Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

KEWARGANEGARAAN

( ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN )

Dosen pengampu: Dra. Rosmawati, M.PD

OLEH :

Nama: FITRIANI

Kelas: 1B

Nim: BT2101036

AKADEMI KEPERAWATAN BATARI TOJA WATAMPONE

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


Asas-Asas Kewarganegaraan

Secara umum, kewarganegaraan merupakan sesuatu hal yang berhubungan dengan warga
negara dan negara itu sendiri. Dalam bahasa Inggris, kewarganegaraan dikenal dengan kata
citizenship, yang artinya “keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara
negara dengan warga negara.” Sementara "warga negara" menurut Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1 angka (1) didefinisikan
sebagai warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dalam perundang-undangan yang berlaku di suatu negara, ditentukan siapa saja warga
negara, syarat menjadi warga negara, hak dan kewajiban warga negara, hingga apa yang
menyebabkan suatu kewarganegaraan bisa dicabut. Selain itu, dalam perundang-undangan
yang berlaku, diatur pula asas kewarganegaraan, yakni dasar hukum bagi kewarganegaraan
untuk penduduk (warga) sebuah negara. Perlunya asas kewarganegaraan adalah supaya orang
yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan atau wewenang negara
lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum kepada orang yang
bukan warga negaranya.

Macam-Macam Asas Kewarganegaraan

1. Asas Ius Sanguinis atau asas Keturunan


Asas ius sanguinis atau asas keturunan, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
Misalkan, seorang anak dilahirkan di negara B yang menganut asas ius sanguinis,
sedangkan orang tuanya warga negara A, maka anak tersebut tetap menjadi warga
negara A.
Contoh negara dengan sistem asas kewarganegaraan ius sanguinis antara lain Belanda,
Belgia, Bulgaria, Korea Selatan, Kroasia, Inggris, Irlandia, Islandia, India, Italia,
Jepang, Jerman, Polandia, Portugal, Republik Ceko, Rusia, Spanyol, dan Serbia.

2. Asas Ius Soli atau asas tempat Kelahiran


Asas ius soli atau “asas tempat kelahiran”, menetapkan kewarganegaraan seseorang
menurut tempat kelahirannya. Artinya kewarganegaraan anak akan diberikan jika anak
tersebut lahir di negara yang menganut asas ius soli. Misalnya, seorang anak harus
menjadi warga negara B karena lahir di negara B, meskipun orang tuanya warga negara
A.
Contoh negara dengan sistem asas kewarganegaraan ius soli Argentina, Amerika
Serikat, Brazil, Bangladesh, Kanada, Kamboja, Kolombias, Kosta Rika, Panama, Peru,
Pakistan, Paraguay, Grenada, Guatemala, dan Guyana.

3. Asas Campuran
Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan
bagi setiap orang. Sedangkan asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak - anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam undang - undang ini. Pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan
ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride).

Perkawinan campuran yang sah oleh perempuan WNI dan pria WNA membawa
akibat hukum dan status kewarganegaraan baik bagi istri maupun anak - anak hasil
perkawinan campuran. Menurut undang - undang kewarganegaraan yang lama, istri
diharapkan mengikuti kewarganegaraan suami. Dan anak hasil perkawinan campuran
memiliki kewarganegaraan WNA seperti ayahnya. Sedangkan menurut undang undang
kewarganegaraan yang baru, istri bisa memilih kewarganegaraan sesuai hati nuraninya.
Tidak ada paksaan dan keharusan baginya untuk mengikuti warga negara suami. Karena
undang - undang ini tidak lagi menganut asas kesatuan kewarganegaraan dalam
perkawinan yang mengacu pada suami. Demikian pula dengan anak hasil perkawinan
campuran, ia memiliki kewarganegaraan ganda terbatas yang diberikan oleh pemerintah
RI sampai ia berusia 18 tahun atau sudah kawin, dimana status kewarganegaraan ganda
terbatas tersebut merupakan perwujudan tanggung jawab negara terhadap pemenuhan
hak - hak anak untuk selalu dilindungi oleh hukum.

Anda mungkin juga menyukai