Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
A.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan mulai


hari Senin, tanggal 07 Maret-25 Maret 2016. Kegiatan dimulai
dengan diadakannya acara pembukaan sekaligus penyerahan
mahasiswa dari institusi ke pihak Bapelkes. Setelah itu, diadakan
pembekalan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) D.I Yogyakarta
selama 2 hari, yaitu mulai tanggal 07 Maret-08 Maret 2016.
Pada hari Rabu, 09 Maret 2016 peserta PKL diantar ke
Padukuhan masing-masing. Sesuai tempat yang telah ditentukan,
kami diantar ke Padukuhan Gunung Gebang tempat kami akan
praktik. Sore harinya, diantar oleh Kepala Dukuh kami mendatangi
ketua RT dan kader masing-masing RT untuk melakukan perkenalan
sekaligus meminta izin dan bantuan dalam pelaksanaan PKL ini.
Pendataan dimulai malam hari tanggal 09 Maret 2016 dan pendataan
selesai tanggal 12 Maret 2016. Pendataan biasanya kami lakukan
sore dan malam hari, karena saat pagi dan siang hari masyarakat
sibuk dengan aktivitas dan kegiatan masing-masing. Selama
pendataan, kami mendapat dukungan penuh dari Kepala Dukuh,
Ketua RT, dan para kader serta masyarakatnya sangat aktif, antusias
dan kooperatif membantu kegiatan yang diadakan.
Pada hari Selasa, tanggal 15 Maret 2016 kami mengadakan
Musyawarah Masyarakat Dukuh (MMD) yang dilaksanakan di
rumah Kepala Dukuh mulai dari pukul 19.30 WIB s/d selesai yang
dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala Dukuh, Ketua RT, kader, dan
sebagian masyarakat Gunung Gebang. Selama proses MMD
masyarakat berperan aktif mengemukakan pendapatnya. Sebagai
kesimpulan ditemukan prioritas masalah, yaitu :
1) 156 WUS (91%) belum pernah melakukan pemeriksaan Pap
Smear.
2) 105 WUS (61%) tidak rutin melakukan Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI)
3) 8 ibu hamil (89%) tidak memiliki calon pendonor darah
4) 21 remaja putri (36%) tidak mengetahui cara penularan IMS

Selain prioritas masalah, masyarakat juga menentukan


intervensi yang mereka harapkan, yaitu :

1) Penyuluhan tentang IVA test, SADARI, Kespro Remaja, dan


IMS di rumah Kepala Dukuh Gunung Gebang hari Kamis, 17
Maret 2016 pukul 19.30 WIB s/d selesai.
2) Pendataan golongan darah masyarakat Gunung Gebang untuk
memperoleh data golongan darah sehingga kepala dukuh
memiliki data golongan darah jika suatu hari ada masyarakat
yang membutuhkan donor darah.
3) Melakukan pemeriksaan IVA test yang akan dilaksanakan di
rumah Kepala Dukuh Gunung Gebang, hari Sabtu, 19 Maret
2016, pukul 10.00 WIB yang akan difasilitasi oleh Puskesmas.

Hari kamis, 17 Maret 2016 kami melakukan intervensi untuk


permasalahan nomor 1,2, dan nomor 4, yaitu penyuluhan tentang
IVA test, SADARI, dan IMS yang dilaksanakan di rumah Kepala
Dukuh Gunung Gebang pukul 19.30 WIB s/d selesai yang dihadiri
oleh WUS dan remaja putra dan putri. Selama penyuluhan, kami
juga menyebar leaflet tentang kanker payudara dan kanker serviks
serta cara pemeriksaannya. Dalam proses penyuluhan, peserta aktif
memberikan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan baik
dari kalangan WUS maupun dari kalangan remaja.

Jum’at, 18 Maret 2016 kami mulai melakukan pendataan


golongan darah dengan mendatangi satu persatu rumah warga.
Sebagian besar warga Gunung Gebang belum mengetahui golongan
darahnya. Sehingga kami hanya dapat mengumpulkan sebagian kecil
dari seluruh masyarakat yang ada. Hasil pendataan kami serahkan
kepada Kepala Dukuh untuk dijadikan sumber informasi jika suatu
saat ada warga yang membutuhkan informasi tentang golongan
darah.

Sabtu, 19 Maret 2016, kami mengadakan pemeriksaan IVA test


gratis yang dilaksanakan di rumah Kepala Dukuh, pukul 10.00 WIB
yang difasilitasi oleh Puskesmas. Selama kegiatan, terdapat 15 WUS
yang mendaftar dan bersedia diperiksa, hanya saja 2 orang WUS
tidak bisa diperiksa karena sedang haid dan WUS tersebut malu
diperiksa dalam keadaan haid. Akhirnya, hanya 13 orang WUS yang
bersedia diperiksa dan hasil pemeriksaan semua negatif. Hanya ada
beberapa WUS yang mengalami gajala IMS ringan seperti servisitis,
kandidiasis, dan lain-lain dan langsung diberi terapi oleh dokter yang
melakukan pemeriksaan.

Kamis, 24 Maret 2016, semua peserta PKL melakukan seminar


di Balai Desa. Setelah itu, peserta PKL kembali ke Bapelkes untuk
melakukan seminar di Bapelkes dan menyelesaikan tugas yang
diberikan selama PKL berupa laporan PKL.

Jum’at tanggal 25 Maret 2016, acara penutupan di Bapelkes


D.I Yogyakarta sekaligus penyerahan kembali mahasiswa kepada
institusi Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan. Setelah
acara penutupan, mahasiswa pulang ke Palembang bersama
pembimbing institusi.
4.1.2 Hasil Pengkajian

1. PHBS dan Ibu Hamil


Secara umum, PHBS terbagi menjadi 10 indikator, yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Pemberian ASI secara eksklusif
3) Menimbang balita setiap bulan
4) Penggunaan air bersih
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6) Penggunaan jamban yang sehat
7) Pemberantasan jentik nyamuk dengan 3 M
8) Makan buah dan sayur setiap hari
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok dalam rumah

Secara umum, PHBS masyarakat Gunung Gebang sudah


cukup baik, hanya saja permasalahannya adalah :

1) Sebagian besar bayi tidak mendapat ASI eksklusif (44%)


2) Masyarakat yang masih jarang mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun (17%)
3) Sebagian besar masyarakat masih jarang memberantas
jentik nyamuk dengan 3 M (65%)
4) Sebagian besar masyarakat masih jarang mengonsumsi
buah dan sayur (45%)
5) Masih banyak masyarakat yang merokok dalam rumah
(59%).

Di Padukuhan Gunung Gebang terdapat 9 ibu hamil.


Sebagian besar dalam keadaan baik dan tidak ada yang
mengalami tanda bahaya kehamilan, namun ada beberapa
masalah yang ditemukan, yaitu :
1) 1 orang ibu hamil memiliki Hb < 11 gr% (11%)
2) 4 orang ibu hamil memiliki LILA < 23,5 cm (44%)
3) 8 orang ibu hamil belum memiliki calon pendonor darah
(89%)

2. Kesehatan Ibu Nifas, Bayi, Balita, Kespro WUS, Kespro


Remaja
1) Kesehatan Ibu Nifas
a. Terdapat 3 orang ibu nifas di Padukuhan Gunung
Gebang. Seluruh ibu nifas tidak mengalami gangguan
payudara dan menyusui, permasalahannya adalah :
b. 1 orang ibu nifas tidak mendapat kapsul vitamin A
pasca persalinan (33%)
c. 1 orang ibu nifas mengalami gangguan tidur (33%)
d. 2 orang ibu nifas belum mengetahui KB apa yang akan
digunakan pasca bersalin (66%).

2) Kesehatan Bayi

Di Padukuhan Gunung Gebang terdapat 18 bayi, 2


diantaranya adalah neonatus. Semua bayi rutin ke posyandu
dan sebagian besar dalam keadaaan baik. Permasalahan
yang ditemukan adalah :

a. 1 bayi mempunyai berat badan yang tidak sesuai usia


(6%)
b. Gangguan kesehatan yang biasa terjadi pada bayi adalah
diare (2%) dan demam (2%)
3) Kesehatan Balita
Di Padukuhan Gunung Gebang terdapat 58 balita,
sebagian besar dalam keadaan baik dan permasalahan yang
ditemukan adalah :
a. Terdapat 4 balita yang mempunyai berat tidak sesuai
dengan usia (7%)
b. 2 balita tidak mendapat imunisasi lengkap (3%)
c. Dan 1 balita mengalami gangguan perkembangan (2%)

4) Kesehatan Reproduksi WUS


Di Padukuhan Gunung Gebang terdapat 183 WUS (9
ibu hamil dan 3 ibu nifas) yang berhasil di data. Sebagian besar
adalah akseptor KB suntik (32%). Permasalahan yang
ditemukan adalah :
a. 91% WUS tidak rutin melakukan pemeriksaan pap smear
atau IVA test
b. 61% WUS tidak rutin melakukan SADARI

5) Kesehatan Reproduksi Remaja


Terdapat 59 remaja putri di Padukuhan Gunung
Gebang. Sebagian besar sudah tahu tentang kesehatan
reproduksi. Permasalahan yang ditemukan adalah :
a. 36 % remaja tidak mengetahui cara penularan IMS
b. 32% remaja tidak mengetahui tentang IMS
c. 29% remaja tidak mengganti pembalut sebanyak 4-5 kali.

6) Perimenopause
Dari 171 WUS, 51 WUS diantaranya telah memasuki
masa menopause. Sebagian besar tidak mengalami tanda-tanda
perimenopause seperti nyeri saat bersenggama, mengalami
panas, gelisah, dan lain-lain. Hanya saja 88% dari ibu
perimenopause belum pernah melakukan pemeriksaan pap
smear atau IVA test.

3.4 Saran
3.4.1 Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikasikan ilmu yang telah
didapat selama penyuluhan dan menindaklanjuti kegiatan yang telah
terlaksana selama PKL.

3.4.2 Bagi Desa


Diharapkan seluruh perangkat desa terutama Kades, Kadus, Kader
dan semua tokoh masyarakat di Padukuhan Gunung Gebang agar
bisa memfasilitasi masyarakat terhadap pengetahuan tentang masalah
kesehatan dan lebih aktif membantu masyarakat dalam menangani
masalah kesehatan yang ada di Padukuhan Gunung Gebang ini.

3.4.3 Bagi Puskesmas


Diaharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat mengunjungi
kegiatan kesehatan yang ada di Padukuhan Gunung Gebang dan
senantiasa meningkatkan promosi kesehatan seperti penyuluhan atau
pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar masyarakat dapat
mengetahui sedini mungkin tentang permasalahan kesehatan yang
ada, serta dapat meningkatkan kemampuannya dalam menanggulangi
masalah secara dini.

3.4.4 Bagi Mahasiswa


Diharapkan dapat melakukan intervensi tidak hanya dengan
memberikan pendidikan kesehatan tetapi dapat dilakukan dalam
bentuk lain seperti pemeriksaan kesehatan, pelatihan kesehatan dll.

1.6.5 Bagi Almamater


Diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan bimbingan
yang sudah ada dalam praktek kerja lapangan yang akan datang

1.6.6 Bagi Bapelkes


Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
pelatihan tentang kesehatan, dan meningkatkan literature
kepustakaan yang sudah ada sehingga mahasiswa dapat
mempersiapkan kemampuan dalam praktek kerja lapangan.

Anda mungkin juga menyukai