Anda di halaman 1dari 13

Universitas Bakrie

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Karakteristik Responden


Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah melihat
halaman Instagram Erigo Store serta berdomisili atau melakukan aktifitas di
kota Jakarta Selatan. Kuesioner diambil pada tanggal 01 – 14 Agustus 2017
yang dibagikan kepada 100 responden secara online. Gambaran mengenai
responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dikategorikan
berdasarkan karakteristiknya yaitu apakah pernah melakukan pembelian
produk Erigo Store atau tidak, usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.

Tabel 4.1
Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi Responden Persentase


Pernah membeli
Produk Erigo Store
Ya 29 29%
Tidak 71 71%
Total 100 100%
Usia
17 – 20 tahun 3 3%
21 – 24 tahun 82 82%
25 – 28 tahun 15 15%
29 ke atas 0 0%
Total 100 100%
Jenis Kelamin
Laki-laki 56 56%
Perempuan 44 44%
Total 100 100%
Pekerjaan
PNS/Swasta 17 17%
Wiraswasta 4 4%
Pelajar/mahasiswa 73 73%
Ibu rumah tangga 0 0%
Belum bekerja 6 6%
Lainnya 0 0%
Total 100 100%

Pada tabel 4.1 karakteristik responden di atas terlihat bahwa dari total
100 sampel responden yang pernah melihat akun Instagram Erigo Store, 29

30
Universitas Bakrie

diantaranya (29%) pernah membeli produk Erigo Store. Sedangkan jenis


kelamin responden yang melihat iklan Erigo Store paling banyak yaitu jenis
kelamin laki-laki sebanyak 56 responden (56%). Untuk usia, didominasi
oleh usia dengan rentang 21-24 tahun sebanyak 82 responden (82%). Status
pendidikan atau pekerjaan dari responden yang pernah melihat Instagram
Erigo Store didominasi oleh pelajar/mahasiswa sebanyak 73 responden
(73%), diikuti oleh responden dengan status PNS/swasta sebanyak 17
responden (17%), belum bekerja 6% dan wiraswasta 4%.

Tabel 4.2
Karakteristik Responden yang Pernah Membeli Produk Erigo Store

Karakteristik Frekuensi Responden Persentase


Usia
21 – 24 tahun 22 76%
25 – 28 tahun 7 24%
Total 29 100%
Jenis Kelamin
Laki-laki 21 72%
Perempuan 8 28%
Total 29 100%
Pekerjaan
Pelajar/mahasiswa 20 69%
Belum bekerja 2 7%
PNS/Swasta 7 24%
Total 29 100%

Pada tabel 4.2 karakteristik responden di atas terlihat bahwa dari total 29
sampel responden yang pernah membeli produk Erigo Store, 22 responden
(76%) berusia 21-24 tahun, sisanya merupakan responden yang berusia 25-
28 tahun sebanyak 7 responden (24%). Jenis kelamin responden yang
membeli produk Erigo Store paling banyak yaitu jenis kelamin laki-laki
sebanyak 21 responden (72%), sisanya perempuan sebanyak 8 responden
(28%). Untuk status pendidikan atau pekerjaan didominasi oleh
pelajar/mahasiswa sebanyak 20 responden (69%), lalu PNS/Swasta
sebanyak 7 responden (24%) dan belum bekerja 2 responden (7%).

31
Universitas Bakrie

4.2 Pre-Test Kuesioner


Sebelum melakukan pengambilan data di lapangan, instrumen penelitian
harus diuji terlebih dahulu untuk memastikan bahwa alat ukur valid dan
reliabel. Dalam penelitian ini digunakan dua buah alat uji instrumen, yaitu
uji reliabilitas dan uji validitas. Untuk mengetahui apakah alat ukur yang
diajukan di dalam penelitian ini telah dimengerti oleh responden, maka
dilakukan lah uji coba tahap pertama yang melibatkan seorang ahli
pemasaran (yaitu pengajar dibidang manajemen pemasaran). Berdasarkan
hasil uji coba tersebut diputuskan untuk mengubah beberapa pernyataan di
dalam kuesioner. Setelah kuesioner diperbaiki berdasarkan masukan dari
para ahli dan responden, uji coba dilanjutkan kepada 42 responden dan di
lanjutkan hingga 100 responden. Berikut hasil uji dari 42 responden yang di
uji reliabilitas dan validitas :
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 42 Responden

Variabel Item Uji Validitas Uji Relibilitas


Nilai r Nilai r Ket. Cronbach’s Ket.
hitung Tabel Alpha
Strategi SM1 0.649 0.3044 Valid 0.921 Reliabel
Promosi SM2 0.794 0.3044 Valid
Melalui SM3 0.666 0.3044 Valid
Social SM4 0.798 0.3044 Valid
Media SM5 0.619 0.3044 Valid
SM6 0.816 0.3044 Valid
SM7 0.779 0.3044 Valid
SM8 0.730 0.3044 Valid
SM9 0.765 0.3044 Valid
SM10 0.586 0.3044 Valid
SM11 0.836 0.3044 Valid
SM12 0.793 0.3044 Valid
SM13 0.592 0.3044 Valid

32
Universitas Bakrie

Variabel Item Uji Validitas Uji Relibilitas

Nilai r Nilai r Ket. Cronbach Ket.


hitung Tabel Alpha
Keputusan KP1 0.483 0.3044 Valid 0.630 Reliabel
Pembelian KP2 0.738 0.3044 Valid
KP3 0.745 0.3044 Valid
KP4 0.570 0.3044 Valid
KP5 0.616 0.3044 Valid
Sumber : Data diolah pada IBM SPSS Statistics 23 (2017)

Berdasarkan Tabel 4.3 karena keseluruhan nilai r hitung semua indikator


yang jauh lebih besar dari r tabel, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
semua butir indikator pernyataan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan
nilai Cronbach’s Alpha melebihi batas yaitu di atas 0.6 sehingga bisa
disimpulkan bahwa alat ukur penelitian ini reliabel.

4.3 Analisis Statistik


4.3.1 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran dilakukan berkali-kali (Umar, 2010). Menurut Sekaran
(2009), reliabilitas suatu pengukuran merupakan indikasi tentang
stabilitas dan konsistensi pengukuran. Tes reliabilitas yang popular
digunakan adalah Cronbach’s coefficient alpha, yang digunakan untuk
mengukur seberapa baik butir-butir pernyataan multipoint scale secara
positif berkorelasi satu sama lain. Koefisien Cronbach’s alpha yang
diterima adalah yang bernilai 0,6 atau lebih, semakin tinggi nilai
Cronbach’s alpha maka semakin tinggi reliabilitas suatu kuesioner
(Malhotra, 2007). Berikut hasil Uji reliabilitas menggunakan 100
responden pada Tabel 4.4

33
Universitas Bakrie

Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas 100 Responden
No Variabel Cronbach’s Alpha Ket.
1 Strategi Promosi 0.909 Reliabel
Melalui Social Media
2 Keputusan Pembelian 0.725 Reliabel

Sumber : Data diolah pada IBM SPSS Statistics 23 (2017)

Pada Tabel 4.4 di atas dapat di artikan bahwa seluruh nilai


Cronbach’s Alpha melebihi batas yaitu di atas 0,6 sehingga bisa
disimpulkan bahwa alat ukur penelitian ini reliabel.
4.3.2 Uji Validitas
Pada penelitian ini dilakukan uji validitas untuk masing-masing
item pernyataan. Uji validitas ini dapat dilihat melalui nilai Correlated
Item-Total Correlation (CITC). Nilai CITC ini dibandingkan dengan
nilai r-tabel. Jika nilai CITC > r-tabel, butir pernyataan dapat
dinyatakan valid (Ghozali, 2011). Dengan responden sebanyak 100
sampel, derajat signifikansi 0,05 dan degree of freedom = 98, maka
nilai r-tabel yang diperoleh sebesar 0,1966. Oleh karena itu, butir
pernyataan yang menunjukkan nilai CITC di atas 0,1966 maka
dinyatakan valid.
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas 100 responden
No. Variabel/Indikator r Hitung r Tabel Keterangan
1. Social Media (X)
SM1 0.668 0.1966 Valid
SM2 0.751 0.1966 Valid
SM3 0.632 0.1966 Valid
SM4 0.688 0.1966 Valid
SM5 0.615 0.1966 Valid
SM6 0.772 0.1966 Valid
SM7 0.789 0.1966 Valid

34
Universitas Bakrie

No. Variabel/Indikator r Hitung r Tabel Keterangan


SM8 0.685 0.1966 Valid
SM9 0.771 0.1966 Valid
SM10 0.589 0.1966 Valid
SM11 0.816 0.1966 Valid
SM12 0.792 0.1966 Valid
SM13 0.546 0.1966 Valid
Keputusan Pembelian (Y)
KP1 0.620 0.1966 Valid
KP2 0.658 0.1966 Valid
KP3 0.766 0.1966 Valid
KP4 0.675 0.1966 Valid
KP5 0.725 0.1966 Valid
Sumber : Data diolah pada IBM SPSS Statistics 23 (2017)

Dari Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa r hitung keseluruhan


indikator yang diuji bernilai positif dan lebih besar dari r tabel yang
besarnya 0,1966 (r hitung > r tabel). Karena keseluruhan nilai r hitung
semua indikator yang diuji lebih besar dari pada r tabel, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa semua butir indikator pertanyaan dalam
penelitian ini dinyatakan valid.

4.3.3 Analisis Koefisien Determinasi


Tabel 4.6

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .489 .239 .207 2.287

a. Predictors: (Constant), Context, Communication, Collaboration,


Connection.

35
Universitas Bakrie

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar


pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien
determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square atau R Square.
Tabel 4.6 menyajikan angka koefisien (R) dan angka koefisien
determinasi (R Square). Dari tabel 4.6, dapat dilihat bahwa kekuatan
hubungan antara variabel strategi promosi melalui social media yang
terdiri dari context, communication, collaboration dan connection
dengan keputusan pembelian melalui angka koefisien sebesar 0,489.
Berdasarkan nilai kekuatan hubungan antar variabel menurut Vaus
(2002) pada Tabel 3.2, maka angka koefisien sebesar 0,489
menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antar variabel pada
penelitian ini adalah sedang menuju kuat. Angka koefisien tersebut
bertanda positif yang memiliki arti bahwa hubungan antar variabel
adalah searah. Berarti, kekuatan hubungan strategi promosi melalui
social media terhadap keputusan pembelian adalah sedang menuju
kuat dengan arah positif. Dengan demikian, hal ini menunjukkan
bahwa semakin kuat nilai strategi promosi melalui social media, maka
semakin kuat pula nilai keputusan pembelian yang dihasilkan. Untuk
koefisien determinasi (R Square) yang diperoleh sebesar 0,239. Hal
ini berarti 23.9% keputusan pembelian dipengaruhi oleh strategi
promosi melalui social media, sedangkan sisanya yaitu 76.1%
keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya.

4.3.4 Analisis Regresi Linear Berganda


pengujian hipotesis ini dilakukan dengan metode regresi berganda
karena terdapat lebih dari satu variabel bebas dalam penelitian, yaitu
terdiri dari 4 sub variabel yang terdiri dari context (X1),
communication (X2), collaboration (X3) dan connection (X4).
Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan
program komputer IBM SPSS Statistics 23. Hasil pengolahan data
dengan menggunakan program SPSS selengkapnya tertera pada

36
Universitas Bakrie

lampiran. Berikut adalah pembahasan dari hasil pengolahan data


regresi liner berganda.

Tabel 4.7

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 155.742 4 38.936 7.444 .000b
Residual 496.898 95 5.231
Total 652.640 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Context, Communication, Collaboration,
Connection.

Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji regresi linear berganda untuk


variabel strategi promosi melalui social media yang terdiri dari
context (X1), communication (X2), collaboration (X3) dan connection
(X4) terhadap keputusan pembelian. Hasil uji regresi linear berganda
ini memperlihatkan bahwa variabel strategi promosi melalui social
media memiliki signifikansi < 0,05 yaitu 0,000, hal tersebut berarti
variabel strategi promosi melalui social media berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.

Tabel 4.8
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.377 1.754 6.485 .000
Context .170 .151 .151 1.124 .264
Communication .330 .158 .303 2.091 .039
Collaboration .318 .154 .294 2.064 .042
Connection -.424 .286 -.235 -1.484 .141
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari
variabel context sebesar 1,124 dengan tingkat sifnifikansi 0,264 >

37
Universitas Bakrie

0,05, artinya variabel context tidak berpengaruh signifikan terhadap


keputusan pembelian. Variabel communication memiliki nilai t hitung
sebesar 2,091 dengan tingkat signifikansi 0,039 < 0,05, artinya
variabel communication memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel collaboration
memiliki nilai t hitung sebesar 2,064 dengan tingkat signifikansi 0,42
< 0,05, artinya variabel collaboration memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel connection
memiliki nilai t hitung sebesar -1,484 dengan tingkat signifikansi
0,141 > 0,05, artinya variabel connection tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4 Pengujian Hipotesis


Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti di dalam
penelitian ini, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan asumsi sebagai
berikut:
a. H1 : Context memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Erigo Store bagi responden di Jakarta
Selatan.
Berdasarkan Tabel 4.8 pada sub bab Analisis Regresi Linier Berganda,
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,264 > 0,05. Dengan nilai
signifikansi yang lebih tinggi dari taraf signifikansi 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H1 ditolak, yaitu bahwa variabel context (X1) tidak
memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian
(Y) produk fashion Erigo Store bagi responden di Jakarta Selatan.
b. H2 : Communication memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap keputusan pembelian produk Erigo Store bagi responden di
Jakarta Selatan.
Berdasarkan Tabel 4.8 pada sub bab Analisis Regresi Linier Berganda,
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,039 < 0,05. Dengan nilai
signifikansi yang lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H2 diterima, yaitu bahwa variabel communication (X2)

38
Universitas Bakrie

memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian


(Y) produk fashion Erigo Store bagi responden di Jakarta Selatan.
c. H3 : Collaboration memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Erigo Store bagi responden di Jakarta
Selatan.
Berdasarkan Tabel 4.8 pada sub bab Analisis Regresi Linier Berganda,
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,042 < 0,05. Dengan nilai
signifikansi yang lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H3 diterima, yaitu bahwa variabel collaboration (X3)
memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian
(Y) produk fashion Erigo Store bagi responden di Jakarta Selatan.
d. H4 : Connection memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Erigo Store bagi responden di Jakarta
Selatan.
Berdasarkan Tabel 4.8 pada sub bab Analisis Regresi Linier Berganda,
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,141 > 0,05. Dengan nilai
signifikansi yang lebih tinggi dari taraf signifikansi 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H4 ditolak, yaitu bahwa variabel connection (X4) tidak
memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian
(Y) produk fashion Erigo Store bagi responden di Jakarta Selatan.
e. H5 : Strategi Promosi melalui social media Instagram memiliki
pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian produk
Erigo Store bagi responden di Jakarta Selatan.
Berdasarkan Tabel 4.8 pada sub bab Analisis Regresi Linier Berganda,
diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai
signifikansi yang lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H5 diterima, yaitu bahwa variabel strategi promosi
melalui social media (X) memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y) produk fashion Erigo Store bagi
responden di Jakarta Selatan.

39
Universitas Bakrie

4.5 Pembahasan
Besarnya pengaruh strategi promosi melalui social media Instagram yang
terdiri dari context (X1), communication (X2), collaboration (X3) dan
connection (X4) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y) di kota
Jakarta Selatan dapat dilihat dari tabel 4.6 dimana R2 sebesar 0,239, artinya
strategi promosi melalui social media berpengaruh sebesar 23,9% terhadap
keputusan pembelian, sedangkan 76,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji regresi linear berganda pada tabel
4.7 memperlihatkan bahwa variabel strategi promosi melalui social media
memiliki signifikansi < 0,05 yaitu 0,000, hal tersebut berarti variabel
strategi promosi melalui social media berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Viciana (2014) dan Ronomenggolo (2013)
yang menunjukkan bahwa strategi promosi melalui social media
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan nilai kekuatan hubungan antar variabel menurut Vaus (2002)
pada Tabel 3.2, hubungan antara variabel strategi promosi melalui social
media dan keputusan pembelian pun terhitung sedang menuju kuat dan
searah, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6 yang menunjukan nilai R sebesar
0,489.
Hasil uji pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari empat variabel yang
terdiri dari context, communication, collaboration dan connection dua
diantaranya tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian,
yaitu variabel context dan connection, hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Cahyo dan Yuldinawati (2014) yang menyatakan promosi
melalui social media Twitter berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian pada kafe dan restoran di kota bandung, namun dari
empat dimensi yang terdiri dari context, communication, collaboration dan
connection, salah satu diantaranya tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, yaitu dimensi context. Berdasarkan hasil observasi penulis
variabel context tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian disebabkan oleh Erigo Store hanya menggunakan Instagram

40
Universitas Bakrie

sebagai media promosi, penyampaian pesan pada setiap postingan di akun


Instagram Erigo Store belum sesuai dengan keinginan pelanggan, hal ini
dapat dilihat pada setiap postingan tidak memberikan informasi mengenai
ukuran produk, harga produk, bahan produk serta penjelasan mengenai
produk yang ditampilkan. Hasil observasi penulis untuk variabel connection
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu karena
pelanggan Erigo Store tidak berkeinginan untuk menghubungi Erigo Store
melalui akun instagram dan tidak tertarik untuk merekomendasikan akun
Instagram Erigo Store kepada rekan ataupun orag lain untuk melakukan
pembelian. Hal ini dapat terjadi karena terlihat pada halaman Instagram
Erigo Store, admin Instagram Erigo Store sering kali hanya mengabaikan
dan tidak merespon pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh calon
pelanggan, sehingga calon pelanggan menganggap komunikasi yang
dilakukan melalui akun Instagram Erigo Store tidak membantu.
Selanjutnya, hasil analisis penelitian untuk koefisien determinasi
menunjukkan bahwa social media memberi pengaruh sebanyak 23,9%
terhadap keputusan pembelian. Sedangkan persentase sisanya yaitu 76,1%
keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Penulis menganalisa faktor lain yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan Erigo Store tersebut adalah
harga, design produk serta aktifitas periklanan dan promosi lainnya.
Selain itu, penulis juga menganalisis hal lain yang dapat di improve
untuk meningkatkan nilai koefisien determinasi yaitu, admin Instagram
Erigo Store kurang optimal dalam memanfaatkan fitur direct messages dan
kolom komentar pada akun Instagram. Menurut hasil observasi penulis,
pertanyaan yang ditinggalkan calon customer pada kolom komentar maupun
yang dikirim melalui direct messages lebih sering diabaikan saja atau tidak
direspon, hal ini tentu dapat mempengaruhi keputusan pembelian karena
gagal mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk pada saat itu
juga. Masalah admin Instagram tersebut tentu juga dapat mempengaruhi
berkurangnya efektifitas dan manfaat penggunaan Instagram, namun dengan
memaksimalkan penggunaan salah satu fitur Instagram tersebut tentu juga

41
Universitas Bakrie

dapat meningkatkan hasil koefisien determinasi dari pengaruh strategi


promosi melalui social media Instagram terhadap keputusan pembelian.

42

Anda mungkin juga menyukai