Nim : 60500120030
Kelompok : II (Dua)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerapatan suatu benda lebih besar dari kerapatan air, maka benda tersebut
akan tenggelam dalam air. Bila kerapatannya lebih kecil, benda akan mengapung.
Rasio kerapatan sebuah zat terhadap kerapatan air dinamakan berat jenis zat. Berat
jenis termasuk bilangan tak berdimensi yang sama dengan besarnya kerapatan ini bila
dinyatakan dalam gram per centimeter kubik atau dalam kilogram per liter. Walaupun
kebanyakan zat padat dan cair mengembang sedikit bila dipanaskan dan menyusut
sedikit bila dipengaruhi pertambahan tekanan eksternal, perubahan dalam volume ini
relative kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa kerapatan kebanyakan zat padat dan
cair hampir tak bergantung pada temperatur dan tekanan. Sebaliknya kerapatan gas
sangat tergantung pada tekanan dan temperatur. Sehingga tekanan dan temperatur
tekanan dan temperatur harus dinyatakan bila memberikan kerapatan gas. Bobot
jenis termasuk perbandingan massa suatu zat dengan massa air pada suhu dan
volume yang sama. Bobot jenis menjelaskan banyaknya komponen yang terkandung
didalam zat tersebut,besar kecilnya nilai bobot jenis sering dihubungkan dengan
fraksi berat komponen yang terkandung didalamnya. Semakin besar fraksi berat
maka semakin besar pula nilai bobot jenisnya (Jeremia, dkk., 2016: 38).
penukar ion yang cocok dengan pemberian reaksi amonium, besi, kalsium, tembaga
timbal, klorida nitrat sulfat, zat oksidasi. Metanol (CH3OH) memiliki nama lain
1
2
metanol alkohol. Pada keadaan atmosfer metanol berbentuk cairan yang ringan,
mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar dan beracun dengan bau yang
khas. Kegunaan metanol (CH3OH) sebagai bahan pendingin anti beku. Etanol
(C2H5OH) disebut juga alkohol dalam minuman beralkohol, digunakan sebagai pelarut,
dan ditambahkan pada bensin untuk membantu efisiensi pembakaran. Alkohol memiliki
titik didih yang tinggi, karena dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul-
kerapatan dan bobot jenis yang bertujuan menentukan kerapatan bobot jenis metanol
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini berapa nilai kerapatan dan bobot jenis
C. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah untuk menentukan nilai kerapatan dan
piknometer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kerapatan adalah massa per satuan volume, yaitu bobot zat per satuan
volume. Misalnya, satu militer raksa berbobot 13,6 g kerapatannya adalah 13,6
g/ml. Jika kerapatan dinyatakan sebagai satuan bobot dan volume, maka bobot jenis
suatu zat terhadap bobot suatu zat baku, misalnya air, yang merupakan zat baku
untuk sebagian besar perhitungan dalam farmasi dan dinyatakan memiliki bobot
jenis 1,00. Perbandingan bobot jenis gliserin adalah 1,25, artinya bobot gliserin 1,25
kali bobot volume air yang setara, dan bobot jenis alkohol adalah 0,81, artinya bobot
alkohol 0.81 kali bobot volume air yang setara. Bobot jenis adalah rasio bobot
suatu zat terhadap bobot zat baku yang volumenya sama pada suhu yang sama dan
Kerapatan merupakan massa per unit volume suatu zat pada temperatur
tertentu. Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan
sekaligus merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitif, dengan demikian
dapat digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat. Berat jenis adalah bilangan
tak berdimensi yang sama dengan besarnya kerapatan ini bila dinyatakan dalam
gram per centimeter kubik atau dalam kilogram per liter. Walaupun kebanyakan zat
padat dan cair mengembang sedikit bila dipanaskan dan menyusut sedikit bila
kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa kerapatan kebanyakan zat padat dan cair
3
4
hampir tak bergantung pada temperatur dan tekanan. Sebaliknya kerapatan gas
sangat tergantung pada tekanan dan temperatur. Sehingga tekanan dan temperatur
volumenya:
M = massa
V = massa
Bobot jenis merupakan perbandingan massa suatu zat dengan massa air pada
suhu dan volume yang sama. Bobot jenis menjelaskan banyaknya komponen yang
terkandung didalam zat tersebut,besar kecilnya nilai bobot jenis sering dihubungkan
dengan fraksi berat komponen yang terkandung didalamnya. Semakin besar fraksi
berat maka semakin besar pula nilai bobot jenisnya. Berat jenis adalah bilangan tak
berdimensi yang sama dengan besarnya kerapatan ini bila di nyatakan dalam gram
per centimeter kubik cara untuk menentukan bobot jenis itu sangat penting untuk
diketahui karena dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui kemurnian
dari suatu sediaan khususnya yang berbentuk larutan. Bila bobot jenis ditetapkan
dalam monografi, maka bobot jenis merupakan perbandingan bobot zat diudara pada
suhu yang ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama
Bobot jenis adalah rasio suatu zat terhadap zat baku yang volume dan
suhunya sama dan dinyatakan dalam desimal. Bobot jenis dapat ditentukan dengan
5
antara bobot suatu zat terhadap bobot suatu zat baku. Bobot jenis dari sebuah fluida
di lambangkan dengan huruf yunani yang didefinisikan sebagai berat fluida per
satuan volume yang berhungan dengan kerapatan (Munson, dkk., 2003: 15).
B. Piknometer
Piknometer merupakan peralatan gelas yang digunakan untuk mengukur
massa jenis zat cair. Piknometer tersedia dalam berbagai ukuran. Ukuran yang biasa
Piknometer umumnya terbuat dari gelas dengan bentuk badan bulat silinder.
Piknometer disertai dengan menutup yang terdapat rongga kapiler. Rongga kapiler ini
berada dalam botol pada saat pengisian dengan zat cair (Khamidinal, 2009: 92).
piknometer ini sering digunakan untuk menentukan densitas dari suatu bahan.Adapun
cara menggunakan piknometer untuk mengukur suatu densitas larutan yaitu, dengan
cara memasukkan cairan dengan volume tertentu ke dalam piknometer. Densitas dari
suatu cairan dapat dihitung dengan pengukuran massa piknometer yang telah diisi
cairan yang dikurangi dengan massa piknometer kosong dibagi dengan volume cairan
6
bersama dengan zat cair didalamnya ditimbang dan diperoleh berat piknometer dan
zat cair di dalamnya, misalkan beratnya menjadi Wt, berat jenis zat cair g, selanjutnya
setelah diperoleh berat jenis g, rapat massa zat cair dapat ditentukan dengan
berdasarkan pesamaan di atas. Perlu diingat bahwa berat jenis zat cair dapat berubah
terhadap suhu. Oleh karena itu, selama pengukuran berlangsung suhu zat cair harus
C. Bahan
Akuades merupakan air murni yang tidak berwarna atau cairan jenuh dan
tidak berbau. Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi,
perlakuan menggunakan penukar ion, osmosis balik atau penukar lain yang sesuai.
Air murni dibuat dari air yang memenuhi persyaratan air minum dan tidak
mengandung zat tambahan lain. Akuades memiliki sifat fisik kimia yaitu, rumus
kimia (H2O), akuades memiliki pH 7 atau netral, tidak dapat terbakar, merupakan
produk stabil, tidak bersifat korosif, tidak beracun, memiliki titik didih 100 ℃ , dan
Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat pengotor
untuk menghilangkan kandungan mineral dalam air, sehingga diperoleh air murni
dan aquades ini dapat digunakan di laboratorium. Jadi air mineral yang telah
Akuades berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di
bawah tekanan dan temperatur standar yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan
temperatur 273,15K (0℃ ). Dalam bentuk ion, akuades dapat di deskripsikan sebagai
asosiasi (ikatan) antara sebuah ion hidrogen (H-) dengan sebuah ion hidroksida
(OH+). Akuades memiliki tegangan permukaan sebesar 7,2 x 10-2 N/m (25 ℃ ) yang
membuat akuades memiliki sifat membasahi suatu bahan secara baik (higher
prinsip kapilaritas yaitu kemampuan untuk bergerak atau mengalir dalam pipa
kapiler (pipa berlubang kecil) sehingga dapat membawa nutrien dari dalam tanah ke
jaringan tumbuhan (akar, batang, dan daun) (Departemen Kesehatan RI, 1995: 711).
kimia dari metanol adalah CH3OH dan dikenal dengan nama lain yaitu metal
alkohol, metal hidrat, metal karbonil, wood alcohol, atau spiritus. Pada keadaan
atmosfer metanol berbentuk cairan ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah
terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (Cline, 2012: 7).
Metanol memiliki nama lain metanol alkohol dengan berat molekul 32,04
g/mol. Pada keadaan atmosfer methanol berbentuk cairan yang ringan, mudah
menguap, tidak berwarna, mudah terbakar dan beracun dengan bau yang khas.
Kegunaan metanol sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan
8
sebagai bahan additive bagi etanol indsutri. Kerugian dari metanol adalah metanol
merupakan zat beracun dab berbahaya bagi kulit, mata, paru-paru, dan pencemaran,
serta dapat merusak plastik dan karet (Departemen Kesehatan RI, 1995: 700).
Metanol adalah zat kimia yang tidak layak dikonsumsi. Metanol yang masuk
ke dalam tubuh akan segera teradsorbsi dan dengan cepat akan terdistribusi ke dalam
cairan tubuh. Secara perlahan metanol dimetabolisme di 10 dalam hati oleh enzim
merupakan senyawa-senyawa beracun bagi tubuh , terutama pada asam format selain
yang terikat pada sebuah atom karbon terhibrid sp³. Alkohol yang paling terkenal adalah
etanol (etil alkohol, CH3CH2OH). Alkohol memiliki titik didih yang tinggi, karena dapat
semakin meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah atom C dan gugus- OH nya.
merupakan produk fermentasi dari biji-bijian. Etanol yang digunakan untuk aplikasi
industri (bukan minuman) dibuat dengan cara hidrasi etilena (adisi air ke dalam etilena).
Kelarutan alkohol dalam air dipengaruhi oleh gugus (-OH) yang ada. Gugus tersebut
dalam alkohol terlibat dalam pembentukan ikatan hidrogen antar molekul. Dengan
demikian, ikatan hidrogen terbentuk antara molekul air dan alkohol yang membuat
9
alkohol larut dalam air. Namun bagian hidrokarbon bersifat hidrofobik (menghindari
air). Jadi, kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin
negatif parsial. Karena alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-
molekulnya maka titik didih alkohol lebih tinggi dari pada alkil halida atau eter yang
bobot molekulnya hampir sama atau sebanding. Alkohol berbobot molekul lebih
rendah larut dalam air disebabkan oleh hidrogen antara molekul alkohol dan air
D. Aplikasi
kerapatan suatu benda lebih besar dari kerapatan air maka benda akan
tenggelam dalam air, apabila kerapatannya kecil benda akan mengapung, benda-
benda yang mengapung, bagian volume sebuah benda yang tercelup dalam cairan
mana pun akan tetap sama dengan rasio kerapatan benda terhadap kerapatan cairan.
Seperti yang mempunyai kerapatan mendekati 0,92 g/cm³, dan es terapung di atas air
suatu jenis zat dapat diperoleh dengan membagi kerapatannya seperti dalam aplikasi
es dimana apabila bobot jenis aluminium adalah 2,7 sedangkan bobot jenis es 0,92.
Bobot jenis benda-benda yang tenggelam dalam air berkisar dari 1 sampai 22,5 untuk
elemen yang paling padat yaitu osmium kubik cara untuk menentukan bobot jenis itu
sangat penting untuk diketahui karena dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat
mengetahui kemurnian dari suatu sediaan khususnya yang berbentuk larutan. Bila
bobot jenis ditetapkan dalam monografi, maka bobot jenis merupakan perbandingan
10
bobot zat diudara pada suhu yang ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan
E. Integrasi Ayat
٩٠ صابُ َوااْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ مِّنْ َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن َفاجْ َت ِنب ُْوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح ُْو َن
َ يٰٓا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا ِا َّن َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َميْسِ ُر َوااْل َ ْن
Terjemahnya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-
perbuatan) itu agar kamu beruntung”
perbuatan setan. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, kitab-Nya, dan
Rasul-Nya! Sesungguhnya minuman keras, apa pun jenisnya, sedikit atau banyak,
untuk berhala, termasuk sesajen, sedekah laut, dan berbagai persembahan lainnya
kepada makhluk halus; dan mengundi nasib dengan anak panah atau dengan cara apa
saja sesuai dengan budaya setempat, adalah perbuatan keji karena bertentangan
dengan akal sehat dan nurani serta berdampak buruk bagi kehidupan pribadi dan
sosial; dan termasuk perbuatan setan yang diharamkan Allah. Maka jauhilah
peraturan yang tegas dan hukuman yang berat agar kamu beruntung dan sejahtera
lahir batin dalam kehidupan dunia dan terhindar dari azab Allah di akhirat.
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah SWT dan rasulNya serta
menutup kesadaran akal, dan maisir, yaitu perjudian, yang mencakup seluruh jenis
pertaruhan dan lainnya, yang di dalam prakteknya terdapat taruhan dari kedua belah
pihak dan menghalangi dari mengingat Allah, dan anshab, yaitu batu yang dahulu
kepadanya, dan azlam, yaitu anak panah yang dahulu orang-orang kafir mengundi
mengurungkan niat darinya; sesungguhnya semua itu merupakan perbuatan dosa dan
tipu daya yang dibuat indah oleh setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan dosa
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca analitik, desikator,
oven, piknometer 10 mL, termometer 100 °C, pipet skala 10 mL, gelas kimia 100
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
Membersihkan piknometer dengan menggunakan air dan dikeringkan di dalam
akuades (H2O) samapai tanda garis kemudian impitkan dan ditutup. Kemudian,
menimbang piknometer yang telah berisi akuades (H2O) dan catat bobotnya serta
(C2H5OH). Melakukan perlakuan yang sama untuk sampel metanol (CH 3OH) dan
alkohol (C2H5OH).
12
11
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan kerapatan dan bobot jenis suatu zat
Bobot (Gram)
No Nama Bobot Jenis
Piknometer Piknometer +
Sampel Sampel gr/cm3
Kosong Larutan
1 Akuades (H2O) I 11,2287 21,2645 10,0358 0,9960
2 Akuades (H2O) II 15,8276 26,0886 10,2610 0,9957
3 Metanol (CH3OH) 11,2279 19,1461 7,9162 0,7855
4 Alkohol (C2H5OH) 15,8283 24,1366 8,3083 0,8065
B. Pembahasan
Bobot jenis merupakan perbandingan massa suatu zat dengan massa air pada
suhu dan volume yang sama. Bobot jenis menjelaskan banyaknya komponen yang
terkandung didalam zat tersebut, besar kecilnya nilai bobot jenis sering dihubungkan
dengan fraksi berat komponen yang terkandung didalamnya. Semakin besar fraksi
berat maka semakin besar pula nilai bobot jenisnya (Jeremia, dkk., 2016: 38).
Kemudian piknometer dicuci dengan akuadest (H2O) lalu dibilas dengan etanol.
Pembilasan dengan etanol berfungsi agar piknometer dapat kering dengan waktu
yang lebih cepat karena etanol memiliki sifat yang mudah menguap. Piknometer
kemudian masukkan ke dalam oven dan desikator. Fungsi dari perlakuan yaitu
11
12
Sebelum ditimbang bagian luar dari piknometer dibersihkan hingga kering agar tidak
mempengaruhi bobot dari piknometer. Akuades pada percobaan ini berfungsi sebagai
pembandingkan zat cair yang akan ditentukan kerapatan dan bobot jenisnya.
mengetahui suhu akuades dalam piknomter. Perlakuan yang sama dilakukan pada
metanol (CH3OH) dan alkohol (C2H5OH) untuk mengetahui nilai kerapatan dan bobot
bobot jenis metanol (CH3OH) pada suhu 29℃ sebesar 0,7855 gram/cm3. Sedangkan
penentuan kerapatan dan bobot jenis alkohol (C2H5OH) pada suhu 28℃ sebesar
0,8065 gram/cm3. Hal ini sesuai dengan teori bahwa kerapatan etanol (C2H5OH) lebih
besar dari pada kerapatan metanol (CH3OH). Semakin besar fraksi berat maka
semakin besar pula nilai bobot jenisnya (Jeremia, dkk, 2016: 38).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini diperoleh nilai bobot jenis untuk
metanol (CH3OH) sebesar 0,7855 g/cm3 dan sampel alkohol (C2H5OH)
sebesar 0,8065 g/cm3.
B. Saran
Saran pada percobaan ini adalah sebaiknya untuk percobaan
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Fathuroya, dkk. Fisika Dasar Untuk Ilmu Pangan. Malang: UB Press, 2017.
Jeremia, dkk. “Pengaruh Lama Ekstraksi Terhadap Rendemen Dan Mutu Minyak
Bunga Melati Putih Menggunakan Metode Ekstraksi Pelarut Menguap
(Solvent Extraction)”. Jurnal Teknotan 10, no. 2(2016): h. 34-40.
Alkohol
catat bobotnya.
oven
catat bobotnya.
-
Hasil
18
Metanol
catat bobotnya.
oven
catat bobotnya.
Hasil
19
LAMPIRAN III
GAMBAR