidak tanpa senjata. Kalau bukan senjata api,
sekurang-kurangnya pisau belati atau badik.+

Kalau makan perut atau dada, bisa berpisah dengan dunia yang masih ia
cintai, walaupun hidup melaratnya bukan alang kepalang. Pokoknya
bagaimanapun pahitnya, lebih baik hidup daripada mati.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+


33+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Akhirnya


bajaj sampai di Tanah Abang pasar. Erwin memerintahkan berhenti. Legalah
hati si penarik.+

"Berapa, Bang?" tanya Erwin.

"Terserah Bapak saja," jawab bang bajaj. Baginya tak dibayar pun sudah
tidak soal.+

Yang penting bebas dari dia.+

Sialan, baru turun bertemu pula dengan Ashar, tetangganya.+

"Tadi ada banyak orang mencari Bapak. Naik dua sedan. Tampaknya
orang-orang kaya.+

Karena bapak tidak ada, mereka pergi lagi. Tiga di antaranya wanita.
Tampaknya perlu sekali mau bertemu," kata Ashar. Sebenarnya Erwin tak
sabar mendengarkan, tetapi kini ia sudah mampu menguasai diri. Dan Ashar
melanjutkan, "Mengapa Bapak menjauhi sanak famili Bapak yang kaya-kaya
itu?" Ia seperti ingin tahu. Dan ia selalu menunjukkan rasa hormat dan
simpati, sehingga Erwin juga senang kepadanya.+

Erwin memegang tangan anak tanggung itu. Pegang senang dan sayang. Anak
itu memandangnya dan Erwin juga balas memandang, sehingga mata mereka
bertemu. Tanpa kata, tetapi mata mereka bicara. Dengan bahasa yang sama.
Dan perasaan yang sama pula.+

"Abang tak suka sama orang-orang kaya itu?" tanya Ashar. Ia belum puas,
karena pertanyaannya tadi tidak terjawab.+

"Ceritanya panjang!"+

"Abang mau ke mana?"+

Erwin hanya tersenyum. Bukan senyum berarti seperti yang banyak


dilakukan orang, kalau ia hendak menyimpan sesuatu. Bukan pula senyum
rahasia atau senyum kemenangan atau putus asa. Senyum Erwin hanya sebuah
gerak bibir yang kosong. Sekosong hatinya pada saat itu.+

"Pulanglah," pinta Erwin. "Nanti orang tuamu tercari-cari. Jadi risau


memikirkanmu.+

Kasihan mereka!"+

"Aku tidak al.an pulang!" jawab Ashar.+

Erwin jadi heran. Tidak akan pulang" Memang mau ke mana dia!+

"Mengapa kau tidak akan pulang?"

"Seperti Abang. Tak suka kepada mereka. Karena mereka pun tidak suka
kepadaku."+

"Jangan mengada-ada. Tidak lucu begitu," kata Erwin.+

"Aku tidak melucu. Bukan tak suka, tak dapat!"+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

34+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Kalau kau salah dan sesekali orang tuamu marah, itu wajar. Lain halnya
dengan aku.+

Tidak punya orang tua. Yang berdatangan tadi bukan sanak keluargaku.
Paling-paling kenalan."+

"Sama. Aku juga tidak. punya orang tua. Aku menumpang di situ. Rumah
pamanku.+

Kaya. Ayahku miskin ketika mati di situ. Makku sudah lama tidak ada!"+

Mendadak Erwin berubah. Timbul rasa iba. Barangkali lebih iba kepada
diri Ashar daripada kepada dirinya sendiri. Senasib" Tidak! Jenis saja
sudah lain. Ashar manusia biasa.+

Dia hanya manusia harimau. Tetapi dia cukup menarik rasa kasih Erwin.
Dia tidak mau pulang karena dia tidak betah. Mungkin banyak sindiran,
kerja berat makan kurang. Atau sudah diusir. Tidak diperkenankan lagi
tinggal berteduh sambil hidup merana di situ. Lain halnya dengan dia.
Dia menyingkir. Bukan karena tidak disukai, tetapi justru sebaliknya.+

Pahitnya lebih kurang sama. Mesti pergi. Akibatnya itulah yang


diperhitungkan. Mesti pergi.+

"Ke mana tujuanmu?" tanya Erwin sejurus kemudian.+

"Tidak tahu. Belum ada tujuan. Bagaimana kalau aku ikut Abang" Ikut
saja. Tidak akan menjadi beban Abang. Sumpah, aku tidak akan menyusahkan
Abang! Yang kurasa sekarang aku butuh teman. Dan aku punya semacam
keyakinan, bahwa Abang pasti teman yang amat baik. Abang tidak usah
membawaku. Tetapi perkenanlah aku ikut!"+

Erwin tidak menyahut. Tidak atau belum tahu mau mengatakan apa. Ia
melangkah lagi dan Ashar mengikuti. Tujuan" Sama-sama belum tahu.
Biarlah langkah Erwin yang menentukan.+

Mereka berjalan di tengah-tengah manusia yang berjubel, khas kebiasaan


di pasar serba ada dan murah Tanah Abang itu. Ashar waspada benar jangan
sampai kehilangan jejak Erwin, walaupun dia yakin bahwa orang itu tidak
punya niat untuk sengaja mengelakkan diri.+

Dalam otak kedua insan itu berkecamuk berbagai pikiran. Yang tidak
seragam. Ashar menyerah kepada nasib, sama sekali belum tahu apa yang
harus dilakukannya untuk memperpanjang umur hari demi hari. Ia tidak
akan mengharapkan makan minum atas biaya Erwin. Ia telah mengatakan itu
dan dia akan berpegang pada janjinya. Ia tahu benar, bahwa Erwin bukan
orang mampu. Malah termasuk miskin. Seperti beberapa tetangga Erwin
lainnya, ia juga mendengar bahwa anak muda dari seberang itu punya ilmu
untuk mengobati SERIAL MANUSIA HARIMAU+

35+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id berbagai


macam penyakit, tetapi ia tidak pernah memperkenalkan diri sebagai
dukun. Jadi tidak mengadakan promosi. Yang terlebih aneh baginya,
walaupun belum melihat sendiri, adalah cerita sejumlah orang bahwa Erwin
dukun aneh. Yang tidak mau terima bayaran atas jasa-jasa yang
diberikannya. Inilah sebab utama, mengapa Ashar dan orang-orang yang
mengenal Erwin menaruh simpati dan respek cukup tinggi terhadap diri
perantau dari Tapanuli itu. Inilah pula suatu bukti gamblang bagi siapa
pun yang tidak mau mengingkari kenyataan, bahwa orang sangat keliru
kalau menganggap, bahwa orang miskin tidak ada maknanya. Orang-orang
ekstrim materialistis malah memandang kaum tak punya dan melarat ini
sebagai makhluk-makhluk yang hanya menyemakkan dan mengotori lingkungan.
Sebaiknya mereka tidak ada saja. Betapa jahatnya cara mereka berpikir
kir dan mengukur. Padahal di antara orang-orang tak mampu ini cukup
banyak yang mempunyai sifat dan hati yang lebih baik bahkan jauh lebih
mulia daripada sementara orang kaya. Justru di antara mereka inilah
terdapat orang-orang beriman, tawakal, bersyukur pada pemberian dan
anugerah Cuhan. Mereka inilah yang menyadari bahwa rezeki datangnya dari
Tuhan, sementara para hamba Allah hanya berusaha, Dan itu pulalah yang
menyebabkan nereka mudah bersyukur. Dan dalam kesyukuran itu pulalah
letaknya rasa bahagia.+

Lain benar halnya dengan orang yang tidak muaah puas, bahkan tidak kenal
puas.+

Serakah tanpa tara, tamak dan loba tanpa batas. Yang begini terdapat di
antara orang-orang kaya, yang kebanyakan semakin jauh dari Tuhan mereka,
dari sang Pencipta.+

Erwin, yang selain miskin juga bukan manusia normal, merupakan sebuah
tauladan di antara tidak cukup banyak manusia teladan di masa keruntuhan
moral dan mental.

***

AKHIRNYA kedua manusia yang baru bergabung itu bebas dari lautan
semut-manusia itu. Erwin menarik tangan Ashar, masuk ke sebuah warung
tenda kecil yang menyediakan makanan murah. Tentu saja kualitas rendah.
Tetapi cukup baik untuk mengganjal perut yang kosong. Erwin memesan nasi
pakai kuah sayur saja. "Dua," katanya. Tetapi Ashar buru-buru menolak.
"Satu saja Bang, aku belum lapar. Abang sajalah!" Erwin yang sebcnarnya
tahu, bahwa Ashar juga perlu mengisi perut, tetapi juga ingat akan
kata-katanya tadi, "tidak mau menjadi beban," mengubah pesanannya jadi
satu piring saja. Teh tanpa SERIAL MANUSIA HARIMAU+

36+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id gula,


gratis, tidak usah bayar. Dia makan sendiri. Melihat Ashar mengisi
sebuah gelas setengah berdaki yang dipintanya dari tukang warung dengan
teh. Tidak perlu bayar.+

Untung masih ada pewarungpewarung amat kecil yang punya hati begitu
sosial.+

Erwin diam saja. Tidak menawarkan makan untuk kedua kalinya. Padahal ia
tahu, bahwa Ashar pasti kehausan dan kelaparan. Dahaga sudah diobat.
Tetapi perutnya"+

Dibiarkannya karena ia mau memberi kesempatan kepada Ashar untuk


menggembleng diri.+

Biar dia jadi manusia konsekuen dengan kata-katanya sendiri, walaupun


untuk itu harus lapar.+

"Boleh juga," kata Erwin setelah nasi yang hanya berkuah selesai
dilahapnya. Ashar diam saja. Mencoba tersenyum. Dan Erwin melihat tanpa
keliru, bahwa senyumnya itu senyum lapar!+

Erwin bangkit dari bangku, mengajak Ashar pergi. Jauh di lubuk hati anak
muda tanggung itu menyadari bahwa ia mulai menerima konsekuensi dari apa
yang tadi diucapkannya. Tetapi ia tidak menyesal. Sebaliknya ia mulai
merasa sebagai manusia baru yang mesti percaya kepada diri sendiri.
Harus berani menanggung risiko. Meninggalkan ru-inah pamannya yang
bagaikan hidup di neraka itu adalah hasil kebulatan hati. Tidak boleh
disesali, bahkan harus disyukuri karena dengah begitu dia dapat memulai
hidup yang sebenarnya. Yang dirasanya sekarang lapar. Dilengkapi dengan
tak punya uang lebih daripada lima puluh rupiah.+

"Kau hebat," kata Erwin tiba-tiba. "Dan aku suka kepada anak yang hebat.
Orang hebat boleh dibikin kawan dan boleh dipercaya!"+

Ashar memandang Erwin. Dia bangga juga. Dalam menanggung lapar dikatakan
hebat.+

Lebih baik daripada dikatai, "Rasain lu. Karena pura-pura malu jadi
lapar!" Itu kan sakit.+

"Apa betul aku hebat, Bang?"+

"Tentu. Laki-laki yang berpegang teguh pada kata-katanya adalah orang


hebat. Kau lapar, tetapi kau tidak mau membebani aku. Begitu katamu
tadi. Dan itulah yang kaulakukan. Bagus. Sungguh suatu awal yang amat
bagus. Kau boleh dipercaya!"+

"Mana Abang tahu?"+


"Aku tahu. Karena kau boleh dipercaya, maka kuberi kaupinjaman dua ratus
rupiah.+

Nih. Masuk ke pondok itu. Makan. Seperti aku tadi. Kalau nasib kita
kelak agak baik, makan dengan lauk! Sekarang latihan. Dan tiap latihan
itu baik. Menambah kepercayaan SERIAL MANUSIA HARIMAU+

37+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kepada


diri supaya kuat menahan derita. Ayo, makan. Nanti kita teruskan!"+

Tanpa sanggup membantah, Ashar melnatuhi perintah Erwin. Dia makan,


sementara Erwin menunggu. Kini dia pula yang meminta segelas teh tanpa
gula. Yang tidak usah bayar itu.+

Ashar mulai kagum kepada Erwin. Orang miskin yang dukun. Yang tak suka
uang.+

Yang keras dan tegar hati. Membiarkan dia tadi lapar, padahal dia tahu.
Tetapi kemudian meminjaminya uang untuk makan. Aneh manusia ini. Orang
biasa tidak akan bersifat dan bersikap begitu.+

"Kini kita sama-sama kenyang," kata Erwin setelah Ashar selesai memberi
sedikit alas di dalam perutnya.+

"Ke mana kita?" tanya Erwin kemudian. Mereka berdiri sebentar,


berpandangan.+

"Terserah Abang. Aku tak tahu," jawab Ashar.+

"Aku lupa. Kau tak tahu. Dan aku pun tidak tahu. Kita ini jadi semacam
pengembara tanpa tujuan!" kata Erwin.+

"Biarlah. Akan banyak pengalaman," kata Ashar. Anak tanggung itu jadi
seperti orang mulai dewasa. Sudah "berani" berkata begitu.+

Erwin senang dengan sikap kawannya yang tidak ragu-ragu itu.

"Kau tahu, dalam perjalanan atau petualangan kita mungkin bertemu banyak
kesulitan.+

Barangkali akan banyak berjalan kaki. Mungkin juga menempuh hutan yang
banyak binatang buasnya. Ular-ular pemakan hewan dan manusia, gajah,
babi hutan dan badak!"+

Dia tidak menyebut harimau tetapi sebaliknya Ashar bertanya, "Apakah


kita juga akan hertemu dengan harimau" Aku ingin sekali melihat yang
masih bebas!"+

Erwin tidak menjawab. Dia memang tidak mau menyebut hewan buas yang satu
itu.+

"Maksud Abang kita akan Sumatera" Di sana yang ada gajah dan harimau.
Abang sudah bertemu dengan harimau di hutan?" tanya Ashar. Lagi-lagi
Erwin tidak menjawab.+

Karena sudah dua kali masalah harimau tidak ditanggapi, Ashar jadi
berpikir. Bukan jauh-jauh! Barangkali hewan yang satu ini tidak boleh
disebut-sebut.+

"Bang, apakah sebenarnya pantang menyebut harimau" Maaf, kalau aku


salah!" kata Ashar. Khavvatir kalau-kalau ia membuat kekeliruan oleh
ketidaktahuannya.+

"Oh tidak," jawab Erwin. "Di negeri kami sana, kami menyebutnya 'nenek'
atau+

'ompung.' Tahu 'ompung"' Kalau di Jawa mbah!"+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

38+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Ashar


akan ingat. Kalau Tiba di Sumatera"siapa tahu"ia tidak akan pernah
menyebut harimau.+

"Kenapa kau begitu ingin bertemu dengan , ompung?" tanya Erwin.+

"Karena aku kagum dengan kegagahannya. Dengan garis-garis loreng yang


sangat indah. Kulihat di gambar. Juga pernah di bioskop!" '+

"Ya, harimau memang gagah. Tetapi tidak ganas, kalau dia tidak diganggu
atau disakiti.+

Di negeriku banyak!" Pada saat itu kian besar hasrat Ashar untuk ke
Sumatera. Ia tahu, Erwin asal Sumatera. Mudah-mudahan dia kembali ke sana.
+

***

SEMENTARA Erwin bersama teman tanggungnya masih belum punya ketentuan


akan ke mana, orang-orang yang gagal mengejarnya ke stasiun Gambir telah
tiba di rumah Susanty.+

Gadis itu tampak murung. Namun demikian wajahnya membayangkan suatu


tekad untuk meneruskan pencarian. Ia menyesali Sumarta mengapa tadi
tidak langsung membawauya ke rumah. Mengapa membiarkannya di gubuk itu
sendirian, padahal sudah tahu, bahwa dia ingin menghindar. Tampak
perasaan jengkel Susanty terhadap Sumarta. Dianggapnya orang ini selalu
egoistis. Sudah mendapat Christine, sudah selesai baginya. Dia lupa
bahwa Christine saudara misan Susanty. Hamidy dan isterinya gelisah
melihat perubahan kelakuan anak mereka. Yang terpelajar, yang cantik dan
tergila-gila secara tak wajar.+

Tetapi dalam hati mereka merasa kagum akan kekerasan dan kemuliaan hati
Erwin, yang menghindar dari sebuah cinta kasih yang dilimpahkan gadis
sekaya dan secantik Susanty. Betapa bedanya Erwin dan Sumarta. Orang
yang hanya berkaliber amat kecil dalam materi dan ilmu keduk.unan ini
begitu tega merebut hati seorang wanita yang bukan tarafnya dengan
guna-guna. Sehingga Christine yang kemenakan mereka itu jatuh
terjerembab secara tidak wajar. Walaupun mereka sangat risau memikirkan
nasib anak mereka, namun mereka jadi kian malu oleh prasangka mereka
dulu bahwa Erwin mengguna-gunai Susanty. Kalaulah Erwin bukan seorang
laki-laki yang kuat iman, pasti+

"rezeki" yang demikian akan diterkam habis-habisan. Di sinilah letak


kemuliaan seorang hamba Allah yang sukar ditemui di lingkungan mana pun,
terrnasuk di kalangan masyarakat terpelajar, apalagi yang hanyak duit.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

39+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Atas


permintaan Hamidy dan isteri, malam itu Lydia menginap di rumah mereka,
tidur bersama Susanty.+
Berbagai cara digunakan Lydia untuk menyadarkan Susanty, bahwa apa yang
dilakukan Erwin adalah yang terbaik yang dapat dilakukan oleh seorang
yang berbudi luhur. Yang lebih suka mengorbankan perasaan dan dirinya
daripada kelak pada saatnya melihat orang lain menyesal sepanjang usia.
Dan usia manusia tidak terlalu panjang, bahkan terlalu pendek jika
dibandingkan dengan hidup abadi di dunia lain yang harus diterima oleh
tiap makhluk di permukaan bumi Allah. Betapa jahatnya seseorang yang
membuat hidup di dunia menjadi begitu pahit dan penuh penyesalan bagi
orang lain. Padahal hidup ini seharusnya dinikmati sebaik mungkin dalam
jalur yang diridhoi oleh Yang Empunya Alam Semesta.+

"Kau amat beruntung Susan mempunyai seorang pujaan yang begitu luhur
budi dan rela berkorban demi kebahagiaan hidup orang yang aku yakin amat
disayanginya. Kalau ia tidak sayang kepadamu, pasti ia dengan segala
senang hati, bahkan penuh kerakusan menerima cintamu. Cinta tanpa alasan
yang kuat, yang hanya mengikutkan perasaan dan barangkali emosi yang
hanya singgah sekejap mata untuk kemudian menghilang pula tanpa bekas!"
kata Lydia.+

"Aku rasa apa yang kakak katakan itu benar. Karena bukan kakak yang
jatuh cinta.+

Karena kakak bukan aku. Aku yang merasa. Akulah yang lebih tahu.
Meskipun aku belum pernah mengalami cinta , yang sampai menggores di
hati, tetapi aku tahu pasti bahwa aku benar-benar menyukainya dan aku
pasti hidup bahagia dengannya. Kepergiannya dengan mengorbankan diri
sendiri, seperti kakak katakan itu memperbesar keyakinanku, bahwa inilah
lelaki yang tahu makna cinta. Yang dia tidak tahu dalam pengorbanannya
itu ialah bagaimana tersiksanya sisa hidupku. Aku dapat memahami
kebesaran jiwanya. Tetapi dia tidak mengetahui penderitaanku yang tidak
akan pernah lagi mengenal cerah dan ceria,"+

jawab Susanty. Melihat usianya yang masih amat muda, seyogianya ia tidak
mampu berkata demikian. Tetapi apa yang dikatakannya tidak ada hubungan
dengan umur. Ia hanya menyatakan apa yang dirasa dan diderita.+

Menyadari bahwa hati Susanty sudah sekeras baja dingin yang tak dapat
diubah bentuknya, Lydia hanya dapat berkata, "Aku salut kepadamu, Dik.
Aku dapat mengatakan apa saja, tetapi memang kaulah yang menanggung
merasakannya. Kuhargai kebesaran kasihmu. Benar-benar melebihi cinta
Romeo terhadap Julia. Kau percaya, kalau kukatakan, SERIAL MANUSIA HARIMAU+

40+

KARYA: S.B. CHANDRA+


MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bahwa aku
dan suamiku sangat sayang kepadamu?"+

"Percaya," jawab Susanty. "Teman-teman dalam kemalangan ini hanya


kalian. Kalau ada yang dapat menolong pun hanya kalianlah."+

"Aku mau berbuat apa saja untuk kebahagiaanmu sayang," kata Lydia.
Susanty menciumnya, terasa butir-butir air nestapa menimpa pipi Lydia.
Dan ia pun tak berdaya lagi menahan kesedihannya. Ia sangat tahu artinya
cinta dan ia lebih tahu lagi bagaimana derita seseorang yang mendambakan
kasih dan belaian sayang.+

"Kalau begitu carikanlah Erwin sampai dapat," pinta Susanty.+

"Aku akan mencarinya."+

"Kakak dan suami kakak pasti akan dihubunginya. Jadi akan mengetahui
alamatnya."+

"Barangkali dia juga akan menghubungimu Susan. Dengan surat atau


telepon. Akan menceritakan semuanya. Orang yang menyayangi seseorang
pasti tidak akan selama-lamanya membiarkan orang yang disayang tanpa
berita. Tidak akan sanggup. Karena ia selalu dikejar rasa berdosa,
mengapa pergi tanpa pesan!"+

"Kakak yakin dia akan menghubungiku?"+

"Bukan hanya yakin. Aku tahu. Dia tidak akan pernah tenang sebelum
menyampaikan sendiri apa yang membuat dia merasa harus pergi!"+

Begitu Lydia selesai mengucapkan kalimatnya, di kamar itu terasa ada


angin bertiup.+

Tidak mungkin angin dari luar, karena tiada jalan ia dapat masuk. Kamar
itu mempergunakan alat pendingin atau penyejuk ruangan.+

Kedua wanita itu saling pandang. Mungkin sama-sama mendapat perasaan aneh.+

Sekurang-kurangnya merasa heran mengapa ada angin bertiup. .+

Kemudian terdengarlah suara itu. Suara orang yang diharap-harapkan


kekembaliannya.+

Suara Erwin. Lydia dan Susanty terdiam. Tetapi debar jantung mereka
nyaris terdengar dalam ruangan sunyi sepi itu.+

"Aku tahu perasaanmu Susan. Aku juga tahu perasaan Lydia," kata Erwin.
Suara itu begitu jelas, begitu lembut. Tetapi yang punya suara tidak
kelihatan.+

"Jadi, kau tahu?" tanya Susanty. Entah dari mana datangnya kekuatan dan
kesanggupan ia bertanya. Lalu Erwin berdiri di sana, sekitar dua meter
dari ranjang tempat mereka berbaring.+

Keajaiban itu mengalahkan kerinduan Susanty. Ia bukan berteriak girang


lalu SERIAL MANUSIA HARIMAU+

41+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id


memagutnya. Ia terbengong seperti mimpi atau ditipu oleh matanya
sendiri. Padahal yang berdiri itu sesungguhnya bukan lain dan tak kurang
daripada Erwin.+

"Aku telah datang Susan. Memenuhi etiket yang lazim bagi insan yang
sopan. Dan aku ini, bagaimanapun keadaanku, aku ingin digolongkan pada
yang tahu bersopan santun.+

Seperti kata Lydia yang amat baik hati dan rupanya menguasai ilmu jiwa,
aku takkan pernah tenteram kalau tidak mengatakan sendiri kepadamu
mengapa aku pergi. Hidup tanpa ketenteraman hati pasti amat tersiksa.
Menambah siksaan yang kadang-kadang tanpa ampun menghunjam diriku," kata
Erwin. Tenang dengan penuh perasaan.+

"Terima kasih Erwin. Kau sungguh luhur budi halus perasaan," ujar Lydia
yang tidak memikirkan dari mana datangnya Erwin. Tetapi melihat
kenyataan, bahwa yang berdiri dan bicara itu memanglah sahabat mereka
yang pergi membawa nasibnya. Semata-mata karena tahu diri dan tak mau
melibatkan orang lain yang disayanginya.+

"Susan, aku tak tahu berbuat apa yang lebih daripada pergi. Aku pun tak
tahu harus berbuat apa terhadap kesucian kasihmu. Kalaulah aku ini bukan
Erwin yang Erwin di hadapanmu ini, aku akan mencium kakimu tanda
bahagia. Tetapi aku hanyalah aku yang ditakdirkan begini. Suatu takdir
yang bukan kupinta, tetapi juga tidak kusesali!"+

Susanty yang menangkap seluruh kata-kata yang amat jelas itu tidak bisa
mengerti.+

"Aku tidak mengerti Erwin."+

Di dalam hati Erwin mohon supaya Susanty bisa mengerti melalui


penglihatannya sendiri. Dan permohonannya itu terkabul. Seperti biasa ia
merasakan tanda-tanda akan datangnya perubahan. Ia bersyukur kepada yang
mengabulkan permintaannya. Begitulah dia. Si orang kecil yang menyandang
nama Erwin. Ada saat ia amat ketakutan dengan datangnya perubahan wujud
dirinya. Ada pula waktunya ia amat membutuhkannya. Seperti sekarang. Di
hadapan Susanty dan Lydia.+

Perubahan itu berlangsung pelahan, bagian demi bagian. Dan Lydia bersama
Susanty menyaksikannya dengan perasaan yang tak dapat diuraikan. Tanpa
jerit bahkan tanpa suara.+

Yang terlihat hanya turun naik dada mereka. Perasaan takut atau ngeri
tidak ada sama sekali.+

Semua tertimbun oleh keajaiban yang tak masuk akal, tetapi bukan suatu
khayalan. Apa yang terjadi di hadapan mereka, lebih daripada khayalan
orang yang punya daya khayal tak bertara.+

Akhirnya sempurnalah perubahan itu. Seluruh tubuh Erwin telah berubah


menjadi SERIAL MANUSIA HARIMAU+

42+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id harimau


dewasa. Besar dan tegap. Namun wajahnya tidak mengalami perubahan
sehelai rambut pun. Tetap Erwin yang tampan tetapi miskin. Kelainan pada
wajah itu hanyalah kemuraman yang tidak dapat disembunyikan. Dengan
wajah sedihpya itu ia memandang ke lantai, tidak mau menatap Susanty.
Supaya wanita itu dapat memandang dan mengamatinya sepuas hati. Dan
Susanty serta Lydia memang memandanginya. Entah dengan rasa apa, tetapi
pasti bukan rasa takut.+

Dalam keadaan tertunduk itu, Erwin berkata pelan, "Sudah kaulihat


sendiri Santy"+

Inilah aku. Mengerikan, bukan?"+

Tiada tanggapan. Baik dari Susan maupun dari Lydia. Semua rasa ada,
hanya perasaan ngeri itu yang tidak ada.+

"Cerita Sumarta semua benar. Kau tidak lagi menyalahkanku, bukankah


begitu Santy"+

Ini takdir. Kau tahu arti takdir?" Tiada tanggapan. Dengan perasaan tak
menentu air mata Susanty lepas dari bendungannya. Kalau ia mengatakan
sesuatu, maka dengan air mata itulah ia mengatakannya. Lydia yang telah
merasa Erwin sebagai saudara sendiri pun tak kuat menahan kesedihannya.+

"Sudah kaulihat Santy?" tanya Erwin. Lembut, bagaikan bertanya kepada


orang yang disayang dan dicinta.+

Susanty tidak menjawab, membiarkan saja air mata mengalir sernau-maunya.


Ia tak kuasa berbuat lain, karena ia tidak tahu harus berbuat atau
mengatakan apa.+

"Lydia, aku sudah mengatakannya dengan kenyataan. Bukan sekedar


kata-kata, yang dapat diucapkan semau lidah. Kalian telah melihatnya.
Bukan lagi sekedar cerita dari Pak Marta."+

"Ya, kau telah memperlihatkannya, Erwin," kata Lydia.+

"Kau tidak takut?" tanya Erwin.+

"Tidak, mengapa harus takut. Bagaimanapun wujudmu, kau tetap Erwin yang
kami sayang. Sekarang pun kuulangi, agar kau jangan meninggalkan kami.
Bukankah kita sudah merasa berkeluarga dan cukup tenteram bersama-sama.
Bukankah ketenteraman menjadi salah satu dasar hidup serumah?" '+

"Lydia, Lydia. Kau terlalu baik. Setelah melihat kenyataan kau masih
menawarkanku tempat berteduh untuk menyambung hidup. Kudoakan, semoga
Tuhan selalu memberkahimu. Tetapi aku harus pergi Lydia. Ada semacam
panggilan yang tak dapat SERIAL MANUSIA HARIMAU+

43+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id


kuuraikan, menyuruhku pergi. Untuk kebaikan kita semua!"+

"Kau tahu, bahwa kepergianmu juga pasti untuk kebaikanmu?"+

"Aku tidak dapat memastikan. Pantang. Memastikan masa depan sama dengan
menduai Tuhan!"+

Lydia tambah hormat kepada Erwin. Ia benar orang beriman, menerima


takdir dengan pasrah dan tetap takut kepada larangan Allah.+

Susanty mendengar semua dialog. Dia tidak turut berkata, sarat dengan
perasaan dan pikirannya sendiri.+

Kini terjadi lagi apa yang sukar dipercaya kalau tidak melihat sendiri.
Sebagaimana Erwin tadi secara perlahan berubah wujud menjadi berbadan
harimau, maka kini tubuhnya berubah kembali jadi biasa. Dan Erwin
menjadi lelaki normal. Seolah-olah bukan dia yang mengharimau tadi.+

"Ya Tuhan, memang Engkau Mahabesar. Dapat berbuat sekehendak-Mu. Segala


puji dan syukur bagi-Mu ya Tuhan," kata Lydia di dalam hati. Di samping
itu kini ia melihat sendiri betapa hebatnya manusia harimau Erwin ini.
Patutlah dia mempunyai banyak ilmu.+

Orang-orang pandai di Muangtha pun mengatakan kepada Lydia, bahwa Erwin


adalah seorang hebat yang sukar dicari tandingannya. Bukan tidak ada,
tetapi sangat langka.+

Susanty dan Lydia tidak kuasa berkata-kata. Sehingga Erwin jugalah yang
memulai,+

"Aku sudah datang. Kita sudah berkata-kata, bahkan lebih daripada itu.
Kini tiba saatnya aku pergi!"+

"Jangan," ucap Susanty, sadar atau terkeluar begitu saja. Lalu ia diam
lagi.+

Erwin mendekat, merogoh saku celana, lalu mengeluarkan benda terbungkus


dengan kain putih yang sudah agak kumal. Diberikannya kepada Susanty.+

"Bukan begitu," kata Erwin memberi petunjuk. "Buka telapak tanganmu.


Setelah kuletakkan benda ini di tengah, jangan segera mengepal. Biarkan
dulu beberapa saat untuk menguji, apakah ia serasi untukmu."+

Karena Erwin sudah bicara seperti orang biasa, perasaan Susanty dan
Lydia pun berubah. Bertanya Susanty, "Apakah isinya?"+

"Kuku harimau putih."+

"Mengapa tak boleh segera digenggam?"+

"Akan kulihat dulu tanda-tanda yang diberinya. Kalau ternyata tidak


serasi, tidak jadi SERIAL MANUSIA HARIMAU+

44+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kuberi.


Kalau cocok untuk dirimu, itulah sebuah kenang-kenangan dari aku yang
tidak punya apa-apa selain dari pada sayang tanpa noda atas dirimu!"+
Lydia terharu mendengarnya. Begitu pula Susanty. Katanya sebuah
kenang-kenangan dari orang yang tidak punya apa-apa. Susanty mengikuti
petunjuk, membuka telapak tangan kanannya. Lydia menyaksikan dengan
penuh perhatian. Dia memang menaruh perhatian besar sekali terhadap
segala apa pun yang berbau mistik. Sebab, negerinya sendiri masih penuh
oleh keajaiban yang musykil-musykil.+

Erwin meletakkan kuku harimau putih berbungkus kain itu di tengah


telapak tangan Susanty. Tak lama kemudian benda itu memerah seperti
warna api, tetapi Susanty tidak kepanasan olehnya. Lydia heran, mengapa
bara itu tidak membakar kulit dan memakan daging tangan gadis itu.
Kemudian tampak keanehan lain. Bara itu mengepulkan asap berwarna kuning.+

"Genggamlah," kata Erwin. "Ia sesuai untukmu." Dan gadis itu


melaksanakan perintah tanpa tanya.+

Lydia memandangi Erwin. Walaupun tanpa kata, wajahnya jelas mengandung


pertanyaan untuk apakah itu.+

"Ia akan melindungimu dari segala maksud dan usaha jahat. Insya Allah,"
kata Erwin.+

Setelah sunyi seketika, Lydia bertanya apakah Erwin tidak mampir dulu ke
rumahnya untuk bertemu dengan dr Anton.+

"Tak usah, sampaikan salamku. Walaupun aku tidak tampak, aku akan selalu
bersama kalian. Selamat tinggal Susanty. Anggaplah kuku tadi sebagai
pengganti diriku!" Dan Erwin hilang dari pandangan Lydia dan Susanty.+

Susanty menangis terisak-isak, "Kak Lydia, apakah ini. Khayalan atau


mimpi?"+

Lydia memeluk Susanty, "Bukan, sayang. Ini suatu kenyataan!"+

"Aku tidak percaya," kata Susanty dalam tangisiya.

***

SETELAH Susanty reda, Lydia mengajaknya keluar kamar untuk menceritakan


pengalaman mereka kepada Hamidy dan isterinya. Supaya kedua orang tua
yang amat susah akan nasib anaknya itu barangkali bisa agak tenteram.
Dan memang mereka masih duduk-SERIAL MANUSIA HARIMAU+

45+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id duduk di


ruang tengah. Mereka tak dapat tidur oleh ketidaktenangan yang terus
mengganggu.+

Suami isteri itu melihat kedua sahabat itu keluar. Suatu pertanda yang
meringankan.+

"Belum tidur?" tanya Nyonya Hamidy.+

"Belum, Bu, kami berbincang-bincang," kata Lydia sambil duduk


berdampingan dengan Susanty. "Dan kami telah bertemu," kata Lydia lagi
membuat Hamidy dan isterinya jadi tidak mengerti.+

Kok tiba-tiba sudah bertemu. Bertemu dengan siapa" Bukankah mereka tidak
ke mana-mana. Sejak tadi di kamar saja.+

"Maksudmu?" tanya Hamidy kepada Lydia yang menganggap wanita itu sudah
seperti anak sendiri yang lebih tua dari Susanty.+

"Dengannya," sahut Lydia.+

Hamidy saling pandang dengan isterinya. Masih saja tidak mengerti,


bahkan tambah heran apa maksud Lydia sebenarnya.+

Susanty diam saja. Tidak ikut bicara. Dia tidak kuasa berkata-kata,
tetapi dia memang ingin menyampaikan apa yang baru terjadi kepada ayah
dan ibunya.+

"Dia tadi datang," kata Lydia lagi.+

"Dia siapa?" tanya ibu Susanty.+

"Erwin," kata Lydia, membuat Hamidy dan isterinya saling pandang lagi.
Heran dan wajah mereka jelas membayangkan ketidakpercayaan. Mereka tidak
melihat siapa pun masuk. Bagaimana pula mungkin Erwin datang tanpa
kelihatan oleh mereka yang duduk di sana. Kalau ia datang harus melalui
ruangan tempat mereka duduk.+

"Kami telah ngomong-ngomong. Erwin menerangkan semua," sambung Lydia.+

"Kalian mimpi atau dikuasai khayalan. Kami sejak tadi duduk di sini.
Mana mungkin kami tidak melihatnya masuk. Andaikata dia lewat di sini,
tentu dia menegur kami."+

"Dia ke kamar kami tadi. Cukup lama!"+

"Kalau benar, mana dia sekarang?" tanya ibu Susanty.+

"Sudah pergi," jawab Lydia lesu.+

"Kalian pasti bermimpi. Datang dan pergi lagi tanpa kami lihat adalah
suatu hal yang mustahil."+

"Yang mustahil itulah yang telah terjadi," kata Lydia menegaskan.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

46+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Sekarang


mau tak mau Hamidy dan isterinya harus percaya. Baru mereka teringat,
bahwa barangkali Erwin punya ilmu untuk membuat dirinya tidak kelihatan.
Ilmu itu memang ada dan masih lumayan banyak orang yang memilikinya.
Ilmu ini disebut juga ilmu perabun.+

Lydia menceritakan seluruh kejadian. Hamidy dan isterinya bukan hanya


mendengar dengan penuh perhatian tetapi juga dengan jantung berdebar,
walaupun tidak menyaksikan dengan mata sendiri. Mereka bayangkan, betapa
hebat dan mengerikannya. Padahal yang mengalami, sama sekali tidak
merasa takut.+

"Kalian tidak takut?" tanya Nyonya Hamidy. "Tidak," jawab Lydia.+

"Kau takut Susan?" tanya Hamidy kepada anaknya.+

Susanty menjawab dengan gelengan kepala. Kedua orang tua itu heran
bagaimana mereka bisa tidak takut, sedangkan mereka yang mendengar
ceritanya saja merasa amat ngeri.+

"Dalam keadaannya berubah wujud itu pun Erwin sangat lembut. Mukanya
tenang.+

Sama saja seperti yang kita lihat selama ini."+

Kemudian Hamidy berkata, "Mengapa tidak memanggil kami tadi?"+


"Tidak teringat ke situ. Lagi pula dia tidak meminta agar Ibu dan Bapak
dipanggil! Ia datang khusus untuk mohon diri, karena ia merasa pergi
tanpa permisi," kata Lydia.+

Bagi Lydia dan Susanty yang kemudian masuk kamar kembali, malam berlalu
tanpa suatu kejadian apa pun yang menakutkan. Tetapi dini hari baru
mereka bisa tertidur, karena wajah Erwin dalam dua wujud selalu saja
terbayang.+

Lain halnya dengan Hamidy darr isterinya. Mereka was-was, tidak tenang.
Sangat khawatir kalau-kalau Erwin datang dengan wujudnya berbadan
harimau. Kalaulah sampai terjadi, barangkali mereka akan mati kejang
karena ketakutan walaupun telah diceritakan bahwa ia sama sekali tidak
mengganggu. Sampai hari pagi mereka gelisah, tidak dapat tidur.+

Pada keesokan paginya dr Anton datang melihat isterinya dan Susanty.


Kepadanya pun diceritakan apa yang telah terjadi. Ia heran tetapi juga
senang, karena Erwin tidak melupakan mereka. Dia sendiri mempunyai
pengalaman lain malam itu. Hanya kepada Lydia diceritakannya. Bahwa ayah
Erwin dalam wujudnya berkepala manusia dan bertubuh harimau telah
mendatanginya ketika ia sedang asyik membaca buku tentang cara
penanganan dan perawatan penyakit napas sesak.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

47+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Aku terkejut sekali, walaupun dia sebelum memperlihatkan diri telah


memberitahukan tentang kedatangannya. Jadi hanya suara yang terdengar.
Jelas benar katanya supaya aku jangan takut dan terkejut. Namun begitu
terkejutnya aku bukan main," cerita dr Anton.+

Lalu secara tiba-tiba berdirilah dia di sisi dr Anton, sehingga ia harus


menoleh ke kanan untuk melihatnya.+

"Aku tidak percaya. Walaupun aku sadar benar, bahwa aku bukan bermimpi.+

Disebutkannya namanya. Dia malah mengatakan, supaya aku jangan lupa. Dja
Lubuk.+

Kalau aku sangat terjepit, aku boleh menyebut namanya. Dan kalau keadaan
mengizinkan ia akan datang. Jelas benar kudengar ia berkata, "Tempatku
jauh, Nak. Di Mandailing sana.+

Kau pernah mendengarnya" Daerah miskin. Maksudku pada umumnya. Ada juga
yang kaya.+

Hanya satu dua. Banyak yang hanya mampu menunggu!" katanya.+

Lalu kata dr Anton, "Menunggu apa, Pak?"+

"Menunggu rumah reotnya ambruk, karena tidak ada biaya untuk


memperbaiki. Sekali-sekali jalanlah ke sana. Jangan hanya melihat
gedung-gedung tinggi dan mewah. Nanti sakit matamu dan keliru
penilaianmu. Engkau perlu melihat semua. Yang di atas, yang di tengah
dan yang di bawah. Kalian yang muda-muda menjadi tumpuan harapan bangsa.
Meneruskan cita-cita atau usaha sejumlah manusia jujur yang ada
sekarang. Jangan tiru orang-orang yang memberi contoh buruk. Nanti
kalian jadi serakah dan tidak mampu melahirkan keadilan yang benar-benar
adil. Tak mampu mewujudkan kesejahteraan yang merata secara wajar!" kata
Dja Lubuk. Tegas tanpa emosi. Kata-kata bijaksana yang tidak diduga dr
Anton ini membuat ia merasa tenang. Tanyanya,+

"Bapak dulu orang pergerakan?"+

Dja Lubuk tertawa ringan. Dr Anton memandangnya. Dia jadi kagum dan
hormat.+

Makhluk bertubuh harimau dewasa itu berwajah agak keriput tetapi


kegantengan masih jelas memperlihatkan betapa gagahnya dia dulu.+

"Begitulah. Aku pernah turut pergerakan di masa penjajahan dulu. Secara


kecil-kecilan.+

Pernah juga merasai penjara di Penyabungan. Kau barangkali tak kenal


kota itu." Setelah diam sejurus, Dja Lubuk berkata lagi, "Aku ayah
Erwin. Banyak budimu kepadanya.+

Kaubawa dia ke Muangthai sehingga dia bisa menambah pengetahuannya yang


tak seberapa itu. Kau perlakukan dia sebagai saudara, walaupun dia hanya
sebegitu saja. Berbudi baik kepadanya berarti berbudi baik kepadaku. Dia
anak kesayanganku. Kesayanganku. Kau SERIAL MANUSIA HARIMAU+

48+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id belum


punya anak. Belum tahu bagaimana gaimana indahnya menyayangi anak. Nanti
kau akan tahu. Kau akan dapat dua anak dari isterimu yang sama baiknya
dengan kau, Dokter!"+

"Bapak tinggal di mana?"+

"Di dalam bumi. Tetapi kadang-kadang mengelana. Sudahlah, tak usah tanya
itu, Dokter. Aku datang mengucapkan terima kasih. Juga kepada isterimu
Lydia!"+

"Dari mana Bapak mengetahui ini semua?"+

Dja Lubuk hanya tertawa. Ramah sekali. "Kau agak bandel, Dok. Sudah
kukatakan, tak usah tanya. Nah, selamat tinggal. Kapan-kapan aku datang.
Boleh?"+

"Tentu, tentu. Bawa Erwin, Pak."+

"Kau betul-betul baik hati, Dokter!" Lalu lenyaplah dia.+

Dunia ini benar-benar masih penuh dengan keajaiban dan kegaiban yang
melebihi dongeng, pikir dr Anton. Yang tidak melihat tentu sukar mau
percaya. Ah, biarlah.+

Kepercayaan mereka tidak penting. Dia beruntung telah menyaksikan


sendiri. _+

Itulah yang diceritakan dr Anton kepada isterinya. Diingatnya betul, Dja


Lubuk mengatakan dia tinggal di Mandailing, di dalam bumi. Jelaskah,
bahwa ia manusia yang telah meninggal dunia, tetapi bila perlu tampil di
antara orang-orang yang masih hidup.+

"Kau mau ke Mandailing, Lydia?" tanya dr Anton.+

"Ingin sekali. Tentu akan lebih menyenangkan kalau ke sana bersama


Erwin. Tetapi ia telah pergi. Barangkali kembali ke Mandailing."+

"Aku punya keyakinan, bahwa pada suatu hari ia akan mengunjungi kita.
Entah kapan,"+

kata dr Anton.

***
+

KARENA dipaksa oleh Sumarta agar mau menerima sekedar belanja, ketika ia
mengunjunginya di gubuk tempat ia mengharimau, maka Erwin mempunyai uang
agak lumayan. Dengan uang itulah ia dan sahabat barunya Ashar naik bis
atau kereta api sehingga akhirnya tiba di Merak, Banten. Dari sana
mereka menyeberang ke Lampung.+

"Kita sudah di Sumatera, As," kata Erwin.+

"Iya, telah banyak sekali aku berutang. Tiap sen akan kubayar kembali,
manakala aku sudah punya uang. Aku berjanji," kata Ashar yang merasa
berbahagia sekali mendapat SERIAL MANUSIA HARIMAU+

49+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id teman


bertualang seperti Erwin.+

"Bagus. Yang namanya utang memang harus dibayar," kata Erwin yang ingin
terus menanamkan pendirian dan sikap yang baik kepada kawan mudanya itu.
Dengan adanya kesadaran berutang yang harus dibayar, orang akan bekerja
keras untuk mencari pembayarannya. Kalau segala usaha Ashar nanti
ternyata terbentur pada kegagalan, Erwin akan mengikhlaskan apa yang
dinamakannya utang. Dengan cara itu utang akan hapus dunia akhirat.+

"Apakah kita akan ke kampung Abang?" tanya Ashar.+

"Kau ingin ke sana?"+

"Ya, untuk belajar menjadi dukun seperti Abang. Dan aku pun kelak tidak
akan mengutip bayaran, kalau aku sudah dapat menolong!"+

"Lalu kau mau makan apa" Dan bagaimana membayar bayar utang?"+

"Abang dari mana dapat uang" Padahal Abang pun tidak mau menerima
bayaran untuk pertolongan yang Abang berikan!"+

Erwin tidak segera menjawab. la senang mendengar pertanyaan itu.


Menandakan bahwa sahabatnya itu berpikir, punya otak.+

"Aku bekerja dan mendapat upah untuk keringat yang kucurah. Dan tidak
benar, bahwa aku tidak mau menerima bayaran sama sekali. Jikalau sedang
tidak punya duit aku terima sekedarnya."+
"Sekedarnya itu berapa Bang?"+

"Cukup untuk belanja dua tiga harilah. Aku bisa mengemudikan mobil.
Pernah jadi pengemudi di Surabaya." Lalu dia diam. Teringat kepada
pengalamannya di sana. Digilai isteri majikan, sehingga ia melarikan
diri untuk mencegah bencana yang tidak diingini.+

"Aku juga akan begitu. Kalau ada kemungkinan aku mau belajar membawa
mobil!+

Betapa akan enaknya," kata Ashar. Dan dia berkhayal tentang masa depannya.+

Dari Lampung mereka masuk ke daerah Palembang. Ketika tiba di Lahat,


Erwin ditemui oleh seorang yang sudah lanjut usia. Waktu itu kedua
sahabat itu sedang makan di warung kampungan. Orang tua yang juga makan
di situ menyalami Erwin tanpa menyebutkan namanya.

"Anak muda, kaulah orangnya!" katanya. Tentu saja Erwin terkejut. Tidak
pernah mengenal orang itu dan tidak tahu apa maksudnya. Timbul curiga di
dalam hatinya.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

50+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Apa maksud Bapak?" tanya Erwin. "Kalau aku boleh tahu, siapakah Bapak
makanya berkata begitu?"+

"Namaku Abduh. Kaulah orang yang dapat menolong!" jawabnya.+

"Menolong apa?" tanya Erwin kian heran. "Menolong aku. Karena aku tidak
sanggup!"+

Ashar mendengarkan dengan rasa heran yang sama. Jelas baginya bahwa
Erwin tidak mengenal orang asing itu.+

"Anak ini muridmu, bukankah begitu," katanya lagi sambil melihat Ashar
dan memberi salam pula kepadanya.+
"Bukan, dia temanku seperjalanan," jawab Erwin.+

"Ya, tetapi dia ingin menjadi muridmu,"+

Ashar tambah heran, bagaimana orang ini tahu keinginan hatinya.+

"Bapak orang besar," kata Erwin. Kini ia memberi salam dengan


menundukkan badan.+

"Jadi lebih besar karena merendahkan diri. Sifat agung pada orang yang
benar-benar berisi.+

Terimalah aku sebagai murid karena aku mengelana memang untuk mencari
ilmu dari siapa saja yang sudi melimpahkan!" kata Erwin lembut. Ashar
meniru sikap Erwin. Ia juga menyalami orang tua itu dengan menundukkan
badannya.+

"Anak muda, kaulah yang benar-benar besar. Kau orang berisi, tetapi
sangat pandai membawakan diri. Isi dada memang penting, tetapi lebih
penting dari itu adalah rasa suka orang kepada kita. Yang selalu menemui
kegagalan justru orang-orang tanggung ataupun sebenarnya hebat yang lupa
diri. Angkuh, melupakan siapa yang memberinya kekuatan.+

Sudikah kau dan sahabatmu turut ke rumah burukku?"+

Mereka bertiga berangkat. Berjalan kaki. Tak kurang dari tiga kilo
jauhnya. Tidak Erwin, juga tidak Ashar mengeluh di bawah terik matahari
siang itu. Padahal kendaraan ke jurusan mereka banyak dengan biaya yang
juga tidak seberapa. Erwin berpikir, bahwa cara ini tentu merupakan
salah satu ujian dari orang asing yang menamakan dirinya Abduh, Akhirnya
Abduh yang bertanya, "Kalian tidak pernah bertanya berapa jauh lagi
rumah reotku itu! Mengapa?"+

"Bukankah kita menuju rumah Bapak" Kalau sudah sampai tentu Bapak akan
mengatakan. Bertanya kalau ada keraguan. Kami tidak ragu-ragu, bahwa
orang hebat ikutan kami punya rencana besar untuk aku yang masih anak
bawang!" sabut Erwin.+

Abduh tersenyum. Tampak kepuasan di mukanya.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

51+

KARYA: S.B. CHANDRA+


MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Bagaimana ayahmu Dja Lubuk" Masih selalu datang?"+

Oleh rasa heran yang memuncak, Erwin terdiam. Orang tua ini mengenal
ayahnya.+

Siapakah dia ini sebenarnya" Tetapi dia tidak bertanya, yakin nanti akan
terungkap juga.+

"Ya, ada juga sesekali," jawa Erwin.+

Abduh semakin kagum. Orang muda ini hanya menjawab, tidak bertanya
mengapa Abduh mengenal ayahnya.+

Akhirnya mereka tiba di rumah Abduh. Bukan gubuk seperti yang


dikatakannya. Ini memang sebuah rumah. Besar, walaupun tidak baru.
Pekarangannya cukup luas.+

Erwin tidak menunjukkan rasa kagum. Juga tidak mengatakan, bahwa Abduh
rendah hati. Rumah besar setengah mewah dikatakan gubuk.+

Dua anak masih sekitar tujuh dan lima tahunan keluar berlari-lari
mendapatkan Abduh.+

"Kakek pulang, Kakek pulang," kata mereka kegirangan. Mereka senang,


tandanya sayang kepada kakek mereka. Pertanda pula, bahwa kepulangan
Abduh selalu dinantikan cucu-cucunya. Bagi yang punya anak atau cucu
dapatlah merasa-rasakan hrtapa merdu sambutan itu di telinganya.+

"Bapak berbahagia sekali," kata Erwin. Lalu ia menjadi murung, karena


terbayang olehnya anak kandung dari Indahayati yang bersama ibunya telah
tiada.+

"Kau kelihatan sedih anak muda," kata Abduh.+

"Ah, tidak," kata Erwin menutupi. Dalam hati ia tahu, bahwa orang
berilmu ini tidak dapat dikicuh.+

"Memang sukar dilupakan, tetapi ia kini sudah senang dengan banyak


teman-temannya di surga. Yang kita-kita ini yang belum tentu," kata
Abduh. Dalam kenyataan yang aneh ini pun Erwin tidak bertanya. Hanya
kekagumannya bertambah. Abduh tentu tahu bahwa ia telah kehilangan anak
tunggal kesayangannya.+
"Kau pada suatu hari akan mendapat jodohmu. Dan akan dapat keturunan.
Dua orang,"+

kata Abduh. Ramalan ini tidak menarik reaksi dari Erwin. Dia diam saja.
Bukan tidak percaya, walaupun tidak seratus persen. Yang mengetahui masa
depan seseorang dengan tepat hanyalah Yang Satu. Tiada lain daripada
Dia. Orang pintar boleh saja meramal, tetapi ketentuan tetap di tanganNya.+

Mereka masuk, disambut oleh seorang wanita sekitar tiga puluhan dan
seorang wanita lebih muda, sekitar delapan belas atau sembilan belas
tahun. Kedua-duanya anak Abduh.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

52+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Ini Erwin, sahabat baruku," kata Abduh memperkenalkan Erwin kepada


kedua anaknya. Rupanya dia bukan orang pintar kampungan. Kehadiran kedua
putrinya menyambut tamu yang masih asing juga menunjukkan bahwa meskipun
punya ilmu kebatinan yang cukup tinggi, ia berjiwa modern. Tidak
memingit anak. Dukun-dukun atau orang-orang pandai di kampung masih
banyak yang mentabukan anak-anak perempuan mereka bertemu dengan orang
asing. Kecuali kalau ia memang punya niat tertentu, misalnya supaya si
pendatang sengaja dapat melihat paras muka dan potongan aduhai anaknya.+

Kedua perempuan itu memandangi Erwin, seperti secara menyeluruh, membuat


Erwin merasa kikuk. Memang mereka agak heran, mengapa ayah mereka
membawa anak muda yang dikatakan sahabat. Tidak sebaya dengannya. Mereka
tidak tertarik kepada Ashar, yang dikatakan sahabat Erwin. Sebab ayah
mereka hanya mengatakan, bahwa Erwin sahabat barunya. Ashar pengikut
atau saudara Erwin.+

Tidak mengherankan.+

Biasanya yang datang ke rumah itu, orang orang yang memerlukan bantuan
Abduh atau sahabat-sahabat seprofessi yang usianya lebih kurang sebaya.
Mengapa ia menyebut anak muda itu sebagai sahabat"+

Kedua bocah yang memapak kedatangan kakeknya tadi masing-masing memegang


tangan orang tua itu, seolah-olah khawatir kakek mereka itu pergi lagi.+
"Hasan dan Husin anak saya," kata wanita yang tadi memperkenalkan
namanya Fatimah. "Dan in adik saya," ujarnya lagi. Yang dimaksud adiknya
adalah wanita muda rupawan dengan sepasang mata gemerlapan mengesankan
kepribadian yang periang. Nama gadis ini Hasanah. Pada pandangan pertama
saja ia sudah senang kepada Erwin yang baru dikenal namanya. Memang
kesimpatikan yang merupakan anugerah Tuhan kepada sementara hambaNya
merupakan modal besar untuk disukai orang. Setidaktidaknya pada kesan
pertama. Bagaimana orang itu sebenarnya, masa pula yang akan menentukan.
Jangan dikira orang yang pada awal berkenalan menimbulkan rasa senang
kelak terbukti orang baik dan menyenangkan pula. Boleh jadi kelak
terbukti, bahwa lahiriah saja ia menimbulkan rasa simpati. Padahal di
hari kemudian ternyata ia hanya seorang penipu atau bandit"dalam
berbagai segi. Bandit materi, bandit pencuri hati wanita, pendusta,
penipu dan semacamnya.+

Dalam hal yang demikian, rupanya yang menimbulkan rasa senang itu
benar-benar amat menyesatkan bagi mereka yang mudah saja mengambil
kesimpulan dari memandang wajah SERIAL MANUSIA HARIMAU+

53+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id seseorang.+

Rumah itu memang dapat dikatakan besar. Walaupun tidak mempunyai


arsitektur modern, tetapi tangan-tangan trampil yang punya selera
terpuji telah membuatnya enak dipandang. Lebih daripada itu sebenarnya.
Enak dinikmati.+

Mata Erwin yang memandang ke sekitarnya setelah mereka semua duduk


bersama-sama, jelas memperlihatkan bahwa ia mengagumi tata letak dan
hias ruangan-ruangan yang tampak.+

"Rumah reot Bapak ini menimbulkan, rasa senang. Menghilangkan letih,"


kata Erwin.+

Dia berkata biasa-biasa saja, tetapi Abduh faham bahwa ia disindir


dengan cara yang amat halus.+

Mendengar ucapan Erwin kedua wanita kakakberadik itu saling pandang.


Semula tak mengerti apa maksud kata-kata tamu mereka, tetapi belakangan
mereka sama tersenyum.+

Tentuulah bapaknya yang tadi merendahkan diri dan kini dipukul balik
oleh Erwin. Dan orang tua itu tidak menanggapi.+
"Anak muda dan kawan anak muda ini dari Jawa," kata Abduh. Dari caranya
berkata, jelas bagi Erwin bahwa ia bukan bertanya, tetapi mengatakan
tanpa ragu-ragu. Ia tahu. Dan dia benar.+

"Tepat sekali. Bapak benar-benar handalan," kata Erwin. "Saya ingin


belajar kepada Bapak, kalau Bapak memperkenankan." Disusul oleh Ashar
yang mengatakan, bahwa ia merantau ke Sumatera juga untuk mencari ilmu.
Ia pun mohon agar diterima sebagai murid.+

Abduh tertawa. "Anak muda, kau masih saja mau jadi harimau yang
menyembunyikan kuku. Aku si tua yang bodoh inilah yang seharusnya
belajar dari kau, anak muda yang rendah hati." Mendengar ini, kedua
anaknya memandang Erwin dengan cara lain. Kagum, bukan lagi oleh
ketampanannya, tetapi karena ia ternyata bukan pemuda sembarangan.+

Pemuda yang keren banyak, tetapi yang ada isi belum tentu terdapat
seorang di antara seratus.+

Wajah Erwin memerah padam oleh pandangan kedua wanita muda itu.
Sementara Ashar merasa bangga, karena orang ikutannya tidak keliru lagi
bukanlah orang sembarangan.+

Seorang laki-laki yang umurnya lebih kurang seperti Erwin membawa


minuman dan juadah.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

54+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Ini Muhidin, anak angkat saya," kata Abduh. Lalu ia menjelaskan siapa
tamunya.+

Muhidin menyalam dan hendak mencium tangan Erwin, tetapi si manusia


harimau buru-buru menarik. Menurut ajaran yang diterimanya, tidak baik
membiarkan tangan dicium orang yang sebaya, apalagi yang lebih tua. Lain
halnya kalau yang mencium itu masih kanak-kanak. Memberi tangan dicium
oleh orang sebaya, apalagi yang lebih tua menandakan kita menganggap
orang itu di bawah kita dalam hal ilmu. Dan yang begitu tidak baik.
Buru-buru menarik tangan supaya jangan si penyalam sampai sempat
menciumnya berarti kita memandang tinggi dan hormat kepadanya.
Sekurang-kurangnya tidak memandang dia orang yang rendah ilmunya. Tetapi
hanya sedikit sekali orang yang memahami hal ini.+

"Saudara Muhidin dari utara?" tanya Erwin.+

"Ya, dari mana Bapak tahu?" tanya Muhidin.+

Fatimah dan Hasanah jadi lebih kagum. Pertanyaan itu membuktikan kepada
Erwin, bahwa ilmu Muhidin baru pada tahap permulaan.+

"Tidak, hanya menerka-nerka. Rupanya kebetulan tepat, kalau benar


saudara dari utara!" jawab Erwin.+

Muhidin lalu menerangkan, bahwa ia berasal dari Tanjungbalai Asahan.+

"Jauh juga Saudara merantau," kata Erwin. "Tidak banyak orang Asahan di
kota ini.+

Saudara mendapat guru hebat."+

"Kau memujiku, sementara kau sendiri berada jauh di atas kebolehanku


yang tidak seberapa," kata Abduh. "Aku akan senang sekali kalau kau mau
bersama kami untuk beberapa hari."+

"Untuk apa?" tanya Erwin.+

"Untuk menolongku. Bukankah kau suka menolong sesamamu yang amat


membutuhkan bantuan atau nasihatmu?"+

"Bantuan apakah itu" Aku khawatir Bapak menemukan orang yang keliru. Aku
tidak punya kepintaran apa-apa. Aku dalam perjalanan pulang ke kampung
yang sudah lama tidak kukunjungi!"+

"Aku tahu. Ke Tapanuli. Kau ziarah ke makam ayahmu Dja Lubuk dan
ompungmu Raja Tigor. Mau menambah ilmu. Kaubawa Ashar karena ia tak
tahan tinggal bersama pamannya yang kaya!"+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

55+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Erwin dan


Ashar saling pandang.+

"Bapak telah membaca diri kami," kata Erwin.+


"Kalau tanggung-tanggung hebat, tidak akan mampu mengetahui semuanya
begitu tepat."+

"Hanya menerka-nerka, kebetulan tepat, barangkali," balas Abduh.

Erwin merasa dirinya dipukul kembali. Dan kini semua sama-sama tertawa.
Hanya Ashar yang diam oleh rasa herannya akan ketinggian ilmu
orang-orang itu.+

"Ya, di sinilah Bang Erwin untuk beberapa hari. Memang rumah kami hanya
begini, tetapi hati kami terbuka lebar untuk Bang Erwin," kata Hasanah
yang perawan dan rupawan. Ayahnya mengerling. Banyaknya asam garam yang
telah dirasanya membuat Abduh tahu, apa yang mulai masuk ke dalam hati
anak gadisnya itu. Tetapi ia malah senang, karena ia tahu, bahwa Erwin
seorang lelaki yang boleh dipercaya. Bukan jenis yang kelotokan atau
mudah melebar lubang hidungnya kalau dipuji atau dimanisi wanita. Ia
memang masih muda, tetapi ia matang dan pengalamannya dimasa lampau,
banyak memberi pelajaran kepadanya.+

Fatimah juga mengajak Erwin bermalarn di rumah mereka. "Untuk mempererat


hubungan keluarga," kata wanita yang sudah berfaham ini. "Tampaknya
Hasan dan Husin juga suka sama Abang."+

"Mana ayah mereka?" tanya Erwin polos. Fatimah diam, begitu pula yang
lain.+

"Maaf atas pertanyaanku itu," kata Erwin. Ia mengerti, bahwa pertanyaan


itu menimbulkan kesedihan. Dia tidak menanyakan lebih jauh. Belakangan
ia mengetahui, bahwa Husni yang ayah kedua anak itu telah tewas diterkam
harimau di Muara Bungo, sebuah kota yang di sekitarnya masih menjadi
sarang harimau. Tidak merupakan kejadian yang sangat mengherankan, kalau
Husni dibunuh dan dimakan harimau di hutan atau di pinggirnya, karena di
sana harimau masih masuk ke desa-desa yang berhampiran dengan belantara.
Husni diterkam lalu diseret oleh seekor raja hutan di kota Muara Bungo.
Suatu kejadian yang tidak pernah terjadi di tahun-tahun belakangan ini.
Kata sementara orang pandai ia dibunuh oleh harimau atas suruhan seorang
pemelihara harimau. Sepanjang tahu keluarga Abduh, mereka sekeluarga
tidak punya kenalan pemelihara harimau. Oleh karenanya mereka menarik
kesimpulan, bahwa yang punya harimau piaraan itu pun bekerja atas
keinginan orang lain pula. Yaitu orang yang benci kepada Husni dan
menghendaki SERIAL MANUSIA HARIMAU+

56+

KARYA: S.B. CHANDRA+


MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
kematiannya. Pembunuhan sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara,
tetapi orang itu sengaja memilih cara yang amat menyakitkan hati.+

Abduh meminta anak-anaknya, Muhidin dan Ashar pindah ke ruangan lain,


karena ia hendak bicara berdua-dua saja dengan Erwin.+

"Aku ingin tahu, mengapa Bapak memilih aku," kata Erwin.+

"Karena engkaulah orang yang kuyakini mampu," jawab Abduh.+

Ia lalu menceritakan, bahwa ia dimintai bantuan oleh seorang amat kaya


di kota Lahat itu untuk menemukan kembali Abu Samad yang telah hilang
tanpa meninggalkan jejak.+

Polisi telah dilapori dan telah mengerahkan banyak tenaga, namun tiada
berhasil. Mereka tidak dapat- mengatakan, bahwa Abu Samad dibunuh karena
tiada bukti untuk itu. Mau dikatakan diculik juga sulit; karena belum
pernah terjadi penculikan atas seorang warga di kota itu. Apalagi
sepanjang tahu mereka, begitu pula masyarakat, lelaki itu sangat baik
hati.+

Tidak punya musuh. Menurut penglihatan Abduh, lelaki itu masih hidup dan
ditahan di sebuah tempat yang dijaga ketat.+

"Berupa binatang-binatang melata yang berbisa atau tangkal yang tidak


dapat ditembus?" tanya Erwin.+

Dari pertanyaan itu Abduh kian mengetahui bahwa anak muda ini memang
bukan sembarangan. Istilah "dijaga ketat" itu dimakluminya. Dukun
tanggung akan bertanya, berapa jagoan atau tukang pukul yang menjaga
rumah itu. Kalau baru tukang pukul atau bahkan tukang bunuh, masih dapat
ditaklukkan oleh Polisi. Karena sudah terang mereka orang-orang bayaran
untuk melakukan atau setidak-tidaknya melindungi kejahatan. Polisi dapat
bertindak.+

"Itulah yang tidak kelihatan di dalam usahaku," jawab Abduh. "Suatu


bukti, bahwa mereka menggunakan orang pandai. Dan mereka melakukan itu
bukan untuk membunuh Abu Samad. Karena kalau hanya untuk membunuh
mengapa menempuh cara yang sesukar itu?"+

"Mengapa Bapak kira aku dapat membantu!" tanya Erwin.+

"Kau telah mengatakannya kepadaku di dalam mimpi. Sudah sejak sepekan


yang lalu.+
Dan selama itu pulalah aku keliling mencari orang yang kulihat di dalam
mimpiku itu.+

Tidak bersua. Memang aku pun tahu bahwa harapanku amat tipis, karena
dalam mimpi itu jelas kaukatakan bahwa kau ada urusan dengan seorang
wanita cantik di Jakarta. Perempuan SERIAL MANUSIA HARIMAU+

57+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id itu kau


sembuhkan dari penyakitnya. Dia jatuh cinta, tetapi kau menolak. Hanya
karena kau merasa tidak sekufu dengan dia!"+

"Hebat sekali mimpi Bapak itu," kata Erwin polos dan sangat kagum.+

"Tidak dijelaskan. dalam mimpi itu bahwa kau akan singgah di kota ini.
Ketika aku melihat kau tadi, aku terperanjat. Betulkah kau yang dalam
mimpiku, ataukah orang lain yang mirip dengan orang yang kulihat di alam
mimpi itu" Setelah lama kuperhatikan, aku memberanikan diri, karena
naluriku mengatakan, bahwa engkaulah orangnya."+

"Sebetulnya aku belum apa-apa, Pak Abduh. Tetapi kalau sekedar mencoba
bolehlah.+

Kalau jelas kita memohon kepadaNya. Tanpa izinNya tidak akan ada
keberhasilan."+

Sekali lagi Abduh mengagumi Erwin. Yang tetap menggantungkan


keberhasilan suatu usaha kepada Tuhan. Tiada ketakburan padanya.+

Dan malam itu juga ia mulai. Celakanya, waktu ia mengerahkan seluruh


kekuatan untuk mencari tahu di mana rumah tahanan itu, ia merasa bahwa
dirinya akan berubah. Dan lebih celaka lagi, kali ini perubahan itu
begitu cepat berlangsung.+

Setelah ia berbadan harimau, mendadak di sana berdiri makhluk amat


besar, tak tentu bentuknya. Kerbau bukan, harimau juga tidak. Inilah jin
kiriman orang yang menahan Abu Samad. Dan inilah yang harus dilawannya.+

Jin itu bukan jenis yang banyak bicara. Ia langsung menerkam si manusia
harimau, sehingga terjadilah perkelahian. Kegaduhan itu terdengar oleh
Abduh, Ashar, kedua anak Abduh dan Muhidin.
+

***

ABDUH tahu, bahwa Erwin pasti sedang bertarung dengan lawannya, yaitu
orang pandai yang memenjarakan Abu Samad dengan pengawalan amat ketat.
Ia pun tahu, bahwa Erwin sedang berusaha mematahkan penjagaan atas diri
hartawan yang ditahan itu, tetapi mendapat perlawanah keras sehingga
terjadi adu kuat. Dalam pertempuran antara orang pandai semacam itu
hanya ada dua kemungkinan. Salah satu mengaku kalah atau salah satu
tewas karena tidak ada yang mau menyerah. Orang berkekuatan batin yang
sangat menghargai martabatnya lebih cenderung untuk tewas daripada
menyerah. Menurut keyakinan Abduh, anak muda yang baru dikenalnya itu
bersifat pantang menyerah. Jadi SERIAL MANUSIA HARIMAU+

58+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id dalam


perkelahian ini hanya terbuka dua kemungkinan. Erwin tewas karena
lawannya lebih kuat atau dia menewaskan lawannya kalau musuh itu tidak
mau menyerah. Lawannya pasti tidak kepalang tanggung, karena Abduh
sendiri sudah mengaku bahwa is tidak kuasa mengalahkannya.+

Kemudian secara tiba-tiba suara gaduh di dalam kamar itu berhenti. Sudah
selesaikah"+

Siapa yang keluar sebagai pemenang" Di antara semua yang kelihatan


bermuka pucat hanyalah Hasanah. Sekali lagi ayahnya yang punya ilmu-ilmu
tinggi membaca isi hati perawan itu. Mengapa justru ia yang paling
risau, padahal baru siang tadi kenal dengan Erwin Yang seperti biasa
berpakaian amat sederhana, bahkan mendekati agak kumal. Tidak punya
bawaan apa pun selain sebuah ransel. Ashar hanya punya buntalan kecil,
berisi satu kemeja dan celana yang diselundupkannya dari rumah ketika
pergi. Memang ia berniat akan meninggalkan rumah itu. Andaikata ia tidak
bertemu dengan Erwin, maka ia akan bertualang seorang diri. Bagaimana
kehendak nasib saja. la hanya keluaran es em pe. Berijazah tulen, karena
ia memang pintar di sekolah. Tanpa pungli atau sogok.+

Abduh memasang telinga, rapat ke pintu kamar. Sebenarnya is tidak perlu


berbuat begitu, karena suara yang terdengar kemudian cukup jelas untuk
didengar oleh mereka semua yang ada di luar.+

Satu suara lantang berkata, "Kau orang asing di sini, mengapa kurang
ajar mau mencampuri urusan kami?"+

"Sumatera pulau asalku, walaupun aku bukan orang daerah ini. Dan aku
tidak mencampuri urusanmu. Kaulah yang mendatangiku kemari. Jadi kaulah
yang kurang ajar, kerbau hina yang sombong!" kata Erwin dengan suara
menggeledek. Bukan suaranya yang didengar Abduh siang tadi. Kemudian
diiringi oleh geraman yang menakutkan. Geraman harimau. Memang tidak
salah, geraman harimau. Abduh biasa mendengar itu, ketika ia tinggal di
Rengat. Abduh, kedua anaknya dan Ashar serta Muhidin saling pandang
tanpa kata dengan pikiran masing-masing. Yang teramat keheranan hanya
Ashar yang tidak bisa menebak sedikit pun apakah gerangan yang sedang
terjadi. Dia pernah mendengar bahwa Erwin seorang dukun yang sangat
sosial, lebih dari itu tidak. Jadi tidak pernah diketahuinya tentang
manusia harimau dan sebagainya.+

"Apakah yang terjadi dengan Bang Erwin?" tanya Ashar kepada Abduh, yang
menjawab dengan meletakkan jari telunjuknya di mulut, supaya anak muda
tanggung itu bertenang SERIAL MANUSIA HARIMAU+

59+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id saja.+

"Barangkali dia membutuhkan bantuan ayah," kata Hasanah yang merasa


gelisah mendengar kegaduhan itu. Apalagi mendengar suara geraman yang
membangkitkan bulu tengkuknya.+

"Berdoa sajalah," kata Abduh. "Ayah tidak boleh mencampuri."+

"Tetapi apakah yang sebenarnya terjadi" Dan suara apakah itu?" tanya
Hasanah yang tidak puas dengan jawaban ayahnya dan mengkhawatirkan nasib
tamu yang baru dikenalnya itu.+

"Kau akan menyesal melawanku. Kau datang kemari mengantarkan nyawa,"


kata suara makhluk lawan Erwin.+

"Sudah nasibku kalau itu yang akan terjadi. Tetapi aku ingin
memperingatkanmu bahwa engkaulah yang akan binasa, bedebah," geram si
manusia harimau.+

"Sedangkan si Abduh yang kawakan tak kuasa menentangku. Si pengecut itu


mengotbankan engkau, karena ia sudah kehilangan akal. Menyerahlah engkau
sebelum aku habis kesabaran. Kuberi engkau kesempatan terakhir untuk ke
luar. Kau masih terlalu muda untuk tewas secara tiada berguna. Engkau
hendak pulang ke kampungmu guna menziarahi kuburan ayah dan kakekmu.
Kuberi kau kesempatan terakhir selagi aku masih punya rasa kasihan!"
kata si makhluk yang memang punya kemampuan luar biasa itu.+

Erwin menggeram lagi lalu mendengus, diiringi oleh suara pergumulan


baru, lebih menakutkan dari tadi. Hati Abduh berdebar. Benarkah ia
mengorbankan tamu yang seharusnya tidak terlibat dalam urusannya ini"
Kelirukah ia menaruh keyakinan yang demikian besar atas diri Erwin"
Mustahil. Lelaki muda itu memang orang yang bertemu dan bicara dengannya
di dalam mimpi.

***

PERTARUNGAN antara si manusia harimau dengan makhluk suruhan pemiliknya


itu memang merupakan adu kekuatan dan kemampuan yang mengingatkan Erwin
kepada perkelahiannya dengan Ki Ampuh beberapa waktu yang lalu, sebelum
orang itu dimakan sumpahnya sendiri sehingga menjadi babi yang tidak
pernah bebas dari penyesalannya.+

Pada suatu saat Erwin merasa kewalahan. Sempat goncang keyakinannya pada
diri SERIAL MANUSIA HARIMAU+

60+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id sendiri,


ketika lawannya memberi pukulan yang sangat telak sehingga ia terjajar
dan merasa pusing. Dicobanya berdiri, tetapi ia roboh kembali. Melihat
ini si makhluk yang bertenaga raksasa itu tertawa menggelegar, sehingga
seluruh rumah serasa bergoncang. "Sudah kaurasa" Sekarang kau boleh
tahu. Namaku si Jabalkat. Hanya Dadjal yang mampu menandingi diriku dan
engkau bukan si Dadjal. Aku terpaksa memenuhi janji, menamatkan
riwayatmu. Mestinya kau tahu diri, tidak jadi gila oleh pujian si Abduh
yang tidak tahu malu itu. Dia orang rakus yang ingin mendapat upah
besar, sampai hati mengorbankan engkau yang masih hijau!"+

Abduh yang mendengar kata-kata itu malu bukan buatan. Dia dikatakan
rakus dan mengorbankan Erwin oleh kerakusannya! Dia jadi lebih malu
ketika Hasanah dan Fatimah memandangnya seolah-olah menyesali sifat
buruk ayah mereka. Tetapi pada detik itulah terdengar lagi suara geraman
yang amat dahsyat, diiringkan oleh suara terkaman dan benda berat yang
jatuh berdebab sambil mengeluarkan suara kaget. Lalu mereka mendengar
suara mendengus-dengus dan pukulan keras bertubi-tubi. Saat Jabalkat
membanggakan diri oleh keberhasilannya, Erwin pulih dari rasa pusing
lalu menerkam dengan seluruh berat badannya, mempergunakan kedua
tangannya yang kuat dengan kuku harimau yang tajam.+

Tanpa mengenal ampun, karena menyadari bahwa nyawa sudah jadi taruhan
yang menentukan, ia menyerang lawannya. Makhluk tak keruan wujud itu
kaget oleh sobekan kuku dengan sepenuh tenaga dan sudah bertekad mati
atau mematikan. Yang mana pun jadi.+

Tiada lagi pilihan lain.+

"Ampun, ampuni aku yang telah menyombongkan diri," terdengar suara


serak. "Jangan tewaskan aku." Tetapi Erwin sudah seperti kesurupan. Ia
tidak tahu lagi apa artinya ampun.+

Ia khawatir akan tertipu. Maka ia memukul terus dengan tenaga setan.


Tenaga yang membuat lawannya hanya berdesah-desah, tidak mampu lagi
berkata-kata.+

Semua orang di luar kamar berdebar-debar, penuh tanda tanya, penuh


keraguan.+

Kemudian mereka menjadi pucat, terutama sekali Abduh dan anaknya


Hasanah. Merekalah yang sangat berkepentingan dengan apa yang sebenarnya
telah terjadi. Sudah tidak ada lagi suara. Sepi seolah-olah di dalam
kamar itu sudah ada apa-apa lagi. Suatu kesepian yang amat mencekam. Dan
mereka pun hanya mampu saling pandang. Tidak ada pertanyaan.+

Karena tiada gunanya pertanyaan. Karena mereka tidak tahu mau menjawab
apa kalau sekiranya ada yang bertanya.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

61+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Lama


mereka terbodoh seperti itu. Sudah tamatkah semuanya" Tamat bagaimana"+

Akhirnya Hasanah yang memecah kesepian. Karena ia sudah tidak tahan.


Entah mengapa jadinya dia yang tidak punya kekuatan lagi untuk menahan
diri. Entah mengapa jadinya dia yang ingin tahu musabab dari kesepian
yang lebih dari mencekam itu.+
"Bang Erwin," jerit Hasanah dengan tangis yang meledak karena tak
terkendalikan lagi.+

Tiada jawaban. Tetap sepi. "Bang Erwin," jeritnya lagi. Tiada sekerat
suara pun yang menyahuti.+

Kemudian Hasanah menggoncang pegangan kunci. Dan pintu itu terbuka,


karena rupanya tidak dikunci dari dalam. Gadis itu terpekik, lalu
berlutut di hadapan Erwin yang terbaring di sana tanpa bergerak. Hanya
dia. Tiada lain daripada dia. Lalu dengan siapakah dia bergumul tadi"
Seorang diri" Tak mungkin.+

Erwin berlumuran darah segar. Seorang laki-laki yang tadinya begitu


tampan, kini tergeletak tak sadarkan diri. Abduh menyesal, mengapa ia
tadi tidak membuka pintu yang tidak terkunci itu ketika terjadi
kegaduhan di dalam. Ia tahu, bahwa anak muda itu habis bertarung dan
lawannya yang tentu bukan manusia biasa itu telah hilang. Matikah dia"
Dan lawannya yang memang lalu telah lenyap tanpa bekas"+

Tetapi Abduh yang tahu, bahwa Erwin tentu habis bertarung, segera
melihat apa yang tidak terlihat oleh Hasanah dan Fatimah yang menghadapi
Erwin. Di dekat dinding tampak banyak darah segar, tetapi berwarna hitam
kehijau-hijauan. Dan dia pun melihat bahwa jari jari tamunya itu
berlumuran darah. Juga berwarna hitam kehijau-hijauan. Sudah pasti bukan
darahnya. Sebab baju tamunya berlepotan darah merah. Kemudian tampak
tandatanda kehidupan pada dadanya yang mulai turun naik. Melihat ini
timbul secercah harapan yang menggetarkan hati Hasanah. "Ia masih hidup
ayah," katanya.+

"Ya, bersyukurlah kepada Tuhan," kata Abduh. Timbul sedikit keredaan di


dalam hatinya.+

Satu suara tanpa rupa yang mengeluarkannya berkata lemah, "Ia memang
hebat Abduh.+

Dia telah mengalahkanku. Kekalahan pertama dalam pengabdianku. Maafkan


aku. Aku hanya budak suruhan yang hina!"+

Hasanah dan Fatimah memandang ayah mereka. Mereka tahu ayah mereka
seorang berilmu, tetapi mereka tidak bisa mengerti apakah makna kejadian
ini semua. Namun begitu hati Hasanah serasa melonjak karena bangga atas
kehebatan lelaki yang belum sampai dua SERIAL MANUSIA HARIMAU+

62+

KARYA: S.B. CHANDRA+


MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id puluh
empat jam dikenalnya. Dia belum mampu menjawab, jika ditanya mengapa ia
begitu gembira. Dia pun tidak tahu bahwa ayahnya memperhatikannya dengan
pandangan yang lebih banyak mengandung kecemasan daripada kegembiraan.
Karena ia hanya tahu bahwa Erwin memang orang penuh digdaya, belum lebih
daripada itu.+

Tanpa ada yang menyuruh dan tanpa memikirkan apa yang disangka atau
dipikir ayah dan kakaknya, ia mengambil air, membersihkan tangan Erwin
lalu meminta kepada ayahnya agar pakaian Erwin diganti.+

Ashar mengeluarkan pakaian lusuh dari ransel Erwin, membuat Hasanah tak
kuasa menahan air mata melihat keadaan yang mengundang rasa-iba terhadap
nasibnya yang hanya begitu. Abduh dan Muhidin memindahkan manusia
harimau itu ke atas tempat tidur. Dan Hasanah menungguinya tanpa kenal
kantuk dengan berbagai perasaan merasuk hatinya. Dan orang
berpengetahuan mistik cukup tinggi yang modern itu membiarkan. la yakin
tidak akan terjadi apa pun yang dapat merugikan nama baik mereka, bukan
karena Erwin dalam keadaan tidak berdaya, tetapi karena ia yakin bahwa
anak muda itu bermoral tinggi. Lebih baik dari banyak manusia penting
yang selalu bicara tentang moral sementara mereka sendiri sebenarnya
manusia tak bermoral dengan mental yang hanya dapat digolongkan kelas
biri-biri.+

Tetapi di dalam berbincang-bincang dengan anaknya yang sedang menjanda


itu Abduh berkata, "Aku tidak pernah melihat adikmu berperangai seperti
ini!"+

Menjawab Fatimah dengan nada santai, "Jatuh hati barangkali. Kurasa


tidak apa-apa.+

Ayah khawatir?"+

Dan ayahnya pun menjawab sambil senyum tanpa makna lain, "Uh, sama
sekali tidak.+

Aku malah senang dengan sifatnya. Tidak menilai manusia secara lahiriah.
Kau kira anak muda hebat itu menyukai adikmu?"+

"Pertanyaan mudah yang tidak dapat dijawab. Sembilan di antara sepuluh


lelaki dapat dipastikan akan tertarik bahkan jatuh cinta kepada Hasanah.
Ia memenuhi segala persyaratan untuk disukai lelaki, apalagi yang
tergolong, begitu melihat langsung terjerembab, falling in love. Dalam
pada itu tidak tertutup kemungkinan, manusia yang satu ini justru tidak,
termasuk dalam sembilan di antara sepuluh lelaki itu!" kata Fatimah.
Lalu ia diam, teringat kepada suaminya yang diterkam-makan harimau di
Muara Bungo. Ayahnya paham apa yang mengganggu pikiran anaknya.+
SERIAL MANUSIA HARIMAU+

63+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Aku juga belum berhenti sampai di situ, Fat. Aku mau tahu manusia di
belakang harimau itu. Aku akan coba!" kata Abduh.+

"Coba apa?" tanya Fatimah.+

"Mengetahui dalang pembunuhan itu."+

"Bukankah Ayah sudah mencoba dan meminta pertolongan sahabat-sahabat


Ayah."+

"Ya, tanpa hasil," kata Abduh lesu. "Aku akan bicara dengannya."+

"Nya siapa?"+

"Erwin, siapa lagi. Nanti kalau dia sudah sembuh!"+

"Malu," kata Fatimah_ lemah. "Dia baru saja hampir mati memenuhi
permintaan Ayah."+

"Aku tahu. Aku juga malu. Tetapi aku akan melakukannya. Kau dengar suara
tadi?"+

"Ya, mengapa?" tanya Fatimah ingin mendapat ketegasan mengenai apa yang
sudah menjadi dugaannya.+

"Kau percaya suara itu suara harimau?"+

"Tetapi mungkinkah?"+

"Yang pasti lawannya menyerah. Lawan yang tak terkalahkan olehku."+

"Siapakah lawannya itu Ayah?"+

"Aku tidak pernah melihatnya. Aku tidak tahan di kamar. Panasnya seperti
sejengkal di bawah matahari. Dia tidak sampai menampilkan diri.
Barangkali majikannya tidak sampai menyuruhnya menghadapiku. Tetapi tadi
malam, seperti diakuinya, ia hanya pesuruh yang tidak dapat menolak
perintah majikannya. Barangkali dia bisa memanggil orang yang memerintah
harimau suruhannya."

***

MENJELANG pagi Erwin mulai mampu membuka mata. Dia tidak percaya akan
apa yang dilihatnya. Susanty. Mengapa Susanty ada di situ" Bagaimana dia
tahu" Dia malu. Terlalu malu. Apakah Susanty sama dengan almarhum
isterinya Indahayati. Yang tetap mencintainya, walaupun telah melihat
sendiri, makhluk apa dia sebenarnya"+

Hati Hasanah mekar-bahagia melihat Erwin telah membuka mata dan


memandanginya dengan rasa heran tetapi jelas penuh pula dengan terima
kasih.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

64+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Kau telah menyelamatkanku Susan. Aku tidak pantas mendapat perlakuan


begini baik!" kata Erwin perlahan. Tentu saja Hasanah heran dengan
ucapan lelaki itu. la menyebut Susanty dan tidak layak dapat perlakuan
sebaik ini. Apakah maksudnya" Sekedar mengigau ataukah ada kisah nyata
di belakang semua kata-katanya itu"+

"Susanty, kau tidak marah kepadaku?" tanya Erwin.+

Mengetahui, bahwa lelaki ini belum pulih benar., ditambah dengan


dorongan hati yang penuh harap dan tanda tanya, walaupun berdebar
mendengar nama Susanty, ia berupaya menyesuaikan diri, "Tidak, aku tidak
marah Bang Erwin!"+

"Betul?" Kau mestinya benci dan takut kepadaku."+


Hasanah tambah dirasuki tanda tanya, upakah yang dimaksud oleh lelaki
ini dengan marah, benci dan mestinya takut. Siapakah Susan" Ada hubungan
apakah orang muda yang handalan ini dengan perempuan bernama Susan"
Kalau kata-kata Erwin dirangkaikan, mestinya ada suatu hubungan cukup
erat antara kedua manusia ini. Saudaranya, sahabatnya, kekasihnya
ataukah isterinya"+

Tetapi seketika kemudian, Erwin mengerutkan dahi seperti mengingat-ingat


sesuatu lalu katanya, "Kau bukan Susan, maafkan aku. Siapakah kau Nona?"+

"Tidak mengapa. Kau belum sembuh. Memang aku bukan Susan. Kau mengingat
dia"+

Kau tentu sayang sekali kepadanya!"+

"Aku telah mengecewakannya," kata Erwin lemah.+

"Sudah, istirahatlah. Kau letih."+

"Sekarang aku ingat. Kau Hasanah anak Pak Abduh. Mana beliau?"+

"Ada. Abang mau bicara dengannya" Kupanggil ya."+

"Boleh."+

Tak lama kemudian datanglah Abduh. Si manusia harimau sudah lebih sehat.
Pelan-pelan diceritakannya pengalamannya tentang kedatangan pesuruh yang
berwujud aneh itu.+

Tetapi tidak tentang perubahan dirinya sendiri menjadi harimau.+

Abduh mengucapkan terima kasih. "Sejak memandang dan memperhatikanmu aku


sudah yakin, bahwa aku tidak keliru. Kaulah orangnya yang dapat
mengalahkan orang yang memagar tempat tahanan Abu Samad." Hasanah yang
mendengar cerita Erwin turut bangga. Mengertilah dia kini, mengapa
ayahnya menyebut Erwin dengar rekan dan sahabat.+

Rupanya anak muda yang telah memikat hatinya itu lebih kawakan daripada
ayahnya yang SERIAL MANUSIA HARIMAU+

65+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id di Lahat


sudah terkenal sebagai orang amat pintar yang belum terkalahkan.+
"Abang Erwin biar tinggal di sini saja Ayah," kata Hasanah yang
kemauannya selalu dituruti, karena dia anak bungsu di antara dua
bersaudara. Hati Erwin berdebar tanpa sebab.+

Hanya baginya debaran demikian merupakan pertanda bahwa ia akan mendapat


kesulitan lagi. Dan kesulitannya kebanyakan dengan wanita. Hal ini
merupakan suatu malapetaka baginya karena keadaannya yang tidak normal
ditambah dengan ekonominya yang morat-marit tidak mengizinkannya untuk
mempunyai hubungan wajar dengan wanita-wanita yang selalu tertarik
kepada dirinya. Memang nasibnya berbeda sekali dengan sahabatnya Sumarta
yang mempunyai kucing suruhan. Dia harus menggunakan guna-guna dengan
bantuan orang lain pula untuk memikat hati seorang wanita yang sama
sekali tidak pantas untuk dirinya. Erwin malah kewalahan dengan banyak
perempuan yang tertarik dan ingin memiliki dirinya. Kalau saja mereka
tahu, bahwa ia seorang atau seekor manusia harimau, barangkali keadaan
akan menjadi sangat lain.+

"Tidurlah Hasanah. Terima kasih atas budi baikmu," kata Erwin


menganjurkan gadis itu untuk pergi istirahat.+

"Kamilah yang harus berterima kasih," sahut Hasanah.+

"Ya, Hasanah benar Erwin," kata Abduh. "Kami yang mestinya berterima
kasih. Kau telah jadi korban karena urusan kami."+

"Tidak apa. Justru baik bagiku untuk menambah pengalaman. Aku masih
dalam taraf belajar, Pak Abduh. Aku minta bantuan Pak Abduh dan Hasanah
untuk meninggalkan aku sendirian. Aku mau bertenang dan mengucapkan
syukur yang khusuk, karena aku telah dibantu oleh Yang Mahapengasih."+

Mendengar permintaan yang sangat serius itu Abduh tak dapat berbuat lain
daripada memenuhinya. la memberi isyarat kepada anaknya supaya
meninggalkan Erwin sendirian.+

Ia masih merasa lemah. Lawannya tadi memang bukan kepalang tanggung. Di


tengah pertarungan tadi dia hampir putus asa dan sudah setengah yakin
bahwa dia akan gagal.+

Hanya karena kesombongan dan kelengahan si Jabalkat jugalah maka Erwin


mendapat kesempatan untuk melancarkan pukulan yang menentukan.+

Tak lama setelah ia sendirian di dalam kamar yang atas permintaan


sengaja ditutup, yang diharapnya datang pun datanglah Raja Tigor,
kakeknya yang semasa hidupnya merupakan dukun terbesar di Mandailing.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+


66+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Ompung," kata Erwin yang belum kuasa bangkit dari pembaringannya.+

Kakeknya yang sudah lama meninggal itu, datang menghampiri.+

"Aku melihat kau bertempur tadi. Bagus. Aku senang kau telah berhasil
mengalahkannya. Tetapi kemenanganmu itu membawa bencana lain. Kalau
tidak bagi dirimu, bagi orang lain yang amat sayang kepadamu.
Tabahkanlah hatimu!"+

"Apa maksud Ompung?"+

"Seperti yang kukatakan itu. Akan ada pula bencana sebagai imbangan dari
kemenanganmu." Raja Tigor diam. Kemudian melanjutkan, "Itu yang
dinamakan suratan badan. Tak dapat kita elakkan. Bukan kehendakmu,
tetapi dia menyerempet bahkan menimpa dirimu."+

Erwin berpikir-pikir, apakah yang dimaksudkan oleh neneknya itu. Baginya


masih merupakan tanda tanya.+

"Bencana apakah itu Ompung?"+

"Biasa. Menyakiti, tidak mematikan. Sudahlah, tak usah pikirkan, sebab


tidak dapat dielakkan. Mari kuobati luka-lukamu. Tampaknya seperti tidak
apa-apa. Tetapi kalau tidak segera diobati, besok dia akan bernanah dan
bisa membawa maut. Lawanmu itu punya bisa yang amat berbahaya. Biarpun
dia tadi kalah dan menghindar, tetapi dia tahu, bahwa kaulah yang akan
mati!" Erwin terkejut, tidak menyangka, bahwa luka-lukanya sampai
separah itu.+

Kakeknya yang datang dalam bentuk manusia biasa itu menyapukan segumpal
tanah yang dibawanya, ke luka-luka Erwin. Tanah dari kuburannya sendiri.+

"Obat apa itu Ompung?"+

"Sebetulnya oukan apa-apa. Hanya segumpal dari tubuh ompung. Tanah asal
tumpah darahmu. Tanah Mandailing," kata Raja Tigor sambil bergurau untuk
menghibur cucunya yang nyaris menemui ajaL Sebenarnya hanya tinggal
menunggu tiga hari, kalau Raja Tigor tidak segera datang. Ia, sama
halnya dengan ayah Erwin, selalu mengikuti kegiatan Erwin dan bersamaan
dengan itu mereka juga memperhatikan rencana serta perbuatan orang-orang
yang ditujukan untuk membinasakan sang manusia harimau. Ia memang selalu
harus dibantu kalau keadaan tidak teratasi lagi olehnya. Karena dialah
turunan mereka satu-satunya yang menerima warisan untuk meneruskan apa
yang sudah tinggal terlalu sedikit di Tapanuli Selatan Yaitu manusia
harimau, manusia yang menguasai sejumlah atau seekor harimau,
harimau-harimau yang menjadi guru terakhir di dalam persilatan. Di
samping itu SERIAL MANUSIA HARIMAU+

67+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id masih ada


lagi manusia yang mempunyai sifat harimau, sementara tubuhnya tetap
selalu sebagai manusia biasa. Mereka yang hampir langka"tetapi masih
ada"ini punya kelemahan pada saat-saat tertentu untuk melepas dahaga
dengan darah manusia. Tentang sifat ini masih ada dua pendapat atau
keyakinan. Yang sekelompok mengatakan, bahwa itu merupakan sifat
perorangan yang merupakan semacam warisan juga kepada salah seorang di
antara sebuah keluarga. Tidak mutlak kepada anak lelaki tertua. Ada pula
yang berpendapat bahwa kehausan aneh itu hanya merupakan penyakit
pribadi yang menimpa seseorang karena ia pernah menghina harimau.
Menurut kepercayaan, harimau termasuk binatang buas yang sama sekali
tidak boleh dihina. Tidak boleh menceritakan yang buruk tentang mereka.
Menurut kepercayaan masyarakat di daerah berharimau, telah banyak kali
terbukti orang yang merendahkan atau menghina harimau dalam waktu yang
tidak terlalu lama diterkam oleh binatang buas itu. Untuk dimatikan lalu
dimakan atau sekedar dibikin cacat seumur hidup, sesuai dengan berat
ringan penghinaan yang dilakukannya. Tetapi ada lagi orang yang juga
menurut kepercayaan"memang sudah ditentukan untuk jadi santapan harimau,
walaupun ia tidak pernah melakukan penghinaan atau takbur terhadap raja
rimba ini.+

"Berilah aku tanah seperti itu Ompung. Untuk digunakan bila perlu.
Kalau-kalau ada orang yang jadi korban seperti aku."+

"Aku tidak keberatan memberimu tanah tubuhku, tetapi tidak akan ada
faedahnya bagimu. Harus aku sendiri yang menyapukannya. Sudah begitu
ketentuannya. Karena ini bukan suatu ilmu yang dapat dipelajari. Hanya
suatu kenyataan yang tidak dapat dijelaskan mengapa begitu. Tetapi ada
sesuatu yang boleh kukatakan kepadamu. Di kampung nanti kau akan dapat
belajar lebih banyak. Yang jahat maupun yang baik. Yang jahat itu untuk
membinasakan orang. Jelasnya dosa. Yang baik untuk kebaikan sesama
manusia. Yang baik itu saja pelajari. Kau akan berjumpa dengan seorang
lelaki nanti. Hampir seperti aku ini.+
Dan keadaannya seperti aku."+

"Maksud Ompung?"+

"Ya seperti aku. Sudah tiada, tetapi ada. Tak usah kaucari dia. Dia akan
mendatangimu!+

Sudah takdir begitu. Kau banyak berkenalan dengan manusia yang sudah
tidak ada."+

Pada saat itu, tanpa mereka duga atau khayalkan, terasa angin bertiup
lembut dan hawa di dalam kamar itu menjadi dingin. Tak lama kemudian Dja
Lubuk sudah ada di sana.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

68+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Ayah," kata Erwin yang tanpa disadarinya berdiri dan mendapatkan


ayahnya. Pada sebelum kedatangan Raja Tigor tadi, dia tidak bisa bangkit
dari tempatnya berbaring.+

Dja Lubuk mencium dahi anaknya. Dan ketiga makhluk dari dua dunia yang
masih satu keluarga dan keturunan itu, kakek, ayah dan Erwin, seperti
mengadakan semacam reuni tanpa dimusyawarahkan tempat dan waktunya.
Tahu-tahu saja semuanya berkumpul di sana.+

Semua kelihatan berbahagia. "Ompung, aku sudah bisa berdiri. Sudah kuat
seperti biasa," kata Erwin. Raja Tigor hanya tersenyum girang, melebihi
kegirangan cucunya. Erwin merasa dirinya sudah dipulihkan dengan cara
yang amat menakjubkan. Yang hanya dapat dilakukan oleh seorang Raja Tigor.+

Dja Lubuk memandangi anaknya.+

"Mengapa Ayah memandangi aku begitu. Ada apa yang terlihat oleh Ayah?"
tanya Erwin.+

"Seperti yang dilihat dan dikatakan oleh Ompungmu. Tentang bencana itu.
Kukatakan sajalah ya Amang," kata Dja Lubuk kepada ayahnya Raja Tigor.+

"Kau yang ayah, kau lebih berhak dan lebih tahu," sahut Raja Tigor. Dan
Dja Lubuk mengatakannya.+

"Kau ditakdirkan untuk hidup amat pas-pasan kata orang zaman sekarang.
Tetapi kau juga ditentukan untuk jadi kesenangan banyak wanita. Seperti
yang telah kaualami dan beberapa kali menyusahkan dirimu.
Sekurang-kurangnya menyusahkan pikiranmu!" kata Dja Lubuk memulai. Lalu
Raja Tigor menimpali, "Ya, seperti Ayahmu dulu. Dia pun digilai banyak
perempuan. Setengah mati juga dia," kata Raja Tigor. Dja Lubuk tertawa.
Erwin pun jadi turut tertawa.+

"Kau lari dari Jakarta karena Susanty. Kakimu membawa ke kota ini. Di
sini anak si Abduh itu jatuh cinta pula kepadamu. Ini akan lebih rumit
daripada yang dijakarta itu Erwin," kata Dja Lubuk.+

Erwin diam.+

"Dia ini benar-benar sayang kepadamu!" kata Dja Lubuk. "Ya lebih kurang
samalah dengan Susan."+

"Ayah tentu sependapat dengan aku. Ini tidak mungkin. Dan keadaan juga
akan jadi lain kalau dia sudah tahu apa kita ini sebenarnya. Dia akan
takut!" kata Erwin.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

69+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

"Dia tidak akan takut. Dan sayangnya pun tidak akan berubah," kata Dja
Lubuk. "Yang berat, ayahnya juga menghendaki kau jadi suami anaknya.
Hasanah atau Fatimah. Tetapi, kalau kau mengambil Fatimah, kau mendadak
jadi ayah dengan anak dua," kata Raja Tigor sambil tertawa. Hampir
terkekeh-kekeh. Mereka anggap pembicaraan itu hanya omong--+

omong ringan yang boleh dibuat kelakar.+

Dja Lubuk juga tertawa. Hanya Erwin yang diam termangu. Dia peka sekali
terhadap perasaan. Perasaan dirinya dan orang lain. Baru saja dia dengan
susah payah menjauhkan diri dari Susanty. Yang diketahuinya merasa
ditinggal dengan hati masygul. Mungkin juga dengan perasaan minder.
Walaupun dia melakukannya demi kebaikan dan kebahagiaan mereka. Menurut
maksud hatinya. Bagaimana yang sebenarnya akan terjadi, hanya kenyataan
pulalah yang akan menentukan.+

"Jikalau begitu aku harus segera pergi dari sini," kata Erwin. "Ayah dan
Ompung tahu, aku tidak mungkin berumah tangga sekarang. Oleh berbagai
sebab. Antara lain oleh kenyataan diri kita!"+

"Itu tidak selalu jadi masalah. Kau ingat isterimu Indahayati yang
teramat setia itu" Dia mencintaimu sepenuh hati. Dia menyadari bahwa
perubahan yang sesekali itu hanya suatu takdir yang tidak dapat
dielakkan. Dia menerima kenyataan seperti itu! Pasti akan ada orang
seperti almarhum menantuku yang baik itu," kata Dja Lubuk. Pada saat
itu, baik Erwin, maupun ayah dan ompungnya teringat lagi pada Ki Ampuh
yang telah menghancurkan kebahagiaan satu keluarga yang banyak
membantunya.+

Raja Tigor menukas, "Kau masih ada urusan yang akan snangat menarik di
dalam hidupmu. Suami Fatimah diterkam dan dimakan harimau itu. Coba kau
terjun menghadapi dan memenangkannya."

"Tetapi kauharus benar-benar siap mental. Baik yang punya, maupun


pesuruhnya itu mempunyai kemampuan luar biasa. Piaraannya itu guru
terkenal di dalam mengambil keputusan, apakah seorang murid sudah boleh
dilepas ke gelanggang." kata Dja Lubuk.+

Pada waktu itulah kelihatan kilat menyambar di dalam kamar. Sesuatu yang
tidak masuk akal. Tetapi justru kemustahilan itulah yang terjadi.+

"Dia mendengar dan marah," kata Dja Lubuk.+

"Dan dia menggertak untuk membuat kau mundur sebelum berhadapan, Erwin,"
kata Raja Tigor.+

SERIAL MANUSIA HARIMAU+

70+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id

***
+

DJA LUBUK menyarankan kepada anaknya agar jangan menghadapi lawan


tangguh itu, kalau ia bimbang. Orang yang bimbang pasti tidak akan
mungkin menang. Sedangkan orang yang yakin sepenuhnya bahwa dia akan
berhasil, masih belum tentu akan keluar sebagai pemenang.+

Erwin telah berkali-kali menghadapi lawan berat. Sudah sering pula


melihat pertanda-pertanda akan kehebatan musuh, tetapi belum pernah
mengalami memancarnya kilat di dalam kamar.+

"Kau heran melihat kilat yang menyambar tadi!" tanya Raja Tigor. "Itu
hanya kilau senjatanya. Ia bersenjata. Sebilah parang yang didapatnya
tatkala dia bertapa di Aceh. Pohon sebesar apa pun akan rebah bila
ditebas dengan perang ini."+

"Ompung kenal dengan beliau?" tanya Erwin.+

"Tidak. Aku telah tiada sebelum dia dikenal sebagai orang pintar yang
penuh digdaya.+

Ada orang mengatakan dia sakti. Selain punya pedang yang amat ampuh, ia
juga memelihara dua ekor harimau. Satu jantan dan yang lainnya betina.
Mungkin suami isteri."+

"Tetapi mengapa beliau sampai mau membinasakan Husni, menantu Pak Abduh,
yang kabarnya sangat ramah dan baik budi. Tidak punya musuh?"+

"Dia memang orang baik. Antar manusia!" kata Raja Tigor. Makhluk atau
mayat yang bangkit dari kuburnya itu menerangkan lagi.+

Teuku Samalanga yang pemilik parang panjang dan dua ekor harimau, itu
pun sebenarnya orang baik. Tinggi ilmunya, tetapi ia mempunyai satu
kelemahan. Dia tak mampu membaca hati orang, tidak dapat meramal. Ia
orang jujur dan selalu menganggap bahwa semua orang juga tentunya jujur
terhadap dirinya. Begitulah juga pandangannya terhadap Husni yang
bertemu dan berkenalan '' dengannya di kota Palembang. Husni ke kota itu
dalam rangka melaksanakan suatu proyek pemerintah yang tendernya telah
berhasil dimenangkannya.+

"Berapa umur Teuku Samalanga itu, Ompung?" tanya Erwin.+

"Sekitar tiga puluhan. Seperti kaulah," jawab Raja Tigor yang membuat
Dja Lubuk memandang heran. Ia sendiri belum mengenal Teuku Samalanga ini
dan karenanya tidak SERIAL MANUSIA HARIMAU+
71+

KARYA: S.B. CHANDRA+

MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id menyangka


kalau orang hebat itu baru berusia sekitar tiga puluh tahun.+

Tidak banyak, bahkan terlalu langka orang berilmu tinggi semuda itu.
Teuku Samalanga ini rendah hati, walaupun berkepandaian tinggi. Banyak
persamaannya dengan Erwin yang baik hati. Perbedaan di antara mereka
terdapat antara lain di dalam cara hidup.+

Kalau Erwin cenderung kepada hidup sangat sederhana, mendekati miskin,


tidak demikian halnya dengan Teuku Samalanga. Ia hidup dalam kecukupan.
Ia suka makanan enak, ia suka pakaian bagus. Dan ia suka bekerja seperti
tenaga-tenaga lain. Tidak semata-mata menggantungkan pencarian pada
perdukunan. Sebenarnya Erwin juga dengan mudah dapat hidup seperti Teuku
dari Aceh ini. Tetapi ia menolak bayaran tinggi oleh pasiennya yang kaya
sekali pun. Yang dengan senang hati memberinya berjutajuta karena
menyembuhkan mereka dari penyakit yang tidak tertolong oleh tenaga
medis. Erwin berpendapat, bahwa Dengan hidup dalam kekurangan orang bisa
belajar dan mengalami banyak.
http://cerita-silat-novel.blogspot.com +

Muat halaman lainnya...


Bersambung...
*manusia harimau jatuh cinta*
Terakhir diperbarui: May 26, 2018

Anda mungkin juga menyukai