Bab Iv Hasil Penelitian Dan Pembahasan: Tabel 4.1
Bab Iv Hasil Penelitian Dan Pembahasan: Tabel 4.1
Sejarah Shopee di Indonesia dimulai pada bulan Desember tahun 2015. Kehadiran
Shopee tidak lepas dari perkembangan toko online di Indonesia yang sangat pesat. Shopee
itu Shopee yang berpusat di Singapura, melakukan ekspansi ke negara ASEAN lain dan
membuka Shopee Indonesia, Shopee Malaysia, Shopee Thailand, Shopee Taiwan, Shopee
Vietnam dan Shopee Filipina. Di Indonesia Shopee dikelola oleh Garena Group yang
sekarang berubah nama menjadi SEA Group. Jika dibandingkan dengan situs marketplace
lainnya seperti bukalapak, tokopedia, OLX dan lain-lain, maka shopee termasuk yang
termuda dan minim pengalaman. Namun dengan promosi yang gencar ecommerce ini mampu
Konsumen yang melakukan pembelian secara online pada situs Shopee berasal dari
wiraswasta. Mereka terpilih sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam sampel
penelitian yaitu sebanyak 96 orang. Konsumen tersebut memiliki tingkat umur, jenis kelamin,
pendidikan, status pekerjaan dan pendapatan. Perbedaan karateristik social dan demografi
konsumen dalam pembelian pada situs Shopee dapat di lihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1
38
Karakteristik Responden
Frekwensi Persentase
Karakteristik
(%) (%)
Umur 21-25 tahun 69 71,9
26-30 tahun 18 18,8
31-35 tahun 5 5,2
>36 tahun 4 4,2
Total 96 100,0
Jenis kelamin Laki-laki 58 60,4
Perempuan 38 39,6
Total 96 100,0
Pendidikan SLTA 39 40,6
DIII 3 3,1
S1 46 47,9
S2 8 8,3
Total 96 100,0
Status Belum Kawin 87 90,6
Kawin 9 9,4
Total 96 100,0
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil 19 19,8
Wiraswasta 4 4,2
Karyawan Swasta 11 11,5
Mahasiswa 62 64,6
Total 96 100,0
Pendapatan Rp.500.000-1.000.000 62 64,6
Rp.1.000.000-2.000.000 8 8,3
Rp.2.100.000-3.000.000 26 27,1
Total 96 100,0
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
Dari 96 konsumen yang melakukan pembelian produk pada toko online situs Shopee
seperti yang terlihat pada Tabel 4.1 sebahagian besar atau sebanyak 69 orang (71,9%)
berumur antara 21-25 tahun. Kemudian diikuti umur antara 26-30 tahun sebanyak 18 orang
(18,8). Ada 4 orang (4,2%) dari jumlah konsumen yang membeli pada situs Shopee dengan
umur lebih dari 36 tahun. Selebihnya 5 orang (5,2%) dari jumlah konsumen berumur antara
36-40 tahun.
Sebahagian besar atau sebanyak 58 orang (60,4%) dari jumlah konsumen yang
melakukan pembelian pada situs Shopee berjenis kelamin laki-laki. Selebihnya 38 orang
konsumen yang melakukan pembelian pada situs Shopee adalah mereka dengan tingkat
pendidikan S1. Kemudian diikuti oleh jumlah konsumen dengan tingkat pendidikan SLTA
sebanyak 39 orang (40,6%). Ada 8 orang (8,3%) dari jumlah konsumen yang melakukan
pembelian pada situs Shopee dengan tingkat pendidikan S2. Selebihnya 3 orang (3,1%) dari
Dilihat dari status pekerjaan, 62 orang (64,4%) dari jumlah konsumen yang
melakukan pembelian produk pada toko online situs Shopee adalah mereka yang berstatus
mahasiswa. Kemudian diikuti oleh pegawai Negeri Sipil sebanyak 19 orang (19,8%).
Selebihnya 4 orang (4,2%) dan 11 orang (11,5%) dari jumlah konsumen yang melakukan
pembelian pada situs Shopee merupakan wiraswasta dan karyawan swasta. Mereka
sebahagian besar atau 62 orang (64,6%) memiliki pendapatan antara 500.000-990.000 rupiah.
Ada 26 orang (27,1%) dari jumlah konsumen yang melakukan pembelian pada situs Shopee
Tabel 4.2
Gambaran Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toko Online Situs Shopee
Sgt Tdk Tdk Krg Sgt
Setuju Mean
No Keputusan pembelian Konsumen Setuju Setuju Setuju Setuju
Fr % Fr % Fr % Fr % Fr %
Toko online situs Shopee dapat
1. 0 0.0 12 12,5 33 34,4 48 50,0 3 3,1 3.437
menjawab kebutuhan saya.
Sebelum saya membeli produk
pada Toko online situs Shopee
2.
saya terlibat dalam mencari 0 0.0 12 12,5 24 25,0 51 53,1 9 9,4 3.594
informasi secara lengkap.
Toko online situs Shopee adalah
3. tempat berbelanja yang telah Saya 0 0.0 0 0,0 40 41,7 44 45,8 12 12,5 3.708
pertimbangkan secara baik dari
sejumlah toko online lainnya
Karena kepercayaan dan banyak
orang yang membeli pada situs
4. Shopee, maka tanpa 0 0.0 0 0,0 29 30,2 53 55,2 14 14,6 3.844
pertimbangan konsumen segera
membeli pada situs Shopee.
Setelah saya berbelanja pada
5. Toko online situs Shopee harapan 0 0.0 0 0,0 26 27,1 53 55,2 17 17,7 3.906
Saya sangat memuaskan.
Rerata 3,698
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
Tabel 4.2 menjelaskan keputusan pembelian konsumen pada toko online situs Shopee
sudah relatif baik dengan nilai jawaban rata-rata 3,698. Nilai tersebut masuk dalam kategori 4
(skor untuk pilihan setuju). Kondisi ini menandakan sebahagian besar dari jumlah konsumen
yang terdata menjawab setuju untuk sejumlah pertanyaan tentang keputusan pembelian
tersebut. Kalaupun ada dari konsumen yang memilih alternatif jawaban tidak setuju, kurang
konsumen pada situs Shopee, evaluasi pasca pembelian menjadi bentuk keputusan pembelian
yang sangat baik dari keputusan konsumen dengan nilai jawaban 3.906. Nilai tersebut lebih
tinggi dari nilai indikator lainnya dan masuk dalam kategori 4 (skor untuk jawaban setuju).
Kondisi ini menandakan sebahagian besar dari jumlah konsumen yang terdata menjawab
setuju jika setelah saya berbelanja pada Toko online situs Shopee harapan Saya sangat
memuaskan.
mendukung dengan nilai jawaban 3.437. Nilai tersebut lebih rendah dari indikaor lainnya dan
masuk dalam kategori nilai 3 (skor untuk pilihan kurang setuju). Kondisi ini menandakan
sebahagian besar dari jumlah konsumen yang terdata menjawab kuang setuju jika toko online
Tabel 4.3
Gambaran Iklan Produk pada Toko Online Situs Shopee
Sgt Tdk Tdk Krg Sgt
Setuju Mean
No Iklan Setuju Setuju Setuju Setuju
Fr % Fr % Fr % Fr % Fr %
Iklan online pada situs Shopee
1. 0 0.0 0 0,0 48 50,0 39 40,6 9 9,4 3.594
cukup menarik perhatian.
Iklan online pada situs Shopee
2. 0 0.0 3 3,1 54 56,3 36 37,5 3 3,1 3.406
dapat merangsang minat beli.
Iklan produk online pada situs
3. Shopee dapat membangkitkan 0 0.0 0 0,0 39 40,6 54 56,3 3 3,1 3.625
keinginan untuk membeli.
Rerata 3,542
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
Tabel 4.3 menjelaskan iklan produk pada toko online pada situs Shopee sudah relatif
baik dengan nilai jawaban rata-rata 3.542. Nilai tersebut masuk dalam kategori 4 (skor untuk
pilihan setuju). Kondisi ini menandakan sebahagian besar dari jumlah konsumen yang
melakukan pembelian secara online pada situs Shopee menjawab setuju untuk sejumlah
pertanyaan tentang iklan tersebut. Kalaupun ada dari konsumen yang memilih alternatif jawaban
tidak setuju, kurang setuju dan sangat setuju hanya sebahagian kecil.
Dari 3 (tiga) indikator yang digunakan untuk mengukur variabel iklan online pada situs
Shopee, iklan dapat membangkitkan keinginan konsumen menjadi indikator terbaik dari
aktivitas iklan online pada situs Shopee dengan nilai jawaban 3.594. Nilai indikator tersebut lebih
tinggi dari nilai indikator lainnya dan masuk dalam kategori 4 (skor untuk jawaban setuju).
Kondisi ini menandakan sebahagian besar dari jumlah konsumen yang terdata menjawab setuju
jika iklan produk online pada situs Shopee dapat membangkitkan keinginan konsumen untuk
membeli.
Sementara indikator iklan dapat menarik minat menjadi indikator yang masih rendah
dalam indikator citra merek dengan nilai jawaban 3,406. Nilai tersebut lebih rendah dari nilai
indikator lainnya dan masuk dalam kategori 3 (skor untuk pilihan kurang setuju). Kondisi ini
menandakan sebahagian besar dari jumlah konsumen yang terdata menjawab kurang setuju jika
iklan online pada situs Shopee dapat merangsang minat beli konsumen.
Tabel 4.4
Gambaran Citra Merek Toko Online Situs Shopee
Sgt Tdk Tdk Krg Sgt
Setuju
No Citra merek Setuju Setuju Setuju Setuju Mean
Fr % Fr % Fr % Fr % Fr %
Nama dan lambang merek situs
Shopee dapat memberi nilai
1. 0 0.0 0 0,0 21 21,9 58 60,4 17 17,7 3.958
kepercayaan terhadap kualitas
mutu.
Nama dan lambang merek situs
2. Shopee dapat meningkatkan citra 0 0.0 12 12,5 27 28,1 51 53,1 6 6,3 3.531
diri para pembelinya.
Nama dan lambang situs Shopee
memberikan nilai keunggulan
3. yang berbeda dengan toko online 0 0.0 3 3,1 18 18,8 75 78,1 0 0,0 3.750
lainnya.
Rerata 3,747
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
Tabel 4.4 menjelaskan citra merek situs Shopee menurut konsumen sudah relatif baik
dengan nilai jawaban 3,747. Nilai tersebut masuk dalam kategori 4 (skor untuk pilihan
setuju). Kondisi ini menandakan sebahagian besar dari jumlah konsumen yang terdata
menjawab setuju untuk sejumlah pertanyaan tentang citra merek tersebut. Kalaupun ada dari
konsumen yang memilih alternatif jawaban tidak setuju, kurang setuju dan sangat setuju
Dari 3 (tiga) indikator yang digunakan untuk mengukur citra merek situs Shopee,
nilai kepercayaan menjadi indikator terbaik dari citra merek situs Shopee dengan nilai
jawaban 3.958. Nilai tersebut lebih tinggi dari nilai indikator lainnya dan masuk dalam
kategori 4 (skor untuk jawaban setuju). Kondisi ini menandakan sebahagian besar dari jumlah
konsumen yang terdata menjawab setuju jika nama dan lambang mereksitus Shopee dapat
Sementara merek mempertinggi citra diri penggunanya menjadi indikator yang masih
rendah dalam mendukung kekuatan merek situs Shopee dengan nilai jawaban 3,531. Nilai
tersebut lebih rendah dari nilai indikator lainnya dan masuk dalam kategori 3 (skor untuk
pilihan kurang setuju). Kondisi ini menandakan sebahagian besar dari jumlah konsumen yang
terdata menjawab kurang setuju jika nama dan lambang merek situs Shopee dapat
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui ketepatan alat ukur kuesioner dalam
melakukan fungsinya dalam menyajikan data yang nyata dan sesuai dengan kondisi dan
akan menyebabkan data dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tanggapan
tentang iklan, Citra merek dan keputusan pembelian konsumen tidak mewakili berbagai
kejadian yang benar-benar diharapkan. Sehingga data yang digunakan tidak dapat dipercaya.
Corelation. Sehingga di peroleh nilai hubungan skor item pertanyaan dengan skor secara
keseluruhan. Kemudian nilai korelasi hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai kritis korelasi
product moment pada tingkat signifikansi 5% dan df sebesar 96 sampel yaitu sebesar 0,202. Hasil
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Item Koefisien Nilai Kritis r
Variabel Keterangan
Pernyataan Korelasi N = 96
B1 0,535 Valid
Iklan 0,655 0,202
B2
B3 0,788
C1 0,493
Citra merek 0,202 Valid
C2 0,806
C3 0,753
D1 0,882
D2 0,934 0,202
Keputusan pembelian Valid
D3 0,922
konsumen
D4 0,646
D5 0,745
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
Tabel 4.5 menjelaskan hasil uji validitas untuk pernyataan yang berhubungan dengan
variabel iklan sebagaimana yang dilambangkan dengan B1 hingga B3 dan pertanyaan yang
berhubungan dengan variabel citra merek sebagaimana yang dilambangkan dengan C1 hingga C3
sebagaimana yang dilambangkan dengan D1 sampai dengan D5 diperoleh nilai korelasi minimal
0,493. Sedangkan nilai korelasi tabel pada df = 96 menunjukkan angka sebesar 0,202. Dengan
demikian dapat diartikan seluruh indikator yang membentuk data variabel iklan, citra merek dan
keputusan pembelian sudah dapat dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel kritis product
moment.
menghasilkan data yang dapat dipercaya. Agar dapat di percaya, maka pengukuran instrumen
data dalam peneitian ini meliputi iklan, Citra merek dan Keputusan pembelian organisasi
tidak akan diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan jika dilakukan pengukuran terhadap
subyek yang sama (konsumen) pada lokasi yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan uji
kehandalan.
Pengujian kehandalan dalam penelitian dilakukan dengan teknik belahan data dengan
dukungan rumus koefisien alpha dari Cronbach atau biasa disebut dengan Cronbach
Coefficient Alpha. Ukuran reliabilitas dianggap handal berdasarkan pada koefesien alpha
0,60 (Priyanto, 2012: 26). Jika derajat kehandalan data lebih besar dari koefesien alpha (α),
maka hasil pengukuran dapat dipertimbangkan sebagai alat ukur dengan tingkat ketelitian
dan konsistensi pemikiran yang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini.
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas
Jumlah Nilai Alpha
No Variabel Hitung Standar
Keterangan
Indikator
Keputusan pembelian (Y) 5 0.942 0,60 Handal
konsumen
Iklan (X1) (Y) 3 0.641 0,60 Handal
Citra merek (X2) 3 0.683 0,60 Handal
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
Tabel 4.6 menjelaskan hasil uji reliabilitas sebagaimana yang ditunjukkan pada nilai
cronbach alpha untuk 3 (tiga) variabel yang diteliti yaitu iklan, citra merek dan keputusan
pembelian konsumen diperoleh nilai cronbach alpha masing-masing lebih besar dari 0,60.
Dengan demikian kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah dapat dipercaya atau
memenuhi kredibilitas Cronbach”s Alpha (kehandalan) dengan nilai alpha melebihi 60%
harus mencerminkan data skala yang bebas dari pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Untuk menguji apakah distribusi nilai-nilai sampel pada variabel penelitian sesuai
dengan distribusi teoritis maka digunakan uji normalitas dengan menggunakan gambar normal P
–P Plot. Gambar ini menunjukkan sebaran standarrized residual berada dalam kisaran garis
Berdasarkan gambar normal P-P Plot di atas menunjukkan bahwa data observasi
4.3.2.2 Multikolinieritas
yang satu dengan yang lainnya dalam model regresi. Cara untuk menguji adanya
multikolinearitas dapat dilihat pada Variance Inflation Factor (VIF). Batas VIF yang
ditetapkan adalah 10. Jika nilai VIF di atas 10 maka terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Hasil pengujian multikolinieritas di atas menunjukkan nilai VIF dari dua variabel
bebas yang terlibat dalam model analisis yaitu iklan (X1) dan citra merek (X2) adalah
masing-masing 1,039 atau < 10,00 sehingga dapat diartikan tidak terjadi gejala
multikolinieritas antara variabel bebas tersebut. Dengan demikian model regresi pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini masing-masing diprediksi secara
terpisah oleh kekuatan masing-masing variabel sehingga sudah dapat dijadikan sebagai dasar
4.3.2.3 Heteroskedastisitas
Asumsi dari penggunaan data skala dalam model regresi linier berpotensi terjadinya
terjadi jika data dari variabel kebijakan iklan (X1), Citra merek (X2) dan keputusan
pembelian online Guru (Y) mempunyai varian yang sama, sehingga menyebabkan tingginya
tingkat kesalahan. Alat untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan metode
1. Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik (point-point), yang ada membentuk suatu pola
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (point-point) menyebar keatas dan dibawah
Output SPSS hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.2
Berdasarkan chart diatas terlihat bahwa ada pola yang jelas serta titik-titik yang
menyebar keatas dan dibawah 0, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.4 Pengaruh Iklan dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Online pada Situs
Shopee.
Pengaruh iklan dan Citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu oleh konsumen
dalam model analisis ini dapat dibuktikan melalui formula regresi berganda (multiple
regression). Formulasi ini bertujuan untuk memprediksi sejauhmana tingkat kenaikan skala
likert dari 2 (dua) variabel bebas terhadap kenaikan skala variabel terikat pada tingkat
kesalahan tertentu (signifikan) atau dimana pengaruh antar variabel tersebut benar-benar
nyata (signifikan). Hasil output SPSS regresi linier berganda pengaruh variabel bebas dan
Dari hasil perhitungan analisis statistik dengan bantuan program SPSS seperti terlihat
pada tabel di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 0,896+0,396X1+0,868X2
Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut:
a. Nilai konstanta keputusan pembelian konsumen sebesar 0,896 menjelaskan jika iklan
(X1) dan citra merek (X2) tidak mengalami perubahan, maka keputusan konsumen (Y)
dalam pembelian online pada situs Shopee secara konstan berada pada nilai 0,896 unit
skala likert.
b. Nilai koefisien regresi pengaruh variabel iklan (X1) adalah sebesar 0,396, dapat diartikan
bahwa setiap adanya perubahan terhadap kegiatan iklan online sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada situs Shopee sebesar 0,396 unit skala
likert. Dengan demikian jika strategi iklan dapat ditingkatkan maka keputusan pembelian
c. Nilai koefisien regresi pengaruh variabel citra merek (X2) sebesar 0,868 dapat diartikan
bahwa setiap adanya perubahan terhadap citra merek sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada situs Shopee sebesar 0,868 unit skala
likert. Dengan demikian semakin baik citra merek situs Shopee maka akan semakin baik
Pengaruh linier antara iklan dan keputusan pembelian konsumen dengan keputusan
pembelian konsumen selalu memiliki hubungan yang dapat di buktikan dengan koefisien
korelasi berganda dan koefisien diterminansi. Koefisien ini menjelaskan keeratan hubungan
keseluruhan variabel bebas secara serentak dengan variabel tak bebas. Nilai korelasi
bergerak antara -1 sampai dengan +1 dan semakin masuk dalam kategori nilai 1 atau sama
dengan 1 maka korelasi antara variabel akan semakin kuat atau sebaliknya. Sedangkan
koefisien dterminasi berganda adalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya pengaruh
secara serentak variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Dari hasil out put SPSS
dapat diketahui tingkat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat antara lain:
Tabel 4.9
Hasil Analisis Korelasi dan Diterminasi.
Adjusted
Model R R Square
R Square
1 0,700 0,490 0,479
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
Koefisien korelasi R sebesar 0,700 menjelaskan terdapat hubungan yang positif dan
kuat antara variabel iklan online (X1) dan citra merek (X2) dengan keputusan pembelian
konsumen (Y) secara online pada situs Shopee dengan keeratan 70,0% .
Kemudian nilai korelasi determinasi (r2) sebesar 0,490 menjelaskan, peran variabel
iklan (X1) dan citra merek (X2) dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen (Y)
pada situs Shopee adalah sebesar 0,479 (47,9%). Sementara selebihnya 0,521 (52,1%)
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini. Dengan
demikian peran variabel bebas dalam mendukung perubahan variabel terikat dalam model
penelitian ini relatif sedang karena hampir setengah atau <0,50 (50%). Sedangkan peran
dependen secara bersama-sama (secara simultan). Bila Fhitung >Ftabel dengan tingkat signifikan
signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel tingkat signifikan 5%
maka dapat disimpulkan variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10
Hasil Analisis Uji F
Total 35,798 95
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
Hasil perbandingan mean square regresi dan residual diperoleh nilai F hitung sebesar
44.724. Sedangkan nilai F tabel pada taraf signifikan 5% dan n =96 adalah sebesar 3,305.
Dengan demikian F hitung (44.724) diperoleh > F tabel (3,305) pada batasan nilai
probabilitas 0,000, sehingga hasil penelitian ini dapat diambil suatu keputusan bahwa
hipotesis alternatif (Ha) diterima dan menolak hipotesis nol (Ho), artinya iklan online (X1)
dan citra merek (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan
Uji ini dilakukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen (secara parsial). Dengan menganggap variabel lainnya
konstan. Bila t hitung t tabel dengan signifikan 5% maka dapat disimpulkan bahwa secara
parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika t hitung <
ttabel dengan tingkat signifikan 5% maka dapat disimpulkan variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Pembuktian hipotesis secara partial dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Analisis Uji T
Model Unstandardized
Coefficients
t t tabel Sig.
B Std. Error
1 (Constant) 0,896 0,480 1,865 0,065
Iklan (X1) 0,396 0,114 3,487 1,986 0,001
Citra merek (X2) 0,868 0,136 6,386 0,000
Sumber :Data Primer (diolah), 2019
a. Pengaruh iklan (X1) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) diperoleh nilai t-hitung
sebesar 3,487 sementara nilai t-tabel pada tingkat kesalahan 5% adalah sebesar 1,986. Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung (3,487) lebih besar dari t-tabel (1,986) pada
bahwa secara parsial iklan (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen (Y)
pada toko online Situs Shopee. Dengan demikian penelitian ini menerima hipotesis Ha1
b. Pengaruh citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) diperoleh nilai t-
hitung sebesar 6,386, sementara nilai t-tabel pada tingkat kesalahan 5% adalah sebesar 1,986.
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung (6,386) lebih besar dari t-tabel (1,986)
pada batasan signifikan 0,000. Dengan demikian hasil perhitungan tersebut menunjukkan
bahwa secara parsial citra merek (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan
konsumen (Y) dalam pembelian online pada situs Shopee. Dengan demikian peneltian ini
Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa iklan dan citra merek menjadi
sejumlah faktor yang ikut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada toko online
Situs Shopee, sehingga kedua faktor tersebut perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh toko
online Situs Shopee karena perkembangan pemasaran yang terjadi pada pasar virtual tersebut
cenderung membuat konsumen sangat cepat beralih pada toko online lainnya. Namun
dibanding iklan, peran citra merek dalam mempengaruhi keputusan pembelian online pada
toko online Situs Shopee jauh lebih signifikan karena citra merek ini secara pasti dapat
memberi suatu kepastian transaksi yang lebih terpercaya. Citra merek telah menjadi suatu
kekuatan dari toko online Situs Shopee untuk melayani konsumen secara professional dan
terpercaya. Walaupun diskon harga tidak sering dilakukan namun dengan suatu kepercayaan
yang diperoleh konsumen selama ini membuat citra merek lebih signifikan pengaruhnya.
Wallaupun demikian iklan juga menjadi suatu strategi yang tidak bisa ditingggalkan.
Iklan juga menjadi strategi yang perlu di kembangkan oleh toko online Situs Shopee karena
iklan ikut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Walaupun tidak sebesar citra
merek, namun dengan berfungsinya iklan dengan baik maka konsumen akan selalu teringat