Anda di halaman 1dari 3

Nama : Efrizal Novsawindi

Jurusan : DIII Keperawatan


Semester : 4 ( Empat )

3 ( Tiga ) Peran Penting Mahasiswa ( Sosial Kontrol, Agent Of Change, Iron Stock )
Penulis : Efriazal Novsawindi

Pada saat sekarang ini banyak sekali pemuda yang ingin berlomba-lomba untuk menjadi
mahasiswa baru. Mencoba semua ujian masuk perguruan tinggi demi menyandang status
menjadi mahasiswa. Motivasi untuk menjadi mahasiswa pun beragam. Namun sebenarnya, wajib
ketahui dulu apa itu mahasiswa? Apakah Mahasiswa hanya sekedar orang yang belajar di
perguruan tinggi, baik di universitas, institut, ataupun akademi. Faktanya, mahasiswa
mempunyai makna yang lebih luas dari hanya sekedar kata Pelajar. Mahasiswa adalah generasi
penerus bangsa atau menjadi penggerak perubahan. Mahasiswa bukan hanya sekadar pelajar,
tetapi mahasiswa juga seorang penggerak, Iya juga mempunyai peran sebagai social control.
Mahasiswa sebagai seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi seharusnya lebih kritis
dan lebih peka terhadap problematika yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa tidak boleh acuh
terhadap apa yang terjadi pada masyarakat. Mahasiswa sebagai orang yang lahir dari masyarakat
harus berperan aktif pula dalam masyarakat. Sebagai sosok akademisi sudah seharusnya
mahasiwa peduli terhadap kehidupan sosial bangsa dan negara. Mahasiswa harus berpikir lebih
kritis terhadap masalah-masalah sosial yang menjadikan masyarakat sebagai korbannya.
Mahasiwa harus melindungi dan membela masyarakat agar tidak dibodohi oleh pihak-pihak
tertentu. Mahasiswa harus menjadi orang pertama yang membongkar tipuan-tipuan yang
tersembunyi yang merugikan masyarakat

Sebagai seorang mahasiswa maka mahasiswa harus memiliki peran yang kompleks dan
menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of change, social control and
iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar
yang diemban seorang mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran
cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok
dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat
sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah
dan cemas. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan seorang mahasiswa, mahasiswa memiliki
semangat yang membara untuk melakukan sebuah perubahan demi bangsanya. Mahasiswa
bukan hanya sekedar agen perubahan seperti pahlawan, mahasiswa sepantasnya menjadi agen
pemberdayaan setelah perubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan non fisik sebuah
bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu social control,
kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu sehingga menutup celah-celah adanya
kezaliman. Mahasiswa bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut
sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan
bagian dari masyarakat. Idealnya mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan
dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya,
dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa
cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali
diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai
melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat.
Mahasiswa yang acuh terhadap masyarakat mengalami kerugian yang besar jika ditinjau dari
segi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari segi keharmonisan, mahasiswa tersebut
sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga muncul sikap apatis dan hilangnya
silaturrahim seiring hilangnya harapan masyarakat kepada mahasiswa. Dari segi penerapan ilmu,
mahasiswa yang acuh akan menyianyiakan ilmu yang didapat di perguruan tinggi, mahasiswa
terhenti dalam pergerakan dan menjadi sangat kurang kuantitas ilmu pada masyarakat. Penyebab
peran mahasiswa tersebut tidak optimal menurut saya faktornya ada dua yaitu faktor internal dan
external. Pertama, dari faktor Internal atau dalam diri mahasiswa itu sendiri adalah kurangnya
rasa kesadaran yang dimiliki untuk melakukan perubahan pada diri sendirinya dahulu. Karena
saya yakin tidak akan terjadi perubahan di sekeliling kita sebelum kita yang melakukan
perubahan terlebih dahulu. Masih tingginya rasa apatis mahasiswa terhadap problematika negara
saat ini. Dan masih banyaknya mahasiswa yang tidak tahu tujuannya untuk menjadi mahasiswa,
masih banyak yang malas-malasan dalam kuliah karena jatah kuliah 75 % takut mubadzir
katanyal. Dan yang kedua adalah faktor eksternal yaitu adanya globaliasasi dan modernisasi
yaitu kemajuan teknologi, sifat konsumtif, informasi yang tidak dapat di saring, dampak negatif
lainnya. Dengan adanya kemajuan teknologi ini kemudahan mengakses internet menjadi sarana
terbuka lebar untuk membuka situs-situs yang tidak seharusnya menjadi konsumsi umum.
Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa
yang pantas disematkan pada pundak seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai iron stock berarti
mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa di masa depan, menggantikan generasi yang telah
ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan maupun pergerakan. Untuk
menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja.
Tetapi perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki oleh mahasiswa seperti kepemimpinan,
kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi. Jadi,
marilah kita sebagai penerus dan harapan bangsa di masa depan dapat menjadikan rasa
kebersyukuran ini sebagai dasar dan pondasi dalam pengoptimalan peran mahasiswa
sebagai Agen of Change dan Social Control yang baik dan berkualitas. Dan bayangkan apa yang
terjadi jika semua ini tidak optimal dengan baik dalam membangun bangsa, maka dari itu
komplekslah perah mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang ditopang
dalam tiga peran : agent of change, social control, and iron stock. Hingga suatu saat nanti, bangsa
ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang ditunggu-tunggu bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai