Anda di halaman 1dari 11

Perpangkatan dan Bentuk Akar

1. Bilangan Berpangkat
Contoh :
Nyatakan perkalian berikut dalam perpangkatan.

1. (–2) × (–2) × (–2)


Karena (–2) dikalikan berulang sebanyak tiga kali maka (–2) × (–2) × (–2)
merupakan perpangkatan dengan basis (–2) dan pangkat 3.

Jadi (–2) × (–2) × (–2) = (–2)3


2. y × y × y × y × y × y
Karena y dikalikan berulang sebanyak enam kali
maka y × y × y × y × y × y merupakan perpangkatan dengan basis y dan
pangkat 6. Jadi y × y × y × y × y × y = y6
2. Perkalian pada Perpangkatan
Contoh 
Sederhanakan operasi perkalian pada perpangkatan berikut ini.

1. 43 × 42 = 43 + 2 Jumlahkan pangkatnya


   = 45 Sederhanakan
2. (–4)2 × (–4)3 = (–4)2 × (–4)3 Samakan bentuk basis menjadi (–4)
      = (–4)2 + 3 Jumlahkan pangkat dari basis (–4)
     = (–4)5 Sederhanakan
3. m3 × m5 = m3 + 5 Jumlahkan pangkat dari basis m
        = m8 Sederhanakan
3. Pembagian pada Perpangkatan
Contoh
1.  Kurangkan pangkat basis 4
    = 4 Sederhanakan

2.  Kurangkan pangkat basis (-4)

   = (-4)5 Sederhanakan
4. Pangkat Nol, Pangkat Negatif, dan Bentuk Akar
Contoh :
Sederhanakan bentuk akar berikut.

a.   b. 

c.   d.   +   + 

Alternatif Penyelesaian:
a.   =   =   x    =   = 

b.        

c.       

d.   +   +       


                             
                                      
                                      

5. Notasi Ilmiah (Bentuk Baku)


Contoh 1:
Nyatakan bentuk ilmiah berikut ini menjadi bentuk biasa.

a. 2,16 × 105

b. 0,16 × 10–3

Penyelesaian:
a. 2,16 × 105 = 2,16 × 100.000 Dapatkan hasil dari perpangkatan 5 dengan
basis 10

          = 216.000 Lakukan operasi perkalian dengan memindahkan tanda

desimal sebanyak 5 tempat ke kanan

b. 0,16 × 10–3 = 0,16 × 0,001 Dapatkan hasil dari perpangkatan (–3) dengan
basis 10

= 0,00016 Lakukan perkalian dengan memindahkan tanda desimal

sebanyak 3 tempat ke kiri

Contoh 2 :
Nyatakan dalam bentuk ilmiah.

a. 155 × 106
b. 46,78 × 10–3
c. 2.300.000

d. 0,0000695

Penyelesaian:
a. 155 × 106 = 1,55 × 100 × 106 = 1,55 × 102 × 106 = 1,55 × 108
b. 46,78 × 10–3 = 4,678 × 10 × 10–3 = 4,678 × 10–2
c. 2.300.000 = 2,3 × 1.000.000 = 2,3 × 106
d. 0,0000695 = 6,95 : 100.000 = 6,95 : 105 = 6,95 × 10–5

Persamaan dan Fungsi Kuadrat

1. Persamaan Kuadrat
Contoh :
Tentukan akar-akar penyelesaian dari bentuk x2 – 15x + 14 = 0.
Alternatif Penyelesaian:
Langkah 1:
Carilah dua bilangan yang merupakan faktor dari 14 dan jika dijumlah sama
dengan –15. Misalkan dua bilangan tersebut adalah p dan q, maka pq = 14
dan p + q = –15

Dengan demikian bilangan yang memenuhi nilai p = –1 dan q = –14


Langkah 2:
Sehingga bentuk x 2 – 15x + 14 = 0 dapat difaktorkan menjadi
x2 – 15x + 14 = 0
(x – 1)(x – 14) = 0
x –1 = 0 atau x – 14 = 0
x1 = 1 atau x2 = 14
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {1, 14}

2. Grafik Fungsi Kuadrat


Fungsi kuadrat adalah fungsi yang berbentuk y = ax2 + bx + c, dengan a ≠
0, x, y∈R. Fungsi kuadrat dapat pula dituliskan sebagai f(x) = ax2 + bx + c.
Kegiatan :
Gambarlah grafik fungsi kuadrat yang paling sederhana, yakni ketika b = c =
0. Untuk mendapatkan grafiknya kamu dapat membuat gambar untuk
beberapa nilai x dan mensubstitusikannya pada fungsi y = ax2, misalkan
untuk a =1, a = –1 dan a = 2.
3. Sumbu Simetri dan Nilai Optimum
Contoh :
Tentukan sumbu simetri dan nilai optimum dari grafik fungsi f(x) = x2 –
4x +1/2 .
Alternatif Penyelesaian:
Diketahui: fungsi kuadrat f(x) = x2 − 4x + 1/2 , didapatkan a = 1, b = –4
dan c = 1/2 .
Ditanya: sumbu simetri dan titik optimum
Penyelesaian:

Persamaan sumbu simetrinya adalah

Nilai optimum fungsi tersebut adalah

Sehingga titik optimumnya adalah   (x, y ) = (2, -7/2)


4. Menentukan Fungsi Kuadrat

Contoh : Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya memiliki titik potong sumbu-x pada titik
koordinat (-2, 0) dan (3, 0) serta memotong sumbu-y pada koordinat (0, 3).

Alternatif Penyelesaian:
1. Misalkan fungsi kuadratnya adalah f(x) = ax2 + bx + c.
2. Karena memotong sumbu-x pada koordinat (–2, 0) dan (3, 0), fungsi
kuadratnya dapat diubah menjadi
f(x) = a(x + 2)(x – 3).
3. Karena memotong sumbu-y pada koordinat (0, 3) diperoleh f(0) = 3
f(0) = a(0 + 2)(0 – 3) = –6a
       Sehingga diperoleh –6a = 3 ⇔ a = –1/2
4. Diperoleh fungsi kuadrat:
f(x) = – ½ (x + 2)(x – 3) = –1/2 (x2 – x – 6) = –1/2 x2 + ½ x + 3
5. Aplikasi Fungsi Kuadrat
Contoh :
Tinggi dari balon udara dalam waktu x dapat dinyatakan dalam bentuk
fungsi f(x) = –16x2 + 112x − 91. Tentukan tinggi maksimum balon udara.

Alternatif Penyelesaian:
Diketahui : Fungsi f(x) = –16x2 + 112x – 91 merupakan tinggi balon udara
Ditanya : Tinggi maksimum balon udara

Penyelesaian :

Langkah 1. Tentukan variabel yang akan dioptimalisasi; yaitu, y dan variabel


yang bebas; yaitu x Variabel y dalam kasus ini adalah f(x); yaitu fungsi tinggi
balon
Langkah 2. Model f(x) = –16x2 + 112x − 91
Langkah 3. Tinggi maksimum

Transformasi

1. Pencerminan (Refleksi)
Refleksi atau pencerminan merupakan salah satu jenis transformasi yang
memindahkan setiap titik pada suatu bidang (atau bangun geometri) dengan
menggunakan sifat benda dan bayangannya pada cermin datar.

Contoh :
Segitiga ABC berkoordinat di A (–1, 1), B (–1, 3), dan C (6, 3). Gambar
segitiga ABC dan bayangannya yang direfleksikan terhadap sumbu-x.
Bandingkan koordinat titik-titik ABC dengan koordinat bayangannya.
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa titik A berada 1 satuan di atas sumbu-x, maka bayangannya
adalah A’ yang terletak 1 satuan di bawah sumbu-x. Sedangkan titik B dan C berada pada
3 satuan di atas sumbu-x, maka banyangannya adalah B’ dan C’ yang terletak 3 satuan di
bawah sumbu-x. Dengan demikian diperoleh koordinat masing-masing titik dan
bayangannya adalah sebagai berikut

A (–1, 1) → A’ (–1, –1)


B (–1, 3) → B’ (–1, –3)
C (6, 3) → C’ (6, –3)
Hubungkan ketiga titik sehingga membentuk segitiga A’B’C’.
2. Pergeseran (Translasi)
Ketika kamu berhasil memindahkan meja tersebut maka posisi meja akan
berubah dari posisi awal menuju posisi akhir. Gerakan memindahkan meja
tersebut merupakan salah satu contoh dari translasi.

Contoh : 
Gambar di samping menunjukkan segitiga ABC yang ditranslasikan 4 satuan ke kanan dan
3 satuan ke bawah. Hal ini dapat dinyatakan sebagai(x, y) → (x + 4, y – 3).Koordinat
bayangan hasil translasinya sebagai berikutA (–3, 1) → A’ (–3 + 4, 1 – 3) atau A’ (1, –
2)B (–1, 4) → B’ (–1 + 4, 4 – 3) atau B’ (3, 1)C (–2, –1) → C’ (–2 + 4, –1 – 3) atauC’ (2, –4

3. Perputaran (Rotasi)
Rotasi merupakan salah satu bentuk transformasi yang memutar setiap titik
pada gambar sampai sudut dan arah tertentu terhadap titik yang tetap. Titik
tetap ini disebut pusat rotasi. Besarnya sudut dari bayangan benda terhadap
posisi awal disebut dengan sudut rotasi.
Contoh :
Tentukan bayangan segitiga JKL dengan koordinat J (1, 2), K (4, 2),
dan L (1, –3) pada rotasi 90o berlawanan jarum jam dengan pusat rotasi
adalah titik L.
Penyelesaian:
Koordinat bayangannya J’ (–4, –3), K’ (–4, 0), dan L’ (1, –3).
4. Dilatasi
Dilatasi merupakan jenis lain dari transformasi. Namun, bayangan dilatasi
mungkin memiliki ukuran yang berbeda dari gambar aslinya. Dilatasi
merupakan transformasi yang mengubah ukuran sebuah gambar. Dilatasi
membutuhkan titik pusat dan faktor skala.

Contoh:
Diketahui segitiga ABC dengan titik sudut masing-masing A (1, 3), B (2, 3), dan C (2, 1).
Gambar segitiga ABC dan bayangannya setelah didilatasi dengan faktor skala 3 dengan

pusat dilatasi titik awal.Penyelesaian:

Anda mungkin juga menyukai