Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 3 No.

1 Juni 2021
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Mitha Zulfianingrat*, Harry Soeprianto, Sudi Prayitno


Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Mataram
*
Email: mithazulfianingrat29@gmail.com

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dengan kelas yang
menggunakan model pembelajaran konvensional dan (2) mengetahui kontribusi/pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Think Talk Write terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian quasi eksperimental dengan desain penelitian posttest only control design. Subjek
penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh kelas VIII G sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan pemecahan masalah matematika (posttest) berupa soal uraian pada materi pola bilangan dan barisan
bilangan, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dua sampel independen dan effect size untuk melihat adanya
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika pada materi pola bilangan dan barisan bilangan siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa antara
kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dengan kelas yang menggunakan
model pembelajaran konvensional. Kontribusi model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika pada materi pola bilangan dan barisan bilangan siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Mataram.

Kata kunci: Tipe Think Talk Write; Pola Bilangan; Barisan Bilangan; Kemampuan Pemecahan Masalah

Abstract - This research aims to (1) know the difference in student’s mathematical problem solving abilities
between classes using cooperative learning model Think Talk Write type with classes using conventional
learning model and (2) know the contribution/influence of cooperative learning model Think Talk Write type on
the mathematical problem solving abilities. Type of research used was research of quasi experimental with
research design used posttest only control design. The subject was taken used Purposive Sampling, was obtained
class VIII G as the experimental class and VIII F as the control class. The Instrument used in this study was
posttest in term of questions on the subject matter of number pattern and number sequence, observation sheet on
the learning process, and the plan of implementation of learning. The data analysis used was two independent
sample t test and effect size to found out the influence of cooperative learning model Think Talk Write type on
the mathematical problem-solving abilities on the subject matter number pattern and number sequence VIII
grade students of SMP Negeri 8 Mataram. The results showed that there were differences in student’s
mathematical problem-solving abilities between classes using cooperative learning model Think Talk Write type
with classes using conventional learning model. The contribution of cooperative learning model Think Talk Write
type to student’s mathematical problem-solving abilities was in the medium category. It means that cooperative
learning model Think Talk Write type has a positive influence on the mathematical problem-solving abilities on
the subject matter number pattern and number sequence VIII grade students of SMP Negeri 8 Mataram.

Keywords: Think Talk Wite; Number Pattern; Number Sequence; Problem Solving Ability
PENDAHULUAN pembelajaran matematika tidak hanya
Matematika merupakan salah satu menekankan pada peningkatan hasil belajar,
mata pelajaran yang mempunyai peranan namun juga diharapkan dapat meningkatkan
yang sangat penting dalam pendidikan. kemampuan; (1) pemahaman
Peranan matematika dalam kehidupan (understanding); (2) kemampuan
mencakup permasalahan-permasalahan pemecahan masalah (problem solving); (3)
yang dihadapi manusia dalam kehidupan kemampuan komunikasi (communication);
sehari-hari. Tujuan pendidikan matematika (4) kemampuan koneksi (connection); (5)
dalam Kurikulum 2013 di Indonesia saat ini kemampuan penalaran (reasoning); (6)
sejalan dengan tujuan yang diinginkan oleh kemampuan representasi (representation).
NCTM (Risnanosanti, 2008), yaitu Hal ini diperkuat dengan Permendiknas
6
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 3 No. 1 Juni 2021
Nomor 22 Tahun 2006 yang mengatakan bertanya dan mengeluarkan pendapat atau
bahwa pendekatan pemecahan masalah gagasan serta ide-ide yang timbul di benak
merupakan fokus dalam pembelajaran mereka saat proses pembelajaran
matematika di Indonesia (Depdiknas, 2006). berlangsung, kurangnya minat siswa untuk
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan menulis kembali ringkasan materi yang
pembelajaran matematika tersebut, siswa sudah dijelaskan oleh guru karena mereka
harus menguasai kemampuan pemecahan beranggapan bahwa materi yang dijelaskan
masalah matematika. sudah ada di buku paket dan hanya
Kemampuan pemecahan masalah mendengarkan penjelasan dari guru saja.
merupakan tujuan umum dalam pengajaran Selain itu, guru matematika kelas VII
matematika, bahkan sebagai jantungnya SMP Negeri 8 Mataram masih
matematika, artinya kemampuan pemecahan menggunakan model pembelajaran
masalah merupakan kemampuan dasar konvensional, yaitu konsep pembelajaran
dalam belajar matematika. Belajar yang dimulai dengan penyampaian materi,
pemecahan masalah pada hakikatnya adalah pemberian contoh soal oleh guru, dan
belajar berpikir atau belajar bernalar yaitu dilanjutkan dengan pengerjaan soal-soal
berpikir atau bernalar mengaplikasikan oleh siswa, sehingga siswa-siswa terbiasa
pengetahuan-pengetahuan yang telah mengandalkan contoh penyelesaian soal dari
diperoleh sebelumnya untuk memecahkan guru dan buku pegangan matematika.
masalah-masalah baru yang belum pernah Tentunya hal seperti inilah yang membuat
dijumpai (Nissa, 2015). Berkaitan dengan mereka menjadi takut salah untuk
pemecahan masalah, seorang siswa menggunakan cara yang berbeda dalam
dikatakan memiliki kemampuan pemecahan menyelesaikan soal-soal matematika,
masalah dalam pembelajaran matematika sehingga tidak menutup kemungkinan dapat
ketika siswa tersebut dapat memenuhi empat mempengaruhi kemampuan pemecahan
langkah penting dalam menyelesaikan masalah matematika siswa.
masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Salah satu alternatif dalam mengatasi
Polya yang menyatakan: “Proposes four permasalahan di atas adalah dengan
steps in problem solving namely: 1) dilakukan perubahan dalam mengajar dari
understanding the problem; 2) planning model pembelajaran konvensional ke model
what to do; 3) implementing the solution in pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
line with plan made, and 4) reviewing the kooperatif (cooperative learning)
result obtained through a series of activities merupakan model pembelajaran yang
in the problem solving”. Diartikan bahwa mengutamakan kerjasama antarsiswa untuk
dalam melakukan pemecahan masalah mencapai tujuan pembelajaran hasilnya
matematika maka siswa harus dapat (Lefudin, 2017). Pelaksanaan pembelajaran
memahami masalah, merencanakan kooperatif, siswa belajar dan bekerja
penyelesaian, melaksanakan rencana dan bersama dalam kelompok-kelompok kecil
menafsirkan, serta mengecek hasilnya (beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa)
(Abidin, 2017). untuk memaksimalkan hasil belajar hasilnya
Berdasarkan hasil observasi dengan (Harjali, 2019). Salah satu model
salah satu guru mata pelajaran matematika pembelajaran kooperatif yang dapat
kelas VII SMP Negeri 8 Mataram, bahwa digunakan adalah model pembelajaran
terdapat beberapa permasalahan dalam kooperatif tipe Think Talk Write.
pembelajaran matematika, salah satunya Model pembelajaran Think Talk Write
adalah rendahnya kemampuan pemecahan adalah sebuah model pembelajaran yang
masalah matematika siswa. Hal ini terlihat dimulai dengan berpikir melalui bahan
dari siswa yang kurang memperhatikan guru bacaan dengan menyimak (think), hasil
saat menjelaskan materi pelajaran sehinga bacaannya dikomunikasikan dengan
hal inilah yang menyebabkan siswa kurang presentasi, diskusi (talk), dan kemudian
memahami materi dengan baik, siswa yang membuat laporan hasil presentasi (write)
kurang aktif dan kreatif dengan jarangnya hasilnya (Anggriani, 2016).

7
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 3 No. 1 Juni 2021
METODE PENELITIAN instrumen penelitian yang akan digunakan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam Uji validitas yang digunakan adalah uji
penelitian ini adalah penelitian Quasi validitas isi dan uji validitas empiris. Uji
Eksperimen atau Eksperimen Semu, dengan validitas isi dilakukan oleh salah satu dosen
desain Posttest Only Control Design matematika FKIP UNRAM. Berdasarkan
hasilnya (Sugiyono, 2013). Penelitian ini hasil validitas yang dilakukan oleh ahli,
akan dilaksanakan pada semester ganjil instrumen tes yang terdiri dari 4 soal tes
tahun ajaran 2019/2020, yaitu pada tanggal kemampuan pemecahan masalah
12 sampai 21 November 2019. Subjek dari matematika (Posttest), RPP, dan lembar
penelitian diperoleh dengan menggunakan observasi dapat digunakan digunakan
teknik pengambilan sampel yaitu purposive dengan sedikit revisi. Setelah memperbaiki
sampling hasilnya (Arikunto, 2013). Adapun instrumen dan sudah disetujui untuk
subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu digunakan oleh validator selanjutnya
kelas VIII G sebagai kelas eksperimen dan peneliti melanjutkan dengan validasi empiris
kelas VIII F sebagai kelas kontrol. Adapun khususnya pada soal tes kemampuan
objek penelitian ini adalah model pemecahan masalah matematika (Posttest).
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Berdasarkan uji validitas yang dilakukan
Write. Teknik pengumpulan data yang diperoleh data sebagai berikut:
digunakan yaitu dengan menggunakan tes
dan lembar observasi. Tes yang digunakan Tabel 1. Validitas Item Soal Kemampuan
dalam penelitian ini berupa soal posttest Pemecahan Masalah
Nomor Item Nilai
yang bertujuan untuk melihat kemampuan Soal 𝑟𝑋𝑌
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan
pemecahan masalah matematika siswa dan 1 0.4325 0,3338 Valid
lembar observasi digunakan untuk 2 0.6436 0,3338 Valid
megetahui apakah pelaksanaan 3 0.7372 0,3338 Valid
pembelajaran telah sesuai dengan RPP. Uji 4 0.7929 0,3338 Valid
validitas instrumen yang digunakan yaitu uji
validitas isi hasilnya (Zaim, 2016) dan uji Dari Tabel 1, dapat diketahui bahwa
validitas empiris yang dilakukan di kelas 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga dapat disimpulkan
VIII E SMP Negeri 8 Mataram hasilnya bahwa instrumen tes kemampuan
(Timotius, 2017). Uji validitas empiris yang pemecahan masalah matematika tersebut
digunakan yaitu dengan rumus product valid. Setelah instrumen tes kemampuan
moment (Timotius, 2017). Soal yang valid pemecahan masalah matematika dinyatakan
selanjutnya di uji reliabilitasnya untuk valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
mengetahui bahwa soal yang sudah diujikan dengan menggunakan rumus Cronbach’s
ajeg/konsisten. Uji reliabilitas yang Alpha untuk mengetahui apakah data yang
digunakan yaitu dengan rumus cronbach diperoleh dari jawaban siswa reliabel atau
alpha hasilnya (Arikunto, 2013). Analisis tidak. Berdasarkan hasil perhitungan
data yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji diperoleh 𝑟11 = 0,7158 yang berarti
homogenitas, uji hipotesis dengan uji-t dua instrumen tersebut reliabel dan layak untuk
sampel independen hasilnya (Sudjana, digunakan. Berdasarkan interpretasi
2013) dan uji Effect Size hasilnya koefisien reliabilitas dapat diketahui bahwa
(Wijayanti, 2013). Data yang dianalisis tingkat reliabilitasnya adalah tinggi.
dalam penelitian ini yaitu data posttest
kemampuan pemecahan masalah Data Hasil Lembar Observasi
matematika siswa baik di kelas kontrol Data aktivitas guru dan siswa selama
maupun di kelas eksperimen. melaksanakan proses pembelajaran
diperoleh menggunakan lembar observasi
HASIL DAN PEMBAHASAN yang dapat dapat dilihat pada Tabel 2
Hasil berikut.
Sebelum melakukan penelitian,
terlebih dahulu dilakukan uji validitas pada

8
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 3 No. 1 Juni 2021

Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Secara Keseluruhan


Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
yang Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemua
diamati 1 2 3 1 2 n3
Aktivitas 13/18 16/18 17/18 11/15 13/15 14/15
Guru
Kategori Sesuai Sangat Sangat Sesuai Sangat Sangat
sesuai sesuai sesuai sesuai
Aktivitas 13,67/18 15,17/18 15,59/18 9,16/15 13,17/15 13,42/15
Siswa
Kategori Sangat Sangat Sangat Aktif Sangat Sangat
Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif

Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa pertemuan pertama dan berkategori sangat
hasil observasi guru pada kelas eksperimen aktif untuk untuk pertemuan kedua dan
dan kelas kontrol untuk pertemuan pertama ketiga.
berkategori sesuai sedangkan untuk
pertemuan kedua dan ketiga berkategori Kemampuan Pemecahan Masalah
sangat sesuai. Sedangkan hasil observasi Matematika Secara Keseluruhan
siswa pada kelas eksperimen berkategori Analisis kemampuan pemecahan masalah
sangat aktif untuk ketiga pertemuan dan matematika siswa adalah sebagai berikut.
pada kelas kontrol berkategori aktif untuk

Tabel 3. Statistik Deskriptif Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa


Kelompok Data Data Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Tertinggi (Xmax) 88 77
Nilai Terendah (Xmin) 20 16
Rata-rata (𝑋̅) 45,83 38,44
Varians (s) 268,71 157,63
SD (Standar Deviasi) 16,39 12,55
Jumlah Siswa (n) 36 36

Berdasarkan Tabel 3, perhitungan eksperimen karena lebih mendekati nilai


hasil posttest pada kelas eksperimen dan rata-rata.
kelas kontrol, memperlihatkan statistika)
perolehan nilai oleh kedua kelas. Hasilb) Uji Normalitas Data
perhitungan statistik menunjukkan bahwa Berdasarkan analisis uji normalitas
rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari data posttest baik di kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Demikian halnya dengan kelas kontrol uji chi kuadrat, diperoleh data
standar deviasi dan varians kelas eksperimen sebagai berikut.
lebih besar dari kelas kontrol, yang berarti
nilai kelas kontrol lebih baik dari kelas

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan Keterangan
Kontrol 9,69 11,07 H0 diterima Berdistribusi normal
Eksperimen 9,44 11,07 H0 diterima Berdistribusi normal

9
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 3 No. 1 Juni 2021
Dari tabel di atas, diketahui bahwa data dari F. Data dikatakan homogen apabila
nilai posttest kelas eksperimen dan kelas 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Berdasarkan pengujian
kontrol setelah diberikan perlakuan dengan rumus uji-F didapatkan hasil bahwa
berdistribusi normal. semua data posttest dalam penelitian
homogen, dapat dilihat pada Tabel 6. di
Uji Homogenitas Data bawah ini.
Uji homogenitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan rumus uji-

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Data Posttest


Uji 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keputusan Uji Kesimpulan
Homogenitas
Nilai Posttest 1,70 1,74 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐻0 diterima (Homogen)

Berdasarkan penjabaran nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 , dapat dilakukan dengan menggunakan uji-t


ditemukan bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 pada seluruh yang bertujuan untuk mengetahui apakah
data lebih kecil dari nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ada perbedaan rata-rata kemampuan
pada taraf signifikan 5% adalah 1,74 dengan pemecahan masalah matematika siswa
𝑑𝑘𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 dan 𝑑𝑘𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 sama dengan antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol. Uji hipotesis dilakukan dengan
35. Hal tersebut membuktikan bahwa data
menggunakan uji-t dua sampel independen.
dari sampel merupakan data yang homogen
Pengujian dilakukan dengan uji-t jenis
atau sama.
separated varians karena kedua sampel
memiliki jumlah siswa yang sama dan
Uji Hipotesis (Uji-t)
keadaan sampel homogen. Setelah dilakukan
Setelah kedua uji prasyarat terpenuhi
perhitungan pengujian diperoleh data seperti
yaitu kedua kelas tersebut berdistribusi
pada Tabel 7 berikut.
normal dan homogen, maka uji hipotesis

Tabel 7. Hasil Uji-t Data Posttest


Kelas Jumlah Rata- Varians 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Taraf 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan
siswa rata sig.
Eksperimen 36 45,83 268,71
2,15 0,05 1,6663 Ho ditolak
Kontrol 36 38,44 157,62

Berdasarkan Tabel 7, terlihat hasil uji-t dua effect size dengan rumus Cohen’s diperoleh
sampel independen diperoleh nilai data seperti pada Tabel 8. Berdasarkan Tabel
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (2,15) > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,6663), sehingga 8. dapat dilihat bahwa hasil perhitungan
Ho ditolak, maka nilai rata-rata posttest effect size dengan rumus Cohen’s sebesar
kelas eksperimen berbeda dengan nilai rata- 0,51 termasuk dalam kategori sedang.
rata kelas kontrol.
Tabel 8. Data Hasil Perhitungan Effect Size
dengan Rumus Cohen’s
Uji Effect Size
n1 n2 𝑆𝑑1 2 𝑆𝑑2 2 𝑆𝑝𝑜𝑜𝑙𝑒𝑑 d
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh model pembelajaran kooperatif 36 36 16,39 12,55 14,39 0,51
tipe Think Talk Write terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika pada materi Sehingga penerapan model pembelajaran
pola bilangan dan barisan bilangan siswa kooperatif tipe Think Talk Write
kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram dapat memberikan pengaruh yang sedang terhadap
dilakukan dengan menggunakan kemampuan pemecahan masalah
perhitungan effect size dengan rumus matematika pada materi pola bilangan dan
Cohen’s. Setelah dilakukan perhitungan

10
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 3 No. 1 Juni 2021
barisan bilangan siswa kelas VIII SMP informasi yang dibutuhkan untuk dapat
Negeri 8 Mataram. menyelesaikan masalah.
Tahap selanjutnya yaitu
Pembahasan mempresentasikan/menyajikan hasil karya.
Pelaksanaan Pembelajaran Pada tahap ini, peneliti meminta salah satu
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kelompok untuk mempresentasikan hasil
VIII G sebagai kelas eksperimen dan kelas diskusinya, sedangkan kelompok yang lain
VIII F sebagai kelas kontrol. Dalam proses memperhatikan dan memberikan tanggapan
pelaksanaan pembelajaran hampir sama, jika ada yang keliru dengan apa yang
namun yang berbeda adalah pada kelas disampaikan oleh kelompok penyaji. Hal ini
eksperimen, dimana siswa dituntut untuk dilakukan agar siswa dapat bertukar
mampu membangun pengetahuan atau pendapat dan informasi dengan temannya
konsep sendiri melalui LKPD. Sedangkan terkait hasil penyelidikan yang telah
pada kelas kontrol, pengetahuan siswa dilakukan dengan teman kelompoknya.
sebatas pengetahuan atau konsep yang Selain itu, peneliti juga memberikan
disampaikan oleh peneliti. konfirmasi terhadap jawaban pemecahan
Pada tahap pertama model masalah yang telah dilakukan oleh siswa.
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Tahap kelima yaitu mengevaluasi
Write, peneliti menjelaskan tujuan proses pemecahan masalah. Pada tahap ini
pembelajaran dan model pembelajaran yang siswa diberikan latihan soal untuk
akan dilaksanakan di kelas. Peneliti juga memperkuat pemahaman dan pengetahuan
memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam yang didapatkan pada saat pengerjaan
setiap proses pembelajaran dan juga LKPD. Dalam latihan soal yang diberikan
memberikan apersepsi untuk mengetahui terdapat soal-soal yang berkaitan dengan
dan menggali pengetahuan awal siswa yang indikator pemecahan masalah menurut polya
berkaitan dengan masalah yang diberikan. yaitu data apa saja yang diketahui dan
Pada tahap yang kedua yaitu ditanyakan dalam soal, bagaimana strategi
mengorganisasi siswa untuk belajar, pada dalam menyelesaikan soal tersebut,
tahap ini siswa dibagi kedalam kelompok bagaimana melakukan perhitungan sesuai
yang beranggotakan 5 sampai 6 orang dengan strategi penyelesaian yang telah
berdasarkan kelompok yang ditentukan oleh dibuat, dan membuat kesimpulan untuk hasil
peneliti. Pada tahap ini, siswa diberikan yang diperoleh.
LKPD yang berisikan masalah untuk
menemukan konsep yang berkaitan dengan Pembahasan Kemampuan Pemecahan
materi pola bilangan dan barisan bilangan. Masalah
Siswa diberikan kesempatan untuk Setelah melakukan proses
melakukan diskusi dan peneliti berusaha pembelajaran sebanyak tiga kali pertemuan,
untuk menumbuhkan motivasi agar semua peneliti kemudian memberikan evaluasi atau
anggota dalam kelompok terlibat aktif dalam pemberian tes akhir (Posttest) dengan tujuan
diskusi. untuk memperoleh data kemampuan
Pada tahap ketiga yaitu memberikan pemecahan masalah matematika siswa pada
bimbingan selama kegiatan diskusi, siswa materi yang telah dipelajari dan untuk
dituntut untuk menyelidiki masalah yang ada melihat sejauh mana pemahaman siswa
pada LKPD agar menemukan pemecahan terhadap materi tersebut.
masalahnya dan menemukan konsep yang Berdasarkan nilai posttest pada materi
terkait dengan materi pola bilangan dan pola bilangan dan barisan bilangan diperoleh
barisan bilangan. Pada tahap ini, peneliti rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu 45,83
membantu siswa untuk memahami masalah, dan rata-rata nilai kelas kontrol yaitu 38,44.
membantu siswa untuk mengumpulkan Nilai posttest yang telah terkumpul
informasi, mengajukan pertanyaan agar kemudian dianalisis menggunakan uji-t jenis
siswa berpikir tentang masalah dan separated varians karena kedua sampel
memiliki jumlah siswa yang sama dan

11
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 3 No. 1 Juni 2021
keadaan sampel homogen. Berdasarkan hasil VIII SMP Negeri 8 Mataram Tahun Ajaran
perhitungan dengan rumus separated 2019/2020.
varians didapatkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑚𝑔 = 2,15 dan
nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,6663. Hasil yang diperoleh PENUTUP
adalah 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga 𝐻𝑜 ditolak Berdasarkan hasil analisis dan
dan 𝐻𝑎 diterima. Karena 𝐻𝑜 ditolak maka, pembahasan, maka diperoleh kesimpulan
terdapat perbedaan rata-rata kemampuan bahwa (1) terdapat perbedaan yang
pemecahan masalah matematika kelas signifikan antara kemampuan pemecahan
eksperimen yang menggunakan model masalah matematika siswa kelas eksperimen
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk yang menggunakan model pembelajaran
Write dengan kelas kontrol yang kooperatif tipe Think Talk Write dengan
menggunakan model pembelajaran siswa kelas kontrol yang menggunakan
konvensional. Penelitian ini sejalan dengan model pembelajaran konvensional pada
penelitian yang dilakukan oleh Lisa (2017) materi pola bilangan dan barisan bilangan
menunjukkan bahwa penerapan model siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Mataram
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Tahun Ajaran 2019/2020 dan (2) model
Write, memberikan pengaruh yang pembelajaran kooperatif tipe tipe Think Talk
signifikan terhadap kemampuan pemecahan Write memberikan pengaruh atau kontribusi
masalah matematis siswa kelas VIII di yang sedang/positif terhadap kemampuan
SMPN 5 Lubuklinggau, dimana hasil pemecahan masalah matematika pada materi
penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pola bilangan dan barisan bilangan dengan
pengaruh model pembelajaran Think Talk effect size sebesar 0,51.
Write terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa kelas VIII SMP DAFTAR PUSTAKA
Negeri 5 Lubuklinggau tahun pelajaran Abidin, Z. 2017. Filsafat dan Pemecahan
2017/2018 (Angriani et al., 2016). Selain itu, Masalah Matematika. Malang:
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Inteligensi Media.
yang dilakukan oleh Hernita (2018), yang
menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh Angriani, A. D., Bernard, N.R., dan
model pembelajaran Think Talk Write Nurjawahirah. 2016. Meningkatkan
Berbantu Prezi Terhadap Kemampuan Kemampuan Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah Matematis Siswa di Matematika Melalui Pembelajaran
SMP Negeri 20 Jakarta. Kooperatif Think Talk Write pada
Setelah diketahui bahwa penelitian Peserta Didik Kelas VIII-1 MTsN
memiliki pengaruh terhadap kemampuan Model Makassar. Rumah Jurnal UIN
pemecahan masalah matematika dengan uji- Alauddin, Vol 4, No 1, 12-28.
t dua sampel independen, selanjutnya Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian.
dilakukan uji effect size untuk mengetahui Jakarta: Rineka Cipta.
seberapa besar pengaruh penerapan model
Depdiknas. 2006. Standar Isi untuk Satuan
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Write terhadap kemampuan pemecahan
Jakarta: BSNP
masalah matematika siswa. Data hasil
perhitungan effect size didapatkan bahwa Harjali. 2019. Penataan Lingkungan Belajar
nilai 𝑑 = 0,51, jika dilihat pada kriteria yang Strategi Untuk Guru dan Sekolah.
diusulkan oleh Cohen’s berada pada kriteria Malang: CV Seribu Bintang.
sedang. Dalam perhitungan ini dapat Hernita. 2018. Pengaruh Model
dikatakan bahwa setelah diterapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Talk Write Berbantu Prezi Terhadap
Write, maka mempunyai pengaruh yang Kemampuan Pemecahan Masalah
sedang terhadap kemampuan pemecahan Matematis Siswa di SMP Negeri 20
masalah matematika pada materi pola Jakarta. UHAMKA Journal Portal,
bilangan dan barisan bilangan siswa kelas Vol I, 342-351.
12
Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia Volume 3 No. 1 Juni 2021
Lisa, E. 2017. Pengaruh Model
Pembelajaran Think Talk Write
Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Kelas VIII SMP
Negeri 5 Lubuklinggau Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Lefudin. 2017. Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Nissa, I. C. 2015. Pemecahan Masalah
Matematika (Teori dan Contoh
Praktek). Mataram: Duta Pustaka
Ilmu.
Risnanosanti. 2008. Melatih Kemampuan
Metakognitif Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika. Jurnal
Pendidikan Matematika, Vol 4, No 1,
115-123.
Sudjana. 2013. Metoda Statistika. Bandung:
Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Timotius, K.H. 2017. Pengantar Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Anggota
IKAPI.
Wijayanti, A dan Wulandari, T. 2016.
Efektivitas Model CTL dan Model
PBL terhadap Hasil Belajar IPS.
Jurnal Pendidikan IPS, Vol 3, No 2, 1-
13.
Zaim, M. 2016. Evaluasi Pembelajaran
Bahasa Inggris. Jakarta: Kencana.

13

Anda mungkin juga menyukai