KMB3 Kasus Stimulus Stroke - Revita Fitria 3B KHGC19080-1
KMB3 Kasus Stimulus Stroke - Revita Fitria 3B KHGC19080-1
JAWAB :
No 1.
HASIL
NO PEMERIKSAAN 14/05 NILAI NORMAL
1. HEMATOLOGI
Hematologi dan
parameter
- Hemoglobin 15,6 P : 13-16 g/dl Normal
- Hematokrit 48 P : 36-47 % Tidak Normal
- Leukosit 7.600 P : 4000-11.000 mm3 Normal
- Eritrosit 5,19 P : 4,10 -5,10 juta/ mm3 Tidak Normal
- Trombosit 116rb P :150.000-450.000 /uL Tidak Normal
- Indeks eritrosit
MCV 92,3 P : 81-99 fl Normal
MCH 30,1 P : 27,0 -31,0 pg Normal
MCHC 32,6 P : 31,0 – 37,0 g/dl Normal
2. KIMIA KLINIK
- Albumin
- Protein total
- Ureum 59
10-50 mg/dL
Tidak Normal
- Kreatinin 1,00
0,5-1,5 mg/dL
Normal
- GD Puasa
- GD 2 jam PP
- Natrium (Na) 134
135-153 mEq/L
Tidak Normal
- Kalium (K) 4,0
3,5-5,1 mEq/L
Normal
- Bilirubin total
- Bilirubin direk
Viskositas darah yang menigkat karena kadar Hematocrit meningkat
menyebabkan aliran darah ke otak lebih lambat. Aliran darah ke otak yag rendah
1
dengan viskositas yang tinggi berakibat konsusmsi oksigen ke jaringan otak akan
berkurang. Perubahan hemostasis atau viskositas darah karena kenaikan hematocrit
dapat meningakatkan kemungkinan terjadinya stroke
Eritrosit meningkat menyebabkan aliran darah ke otak lebih lambat. Aliran darah
ke otak yag rendah dengan viskositas yang tinggi berakibat konsusmsi oksigen ke
jaringan otak akan berkurang. Perubahan hemostasis atau viskositas darah karena
kenaikan hematocrit dapat meningakatkan kemungkinan terjadinya stroke
Trombosit menurun disebabkan oleh thrombosis arteri /penyumbatan arteri yang
menyebabkan infark , thrombosis terjadi akibat adanya interaksi antara trombosit dan
dinding pembuluh darah, akibat adanya kerusakan endotel pembuluh darah.
Ureum meningkat menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal dan
katabolisme protein
Natrium rendah disebabkan oleh inappropriate secretion of antidiuretic hormone
(SIADH) sehingga mengakibatkan hiponatremia atau rendah natrium
NO.2
NO Terapi Medikasi Fungsi Rasional
1 IVFD Glucose 0,2% 20 Mengatasi Suplai darah yang berkurang
menuju otak yang disebakan
tts/mnt Hipoglikemia
meningkatnya hematocrit dapat
menyebabkan konsumsi oksigen
dan glukosa ke jaringan otak
berkurang sehingga membutuhkan
glukosa tambahan
2
golongan stroke berulang atau komplikasi
dieuretik
pada
penderita
hipertensi
5 PCT (PO) P.R.N Paracetamol Mengurangi pusing yang di derita
pasien
6 Simvastatin (PO) 1 x 20 mg Kolesterol Memperbaiki fungsi endotel,
memodulasi trombogenesis,
menurangi kerusakan inflamasi
dan kerusakan oksidatif, dan
memudahkan angiogenesis jauh
melampaui penurunan kadar
kolesterol.
7 Allopurinol (PO) 1 x 100 mg Obat asam Menurunkan kadar asam urat
urat dalam darah dengan cara
menghambat xanthine oksidase,
yaitu enzim yang berperan dalam
pembentukan asam urat.
8 Amlodipine (PO)1 x 5 mg Obat Untuk menurunkan tekanan darah
hipertensi supaya aliran darah stabil
9 Diet : diet cair Kkal/hari, Mengatur Supaya tidak terjadi edema yang
jumlah cairan diakibatkan oleh kelebihan ureum
dalam tubuh
10 Diet : Protein 1 gr/KgBB/24 Menurunkan Menurunkan kadar ureum pada
jam kadar ureum darah.
3
kekuatan otot 3/5 pembuluh darah otak
Kesadaran composmentis oleh bekuan darah,
TD 200/130 mmHg lemak, dan udara
RR 20x/menit
Suhu 36,6 C Emboli serebral
Deficit neurologis
Kehilangan control
volunteer
Hemiplagi dan
hemiparises
Ganguan Mobilitas
Fisik
Emboli serebral
Stroke
Deficit neurologis
4
Infark Serebral
Gangguan Perfusi
Serebral
3 DS : Kerusakan Gangguan
Pasien mengeluh kepala neocerebrospinal komunikasi
pusing N.VII (facialis), N.IX verbal
Kelemahan anggota gerak (Glosofaringeus)
kanan
Sulit bicara (tidak jelas) Control otot farcial
sesaat
Telinga berdenging Ketidak mampuan
DO : bicara
NO .4 DIAGNOSA
1. Gangguan perfusi serebral b.d infark jaringan otak
2. Gangguan mobilitas fisik b.d neuromuskuler
3. Gangguan komunikasi verbal b.d penurunan fungsi otot
NO.5 INTERVENSI
5
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Gangguan perfusi Setelah dilakukan O - Autoregulasi
serebral pengkajian selama 1. Monitor mempertahankan
1x24 jam peningkatan aliran darah otak
didapatkan kriteria TIK (Tekanan yang konstan
hasil: darah) - Peningkatan suhu
- Gelisah T tubuh
menurun 2. Pertahankan mengindikasikan
- Tekanan dara suhu tubuh adanya proses
membaik normal penyakit infeksius
K - Untuk menarik
3. Kolaborasi cairan yang berlebih
pemberian - Memenuhi
diuretik kebutuhan gizi
osmotis pasien
E
4. Anjurkan
mengganti
bahan
makanan
sesuai dengan
diet yang di
programkan
2. Gangguan Setelah dilakukan O - Mengidentifikasi
mobilitas fisik pengkajian selama - Identifikasi kelemahan atau
satu kali selama toleransi fisik kekuatan dan dapat
1x24 jam melakukan memberikan
didapatkan hasil: pergerakan informasi bagi
- Kekuatan otot T pemulihan
meningkat - Libatkan - Untuk membantu
- Kecemasan keluarga untuk klien dalam
menurun membantu meningkatkan
6
- Pergerakan pasien dalam pergerakan
ekstremitas meningkatkan - Meningkatkan
meningkat pergerakan kekuatan otot
E - Untuk mengetahui
- Anjurkan lebih lanjut kondisi
melakukan Kesehatan pasien
mobilisasi dini
- Anjurkan
mobilisasi
sederhana
yang harus
dilakukan
(mis: duduk
ditempat tidur)
K
- Konsultasi
kesehatan
3. Gangguan Setelah dilakukan O - Perubahan dalam isi
komunikasi verbal pengkajian selama - Monitor kognitif dan bicara
b.d penurunan satu kali selama kecepatan, merupakan indicator
fungsi otot 1x24 jam tekanan, dari derajat
didapatkan hasil: kualitas, gangguan serebral
- Klien mampu volume, dan - Mengetahui
untuk diksi bicara frekuensi
memperoleh, - Periksa pendengaran
mengatur, dan kemampuan - Melakukan penilaian
menggunakan pendengaran terhadap adanya
informasi E: kerusakan sensori
- Komunikasi - Anjurkan - Membersihkan
ekspresif komunikasi lubang telinga dari
(kesulitan perlahan kotoran
berbicara): T:
ekspresi pesan - Lakukan
7
verbal atau irigasi telinga
non verbal - Sesuaikan
yang gaya
bermakna komunikasi
dengan
kebutuhan
pasien
(misalnya:
berdiri di
depan pasien)
DAFTAR PUSTAKA
PPNI ( 2017 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Indicator
Diagnostic. Jakarta : DPP PPNI
PPNI ( 2018 ). Standar Intervensi Keperawatan indonesi : Definisi dan
perencanaan keperawatan indonesi. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2019 ). Standar luaran keperawatan Indonesia :Definisi dan tujuan
keperawatan. Jakarta :DPP PPNI.