Disusun Oleh :
Tamara Fitra Andari
191424022
BAB I
A. PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR PAUD .............................................1
B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini .................................................................2
BAB II
C. Konsep dan 1 :Persoalan penting Apakah yang Dihadapi Anak dan Ahli
PAUD ..............................................................................................................4
BAB III
D. Sejarah Dan Teori : Dasar-Dasar Pengajaran Dan Pembelajaran ..........6
BAB IV
E. QUIZ part 1-3 ..............................................................................................9
BAB V
F. Sejarah dan Teori : Dasar-dasar Pengajaran dan Pembelajaran .........11
BAB VI
G. Teori Kecerdasan Anak Usia Dini .............................................................14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................II
I
BAB I
1
B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD adalah pendidikan yang memberikan pengasuhan pendidikan, kemudian ada
perawatan dan ada pelayanan terhadap anak usia mulai lahir sampai 6 tahun. Didalam
dunia PAUD tugas kita sebagai guru itu memberi rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, psikomotorik, dan rohani bagi
anak-anak. Rohani mencakup kognitif atau efektif baik dari kesehatan mental anak.
Manusia itu sejak dini sudah harus dapat haknya dari mulai 3-5 tahun yang setara dengan
PAUD ada tiga bentuk yaitu :
1. Formal
2. Non formal
3. Informal
Formal contohnya : TK, RA. Non Formal contohnya : KB, PLAYGROUP, dan
PAUD sejens atau yang diselenggarakan dengan posyandu. Informal contohnya : yang
bersala dari keluarga dan lingkungan.
Jenis pendididkan PAUD tidak menggunakan kurikulum yang baku atau definisi
tapi menggunakan rencana pengajaran atau m,enu besar. Mencakup pendidikan moral
nilai keagamaan, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, dan seni. Hakikatnya anak
memiliki portensi yang memang harus dikembangkan karena masih banyak pelajaran
pelajaran yang belum mereka kuasai. Karakteristik anak itu khas tidak bisa disamakan
oleh orang dewasa. Pola perkembangan dari bayi, batita, dan anak-anak. Dalam masa
proses perkembangan anak usia dini dibagi 4 tahapan yaitu :
1. Usia lahir sampai dengan 12 bulan.
2. 1 tahun sampai 3 tahun.
3. 3 tahun sampai 5 tahun.
4. 6 tahun sampai 8 tahun.
2
KB/PLAYGROUP adalah salah satu bentuk layanan pendiidkan bagi anak usia
3-6 tahun yang berfungsi membantu meletakkan dasar-dasar kearah
perkembangan sikap pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak
usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk pertumbuhan
serta perkembangan selanjutnya termasuk siap memasuki pendidikan dasar.
3
BAB II
C. Konsep dan 1 :Persoalan penting Apakah yang Dihadapi Anak dan Ahli PAUD
Tujuan pendidikan anak usia dini adala untuk sebagai kesiapan anak dalam
mempersiapkan mengikuti jenjang tingkat pendidikan yang lebih tinggi dalam hal sosial
emosional, bahasa, seni, fisik motorik halus dan kasarnya dan lain sebagainya. Untuk
Prinsip Pendidikan Anaka Usia Dini adalah :
1. Pendidikan haruslah berorientasi pada kebutuhan anak dan semua aspek
perkembangannya.
2. Belajar haruslah didasari dengan bermain sesuai dengan karakter anak dalam
usia perkembangan.
3. Lingkungan yang kondusif yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui
bermain.
4. Menggunakan pembelajaran terpadu melalui tema yang menarikdan bersifat
kontekstual.
5. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar yakni media yang
digunakan haruslah nyata tidak abstrak agar anak lebih memahami dan tidak
sekedar membayangkan saja.
Persoalan yang sering terjadi pada anak usia dini dan cara penangulangannya
sebagai seorang guru adalah sebgai berikut :
Menangis saat hendak masuk kedalam kelas cara penanggulangannya adalah
dengan membujuk anak dan ajak anak bermain agar dapat mengalihkan
perhatiannya.
Bermain secara kasar dengan teman cara penanganannya adalah dengan cara
memberikan contoh bermain yang sama namun dengan cara tidak berkelahi
dengan teman.
Berkata kasar atau mengejek teman biasanya ini sering terjadi pada anak usia
dini dan cara penanganannya adalah dengan mengatakankepada anak tidak
boleh mengejek atau menghina teman dengan kata-kata yang tidak baik.
Dan untuk Peresoalan yang sering terjadi dan sering dialami anak adalah :
Perubahan Keluarga adalah salah satu faktor membuat anak sering minder dan
tidak percaya diri karena biasanya anak yang mengalami broken home atau
perubahan keluarga akanmenjadi seseorang yang pemurung dan berkecil hati
dan cara penanganannya dengan memberikan semangat kepada anak,
menumbuhkan rasa percaya diri, agar anak lupa dengan permasalahannya.
Penyakit yang sering di derita oleh anak usia dini adalah gatal-gatal, flu,
demam, batuk, diare, dan lain sebagainya.
4
Status sosial ekonomi dan perkembangan anak, merupakan salah satu
persoalan yang sering terjadi dan dialami oleh anak misalnya ada anak yang
kurang mampu lalu diejek oleh teman sehingga anak tersebut menjadi minder
dan pemalusehingga dapat berdampakpada sosial emosional pada anak
tersebut sedangkan untuk perkembangan anak misalnya anak tersebut
memiliki keterbatasan dalam perkembangan yang membuat anak menjadi
pemalu dan tidak percaya diri dan tugas sebagai seorang guru adalah
memotivasi anak agar anak menjadi seorang yang tidak pemalu dan percaya
diri.
Kekerasan, biasanya anak yang sering mengalami kekerasan dalam keluarga
akan menjadi anak yang penakut dan bingung dalam mengambil keputusan
dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru karena dapat dilihat dari
ekspresi wajah anak dan cara sebagai seorang guru adalah dengan
menyemangati anak dan menghibur anak agar anak tidak terlihat sedih.
5
BAB III
D. Sejarah Dan Teori : Dasar-Dasar Pengajaran Dan Pembelajaran
Mengapa sejarah pendidikan anak usia dini penting Karena Pendidikan anak usia
dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur
formal, nonformal, dan informal.
Mengapa Ide dan Teori Penting Untuk Diketahui Karena melalui Ide dan Teori
dapat menjadi patokan dalam mengambil kesimpulan dan mengetahui arti dari sebuah
kata. Dari ide dan teori kita juga dapat mengetahui apa saja yang menjadi sebagai acuan
penelitian dari seorang tokoh dan di realisasikan atau diterapkan dalam kegiatan yang
dilakukan. Tokoh-tokoh ternama dan pengaruh mereka pada PAUD adalah :
Martin luther. Tokoh ini menekankan agar menggunakan sekolah sebagai sarana
untuk mengajarkan anak membaca dan keluarga merupakan peletak dasar pendidikan
bagi anak. Pendidikan dan sekolah merupakan tempat bagi anak untuk bersosialisasi
dan sebagai sarana religius dan penegakan moral.
John amos comenius menurut nya adalah Pendidikan harus dimulai sejak dini dan
harus mengikuti perkembangan anak yang memberikan kesempatan pada anak untuk
menggunakan seluruh indranya.
John lockemenurut John Locke pencetus teori Tabula Rasa yang menganggap bahwa
anak sebagai kertas putih yang dapat diisi dengan intervensi dari lingkungan
sekitarnya. Oleh karenanya lingkungan sangat berpengaruh dalam proses
pembentukan seorang anak. Artinya adalah bahwa pengalaman yang diperoleh anak
bersama dengan lingkungannya akan dapat menentukan karakter anak.
Jean jacques rousseauPendekatannya adalah bahwa pendidikan sebaiknya
dikembalikan ke alam yang kemudian disebut naturalism. Dia juga menyarankan agar
pendidikan jangan memberi batasan pada anak karena dapat menghambat
perkembangan anak
6
Johann heinrich pestalozziPestalozzy menekankan pada pengembangan aspek sosial
sehingga anak dapat beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan mampu menjadi
anggota masyarakat yang berguna. Pandangan dasar pertama yang dikemukakannya
menekankan pada pengamatan alam karena semua pengetahuan bersumber dari alam.
Pandangannya yang kedua adalah menumbuhkan keaktifan jiwa raga anak sehingga
anak mampu mengolah kesan pengamatannya menjadi suatu pengetahuan.
Pandangannya menyatakan bahwa pembelajaran pada anak harus berjalan secara
sistematis dan teratur setingkat demi setingkat dimulai dari yang sederhana menuju ke
kompleks dan dari yang mudah ke yang sukar.
Robert owen Sekolah Owen ini dalam beberapa segi memiliki kesamaan dengan
sekolah Froebel dan pemikiran Pestalozzi, yaitu menekankan anak agara belajar dari
benda-benda konkret. Akan tetapi Owen lebih pada benda empiris. Menurutnya, ilmu
pengetahuan diperoleh dari hasil interaksi anak dengan objek.
Friendrich wilhelm froebelPandangan dasar yang dikemukakannya adalah
pengembangan otoaktivitas sebagai prinsip utama pendidikan anak, yaitu anak harus
didorong untuk aktif dalam setiap kesempatan. Pandangan kedua adalah kebebasan
atau suasana merdeka sehingga anak akan dapat dengan leluasa mengembangkan
otoaktivitasnya. Pandangan ketiga adalah pengamatan dan peragaan dimana seorang
anak belajar melalui pengamatan atau peniruan sehingga pendidik harus dapat
memperagakan atau menjadi contoh yang baik bagi anak
Maria montessoriPrinsip yang dikemukakanya antara lain sebagai berikut.
Menghargai anak, artinya adalah bahwa proses pengembangan yang dilakukan pada
anak usia dini harus memperhatikan keunikan yang dimiliki setiap anak. Absorbent
mind (pemikiran yang cepat menyerap), artinya bahwa setiap informasi yang diterima
anak melalui indranya akan sangat mudah terserap dalam diri anak, sehingga pendidik
harus hati-hati dalam menyampaikan suatu konsep agar anak tidak salah dalam
menyerapnya. Sensitive periods (masa peka), artinya bahwa seuatu kemampuan atau
keterampilan akan dapat berkembang sangat optimal/pesat pada masa tertentu. Proses
ini akan mati dan tidak akan muncul lagi dimasa mendatang.
John dewey Pandangannya menekankan pada minat anak. Penyusunan kurikulum
harus berpusat pada anak.
7
Jean piagetPandangannya adalah bahwa seorang anak memiliki keterlibatan aktif
dengan lingkungannya melalui pengalaman langsung dan perkembangan intelektual
dalam diri seseorang akan berkembang secara terus menerus.
Lev vygotskyKonstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Vygotsky adalah
bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun
lingkungan fisik. Inti konstruktivisme Vygotsky adalah interaksi antara aspek internal
dan eksternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar.
Abraham maslowMenurut Maslow, dalam perkembangannya anak mempunyai
berbagai kebutuhan yang perlu dipenuhi, yaitu kebutuhan primer yang mencakup
pangan, sandang, dan ‘papan’ serta kasih sayang, perhatian, rasa aman, dan
penghargaan terhadap dirinya.
Erik erikson rikson mengemukakan bahwa perkembangan manusia adalah sintesis
dari tugas-tugas perkembangan dan tugas-tugas social (Sumantri & Syaodih, 2008:
1.10). Perkembangan afektif merupakan dasar perkembangan manusia.
Urie bronfenbrennermerumuskan teori ekologi dalam psikologi perkembangan untuk
menjelaskan bagaimana kualitas yang diwarisi oleh seorang anak dan lingkungan
tempatnya berinteraksi dapat mempengaruhi bagaimana tumbuh kembang anak.
Howard gardner Howard Gardner menyampaikan teorinya tentang kecerdasan
majemuk (multiple Intelligences) yang artinya bahwa setiap individu meungkin saja
memiliki lebih dari satu kecerdasan dan apabila kecerdasan yang dimilikinya
dikembangkan secara optimal akan menghasilkan kesuksesan.
8
BAB IV
9
3. Jelaskan apa apa saja landasan keilmuan PAUD.waktu 10 menit
Jawab : Landasan yuridis adalah landasan hukum yang dijadikan pijakan dalam
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Hukum di sini dapat berupa undang-
undang maupun peraturan-peraturan pemerintah lainnya. Landasan filosofis ialah
landasan yang berkaitan dengan hakikat pendidikan anak usia dini. Dalam artian,
berbicara mengenai maksud dan tujuan diselenggarakannya pendidikan untuk usia
dini. Landasan psikologis merupakan landasan yang berpandangan bahwa anak usia
dini memiliki berbagai keunikan atau karakteristik yang khas. Keunikan-keunikan
inilah yang semestinya diperhatikan dalam pendidikan anak usia dini. sebagai upaya
membentuk, mengarahkan, dan mengembangkan segala potensi. Landasan keilmuan
dimaksudkan sebagai suatu landasan yang mendasari pentingnya pendidikan anak usia
dini didasarkan pada penemuan para ahli tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak. Landasan empiris ini didasarkan pada kenyataan yang ada di masyarakat bahwa
banyak anak usia dini yang belum dapat terlayani dengan baik dalam hal pendidikan.
Tidak hanya di pedesaan, tetapi di kota-kota besar pun juga demikian. Landasan
Sosiologi Salah satu upaya pendidikan anak usia dini ialah mempersiapkan anak-anak
untuk dapat menghadapi pendidikan lebih lanjut. Selain itu, juga untuk menjalin
hubungan dengan lingkungan. Bagaimana berhubungan dengan orangtua, keluarga,
teman, maupun masyarakat lebih luas? Semua dapat diperoleh melalui pendidikan
sejak kecil.
4. Sebutkan tujuan dan prinsip-prinsip AUD. waktu 7 menit
Jawab : tujuan paud adalah mengembankan berbagai potensi anak sejak dini sebagai
persiapan untuk hidup dan dapat meyesuaikan diri dengan lingkungannya. Prinsip-
prinsip paud sebagai berikut; Bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain.
Berorientasi pada kebutuhan anak. Stimulasi terpadu. Berorientasi pada
perkembangan anak. Lingkungan yang kondusif. Menggunakan pendidikan tematik.
Pembelajara aktif ,kreatif, efektif, dan menyenangkan. Menggunakan
berbagai media dan sumber belajar.
11
Teori perkembangan Praget Menurut Praget, perkembangan kognitif
seseorang adalah suatu proses yang bersifat genetik, semakin tambahnya umur seseorang
mengakibatkan kompleksnya susunan sel-sel saraf dan juga semakin
menjngkatnyakemampuannya,khususnya dalam kuallitas intelektual (kognitif).
12
menganalisis berbagai teori pembelajaran akan kita temukan kelebihan dan
kelemahan dari masing-masingteo0ri pembelajaran. Teori pembelajaran behaviorisme
menganggap belajar selalu dihubungkan dengan adanya stimulus yang diberikan pendidik
dan respon (tanggapan) siswa serta ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku . kita
kketahui bersama bagaimanapun siswa bimbingan atau arahan pendidik sebagai bentuk
stimulus agar siswqa dapat belajar sesuai dengan stimulus yang diberikan. Teori ini
menguntungkan untuk anak yang kurang aktif ia akan belajar jika diberi stimulus dan jika
tidak ia tidak belajar. Dalam teori ini anak selalu mengikuti apa yang dikatakan gurunya.
Guru merupakan titik sentral dalam pembelajaran. Sehingga guru lah yang aktif memberikan
stimulus-stimulus sedangkan siswa tinggal meresponnya saja. Oleh karena itu siswa kurang
aktif sehingga pengetahuan yang didapat kurang menjadi bermakna karena siswa hanya akan
belajar jika diberi stimulu-stimulus saja.Hal inilah yang menjadi kekurangan teori belajar
behaviorisme.
13
BAB VI
Kemampuan otak yang lazimnya diukur dengan tes IQ, tidak selalu mewakili
kemampuan otak yang sebenarnya. Karena tinggi rendahnya kuantitatif IQ tidak akan
menjamin kesuksesan seseorang, namun kualitatif yang benar-benar baik dari
seseorang individual yang akan membawa seseorang kepada kesuksesan.
Keseimbangan otak kiri dan kanan berpengaruh pada kualitas pemikiran atau
kecerdasan seseorang.
14
Karena otak kiri bekerja untuk menghafal rumus, berfikir kritis, dan otak
kanan tidak ikut bekerja, maka otak kanan akan mengganggu kerja otak kiri. Otak
kanan akan bekerja saat ada music klasik, gambar-gambar yang menarik dan
sebagainya. Sedangkan otak depan merupakan sumber rasio yang terdiri dari pusat-
pusat yang memahami apa yang diamati. Amygdala adalah tempat penyimpanan
memori emosi yang mempunyai peran penting dalam emosional. Untuk menjaga
kesehatan otak dan mendukung perkembangannya, penting bagi Anda untuk
memberikan asupan yang bergizi. Berikut ini adalah beberapa makanan yang bisa
Anda berikan kepada Si Kecil untuk mendukung pertumbuhan otaknya.
1. Ikan berlemak.
merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik bagi perkembangan dan
kesehatan otak anak. Pasalnya, omega-3 dapat membantu memperbaiki struktur sel
otak yang disebut dengan neuron.Selain itu, studi menunjukkan bahwa konsumsi
omega-3 dapat membantu dalam proses peningkatan kemampuan berpikir. Beberapa
ikan yang kaya akan omega-3 adalah makarel, tuna, salmon, dan sarden.
2. Buah-buahan
Buah-buahan yang kaya akan vitamin C dapat membantu menyehatkan otak. Selain
dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, vitamin ini juga mampu melawan radikal
bebas dalam tubuh.Beberapa contoh buah-buahan yang tinggi akan vitamin C, di
antaranya buah-buahan sitrus (jeruk dan lemon), kiwi, tomat. hingga blueberry.
3. Telur
Selain kaya akan protein, telur juga mengandung beragam jenis vitamin B, seperti
vitamin B6, b12, dan asam folat, yang bagus untuk kesehatan otak.Penelitian
menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B dapat
membantu menunda penurunan kognitif dan mencegah penyusutan otak.
15
BAB VII
2. PengertianTeknikPembelajaran PAUD
Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di
kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik pembelajaran yaitu cara konkret yang
digunakan guru dalam menerapkan suatu metode pembelajaran. Guru dapat berganti-ganti
teknik meskipun dalam koridormetode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui
berbagai teknik pembelajaran.
Beyond Centers and Circles Time (BCCT) adalah metode penyelenggaraan PAUD
yang berpusat pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan
saat anak dalam lingkaran. Beyond Centers and Circles Time (BCCT) dapat dikatakan
sebagai konsep belajar dimana pendidik (guru) menghadirkan dunia nyata kedalam kelas dan
mendorong anak didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Sentra main adalah zona atau area main anak yang dilengkapi seperangkat alat main
yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan
anak dalam tiga jenis permainan. Yakni main sensorimotor (fungsional), main peran, dan
main pembangunan.
16
Sedangkan saat lingkaran merupakan saat guru duduk bersama anak dengan posisi
melingkar untuk memberikan pijakan (arahan) kepada anak yang dilakukan sebelum dan
sesudah main.
Metoden Beyond Centers and Circles Time (BCCT) adalah metode penyelenggaraan
PAUD yang berpusat pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main
dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan empat pijakan. Empat pijakan tersebut
akan penulis jelaskan pada pembahasan berikutnya. Di Indonesia metode ini lebih dikenal
dengan Sentra dan lingkaran (Seling). Metode pengajaran yang menempatkan siswa pada
posisi yang proposional. Pendekatan sentra dan lingkaran berfokus pada anak.
Sentra main adalah zona atau area main anak yang di lengkapi dengan seperangkat
alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung
perkembangan anak dalam 3 jenis main. yaitu: main sensorimotor, main perandan main
pembangunan. Saat lingkaran adalah saat dimana pendidik (guru/kader/pamong) duduk
bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang
dilakukan sebelum dan sesudah main. Pembelajaran yang berpusat pada anak dan peran guru
hanya sebagai fasilitator, motivator dan evaluator merupakan cirri dari metode BCCT ini,
Sehingga otak anak dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dalam menggali
pengalamannya sendiri bukan sekedar mencontoh dan menghafal saja.
17
Kecerdasan gambar dan ruang (Visual'spasial) berkaitan dengan keterampilan dan
persepsi dalam bidang permainan, garis, warna, bentuk, dan ruang.
Kecerdasan diri (intrapersonal) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam
bidang kesadaran dan pengenalan terhadap diri sendiri.
Kecerdasan berbaur (interpersonal) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam
bidang membina hubungan dengan orang lain.
Kecerdasan alami (naturalis) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam
bidang yang berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitar.
Kecerdasan rohani (spiritual) berkaitan dengan keterampilan dan persepsi dalam
bidang mengolah rohani.
Kita harus mengingat bahwa setiap orang memiliki Sembilan kecerdasan ini dan
setiap hari menggunakannya dengan kombinasi yang berlainan dan setiap orang juga
mempunyai delapan kecerdasan ini dengan cara mereka masing-masing.
PenanamanNilai-nilaiDasar
Anak-anak merupakan individu yang baru mengenal dunia dan belum mengetahui tata
karma sopan santun, aturan, norma, dan sebagainya. Anak perlu dibimbing agar mampu
memahami berbagai hal. Usia dini merupakan saat yang sangat berharga untuk menanamkan
nilai' nilai dasar dalam kehidupan yang meliputi:
1. Nilai'nilai nasionalisme.
2. Nilai'nilai agama.
3. Nilai'nilai etika.
4. Nilai'nilai moral.
5. Nilai'nilai sosial.
Setiap orang mempunyai berbagai pengalaman yang memungkinkan dia berkembang dan
belajar. Dari pengalaman itu orang akan mendapatkan patokan'patokan umum untuk
bertingkah laku. Misalnya bagaimana cara berhadapan dengan orang yang lebih tua,
bagaimana menghormati orang lain, bagaimana membuat keputusan yang efektif, dan
sebagainya. Patokan'patokan yang berupa nilai itu, kemudian cenderung memberikan arah
atau haluan dalam kehidupan. Nilai'nilai itu menunjukkan apa yang cenderung kita lakukan
dalam waktu dan tempat tertentu atas dasar keyakinan dan penghargaan tertentu. Dengan
pemeliharaan dan pengasuhan yang baik dan sedini mungkin, maka potensi yang telah ada itu
dapat dikembangkan kearah perwujudan anak yang cerdas dan dengan menanamkan nilai-
nilai dasar sejak dini pada anak diharapkan akan menjadi bekal dalam menjalani kehidupan
mereka dimasa yang akan datang.
18
PengembanganKemampuanDasar
Anak yang sedang berkembang adalah sebuah kesatuan psikososial dan biologi yang
memerlukan gizi optimal bagi kerja optimal. Gizi jelas didapat dari banyak sumber termasuk
penglihatan, pendengaran, sentuhan, gerakan, pendampingan, kasih saying dan makanan.
Pemenuhan kebutuhan tersebut akan menghasilkan anak usia dini yang sehat secara fisik,
jasmani, tidaksakit, tidak cacat dan tidak lemah, semua organ tubuh dalam keadaan dan
berfungsi normal, memiliki emosi dan mampu berinteraksi dengan lingkungannya sesuai
dengan tahapan perkembangannya Untuk menghasilkan anak usia dini yang sehat dan cerdas
dibutuhkan gizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan anak. Dengan pola makanan yang
sesuai dengan usia anak di harapkan gizi dan tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan
normal, dan periode emas tidak akan terlewatkan.
Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar untuk anak usia dini diharapkan dapat
tercipta pembelajaran yang tidak membebani dan menyenangkan, sehingga anak akan
semakin mudah menyerap apa yang mereka pelajari yakni sesuai dengan prinsip pendidikan
anak usia dini yaitu belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Dengan demikian
akan terbentuk aspek kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik anak. Dan sesuai
dengan ruang lingkup kurikulum untuk anak prasekolah yang tercantum dalam kurikulum
2004 yang meliputi enam aspek perkembangan yang dicapai yaitu :
19
b. Sentra Main PeranMikroatauMakro
Tempat bermain sambil belajar, dimana anak dapat mengembangkan daya imajinasi
dan mengekspresikan perasaan saat ini, kemarin, dan yang akan datang. Penekanan sentra ini
terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berfikir secara istimatis. Efek yang
diharapkan adalah anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman dan lingkungan
sekitar dan mengembangkan kemampuan berbahasa secara optimal.
c. Sentra Balok
Tempat bermain sambil belajar untuk mempresentasikan ide kedalam bentuk nyata
(bangunan). Di sentra ini anak dapat memainkan balok dengan perbandingan 1 anak ± 100
balok plus assesoris. Penekanan sentra ini pada start and finish, di mana anak mengambil
balok sesuai kebutuhan dan mengembalikan dengan mengklasifikasi berdasarkan bentuk
balok. Efek yang diharapkan adalah anak dapat berfikir tipologi, mengenal ruang dan bentuk
sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial secara optimal.
d. Sentra Persiapan
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman keaksaraan. Di
sentra ini anak difasilitasi dengan permainan yang dapat mendukung pengalaman baca, tulis,
hitung dengan cara yang menyenangkan dan anak dapat memilih kegiatan yang diminati.
Efek yang diharapkan adalah Anak dapat berpikir teratur, senang membaca, menulis dan
menghitung.
e. Sentra Iman&Taqwa (Religion Center).
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan kecerdasan jamak dimana
kegiatan main lebih menitik beratkan pada kegiatan keagamaan. Di sentra ini anak difasilitasi
dengan kegiatan bermain yang memfokuskan pada pembiasaan beribadah dan mengenal
Simbol dan huruf keagamaan misalnya untuk centra Agama Islam mengenal huruf hijaiyyah
dengan cara bermain sambil belajar. Efek yang diharapkan adalah tertanamnya akhlakul
karimah. Ikhlas, sabar, dan senang menjalankan perintah agama.
f. Sentra Seni dan Kreatifitas
Sentra ini menitik beratkan pada kemampuan anak dalam berkreasi. Kegiatan di
sentra ini dilaksanakan dalam bentuk proyek, dimana anak diajak untuk menciptakan kreasi
tertentu yang akan menghasilkan sebuah karya. Efek yang diharapkan adalah anak dapat
berfikir secara kreatif.
Penerapan metode BCCT ini bersifat fleksibel. Bisa dilakukan secara bertahap, sesuai
situasi dan kondisi setempat. Lingkungan bermain yang bermutu untuk anak usia dini
setidaknya mampu mendukung tiga jenis main yang dikenal dalam penelitian anak usia dini.
Tiga jenis main tersebut adalah :
1. Main sensorimotor (Main Fungsional)
2. Main Pembangunan
3. Positive Parenting
20
Apamanfaatpengasuhanpositifbagiorangtuadananak
Pendekatan dengan cara yang positif, seperti berbicara dengan lembut, membiasakan
diri bertukar cerita, menyediakan waktu sendiri bersama anak, akan mendorong anak untuk
mengubah sikapnya. Anak juga belajar mengendalikan emosi, bersikap terbuka, dan ini bias
menjadi salah satu cara dari sekian banyak cara untuk meningkatkan rasa percaya diri sikecil
karena dia tidak pernah merasa dipermalukan. Bagi orangtua, pola asuh yang positif juga
lebih menenangkan dan melegakan. Anda bias merasa lebih rileks dan tenang dengan pola
asuh ini. Kalau sikecil tidak mau mendengarkan, alih-alih berteriak agar dia memperhatikan
Anda, ada baiknya Anda mendekat, berbicara lebih jelas, dengan menambahkan opsi “jika
tidak dilakukan” dan “jika dilakukan”. Anda tidak perlu lagi merasa bersalah akibat harus
tarik otot dengan sikecil.
B. Macam-MacamTeknikPembelajaran PAUD
1. TeknikBermain
Bermain adalah aktifitas anak sehari-hari. Sebagaian besar orang mengerti apa yang
dimaksud dengan bermain, namun demikian mereka tidak dapat memberikan batasan apa
yang dimaksud dengan bermain. Beberapa ahli peneliti memberikan batasan arti bermain
dengan memisahkan aspek aspek tingkah laku yang berbeda dalam bermain. Sedikitnya ada
lima kreteria dalam bermain, yaitu :
a. Motivasi intrinsik. Tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak, karena itu
dilakukan demi kegiatan itu sendiri dan bukan karena tuntutan masyarakat atau
fungsi-fungsi tubuh.
b. Pengaruh positif. Tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan untuk
dilakukan.
c. Bukan dikerjakan sambil lalu. Tingkah laku itu bukan dilakukan sambil lalu, karena
itu tidak mengikuti pola atau urutan yang sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-
pura.
d. Cara/tujuan. Cara bermain lebih diutamakan dari pada tujuannya. Anak lebih tertarik
pada tingkah laku itu sendiri dari pada yang dihasilkan.
e. Kelenturan. Bermain itu perilaku yang lentur. Kelenturan ditunjukkan baik dalam
bentuk maupun hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.
2. TeknikCerita
Teknik cerita adalah teknik dalam proses belajar mengajar dimana seorang guru
menyampaikan carita secara lisan kepada sejumlah murid yang pada umumnya bersifat pasif.
Dalam hal ini biasanya guru menyampaikan cerita tertentu dan dengan alokasi waktu tertentu
pula.
21
Kelebihan Teknik Cerita
Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu pengelompokan murid-murid seperti pada
teknik lain. Guru dapat menguasai kelas dengan mudah walaupun murid dalam jumlah yang
cukup besar apabila cerita yang disampaikan mampu menarik perhatian murid. Bila guru
dalam bercerita berhasil dengan baik, maka dapat menimbulkan semangat, kreasi yang
konstruktif dan bias merangsang para murid untuk melakukan tugas atau pekerjaan.
Kekurangan Teknik Cerita
Guru sulit mengetahui sampai dimana batas kemampuan murid dalam memahami materi
cerita yang disampaikan. Para murid lebih cenderung bersifat pasif dan menganggap bahwa
yang diceritakan itu benar, sehingga dengan demikian bentuk pelajaran menjadi bersifat
verbalisme.
3. TeknikDemonstrasi
Teknik demonstrasi adalah teknik pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan
memperlihatkan kepada seluruh murid tentang cara melakukan sesuatu.
Kelebihan Teknik Demonstrasi
Dengan Teknik ini, terjadinya proses belajar mengajar yang bersifat verbalisme bias
dihindari karena murid secara langsung disuruh untuk memperhatikan materi yang
didemonstrasikan.Proses belajar mengajar akan lebih menarik, Dengan mengamati secara
langsung, murid dapat lebih mudah bagaimana cara melakukan suatu pekerjaan yang telah
didemonstrasikan.
KekuranganTeknikDemonstrasi
Bila tidak ada persiapan yang matang, guru sering gagal dalam mendemonstrasikan
materi yang akan diajarkan, sehingga terkadang guru mencoba beberapa kali baru berhasil,
dan itu akan memakan waktu yang cukup lama.
4. TeknikSimulasi
Kata simulasi beasal dari kata bahasa Inggris yaitu simulation yang berarti pekerjaan
tiruan/menirukan.
Teknik simulasi adalah teknik belajar mengajar dengan cara menirukan situasi tiruan
untuk memahami konsep, prinsip atau ketrampilan tertentu. Teknik simulasi terbagi menjadi
beberapa jenisTeknik, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sosiodrama Sosiodrama adalah Teknik pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia.
2. Psikodrama Psikodrama adalah Teknik pembelajaran dengan bermain peran yang
bertitik tolak dari permasalahan-permasalahan psikologis.
22
3. Role playing Role playing atau bermain peran adalah Teknik pembelajaran
sebagai bagian simulasi yang menekankan keikut sertaan murid untuk
menirukan masalah-masalah situasi sosial. Teknik ini sering digunakan untuk
kalangan anak-anak usia dini.
KelebihanTekniksimulasi
Teknik ini dapat dijadikan sebagai bekal bagi para murid dalam menghadapi
situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun dunia
kerja. Dapat memupuk keberanian dan percaya diri murid. Meningkatkan gairah murid
dalam proses belajar mengajar.
KelemahanTekniksimulasi
Pengelolaan yang kurang baik sering dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran yang sebenarnya menjadi terabaikan. Rasa takut dan malu sering
mempengaruhi murid dalam melakukan simulasi. Pengalaman yang diperoleh dalam simulasi
tidak selalu sesuai dengan kenyataan di lapangan.
5. Teknikkaryawisata
Teknik karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan jalan mengajak
para murid keluar kelas mengunjungi suatu tempat untuk mempelajari atau menyelidiki hal
tertentu, dibawah bimbingan guru.
KelebihanTeknikKaryaWisata
Dapat memberi kepuasan kepada para murid, karena dapat melihat secara langsung
obyek yang diamati. Melalui karyawisata guru lebih mudah menerangkan materi pelajaran,
karena bias mengamati secara langsung obyek yang dipelajari.
KelemahanTeknikKaryaWisata
Teknik ini akan mengganggup elajaran yang lain, jika sering dilakukan. Karena menyita
banyak waktu, lebih-lebih kalau tempatnya berada jauh dari lokasibelajar. Membutuhkan
perencanaan yang matang dan persiapan yang panjang.
6. Teknik Tanya jawab
Teknik Tanya jawab adalah teknik yang digunakan dalam proses belajar mengajar
dengan menggunakan pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada murid. Teknik ini
bertujuan untuk merangsang perhatian siswa dan mengukur kemampuan siswa terhadap
materi yang dibahas..
Kelebihan teknik Tanya jawab
Sangat positif untuk melatih keberanian anak mengemukakan pendapat secara lisan.
Meskipun pelajaran berjalan agak lamban tetapi guru dapat mengontrol terhadap pemahaman
dan pengertian murid tentang materi yang dibicarakan.
Kelemahan teknik Tanya jawab
Memakanwaktu yang cukup lama, karena waktu yang tersedia habis untuk kegiatan
Tanya jawab dengan seluruh murid. Bagi seorang guru yang telah berhasil dengan baik
mengidentifikasi cara mengajar yang tepat dalam menggunakan teknik tertentu,.
23
7. TeknikProyekSederhana
Teknik proyek artinya melakukan pekerjaan. Teknik proyek dalam pembelajaran artinya
memberikan pekerjaan kepada siswa untuk menyelesaikan suatu persoalan tertentu. Proyek
ini dapat dikerjaakan secara kelompok ataui ndividu. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam
melaksanakan pembelajaran dengan metode proyek yaitu:
Melakukan pengamatan terhadap warna daun (adaa yang hijau, kuning, merah,
dll)
Melakukan kegiatan menjiplak
Mewarnai gambar tumbuh-tumbuhan
Menemukan benda yang memiliki bentuk persegi, segitiga, dll.
8. TeknikPemberianTugas
Teknik pemberian tugas adalah pemberian tugas belajar kepada anak. Tugas yang
diberikan dapat berupa soal, materi untuk dipelajari, pekerjaan rumahdll. Tugas diberikan
guru kepada siswa harus mengarahkan terhadap tercapainya suatu materi yang diinginkan
untuk diselesaikan.
Dalam memberikan tugas kepada siswa guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan
beberapa hal dianataranya:
Tujuan diberikannya tugas, apakah untuk melatih ketepatan atau keterampilan
anak.
Memeprhatikan kemampuan seluruh anak, karena di kelas terdapat anak yang
dapa tmenyelesaikan tugas dengan cepat dan ada anak yang lambat dalam
menyelesaikan tugasnya
Memperhatikan kondisi kelas, bagaimanakah kondisi kelas menyenangkan
atau tidak.
Manfaat yang dapatdiperoleh dari metode pemberian tugas yaitu:
Memperoleh umpan balik tentang kualitas hasil belajar anak
Meningkatkan keterampilan belajar anak
Tugas yang diberikan secara berkala, teratur dan juga dapt menanamkan
kebiasaan bagus bagi anak.
24
rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang
yang dianut.
mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan akidah dan norma
agama yang dianutnya, mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya. Dan mempunyai rasa toleransi dan saling hormat menghormati antara
pemeluk agama.
bersosialisasi dan mengendalikan emosi sangat penting dimiliki anak agar mereka
Kemandirian merupakan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap anak dalam
mempersiapkan hidupnya di masa depan. Di dunia yang semakin kompleks dan penuh
tantangan ini, maka kemampuan untuk mandiri merupakan salah satu syarat agar anak
perwujudan dari sikap, perilaku dan harga diri seseorang. Oleh karena itu, kurikulum
penting dalam kehidupan seseorang, baik sebagai modal bagi pendidikan di jenjang
disusunnya kurikulum PAUD. Fisik dan motorik anak yang sedang berkembang pesat
impelementasi kurikulum PAUD. Anak yang memiliki daya cipta dan kreativitas
menghasilkan berbagai hal yang positif dan berguna bagi orang lain. Mengembangkan
daya cipta dan kretaivitas anak dapat dimulai dengan mengidentifikasi bakat dan
I. Asas Filosofis
filsafat dan tujuan pendidikan. Asas ini berhubungan dengan sistem nilai yakni pandangan
seseorang atau masyarakat tentang sesuatu yang bernilai dalam kehidupan orang atau
masyarakat tersebut. Misalnya, bangsa Indonesia yang menganut Pancasila sebagai dasar
negara, maka pengembangan kurikulumnya harus mengacu pada dasar dan pedoman
negara tersebut. Hal itulah yang kemudian tertuang tujuan pendidikan nasional yang
Asas psikologis sangat berkaitan dengan berbagai aspek tentang psikologi anak dan
psikologi belajar. Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia yang menjadi landasan
dalam mengembangkan sebuah kurikulum. Kajian mengenai perilaku manusia, baik dalam
konteks belajar maupun individu manusianya, kemudian menjadi teori-teori yang menjadi
manusia (anak) dan proses belajar, maka akan disusun arah dan tujuan kurikulum itu
sendiri.
rekontruksi sosial yang tertuang dalam perangkat kurikulum akan mampu dilakukan,
dan organisasasi kurikulum. Asas ini sangat dipengaruhi oleh asas-asas sebelumnya yang
perubahan, misalnya perkembangan bentuk kurikulum dalam kurikulum 1974, 1985, 1989,
harus mengacu pada standar kompetensi anak usia dini antara lain sebagai berikut:
Nilai-nilai agama dan moral yang diajarkan pada anak usia dini adalah perilaku positif,
berhubungan dengan nilai-nilai agama juga harus diberikan, seperti penguasaan terhadap
do’a-do’a sehari-hari.
b. Fisik/motorik
Dalam hal ini pendidik harus mampu merangsang perkembangan fisik dan motorik anak
sesuai dengan usia perkembangannya. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai permainan-
permainan edukatif.
Melalui aspek ini anak dibekali dengan kemamuan memecahkan masalah-masalah sosial
yang dihadapinya, tentunya melalui proses pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus.
d. Bahasa
Dalam aspek ini, anak didorong untuk menguasai kemampuan berkomunikasi sesuai
dengan masa perkembangannya. Kemampuan berbahasa dilihat dari usia perkembangan anak
dapat dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode prelinguistik (0-1 tahun) dan periode linguistik
(1-5 tahun).
e. Kognitif
Perkembangan kognitif anak biasanya mengacu pada pendapat Piaget yang membagi
yaitu periode sensorimotorik (usia 0-2 tahun), periode praoperiosaional (2-7 tahun), periode
operasional konkrit (7-11 tahun) dan periode operasional formal (usia 11 sampai dewasa).
f. Kognitif
Perkembangan kognitif anak biasanya mengacu pada pendapat Piaget yang membagi
perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan, yaitu periode sensorimotorik (usia 0-2
tahun), periode praoperiosaional (2-7 tahun), periode operasional konkrit (7-11 tahun) dan
g. Seni
Kemampuan di bidang seni dapat dikembangkan dalam musik, seni tari, seni gambar dan
keterampilan lainnya.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dn bahan
belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Untuk kepentingan penulisan makalah ini, konsep kurikulum
akan disederhanakan lebih kepada materi kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pendidikan
Dalam hal Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, menetapkan beberapa prinsip
harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia anak dan tahapan perkembangan
anak.
2. Melibatkan orang tua sebagai pendidik utama, sehingga peran orang tua dalam
belajar anak.
10. Manajemen sumber daya manusia yang terlibat dalam lembaga pendidikan anak
usia dini.
11. Penyediaan sarana dan prasarana yang optimal dan mampu menunjang proses
pembelajaran.
F. Komponen Kurikulum
Anak
Sasaran pendidikan anak usia dini adalah anak yang berada di rentang usia 0-6 tahun.
1) Pendidik
akademik Diplomas Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) di bidang pendidikan usia dini,
psikologi atau lainnya; dan memiliki sertifikat profesi guru PAUD. Adapun rasio guru
2) Pembelajaran
direncanakan dan persiapkan pendidik meliputi materi dan proses pembelajaran itu
sendiri. Materi pembelajaran bagi anak usia dini dibagi dalam 2 kelompok usia, yaitu:
kesadaran teknologi. Alat-alat yang dikenalkan di mulai dari alat-alat yang ada
yang mewakilinya.
31
Selain untuk anak, materi pembelajaran juga diberikan pada orang tua anak
mencakup:
1) Peningkatan pemahaman orang tua tentang arti penting pendidikan sejak dini
3) Kemampuan orang tua dalam indentifikasi deteksi dini tumbuh kembang anak.
anak.
5) Orang tua dibekali pengetahuan tentang pemilihan alat permainan anak yang
mendidik.
6) Orang tua harus dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan
bermain anak.
d. Sentra Bermain
Salah satu prinsip pembelajaran anak usia dini adalah belajar sambil bermain,
sehingga diperlukan adanya area bermain yakni area kegiatan dan permainan yang dilakukan
1) Sentra balok, dalam berbagai ukuran dan bentuk berupa bentuk bangunan
konsentrasi.
2) Sentra bermain peran, dengan anak memperagakan apa yang dilihatnya maka
32
e. Keranjang PAUD
Keranjang PAUD adalah seperangkat Alat Permainan Edukatif (APE) yang dikemas
dalam satu wadah atau boks. Sebagai contoh adalah APE kereta api, pasak belah, puzle,
balok, boneka jari, timbangan, jam dinding, permainan air, meronce, dan permainan lainnya.
perkembangan anak. Kegiatan ini meliputi observasi, konferensi dengan guru lain, survey,
wawancara dengan orang tua, hasil kerja anak dan unjuk kerja. Kesemua bentuk penilaian
berikut:
a. Keterlibatan anak, dalam hal ini prinsip pembelajaran harus berpusat kepada
masing, yakni:
6 jam atau dalam satu tahun 144-160 hari atau 32-34 minggu.
ii. Kelompok Bermain (KB) dilaksanakan setiap hari atau minimal 3 kali
seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam atau dalam satu tahun 144
iii. Satuan PAUD sejenis (SPS) minimal satu minggu sekali dengan jam
dengan jumlah layanan minimal 2,5 jam. Dalam satu tahuan 160 hari
e. Bakti Sosial
b) Orang tua dapat juga menjadi narasumber, guru pendamping atau guru bantu.
c) Kesehatan
umum.
materi pembelajaran.
34
Dalam hal ini, kegiatan PAUD hampir seluruhnya dikelola oleh swasta (masyarakat).
Yang perlu dikembangkan adalah peran masyarakat secara umum di lingkungan PAUD itu
berada, di mana sebagai lembaga non-formal, PAUD membutuhkan dukungan dari semua
komponen masyarakat.
Satuan pendidikan anak usia dini dalam kerangka pendidikan jalur formal dan
informal meliputi:
a. Taman Kanak-Kanak, yaitu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6
tahun, yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok A untuk anak usia 4-5
b. Kelompok Bermain merupakan satu bentuk PAUD pada jalur non formal yang
c. Taman Pendidikan Anak adalah layanan yang dilakasanakan oleh pemerintah dan
masyarakat bagi anak usia 0-6 tahun yang orang tuanya bekerja.
d. Satuan PAUD sejenis (SPS) adalah layanan minimal merupakan layanan minimal
yang hanya dilakukan 1-2 kali /minggu atau merupakan layanan PAUD yang
dintegrasikan dengan program layanan lainnya. Peserta program PAUD sejenis adalah
Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan
dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran peserta didik. Satuan pendidikan pada kondisi khusus dalam pelaksanaan
pembelajaran dapat :
35
1. tetap mengacu pada Kurikulum Nasional;
2. menggunakan kurikulum darurat; atau
pada kondisi khusus dapat memilih dari tiga opsi kurikulum tersebut,” terang
Mendikbud
pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat
berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran
di tingkat selanjutnya.
Untuk membantu siswa yang terdampak pandemi dan berpotensi tertinggal,
Mendikbud mengimbau guru perlu melakukan asesmen diagnostik. Asesmen dilakukan di
semua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa
sebagai dampak pembelajaran jarak jauh. Asesmen non-kognitif ditujukan untuk mengukur
aspek psikologis dan kondisi emosional siswa, seperti kesejahteraan psikologi dan sosial
emosi siswa, kesenangan siswa selama belajar dari rumah, serta kondisi keluarga siswa.
Asesmen kognitif ditujukan untuk menguji kemampuan dan capaian pembelajaran siswa.
Hasil asesmen digunakan sebagai dasar pemilihan strategi pembelajaran dan pemberian
remedial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertinggal.
Pemerintah juga melakukan relaksasi peraturan untuk guru dalam mendukung
kesuksesan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. “Guru tidak lagi diharuskan untuk
memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka dalam satu minggu sehingga guru dapat fokus
memberikan pelajaran interaktif kepada siswa tanpa perlu mengejar pemenuhan jam,” jelas
Mendikbud. Kurikulum Darurat Belajar dari Rumah Saat Pandemi COVID-19 Kepala Badan
Penelitian Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus)
memastikan kompetensi yang harus dicapai dapat terpenuhi pada masa pandemi COVID-19.
"Kemendikbud mengeluarkan kurikulum darurat atau dalam masa khusus, karena dalam
kondisi krisis seperti saat ini pembelajaran tidak dapat dilakukan secara normal, sehingga
diperlukan relaksasi dan adaptasi pembelajaran," ujar Totok dalam keterangannya di Jakarta,
Rabu (26/8/2020).
Penggunaan kurikulum darurat merupakan salah satu opsi yang dapat dilakukan oleh
sekolah untuk melaksanakan relaksasi dan adaptasi pembelajaran dalam kondisi khusus,
seperti saat terjadi bencana. Untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kurikulum darurat
merujuk kepada enam aspek perkembangan anak secara holistik dan terpadu sesuai dengan
usia dan tahap perkembangan anak. "Sekolah dapat memilih opsi, apakah tetap menggunakan
kurikulum nasional, menggunakan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus), atau
melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri," ujar Totok.
36
Totok menambahkan selama pandemi COVID-19, sejumlah sekolah telah melakukan
penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Sekolah dapat meneruskan penggunaan
kurikulum yang dilakukan secara mandiri tersebut. Ketiga opsi pelaksanaan kurikulum
tersebut, kata dia, berlaku untuk semua jenjang pendidikan, baik sekolah yang berada di zona
oranye dan merah, maupun yang sudah dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka di zona
hijau dan kuning.
37
38
4. Operasional
Tujuan jelas dan dapat diukur Perencanaan yang dibuat harus berisi tujuan yang jelas
dan ingin dicapai dalam tujuan pembelajaran. Dapat dilaksanakan Perencanaan
disusun sebagai acuan perencanaan pembelajaran, karena itu penyusunan
perencanaan pembelajaran harus dipastikan dapat diterapkan dalam pembelajaran
yang menyenangkan bagi anak.
5. Mengoptimalkan Potensi Lingkungan Salah satu tujuan PAUD adalah
mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal lingkungan sekitarnya. Dengan
kata lain anak diharapkan peka terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Anak dapat
melihat lingkungan sekitar sebagai pusat sumber belajar sebagai potensi yang harus
dioptimalkan dan sebagai wahana yang harus dijaga kelestariannya. Karena itu
pengembangan rencana belajar untuk PAUD harus berakar pada lingkungan di
sekitar anak. Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan fisik dan
lingkungan non-fisik. Lingkungan fisik yakni orang yang ada di sekitar anak, serta
lingkungan non-fisik yakni adat, budaya, nilai-nilai keagamaan, seni, bahasa, dan
lain-lain.
dunia nyata kedalam kelas dan mendorong anak untuk mengorelasikan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
41
Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari
sebuah perencanaan psembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta
mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
42
5) Perencanaan Bersama (Resource Unit)
Dalam perencanaan ini, penyusunan rencana menjadio tanggung jawab bersama dari
semua guru, kepala sekolah, penilik, dan pengawas. Mereka bersama- sama dalam
suatu kelompok kerja menyusun suatu rencana yang luas yang dapat menjadi
pegangan para guru.
6) Mengikutsertakan Murid Dalam Perencanaan
sebelum membuat perencanaan dengan murid, guru terlebih dahulu menyusun pre-
planning dan telah mengadakan penjajakan sebelumnya tentang kebutuhan dan minat
murid, sehingga pre- planning itu dapat sejalan dengan keiinginan mereka dan
menghindari perubahan- perubahan yang tidak perlu.
7) Perencanaan Jangka Panjang
Aspek-aspeknya antara lain;
a. Perumusan tujuan- tujuan pembelajaran.
b. Memilih isi dan kegiatan belajar.
c. Mengorganisasi isi menjadi unit-unit. Belajar.
d. Menyusun unit- unit belajar.
e. Mengadakan seleksi atas prosedur- prosedur mengajar.
f. Mempertimbangkan metode evaluasi yang akan digunakan.
g. Perencanaan pengajaran unit
h. Perencanaan harian dan mingguan
Rencana ini berisikan rencana harian dan mingguan untuk setiap mata pelajaran, dan untuk
rencana ,mingguan dibuat secara garis besarnya saja.
43
45
2. Tema Keluargaku yang meliputi: anggota keluarga, fungsi tiap anggota keluarga,
kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga, tata tertib keluarga, binatang peliharaan
keluarga.
3. Tema Rumah yang meliputi: guna rumah, macam rumah, jenis rumah, bagian-bagian
rumah, alat dan perkakas rumah, lingkungan rumah.
4. Tema Sekolah yang meliputi: kegunaan sekolah, gedung dan halaman sekolah,
orang-orang yang ada di sekolah, alat-alat yang ada dan kegunaannya, tata tertib
sekolah, lingkungan sekolah.
5. Tema Makanan dan Minuman yang meliputi: manfaat makanan/ minuman, jenis
makanan/ minuman, asal makanan/minuman, tata tertib makan/ minum, tatacara
menyajikan.
6. Tema Pakaian yang meliputi: manfaat pakaian, cara memakai, jenis
pakaian,penggunaan pakaian, pakaian daerah.
7. Tema Kebersihan, Kesehatan, Keamanan yang meliputi: manfaatkebersihan/
kesehatan, cara memelihara kebersihan/kesehatan, alat kebersihan, akibat hidup
tidak bersih/ tidak sehat, macam penyakit, cara mencegah bahaya.
8. Tema Binatang yang meliputi: jenis binatang, makanan binatang, tempat hidup,
berbiak, bahaya binatang, ciri-ciri binatang, kegunaan binatang.
9. Tema Tanaman yang meliputi: macam tanaman, fungsi tanaman, cara menanam,
bagian tanaman.
10. Tema Kendaran yang meliputi: macam kendaraan, guna kendaraan, nama
penggemudi kendaraan, tempat pemberangkatan dan pemberhentian kendaraan,
bagian-bagian kendaraan.
11. Tema Pekerjaan yang meliputi: macam-macam pekerjaan, tugas pekerjaan,
tempat bekerja, perlengkapan bekerja.
12. Tema Rekreasi yang meliputi: kegunaan , tempat, perlengkapan, tata tertib
berekreasi.
13. Tema Air dan Udara yang meliputi: manfaat air, bahaya air, asal air, sifat air,
kegunaan udara, angin.
14. Tema Api yang meliputi: sumber api, warna, sifat, kegunaan, bahaya api,
arang,bara, asap, abu.
46
15. Tema Negara yang meliputi: nama, lambing, bendera, kepala negara, ibu kota,
lagu kebangsaan, lagu wajib, suku bangsa, pahlawan, hari besar nasional, bangsa
lain, kota tempat tinggalku.
16. Tema Alat Komunikasi yang meliputi: macam, guna, bentuk, cara
menggunakan, macam-macam benda pos.
17. Tema Gejala Alam yang meliputi: macam-macam gejala alam, sebab
terjadinya, pemeliharaan lingkungan.
18. Tema Matahari, Bulan, Bintang dan Bumi yang meliputi: kegunaan,
penciptanya, kapan dapat dilihat.
19. Tema Kehidupan Kota, Desa, Pesisir, Pegunungan yang meliputi: keadaan
lingkungan, tata cara kehidupan, mata pencarian.
20. Tema Pancaindra yang meliputi: alat indra, fungsi alat indra, macam
pengamatan dengan indra..
Dari sekian banyak tema yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan diatas seorang pendidik juga dapat mengembangkan tema-tema tersendiri sesuai
dengan materi yang akan diajarkan supaya peserta didik tidak bosan dan jenuh dengan materi
ataupun tema-tema yang disampaikan oleh pendidik. Karena pada dasatnya anak usia dini itu
mempunyai imajinasi dan rasa ingin tahu yang kuat terkadang mereka juga akan bosan dan
jenuh dengan apa yang mereka pelajari, maka dari itu seorang pendidik harus pintar-pintar
membuat tema-tema dari materi yang telah ada yang berbeda dan baru bagi peserta didik
mereka supaya mereka tidak bosan dan jenuh.
Jumlah hari dan layanan dalam Kelompok bermain (KB) yaitu setiap hari atau maksimal 3
kali seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam.Materi belajar bagi anak usia dini dalam
Kelompok Belajar dibagi dalam 2 kelompok usia yakni:
Materi Usia lahir sampai 3 tahun meliputi:
47
1). Pengenalan diri sendiri ( Perkembangan konsep diri)
2). Pengenalan perasaan (Perkembangan emosi)
3). Pengenalan tentang Orang lain (Perkembangan Sosial)
4). Pengenalan berbagai gerak (perkembangan Fisik)
5). Mengembangkan komunikasi (Perkembangan bahasa)
6). Ketrampilan berfikir (Perkembangan kognitif)
Materi untuk anak usia 3 – 6 tahun meliputi :
Keaksaraan mencakup peningkatan kosa kata dan bahasa, kesadaran phonologi,
wawasan pengetahuan, percakapan, memahami buku-buku, dan teks lainnya.
Konsep Matematika mencakup pengenalan angka-angka, pola-pola dan hubungan,
geometri dan kesadaran ruang, pengukuran, pengumpulan data, pengorganisasian, dan
mempresentasikannya.
Pengetahuan Alam lebih menekankan pada objek fisik, kehidupan, bumi dan
lingkungan.
Pengetahuan Sosial mencakup hidup orang banyak, bekerja, berinteraksi dengan yang
lain, membentuk, dan dibentuk oleh lingkungan. Komponen ini membahas
karakteristik tempat hidup manusia, dan hubungannya antara tempat yang satu dengan
yang lain, juga hubungannya dengan orang banyak. Anak-anak mempelajari tentang
dunia dan pemetaannya, misalnya dalam rumah ada ruang tamu, ruang tidur, kamar
mandi, dapur, ruang keluarga, ruang belajar; di luar rumah ada taman, garasi, dll.
Setiap rumah memiliki tetangga dalam jarak dekat atau jauh.
Seni mencakup menari, musik, bermain peran, menggambar dan melukis. Menari,
adalah mengekspresikan ide ke dalam gerakan tubuh dengan mendengarkan musik,
dan menyampaikan perasaan. Musik, adalah mengkombinasikan instrumen untuk
menciptakan melodi dan suara yang menyenagkan. Drama, adalah mengungkapkan
cerita melalui aksi, dialog, atau keduanya. Seni juga mencakup melukis, menggambar,
mengoleksi sesuatu, modeling, membentuk dengan tanah liat atau materi lain,
menyusun bangunan, membuat boneka, mencap dengan stempel, dll.
48
Ketrampilan Proses mencakup pengamatan dan eksplorasi; eksperimen, pemecahan
masalah; dan koneksi, pengorganisasian, komunikasi, dan informasi yang mewakili.
Materi-materi itulah yang akan diterima dan diajarkan oleh pendidik pada anak-anak usia
dini dalam Kelompok Bermain. Dari matri-materi tersebut sang pendidik dapat
mengeksplorasi ataupun dapat mengembangkan materi-materi tersebut yang sudah ada.
Sehingga anak-anak usia dini tidak bosan dan jenuh dengan materi-materi yang mereka
terima dalam Kelompok Belajar tersebut.
49
Pengasuhan yang rutin di TPA kurang bervariasi dan sifatnya kurang memperhatikan
pemenuhan kebutuhan masing-masing anak secara pribadi karena pengasuh kurang
memiliki waktu cukup.
Anak-anak ternyata sering kurang memperoleh kesempatan untuk mandiri atau
terpisah dari kelompok.
Sosialisasi lebih mengarah pada kepatuhan daripada otonomi.
Para orang tua cenderung melepaskan tanggung jawab mereka sebagai pengasuh
kepada TPA.
Kurang diperhatikan kebutuhan anak secara individual.
Berganti-gantinya pengasuh seringkali menimbulkan kesulitan pada anak untuk
menyesuaikan diri dengan pengasuh.
Anak mudah tertular penyakit dari orang lain.
Dengan adanya kelebihan dan kekurangan dari TPA itu sendiri maka hanya sebagian
orang yang mau menitipkan anaknya dalam TPA karena ada yang mengatakan bahwa anak
atau bayi yang dititipkan di tempat penitipan anak dapat terganggu secara psikologis.
Disamping itu juga ada beberapa alas an mengapa orang tua tidak mau menitipkan anaknya di
tempat penitipan anak. Alasan yang pertama adalah anggapan bahwa bayi membutuhkan
seorang pengasuh utama, dengan siapa mereka dapat mengembangkan rasa terikat yang kuat.
Jika mereka diasuh bermacam-macam orang, proses keterikatan akan terhalang dan
menumbuhkan rasa cemas.
Alasan kedua adalah adanya keyakinan bahwa bayi hanya menerima sedikit perhatian, kasih
sayang, dan rangsangan, akibatnya perkembangan social dan kognitif terhambat.Adapun
jumlah hari dan layanan di Tempat penitipan anak (TPA) dilaksanakan 3-5 hari dengan
layanan minimal 6 jam. Tidak terlalu banyak orang menitipkan anaknya pada Tempat
Penitipan Anak (TPA) hanya orang-orang tertentu yang membutuhkan jasa TPA.
Kebanyakan dari mereka yang menitipkan anaknya di TPA karena mereka terlalu sibuk
dengan pekerjaannya dan mereka ingin istirahat sejenak dari urusan mengurus rumah tangga
dalam hal ini anak. Disamping itu juga TPA akan laku dan ramai di kota saja apabila terdapat
TPA di desa itu akan sangat jarang sekali peserta didiknya karena sebagian besar dari mereka
lebih berfikiran bahwa lebih baik anak diasuh oleh orang tua sendiri daripada diasuh oleh
orang lain begitulah pikiran mereka. Akan tetapi akan sangat berbeda jauh dengan di daerah
perkotaan mereka tidak asing lagi dengan yang namanya TPA karena bagi mereka sama saja
anak diasuh oleh orang tua ataupun di TPA selain itu juga mereka tidak mempunyai waktu
untuk mengasuh anak mereka karena mereka sibuk bekerja mencari uang.
50
D. Prinsip Pelaksanaan Program Paud
prinsip dalam melaksanakan pendidikan anak usia dini yaitu :
1. Pendidikan haruslah berorientasi pada kebutuhan anak dan semua aspek
perkembangannya. Kebutuhan dan perkembangan anak baik fisik maupun psikis yaitu
intelektual, bahasa, motoric, dan sosioemosionalnya anak. Dan tidak hanya berorientasi
pada satu siswa saja melainkan diperlukan nondiskriminasi antara siswa dan guru.
adanya non diskriminasi sangatlah penting dalam sebuah lembaga pendidikan. Agar
semua anak dpat mengenyam pendidikan tanpa harus membedakan bangsa, bahasa, jenis
kelamin, tingkat sosial. Dan agama.maupun anak yang berkebutuhan khusus.
2. Belajar haruslah didasari dengan bermain sesuai dengan karakter anak dalam usia
perkembangan. Mengapa demikian? karena anak dalam usia dini ini sesuai dengan
teorinya peace bahwa anak harus belajar secara konkrit, selain itu anak usia dini ini blum
bisa mengontrol gerakannya, ia masih suka bermain, sehingga dalam pembelajaran harus
dilakukan dengan bermain. Itu dpat dilihat ketika didalam kelas seorang siswa tidak akan
mampu duduk selama 1 jam pun mereka jika tidak kuad akan beraktifitas sendiri.
Dengan cara berlari atau berjalan didalam kelas.
3. Limgkungan yang kondusif yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain
Seorang anak diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungalingkungan akan
membantu seorang anak dalam mengembangkan potensi dirinya secara maksimal. selain
itu anak dalam proses belajar dengan mengeksplorasi semua inderanya baik penciuman,
persa, peraba, penglihatan dan pendengaran melalui sebuah lingkungan dalam bermain.
4. Menggunakan pembelajaran terpadu melalui tema yang menarik dan bersifat kontekstual.
Tema yang bagus adalah tema yang dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar
didalam kelas, sebuah tema harus disusun dengan semenarik mungkin dan bersifat
kontekstual,
5. Mengembangkan kecakapan anak dengan cara mengembangkan ketrampilan
Ketrampilan yang dimiliki oleh anak agar dapat dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari
agar anak mampu bertanggung jawab, mandiri dan memiliki disiplin diri.seorang anak
mampu membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman dan pengetahuannya
yang dialaminya sejak lahir dan pengetahuan yang telah anak dapatkan selama hidup.
6. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar yakni media yang digunakan
haruslah nyata tidak abstrak agar anak lebih memahami dan tidak sekedar
membayangkan saja. Anak dapat berfikir dengan sebuah benda konkrit saja. Jika anak
diberikan gambar yang abstrak tentu saja akan kebingungan. Sesuai dengan karakteristi
anak usia ini akan lebih mengingat pada benda yang sudah mereka lihat, maupun
dipegang.Sebab anak usia dini dapat menyerap pengalaman dengan mudah melalui
benda-benda yang bersifat konkrit. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang.
Yakni Pembelajaran bagi anak usia dini harus berdasarkan konsep yang sederhana dan
dekat dengan anak agar mudah dikuasai.
51
E. Arti penilaian
Penilaian Hasil Belajar Anak Usia Dini (PAUD). Definisi atau pengertian Penilaian
Adalah proses pengukuran terhadap hasil dari kegiatan belajar anak Penilaian menjadi bagian
penting dalam proses pendidikan. Hasil pembelajaran dilakukan untuk melihat hasil belajar
anak yang berdampak pada kemajuan perkembangannya.
Kemampuan mengobservasi perilaku anak saat melakukan kegiatan bermain yang ikut
serta dan penguasaan tahap perkembangan anak harusnya menjadi kemampuan yang
dipersyaratkan bagi guru PAUD. Pengamatan yang seksama saat anak bermain memberikan
banyak informasi yang diperlukan untuk kegiatan.
Penilaian dan pelaporan perkembangan anak usia dini merupakan bagian penting dalam
rangkaian pelaksanaan pendidikan usia dini. Penilaian dan pelaporan memiliki banyak makna
dan tujuan, yang utamanya berpusat pada bagaimana memahami dan melihat perkembangan
yang dicapai anak setelah mendapatkan rangsangan pembelajaran.
Penilaian pada pendidikan anak usia dini bersifat sehingga tidak hanya dilaksanakan satu
atau dua kali pada waktu tertentu, tetapi secara berkesinambungan dan terus-menerus
Penilaian pada pendidikan anak usia dini dilaksanakan pada saat anak bermain, diukur
dengan teman atau guru, saat anak mengomunikasikan pikiran melalui hasil karyanya. Hal
penting yang harus diterapkan dan dirubah pemahaman guru bahwa hasil karya anak bukan
untuk kesalahan yang bagus tidak tetapi untuk analisis kemajuan yang dikembangkan oleh
anak. Penilaian perkembangan dalam pendidikan anak usia dini bukan hal yang sederhana
karena banyak faktor yang perlu diperhatikan pada saat mengetahui fakta, analisa terhadap
perilaku anak saat bermain, dan analisa hasil karya anak.
Keseriusan, ketelitian penyimpanan dan objektivitas dalam pengelolaan fakta tanpa
dicampuri asumsi-asumsi, menjadi data yang mampu menggambarkan siapa dan bagaimana
anak sebenarnya. Data-data inilah yang kemudian dikomunikasikan kepada orang tua sebagai
laporan untuk ditindaklanjuti bersama, baik di satuan PAUD maupun pengasuhan di rumah.
F. Tujuan penilaian Program Paud
Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum sama dengan tujuan pendidikan pada
umumnya. Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Secara khusus pendidikan anak usia dini bertujuan.
1. Terciptanya tumbuh kembang anak usia dini yang optimal melalui peningkatan
pelayanan prasekolah.
2. Terciptanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap orangtua dalam
upaya membina tumbuh kembang anak secara optimal.
3. Mempersiapkan ank usia dini yang kelak siap masuk pendidikan dasar.
52
4. Untuk membentuk anak Indonesia yang berkuailtas, yaitu anak yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki yang
optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa
dewasa.
53
E. Aspek-aspek penilaian Program Paud
PORTOFOLIO ANAK
Nama :
Kelompok : TA :
Tanggal Capaian
Pengamatan Hasil Kegiatan / Catatan Guru Perkemban
Kegiatan / Kegiatan terhadap gan Anak
Hasil Karya Portofolio Anak ( BB, MB,
Anak BSH, BSB )
Guru Kelompok B
( )
54
PERCAKAPAN / DIALOG
Nama : TA :
Hari / Tgl : Tema :
Kelompok : Sub Tema :
Capaian
KD Percakapan / dialog Hasil Dari Perkembangan
Kegiatan
Indikator Kegiatan Anak Anak ( BB, MB,
BSH, BSB )
Guru Kelompok B
( )
55
PENILAIAN OBSERVASI
Nama :
Kelompok / TA :
Hari / Kegiatan Hasil Observasi KD / Capaia
Tanggal INDIKATOR Perkem
bangan
Anak
(BB,
MB,
BSH,
BSB)
Guru Kelompok B
( )
56
CATATAN ANEKDOT
Nama : TA :
Hari / Tgl : Kelompok :
Capaian
Perkemb
angan
Aktivitas Catatan Peristiwa / KD /
Waktu Tempat ( BB,
Anak Perilaku Indikator
MB,
BSH,
BSB )
Guru Kelompok B
( )
57
A. Pengertian dan konsep pembinaan
Menurut Mitha Thoha Pembinaan adalah Suatu tindakan, proses, hasil, atau pernyataan
yang lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan adanya kemajuan, peningkatan pertumbuhan,
evolusi atas berbagai kemungkinan, berkembang atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua
unsur dari definisi pembinaan yaitu:1.pembinaan itu bisa berupa suatu tindakan, proses, atau
pernyataan tujuan, dan; 2. Pembinaan bisa menunjukan kepada perbaikan atas sesuatu.
Menurut Poerwadarmita (dalam bukharistyle.blogspot.com :2012).
Pembinaan adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya
guna berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Secara umum pembinaan
disebut sebagai sebuah perbaikan terhadap pola kehidupan yang direncanakan. Setiap
manusia memiliki tujuan hidup tertentu dan ia memiliki keinginan untuk mewujudkan tujuan
tersebut. Apabila tujuan hidup tersebut tidak tercapai maka manusia akan berusaha untuk
menata ulang pola kehidupannya.
Pengertian Pembinaan Menurut Psikologi Pembinaan dapat diartikan sebagai upaya
memelihara dan membawa suatu keadaan yang seharusnya terjadi atau menjaga keadaan
sebagaimana seharusnya. Dalam manajemen pendidikan luar sekolah, pembinaan dilakukan
dengan maksud agar kegiatan atau program yang sedang dilaksanakan selalu sesuai dengan
rencana atau tidak menyimpang dari hal yang telah direncanakan.
Secara konseptual, pembinaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata
’power’ (kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya, ide utama pembinaan bersentuhan dengan
konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dan dihubungkan dengan 12
kemampuan individu untuk membuat individu melakukan apa yang diinginkan, terlepas dari
keinginan dan minat mereka. Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bina. Pembinaan
adalah proses, pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan, usaha dan tindakan atau kegiatan
yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan baik. Dalam pelaksanaan
konsep pembinaan hendaknya didasarkan pada hal bersifat efektif dan pragmatis dalam arti
dapat memberikan pemecahan persoalan yang dihadapi dengan sebaik- baiknya, dan
pragmatis dalam arti mendasarkan fakta-fakta yang ada sesuai dengan kenyataan sehingga
bermanfaat karena dapat diterapkan dalam praktek. Pembinaan menurut Masdar Helmi
adalah segala hal usaha, ikhtiar dan kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan dan
pengorganisasian serta pengendalian segala sesuatu secara teratur dan terarah.
B. Prinsip-prinsip Pembinaan
a. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan kegiatan yang paling diminati anak. Saat bermain anak melatih
otot besar dan kecil, melatih keterampilan berbahasa, menambah pengetahuan, melatih
cara mengatasi masalah, mengelola emosi, bersosialisasi, mengenal matematika, sain, dan
banyak hal lainnya. Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi.
Dalam keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam keadaan rileks sehingga
memudahkan menyerap berbagai pengetahuan dan membangun pengalaman positif.
Kegiatan pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi anak yang
senang belajar.
58
b. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Anak sebagai pusat pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran di rencanakan dan
dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak. Dilakukan dengan memenuhi
kebutuhan fisik dan psikis anak. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang
menyenangkan sesuai dengan cara berpikir dan perkembangan kognitif anak.
Pembelajaran PAUD bukan berorientasi pada keinginan lembaga/guru/orang tua.
c. Stimulasi Terpadu
Anak memiliki aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan seni.
Kebutuhan anak juga mencakup kesehatan, kenyamanan, pengasuhan, gizi, pendidikan,
dan perlindungan. Pendidikan Anak Usia Dini memandang anak sebagai individu utuh,
karenanya program layanan PAUD dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Untuk
memenuhi stimulasi yang menyeluruh dan terpadu, maka penyelenggaraan PAUD harus
bekerjasama dengan layanan kesehatan, gizi, dan pendidikan orang tua. Dengan kata lain
layanan PAUD Holistik Integratif menjadi keharusan yang dipenuhi dalam layanan
PAUD.
d. Berorientasi pada Perkembangan Anak
Setiap anak memiliki kecepatan dan irama perkembangan yang berbeda, namun
demikian pada umumnya memiliki tahapan perkembangan yang sama. Pembelajaran
PAUD, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan
anak, dan memberi dukungan sesuai dengan perkembangan masing-masing anak. Untuk
itulah pentingnya pendidik memahami tahapan perkembangan anak.
e. Lingkungan Kondusif
Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Anak belajar kebersihan, kemandirian,
aturan, dan banyak hal dari lingkungan bermain atau ruangan yang tertata dengan baik,
bersih, nyaman, terang, aman, dan ramah untuk anak. Lingkungan pembelajaran harus
diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu
betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan. Penataan ruang
belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga anak dapat
berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik maupun dengan temannya. Lingkungan
belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya, yaitu tidak
membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di lingkungan
sekitar.
f. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik. Tema
sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan
sekitarnya.
59
g. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat
dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang
menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak
untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya
dilakukan secara demokratis, mengingat anak merupakan subjek dalam proses
pembelajaran.
h. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar
Piaget meyakini bahwa anak belajar banyak dari media dan alat yang digunakannnya
saat bermain. Karena itu media belajar bukan hanya yang sudah jadi berasal dari pabrikan,
tetapi juga segala bahan yang ada di sekitar anak, misalnya daun, tanah, batu-batuan,
tanaman, dan sebagainya. Penggunaan berbagai media dan sumber belajar dimaksudkan
agar anak dapat bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya. Anak yang
terbiasa menggunakan alam dan lingkungan sekitar untuk belajar, akan berkembang lebih
peka terhadap kesadaran untuk memelihara lingkungan.
Tujuan SOP
Manfaat SOP
Semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar yang sama dalam melayani dan
memfasilitasi anak belajar.Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik baru untuk
mengenal cara memberikan layanan di satuan PAUD tersebut.Sebagai informasi terbuka
bagi tenaga pendidik, kependidikan dan orang tua tentang layanan yang baik dan
sistematis.
Anak usia dini dalam memandang suatu keadaan lebih memfokuskan pada tampilan
keadaan, bukan pada isi atau kenyataan di balik tampilan itu. Anak pendidikan anak usia dini
berfikir hanya pada keadaan “sebelum” dan “sesudah”, tidak pada proses perubahan dari
sebelum dan sesudah melihat tampilan suatu keadaan. Kekakuan berfikir ini karena mereka
tidak dapat berfikir dari sisi kebalikannya suatu rangkaian kejadian atau perubahan bentuk.
Perkembangan persepsi anak usia dini terhadap objek semakin baik seiring dengan
peningkatan ketajaman visualnya. Kemampuan memori tergantung kepada pengulangan
informasi. Pengulangan informasi itu penting.
67
Kecepatan dan efisiensi pemrosesan informasi juga penting, terutama item-item ingatan
yang dapat diidentifikasi. Kecepatan pengulangan informasi merupakan estimasi akurat bagi
rentang memori, apalagi jika kecepatan pengulangan itu terstandar, maka rentang memori
jangka pendek anak usia dini sama dengan memori orang dewasa muda.
Perkembangan memori jangka panjang anak prasekolah umumnya memiliki
kemampuan pengenalan (recognition) yang lebih baik, tetapi kemampuan pemanggilan
kembali agak kurang. Untuk mengukur kedua aspek memori jangka panjang tersebut, pada
umumnya yang dilakukan adalah mengukur recall daripada mengukur recognition, sebab
recall membutuhkan strategi pengulangan yang aktif dan berlangsung terus menerus dalam
memori. Perkembangan atensi anak prasekolah biasanya lebih tertuju kepada hal-hal yang
menarik dan lucu, yang kemudian tersimpan lebih lama dalam memorinya. Misalnya
pertunjukan badut yang lucu. Atensi adalah respon dalam sistem kognitif yang terkonsentrasi
pada satu objek atau suatu tugas mental, di mana anak meniadakan stimulus lain yang
mengganggu. Atensi juga dapat diartikan mengabaikan semua pesan, kecuali pesan tertentu
yang biasanya lebih menarik. Hilangnya atensi dan pulihnya atensi berkaitan dengan
kecerdasan anak. Perkembangan bahasa anak prasekolah seiring dengan perkembangan
kognitifnya.
Kemampuan anak usia dini memahami bahasa orang lain masih terbatas. Anak pra
sekolah hanya memahami bahasa dari persepsi dirinya sendiri dan akselerasi perkembangan
bahasa anak terjadi sebagai hasil perkembangan fungsi simbolis. Apabila fungsi simbolis
telah berkembang, akan memperluas kemampuan memecahkan persoalan dengan belajar dari
bahasa orang lain. Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan
pengetahuan jika anak mengadakan hubungan dengan orang lain.
Anak yang sedang tumbuh kembang mengkomunikasikan kebutuhan, pikiran, dan
perasaan melalui bahasa dengan kata-kata yang mempunyai makna. Berbahasa menghasilkan
bunyi verbal. Kemampuan mendengar dan membuat bunyi verbal merupakan hal utama
untuk menghasilkan pembicaraan. Kemampuan berbicara anak meningkat melalui
pengucapan suku kata yang berbeda-beda yang diucapkan anak secara jelas. Kemampuan
berbicara akan lebih baik bila anak memberi arti kata-kata baru, menggabungkan kata-kata
baru, memberikan pernyataan atau pertanyaan. Semua ini merupakan gabungan proses
berbicara, kreativitas, dan berfikir. Berfikir adalah awal berbahasa, dan berfikir lebih luas dari
bahasa.
Berfikir tidak tergantung kepada bahasa, meskipun bahasa dapat membantu
perkembangan berfikir. Bahasa dapat mengarahkan perhatian anak terhadap objek-objek atau
hubungan-hubungan dalam lingkungan, memperkenalkan mereka pada perbedaan cara
pandang dan menanamkan informasi abstrak. Bahasa adalah salah satu alat dalam berfikir.
Tahap perkembangan berbicara anak yang menentukan tingkat perkembangan berfikir
dengan bahasa, yaitu tahap eksternal, egosentris, dan internal. Tahap eksternal di mana
sumber berfikir anak dalam berbahasa datang luar dirinya, misalnya saat ibunya mengajukan
pertanyaan kepada anak, lalu anak berfikir untuk menjawabnya. Tahap egosentris di mana
pembicaraan orang lain tidak lagi menjadi prasyarat awal terjadinya proses berfikir dan
berbahasa.
68
Tahap internal di mana anak menghayati sepenuhnya proses berfikir tanpa ada orang
lain yang menuntutnya. Perkembangan psikososial yang akan dibahas di sini adalah:
perkembangan permainan, emosi, moral, dan sosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas.
Perkembangan bermain merupakan aspek penting dalam perkembangan psikososial anak usia
dini. Bermain bagi anak merupakan suatu aktivitas yang mengasyikkan. Melalui aktivitas
bermain berbagai keinginannya terwujud. Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh
anak, karena menyenangkan, bukan karena memperoleh hadiah atau pujian. Bermain adalah
salah satu alat utama yang menjadi latihan untuk pertumbuhannya. Bermain adalah medium
anak untuk mencoba dengan berfantasi secara benar dan aktif. Dalam hubungan dengan
perkembangan anak, bermain dapat memberikan kontribusi positif terhadap hampir semua
aspek perkembangan, antara lain: membangun pengetahuan baru, mengembangkan
keterampilan sosial, kecakapan untuk mengatasi kesulitan, rasa memiliki kemampuan, dan
keterampilan motorik.
Anak yang kurang memiliki teman bermain, ia akan bermain sendiri dan mungkin
aman, tetapi mereka kurang kesempatan untuk belajar bersikap sosial. Anak yang tidak
memiliki teman bermain, sering menghabiskan waktu di depan layar tv. Alat permainan perlu
diperhatikan, karena ada yang mengandung bahaya, dan ada pula yang tidak mengembangkan
kreativitas anak. Alat permainan yang memicu agresivitas anak, akan mempengaruhi anak
berperilaku agresif yang akan dibawa dalam kehidupan nyata. Bermain mempunyai makna
penting bagi perkembangan anak usia dini. Perkembangan emosi anak prasekolah merupakan
domain dari perkembangan psikososial. Emosi berfungsi untuk mengkomunikasikan
kebutuhan, suasana hati, dan perasaan kepada orang lain. Melalui ekspresi perasaan, anak
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, seperti: menghormati orang lain,
memperoleh hubungan dan memelihara hubungan sosial yang harmonis, dan menenangkan
perasaan. Jika perkembangan emosi anak itu baik, mereka akan belajar bagaimana
menggunakan kedalaman perasaan dengan tidak mengekspresikan berlebihan dan dapat
mengikuti perasaan orang lain sehingga menumbuhkan pengertian dan kerja sama dengan
orang lain. Tiap anak mengekspresikan emosi sesuai dengan suasana hati dan pengaruh
lingkungan, terutama pengalaman lekat dengan pengasuh dan temannya. Beberapa metode
pembelajaran yang dianggap sesuai untuk PAUD, di antaranya adalah sebagai berikut.
Bercerita Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan. Cerita harus
diberikan secara menarik. Anak diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan
tanggapan. Pendidik dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita.
Demonstrasi Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan cara untuk
membuat atau melakukan sesuatu. Bercakap-cakap Bercakap-cakap dapat dilakukan dalam
bentuk tanya jawab antara anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak yang lain.
Pemberian tugas Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi pengalaman yang
nyata kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok. Sosio-drama/bermain
peran Sosio-drama atau bermain peran dilakukan untuk mengembangkan daya
khayal/imajinasi, kemampuan berekspresi, dan kreativitas anak yang diinspirasi dari tokoh-
tokoh atau benda-benda yang ada dalam cerita. Karyawisata Karyawisata adalah kunjungan
secara langsung ke objek-objek di lingkungan kehidupan anak yang sesuai dengan tema yang
sedang dibahas.
69
Proyek Proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang
diberikan oleh pendidik kepada anak, baik secara individu maupun secara berkelompok
dengan menggunakan objek alam sekitar maupun kegiatan sehari-hari. Eksperimen
Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata kepada anak dengan melakukan
percobaan secara langsung dan mengamati hasilnya. Dukungan pada Pembelajaran Untuk
membantu pencapaian pembelajaran yang optimal, diperlukan dukungan di antaranya: Media
dan sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan; Kegiatan yang dimaksud
hendaklah mengacu pada tema dan tujuan pembelajaran saat itu. Tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang relevan; Keterlibatan orang tua;
dan Keterlibatan instansi terkait (misalnya: puskesmas, pemadam kebakaran, kepolisian, dll)
dalam kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Pengajaran yang mendidik.Setiap
kegiatan pengajaran, pendidik mengajar dengan membawa berbagai dampak atau efek kepada
siswa, baik efek intruksional (instructional effect) yaitu efek langsung dari bahan ajaran yang
yang menjadi isi pesan dari belajar mengajar, maupun efek pengiring (nurturant effect) yaitu
efek yang secara tidak langsung dari bahan ajaran dan pengalaman belajar yang dihayati oleh
siswa. Peningkatan dan pemantapan pelaksaan program bimbingan dan peyuluhan di sekolah,
agar program edukatif ini tidak sekedar suplemen tetapi menjadi komplemen yang secara
setara dengan program pengajaran.
Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat sumber belajar, dengan
menyediakan berbagai perangkat lunak yang didukung oleh perangkat keras lainnya.
Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah, khususnya yang terkait dengan
peserta didik, pengelolaan sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan seharusnya merupakan
refleksi dari suatu masyarakat Pancasila sebagaimana yang dicita-citakan dalam tujuan
nasional. Secara umum kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini dapat dimaknai sebagai
seperangkat kegiatan belajar sambil bermain yang sengaja direncanakan untuk menyiapkan
dan meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak usia dini selanjutnya. Kurikulum
memiliki program kegiatan bermain yang dikembangkan sesuai dengan tahap perkembangan
anak.Secara khusus pengembangan kurikulum juga harus didasarkan pada prinsip-prinsip
perkembangan anak usia dini, yaitu: (1) Proses kegiatan belajar pada anak usia dini harus
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip belajar melalui bermain; (2) dilaksanakan dalam
lingkungan yang kondusif dan inovatif baik di dalam ruangan ataupun luar ruangan; (3)
dilaksanakan dengan pendekatan terpadu; (4) harus diarahkan pada pengembangan potensi
kecerdasan secara menyeluruh dan terpadu. Kurikulum merupakan rancangan kegiatan yang
disusun oleh para ahli pendidik, ahli bidang ilmu, pendidik, penjabat pendidik, serta unsur-
unsur mansyarakat lainnya yang ditujukan untuk siswa di sekolah.
Pengembangan kurikulum itu harus didasarkan oleh prinsip-prinsip perkembangan anak
.Tujuan kurikulum itu sendiri untuk membantu kegiatan belajar anak yang dalam kegiatan
tersebut kurikulum dapat memberikan arah yang tepat dan hasil yang ingin dicapai.
Lingkungan pendidikan yang utama ialah keluarga dan peran orang tua dalam hal pendidikan
anak sangatlah penting, karena sejak lahir anak secara tidak langsung mendapatkan
pendidikan dari orang tua, melatih dan memberi anak petunjuk tentang berbagai aspek
kehidupan, hingga anak menjadi dewasa dan mandiri.
70
Keluarga merupakan tempat pendidikan yang sempurna.Lingkungan keluarga
memberikan keterampilan, nilai moral, nilai budaya, bersosialisasi, keyakinan agama, adab
pergaulan, sehingga anak dapat tubuh dan berkembang dengan baik. Lingkungan keluarga
merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan, karena itu tugas pendidikan
adalah mencari cara, dan membantu ibu untuk mendidik anaknya secara optimal. Hubungan
orang tua-anak mempengaruhi penyesuaian anak, baik pribadi maupun sosial terutama saat
awal masa kanak-kanak atau prasekolah, hubungan anak dengan saudara dan sanak keluarga
terutama nenek tidak terlalu penting.
Meskipun tidak satu pun pola pendidikan anak yang dapat menjamin penyesuaian yang
baik atau penyesuaian yang buruk, baik pribadi maupun sosial, ada bukti bahwa anak yang
dibesarkan dalam suasana yang demokratif mampu menyesuaikan diri dengan baik.
Meskipun keluarga merupakan pusat pendidikan, akan tetapi seiring tumbuh kembangnya
anak, kebutuhan akan pendidikan anak pun juga meningkat. Hal ini menyebabkan keluarga
diharapkan bekerja sama dengan pusat pendidikan lainnya, yaitu sekolah dan masyarakat.
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu fasilitas pendidikan untuk
anak, yang memiliki kurikulum khusus dalam mendidik anak. kurikulum tersebut memiliki
program kegiatan bermain dan belajar yang dikembangkan sesuai tahap perkembangan anak,
dan dalam pengembangan kurikulum itu sendiri memiliki beberapa prinsip (relevansi,
adaptasi, kontinuitas, fleksibilitas, kepraktisan dan akseptabilitas, kelayakan, dan
akuntabilitas) supaya dapat memberikan arah yang benar dalam proses pendidikan dan hasil
yang ingin dicapai. Selain itu, fungsi PAUD itu sendiri untuk mengembangkan potensi anak,
pembentukan karakter anak, dan tetap memberikan kesempatan bermain pada anak.
71
Fungsi HIMPAUDI yaitu:
1. Mempersatu-kan para pendidik dan tenaga kependidikan anakusia dini di Indones
ia; dan
2. Meni ngkatk ankualitas pendidikan anak usia dini sesuai dengankonsep dasar
pembinaan tumbuh kembang anaksecara holistik.Dala m AD pasal 1 7 d.
72
3. Bersifat holistik dan integratif.Artinya,kegiatan belajar yang diberikan kepada anak
tidak terpisah menjadi bagian-bagian seperti pembidangan dalam
pembelajaran,melainkan terpadu dan menyeluruh,terkait anatara satu bidang dengan
bidang yang lain.
4. Fleksibel.Artinya metode pembelajaran yang diterapkan pada anak usia dini bersifat
dinamis tidak terstruktur dan disesuaikan dengan kondisi dan cara belajar anak yang
memang tidak terstruktur..Anak belajar dengan cara yang ia suka.
5. Perbedaan individual (individual defferences).maksudnya tidak ada anak yang
memiliki kesamaan walau kembar sekalipun.Dengan demikian guru dituntut untuk
merancang dan menyediakan alternatif kegiatan belajar guna memberi kesempatan
kepada anak untuk memilih aktifitas belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya
Bila mengacu pada kurikulum hasil belajar pendidikan anak usia dini,ada beberapa
prinsip dalam menerapkan metode,yakni:
1.Berorientasi pada kebutuhan anak
2.Belajar sambil bermain
3.Kreatif dan inovatif
4.Lingkungan kondusif
5.Menggunakan sistem Tema
6.Mengembangkan keterampilan hidup
7.Menggunakan pembelajaran terpadu
8.Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.
Secara teknis ada beberapa metode yang untuk diterapkan pada anak usia dini,antara
lain:
1.Bermain
2.Bercerita
3.Bernyanyi
4.Bercakap(dialog dengan Tanya jawab)
5.Karya wisata
6.Praktik langsung
7.Bermain peran(sosio drama)
8.Penugasan
74
2. Pengaturan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang ada di dalam ruangan
sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aktivitas anak dan
memungkinkan bagi anak untuk mengambil dan mengembalikannya sendiri tanpa
tergantung kepada orang lain.
3. Pengaturan waktu belajar. Pengaturan waktu belajar anak perlu diatur dan disesuaikan
dengan kemampuan anak untuk berkonsentrasi terhadap suatu kegiatan.Semakin
bertambah usia,daya konsentrasi anak semakin meningkat.
4. Pengaturan siswa(anak). Proses belajar mengajar yang dilakukan untuk anak dapat
berbentuk klasikal maupun individual.
5. Pengaturan suasana. Suasana belajar bagi anak usia dini diupayakan bersifat
menyenangkan,gembira,bahagia dan penuh keceriaan.Indikasi suasana belajar yang
baik adalah anak mampu berinteraksi secara baik dengan pengasuh,pendidik dan
teman sebaya.
Penilaian
Beberapa hal yang menjadi prinsip dalam pelaksanaan penilaian untuk anak usia dini
antara lain:
1. Penilaian diberikan dalam bentuk narasi atau penggambaran,bukan diwujudkan
dengan symbol huruf atau angka.
2. Evaluasi dilakukan dengan observasi(pengamatan),bukan dengan teknik tes.
3. Kesalahan dipandang sebagai sesuatu yang wajar,dan menjadi bagian dari proses
belajar.
4. Bagian yang mendapat penekanan adalah sisi positif dan kelebihan anak,bukan
kekurangan anak.
5. Hasil yang diperoleh harus diberi penghargaan,bagaimana pun hasilnya.Kegagalan
yang dialami anak merupakan proses dari keberhasilan
Teknik pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan beberapa cara,antara lain:
1. .Pengamatan,yakni mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pencatatan anekdot,yakni mencatatan peristiwa-peristiwa penting yang dialami anak
atau perilaku anak.
3. Portofolio,yakni penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat
menggambarkan sejauh mana anak memiliki kemampuan keterampilan tertentu.
75
Jenis-jenis Strategi Pembelajaran umum di Taman Kanak-kanak
Ada beberapa jenis strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan di Taman
kanak-kanak.Strategi pembelajaran tersebut pada umumnya lebih menekankan pada aktivitas
anak dalam belajar,namun tidak berarti peranan guru pasif.Guru harus berperan sebagai
fasilitator yang dapat memberikan kemudahan dan kelancaran kepada anak dalam proses
belajar. Jenis-jenis strategi pembelajaran umum tersebut adalah:
1. meningkatkan keterlibatan indra
2. mempersiapkan isyarat lingkungan
3. analisis tugas,
4. scaffolding
5. praktik terbimbing
6. undangan/ajakan
7. refleksi tingkah laku/tindakan
8. refleksi kata-kata
9. contoh atau modeling
10. penghargaan efektif
11. menceritakan/menjelaskan/menginformasikan
12. do-it-signal
13. tantangan
14. pertanyaan
15. kesenyapan.Strategi-strategi pembelajaran tersebut dapat diintegrasikan atau
digabungkan dalam keseluruhan proses pembelajaran,sehingga tercipta kegiatan
belajar yang lebih bervariasi.
76
DAFTAR PUSTAKA