Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 128/MENKES/SK/II/2004
TENTANG
KEBIJAKAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


1193/Menkes/SK/X/20S04 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di
Daerah, strategi dasar promosi kesehatan adalah (1) Pemberdayaan, (2) Bina Suasana dan (3)
Advokasi serta dijiwai semangat (4) Kemitraan.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang


Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas, strategi promosi kesehatan di puskesmas
juga mengacu pada strategi dasar tersebut dan dapat dikembangkan sesuai sasaran, kondisi
puskesmas dan tujuan dari promosi tersebut.

III. SUMBER DAYA PROMOSI KESEHATAN Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelengaraan
promosi kesehatan di puskesmas adalah tanaga, sarana-prasarana dan dana atau anggaran. Standar
tenaga khusus promosi kesehatan di puskesmas menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 1114/Menkes/SK/II/2005 tentang Pedoman Promosi Kesehatan di Daerah adalah sebagai
berikut:

KWALIFIKASI JUMLAH KOPETENSI UMUM SDM kesehatan minimal D3 kesehatan+minat & bakat
dibidang promosi 1 orang 1. Membantu tenaga kesehatan lain merancang pemberdayaan kesehatan
2. Melakukan binasuasana & advokasi Standar sarana-prasarana promosi kesehatan puskesmas
minimal sebagai berikut: NO JENIS SARANA-PRASARANA JUMLAH 1 Flipcharts & stand 1 set 2 LCD
Projector 1 buah 3 Amplifier & wireless microphone 1 set 4 Kamera foto 1 buah 5 Megaphon/Public
Address System 1 set 6 Portable Generator 1 buah 7 Tape/casset recorder/player 1 buah 8 Papan
Informasi 1 buah Pada unsur pendanaan promosi kesehatan puskesmas memang tidak ditentukan
standarnya, tetapi puskesmas/dinas kesehatan diharapkan menyediakan anggaran yang cukup untuk
melaksanakan kegiatan promosi kesehatan di puskesmas.

IV. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS Promosi kesehatan di dalam
gedung puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan dilingkungan dan gedung
puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar obat,
tempat pembayaran dan halaman puskesmas, dengan perincian sebagai berikut: A. Di Tempat
Pendaftaran Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Alur pelayanan puskesmas 2. Jenis
pelayanan kesehatan 3. Denah poliklinik 4. Informasi masalah kesehatan yang menjadi issu pada saat
itu 5. Peraturan kesehatan seperti; dilarang merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang
sampah pada tempatnya dan lain-lain. 6. Petugas memberikan salam dan sambutan yang
menyenangkan pada pengunjung puskesmas dengan baik. B. Di Poliklinik Jenis informasi yang
disediakan antara lain adalah: 1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien
tentang penyakit & obatnya. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard),
poster, gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet). 3. Di ruang tunggu perlu dipasang
media seperti poster, brosur, peutaran film, pemutaran radio, tape recorder dan media lain yang
berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis pelayanan yang bisa diperoleh
dipuskesmas tersebut. C. Di Ruang Pelayanan KB & KIA Jenis informasi yang disediakan antara lain
adalah: 1. Petugas meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan2 pasien tentang penyakit &
obatnya serta pelayanan2 lain yang berhubungan dengan bayi, anak, ibu hamil, ibu menyusui
maupun alat kontra sepsi. 2. Menyediakan berbagai media seperti lembar balik (flashcard), poster,
gambar-gambar, model anatomi dan brosur (leaflet) khususnya masalah penyakit pada bayi, anak
dan seputar kehamilan, persalinan dan lain sebagainya termasuk informasi tentang Keluarga
Berencanan (KB). 3. Di ruang tunggu perlu dipasang media seperti poster, brosur, pemutaran film,
pemutaran radio dan media lain yang berisi penyakit dan cara pencegahannya serta berbagai jenis
pelayanan yang bisa diperoleh dipuskesmas tersebut terutama penyakit pada bayi dan anak,
pentingnya memeriksakan kehamilannya secara teratur, tablet Fe bagi ibu hamil, imunisasi lengkap
bagi bayi, tumbuh kembang balita, KB dan lain sebagainya. D. Di Ruang Perawatan Inap Jenis
informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di tempat tidur Dilakukan oleh petugas di tempat
tidur kepada pasien yang masih belum dapat atau masih belum bisa meninggalkan tempat tidurnya,
akan lebih efektif apabila menggunakan lembar balik (flashcard) yang sedikit kalimatnya dan atau
alat peraga yang tepat lainnya. 2. Penggunaan bahan bacaan (biblioterapi) Dilakukan dengan
peminjaman bahan2 bacaan dan atau bedside health promotion dengan cara patugas membacakan
bahan bacaan sambil melakukan promosi kesehatan. 3. Penyuluhan berkelompok Dilakukan kepada
pasien atau keluarga dikumpulkan pada suatu tempat (misalnya aula) dengan maksud untuk
meningkatkan pengetahuan serta mengubah sikap dan perilaku sekaligus menjadi salah satu media
sosialisasi antar pasien. Kegiatan ini lebih bersifat menghibur, santai dan dapat diselingi rekreasi
(misalnya dihalaman puskesmas). Metode ini akan lebih efektif menggunakan alat peraga atau
media promosi yang bersifat menghibur seperti simulasi atau permainan. Media yang bisa digunakan
antara lain; flipchart, poster, standing banner,laptop, LCD projector dan lain sebagainya. 4.
Pemanfaatan ruang tunggu Ruang tunggu yang memadahi sangatlah cocok untuk digunakan sebagai
sarana untuk binasuasana bagi para pengunjung. Di dalam ruang tunggu juga perlu disediakan
berbagai media promosi seperti poster, brosur, pemutaran film, pemutaran radio, TV dan media lain.
5. Pendekatan keagamaan Petugas kesehatan baik secara mandiri ataupun melalui bantuan pemuka
agama dapat mengajak pasien/keluarga untuk berdo’a sesuai keyakinan agamanya, menyediakan
bahan bacaan keagamaan, kitab suci dan membimbing membacanya atau membuat acara
keagamaan yang dilakukan secara personal maupun kelompok. Frekwensinya bisa bersifat harian,
mimgguan atau bulanan secara rutin. E. Di Laboratorium Umumnya pengunjung diruang ini tidak
terlalu lama menunggu, oleh kerena itu jenis informasi yang disediakan harus bersifat swalayan (self
service) seperti poster/standing banner yang dapat di baca dan leaflet yang dapat diambil yang
berisikan informasi tentang pentingnya penegakaan diagnosis, manfaat screening kesehatan secara
berkala, jenis pelayanan maupun pola tarifnya dan lain sebagainya. F. Di Kamar Obat Jenis informasi
yang disediakan di ruang ini adalah poster/standing banner yang dapat di baca, leaflet yang dapat
diambil , pemutaran TV, tape recorder atau player yang berisikan informasi tentang manfaat obat
generik & keuntungan menggunakannya, kesabaran & kedisiplinan menggunakan obat sesuai
petunjuk dokter serta pentingnya Taman Obat Keluarga (TOGA). G. Di Tempat Pembayaran Sebelum
pasien/keluarga pulang sebaiknya seluruh petugas memberi pelayanan yang hangat sebagai salam
perpisahan, ucapan terima kasih maupun selamat jalan semoga bertambah sehat serta jangan lupa
sampaikan kapanpun membutuhkan pelayanan lagi jangan ragu-ragu untuk datang lagi di Puskesmas
anda. Akan lebih terkesan lebih baik apa bila fase terminasi ini dimanfaatkan untuk promosi
pelayanan dengan memberikan cindera mata sederhana seperti, leaflet, kalender, buku saku, CD dan
lain sebagainya yang bermanfaat bagi kesehatan. H. Di Klinik Khusus Pada umumnya poliklinik
khusus di puskesmas antara lain klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja, klinik PHBS dan
lain sebaginya. Oleh karena itu promosi kesehatan yang paling efektif adalah berupa konseling
dengan didukung oleh semua media dan alat peraga diatas sesuai kebutuhan masing-masing
pasien/klien seperti; lembar balik, leaflet, poster, banner, buku saku, CD, pantoom, TV dan lain
sebagainya. I. Di Halaman Puskesmas Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah: 1. Di
tempat parkir Karena tempat ini biasanya berupa lapangan parkir, sebaiknya promosi kesehatan
bersifat umum seperti himbauan ber-PHBS, larangan merokok, larangan menyalahgunakan Narkoba,
bahaya napza dan lain sebagainya dengan menggunakan media baliho/bilboard, spanduk dan media
serupa lainya. 2. Di taman puskesmas Taman puskesmas disamping diperlukan sebagai media
memperindah halaman dapat dijadikan sebagai model promosi kesehatan dengan memberikan
contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan
buah-buahan (warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan kandungan gizi maupun manfaatnya. 3.
Di dinding puskesmas Dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk promosi kesehatan dengan
menggunakan poster dan media serupa lainnya yang ditata seindah dan serapi mungkin (jangan
terlalu banyak) yang berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan PHBS. 4. Di pagar puskesmas
Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), hari
tembakau, hari gizi dan lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media promosi melalui
pemasangan spanduk, rontek, umbul-umbul atau bahkan murral, semuanya harus dipertimbangkan
agar tidak merusak keindahan. 5. Di kantin/warung kawasan puskesmas Di tempat ini sebaiknya
pesan yang disampaikan berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang, keluarga sadar gizi
dan PHBS dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran dan lain sebagainya. 6. Di
tempat ibadah Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih tepat digunakan untuk
menyampaikan informasi seputar kesehatan rokhani (jiwa) dikaitkan dengan perintah-perintah
agama dengan menggunakan poster, neon box, leaflet, selebaran buku saku, bahan bacaan dan lain
sebagainya yang bersifat gratis. V. KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS
Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran masyarakat yang berada di
wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS dengan
pengorganisaian masyarakat. Pelaksanaan promkes diluar gedung dilaksanakan puskesmas
bekerjasama dengan berbagai fihak potensial melalui metode advokasi, binasuasana, gerakan
pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan dengan kegiatan sebagai berikut: A. Promosi
kesehatan melalui pendekatan individu B. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP
PKK, karang taruna, posyandu, SBH, majlis taklim dan lain sebagainya) C. Promosi kesehatan melalui
pendekatan organisasi masyarakat (ormas) seperti kelompok kesenian tradisional dan lain
sebagainya D. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui: 1. Kunjungan rumah 2.
Pemberdayaan berjenjang 3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI A. Pemantauan Kegiatan ini
berfungsi untuk mengetahui sejauhmana pencapaian pelaksanaan promkes dengan mekanisme;
petugas membuat catatan secara berkala yang dilaporkan kepada kepala puskesmas dan kunjungan
lapangan dibebepa lokasi terpilih. B. Evaluasi Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap tahap
menejerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil sekurang-kurang pada tiap pertengahan
tahun dan akhir tahun dengan menggunakan indikator pada setiap tahapan. C. Indikator
Keberhasilan a. Indikator masukan 1. Adanya komitmen Kepala Puskesmas yang mencerminkan
dalam Rencana Umum Pengembangan promkes Puskesmas. 2. Adanya komitmen seluruh jajaran
yang tercermin dalam Rencana Operasional Promkes Puskesmas 3. Adanya tenaga PKM sesuai
dengan acuan dalam standar SDM promkes puskesmas 4. Adanya tenaga PKM dan tenaga kesehatan
lain dipuskesmas yang sudah dilatih 5. Adanya sarana dan peralatan promkes puskesmas sesuai
acuan dalam standar sarana promkes puskesmas 6. Adanya dana di puskesmas yang mencukupi
untuk penyelenggaraan promkes puskesmas. b. Indikator proses 1. Dilaksanakannya kegiatan
promkes didalam gedung (setiap tenaga kesehatan melakukan promosi atau diselenggarakan klinik
khusus, pemasangan poster dan lain-lain) dan atau frekuensinya 2. Kondisi media komunikasi yang
digunakan (poster, leaflet, spanduk dan lain-lain) masih bagus dan relevan 3. Dilaksanakannya
kegiatan promkes di masyrakat (kunjungan rumah & pengorganisasian masyarakat). c. Indikator
keluaran 1. Semua tenaga kesehatan puskesmas telah melaksanakan promkes 2. Berapa banyak
pasien/klien yang sudah terlayani oleh berbagai kegiatan promkes dalam gedung (konseling,
bibliografi dan lain-lain) 3. Berapa banyak keluarga yang telah mendapat kunjungan rumah oleh
puskesmas 4. Berapa banyak kelompok masyarakat yang sudah digarap puskesmas dengan
pengorganisasian masyarakat 5. Puskesmas sebagai model institusi kesehatan yang ber-PHBS, yaitu
dengan puskesmas bebas rokok, lingkungan bersih, bebas jentik dan jamban sehat d. Indikator
dampak Indikator ini mengacu pada tujuan dilaksanakannya promkes dipuskesmas yaitu terciptanya
PHBS di masyarakat untuk semua tatanan. Tatanan yang dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah
tatanan rumah tangga (dalam Kebijakan Nasional Promkes tahun 2010). Adapaun indikator PHBS
unruk 5 tatanan adalah sebagai berikut: 1. Tatanan Rumah Tangga 1) Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan 2) Memberi bayi ASI ekslusif 3) Menimbang balita 4) Menggunakan air bersih 5) Mencuci
tangan dengan air bersih dan memakai sabun 6) Menggunakan jamban sehat 7) Memberantas jentik
8) Makan sayur buah 9) Melakukan aktifitas fisik 10) Tidak merokok didalam rumah 2. Tatanan
Institusi Kesehatan 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada
tempatnya 4) Tidak merokok di Institusi Kesehatan 5) Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas
jentik nyamuk 7) Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun 3. Tatanan Institusi Pendidikan 1)
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun 2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin
sekolah 3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat 4) Olahraga yang teratur dan terukur 5)
Memberantas jentik nyamuk 6) Tidak merokok di sekolah 7) Menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan setiap bulan 8) Membuang sampah pada tempatnya 4. Tatanan Institusi Tempat Kerja
1) Tidak merokok di tempat kerja 2) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja 3)
Melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik 4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil 5) Memberantas jentik nyamuk di
tempat kerja 6) Menggunakan air bersih 7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan air besar
8) Membuang sampah pada tempatnya 9) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan 5. Tatanan Institusi Pasar 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3)
Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di pasar 5) Tidak meludah sembarangan 6)
Memberantas jentik nyamuk 6. Tatanan Institusi Tempat Ibadah 1) Menggunakan air bersih 2)
Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4) Tidak merokok di tempat ibadah 5)
Tidak meludah sembarangan 6) Memberantas jentik nyamuk 7. Tempat Makan (Rumah Makan) 1)
Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah pada tempatnya 4)
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 5) Tidak merokok di tempat makan 6) Menutup
makanan dan minuman 7) Tidak meludah sembarangan 8) Memberantas jentik nyamuk 8.
Transportasi Umum 1) Menggunakan air bersih 2) Menggunakan jamban 3) Membuang sampah
pada tempatnya 4) Tidak merokok di angkutan umum 5) Tidak meludah sembarangan VII.
REFERANSI Pusat Promosi Kesehatan, 2013, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas, Kemenkes, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai