Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

PEMBAHASAN

Kegiatan praktek keperawatan komunitas, keluarga dan gerontik yang

dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Ners Sekolah Tinggi Avicenna

Kendari, di Desaa Bajo Indah Kecamatan Soropia merupakan salah satu metode

pengaplikasian konsep ilmu dan teori keperawatan komunitas, keluarga dan

gerontik yang telah didapatkan selama proses akademik. Untuk lebih

meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam penerapan dan

pengaplikasian konsep ilmu tersebut, maka kami secara resmi pada tangga 03

November 2015, mahasiswa Ners STIK Avicenna angkatan IV tahun 2015,

diterjunkan secara aktif dalam kegiatan praktek keperawatan komunitas hingga

pada tangga 02 Desember 2015 atau selama 30 hari.

Adapun analisa yang dapat kami laksanakan terhadap pelaksanaan praktek

kegiatan tersebut akan kami laporkan sebagai berikut:

A. Praktik Klinik Keperawatan Komunitas

Praktik klinik keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari

kampus sampai dengan pelaksanaan di lapangan. Pada tahap persiapan

dilakukan pembekalan dari pembimbing profesi keperawatan komunitas

tentang mekanisme perijinan praktik dan peraturan praktik, dan untuk

selanjutnya dilakukan proses persiapan yang lebih intensif oleh mahasiswa

sendiri. Kendala yang kami hadapi adalah ternyata pembekalan yang

diterima masih belum optimal dapat dimanfaatkan pada tataran lapangan,

sehingga terdapat perubahan-perubahan dan pemunculan srategi-strategi baru


dari mahasiswa untuk dapat memanifestasikan konsep keperawatan

kesehatan masyarakat secara lebih nyata.

4.1 Pengkajian

Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan

komunitas yang diinginkan. Pada pengkajian ini dilakukan

pengumpulan data kesehatan komunitas dengan menggunakan

kuesioner dengan materi pertanyaan berdasarkan konsep yang di

peroleh dari kampus.

Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab

masing-masing dusun mempunyai hak otonom dalam mekanisme

pengumpukan datanya, yaitu dengan melakukan kerjasama dengan

pihak aparat pemerintah desa Bajo Indah, seperti Kepala Desa serta

kepala dusun setempat.

Dari pengumpulan data didapatkan antara lain:

a. Berdasarkan data demografi

Distribusi penduduk berdasarkan umur, lebih dominan

adalah penduduk dengan usia diantara 21-60 tahun yaitu sebanyak

326 orang (51%) sedangkan jumlah penduduk paling sedikit yaitu

penduduk dengan usia < 1 tahun yaitu sebanyak 8 orang (1%).

Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Desa Bajo Indah yang

terbanyak usia produktif sehingga memudahkan mencari

tenaga/sumber daya manusia yang potensial dan dapat

2
menggambarkan bahwa angka harap hidup di Desa Bajo Indah

cukup tinggi.

Dari segi distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin

penduduk Desa Bajo Indah yang terbanyak adalah berjenis

kelamin perempuan yaitu sebanyak 332 orang (51%) dan jumlah

penduduk berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 316 orang

(49%). Sedangkan berdasarkan suku, suku terbanyak yang

bermuki di Desa Bajo Indah yaitu suku Bajo sebanyak 348 orang

(54%) serta mayoritas penduduk desa Bajo Indah beragama islam

yaitu sebanyak 648 orang (100%).

Dari segi distribusi peduduk berdasarkan pendidikan

didapatkan bahwa masyarakat desa Bajo Indah dapat

dikategorikan masih rendah karena masyarakat desa Bajo Indah

lebih banyak berpendidikan Tamat SD yaitu sebanyak 255 orang

(39%) kemudian disusul oleh tamat SLTP sebanyak 110 orang

atau (17%), Belum sekolah 102 orang atau (16%), lainnya 99

orang (15%), tamat SLTA 55 orang (9%), Buta Huruf 16 orang

(2%), tamat D III 6 orang (1%), dan tamat S1 5 orang (1%).

Untuk distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan dari hasil

pendataan didapatkan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga

sebanyak 132 orang atau (20%), nelayan sebanyak 119 orang

(18%), wiraswasta sebanyak 34 orang (5%), PNS sebanyak 3

orang (1%) dan lainnya sebanyak 360 orang (54%).

3
Untuk distribusi penduduk berdasarkan pasangan usia

subur adalah sebanyak 106 pasangan atau 62 %. dan yang bukan

PUS adalah 66 pasangan atau 38%.

b. Berdasarkan Data Gizi

Dari segi frekuensi makan didapatkan penduduk dengan

frekuensi makan 3 kali sehari yaitu sebanyak 103 KK atau 60 %.

Sedangkan sebanyak 2 kali makan dalam sehari 69 KK atau 40 %.

Dari segi pengolahan makan, didapatkan 157 KK atau 91%

cara pengolahan makanannya dengan cara di potong-cuci-

masak,di cuci-potong-di masak sebanyak 15 KK atau 9%,dan

potong-masak 0 KK atau 0% hal ini di latar belakangi oleh

anggapan masyarakat bahwa ketika dicuci terlebih dahulu

kemudian dipotong makanan tersebut akan kotor.

Dari segi mengkonsumsi lauk pauk didapatkan 144 KK atau

84% yang mengkonsumsi lauk pauk setiap hari, 28 KK atau 16%

yang kadang-kadang mengkonsumsi lauk pauk.

Dari segi mengkonsumsi sayuran didapatkan 59 KK atau

16% yang mengkonsumsi sayuran setiap hari, 113 KK atau 84 %

yang kadang-kadang mengkonsumsi sayuran setiap hari.

Dari segi mengkonsumsi buah didapatkan 151 KK atau

88% yang mengkonsumsi buah kadang-kadang, 21 KK atau

12%.

4
Dari segi mengkonsumsi garam beryodium, didapatkan 162

KK atau 94% yang sudah menggunakan garam beryodium, dan

10 KK atau 6% yang tidak menggunakan garam beryodium.

Dari segi pantangan makanan dalam keluarga, didapatkan

bahwa sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah tidak memiliki

makanan pantangan dalam keluarga yaitu sebanyak 158 KK atau

92%, sedangkan 14 KK atau 8% yang memiliki makanan

pantangan ikan, sayur,dan telur dalam kelurga.

c. Berdasarkan data kesakitan

Dari segi keluarga yang menderita penyakit (3 bulan

terakhir) didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat desa Bajo

Indah tidak menderita penyakit selama 3 bulan terakhir yaitu

sebesar 130 KK atau 76% sedangkan keluarga dengan anggota

keluarga yang mederita penyakit 3 bulan terakhir masih ada

didapatkan yang anggota keluarganya menderita penyakit yaitu

sebanyak 42 KK atau 24%.

Dari segi sarana pelayanan kesehatan yang sering

digunakan didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat desa

Bajo Indah sudah mengerti tentang pentingnya kesehatan terbukti

bahwa 140 KK atau 81% yang membawa anggota keluarganya

kepuskesmas, dan 3 KK atau 15.2% yang membawa anggota

keluarganya yang sakit ke rumah sakit, yang membawa anggota

keluarganya Mantri/Bidan Praktik 14 KK atau 8%, dan yang

5
membawa anggota keluarganya ke dukun hanya 3 KK atau 2%

dengan alasan biaya dan merasa lebih senang berobat di dukun,

sedangkan yang lainnya 12 KK atau 7% yang memilih berobat

sendiri dirumah.

d. Berdasarkan data kematian

Dari segi anggota keluarga yang meninggal 1 tahun yg lalu

didapatkan bahwa hanya 3 KK dari 172 KK atau 2% yang

anggota keluarganya meninggal selama 1 tahun terakhir. Dan dari

ke 3 KK tersebut, didapatkan bahwa 1 orang atau 33% yang

meninggal karena sakit, 2 orang atau 67% yang meninggal karena

penyebab lain.

e. Berdasarkan data KB

Dari segi penggunaan KB, didapatkan bahwa pasangan

yang memakai alat kontrasepsi PIL sejumlah 40 orang atau 38 %,

yang memakai alat kontrasepsi suntik sejumlah 25 orang atau

24%, yang memakai kontrasepsi alami sejumlah 16 orang atau

15%, yang memakai kontrasepsi susuk sejumlah 8 orang atau 7%,

sedangkan yang tidak menggunakan KB sejumlah 17 orang atau

16%. Serta dari 17 orang yang tidak menggunakan KB,

didapatkan bahwa 17 orang atau 100% tidak memiliki alasan

tidak menggunakan alat KB.

6
f. Berdasarkan data Kehamilan

Dari segi umur kehamilan, didapatkan bahwa yang usia

kehamilannya umur 24-36 minggu sebanyak 13 orang atau 72%,

yang usia kehamilannya umur 12-24 minggu sebanyak 5 orang

atau 28% dan yang usia kehamilannya umur 1-12 minggu dan

>36 minggu sebanyak 0 orang atau 0%.

Dari segi factor risiko kehamilan, didapatkan bahwa 1 orang

atau 6% ibu hamil yang memiliki faktor resiko dengan letak

bokong dan terdapat 17 orang atau 94% ibu hamil yang tidak

memiliki faktor resiko.

Dari segi frekuensi ibu memeriksakan kehamilan,

didapatkan bahwa 13 orang atau 72% ibu hamil yang

memeriksakan kehamilanya >3kali, didapatkan 3 orang atau 17%

ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya 1-3 kali dan 2 orang

atau 11% ibu hamil yang tidak pernah memeriksakan

kehamilanya.

Dari segi tempat ibu memeriksakan kehamilan, didapatkan

bahwa 9 orang atau 56% ibu hamil memeriksakan kehamillannya

di puskesmas, 6 orang atau 38% ibu hamil memeriksakan

kehamilannya pada perawat/bidan dan 1 orang atau 6% ibu hamil

memeriksakan kehamilannya pada dokter praktek.

7
Dari segi alasan tidak memeriksakan kehamilan, didapatkan

bahwa alasan ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya karena

faktor lain - lain yaitu sebanyak 2 orang atau 100%.

Dari segi ibu hamil yang mengkonsumsi obat penambah

darah didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil mengkonsumsi

tablet penambah darah yaitu sebanyak 14 ibu hamil atau 78%, dan

4 ibu hamil atau 22% tidak mengkonsumsi tablet penambah

darah.

g. Berdasarkan data Persalinan

Dari segi persalinan satu tahun terakhir, didapatkan bahwa

sebagian besar persalinan ibu hamil selama satu tahun terakhir

ditolong oleh tenaga kesehatan yaitu sebanyak 19 orang atau 56%

dan masih ada didapatkan 15 orang atau 44% persalinan satu

tahun terakhir yang ditolong oleh paraji.

Dari segi tempat persalinan, didapatkan bahwa sebagian

besar persalinan ibu hamil dilakukan di rumah yaitu sebanyak 25

orang atau 93% dan 2 orang atau 7% melakukan persalinan di

rumah sakit, dan tidak ada persalinan yang dilakukan di

puskesmas, bidan/dokter maupun polindes.

Dari segi kondisi saat bayi dilahirkan, didapatkan bahwa 27

bayi atau 100% kondisi bayi di lahirkan selama satu tahun

terakhir dengan kondisi lahir hidup.

8
h. Berdasarkan data Buteki

Dari segi ada tidaknya ibu menyusui dalam keluarga,

didapatkan bahwa 16 keluarga atau 9% yang memiliki ibu

dengan menyusui.

Dari segi Buteki yang menyusui anaknya, didapatkan

bahwa 15 Ibu atau 94% menyusui anaknya dan 1 ibu atau 6%

yang tidak menyusui anaknya.

Dari segi usia anak yang menyusui, didapatkan bahwa

sebagian besar ibu menyusui anaknya pada usia 1 hari sampai 6

bulan yaitu sebanyak 8 ibu atau 54% sedangkan ibu yang

menyusui anaknya pada usia 6 bulan- 2 tahun sebanyak 5 ibu atau

33%, dan ibu yang menyusui anaknya pada usia sampai lebih 2

tahun sebanyak 2 ibu atau 13%.

Dari segi alasan ibu tidak menyusui anaknya, didapatkan

bahwa alasan ibu tidak menyusui anaknya lain-lain dikarenakan

tidak adanya produksi si sebanyak 1 orang atau 100%.

i. Berdasarkan data Bayi/Balita di Imunisasi

Dari segi bayi/balita yang mendapatkan imunisasi.

didapatkan bahwa sebagian besar bayi/balita yang ada di Desa

Bajo Indah sudah mendapat imunisasi secara lengkap yaitu

sebanyak 44 bayi/balita atau 90% dan yang tidak mendapat

imunisasi sebanyak 5 bayi/balita atau 10% .

9
Dari segi alasan balita tidak mendapatkan imunisasi,

didapatkan bahwa sebagian besar bayi/balita yang ada di Desa

Bajo Indah yang tidak mendapat imunisasi dengan alasan lain-lain

sebanyak 5 bayi/balita atau 100% .

j. Berdasarkan data KMS dan Posyandu

Dari segi bayi/balita yang memiliki KMS didapatkan bahwa

sebagian besar anak yang ada di Desa Bajo Indah sudah memiliki

KMS yaitu sebanyak 40 atau 82% dan yang tidak memiliki KMS

sebanyak 9 atau 18%.

Dari segi BB anak pada KMS, didapatkan bahwa sebagian

besar BB anak pada KMS berada diatas garis merah yaitu 38 anak

atau 95% dan didapatkan masih ada sekitar 2 anak atau 5% yang

BB anak pada KMS berada di bawah garis merah.

Dari segi anak yang setiap bulan dibawa ke posyandu,

didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki anak yang

membawa anak balitanya ke posyandu 41 atau 84% sedangkan

tidak membawa anak balitanya ke posyandu setiap bulan yaitu

sebanyak 8 atau 16% .

Dari segi alasan ibu tidak membawa anak ke posyandu,

didapatkan bahwa sebagian besar ibu tidak membawa anaknya ke

posyandu setiap bulannya karena tidak punya kesempatan yaitu

sebanyak 2 orang atau 25%, serta 6 orang atau 75% mengatakan

alasan lain-lain.

10
Dari segi anak yang mendapatkan makanan tambahan,

didapatkan bahwa 43 anak atau 88% mendapatkan makanan

tambahan dan yang tidak mendapatkan makanan tambahan

sebanyak 6 anak atau 12%.

Dari segi anak yang mendapatkan vitamin A, didapatkan

bahwa 39 anak atau 80% mendapatkan vitamin A dan yang tidak

mendapatkan vitamin A sebanyak 10 anak atau 20%.

Dari segi umur anak yang mendapatkan makanan

pendamping ASI, didapatkan bahwa 2 anak atau 5% anak yang

mendapatkan makanan pendamping ASI pada usia <4 bulan, 14

anak atau 32% anak yang mendapatkan makanan pendamping

ASI pada usia 4 bulan dan 27 anak atau 63% anak yang

mendapatkan makanan pendamping ASI pada umur ≥ 6 bulan.

k. Berdasarkan data Kesehatan Anak Usia Sekolah

Dari segi keluhan/penyakit pada anak usia sekolah,

didapatkan bahwa sebagian besar anak usia sekolah tidak

mengeluh mengenai penyakit/tidak sakit yaitu sebanyak 80 orang

atau 87% dan didapatkan 12 anak atau 13% mengeluh sakit.

Dari segi penyakit yang diderita anak usia sekolah,

didapatkan bahwa sebagian besar anak usia sekolah mengeluh

sakit Demam yaitu sebanyak 2 orang atau 17%, sebanyak 1 orang

atau 8% mengeluh Asma dan sebanyak 1 orang atau 8%

11
mengeluh mengalami ISPA dan penyakit lain-lain sebanyak 8

orang atau 67%.

Dari segi anak usia sekolah yang masih sekolah, didapatkan

bahwa 85 anak atau 92% masih sekolah,dan masih ada anak yang

tidak sekolah yaitu 7 anak atau 8%.

Dari segi upaya yang dilakukan keluarga jika anak sakit,

didapatkan bahwa sebagian besar upaya yang dilakukan anggota

keluarga jika anak sakit adalah membawa berobat ke

puskesmas/RS yaitu sebanyak 79 atau 86%, 3 orang atau 3%

anggota keluarga membawa anak sakit berobat ke mantri, 3 orang

atau 3% anggota keluarga mengobati sendiri anak yang sakit, 1

orang atau 1% anggota keluarga membawa anak yang sakit

berobat ke paranormal/dukun, 1 orang atau 2,17% anggota

keluarga membiarkan/tidak diobati anaknya, dan tidak ada

anggota keluarga yang di obati di dokter praktek

Dari segi penggunaan waktu senggang, didapatkan bahwa

sebagian besar anak sekolah menggunakan waktu senggangnya

untuk bermain yaitu sebanyak 63 anak atau 41%,nonton TV yaitu

sebanyak 36 anak atau 23%, sebanyak 47 anak atau 31%

menggunakan waktu senggangnya untuk istirahat/tidur dan 7 anak

atau 5% menggunakan waktu senggangnya untuk les/bimbel.

12
l. Berdasarkan data Kesehatan Remaja

Dari segi penyakit yang dialami remaja 3 bulan terakhir,

didapatkan bahwa sebagian besar anak remaja tidak mengalami

penyakit selama 3 bulan terakhir yaitu sebanyak 43 anak remaja

atau 75%. Demam, flu, batuk selama 3 bulan terakhir yaitu

sebanyak 11 anak atau 19%, sebanyak 2 anak atau 4% anak

remaja mengalami penyakit Tipes, sebanyak 1 anak atau 2%

mengalami penyakit Maag/Gastritis. Sedangkan penyakit TBC

dan Asma tidak diderita anak remaja 3 bulan terakhir atau 0%.

Dari segi kegiatan remaja di luar sekolah, didapatkan bahwa

sebagian besar anak remaja melakukan kegiatan

lain-lain/Pramuka diluar sekolah yaitu sebanyak 33 anak atau

58%, sebanyak 14 anak atau 25% tidak melakukan kegiatan di

luar sekolah, dan sebanyak 10 anak atau 17% anak melakukan

kegiatan olahraga di luar sekolah. Sedangkan kegiatan keagamaan

dan karang taruna diluar sekolah tidak dilakukan atau 0%.

Dari segi penggunaan waktu luang remaja, didapatkan

bahwa sebagian besar anak remaja mengisi waktu luang dengan

nonton TV, Nongkrong dan Istrahat yaitu sebanyak 53 anak atau

93%, sebanyak 2 anak atau 3% mengisi waktu luang dengan

begadang, sebanyak 1 anak atau 2% mengisi waktu luangnya

dengan Rekreasi, dan sebanyak 1 anak atau 2% mengisi waktu

luang dengan kursus keterampilan.

13
Dari segi kebiasaan tidak sehat yang dilakukan remaja,

didapatkan bahwa sebagian besar anak remaja memiliki kebiasaan

tidak sehat yaitu merokok sebanyak 15 anak atau 26% dan anak

remaja yang memilki kebiasaaan tidak sehat yaitu minum

minuman keras dan penggunaan obat-obatan/narkoba atau 0%

dan sedangkan kebiasaan yang tidak sehat yaitu lain-lain

sebanyak 12 anak atau 21% dan sebanyak 30 anak remaja atau

26% dan tidak memiliki kebiasaan yang tidak sehat

m. Berdasarkan data Kesehatan Dewasa

Dari segi penyakit yang diderita, didapatkan bahwa

sebagian besar masyarakat Desa Bajo Indah memiliki penyakit

Hipertensi yaitu sebanyak 2 atau 1%, sebanyak 2 orang atau 1%

mengalami penyakit gastritis, sebanyak 25 atau 19% mengalami

penyakit lain-lain/reumatik, dan sedangkan yang tidak menderita

penyakit kulit, jantung, kencing manis atau 0% dan sebanyak 99

orang atau 75% tidak menderita penyakit

Dari segi kebiasaan tidak sehat yang dilakukan, didapatkan

bahwa sebagian besar masyarakat Desa Bajo Indah memiliki

kebiasaan yang tidak sehat yaitu merokok sebanyak 79 orang atau

52% dan sebanyak 5 orang atau 3% memiliki kebiasaan tidak

sehat yaitu minum minuman keras dan sebanyak 0% Tidak

menggunakan obat-obatan/narkoba, sedangkan kebiasaan yang

14
tidak sehat atau lain - lain sebanyak 9 atau 6%, dan yang tidak

memiliki kebiasaan yang tidak sehat sebanyak 58 atau 39%.

n. Berdasarkan data Kesehatan Lansia

Dari segi lansia dengan keluhan penyakit, didapatkan

bahwa sebagian besar lansia di Desa Bajo Indah memiliki keluhan

penyakit yaitu sebanyak 23 lansia atau 56%. Sedangkan yang

tidak memiliki keluhan sebanyak 18 lansia atau 44%.

Dari segi penyakit yang dialami lansia, didapatkan bahwa

sebagian besar lansia di Desa Bajo Indah mengalami penyakit

Hipertensi yaitu sebanyak 7 lansia atau 28%, sebanyak 2 lansia

atau 8% mengalami penyakit Stroke, Dan 1 lansia atau 4%

mengalami penyakit kencing manis sedangkan penyakit

asma,TBC,Jantung,kulit sebanyak 0% dan sebanyak 15 lansia

atau 60% tidak ada yang dialami penyakit lansia.

Dari segi lansia yang masih bekerja, didapatkan bahwa

sebagian besar lansia di Desa Bajo Indah yang tidak bekerja yaitu

sebanyak 30 lansia atau 73% dan lansia yang masih bekerja

sebanyak 11 lansia atau 27%.

Dari segi upaya yang dilakukan jika lansia sakit, didapatkan

bahwa sebagian besar lansia di Desa Bajo Indah jika sakit berobat

ke puskesmas/RS sebanyak 30 lansia atau 70%, dan 3 lansia atau

7% jika sakit berobat kemantri, sebanyak 3 lansia atau 7% jika

sakit berobat kedukun, dan 3 lansia atau 7% jika sakit berobat ke

15
bidan desa/lain-lain, dan 2 lansia atau 5% jika sakit mengobati

diri sendiri,dan sedangkan 1 lansia atau 2% jika sakit berobat ke

dokter praktek dan 1 lansia atau 2% jika sakit tidak berobat atau

dibiarkan.

Dari segi penggunaan waktu senggah lansia, didapatkan

bahwa sebagian besar lansia di Desa Bajo Indah penggunaan

waktu senggang lansia bukan salah satunya sebanyak 38 lansia

atau 93%, dan 2 lansia atau 5% mengikuti pengajian sedangkan

penggunaan waktu senggang seperti senam, jogging, berkebun/

bertani tidak dilakukan atau 0%.

Dari segi kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas

berdasarkan KATZ indeks, didapatkan bahwa sebagian besar

lansia di Desa Bajo Indah kemandirian lansia dalam melakukan

aktifitas berdasarkan “KATZ” indeks sebanyak 39 lansia atau

95%, dalam kategori indeks B sebanyak 1 atau 2% dan sebanyak

1 lansia atau 3% dalam kategori indeks A.

Dari segi kebiasaan lanjut usia, didapatkan bahwa sebagian

besar lansia di Desa Bajo Indah yang tidak melakukan kebiasaan

lanjut usia sebanyak 18 lansia atau 41% dan kebiasaan merokok

sebanyak 15 lansia atau 34% dan sebanyak 8 lansia atau 18%

adalah kebiasaan minum kopi,sedangkan kebiasaan minum Teh

sebanyak 3 lansia atau 7%.

16
o. Berdasarkan data lingkungan fisik

1) Data Perumahan

Dari segi kepemilikan rumah, didapatkan bahwa

sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 119 KK

atau 69% memiliki rumah sendiri, sebanyak 52 KK atau 30%

tinggal di rumah orang tuanya atau menumpang dan

sedangkan 1 KK atau 1% menyewa rumah orang lain.

Dari segi jenis rumah, didapatkan bahwa sebagian besar

masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 136 KK atau 79%

memiliki rumah tidak permanen, dan 23 KK atau 13%

memiliki rumah permanen sedangkan yang memiliki rumah

tidak permanen (panggung) sebanyak 13 atau 8%.

Dari segi jenis lantai rumah, didapatkan bahwa

sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 128 KK

atau 75% memiliki lantai rumah papan, dan 40 KK atau 23%

memilki lantai tegel/semen sedangkan yang memiliki lantai

rumah tanah sebanyak 4 KK atau 2%.

Dari segi ventilasi, didapatkan bahwa sebagian besar

masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 142 KK atau 83%

memiliki ventilasi rumah >10% dari luas lantai dan sebanyak

30 KK atau 17% memiliki ventilasi rumah <10% dari luas

lantai.

17
Dari segi pencahayaan, didapatkan bahwa sebagian

besar masyarakat desa Bajo Indah memiliki rumah dengan

pencahayaan sinar matahari masuk ke dalam rumah sebanyak

164 KK atau 95%. Sedangkan yang tidak memiliki

pencahayaan sinar matahari sebanyak 8 KK atau 5%.

Dari segi luas bangunan perorang, didapatkan bahwa

sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 132 KK

atau 77% yang memiliki luas bangunan < 8 m 2/orang dan

sebanyak 40 KK atau 23% yang memiliki luas bangunan < 8

m2/orang.

Dari segi pemanfaatan pekarangan, didapatkan bahwa

sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 5 KK

atau 3% memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk

menanam tanaman hias, sebanyak 0 KK atau 0%

memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam

sayuran, sebanyak 0 KK atau 0% memanfaatkan pekarangan

rumahnya untuk menanam tanaman obat keluarga dan

sebanyak 1 KK atau 0% memanfaatkan pekarangan

rumahnya untuk menanam buah-buahan.

2) Data Pembuangan

Dari segi tempat keluarga BAB, didapatkan bahwa

sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 144 KK

atau 84% tempat keluarga BAB di WC, sebanyak 0 KK atau

18
0% tempat keluarga BAB di sembarang tempat, sebanyak 6

KK atau 3% tempat keluarga BAB di WC tetangga dan 22

KK atau 13% tempat keluarga BAB di laut.

Dari segi jenis WC yang digunakan, didapatkan bahwa

sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah masih ada yang

memakai WC cemplung sebanyak 150 KK (87%) dan 22 KK

(13%) yang memiliki jenis WC septik tank.

Dari segi jarak WC dengan sumber air, didapatkan

bahwa sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak

65 KK atau 38% memiliki jarak WC dengan sumber air <10

m dan sebanyak 107 KK atau 62% memiliki jarak WC

dengan sumber air ≥ 10 m.

Dari segi kondisi jamban, didapatkan bahwa sebagian

besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak masih memiliki

jamban yang tidak terawat yaitu 144 KK (84%) dan 28 KK

yang terawatt (16%).

3) Data Sumber Air

Dari segi sumberi air yang diperoleh masyarakat,

didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat desa Bajo

Indah sebanyak 158 KK atau 92% sumber air yang dipakai

dari mata air dan 14 KK atau 8% sumber air yang dipakai

dari sumur.

19
Dari segi penyediaan air, didapatkan bahwa sebagian

besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 154 KK atau

90% penyediaan air minumnya dengan mata air,sebanyak 18

KK atau 10% penyediaan air minumnya dengan sumur dan 0

KK atau 0% penyediaan air minumnya dengan PDAM

Dari segi pengelolaan air, didapatkan bahwa sebagian

besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 160 KK atau

93% pengelolaan air minum dengan di masak dan sebanyak

17 KK atau 7% pengelolaan air minum dengan tidak

dimasak.

4) Data Tempat Penampungan Air

Dari segi tempat penampungan air, didapatkan bahwa

sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 136 KK

atau 79% tempat penampungan airnya menggunakan ember,

sebanyak 10 KK atau 6% tempat penampungan airnya

menggunakan Bak, dan sebanyak 0 KK atau 0% tempat

penampungan airnya menggunakan Torn, sebanyak 6 KK

atau 3% tempat penampungan airnya menggunakan gentong,

sedangkan sebanyak 20 KK atau 12% tempat penampungan

airnya ditempat lainnya.

Dari segi kondisi tempat penampungan air, didapatkan

bahwa sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak

20
153 KK atau 89% tempat penampungan tertutup dan

sebanyak 19 KK atau 11% tempat penampungan terbuka.

Dari segi pengurasan tempat penampungan air,

didapatkan bahwa sebagian besar masyarakat desa Bajo

Indah sebanyak 14 KK atau 8% pengurasan tempat

penampungan air setiap 3 hari, sebanyak 108 KK atau 63%

pengurasan tempat penampungan air setiap 7 hari, sebanyak 3

KK atau 2% pengurasan tempat penampungan air setiap 2

hari dan 47 KK atau 27% pengurasan tempat penampungan

air setiap hari.

Dari segi kondisi air, didapatkan bahwa sebagian besar

masyarakat desa Bajo Indah sebanyak 172 KK atau 100%

kondisi air tempat penampungan air tidak berbau, tidak

berasa dan tidak berwarna.

5) Data Pembuangan Sampah dan Limbah

Dari segi tempat pembuangan sampah, didapatkan

bahwa sebagian besar masyarakat desa Bajo Indah sebanyak

100 KK atau 58% tempat pembuangan sampah di laut,

sebanyak 34 KK atau 20% tempat pembuangan sampah di

sembarang tempat ,sebanyak 38 KK atau 22% membuang

sampah dengan cara dibakar dan sebanyak 0 KK atau 0%

tempat pembuangan sampah di tempat sampah umum.

21
Dari segi kondisi tempat sampah, didapatkan bahwa 9

keluarga atau 5% memiliki tempat pembuangan sampah

dengan kondisi terbuka dan kedap air, sebanyak 158 keluarga

atau 92% memiliki tempat pembuangan sampah terbuka dan

tidak kedap air,sebanyak 4 keluarga atau 2% memiliki tempat

pembuangan sampah tertutup dan tidak kedap air, dan

sebanyak 1 keluarga atau 1% memiliki tempat pemuangan

sampah tertutup dan kedap air.

Dari segi tempat pembuangan air limbah, didapatkan

bahwa 27 keluarga atau 16% tempat pembuangan air limbah

keluarga yaitu di sembarang tempat, sebanyak 10 keluarga

atau 6% tempat pembuangan air limbah keluarganya di got,

sebanyak 124 keluarga atau 72% tempat pembuangan air

limbah keluarga yaitu di laut, sebanyak 6 keluarga atau 3%

tempat pemuangan air limbah di penampungan,dan sebanyak

5 keluarga atau 3% tempat pembuangan air limbah di tempat

lainnya.

Dari segi kondisi air limbah, didapatkan bahwa 9

keluarga atau 55% kondisi saluran pembuangan limbah

dalam keadaan lancar, 155 keluarga atau 90% kondisi saluran

pembuangan limbah dalam keadaan terbuka dan 1 keluarga

atau 1% kondisi saluran pembuangan limbah dalam keadaan

22
tertutup, dan sebanyak 7 keluarga atau 4% kondisi saluran

pembuangan limbah tergenang.

6) Data Kandang Ternak

Dari segi kepemilikan kandang ternak, didapatkan

bahwa 6 keluarga atau 3% tidak memiliki kandang ternak dan

sebanyak 166 keluarga atau 97% memiliki kandang ternak.

Dari segi letak kandang ternak dengan rumah,

didapatkan bahwa 5 keluarga atau 83% memiliki kandang

ternak dengan letak kandang <10 m dengan rumah dan

sebanyak 1 keluarga atau 17% memiliki kandang ternak

dengan rumah >10 m, dan tidak ada kandang ternak yang

menempel dengan rumah.

Dari segi kondisi kandang ternak, didapatkan bahwa 3

keluarga atau 50% memiliki kandang ternak dalam keadaan

terawat dan 3 keluarga atau 50% memiliki kandang ternak

dalam kondisi tidak terawat.

p. Berdasarkan data Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Dari segi sarana kesehatan terdekat dari rumah, didapatkan

bahwa 194 keluarga atau 55% mengatakan sarana kesehatan yang

terdekat dari rumah adalah polindes dan yang berobat di

puskemas sebanyak 77 orang atau 45%,sedangkan yang berobat

dipraktek swasta sebanyak 1 orang.

23
Dari segi pemanfaatan sarana kesehatan, didapatkan bahwa

140 keluarga atau 81% memanfaatkan sarana kesehatan yang ada

dan sebanyak 32 keluarga atau 19% tidak memanfaatkan sarana

kesehatan.

Dari segi alasan tidak memanfaatkan sarana kesehatan,

didapatkan bahwa 21 keluarga atau 66% tidak memanfaatkan

sarana kesehatan yang ada,sedangkan 11 keluarga atau 34% tidak

memanfaatkan sarana dengan alsan biaya.

Dari segi jenis UKBM yang ada, didapatkan bahwa 172

keluarga atau 100% mengatakan jenis UKBM yang ada di Desa

Bajo Indah adalah posyandu.

q. Berdasarkan data Sosial Ekonomi

Dari segi pendapatan rata-rata penduduk tiap bulan,

didapatkan bahwa sebagian besar pendapatan rata-rata

perbulannya adalah <900.000 yaitu sebesar 101 keluarga atau

59%.

Dari segi kepemilikan dana jaminan kesehatan, didapatkan

bahwa sebagian besar warga Desa Bajo Indah yanga

menggunakan BPJS yaitu sebanyak 58 orang atau 34%, sebanyak

82 atau 48% tidak memiliki jaminan kesehatan dan yang memiliki

ASKES sebanyak 1 orang atau 0%, dan yang memiliki dana

jaminan kesehatan 31 orang atau 18%.

24
4.2 Analisa Data, Diagnosa Keperawatan Komunitas serta Penentuan

Prioritas

Respon yang diberikan warga Desa Bajo Indah sangat positif,

dibuktikan dengan perhatian dari warga terhadap keberadaan

mahasiswa beserta program-programnya, sehingga keseluruhan proses

pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan baik.

Strategi yang digunakan saat pengumpulan data adalah

kerjasama dengan aparat desa Bajo Indah dan melakukan program

turun ke bawah (jemput bola) sehingga keberadaan mahasiswa

membaur dengan warga.

Dari pengkajian didapatkan beberapa masalah kesehatan yang

dirasakan masyarakat, meliputi:

a. Masalah PBHS

b. Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat

c. Potensial meningkatnya kesehatan balita

Dari ketiga masalah yang ditemukan mahasiswa, maka

dikembalikan kepada masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut.

Perumusan masalah antara mahasiswa dan warga hampir tidak

mengalami kesulitas yang berarti, karena masyarakat telah menyadari

pentingnya kesehatan dalam hidup mereka. Selain itu, berdasarkan

hasil yang didapat saat melakukan MMD II, didapatkan informasi dari

Bapak Kepala Desa Bajo Indah tentang akan adanya bantuan

pembuatan Jamban dan tempat sampah di Desa Bajo Indah oleh pihak

25
pemerintah dari dinas kelautan. Berdasarkan hal tersebut, perencanaan

tindakan yang dilakukan untuk masalah PHBS warga desa hanya

bersifat penyuluhan serta kegiatan bakti sosial.

Untuk penentuan prioritas masalah, dilakukan dengan

menggunakan tekhnik CARL, dimana didapatkan masalah

berdasarkan prioritas yaitu:

a. Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat

b. Potensial meningkatnya kesehatan balita

c. Masalah PBHS

4.3 Perencanaan

Kegiatan perencanaan kegiatan-kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh mahasiswa dan masyarakat dapat disepakati pada

kegiatan minilokakarya sehingga dapat menghemat waktu.

Adapun kegiatan-kegiatan yang disepakati oleh mahasiswa

dengan masyarakat antara lain:

a. Kegiatan MMD I

b. Mengikuti kegiatan di Posyandu

c. Penyuluhan imunisasi dasar lengkap di posyandu

d. Penyuluhan gizi balita di posyandu

e. Kegiatan MMD II

f. Penyuluhan hipertensi

g. Penyuluhan Diabetes Mellitus

h. Penyuluhan senam hamil

26
i. Penyuluhan perawatan payudara

j. Penyuluhan bantuan hidup dasar

k. Penyuluhan manfaat posyandu lansia

l. Penyuluhan senam lansia

m. Penyuluhan PHBS di masyarakat

n. Kegiatan bakti sosial

Kesulitan yang dirasakan oleh mahasiswa adalah masalah

waktu pelaksanaan kegiatan. Masyarakat rupanya kesulitan

menentukan waktu yang tepat untuk mengadakan kegiatan yang telah

disepakati dengan mahasiswa. Kesibukan masyarakat dengan

pekerjaan akhirnya menimbukan kesepakatan pelaksanaan kegiatan

akan dilaksanakan di Desa Bajo Indah serta disesuaikan waktunya

dengan kesibukan warga yang bekerja sebagai nelayan serta ibu-ibu

yang menjaga air. Karena pertimbangan mencari waktu lain akan

menyulitkan mahasiswa dan masyarakat pada khususnya. Serta

kegiatan yang mengharuskan pertemuan warga masyarakat pada

umumnya akan dilaksanakan pada sore dan malam hari.

Selain itu, kegiatan bakti sosial yang dilakukan agak terlambat

dari waktu yang dijadwalkan, hal ini dikarenakan oleh masalah bahan

yang belum tersedia.

4.4 Pelaksanaan

Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada 03

November 2015 dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif

27
dimotori oleh mahasiswa KKP dengan bantuan aparat Desa untuk

melaksanakan rencana yang telah disusun bersama. Keterlibatan

Pokjakes ini sangat membantu dengan melakukan koordinasi dan

konsolidasi dengan masing-masing Dusun. Sebagian besar kegiatan

dilaksanakan secara bersama antara mahasiswa, kader kesehatan dan

aparat pemerintah desa. Hanya pada kegiatan penyuluhan, penilaian

lomba kebersihan dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan dari

mahasiswa yang ditunjuk.

Secara umum kegiatan yang direncanakan dapat dikatakan

berhasil (90%), penilaian tersebut didapatkan saat evaluasi respon

positif dan antusiasme masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang

direncanakan.

Kendala yang dihadapi mahasiswa adalah masih terdapat

sebagian warga dari setiap dusun di Desa Bajo Indah yang masih

belum dapat mengikuti kegiatan pelatihan serta penyuluhan, hal ini

dikarenakan human error semata.

4.5 Evaluasi

Evaluasi dilakukan disetiap kegiatan yang dilakukan. Namun,

secara umum kegiatan evaluasi dilaksanakan secara dua tahap, yaitu

oleh mahasiswa mulai dari tanggal 01-02 Desember 2015. Selain itu

evaluasi juga dilakukan bersama warga saat terminasi hari Rabu, 02

Agustus 2015 pukul 16.30 Wita – selesai di Balai Desa Bajo Indah

Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

28
Dari sudut pandang mahasiswa kegiatan praktik klinik

keperawatan komunitas dan keluarga dikatakan berhasil dengan bukti

antusiasme dan respon positif warga, dengan semangat dan program

mereka serta perubahan pengetahuan warga tentang kesehatan.

B. Praktik Klinik Keperawatan Keluarga

Pendekatan yang digunakan mahasiswa dalam melaksanakan praktik

klinik keperawatan keluarga adalah problem solving approach (pendekatan

menggunakan model pemecahan masalah) sehingga antusiasme keluarga

sangat tinggi untuk menerima mahasiswa sebagai pembina kesehatan dalam

keluarganya.

Hampir semua keluarga binaan menerima dengan tangan terbuka

kedatangan mahasiswa KKP, hal ini dikarenakan keinginan yang tinggi dari

setiap keluarga binaan untuk dapat mengetahui keadaan kesehatan di setiap

anggota keluarganya. Dalam kegiatannya, mahasiswa memiliki 3 keluarga

binaan yang terdiri dari 1 keluarga rawan, 1 keluarga beresiko tinggi dan 1

satu keluarga dengan kebutuhan khusus.

C. Praktik Klinik Keperawatan Gerontik

Praktik klinik keperawatan gerontik dilakukan sama dengan praktik

keperawatan keluarga, hanya dalam penatalaksanaannya praktik klinik

keperawatan gerontik hanya melibatkan warga lansia di Desa Bajo Indah.

Dimana setiap mahasiswa memiliki satu lansia binaan sebagai bagian dari

kegiatan praktik klinik keperawatan gerontik.

29

Anda mungkin juga menyukai