Anda di halaman 1dari 24

PROSES PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di sekitar Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang. Lokasi penelitian tersebut dipilih karena penelitian ini fokus
kepada subjek penelitian yakni civitas UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain itu lokasi
penelitiannya adalah industri kecil rumahan Kingkong Grup dikarenakan objek yang diteliti ini
memiliki produk Kingkong Potato Stick dengan kemasan medium yakni 100 gram yang sedang
berkembang di pasaran dan bersaing dengan produk-produk industri rumahan lainnya.

B. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2006:102), Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur kejadian (variabel penelitian) alam maupun sosial yang diamati. Menurut Sanjaya
(2011:84), Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau
informasi penelitian. Fungsi instrumen adalah mengungkapkan fakta menjadi data.

Menurut Arikunto (2006), data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan
berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis, benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya
instrumen pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1) Kuesioner
Yakni teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Kuesioner
cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Kuesioner yang digunakan adalah jenis kuesioner tertutup yakni alternatif-alternatif
jawaban telah disediakan sehingga responden langsung memilih jawaban yang sudah
disediakan. Kuisioner yang dibagikan sebanyak 204 dengan objek penelitiannya adalah
civitas UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kuesioner terdiri dari beberapa pertanyaan
sejumlah 21 butir pertanyaan. Saat membagikan kuesioner kepada responden, peneliti juga
membagikan produk Kingkong Potato Stick dengan 3 varian rasa yakni pedas,sapi panggan
dan keju agar responden tahu dengan produk yang akan diuji.
2) Wawancara
Merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung
berhadapan dengan sumber informasi (yang diwawancarai),tetapi juga dapat dilakukan
secara tidaklangsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada
kesempatan lain. Wawancara ini dilakukan oleh beberapa sumber yakni pemilik usaha
Kingkong Snack dan beberapa responden. Untuk narasumber pemilik usaha yakni Ibu
Risa menjelaskan home industry Kingkong Snack serta produk-produknya. Kemudian
wawancara dengan beberapa responden mengenai pengetahuan dan minat produk
Kingkong Potato Stick.
3) Observasi
Merupakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena
yang diselidiki. Sedangkan menurut Winarno (1990:162), dalam metode observasi ini
teknik pengumpulan data dimana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung
(tanpa alat) terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti, baik pengamatan itu dilakukan
dalam situasi buatan yang khusus diadakan. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah
mengunjungi home industry Kingkong Snack serta menyebarkan kuesioner di sekitar
lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah pemilik indutri kecil rumahan Kingkong dikarenakan
perlunya informasi mengenai produk Kingkong Potato Stick. Kemudian Subjek penelitian lainnya
adalah civitas UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, karena penelitian ini fokus mengenai minat
beli produk Kingkong Potato Stick di kalangan civitas UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
D. Hambatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen-instrumen penelitian yang sudah dijelaskan diatas
dengan instrumen-instrumen yakni kuesioner, wawancara dan observasi. Saat melakukan
penelitian tidak ditemui hambatan. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 204 kembalinya juga
sebanyak 204 kuesioner. Untuk observasi beserta wawancara tidak ditemui hambatan.
ANALISIS
A. Analisis Data
1. JENIS KELAMIN RESPONDEN
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini jumlah responden
pria dan wanita :
Jenis Kelamin Prosentase (%)

Pria 55

Wanita 45

Jenis Kelamin

55% 45%

Pria Wanita

Dari jumlah dan prosentase diatas, jelas bahwasanya wanita yang menjadi
responden yang paling banyak dalam kuesioner ini adalah wanita, sekitar 55% dari 100%
reponden yang dibuat oleh penyaji, sedangkan pria menduduki 45% dari 100% responden.

2. Umur Responden
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini umur responden
yang mengisi kuisioner berumur: 17-20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, > 40 tahun.
Umur Prosentase (%)
17-20 Tahun 28
21-30 Tahun 72
31-40 Tahun 0
> 40 Tahun 0
UMUR RESPONDEN
17-20 Tahun 21-30 Tahun
31-40 Tahun >40 Tahun

0%
28%

72%

Berdasarkan penyajian data diatas, minat produk Kingkong Potato Stick rata-rata
adalah seseorang yang berusia 21-30 tahun, dimana ada 72% dari 204 responden yang di
bagikan, dan menduduki tingkat kedua adalah seseorang yang berusia 17-20 tahun, yaitu
berkisar 28%.

3. Menyukai nyemil makanan ringan


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data responden
yang menyukai nyemil makanan ringan:
Ya 91%

Tidak 9%

MENYUKAI NYEMIL
Ya Tidak

9%

91%

Dari pemaparan hasil prosentase diatas bahwasanya dari 204 responden ada 91%
orang yang suka dengan menyemil, tetapi ada 9% orang yang tidak suka menyemil jajanan
ringan.
4. Konsumsi Makanan Ringan
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data responden
mengkonsumsi cemilan (makanan ringan) per bungkus:
Rata-Rata Konsumsi Prosentase (%)

1-2 Bungkus 54%

3-5 Bungkus 31%

6-8 Bungkus 4%

> 9 Bungkus 0

Seminggu Sekali 11%

1-2 Bungkus 3-5 Bungkus 6-8Bungkus


>9 Bungkus Seminggu Sekali

11%
0%
4%

54%
31%

Dari analisa diatas, terlihat bahwa seseorang paling banyak mengkonsumsi


makanan ringan sebnyak 1-2 bungkus yaitu sebanyak 54%, lalu peringkat kedua 3-5
bungkus yaitu 31%, peringkat ketiga seminggu sekali yaitu 11%, dan yang ke empat adalah
6-8 bungkus 4%, ini membuktikan bahwa semua orang rata-rata sangat menyukai
menyemil jajanan ringan.
5. Pengetahuan Produk Kingkong Potato Stick
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini jumlah responden
yang mengetahui dan tidak produk Kingkong Potato Stick:
Ya 81%

Tidak 19%

PENGETAHUAN PRODUK "


KINGKONG POTATO STICK"
Ya Tidak

19%

81%

Rata-rata dari hasil yang didapat 81% respinden mengetahui keberadaan Produk
Kingkong Potato Stick, yaitu 81% orang, sedangkan yang tidak mengetahui lebih kecih
yaitu ada 19% responden.

6. Pengetahuan Produk Kingkong Potato Stick dari pihak lain


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data responden
mengenai pengetahuan produk dari pihak lain:
Teman 74%

Keluarga 12%

Tetangga 3%

Lainnya 11%
Teman Keluarga Tetangga Lainnya

11%
3%
12%

74%

Dari hasil prosentase diatas, kebanyakan responden sudah mengetahui produk ini
dari temannya yaitu ada 74% responden, sedangkan ada pula yang langsung dari pihak
keluarga yaitu 12%, dan yang ketiga ada dari yang lainnya seperti langsung di toko ritel
dan media sosial instagram, yaitu 11%. Dan yang terakhir dari tetangganya yaitu 3%.

7. Keamanan dan Kehigienisan produk Kingkong Potato Stick


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data responden
mejawab keamanan dan higienis dalam produk:
Ya 98%

Tidak 2%

Ya Tidak

2%

98%

Berdasarkan hasil analisah diatas sudah menganggap bahwa keamanan dan


kehiginisan makanan ini terjaga yaitu ada 98% responden berkata iya, namun ada juga yang
menganggap makanan ini tidak aman dan higinis yaitu ada 2% responden.
8. Cita Rasa Kingkong Potato Stick
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini diagram data
responden mejawab cita rasa produk:
Sedap 77%

Biasa 23%

Tidak Sedap 0%

CITA RASA "KINGKONG


POTATO STICK"
Sedap Biasa Tidak Sedap

0%
23%

77%

Dari hasil analisis data diatas menyimpulkan bahwa 77% responden mengatakan
bahwa maknaan ini merupakan memang sedap untuk soal cita rasanya, namun ada juga
yang beranggapan bahwa makanan ini cita rasanya biasa saja, yaitu ada 23% responden.

9. Potongan Krupuk Kingkong Potato Stick


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini diagram data
responden mejawab tentang potongan krupuk yang disajikan oleh Kingkong Potato
Stick, dimana menurut responden adalah:
Mudah 69%

Biasa 31%

Tidak Mudah 0%
Mudah Biasa Tidak mudah

0%
31%
69%

Dari hasil data diatas, dapat dianalisis bahwa responden beranggapan potongan
krupuk yang dikonsumsi ini 69% responden mengatakan mudah untuk dipegang dan
dimasukan ke rongga mulut, sedangkan responden lain mengatakan biasa saja.

10. KeRenyahan Kingkong Potato Stick


Dari hasil kuesioner yang setelah diolah, berikut ini diagram data responden
mejawab tentang ke renyahan yang disajikan oleh Kingkong Potato Stick, adalah:
Ya 96%

Tidak 4%

Ya Tidak

4%

96%

Dari hasil analisah diatas, ada 96% respsonden mengatakan bahwa jajanann ini
renyah, sedangkan 4% mengatakan tidak renyah.
11. Design Kemasan Kingkong Potato Stick
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data responden
mejawab design kemasan dalam produk Kingkong Potato Stick menarik dan tidak
menarik adalah:
Ya 79%

Tidak 21%
Ya Tidak

21%

79%

Dari hasil analisis diatas, desaign Kingkong Potato Stick menurut para responden
mengatakan menarik yaitu 79%, sedangkan ada yang mengatakan tidak menarik yaitu 21%.

12. Penampilan kemasan


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data responden
mejawab penampilan kemasan dalam produk Kingkong Potato Stick bagus dan tidak
bagus adalah:
Ya 78%

Tidak 22%

ya tidak

22%

78%

Berdasarkan analiis diatas, responden menyatakan bahwa ada 78% berkata bahwa
penampilannya bagus, tapi ada juga 22% mengatakan bahwa penampilan ini tidak bagus.
13. Informasi Komposisi bahan dan rasa
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini data responden
mejawab informasi komposisi bahan dan rasa dalam produk Kingkong Potato Stick ya
memiliki dan tidak memiliki adalah:
Ya 90%

Tidak 10%

Ya Tidak

10%

90%

Berdasarkan hasil analisis diatas menyatakan bahwa informasi tentang bahan dan
rasa yang disajikan oleh produk Kingkong Potato Stick ini menurut responden
kebanyakan 90% mengatakan ya memiliki, tetapi ada pula yang mengatakan tidak, yaitu
sekitar 10% .

14. Packaging Kingkong Potato Stick


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini diagram data
responden mejawab tentang packaging yang disajikan oleh Kingkong Potato Stick
adalah:
Sudah pas/ banyak 58%
Biasa 29%
Kurang pas/banyak 13%
Sudah Pas/banyak
Biasa
Kurang Pas/Banyak

13%

29% 58%

Dari hasil analisa diatas, prosentase packaging menurut 58% responden


mengatakan sudah pas/banyak, namun ada juga mengatakan biasa yaitu 29%, bahkan 13%
mengatakan kurang pas/ banyak.

15. Praktis dibawa kemana-mana


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini diagram data
responden mejawab tentang kepraktis dibawa kemana-mana yang disajikan oleh
Kingkong Potato Stick adalah:
Ya 93%

Tidak 7%

Ya Tidak

7%

93%

Dari hasil analisa diatas menyatakan bahwa Kingkong Potato Stick ini, memiliki
nilai kepraktisan yang dipilkih responden sebanyaka 93%, sedangkan yang menganggap
ini ini tidak praktis ada 7%, dari 100% responden.
16. Harga Kingkong Potato Stick
Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini diagram data
responden mejawab tentang harga yang disajikan oleh Kingkong Potato Stick adalah:
Ya 87%

Tidak 13%

ya tidak

13%

87%

Dari hasil analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa harga yang ditawarkan oleh
Kingkong Potato Stick harganya sesuai dengan rasa dan kemasannya adalah 87%,
sedangkan yang mengatakan tidak ada 13% .

17. Pembelian Kembali Kingkong Stick


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini diagram data
responden mejawab tentang pembelian kembali terhadap Kingkong Potato Stick adalah:
Ya 83%

Tidak 17%
Ya Tidak

17%

83%

Dari hasil analisa diatas mengtakan bahwa, ada 83% responden ingin membeli
kembali Kingkong Potato Stick, namun ada pula yang tidak ingin kembali membeli
Kingkong Potato Stick yaitu 17% .

18. Berapa Kali Pembelian Kingkong Potato Stick


Dari hasil kuesioner tersebut setelah diolah datanya, berikut ini diagram data
responden mejawab tentang kuantiti dalam pembelian kembali Kingkong Potato Stick
adalah:
Sehari Sekali 6%

Semingu tiga kali 24%

Sebulan sekali 70%

Sehari Sekali Seminggu Tiga Kali


Sebulan Sekali

6%

24%

70%

Dari hasil analisa diatas menyatakan bahwa berapa kali akan ada pembelian
Kingkong Potato Stick rata-rata akan membeli sebulan sekali yaitu ada 70%, sedangkan
seminggu tiga kali ada 24%, dan masih ada pula yang mengatkan sehari sekali yaitu ada
6% responden.
B. Analisis Hasil
1. Pengetahuan Produk.
Dari hasil prosentase tentang pengetahuan produk Kingkong Potato Stick
menyatakan bahwa terbanyak mengetahu dari seorang temannya yaitu ada 74% responden,
sedangkan ada pula yang langsung dari pihak keluarga yaitu 12%, dan yang ketiga ada dari
yang lainnya seperti langsung di toko ritel dan media sosial instagram, yaitu 11%. Dan
yang terakhir dari tetangganya yaitu 3%.
Menurut Maruf (2014) ada beberapa perilaku konsumen saat akan memilih dan
membeli produk yang ia perlu yakni salah satunya faktor sosial dan pribadi. faktor sosial
ini dari kelompok-kelompok yang dijadikan referensi, keluarga, peran dan status di
masyarakat yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi perilaku seseorang
dalam menentukan pilihan produk atau jasa yang akan dipilihnya. Serta faktor pribadi
meliputi umur, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian, ekonomi, dan konsep diri.
2. Keamanan dan Kehiginisan Produk.
Berdasarkan hasil analisa diagram keamanan dan kehiginisan makanan Kingkong
Potato Stick, menyatakan bahwa responden merasa produk ini terjaga yaitu ada 98%
responden berkata iya, namun ada juga yang menganggap makanan ini tidak aman dan
higinis yaitu ada 2% responden, hal ini terjadi dikarenakan responden mengatakan bahwa
tidak tahu cara pembuatan makanan tersebut dan tentang keamanan ada yang beanggapan
bahwa makanan ini merupakan jajanan yang bisa membuat sakit konsumen, karena berupa
seperti makanan chiki yang mengandung pengawet makanan.
Untuk kualitas produk, menurut West, dkk (dalam Margaretha & Edwin,2012)
penampilan produk menjadi salah satu faktor untuk menilai jika produk makanan itu
memiliki kualitas, dengan 98% responden menjawab iya jika produk ini aman dikonsumsi
dan kemasan produk terlihat higienis. Kesegaran dan kebersihan dari makanan yang
disajikan adalah contoh penting yang akan mempengaruhi penampilan makanan baik atau
tidak untuk dinikmati.
Menurut Maruf (2014) ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam membeli produk salah satunya faktor budaya. Faktor Budaya adalah nilai-
nilai sosial yang diterima oleh masyarakat secara menyeluruh dan diikuti oleh orang
perorang anggota masyarakat itu melaului bahasa dan lambang-lambang (verbal dan non
verbal) yang dimengerti oleh anggota masyarakat. Karena yang 2% responden
menganggap ini cemilan chiki yang dianggap masyarakat banyak mengandung pengawet
buatan yang bisa menyebabkan sakit.
3. Cita Rasa Produk
Dari hasil analisis data diatas menyimpulkan bahwa 77% responden mengatakan
bahwa makanan ini memang merupakan produk dengan cita rasa yang sedap untuk
dirasakan, namun ada juga ada yang beranggapan bahwa makanan ini cita rasanya biasa
saja, yaitu ada 23% responden.
Dalam sebuah teori memang menyatakan bahwa cita rasa merupakan bentuk kerja
sama dari kelima macam indera manusia yakni perasa, penciuman, perabaan, penglihatan
dan pendengaran. Salah satu konsumen memiliki minat produk dalam produk makanan
adalah mengenai cita rasa produk, dan cita rasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang
harus dibedakan dari rasa (taste) makanan tersebut.
Cita rasa merupakan atribut makana yang meliputi penampakan bau, rasa, tekstur,
dan suhu. Rasa sendiri merupakan hasil kerja pengecap rasa (taste buds) yang terletak di
lidah, pipi, kerongkongan, atap mulut yang merupakan bagian dari cita rasa. (Dummond &
Breffer,2010).
4. Potongan Krupuk yang disajikan Produk
Dari hasil data yang diperoleh, dapat dianalisis bahwa responden beranggapan
potongan krupuk yang dikonsumsi ini 69% responden mengatakan mudah untuk dipegang
dan dimasukan ke rongga mulut, sedangkan responden lain mengatakan biasa saja.
Banyaknya anggapan yang mengatakan iya potongan krupuk yang disajikan ini mudah
untuk dipegang dan dimasukan ke rongga mulut adah sesuai dengan teori menurut West,
dkk (dalam Margaretha & Edwin,2012) yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi food qualit yadalah tekstur makanan. Maksudnya banyak tekstur makanan
antara lain halus atau tidak, cair atau padat, keras atau lembut, kering atau lembab. Tingkat
tipis dan halus serta bentuk makanan dapat dirasakan lewat tekanan dan gerakan dari
reseptor di mulut. 69% responden mengatakanbahwa tekstur dan bentuk potongan kerupuk
Kingkong Stick mudah untuk dikosnumsi.
5. KeRenyahan Produk
Dari hasil analisa diatas, ada 96% respsonden mengatakan bahwa jajanann ini
renyah, sedangkan 4% mengatakan tidak renyah, hal ini sesuai dengan teori bahwa rasa
merupakan tanggapan atas adanya rangsangan kimiawi yang sampai di indera pengecap
lidah, khususnya jenis rasa dasar yaitu manis, asin, asam, dan pahit (Meilgaard et al. 2000).
Pada konsumsi tinggi indera pengecap akan mudah mengenal rasa-rasa dasar tersebut.
Beberapa komponen yang berperan dalam penentuan rasa makanan adalah aroma
makanan, bumbu masakan dan bahan makanan, keempukan atau kekenyalan makanan,
kerenyahan makanan, tingkat kematangan dan temperatur makanan (Meilgaard et al.
2000).
6. Design Produk
Dari hasil analisis desaign Kingkong Potato Stick, menurut para responden
mengatakan menarik yaitu 79%, sedangkan ada yang mengatakan tidak menarik yaitu 21%.
Kotler dan Amstrong (2012) mendefinisikan packaging involves designing and producing
the container or wrapper for a product yang artinya adalah proses kemasan melibatkan
kegiatan mendesain dan memproduksi, fungsi utama dari kemasan sendiri yaitu untuk
melindungi produk agar produk tetap terjaga kualitasnya. Yang dimaksud dalam hal ini
adalah desain grafis. Desain grafis adalah dekorasi visual pada permukaan kemasan
(Nilsson & Ostrom, 2005 ) dalam Cahyorini & Rusfian (2013), dan terdiri dari empat sub
dimensi, yaitu: nama merek, warna, tipografi, dan gambar. Produk Kingkong Potato Stik
ini desain grafisnya sebagian besar mengatakan menarik.
7. Penampilan Kemasan Produk
Berdasarkan analisa, responden menyatakan bahwa ada 78% berkata bahwa
penampilannya bagus, tapi ada juga 22% mengatakan bahwa penampilan ini tidak bagus.
Menurut Simamora (2007) ada beberapa fungsi packaging salah satunya adalah fungsi
promosional. Fungsi ini dengan pengemasan akan mempermudah untuk promosi, dalam
pengemasan perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna,
ukuran, dan penampilan produk. Karena saat pertama kali kita melihat produk, pastinya
akan melihat penampilan produknya bagus atau tidak. Jadi bisa mengetahui konsumen itu
memilih keputusan untuk membeli atau tidak.
8. Informasi Komposisi Bahan dan Rasa Produk
Berdasarkan hasil analisa, menyatakan bahwa informasi tentang bahan dan rasa
yang disajikan oleh produk Kingkong Potato Stick ini menurut responden kebanyakan
90% mengatakan ya memiliki, tetapi ada pula yang mengatakan tidak, yaitu sekitar 10%
dengan beranggapan bahwa jajanan ringan ini tidak menyajikan prosentase gizi yang
dikandung dalam komposisi tersebut. Silayoi dan Speece (2005) mengungkapkan bahwa
salah satu fungsi kemasan adalah untuk mengkomunikasikan produk melalui Informasi
yang tertera. Informasi produk dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan
pembelian dengan lebih hati-hati.
9. Packaging Kingkong Potato Stick
Dari hasil analisa diatas, prosentase packaging menurut 58% responden
mengatakan sudah pas/banyak, namun ada juga mengatakan biasa yaitu 29%, bahkan 13%
mengatakan kurang pas/ banyak, dikarenakan konsumen lebih memilih kepada banyaknya
isi agar lebih enak dan hemat. Variabel desain kemasan produk menurut Nillson& Ostrom
( dalam Cahyorini& Rusfian, 2011) salah satunya adalah struktur desain. Yang dimaksud
dalam hal ini adalah packaging (kemasan) ukuran produk. Ukuran merupakan cara meniai
jumlah objek produk sesuai dengan aturan tertentu. Jadi untuk ukuran produk Kingkong
Potato Stick salah satu faktor dari kemasan produk.
10. Praktis dibawa kemana-mana
Dari hasil analisa produk Kingkong Potato Stick ini, memiliki nilai kepraktisan
yang dipilkih responden sebanyaka 93%, sedangkan yang menganggap ini ini tidak praktis
ada 7%, dari 100%. Karena kemasannya menggunakan material plastik dengan kemasan
100gram jadi lebih praktis saat dibawa keman-mana tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil. Menurut Smith (dalam Cahyorini & Rusfian 2013) mengungkapkan bentuk kemasan
juga mempengaruhi proteksi dan fungsi kemanan dalam menyentuh,menuangkan dan
menyimpan. Jadi dapat dilihat dari dimensi kemasannya dari bentuk,ukuran dan material
yang digunakan oleh Kingkong Potato Stick ini sudah sesuai dengan persepsi konsumen,
dengan bentuk dan ukuran kemasan yang tidak terlalu besar serta material kemasan yang
aman yakni plastik saat dipegang dan dikonsumsi oleh konsumen, sehingga timbulnya
persepsi konsumen terhadap kualitas produk (Smith, 1993).
11. Harga Kingkong Potato Stick
Dari hasil analisa harga yang ditawarkan oleh Kingkong Potato Stick harganya
sesuai dengan rasa dan kemasannya adalah 87%, sedangkan yang mengatakan tidak ada
13% karena menurutnya terlalu mahal dan sedikit. Hal ini sesuai dengan teori indikator
persepsi harga menurut Fifyana dan Mustafa (2012). Mereka mengungkapkan bahwa
beberapa indikator persepsi harga adalah terjangkau atau tidaknya harga, kesesuain antara
harga dengan kualitas atau jasa,persaingan harga serta kesesuaian antara harga dengaan
kuantitas.
12. Pembelian Kembali Produki
Dari hasil analisa yang didapat, ada 83% responden ingin membeli kembali
Kingkong Potato Stick, namun ada pula yang tidak ingin kembali membeli Kingkong
Potato Stick yaitu 17% dikarenakan dirasa cukup mahal walaupun secara packagingnya
bagus. Menurut Schiffman-Kanuk dalam Suwandi (2007:3), pembelian yang dilakukan
oleh konsumen terdiri dari 2 tipe, yaitu pembelian percobaan dan pembelian ulang.
Pembelian percobaan terjadi jika konsumen membeli suatu produk dengan merek
tertentu untuk pertama kalinya, dimana dalam kegiatan tersebut konsumen berusaha
menyelidiki dan mengevaluasi produk dengan langsung mencoba. Dari hasil penelitian
tersebut konsumen yang memilih keputusan untuk membeli dan melakukan pembelian
ulang sebesar 83% responden. Dengan begitu lebih ditingkatkan lagi pelayanan dan
pengembangan produk Kingkong Potato Stick.

C. Kesimpulan
Hasil yang dimiliki oleh penyaji ada sebanyak 204 kuesioner yang di sebarkan
kepada responden minat produk Kingkong Potato Stick. Kuesioner ini, diterima oleh 92
responden pria dan 112 responden wanita. Rata-rata yang mengisi responden ini adalah
seseorang yang berumur 21-30 sebanyak 72% responden, dan 17-20 tahun ada 28%
responden, hal ini terjadi karena proses yang dilakukan adalah dengan membagikan
kuesioner berlokasi di sekitar Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Lokasi penelitian tersebut dipilih karena penelitian ini fokus kepada subjek penelitian yakni civitas
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kebayakan responden yang disajikan ini adalah suka mengemil, ada 91% responden yang
mengatakan iya. Bahkan untuk mengkonsumi makanan ringan ini biasanya responden bisa
menghabiskan 1-2 bungkus dalam seharinya, bahkan ada yang lebih. Banyaknya kuantiti makanan
ringan yang dikonsumsi oleh reponden, sehingga pengetahuan tentang produk Kingkong Potato
Stick ini, telah diketahui keberadaannya oleh responden sebanyak 81%. Pengetahuan produk ini
responden dapatkan dari berbagai obyek, dikarenakan mereka mendapatkan informasi ada yang
melalui teman, keluarga, tetangga, dan lainnya, seperti toko dan media sosial.
Kingkong Potato Stick ini minati oleh para responden, karena dirasa bahwa produk
ini aman dikonsumsi oleh para konsumen, dengan data ada 98% megatakan iya. Dan
produk ini menurut responden cita rasa yang sedap bagi responden karena ciri khas rasa
yang sulit berhenti untuk memakannya bagi responden sebanyak 77%. Hal ini terjadi
potongan krupuk yang disajikan oleh produk 69% responden mengatakan mudah untuk
dipegang dan dimasukan ke rongga mulut, mengatakan renyah krupuknya sebanyak 96%
responden suka karena kerenyahannya.
Desaign yang diberikan dalam logo maupun merk produk, menurut responden
menurut responden ada 79% mengatakan menarik. Sehingga 78% berkata bahwa
penampilannya bagus, dimana tertera jelas adanya informasi komposisi bahan dan rasa
yang jelas di packaging produk. Prosentase packaging menurut 58% responden
mengatakan sudah pas/banyak, bahkan responden pun menyatakan bahwa produk ini juga
mudah untuk dibawa kemana-mana. Soal harga, harga yang ditawarkan sesuai dengan rasa
dan kemasannya, yang dinyatakan oleh 87% responde, dan ada 83% responden ingin
membeli kembali Kingkong Potato Stick.
No. Tanggapan Persetujuan Responden Prosentase (%)
1. Mayoritas menyukai nyemil makanan ringan 91%

2. Mayoritas mengkonsumsi makanan ringan per hari 1-2 54%


bungkus

3. Mayoritas responden mengetahui produk Kingkong Potato 81%


Stick

4. Mayoritas mengetahui produk Kingkong Potato Stick dari 74%


pihak lain yakni dari teman
5. Mayoritas responden memilih Ya dalam kehegienisan dan 98%
kebersihan produk Kingkong Potato Stick

6. Mayoritas Responden memilih Sedap dalam Cita Rasa 77%


Kingkong Potato Stick

7. Mayoritas responden memilih Mudah dalam hal potongan 69%


krupuk produk Kingkong Potato Stick

8. Mayoritas responden memilih Renyah dalam kerenyahan 96%


produk Kingkong Potato Stick

9. Mayoritas responden memilih menarik design kemasan 79%


produk Kingkong Potato Stick

10. Mayoritas memilih bagus kemasan produk Kingkong 78%


Potato Stick

11. Mayoritas memilih Ya produk Kingkong Potato Stick 90%


memiliki informasi komposisi rasa dan bahan yang lengkap

12. Mayoritas responden memilih Sudah pas/banyak dalam 58%


ukuran packaging produk Kingkong Potato Stick 100gram

13. Mayoritas responden memilih praktis jika produk Kingkong 93%


Potato Stick saat dibawa kemana-mana

14. Mayoritas responden memilih Ya harga yang ditawarkan 87%


sesuai dengan kemasan dan ukuran produk Kingkong Potato
Stick

15. Mayoritas responden memilih membeli kembali produk 83%


Kingkong Potato Stick
16. Mayoritas responden membeli kembali produk Kingkong 70%
Potato Stick Sebulan Sekali

Sehingga, dari pemaparan tabel diatas menyatakan bahwa minat produk Kingkong
Potao Stick ini diterima dikalangan masyrakat, dikarenakan pengetahuan produk sudah
dimiliki oleh konsumen. Secara keamanan, kehiginisan, rasa, packaging bahkan sampai
harga diminati oleh para responden. Oleh sebab itu, produk Kingkong Potato Stick ini
dapat dikatakan layak untuk bersaing dipasaran.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1985. Management Produksi, Pengendalian. Produksi, Edisi III. Yogyakarta:
BPFE.
Basu Swastha, Hani Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku. Konsumen.
Yogyakarta : BPFE.
Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Drummond KE & Brefere LM. 2010. Nutrition for Foodservice and Culinary Professionals,
Seventh Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Page 3-4.
Cahyorini & Rusfian. 2011. The Effect of Packaging Design on Impulsive. Buying. Journal of
Administrative Science & Organization, 11-21.
Danang, Sunyoto. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Buku. Seru
Fandy Tjiptono, 2007, Strategi Pemasaran. Edisi ke dua, Yogyakarta.: Penerbit Andi,.
Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal, 2012, Analisis Pengaruh Harga, Kualitas. Produk, dan
Lokasi terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada. Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina
Semarang). Jurnal. Managemen Diponegoro Vol 1, Nomor 2
Kotler, Philiph dan Amstrong, Gary. 2006, Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi. 13. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip, 1995. Dasar-dasar Pemasaran , cetakan 1, Jakarta : Penerbit Prehallindo,
Kotler dan Keller, 2012, Marketing Management Edisi 14, Global Edition.Pearson. Prentice Hall.
Levy, Michael and Barton Weitz. 2007. Retailing Management. Internasional Edition. New York:
McGraw-Hill.
Lupiyoadi, R. dan Hamdani, A. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Marianne Rosner Klimchuk, & Sandra A. Krasovec. 2007. Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga.
Ma'ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Prawirosentono, Suyadi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan. Kinerja
Karyawan. Edisi 1. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Rizky, M. Fakhru., Hanifa, Yasin. 2014. Pengaruh Promosi dan Harga terhadap Minat Beli
Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia SEI Mencirim Medan. Jurnal Manajemen &Bisnis
Universitas Muhamamadiyah Sumatera Utara Vol. 14 No. 2
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis disertai.
Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: ANDI.
Simamora, Henry. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN..
Susila, Ikhwan dan Fathurrahman, 2004, Service Value: Sebuah Variabel Pemediasi Pengaruh
Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli, Empirika, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 17, No.
1.
Swastha, Basu.1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi
Ujianto A. 2004. Faktor-Faktor yang Menimbulkan kecendrungan Minat Beli Konsumen Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Winardi.1996. "Manajemen Pemasaran " , cetakan Pertama, Bandung : Penerbit Sinar Bandung.
Wahidah,N.2010.Komponen-komponen yang Memengaruhi Cita Rasa Bahan
Pangan. http://www.idazweek.co.cc/2010/02/komponen-komponenyang-memengaruhi-
cita.html. (Di akses tanggal 28 November 2017)
Yudrik Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia.

Anda mungkin juga menyukai