Anda di halaman 1dari 4

SUSUNAN UPACARA PENYALAAN API DASA DHARMA

GUDEP 02.089 / 02.090 KOTA TEGAL


MTs NU 01 Suradadi

Upacara penyalaan api Dasa Dharma GUDEP 02.089 / 02.090 KOTA TEGAL MTs NU 01
Suradadi dimulai. (Putra dan Putri)

Putri Di tengah keheningan malam, bersama bulan dan bintang, bersama pula alunan
sangkakala yang membahana di belantara bumi persada nusantara. Terdengar
sayup-sayup dari kejauhan, terdengar pula derap langkah pemuda-pemudi
Indonesia. Berduyun, berbaris, berdatangan penuh dengan kasih sayang sebagai
tanda persaudaraan. Mereka berkumpul bersama, mengerumuni onggokan kayu
unggun yang siap dinyalakan.

Putra Dengan langkah yang penuh keyakinan, keteladanan, dan kegagahan, sang
kesatria memasuki medan laga. (Pemimpin upacara memasuki lapangan)

Putri Dengan hadirnya pelita di hadapan kita, tataplah masa depan dengan penuh
semangat. Marilah kita saling hormat, untuk mempererat tali persaudaraan yang
didasari oleh Tri Satya dan Dasa Dharma. (Saling hormat)

Putra Dalam suasana yang penuh keakraban ini, datanglah kakak pembina menyatu
dalam lingkaran persaudaraan. (Pembina menempatkan diri)

Putri Merasa diperhatikan dan merasa tentram, pemimpin dan rekan-rekannya


menyambut kehadiran kakak pembina dengan ungkapan penghormatan dan
pemberian laporan. (penghormatan umum dilanjutkan laporan)

Putra Satya di tangan kanan dan dharma di tangan kiri. Senantiasa menuntun langkah
kita mengemban tugas suci sebagai anggota gerakan pramuka. Marilah
kita nyalakan api semangat Dasa Dharma. (Penyalaan api Dasa Dharma)

Putri Saudara-saudaraku, kita semua adalah insan yang papa, mari kita renungkan
bersama, apa yang tersirat dan tersurat dalam sekapur sirih. (Sekapur sirih)

Putra Bahagia rasanya kita dapat berjumpa dalam keadaan yang hening ini,
kebahagiaan itu akan bertambah dan bertambah lagi apabila kakak pembina
berkenan memberikan nasehat sebagai penyejuk hati kita. (Anamat pembina
upacara)

Putri Mari kita panjatkan segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan kenikmatan
kepada kita, sebagai ungkapan rasa syukur kepada-Nya. (Do’a dipimpin oleh
pembina upacara)

Putra Sebagai ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur atas kehangatan nikmat unggun
yang membara, kita lantunkan nyanyian kepada sang pencipta. (menyanyikan
lagu syukur)

Putri Usai sudah rangkaian upacara kita pada malam yang sunyi ini, sekiranya
pemimpin upacara memberikan laporan kepada pembina upacara. (Laporan)

Putra Satyaku kudarmakan darmaku kubaktikan, sebagai tanda berakhirnya acara ini
marilah kita tutup dengan memberikan saling hormat. (Saling hormat)

Putri Upacara selesai pembina upacara kembali ketempat semula, barisan


diistirahatkan.

SEKAPUR SIRIH API UNGGUN


Api……api……api……
Kau sahabat manusia
Kau makhluk yang maha kuasa
Kau beri manfaat
Kau kobarkan semangat
Api……api……api……
Kadang kau berteriak gerang
Melalap segala yang ada
Tak pilih takkan memandang
Karena ulah para manusia
Api……api……api……
Kau di masa nenek moyang
Menyala di tengah keluarga
Di kelilingi kakek, ayah, anak, dan cucu
Penghangat badan, arena bertemu
Di selingi celoteh bocah, berlari riang
Jagung di bakar, di pipil, di kemil
Yang tua beri nasehat
Yang muda terima sebagai wasiat
Api……api……api……
Kau di masa nabi ibrahim
Sebagai alat penguasa dzalim
Kau bakar jasat rosul pilihan
Namun teryata tiada mempan
Tiada terbakar tiada terluka
Atas izin yang maha kuasa
Api……api……api……
Api unggun di masa kini
Pengikat erat jalinan hati
Antara pandu -pandu sejati
Arena bergembira dan berkreasi
Saat ini api menyala menjilat-jilat
Di tengah lingkaran tangan bergandeng erat
Maju dan jayalah Racana Pancasakti
Selamat berjuang, selamat memandu
Demi masa depan generasimu

Anda mungkin juga menyukai