Dosen Pengampu:
Ibu Lisna Agustina S.Kep., Ns.M.Kep
Disusun Oleh:
a
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan asuhan
keperawatan tentang “DHF” makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Allah
SWT mungkin kami penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses pemecahan dan pengayakan yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh kami
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
Makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat asuham keperawatan tentang “DHF” Kami penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan asuhan keperawatan ini.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Bekasi,
Penulis
a
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................a
DAFTAR ISI...............................................................................................................................b
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................2
C. TUJUAN..........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
A. DEFINISI DHF.................................................................................................................3
B. KLASIFIKASI DHF.........................................................................................................4
C. Patofisiologi...........................................................................................................................4
D. ETIOLOGI DHF...............................................................................................................6
E. Gejala/Tanda DHF............................................................................................................7
F. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................................7
PATHWAY..........................................................................................................................10
b
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus
yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada system
demam yang bersifat bifasik selama 2-7 hari, petekie dan adanya manifestasi pendarahan.
kompleks, antara lain iklim dan pergantian musim, kepadatan penduduk, mobilitas
kerugian pada individu, keluarga, dan masyarakat. Kerugian ini berbentuk kematian,
penderitaan, kesakitan, dan hilangnya waktu produktif. Dan jika dibandingkan dengan
(Februari – April 2013) dilihat dari 10 besar penyakit, DHF selalu menduduki
peringkat teratas yakni pada bulan Februari dari keseluruhan pasien 1.048 orang terdapat
100 orang pasien dengan DHF, pada bulan Maret dari keseluruhan pasien 1.196 orang
terdapat 121 orang pasien dengan DHF, pada bulan April dari Jumlah jumlah keseluruhan
pasien 1.301 orang terdapat 153 orang pasien DHF. Dan khusus diruangan Cendrawasih
dari 276 pasien rawat inap terdapat 69 orang pasien dengan DHF pada tiga bulan terakhir
1
(Februari s/d April) dengan rincian sebagai berikut: pada bulan Februari dari
keseluruhan pasien 77 orang terdapat 23 orang pasien dengan DHF, bulan Maret dari
keseluruhan pasien 107 orang terdapat 21 orang pasien dengan DHF, bulan April dari
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan DHF ?
2. Apa Saja Klasifikasi DHF?
3. Apa Etiologi DHF?
4. Bagaimana Patofisiologi DHF ?
5. Apa Saja Gejala Dan Tanda DHF?
6. Pemeriksaan Penunjang DHF?
C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi DHF
2. Agar mahasiswa mengetahui klasifikasi DHF
3. Agar mahasiswa mengetahui etiologi DHF
4. Agar mahasiswa mengetahui patofisiologi DHF
5. Agar mahasiswa mengetahui gejala dan tanda DHF
6. Agar mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang DHF
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI DHF
DHF(Dengue Haemorrhagic Fever) atau di kenal sebagai Demam Berdarah diduga diambil
namanya dari gejala penyakitnya yaitu adanya demam/panas dan adanya pendarahan.(Arita
Murwani, 2009)
Penyakit Demam Berdarah (DBD) atau Dengue Hemorrhragic Fever (DHF) ialah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty
DHF adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat serotype virus dengue dan
ditandai dengan empat gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi perdarahan,
hepatomegali dan tanda - tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan (sindrom
renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat menyebabkan kematian
Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa DHF adalah penyakit fibris virus
akut yang terdapat pada anak dan dewasa yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypty yang ditemukan diseluruh belahan dunia terutama di negara-negara
tropik dan subtropik dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, nyeri
3
B. KLASIFIKASI DHF
a. Derajat 1 (ringan)
Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya uji perdarahan yaitu uji turniket.
b. Derajat 2 (sedang)
Seperti derajat 1 disertai dengan perdarahan spontan pada kulit dan atau perdarahan
lainnya.
c. Derajat 3
Ditemukannya kegagalan sirkulasi seperti nadi cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun.
d. Derajat 4
Terdapat Dengue Shock Sindrome (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tidak
dapat diukur (Wijaya, 2013)
C. Patofisiologi
Virus Dengue adalah anggota dari group B Arbovirus yang termasuk dalam genus
Flavivirus, famili Flaviviridae. Dikenal ada 4 jenis serotipe virus Dengue yaitu virus Dengue
tipe 1 (DEN-1), virus Dengue tipe 2 (DEN-2), virus Dengue tipe 3 (DEN-3), dan virus
Dengue tipe 4 (DEN-4) ditularkan ke manusia melalui vektor nyamuk jenis Aedes Egypty dan
Aedes Albopictus. Virus yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang
telah terinfeksi virus Dengue selanjutnya akan beredar dalam sirkulasi darah selama periode
sampai timbul gejala demam dengan masa inkubasi 4 – 6 hari (minimal 3 hari sampai
maksimal 10 hari) setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi virus Dengue. Pasien akan
mengalami keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot,
pegal seluruh badan, hiperemia di tenggorok, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin
terjadi pada sistem retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati
dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan oleh kongesti pembuluh darah di bawah kulit. DHF
dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi dengue pertama kali, mendapat infeksi berulang
virus dengue lainnya. Re-infeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibodi,
4
sehingga menimbulkan konsentrasi kompleks antigen antibodi (kompleks virus antibodi) yang
dilepaskannya anafilatoksin C3a dan C5a, histamin dan serotinin yang menyebabkan
endotel dinding tersebut, suatu keadaan yang amat berperan dalam terjadinya renjatan
hebat dengan prognosis buruk dapat terjadi. Terjadinya aktivasi faktor Hageman (faktor XII)
dengan akibat akhir terjadinya pembekuan intravaskular yang meluas. Dalam proses aktivasi
ini, plasminogen akan menjadi Plasmin yang berperan dalam pembentukan anafilatoksin dan
penghancuran fibrin. Disamping itu akan merangsang sistem kinin yang berperan dalam
proses meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah. Hal ini berakibat mengurangnya
merembes selama perjalanan penyakit mulai dari saat permulaan demam dan mencapai
puncaknya pada saat renjatan. Renjatan hipovolemia bila tidak segera diatasi dapat berakibat
5
Manifestasi klinis yang mungkin muncul pada DHF adalah demam atau panas, lemah, sakit
kepala, anoreksia, mual, haus, sakit saat menelan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi, pegal –
pegal pada seluruh tubuh, mukosa mulut kering, wajah kemerahan (flushing), perdarahan
gusi, lidah kotor (kadang-kadang), petekie (uji turniquet (+), epistaksis, ekimosis, hematoma,
hematemesis, melena, hiperemia pada tenggorokan, nyeri tekan pada epigastrik. Pada renjatan
(derajat IV) nadi cepat dan lemah, hipotensi, ekstrimitas dingin, gelisah, sianosis perifer, nafas
dangkal. Pada DHF sering dijumpai pembesaran hati (hepatomegali), limpa (splenomegali),
dan kelenjar getah bening yang akan kembali normal pada masa penyembuhan. Adapun
WHO,2005)
Penyakit DHF merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
disebarkan oleh nyamuk terutama spesies nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk penular dengue
tersebut hampir ditemukan di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat yang
ketinggiannya lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (Rahayu & Budi, 2017).
Penyebab penyakit adalah virus dengue kelompok Arbovirus B, yaitu arthropod-bornevirus
atau virus yang disebabkan oleh artropoda. Virus ini termasuk genus Flavivirus dan family
Flaviviridae. Sampai saat ini dikenal ada 4 serotipe virus yaitu:
Keempat virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dan yang
terbanyak adalah tipe 2 dan tipe 3. Penelitian di Indoneisa menunjukkan Dengue tipe 3
merupakan serotipe virus yang dominan menyebabkan kasus DHF yang berat (Masriadi,
2017). Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibody terhadap serotipe yang
bersangkutan, sedangkan antibody yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang,
sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain
(Wijaya, 2013).
6
E. Gejala/Tanda DHF
Diagnosis penyakit DHF bias ditegakkan jika ditemukan tanda dan gejala seperti:
a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari.
b. Manifestasi perdarahan:
F. Pemeriksaan Penunjang
A. Dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu : (Aru W Sudoyo, 2006)
1). Darah
Pada DHF akan dijumpai leukopenia yang akan terlihat pada hari ke-2 atau ke-3 dan titik
terendah pada saat peningkatan suhu kedua kalinya. Pada saat suhu meningkat kedua kalinya
sel limposit relatif sudah bertambah.sel-sel eusinofil sangat berkurang. Pada DHF
¿ 20% dari normal). Uji tourniquet yang positif merupakan pemeriksaan penting pada
7
2) Air seni
3) Sumsum tulang
Pada awal sakit biasanya hiposelular, kemudian menjadi hiperselular pada hari
4) Serologi
a) Uji serologi memakai serum ganda, yaitu serum yang diambil pada masa
b) Uji serologi memakai serum tunggal, yaitu uji dengue blood yang mengukur
antibodi.
teh manis, sirup, jus buah, dan oralit, pemberian cairan merupakan hal
yang paling penting bagi penderita DHF. Setelah keadaan dehidrasi dapat
berikutnya.
8
d) Pemberian cairan intravena pada pasien DBD tanpa renjatan dilakukan bila
meningkat (>40 vol %). Jumlah cairan yang diberikan tergantung dari derajat
(1) Kristaloid.
(2) Koloid.
f) Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernapasan) jika
9
10
PATHWAY
Infeksi
dengue
Gangguan rasa Hepatomegali
Terbentuk nyaman nyeri
Depresi
komplek antigen
Sumsum
antibodi
Tulang
- Mual
- Muntah
Mengaktivasi - Anoreksia
sistem komplemen
Melepaskan Perubahan
- Perdarahan Intoleransi
- Trombositopeni
histamine Nutrisi kurang
aktivitas
dari kebutuhan
tubuh
Permebilitas
pembuluh darah
meningkat
Hipotalamus
Trombositopeni
Risiko
Pendarahan
- Akral dingin
- Sianosis
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus yang
mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada system pembekuan
darah sehingga mengakibatkan pendarahan. Biasanya ditandai dengan demam yang bersifat
bifasik selama 2-7 hari, petekie dan adanya manifestasi pendarahan. Faktor-faktor yang yang
mempengaruhi kejadian Demam Bedarah Dengue sangat kompleks, antara lain iklim dan
kejadian dilapangan dapat didentifikasi factor utama adalah kurangnya pehatian sebagaian
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggal. Sehingga terjadi genangan air
Bedarah Dengue menimbulkan kerugian pada individu, keluarga, dan masyarakat. Kerugian
ini berbentuk kematian, penderitaan, kesakitan, dan hilangnya waktu produktif. Dan jika
b. saran
Dengan adanya Karya Tulis Ilmiah atau Laporan studi Kasus dapat mengembangkan
pengetahuan serta wawasan khususnya mengenai ilmunkeperawatan anak tentang asuhan
keperawatan pada anak DHF. Dan dapat menjadi acuan bagi perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan selanjutnya dengan lebih baik lagi.
26