No Prioritas Sasaran Kajian Prilaku Saat Ini Prilaku Yang diharapkan Penyebab masalah prilaku
Masalah Prilaku dan Non Prilaku
1 Masih S. PRIMER Kurangnya Perokok aktif dapat PL Langsung
tingginya Perokok aktif kesadaran tentang mengurangi bahkan Perokok aktif masih
cakupan dan perokok bahaya merokok berhenti merokok merokok di sembarang
merokok di pasif Mempunyai Perokok aktif agar tempat
lingkungan pengetahuan dan dapat merokok di PL Tidak Langsung:
Kecamatan pemahaman non KTR atau tidak Perokok pasif
Selat Nasik bahaya merokok di dalam rumah menghirup udara yang
tetapi tidak di telah terkontaminasi
indahkan oleh perokok aktif
Sulitnya prokok Lingkungan :
aktif untuk Kurangnya kesadaran
berhenti merokok untuk menjaga
lingkungan sehat
terutama dari keluarga
Dukungan laranagn
merokok disembarang
tempat masih belum
ada dari pihak lintas
sektor
Kurangnya niat dan
kesadaran yang penuh
untuk berhenti
merokok
Kebijakan:
KTR belum dijalankan
Potensi :
Dukungan terhadap
kebijakan KTR perlu
diadakan
Masyarakat
mengindahkan
kebijakan yang
berlaku
Kesehatan masyarakat
kecamatan selat nasik
akan terganggu dengan
paparan asap rokok
S. SEKUNDER PL Langsung :
Petugas Petugas telah Petugas lebih aktif lagi Petugas memberikan
kesehatan memberikan paparan edukasi secara
bahaya merokok pada langsung baik
kelompok masyarakat kelompok maupun
tertentu individu
PL Tidak langsung:
Petugas melakukan
Kader lebih aktif penyuluhan
Kader PHBS kurang
aktif PL tidak Langsung :
Kader jarang
Kader PHBS sosialisasi
Kader kurang aktif
dalam kegiatan
pencarian dan
pemantauan
No Prioritas Sasaran Kajian Prilaku Saat Ini Prilaku Yang diharapkan Penyebab masalah prilaku
Masalah Prilaku dan Non Prilaku
1 Ibu Hamil Sasaran Tahun 2019 masih Ibu Hamil PL Langsung
masih ada Ibu Hamil adanya Ibu Hamil melahirkan di tolong Pasien tidak dapt
bersalin di Keluarga di tolong oleh oleh Nakes yang mengambil kepuusan
tolong oleh Dukun dukun beranak memiliki izin sendiri
dukun Beranak Keputusan diambil dibuktikan dengan PL Tidak Langsung:
beranak Kepala Desa oleh keluarga dan (STR) Surat Tanda Tidak ada dukungan
Linsek (KUA, lingkungan yang Registrasi dari suami/keluarga
DANRAMIL, dibuayakan Keputusan harus Ibu hamil tidak
POLSEK) Ibu hamil yang diambil oleh ibu komitmen untuk
ingin besalim hamil dan suami melahirkan ke faskes
menunda-nunda Ibu peka terhadap Lingkungan :
untuk periksa saat tanda-tanda bersalin Lingkungan yang
ada tanda-tanda untuk diperiksa ke mempengaruhi ibu
bersalin fasilitas kesehatan hamil dengan
kebudayaan setempat
Potensi :
Peran suami tidak
maksimal
Dukun beranak susah
untuk bermitra
S. SEKUNDER PL Langsung :
Petugas Petugas pengelola Petugas lebih aktif Petugas kurang peduli
kesehatan program kurang aktif dan malas melakukan
kunjungan rumah
PL Tidak langsung:
Petugas jarang
melakukan
penyuluhan
No Prioritas Sasaran Kajian Prilaku Saat Ini Prilaku Yang diharapkan Penyebab masalah prilaku
Masalah Prilaku dan Non Prilaku
1 Masih S. PRIMER Warga yang tidak warga yang tidak PL Langsung
rendahnya Warga yang memiliki jamban memiliki jamban Kebiasaan warga dari
cakupan tidak masih banyak yang agar dapat membuat turun temurun bahwa
masyarakat memiliki Buang Air Besar jamban atau BAB di pinggir pantai
untuk jamban Sembarangan mengakses jamban lebih santai dan praktis
membuang Seperti di pinggir umum maupun & Kebanyakan
air besar di Pantai, Hutan dll jamban keluarga dan mengharapkan
tempatnya tidak Buang Air bantuan dari
(Jamban) Besar Sembarangan pemerintah
Seperti di pinggir PL Tidak Langsung:
Pantai, Hutan dll Kurang Pengetahuan
Tentang Penyakit
Akibat BABS dan
Kualiatas Hidup
jangka panjang seperti
tingginya angka
Stunting di Kecamatan
Selat Nasik
Lingkungan :
Dorongan untuk
membuat jamban dari
kerabat / tetangga
yang memiliki jamban
ke pelaku BABS
kurang
Kebijakan:
Belum adanya
keijakan dari pihak
desa untuk sanksi
kepada masyarakat
agar tidak BAB di
sembarag tempat
PERMENKES NO 3
Tahun 2014 Sanitasi
Total Berbasisi
Masyarakat
dikukuhkan sebagai
strategi Nasional
Pembangunan Sanitasi
di Indonesia
Potensi :
Gotong - royong
dalam pembuatan
jamban & tidak ada
kelompok pengkajian
S. SEKUNDER Kurang Koordinasi Ke Berkoordinasi Ke PL Langsung :
Petugas Kepala Desa / Kepala Desa / Perangkat Bersama - sama
kesehatan Perangkat Desa untuk Desa untuk duduk membuat strategi
duduk bersama dalam bersama dalam membuat dalam pencapaian
membuat strategi strategi dalam kegiatan mengingat kegiatan ini
dalam kegiatan yg yg dilakukan adalah Strategi
dilakukan Nasional
Pembangunan Sanitasi
di Indonesia
U. TERSIER Kurang aktif dan peduli Lebih aktif dan peduli PL langsung :
Ketua terhadap lingkungan terhadap lingkungan dan Kurangya Sosialisasi
RT/RW dan dampak yang dampak yang dan kunjungan rumah
terbatas ditimbulkan dalam ditimbulkan dalam dalam meningkatkan
jangka pendek maupun jangka pendek maupun drajat kesehatan warga
jangka panjang jangka panjang khususnya di kegiatan
STBM ( Buat / Akses
Jamban )
Potensi :
Lebih aktif lagi Gotong Royong
Berkoordinasi dengan Khususnya dalam
Kepala Desa Kurang Koordinasi RT / RW dalam pembuatan Jamban
Kecamatan dengan RT / RW dalam menindak lanjuti
menindak lanjuti kebijakan Pemerintah PL langsung :
kebijakan Pemerintah PERMENKES NO 3 Tidak Ada Koordinasi
PERMENKES NO 3 Tahun 2014 Sanitasi Ke RT / RW
Tahun 2014 Sanitasi Total Berbasisi Potensi
Total Berbasisi Masyarakat dikukuhkan Membuat Peraturan
Masyarakat sebagai strategi Nasional Desa Agar yang
dikukuhkan sebagai Pembangunan Sanitasi di melakukan BABS
strategi Nasional Indonesia mendapatkan Sanksi
Pembangunan Sanitasi dan Membuat team
di Indonesia pengerak Khusus Dari
Desa berkerja sama
dengan petugas
kesehatan yang
bersangkutan Dalam
menindak lanjuti
kebijakan Pemerintah
PERMENKES NO 3
Tahun 2014 Sanitasi
Total Berbasisi
Masyarakat
dikukuhkan sebagai
strategi Nasional
Pembangunan Sanitasi
di Indonesia
3.2 IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN GIZI
No Prioritas Sasaran Kajian Prilaku Saat Ini Prilaku Yang diharapkan Penyebab masalah prilaku
Masalah Prilaku dan Non Prilaku
1 Ibu Balita Sasaran Ibu balita hanya Ibu bayi balita rutin PL Langsung
diatas 2 Ibu Balita aktif membawa datang ke posyandu/ Ibu balita belum
tahun – 5 Kader balita pada umur kelas balita untuk menganggap
tahun Posyandu satu tahun pertama memantau tumbuh pentingnya posyandu/
jarang PKK Desa saja kembang anaknya kelas balita (karna
membawa Kepala Desa Anak balita yang Ibu balita peduli dianggap kegiatan
anaknya ke sudah masuk paud tentang tumbang rutin) atau tidak tahu
posyandu kadang tidak ikut anaknya karena manfaatnya
atau kelas posyandu anak adalah amanat Terlalu asyik menjadi
balita Ibu balita belum yang perlu dijaga peran Ibu Rumah
mengganggap dan merupakan aset Tangga dengan
penting bangsa menyampingkan
pemantauan pertumbuhan anak
peryumbuhan PL Tidak Langsung:
(perkembangan Tidak ada dukungan
bayi dan balita) dari suami/keluarga
Bayi balita yang Lingkungan :
diketahui terjadi Hal yang biasa
penyimanga masih dikalangan
dianggap biasa masyarakat jika
terdapat bayi atau
balita yang
mempunyai
kekurangan, contoh
(kurang gizi)
Potensi :
Posyandu dianggap hal
biasa (tidak tahu
manffat yang lebih
besar)
Manfaat pendekatan
SDIDTK tidak tahu
Buku KIA tidak
dibaca/dirasakan
manfaatnya
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN P2P
No Prioritas Sasaran Kajian Prilaku Saat Ini Prilaku Yang diharapkan Penyebab masalah prilaku
Masalah Prilaku dan Non Prilaku
1 Masih S. PRIMER Pasien malas Pasien berobat PL Langsung
rendahnya Usia 15-59 berobat teratur Pasien malas berobat
cakupan tahun Pasien tidak Pasien mengetahui Pasien tidak minum
pelayanan
masyarakat mengetaui pengetahuan dan obat teratur
pengunjun
g berusia kecaatan selat pengetahuan masalah kesehatan PL Tidak Langsung:
15 - 59 nasik tentang masalah Pasien lebih aktif Kurang olahraga
tahun kesehatan dini dan waspada pada Makan kurang bergizi
mendapat Pasien malas kesehatan individu Lingkungan :
pelayanan minum obat dan keluarga Kurang pengawasan
sesuai
standar dari keluarga
dalam Akses ke puskesmas
kurun satu jauh
tahun Kebijakan:
Membuat kebijakan
GERMAS (gerakan
Masyarakat)
Potensi :
Masyarakat jarang
bergotong royong
Tidak ada kelompok
senam
Tidak ada kelompok
pengajian
kelompok karang
taruna agar bisa
membantu
pengoptimalan kepada
sasaran
Kurang koordinasi ke
RT/RW memantau PL langsung :
penyakit TB Tidak ada koordinasi
ke RT/RW
Kepala Desa Kurang koordinasi ke Kebijakan :
RT/RW memantau Tidak ada sanksi bagi
penyabaran penyakit penderita putus obat
TB Potensi
Ambulan desa untuk
mengantarkan pasien
ke puskesmas belum
aktif
Perlu adanya
himbauan khusus
kepada masyarakat
untuk Pentignya
menjaga kewaspadaan
dini dengan tidak malu
untuk memeriksakan
dahak keada petugas
kesehatan
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH KESEHATAN UKM PENGEMBANGAN
No Prioritas Sasaran Kajian Prilaku Saat Ini Prilaku Yang diharapkan Penyebab masalah prilaku
Masalah Prilaku dan Non Prilaku
1 kurangnya S. PRIMER Kurangnya Keluarga PL Langsung
dukungan PASIEN dukungan keluarga mendukung penuh Lingkungan :
dan DAN Keluarga tidak pengobatan pasien keluarga malas
rendahnya
KELUARGA mengetahui Pengetahuan tentang membawa pasien
pengetahua
n keluarga PASIEN odgj tentang odgj dari pihak berobat ke pelayanan
tentang pengetahuan keluarga lebih aktif kesehatan
pasien ODGJ Pasien minum obat keluarga menganggap
ODGJ Pasien malas teratur pasien kena ilmu sihir
minum obat pasien tidak minum
obat secara teratur