Anda di halaman 1dari 1

Hasil bivariat menunjukkan sikap (p=0,009) dan norma subjektif (p=0,041) berhubungan dengan

frekuensi konsumsi junk food pada remaja di Kalimantan Selantan. Responden menyatakan sikap
dan norma subjektif positif dengan sering mengonsumsi junk food karena rasa enak, praktis, dan
harganya terjangkau. Responden yang memiliki sikap dan norma subjektif negatif dengan jarang
mengonsumsi junk food dikarenakan harga cukup mahal dan dilarang oleh keluarga. Sedangkan
niat (p=0,059) dan kontrol perilaku (p=0,353) tidak berhubungan dengan frekuensi konsumsi
junk food pada remaja di Kalimantan Selatan. Kesimpulannya terdapat hubungan antarra sikap
dan norma subjektif dengan frekuensi konsumsi junk food pada remaja di Kalimantan Selatan,
sementara itu niat dan kontrol perilaku tidak berhubungan dengan frekuensi konsumsi junk food
pada remaja di Kalimantan Selatan. Tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan kepada
remaja tentang bahaya konsumsi junk food sehingga para remaja dapat mengurangi konsumsinya
dan terjauhkan dari penyakit seperti obesitas.

Anda mungkin juga menyukai